Disusun oleh :
Iswandi Najamuddin ( 210204501026 )
Batniar ( 210204502022 )
Muh Farhan Anugrah ( 210204501026 )
Alhamdulillah penulis puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang masih
memberi kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini yang berjudul “
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tegangan Tinggi. Dalam
makalah ini membahas tentang pembangkit, rangkaian penguji dan juga pengukuran tegangan tinggi
ac. Dengan berbagai sumber yang ada di internet. Untuk itu penulis berharap pembuatan makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Mohon maaf bila ada
kesalahan dalam makalah ini, karena tidak ada gading yang retak begitupula dengan makalah ini.
Dengan kerendahan hati, saran-saran dan kritikan sangat penulis harapkan bagi pembaca
sekalian guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas-tugas berikutnya dan waktu mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
tenaga listrik tehadap tegangan tinggi ac. Suatu peralatan sistem tenaga listrik tidak cukup
diuji hanya dengan tegangan tinggi ac, tetapi diuji dengan tegangan tinggi implus. Ada juga
peralatan tenaga listrik yang diuji dengan tegangan tinggi dc. Untuk membangkitkan
tegangan tinggi implus dan tegangan tinggi dc ini di butuhkan tegangan tinggi ac.
dibutuhkan juga untuk pengamatan sifat-sifat listrik bahan isolasi, antara lain untuk
mengukur rugi-rugi di elektrik, permitivitas, dan kekuatan di elektrik suatu bahan isolasi ;
I.3 TUJUAN
(AC) , maupun tegangan searah (DC).Secara garis besar pembangkitan tegangan terdiri dari 3
pengujian korona, pengujian kekuatan dielektrik dan pengujian ketahanan peralatan terhadap
tegangan tinggi bolak-balik. Pembangkit tegangan tinggi bolak-balik itu sendiri dibangkitkan
dengan cara menggunakan sebuah trafo yang jumlah lilitan primer dan sekundernya berbeda
cukup jauh sesuai dengan tegangan yang diinginkan. Rangkaian dan pembangkit tegangan
jumlah lilitan antara kumparan primer dan kumparang sekunder. Hal ini juga dapat
menjelaskan bahwa pada sisi primer sumber tegangan yang masuk dapat diubah-ubah atau
variable, sehingga dapat diatur tegangan output pada sisi sekunder. Perbandingan jumlah
𝑉𝑝 / 𝑉𝑠 = 𝑁𝑝 / 𝑁𝑠
Dimana :
kapasitor perata. Sinyal tegangan keluaran penyearah setengah gelombang ditunjukkan pada
gambar 2.3
Gambar 2. 3 Tegangan Keluaran Penyearah Setengah Gelombang
II.4 Pembangkit Tegangan Tinggi Impuls
Ada tiga bentuk tegangan impuls yang mungkin dialami sistem tenaga listrik yaitu :
tegangan impuls petir, tegangan impuls surja hubung dan tegangan impuls terpotong. Macam-
Sekarang ini saluran transmisi dan distribusi bekerja pada tegangan AC, karena itu
kebanyakan perlatan uji / test equipment berhubungan dengan tegangan tinggi AC untuk
transformator uj, meskipun peralatan didalam suatu sistem umunya memakai sistem 3-
fasa,dalam hal pengujian tegangan tinggi AC digunakan Trafo uji 1-fasa. Trafo uji untuk
keperluan ini memiliki daya relative lebih kecil dari trafo daya. Bagian utama trafo uji adalah
isolasi, yang digunakan untuk mengisolir kumparan tegangan tinggi dengan inti, tangki, dan
kumparan tegangan rendah. Harga suatu trafo uji terutama ditentukan oleh harga isolasinya.
Isolasi ini dirancang agar mampu memikul tegangan maksimum yang dibangkitkan. Saat trafo
uji bekerja, terjadi terpaan elektrik pada isolasinya. Tebal isolasi yang digunakan pada trafo uji
sebanding dengan terpaan elektrik yang dipikul isolasi tersebut. Jika tepaan elektrik yang
dipikul suatu isolasi semakin besar, maka isolasi harus semakin tebal sehingga volume isolasi
semakin banyak. Oleh karena itu, terpaan elektrik pada isolasi pada trafo uji harus diusahakan
sekecil mungkin agar isolasi yang digunkan juga sesedikit mungkin. Konstuksi lilitan dan
isolasinya harus dirancang sedemikian rupa sehingga dihasilkan terpaaan elektrik merata. Ciri-
Perbandingan jumlah lilitanya lebih besar dari pada trafo daya. Hal ini sebabkan trafo
uji yang dipasang pada laboraturium tegangan yang diterapkan dengan tegangan
input 127 volt sampai 220 volt sedangkan output yang harus dihasilkan adalah
Kapasitas KVA-nya lebih kecil dibanding dengan trafo daya, karena untuk keperluan
lompatan api tidak perlu daya yang besar melainkan tegangan yang besar.
Trafo yang dipakai biasanya satu phasa, kecuali pada pengujian khusus yang
Satu ujung lilitannya biasanya ditanam dalam tanah untuk keperluan keamanan dan
tinggi. Trafo uji hanya digunakan untuk daya yang kecil tetapi dengan nilai tegangan yang
besar, trafo ini biasanya digunakan untuk pengujian jangka pendek untuk peralatan tegangan
tinggi. Desain dari trafo uji ini mirip dengan trafo tegangan yamg digunakan untuk mengukur
daya dan tegangan pada slauran transmisi, kerapatan fluks yang rendah dipilih agar tidak
menimbulkan arus magnetisasi yang besar yang sebaliknya akan memenuhi inti besi dan
menimbulkan harmonisa yang tinggi. Tegangan tinggi bolak-balik banyak dipergunakan untuk
pengujian peralatan listrik, untuk pengujian, pembangkitan tegangan searah dan impuls.
belitan yang tinggi jenis dua belitan dan jenis tiga belitan (untuk keperluan rangkaian kaskade).
Trafo tegangan tinggi bolak-balik untuk keperluan pengujian mampu menghasilkan tegangan
yang sangat tinggi namun menghasilkan daya yang kecil. Untuk keperluan pengujian peralatan
tegangan tinggi kapasitif seperti kabel tegangan tinggi, kondensator atau pengujian peralatan
berisolasi gas SF6 yang memiliki daya reaktif yang besar dilakukan cara kompensasi disisi
primer atau sekunder dengan menggunakan rangkaian resonansi seri. Untuk membangkitkan
tegangan tinggi AC dibutuhkan banyak peralatan, antara lain sumber tegangan AC 220 V,
Regulator tegangan, Trafo Tegangan Tinggi, Resistor Tegangan Tinggi, Kapasitor, Konektor,
Elektroda Bola-Bola, Operating Terminal, Digital Measuring Instrument (DMI), dan Jumper.
Tegangan suplai 220 V AC dihubungkan dengan regulator tegangan yang berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan tegangan. Karena kinerja dari regulator tegangan ini tidak dapat
dioperasikan dengan tangan secara langsung, maka kita dapat gunakan operating terminal,
operating terminal ini dapat menaikkan dan menurunkan tegangan input dan regulator sehingga
tegangan tersebut sesuai dengan yang kita inginkan. Setelah keluar dari regulator, tegangan
mulai menyupali trafo. Keluaran dari trafo ini adalah tegangan ac yang memiliki tegangan
dengan niai yang tinggi. Sekeluarnya dari trafo, akan melalui resistor. Resistor disinu berfungsi
untuk menghindari arus balik yang besar menuju sumber ketika terjadi short circuit sehingga
tidak terjadi kerusakan pada trafo. Setelah itu, tegangan sumber akan menyuplai kapasitor
pembangkitan sehingga kapasitor tersebut akan terisi. Tegangan pada kapasitor pembangkitan
ini akan dicuplik dengan menggunakan jumper yang terdapat pada kapasitor ujinya, sehingga
tegangan dapat terukur melalui Digital Measuring Instrument (DMI), Tegangan AC maksimal
Untuk lebih mengamankan trafo agar tidak terjadi kerusakan ketika ada tegangan lebih,
maka digunakanlah elektroda bola-bola yang disetting memiliki celah yang besar. Sehingga
ketika terjadi kelebihan tegangan yang berpotensi merusak trafo, dapat diatasi dengan flash
yang terjadi antar elektroda bola-bola. Untuk menghubungkan elektroda bola-bola dengan
ada untuk digrounding terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan tegangan kerja dari peralatan yang
tinggi, sehingga memungkinkan arus sisa dari komponen tinggi. Sehingga berbahaya jika kita
yang tertancap di tanah bernilai rendah. Jika setelah diukur dengan menggunakan earth tester
dengan menggunakan air atau lebih baik lagi dengan menggunakan air garam. Namun perlu
diingat, air garam dapat menimbulkan korosi pada elektrode grounding. Sehingga justru akan
bersifat merugikan.
tinggi.Transformator tegangan tinggi terdiri dari : Kumparan sekunder, satu terminal pada level
yang rendah dekat potensialtanah dan terminal lainnya terisolasi dengan tanah sebagai terminal
menguji ketahanan suatu peralatan listrik tegangan listrik dari kejadian yang masih dianggap
normal dengan frekuensi yang normal. Kejadian ini biasanya terjadi pada saat switching
(membuka dan menutupnya) pemutus tenaga. Frekuensi yang dihasilkan akan tetap namun
untuk tinggi tegangannya akan mengalami kenaikan yang tinggi. Berikut gambar rangkaian
Ketika tegangan dari sumber PLN dengan frekuensi rendah akan dinaikkan menjadi tegangan
300 Kv pada tingkatan ke pertama, selanjutnya tegangan tersebut akan dinaikkan akan
dinaikkan kembali menjadi 600 Kv, selanjutnya tegangan 600 kV akan dinaikkan akan kembali
menjadi 900 kV. Kenaikkan tegangan tersebut dapat diasumsikan dengan kenaikkan tegangan
mulai dara1/3, 2/3, hingga 1. Nilai 1 menunjukkan tegangan sekunder tertingginya sekitar 900
kerusakkan pada peralatan tegangan tinggi. Hal ini terjadi akibat kejadian alam bukan akibat
proses mekanis, seperti petir. Petir merupakan kejadian alam pada awan akibat kelebihan
muatan listrik yang mengakibatkan beda potensial antara awan dengan awan ataupun awan
dengan tanah (bumi). Petir yang menyambar kebumi akan mengalirkan arus listrik dengan
digunakan untuk menghasilkan frekuensi yang tinggi. Sedangkan nilai tegangan akan
dinaikkan juga dengan transformator, sehingga kombinasi dari keduanya akan menghasilkan
Ea1 = F1 . N1 . Φ1 ( Maks )
Dimana,
frekuensi dari sisi sekunder akan sama dengan sisi primer. Nilai frekuensi dari
sisi primer jika tinggi maka nilai frekuensi akan tinggi pula. Nilai frekuensi yang tinggi dari
sisi sekunder dianggap belum cukup digunakan untuk pengujian. Langkah yang diambil adalah
diantaranya :
2. Metode Chubb-Fortesque
Dari keempat metode diatas, cara yang paling sering digunakan adalah metode dengan
elektroda bola. Hal ini desebabkan karena metode ini termasuk paling murah, mudah dan dapat
diterapkan untuk range tegangan uji yang luas tanpa merusak alat ukur yang sensitif. Oleh
karena itu, pengukuran pada laboratorium teknik tegangan tinggi menggunakan metode ini
Selain untuk pengukuran tegangan tinggi AC, pengkuran tegangan cara ini dapat juga
digunakan untuk melakukan pengukuran tegangan tinggi searah dan tegangan tinggi impuls.
Tegangan tembus sela bola standar untuk berbagai jarak sela, pada kondisi udara 20 OC dan
tekanan udara 760 mmHg sudah diketahui pada tabel standar. Apabila sela bola mengalami
tembus udara pada suhu sembarang T dan tekanan udara sembarang P maka tegangan aktual
yang terjadi pada sela bola itu dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
1. Ukur jarak sela bola diberi (s cm)
2. Cari tegangan tembus standar (𝑉𝑠 ) untuk jarak sela s cm berdasarkan tabel standar.
T = suhu udara ( OC )
Rangkaian Chubb and Fortesque untuk pengukuran tegangan tinggi AC adalah seperti
ditunjukkan oleh gambar 3.4 . Komponen utama pengukuran ini adalah kapasitor tegangan
tinggi (C), dioda anti paralel D1 dan D2, alat ukur arus (mA) dan frekuensi meter. Dalam
pengukuran ini, yang diukur adalah arus pemuat (I). Hubungan arus ini dengan tegangan yang
𝑉 = 𝐼 2𝑓𝐶
Gambar 3. 4 Chubb & Fortesque
Dimana :
Selain untuk pengukuran tegangan tinggi AC, pembagi tegangan ini juga dapat dipakai
untuk percobaan dan pengukuran tegangan tinggi impuls. Komponen pengukuran ini terdiri
dari kapasitor tegangan tinggi Ch dan kapasitor tegangan rendah Cl yang keduanya
dihubungkan seri. Alat ukur penunjuk dihubungkan paralel dengan kapasitor C1 seperti
𝑉𝑥 = 𝑉𝑢 𝐶ℎ+𝐶𝑙/𝐶ℎ = 𝑘𝑢𝑉𝑢
Selain untuk pengukuran tegangan tinggi AC, pembagi tegangan ini juga dapat dipakai
untuk percobaan dan pengukuran tegangan tinggi impuls serta DC. Komponen pengukuran ini
terdiri dari resistor tegangan tinggi Rh dan resistor tegangan rendah Rl yang keduanya
dihubungkan seri. Alat ukur tegangan rendah dihubungkan paralel dengan resistor Rl seperti
𝑉𝑥 = 𝑉𝑢 𝑅ℎ+𝑅𝑙/ 𝑅𝑙 = 𝑘𝑢𝑉𝑢
Dimana: 𝑘𝑢 = 𝑅ℎ+𝑅𝑙/ 𝑅
BAB IV
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa :
tegangan tinggi bolak-balik (AC) 2. Pembangkit tegangan tinggi searah (DC) 3. Pembangkit
Perbandingan jumlah lilitanya lebih besar dari pada trafo daya. Hal ini sebabkan trafo uji yang
dipasang pada laboraturium tegangan yang diterapkan dengan tegangan input 127 volt
sampai 220 volt sedangkan output yang harus dihasilkan adalah besarnya sampai beberapa
Kapasitas KVA-nya lebih kecil dibanding dengan trafo daya, karena untuk keperluan
lompatan api tidak perlu daya yang besar melainkan tegangan yang besar.
Trafo yang dipakai biasanya satu phasa, kecuali pada pengujian khusus yang memerlukan
Satu ujung lilitannya biasanya ditanam dalam tanah untuk keperluan keamanan dan
Pada waktu merencanakan isolasi untuk trafo penguji hanya diperhitungkan isolasinya tahan
ketahanan suatu peralatan listrik tegangan listrik dari kejadian yang masih dianggap normal
dengan frekuensi yang normal. Kejadian ini biasanya terjadi pada saat switching (membuka
4. Pegujian tegangan tinggi dengan frekuensi tinggi dilakukan untuk mengetahui kerusakkan
pada peralatan tegangan tinggi. Hal ini terjadi akibat kejadian alam bukan akibat proses
5. Pengukuran tegangan tinggi bolak-balik dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya :
.Metode Chubb-Fortesque
IV.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA