Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH RANGKAIAN LISTRIK I

ARUS BOLAK-BALIK

Dosen Pengampu :

Dr. Faried Wadjdi, M.Pd., MM.

DISUSUN OLEH :

ERNA WULAN SARI (1501623003)

MALIKUL FAUZI (1501623014)

RAVISHA RAGHAVAN (1501623028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan materi ini. Materi ini membahas tentang
penentuan harga rata-rata, maksimum, dan efektif pada rangkaian arus bolak balik, yang
merupakan bagian penting dalam pemahaman dasar elektronika.
Arus bolak balik (AC) menjadi salah satu aspek fundamental dalam dunia teknologi listrik,
digunakan dalam berbagai sistem dan perangkat elektronik. Mengetahui karakteristik arus
bolak balik, termasuk nilai rata-rata, maksimum, dan efektif, sangatlah esensial dalam
merancang dan menganalisis rangkaian AC.
Materi ini didesain untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai konsep-konsep dasar
dalam menentukan nilai-nilai kritis arus bolak balik. Pembahasan melibatkan prinsip-prinsip
matematika dan teori sirkuit listrik untuk menguraikan bagaimana menghitung harga rata-
rata, maksimum, dan efektif pada suatu rangkaian AC.
Adapun langkah-langkah analisis yang akan dibahas meliputi penggunaan nilai puncak, nilai
puncak-ke-puncak, dan perhitungan efektif (RMS) untuk mendapatkan informasi yang akurat
tentang karakteristik arus bolak balik. Dengan memahami konsep-konsep ini, pembaca
diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam praktik sehari-hari, terutama
dalam merancang dan memahami kinerja perangkat elektronik yang menggunakan arus bolak
balik.
Materi ini diharapkan dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi pembaca yang tertarik
dalam bidang elektronika, teknik listrik, maupun ilmu terkait lainnya. Penulis menyadari
bahwa masih banyak hal yang dapat dikembangkan dalam bidang ini, dan materi ini
diharapkan dapat menjadi titik awal bagi pembaca untuk mengeksplorasi lebih lanjut konsep-
konsep yang lebih kompleks.
Akhir kata, penulis berharap agar materi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam
peningkatan pemahaman pembaca terhadap arus bolak balik dan aplikasinya dalam dunia
teknologi listrik. Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu diharapkan guna perbaikan
dan pengembangan materi di masa yang akan datang.
Semoga materi ini bermanfaat dan dapat menjadi referensi yang berguna. Terima kasih atas
perhatian dan dedikasi pembaca dalam mengeksplorasi dunia ilmu elektronika.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................5
C. TUJUAN...................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. PENGERTIAN ARUS BOLAK-BALIK (ALTERMATING CURRENT)................................6
a) Arus bolak-balik....................................................................................................................7
b) Osiloskop............................................................................................................................8
c) Arus bolak-balik sinusoidal.................................................................................................12
d) Tegangan rata-rata...............................................................................................................14
e) Tegangan root mean square (rms)........................................................................................15
B. TERBANGKITNYA ARUS BOLAK-BALIK DENGAN PUTARAN GENERATOR..........17
a) Generator arus bolak-balik (AC)..........................................................................................18
b) Macam-macam generator (AC)...........................................................................................20
c) Prinsip kerja generator arus bolak-balik...............................................................................24
d) Membuktikan terbentuknya arus bolak balik.......................................................................25
C. MENGINDENTIFIKASI HARGA RATA-RATA, HARGA MAKSIMUM, DAN HARGA
EFEKTIF DARI RANGKAIAN PERPUTARAN GENERATOR..................................................26
a) Harga maksimum.................................................................................................................26
b) Harga efektif........................................................................................................................27
c) Harga rata-rata.....................................................................................................................28
BAB III...............................................................................................................................................30
PENUTUP..........................................................................................................................................30
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................30
B. SARAN...................................................................................................................................30
TUGAS I............................................................................................................................................31
TUGAS II...........................................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................34
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagian besar energi listrik yang digunakan sekarang dihasilkan oleh generator
listrik dalam bentuk arus bolak-balik. Arus bolak-balik tersebut dapat dihasilkan dengan
induksi magnetik dalam sebuah generator AC. Arus dan tegangan listrik selalu
mempunyai nilai tetap, tidak berubah terhadap waktu. Arus dan tegangan listrik semacam
ini disebut arus dan tegangan DC (Direct Current). Sedangkan arus dan tegangan listrik
yang nilainya selalu berubah terhadap waktu secara periodik disebut arus dan tegangan
bolak balik atau arus dan tegang AC(Alternating Current). Arus bolak-balik dalam dunia
kelistrikan banyak digunakan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa
arus bolak-balik berbentuk gelombang. Dalam banyakpemakaian, tegangan listrik yang
digunakan dihasilkan oleh sumber dalam bentuk tegangan yang dengan waktu secara
sinusoida. Demikian juga dalam rangkaian elektronika banyak digunakan tegangan
semacam ini yang dihasilkan oleh isolator.

Dalam rangkaian arus bolak-balik, baik tegangan maupun kuat arusnya berubah-ubah
secara periodik. Oleh sebab itu untuk penggunaan yang praktis diperlukan besaran listrik
bolak-balik yang tetap, yaitu harga efektif. Tegangan bolak-balik sinusoidal, tersedia dari
bermacam-macam sumber. Sumber arus bolak-balik pada umumnya dihasilkam oleh
pembangkit tenaga listrik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air, Pembangkit Listrik
Tenaga Uap, Pembangkit Listrik Tenaga Gas, Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Panas matahari) . Secara umum listrik bolak balik
berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke kantor-kantor atau
rumah-rumah penduduk. Sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak-balik memiliki
hambatan, reaktansi induktif, dan reaktansi kapasitif.
B. RUMUSAN MASALAH
 Jelaskan pengertian arus bolak-balik?
 Bagaimana proses terbangkitnya arus bolak balik terjadi melalui perputaran
generator?
 Apa hubungan antara perputaran generator dengan karakteristik arus bolak balik
yang dihasilkan, terutama dalam konteks penentuan nilai rata-rata dari gelombang
arus, nilai maksimum, dan harga efektif?

C. TUJUAN
 Memahami pengertian arus bolak balik
 Membuktikan terbangkitnya arus bolak balik dengan perputaran generator
 Mengidentivikasi harga rata-rata, harga maksimum dan harga efektif dari
rangkaian dari perputaran generator
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ARUS BOLAK-BALIK (ALTERMATING CURRENT)

(b)
(a)

arus
arus

waktu

waktu

(c) (d)
arus

arus

waktu waktu

(e) (f)
arus

arus

waktu

waktu

Contoh grafik arus searah. Semua kurva selalu berada di atas atau di bawah sumbu datar
a) Arus bolak-balik

Arus bolak-balik adalah arus yang arahnya berubah-ubah secara bergantian.


Pada suatu saat arah arus ke kanan, kemudian berubah menjadi ke kiri,
kemudian ke kanan, ke kiri, dan seterusnya. Kalau digambarkan dalam bentuk
kurva, maka contoh kurva arus bolak-balik.
arus

arus
waktu waktu

waktu waktu

Contoh grafik arus bolak-balik. Ada saat arus bernili positif da nada saat bernilai negative. Bentuk
kurva arus terhadap waktu bisa bermacam-macam. Namun yang pling sederhana dan paling mudah
dianalisis adalah bentuk sinusoidal seperti ditunjukkan pada gambar (a). Arus bentuk sinusoidal
diungkapkan oleh fungsi sinus atau kosinus saja.

Kita amati dari gambar di atas bahwa

 Pada grafik (a) kita dapatkan arus bolak-balik yang berubah secara
sinusoidal. Setengah periode arus bergerak dalam satu arah dan setengah
periode lainnya arus bergerak dalam arah sebaliknya.
 Pada grafik (b) kita amati arus bolak-balik yang berubah secara persegi.
Dalam setengah periode arus bergerak dalam satu arah dan setengah
periode lainnya arus bergerak dalam arah sebaliknya.
 Pada grafik (c) kita amati arus bolak-balik yang berubah dengan pola
segitiga.
 Pada grafik (d) kita amati arus bolak-balik yang berubah secara transien.

Pada bab ini kita akan pelajari arus bolak-balik dan efek yang
dihasilkan ketika melewati komponen-komponen listrik. Arus bolak-balik
adalah arus yang tandanya bergantian positif dan negative atau arahnya selalu
bergantian. Osilasi arus bolak-balik sulit diamati dengan amperemeter atau
voltmeter, khususnya arus bolak-balik yang memiliki frekuensi tinggi.
Karena arahnya berubah secara periodeik maka jarum atau angka yang
ditunjukkan oleh alat tersebut berosilasi terus menerus secara cepat. Jika
frekuensi cukup besar maka mata tidak sanggup mengikuti perubahan. Mata
seolah-olah melihat jarum tidak bergerak atau angka yang ditunjukkan nol.

b) Osiloskop

contoh tampilan tegangan pada layar osiloskop. Sumbu datar adalah waktu dan sumbu tegak adalah
tegangan (B&K Precision, youtube.com, geoffg.net, and www.kvc.com.my)
Untuk melihat osilasi arus bolak-balik kita dapat menggunaakn
osiloskop. Osiloskop dapat menampilkan gambar tegangan yang berosilasi
hingga frekuensi beberapa megahertz. Pola tersebut tampak diam di layar
osilosikop. Dengan adanya gambar tersebut maka kita dapat menentukan
frekuensi tegangan maupun amplitudonya. Gambar di atas adalah contoh pola
yang ditampilkan di layar osiloskop.

Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang fungsinya memproyeksikan


bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Pada osiloskop
dilengkapi dengan tabung sinar katode. Kemudian peranti pemancar elektron
akan memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan
elektron tersebut membekas pada layar. Rangkaian khusus dalam osiloskop
akan menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan.
Proses pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal yang berkelanjutan
sehingga dapat dipelajari. Osiloskop dapat digunakan untuk merekam sinyal
tegangan dari waktu ke waktu. Penganalisisan logika akan merekam hingga
16 sinyal logika independen untuk sinyal digital. Serangkaian komponen
masukan dan keluaran logika yang disederhanakan tersebut dapat
mempermudah penyidikan rangkaian digital.

Karakteristik Pengukuran Osiloskop

Selain beberapa fitur dasarnya, umumnya osiloskop juga dilengkapi


dengan alat pengukuran yang bisa mengukur frekuensi, amplitudo dan
karakteristik gelombang sinyal listrik. Secara umum, osiloskop bisa
mengukur karakteristik berbasis waktu atau tima dan juga karakteristik
berbasis tegangan atau voltage.

1. Karakteristik Berbasis Waktu

 Frekuensi dan Periode

Frekuensi adalah jumlah getaran yang dihasilkan selama 1 detik dan


dinyatakan dengan Hertz. Sementara periode merupakan kebalikan dari
frekuensi yakni waktu yang diperlukan untuk menempuh satu kali getaran
yang umumnya dilambangkan dengan "t" satuan detik.
Kemampuan osiloskop dalam mengukur maksimum frekuensi akan
berbeda beda tergantung dari tipe osiloskop yang dipakai. Ada osiloskop
yang bisa mengukur 100MHZ, 20 MHZ dan juga 5MHZ.

 Duty Cycle [Siklus Kerja]

Duty cycle merupakan perbandingan waktu pada saat sinyal mencapai


kondisi ON dan pada saat kondisi OFF dalam sebuah periode sinyal. Dengan
kata lain duty cycle ayau siklus kerja merupakan perbandingan lama antara
kondisi ON dan juga kondisi OFF pada sebuah sinyal di setiap periode.

 Rise dan Fall Time


Rise time merupakan waktu perubahan sinyal atau durasi dari sinyal
rendah ke sinyal tinggi seperti dari 0V ke 5V. Sementara fall time merupakan
waktu perubahan sinyal atau durasi dari sinyal tinggi ke sinyal rendah seperti
perubahan dari 5V ke 0V dimana karakteristik ini sangat penting ketika
mengukur respon sebuah rangkaian terhadap sinyalnya.

2. Karakteristik Berbasis Tegangan

 Amplitudo
Amplitudo merupakan alat ukur besarnya sebuah sinyal atau biasa disebut
dengan tingginya puncak gelombang. Ada beberapa cara pengukuran
amplitudo seperti pengukuran dari puncak tertinggi ke puncak terndah [Vpp]
dan ada juga yang mengukur salah satu puncaknya saja baik yang tertinggi
atau yang terendah dengan sumbu X atau 0V.

 Tegangan Maksimum dan Minimum


Osiloskop bisa dengan mudah untuk menampilkan tegangan maksimum
dan minimum pada sebuah rangkaian elektronika.

 Tegangan Rata Rata


Osiloskop bisa melakukan perhitungan pada tegangan sinyal yang
diterima dan menampilkan hasil tegangan rata rata sinyal tersebut.
 Kinerja dan Spesifikasi Osiloskop
Tidak semua osiloskop memiliki cara kerja yang sama karena tergantung
dari spesifikasi pada osiloskop tersebut. Beberapa spesifikasi penting pada
osiloskop yang menentukan kinerja osiloskop diantaranya adalah:

 Bandwidth [Lebar Pita]


Bandwidth akan menentukan rentang frekuensi yang bisa diukur dengan
memakai osiloskop. Contohnya adalah 100MHZ, 20 MHZ atau 10 MHZ.

 Digital Analog
Osiloskop bisa digolongkan menjadi dua jenis yakni osiloskop analog dan
juga osiloskop digital. Osiloskop analog memakai tegangan yang diukur
untuk menggerakan berkas elektron dalam tabung gambar untuk
menampilkan bentuk gelombang yang diukur.
Sementara osiloskop digital memakai analog ti digital converter [ADC]
untuk mengubah besaran tegangan menjadi besaran digital. Biasanya,
osiloskop analog memiliki lebar pita atau bandwidth yang lebih rendah, fitur
lebih sedikit dibandingkan dengan osiloskop digital. Namun osiloskop analog
mempunyai respon yang lebih cepat.

 Jumlah Channel [Kanal]


Osiloskop yang bisa membaca lebih dari satu sinyal dalam waktu
bersamaan dan menampilkannya pada layar secara simultan. Kemampuan ini
akan tergantung dari kanal yang dimiliki. Namun umumnya, osilosokp yang
ditemukan di pasaran mempunyai 2 hingga 4 kanal.

 Sampling Rate
Sampling rate hanya ada pada osilosko digital yakni berapa kali sinyal
tersebut dibaca dalam satu detik.

 Rise Time
Spesifikasi rise time pada osiloskop menunjukkan seberapa cepat
osiloskop tersebut mengukur perubahan sinyal naik dari yang terendah
menuju ke yang tertinggi.
 Maximum Input Voltage
Setiap alat elektronik mempunyai batang tegangan input termasuk juga
pada osiloskop. Apabila sinyal melebihi batas tegangan yang ditentukan,
maka osiloskop tersebut bisa rusak.

 Vertical Sensitivity [Sensitivitas Vertikal]


Nilai vertical sensitivity menunjukkan kemampuan penguatan vertikal
untuk memperkuat sinyal lemah pada osiloskop dan vertical sensitivity bisa
diukur dengan satuan volt per div.

 Time Base
Time base menunjukkan kisaran sensitivitas pada horizontal atau sumbu
waktu. Sedangkan nilai time base diukur dengan satuan second per div.

c) Arus bolak-balik sinusoidal

Seperti dijelaskan di atas bahwa bentuk arus bolak-balik yang paling


sederhana adalah arus sinusoidal. Arus yang dihasilkan pembangkit listrik
tenaga air, batu bara, angin, nuklir merupakan arus bolak-balik sinusoidal.
Arus yang dihasilkan oleh turbin pasti arus bolak-balik sinusional.
Pembangkit listrik tenaga air, batu bara, angin, nuklir menggunakan turbin
yang memutar kumparan dalam medan magnet tetap. Kebergantungan arus
dan tegangan terhadap waktu dapat dinyatakan oleh fungsi kosinus berikut
ini.
I

I
m

- T
Im

V
m

- T
Vm

Contoh kurva tegangan dan arus bolak-balik


Jika arus tersebut melewati sebuah hambatan, maka tegangan antara dua ujung hambatan
memenuhi hukum Ohm.

Dengan Vm = RIm adalah amplitudo tegangan. Gambar kurva tegangan dan arus bolak balik

adalah contoh kurva tegangan maupun arus terhadap waktu.

Tegangan yang mengalir pada jaringan listrik PLN merupakan tegangan bolak-balik
sinusoidal. Tegangan sinusoidal merupakan tegangan yang paling mudah dihasilkan. Dengan
memutar lilitan dalam medan magnet dengan kecepatan sudut konstan maka dihasilkan
tegangan sinusoidal. Kebanyakan pembangkit listrik PLN dihasilkan dengan memutar
kumparan dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan sehingga
dihasilkan tegangan sinusoidal.
d) Tegangan rata-rata

Ada sejumlah alat ukur yang dirancang yang hanya dapat mengukur nilai rata-rata suatu
besaran. Jika ada alat ukur tegangan rata-rata, berapa tegangan rata-rata yang dihasilkan arus
bolak-balik? Berapa juga arus rata-ratanya? Kita dapat mencarinya sebagai berikut.

Tegangan rata-rata didefinisikan sebagai berikut

Integral di atas dilakukan terhadap waktu dan perata-rataan dilakukan pada selang waktu 
menuju tak berhingga. Untuk fungsi sinusoidal atau fungsi periodic secara umum, perata-
rataan di atas menghasilkan nilai yang sama dengan perata-rataan selama satu periode saja.
Jadi, tegangan rata-rata dapat ditulis dalam bentuk

Dengan menggunakan V pada persamaan maka didapat

Pada baris terakhir kita sudah menerapkan sifat periodisitas fungsi sinus
sebesar 2 radian, sehingga sin2  o   sino  . Jadi, nilai rata-rata

tegangan bolak balik sinusoidal adalah nol. Dengan menggunakan hukum


Ohm I = V/R maka nilai rata-rata arus bolak balik adalah
e) Tegangan root mean square (rms)

Untuk arus bolak-balik, nilai rata-rata tidak memberikan informasi yang lengkap tentang
besaran arus atau tegangan, misalnya amplitudo. Karena berapapun besar amplitudo, nilai
rata-rata selalu nol. Apabila kita gunakan alat ukur tegangan rata-rata maka kita akan amati
tegangan listrik PLN selalu nol. Agar diperoleh data yang lebih informatif maka didefinisikan
besaran lain yang dipakai pada arus bolak-balik. Besaran tersebut adalah besaran rms (root
mean square). Tegangan dan arus rms didefinisikan sebagai

Tampak dari definisi bahwa untuk mendapatkan nilai rms maka kita melakukan tiga
langkah, yaitu
i. besaran tersebut dikuadratkan
ii. menghitung nilai rata-rata besaran yang dikuadratkan tersebut
iii. mengambil akar besaran yang telah dihitung nilai rata-ratanya.
Dengan melakukan kuadrat sebelum perhitungan rata-rata maka nilai yang negatif
dipositifkan dahlu. Sehingga semua bagian yang dirata-ratakan bernilai positif dan tegangan
rms yang dihasilkan selalu positif, bagaimana pun bentuk arusnya. Tegangan rms nol hanya
jika arus nol. Jika arus atau tegangan selalu positif, atau selalu negative, atau bergantian
positif dan negative maka tegangan rms selalu positif.
Contoh berikut adalah bagaimana kita menghitung nilai rms dari tegangan bolak-balik
sinusoidal.

Rata-rata kuadratik tegangan adalah


Mari kita gunakan kesamaan berikut ini cos2   1/ 2  (1/ 2) cos2
Dengan kesamaan ini maka kita dapat menulis

Akhirnya, tegangan rms menjadi

Dengan cara yang sama maka kita akan dapatkan

Contoh

Tegangan listrik PLN di Indonesia memiliki frekuensi 50 Hz. Tegangan yang dialirkan ke
rumah tangga besarnya 220 V. Nyatakan tegangan tersebut sebagai fungsi waktu

Jawab

Periode adalah Ungkapan tegangan 220 V yang dialirkan ke rumah


tangga bermakna tegangan rms. Jadi, Vrms = 220 V. Dengan demikian, amplitudo tegangan
adalah
Kita dapatkan tegangan sebagai fungsi waktu sebagai berikut

dengan o dapat diberi nilai sembarang.

B. TERBANGKITNYA ARUS BOLAK-BALIK DENGAN PUTARAN GENERATOR

Listrik sudah menjadi bagian yang penting bagi kehidupan manusia saat ini. Generator
merupakan sebuah alat yang mampu menghasilkan energi listrik. Salah satu jenis generator
adalah generator arus bolak balik yang akan dibahas saat ini. Generator arus bolak-balik
berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik. Generator arus
bolak-balik sering disebut juga sebagai alternator atau generator AC (alternating current) atau
juga generator sinkron. Konstruksi dari suatu generator terdiri dari dua bagian utama yaitu
stator dan rotor.

Stator merupakan bagian generator yang diam yang tersusun dari badan generator yang
terbuat dari baja yang fungsinya melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan
name plate dari generator. Inti stator terbuat dari bahan baja atau besi yang berlapis – lapis
dan terdapat alur tempat meletakkan lilitan stator. Hal ini yang mendasari penulis akan
merancang kumparan stator dari generator AC satu fasa dua kutub dengan rotor yang
menggunakan lilitan dengan mengubah lilitan pada stator dengan metode kumparan jerat atau
bertumpuk. Penentuan lilitan stator pada generator yang sesuai dapat menghasilkan tegangan
yang stabil. Analisa yang akan dilakukan adalah menganalisa frekuensi yang didapatkan
beserta hubungannya dengan kecepatan putar generator tersebut dan menganalisa daya listrik
yang dihasilkan pada saat kondisi berbeban.
a) Generator arus bolak-balik (AC)

Generator arus bolak-balik (AC) atau disebut dengan alternator adalah suatu peralatan
yang berfungsi untuk mengkonversi energi mekanik (gerak) menjadi energy listrik (elektrik)
dengan perantara induksi medan magnet. Prinsip dasar generator arus bolak-balik
menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan
magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.

Listrik AC dihasilkan dari hasil induksi elektromagnetik, sebuah belitan kawat yang
berdekatan dengan kutub magnet permanen. Kutub permanen diputar pada sumbunya, maka
diujung- ujung belitan timbul tegangan listrik yang ditunjukkan oleh penunjukan jarum Volt
meter. Jarum Volt meter bergoyang kearah kanan dan kekiri, ini menunjukkan satu waktu
polaritasnya positif, satu waktu polaritasnya negatif. Perubahan energi ini terjadi karena
adanya perubahan medan magnet pada kumparan jangkar (tempat terbangkitnya tegangan
pada generator).

Kumparan medan pada generator AC terletak pada rotornya sedangkan kumparan


jangkarnya terletak pada stator. Contoh generator AC dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Secara umum konstruksi generator AC terdiri dari stator (bagian yang diam) dan rotor
(bagian yang bergerak). Keduanya merupakan rangkaian magnetik yang berbentuk simetris
dan silindris.

Selain itu generator AC memiliki celah udara ruangan stator dan rotor yang berfungsi
sebagai tempat terjadinya fluksi atau induksi energi listrik dari rotor ke stator.
Adapun konstruksi generator AC adalah sebagai berikut:

 Rangka stator terbuat dari besi tuang, yang merupakan rumah stator tersebut.
 Stator adalah bagian yang diam. Memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan
stator.Lilitan stator berfungsi sebagai tempat GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi.

Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub - kutub magnet
dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser dan sikat-sikat.

Cincin geser, terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang dipasang pada poros
dengan memakai bahan isolasi. Slipring ini berputar bersama- sama dengan poros dan rotor.

Kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber eksitasi yang
akan disuplai oleh arus searah sehingga menimbulkan fluks yang besarnya tetap terhadap
waktu. Kemudian penggerak mula (Prime Mover) yang sudah terkopel dengan rotor segera
dioperasikan sehingga rotor akan berputar.

Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang dihasilkan oleh
kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor akan menginduksikan tegangan
tiga fasa pada kumparan jangkar sehingga akan menimbulkan medan putar pada stator.
Perputaran tersebut menghasilkan fluks magnetik yang berubah-ubah besarnya terhadap
waktu.
Adanya perubahan fluks magnetic yang melingkupi suatu kumparan akan
menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan tersebut.

Bila arus listrik yang dibangkitkan oleh kumparan diberikan melalui cincin
gesek dan sikat (jadi kumparan dapat berputar), besarnya arus yang mengalir ke
lampu akan berubah, pada saat yang sama, demikian juga arah alirannya.
Pada saat kumparan berputar, arus yang dihasilkan pada setengah putaran
pertama akan dikeluarkan dari brush pada sisi A, mengalir melalui lampu dan
kembali ke brush pada sisi B.
Pada setengah putaran selanjutnya, arus akan mengalir dari B dan kembali keA.

Kumparan dengan beban lampu

b) Macam-macam generator (AC)

Karakter listrik AC adalah besar voltase yang naik turun membentuk gelombang
sinusoidal. Pada suatu sistem listrik AC, gelombang voltase tersebut bisa berjumlah satu atau
tiga. Jumlah satu dan tiga ini lebih familiar digunakan di khalayak umum dibandingkan
dengan angka yang lain. Jika sistem listrik AC tersebut hanya terdapat satu gelombang
voltase, maka hal ini disebut listrik AC satu fasa. Sedangkan jika terdapat tiga gelombang
voltase maka disebut dengan listrik AC tiga fasa.
Perbedaan Gelombang Listrik AC Fasa Tunggal dengan Tiga Fasa

Bagaimana bisa ada dua tipe arus listrik AC di atas adalah berasal dari sumber arus listrik
AC tersebut, dalam hal ini adalah generator. Komponen generator yang menentukan jumlah
fasa yang dihasilkan tersebut adalah kumparan kawat (armature). Jumlah dan susunan
kumparan menjadi penentu jumlah fasa yang dihasilkan oleh sebuah generator AC. Berikut
akan kita bahas lebih lanjut dua tipe generator ini berdasarkan fasa listrik AC yang ia
hasilkan.

1. Generator AC Fasa Tunggal.

Generator AC yang menghasilkan listrik fasa tunggal adalah generator yang di


dalamnya hanya memiliki satu kumparan kawat (armature), atau beberapa kumparan
kawat yang tersusun secara seri. Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan beberapa
skema generator berikut.

(a) Alternator Dengan Satu Putaran Lilitan Kumparan Sebagai Rotor


(b) Alternator Dengan Beberapa Putaran Lilitan Kumparan Sebagai Rotor

(c) Alternator Dengan Satu Pasang Kumparan Sebagai Stator

(d) Alternator Dengan Dua Pasang Kumparan Sebagai Stator

2. Generator AC Fasa Tiga.

Generator tiga fasa memiliki prinsip kerja yang sama dengan generator satu
fasa. Pembeda paling utama adalah digunakannya tiga kumparan kawat yang saling
terhubung dengan konfigurasi khusus. Jika pada alternator satu fasa beberapa
kumparan dihubungkan secara seri akan menghasilkan tegangan listrik AC yang lebih
besar, maka pada alternator tiga fasa koneksi antar ketiga kumparan kawat akan
menghasilkan tiga gelombang voltase listrik AC yang saling mendahului.

Koneksi Antar Kumparan Pada Alternator AC

Tiga kumparan kawat, baik diposisikan sebagai rotor ataupun stator alternator,
disusun sedemikian rupa sehingga diantara ketiganya memiliki jarak sudut 120o.
Masing-masing kumparan memiliki dua ujung kawat yang salah satu ujungnya
dihubungkan dengan ujung kawat kumparan lainnya dengan bentuk konfigurasi delta
(Δ) atau wye (Y) seperti pada gambar di atas. Sedangkan ujung-ujung kawat
kumparan lainnya berfungsi sebagai output untuk menyalurkan energi listrik AC yang
terbangkitkan keluar generator.
3 Kumparan Sebagai Stator Alternator Saling Terhubung dengan Koneksi Y

c) Prinsip kerja generator arus bolak-balik

Prinsip kerja generator AC atau Altenator cukup sederhana, karena generator AC


bekerja mengikuti hukum Faraday dan hukum Faraday yang digunakan pada prinsip kerja
generator AC menyatakan bila sebatang penghantar berada di suatu medan magnet yang
berubah-ubah sehingga memotong garis gaya magnet, maka akan terbentuk suatu gaya
gerak listrik pada ujung penghantar tersebut. Gaya gerak listrik tersebut kemudian disebut
GGL yang memiliki satuan volt. Besar tegangan generator sangat bergantung pada
kecepatan putaran, jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk, dan banyaknya fluk
magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet, dan juga konstruksi generator itu sendiri.
Prinsip kerja generator AC dan generator DC tidak beda jauh, tetapi generator AC
memanfaatkan sebuah komponen yang membuat arus listrik bergerak bolak-balik. Hal
inilah yang memberi hasil berbeda dengan generator DC. Komponen yang membuat
perbedaan tersebut dikenal sebagai slip ring yang mempunyai bentuk lingkaran penuh
sehingga disebut pula sebagai cincin. Berikut ini adalah gambar prinsip kerja altenator :
Adapun generator AC sederhana yang hadir dengan sebuah kumparan kawat dengan
ujungnya dihubungkan ke dua cincin, kedua cincin tersebut dihubungkan dengan sikat
karbon dan disetiap cincin menghubungkan ujung-ujung kawat penghantar. Saat cincin
berputar sikat karbon tidak ikut berputar, sikat karbon akan mengikat cincin pertama yang
akan menghubungkan arus keluar dari kumparan, di sisi lain sikat dari cincin kedua akan
menarik arus masuk kembali ke kumparan.
Bila kumparan kawat diputar atau digerakkan dengan arah mengikuti jarum jam, maka
kumparan yang didapati akan memotong garis gaya magnet. Kondisi tersebut
menyebabkan terjadinya perubahan pada besar dan arah medan magnet yang menembus
kumparan dan didapatkan hasil arus listrik pada kumparan. Sebaliknya bila kumparan
berada dalam kondisi sejajar dengan medan magnet, maka tidak akan ada arus yang
diinduksikan untuk sementara waktu. Dalam waktu yang cukup singkat, sehingga tidak
bisa dirasakan. Saat kumparan kawat berotasi terus-menerus, arus akan diinduksikan
kembali dengan arah berlawanan. Dimana arus akan keluar dari cincin kedua dan masuk ke
cincin yang pertama. Selama perputaran itulah generator AC akan menghasilkan arus listrik
dengan besar dan arah yang senantiasa berubah-ubah, disebut juga sebagai pembangkit
listrik bolak-balik.

d) Membuktikan terbentuknya arus bolak balik

Untuk membuktikan terbentuknya arus bolak-balik (AC) pada sebuah generator, Anda dapat
menggunakan sebuah generator sederhana yang terdiri dari rotor (bagian yang berputar) dan
stator (bagian yang diam). Berikut adalah langkah-langkah secara umum:

 Langkah 1: Persiapan Generator


1.Rotor: Putar rotor generator dengan menggunakan sumber energi eksternal, seperti
motor listrik atau tangan manusia. Hal ini menghasilkan perputaran pada generator.
2.Stator:Pastikan stator terhubung dengan rotor sehingga perputaran rotor dapat
menimbulkan perubahan medan magnet di sekitar stator.
 Langkah 2: Penghubungan Generator ke Beban
1. Hubungkan Generator ke Beban: Sambungkan terminal generator ke beban (misalnya,
lampu atau resistor). Ini memungkinkan arus yang dihasilkan oleh generator mengalir ke
beban.
2. Pilih Beban: Pilih beban yang cukup untuk menghasilkan arus yang dapat diukur
dengan alat pengukur yang tersedia.
 Langkah 3: Pengukuran Arus Bolak-Balik
1. Gunakan Ammeter: Sambungkan ammeter ke sirkuit untuk mengukur arus yang
mengalir melalui beban. Pastikan ammeter sesuai dengan besaran arus yang dihasilkan
oleh generator.
2. Observasi Ammeter: Amati perubahan arah arus pada ammeter. Jika rotor dan stator
bekerja dengan benar, Anda akan melihat indikasi bahwa arus berubah arah secara
periodik.
 Langkah 4: Pengukuran Tegangan
1. Gunakan Voltmeter: Sambungkan voltmeter untuk mengukur tegangan yang dihasilkan
oleh generator. Pastikan voltmeter sesuai dengan besaran tegangan yang dihasilkan oleh
generator.
2. Observasi Voltmeter: Amati voltmeter untuk melihat bahwa tegangan juga berubah
arah secara periodik, sesuai dengan perubahan arah arus.
 Langkah 5: Analisis Hasil
1. Analisis Gelombang: Jika memungkinkan, gunakan osiloskop untuk melihat bentuk
gelombang tegangan dan arus. Pada generator AC, gelombang biasanya berbentuk
sinusoidal.
2. Kesimpulan:Dengan hasil pengukuran arus yang berubah arah secara periodik dan
tegangan yang juga berubah arah, Anda dapat menyimpulkan bahwa generator
menghasilkan arus bolak-balik

C. MENGINDENTIFIKASI HARGA RATA-RATA, HARGA MAKSIMUM, DAN


HARGA EFEKTIF DARI RANGKAIAN PERPUTARAN GENERATOR

a) Harga maksimum
Sesuai dengan namanya harga maksimum atau harga puncak merupakan tegangan
tertinggi yang dihasilkan dalam periode tertentu pada gelombang sinusoidal.

Vmaks sering juga


ditulis sebagai Vp
yang berarti V
puncak/peak

Gambar 1. Gelombang sinusoidal yang menunjukkan Vp.


Sebagai contoh tegangan maksimum sebuah gelombang adalah 310V. maka,
harga maksimumnya adalah sama 310V, ini berarti bahwa tegangan mencapai
maksimum + 310 V pada alterasi positif dan -310 V pada alterasi negative. Karena
sifat dari tegangan AC yang berfluktuasi dari waktu ke waktu dan tidak konstan,
harga maksimum tidak dapat/tidak direkomendasikan untuk menghitung daya
seperti halnya harga DC. Berdasarkan harga maksimum, kita dapat mencari harga
sesaat tegangan pada sudut θ, dengan rumus V sesaat =V p sin θ

Gambar 2. Gelombang sinusoidal yang menunjukkan Vsesaat

b) Harga efektif

Harga efektif atau harga rms (root mean square) merupakan nilai efektif dari arus
dan/atau tegangan AC. Harga efektif ini memiliki nilai yang setara dengan tegangan
dan/atau arus DC. Untuk tegangan atau arus AC, nilai RMS dihitung dengan cara
mengambil akar kuadrat dari nilai rata-rata dari kuadrat. Sebagai contoh, apabila nilai
rms adalah 120V maka daya yang dikirim adalah sama seperti 120 V DC.
Harga efektif lebih popular digunakan dari pada harga puncak yang memberikan
amplitude tegangan AC. Untuk menghitung nilai RMS, langkah pertama adalah
mengukur atau mendapatkan data tegangan atau arus selama periode waktu tertentu
dari generator AC. Kemudian, jumlahkan kuadrat dari setiap nilai tegangan atau arus
dan bagi hasilnya dengan jumlah sampel, lalu ambil akar kuadrat dari hasilnya. Hal
ini akan memberikan nilai RMS dari sinyal tegangan atau arus AC yang dihasilkan
oleh generator AC selama periode waktu tertentu.

1. Untuk tegangan AC

Veff=
√ 1 N 2
Σ V
N i=1 i
Dimana:
Veff= nilai V efektif
N= jumlah sampel tegangan yang diambil selama periode waktu tertentu.
Vi= nilai tegangan pada setiap sampel.
2. Untuk Arus AC

Veff=
√ 1 N 2
Σ I
N i=1 i
Dimana:
Veff= nilai V efektif
N= jumlah sampel tegangan yang diambil selama periode waktu tertentu.
Ii= nilai tegangan pada setiap sampel.

c) Harga rata-rata

Sesuai dengan namanya harga rata-rata didefinisikan sebagai kuat arus bolak-balik
yang harganya setara dengan kuat arus searah yang memindahkan sejumlah
muatan listrik yang sama dalam waktu yang sama.
1
Grafik arus rata-rata yang mengalir pada sebuah penghantar dalam T
2
(periode) dapat digambarkansepertitampakpadagambar 3.
Keterangan :
Im = kuat arus maksimum
Ir = kuat arus rata-rata

Gambar 3. Grafik arus rata-rata yang mengalir pada sebuah penghantar dalam waktu ½ T.

Dalam waktu ½ T (setengah periode), besarmuatan yang dilewatkan oleh arus


searah adalah:
1
I DC =I r T
2

Banyaknya muatan yang dilewatkanoleharusbolak-balik besarnya:


1
T
2

I AC =∫ I m sin ωt dt
0

Hargapersamaan IDC samadenganhargapersamaan IAC sehingga:


1
T
2

Ir ( 12 T )=∫ I sin ωt dt
0
m

1
T
2

Ir ( 12 T )=I ∫ sin 2Tπ t dt


m
0

)|
1

( ) (
T
1 −1 2π 2
I r T =I m cos t
2 2π T
T 0

)|
1

( ) ( −T T
1 2π 2
Ir T =I m cos T
2 2π T 0

I ( T )=I ( cos 0 )
1 −T 2π
r cos π + m
2 2π T

I ( T )=I (
2 π 2π )
1 T T
r + m
2

I ( T )=I ( )
1 T
r m
2 π
2Im
Jadi, I r=
π

Dengan cara yang sama, kita akan dapatkan :


2Vm
V r=
π
Dari ketiga tersebut, harga maksimum memiliki pengaruh kepada dua harga lainnya. Dimana
harga rms/efektif dan harga rata-rata dari gelombang sinusoida dapat dihitung dari harga
puncaknya.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemahaman konsep arus bolak-balik adalah kunci untuk memahami pergerakan listrik yang
berubah arah secara periodik. Arus bolak-balik adalah arus listrik yang berubah arah secara
teratur, seperti yang umumnya digunakan dalam sistem kelistrikan.

Untuk membuktikan terjadinya arus bolak-balik, perputaran generator adalah salah satu
metode yang digunakan. Generator menghasilkan arus bolak-balik dengan memanfaatkan
prinsip induksi elektromagnetik. Perputaran rotor di dalam medan magnetik menciptakan
arus bolak-balik pada keluaran generator.

Dalam mengidentifikasi parameter kunci, seperti harga rata-rata, harga maksimum, dan harga
efektif dari rangkaian perputaran generator, penting untuk memahami karakteristik
gelombang arus bolak-balik. Harga rata-rata adalah nilai tengah dari gelombang arus, harga
maksimum adalah puncak positif dari gelombang, dan harga efektif adalah nilai efektif dari
arus bolak-balik yang setara dengan arus searah tertentu.

B. SARAN
Dalam penutup makalah ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pemahaman mendalam tentang
pengertian arus bolak-balik menjadi landasan kritis untuk memahami operasi dan peran
generator dalam menghasilkan arus bolak-balik. Melalui pembuktian terbangkitnya arus
bolak-balik melalui perputaran generator, kita dapat mengakui peran sentral generator dalam
menyediakan sumber daya listrik yang kritis untuk kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut,
identifikasi harga rata-rata, harga maksimum, dan harga efektif dari rangkaian perputaran
generator memperlihatkan kompleksitas ekonomi yang terlibat dalam menghasilkan dan
mendistribusikan energi. Oleh karena itu, sebagai saran untuk perjalanan ke depan, kita harus
terus mengembangkan teknologi generator untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan,
sambil memahami dampak ekonomi dari proses ini. Upaya kolaboratif dalam penelitian dan
pengembangan di bidang ini akan membantu menciptakan solusi yang lebih baik untuk
memenuhi kebutuhan energi masyarakat secara berkelanjutan.

TUGAS I

1. Sebuah generator berkutup empat dengan putaran 1500 rpm membangkitkan tegangan listrik max
4.242 Volt. Apabila banyak lilitan di dalam kumparan generator itu 400. Berapakan banyaknya
garis gaya max yang dipotong oleh kumparan itu?

Diketahui :

EMF = 4242 v

ω = 1500 × rad=50 π rad /s
60
N = 400 lilitan
ϕ0 = 2 , 07 ×10−15

Ditanya :

Ngaris

Dijawab :

EMF=N . B . A . ω
4242=400 × B × A × 50 π
−2
B× A=0,0675=6 ,75 ×10
Karena ϕ=B × A , maka ϕ=6 ,75 × 10−2.

ϕ
N garis=
ϕ0
−2
6 , 75 ×10
N garis= −15
2 , 07 ×10
11
N garis=3 , 26 ×10 Lilitan
2. Sebuah kumparan yang diputar di dalam medan magnit dari 4 kutub dapat menghasilkan tegangan
efektif sebesar 6600 volt Berapa banyak lilitan di dalam kumparan itu apabila garisgaya magnet
(fluks) yang dipotong oleh kumparan sebesar 5 mega garis gaya(maxell). n 1800 rpm)

Diketahui :
Vef = 6600 volt
B = 5 megamaxell = 5 ×106

ω= 1800 rpm× rad /s=60 π rad /s
60
Ditanya :

Dijawab :

V ef =N ×ω × B
6600=N × 60 π × 500
6600
N=
60 π ×500
N=0,07002817496 lilitan

TUGAS II

1. Apa beda pembangkit arus bolah balik dan searah?


 Arah Aliran Arus:
 Arus Bolak-Balik (AC): Arus bolak-balik mengalir secara bergantian ke arah
positif dan negatif dengan periode tertentu. Arus ini mengalami perubahan arah
secara teratur.
 Arus Searah (DC): Arus searah mengalir ke satu arah tetap tanpa perubahan arah.
Arus ini memiliki arah aliran yang konsisten sepanjang waktu.
 Fungsi dan Aplikasi:
 Arus Bolak-Balik (AC): Digunakan terutama dalam sistem tenaga listrik distribusi
dan transmisi, serta banyak perangkat elektronik rumah tangga. AC lebih mudah
untuk diubah tegangannya dengan menggunakan transformator.
 Arus Searah (DC): Digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk baterai, sumber
daya portabel, dan elektronika dengan tegangan tetap seperti komputer atau lampu
LED.
 Tegangan:
 Arus Bolak-Balik (AC): Tegangan AC dapat dengan relatif mudah diubah
(meningkat atau menurun) menggunakan transformator.
 Arus Searah (DC): Tegangan DC tetap konstan sepanjang waktu.
 Penyimpanan Energi:
 Arus Bolak-Balik (AC): Tidak efisien untuk disimpan dalam bentuk arus bolak-
balik karena transformator tidak bekerja pada frekuensi nol.
 Arus Searah (DC): Baterai dan kapasitor dapat menyimpan energi dalam bentuk
arus searah.
 Distribusi dan Transmisi:
 Arus Bolak-Balik (AC): Lebih efisien untuk distribusi dan transmisi jarak jauh
energi listrik melalui saluran tenaga listrik tinggi voltase.
 Arus Searah (DC): Digunakan pada jarak pendek, seperti dalam sistem distribusi
daya di dalam bangunan atau dalam beberapa aplikasi khusus transmisi daya jarak
jauh.

 Transformasi Tegangan:
 Arus Bolak-Balik (AC): Lebih mudah untuk diubah tegangannya menggunakan
transformator, yang memungkinkan distribusi energi listrik dengan tingkat
tegangan yang berbeda.
 Arus Searah (DC): Memerlukan inverter untuk mengubah tegangan DC, dan ini
umumnya lebih kompleks dibandingkan dengan transformator untuk AC.

2. Apa perbedaan arus maksimum, rata-rata, efektif?

 Arus Maksimum (Imax):


 Arus maksimum adalah nilai puncak dari arus bolak-balik.
 Arus maksimum terjadi pada saat arus mencapai nilai maksimum positif atau
negatif pada setiap siklus bolak-balik.
 Arus maksimum digunakan untuk menghitung daya puncak pada rangkaian AC.

 Arus Rata-Rata (Irata):


 Arus rata-rata adalah nilai rata-rata dari arus bolak-balik selama satu siklus.
 Arus rata-rata dihitung dengan menjumlahkan semua nilai arus pada setiap titik
waktu dalam satu siklus dan kemudian dibagi dengan jumlah titik waktu dalam
satu siklus.
 Arus rata-rata digunakan untuk menghitung daya rata-rata pada rangkaian AC.

 Arus Efektif (Ief):


 Arus efektif adalah nilai arus bolak-balik yang setara dengan arus searah yang
akan memberikan daya yang sama pada beban resistif.
 Arus efektif dihitung dengan mengambil akar kuadrat dari nilai rata-rata dari
kuadrat arus pada setiap titik waktu dalam satu siklus.
 Arus efektif digunakan untuk menghitung daya efektif pada rangkaian AC.

DAFTAR PUSTAKA

Gideon, S., & Saragih, K. P. (2019). Analisis karakteristik listrik arus searah dan arus
bolak-balik. Ready Star, 2(1), 262-266.

Rasagama, I. G. (2019). Pengembangan modul praktikum osiloskop untuk meningkatkan


pemahaman konsep arus bolak-balik mahasiswa politeknik negeri bandung. Jurnal
Pendidikan Fisika dan Teknologi, 5(1), 134-143.

Fonna, K. D. (2022). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Brainstorming Pada


Materi Arus Bolak-Balik Di SMA/MA (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda
Aceh).

Sekeroney, F. (2009). Penggunaan Motor Induksi Sebagai Generator Arus Bolak-balik.


Jurnal Teknologi, 6(2), 697-702.

Andreas, K., Suastiyanti, D., & Rupajati, P. (2020). Peningkatan Daya Listrik Pada
Generator Putaran Rendah Melalui Peningkatan Sifat Magnetik Magnet Permanen
Bafe12o19. Jurnal Teknik Mesin ITI, 4(1), 12-16.
Safitri, N., Suryati, dan Rachmawati (2020). Analisa Rangkaian Listrik (Teori Dasar,
Penyelesaian Soal dan Soal-Soal Latihan) (PDF). Aceh: Politeknik Negeri
Lhokseumawe. ISBN 978-602-17282-5-3.

Anda mungkin juga menyukai