GENERATOR
Disusun Oleh :
Kelompok
1. Arief Noor Rizki Kurniawan ( 11416046 )
2. Ahmad Fajar Ulil Bshor ( 10416358 )
3. Patrick Novan Allo ( 15416736 )
4. Zulian Kresnaldi ( 17416956 )
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari sumber.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Permasalahan ...................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................. 1
1.4 Sitematika Penulisan .................................................................... 1
Bab I
Pendahuluan
Generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Untuk mengenal bentuk nyata
dari generator, akan lebih mudah jika kita mengunjungi wilayah pembangkit listrik karena di sana generator
banyak digunakan. Mungkin yang sering kita kenal ada dua buah macam generator AC ( arus bolak-balik ) dan
generator DC ( arus searah ). Tetapi, selain kedua generator tersebut masih banyak jenis generator berdasarkan
putaran ada Sinkron dan Asinkron, generator dilihat dari fasanya yaitu: satu fasa dan tiga fasa.
Jadi, disini kami akan mengajak pembaca untuk membahas dan mengupas berbgai macam generator
berdasarkan jenis arus yang dibangkitkan, generator berdasarkan putaran dan generator dilihat dari fasanya.
B. Rumusan Masalah
Tujuan ditulisnya makalah ini untuk membahas tentang generator untuk pembangkit listrtik demi
kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan sehari-hari dalam kehidupan.
D. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang generator
dalam kehidupan sehari-hari, supaya lebih memahami tentang generator pembangkit listrik.
BAB II
Pembahasan
Generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Untuk mengenal bentuk nyata
dari generator, akan lebih mudah jika kita mengunjungi wilayah pembangkit listrik karena di sana generator
banyak digunakan.
Bila kumparan diputar, maka dalam kumparan akan timbul gaya gerak listrik bolak-balik. Gaya gerak listrik bolak-
balik ini jika dihubungkan dengan rangkaian luar, maka akan mengalir arus melalui kedua sikat secara bergantian,
yaitu: mula-mula arus keluar melalui sikat pertama, sesaat kemudian melalui sikat kedua, sesaat kemudian melalui
sikat pertama lagi, sesaat kemudian melalui sikat kedua lagi, demikian seterusnya sehingga dihasilkan arus induksi
yang arahnya bolak-balik.
Arus yang arahnya bolak-balik semacam ini disebut dengan arus bolak-balik, yang biasa disebut arus AC berasal
dari bahasa Inggris Alternating Current. Arus bolak-balik ini jika digambar dengan grafik terhadap waktu adalah
sebagai berikut.
Dari gambar di atas keadaan arus pada saat tertentu di atas garis mendatar dan saat berikutnya di bawah garis
mendatar, demikian seterusnya. Inilah yang menunjukkan bahwa arah arus itu bolak-balik.
Bagian generator yang bergerak (berputar) disebut rotor, dan bagian yang diam (tidak berputar) disebut stator. Pada
gambar generator di atas, sebagai rotornya kumparan ( jangkar), dan statornya sepasang magnet.
Untuk generator pembangkit tenaga listrik yang besar-besar menggunakan lebih dari satu magnet sebagai rotor dan
susunan kumparan-kumparan sebagai stator
Arus bolak-balik banyak sekali digunakan antara lain untuk listrik di rumahrumah pabrik-pabrik dan kantor-kantor.
Generator ini menghasilkan gaya gerak listrik induksi searah. Jika dihubungkan dengan rangkaian luar, maka arus
akan mengalir melalui salah satu sikat.
Yaitu pada awal melalui sikat pertama, waktu berikutnya melalui sikat pertama lagi demikian seterusnya arus selalu
melalui sikat pertama, sehingga arus yang dihasilkan berupa arus searah.
Arus searah biasa disebut arus DC berasal dari bahasa Inggris Direct Current. Arus searah ini ditunjukkan dengan
grafik seperti terlihat pada gambar di bawah.
Dari gambar di atas terlihat bahwa grafik arus selalu di atas garis, tidak pernah di bawah garis mendatar. Hal inilah
yang menunjukkan bahwa arah arus itu searah.
Generator listrik merupakan mesin yang dapat mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.
Generator ini dapat bekerja berdasarkan gejala induksi elektromagnetik yang pernah ditemukan
oleh Faraday. Generator dibedakan atas dua berdasarkan arus listrik yang dihasilkan yaitu:
1. Generator arus bolak-balik
2. Generator arus searah
Generator arus bolak-balik / alternator adalah generator yang menghasilkan arus bolak-balik,
sedangkan generator arus searah adalah generator yang menghasilkan arus listrik searah.
Perbedaan keduanya terdapat pada jumlah cincin luncur dan bentuknya. Generator arus bolak-
balik terdapat dua buah cincin luncur di mana setiap cincin berhubungan dengan setiap ujung
kumparan. Pada generator arus searah hanya terdapat sebuah cincin yang terbelah ditengahnya
yang disebut cincin belah atau komutator.
Seperti dijelaskan sebelumnya, generator arus searah dapat dibuat dengan mengganti kedua
cincin luncur pada alternator dengan sebuah cincin belah. Ujung-ujung kumparan dihubungkan
dengan cincin belah dan hubungan kumparan kepada sikat berganti setiap setengah putaran
sehingga putaran kumparan yang konstan menghasilkan ggl induksi yang polaritasnya tidak
berubah, persis seperti pada motor listrik.
C. Generator Sinkron
Hal paling tampak yang membedakan antara generator sinkron dari generator induksi/asinkron adalah
generator sinkron dieksitasi dua kali. Pada generator asinkron energi listrik dihasilkan hanya oleh putaran rotor
terhadap stator, sedangkan pada generator sinkron energi listrik dihasilkan oleh putaran rotor terhadap stator
dan lilitan rotor yang diumpani sumber arus dc.
Sebuah generator sinkron memberikan torsi pada satu laju yaitu laju sinkron. Pada laju di luar laju sinkronnya
torsi rata-rata akan bernilai nol,
Jika kecepatan rotor n dari generator konstan maka frekuensi yang dihasilkan pun konstan, oleh sebab itu
generator sinkron yang bekerja pada kecepatan konstan dikenal sebagai generator sinkron karena frekuensi
listriknya akan tetap konstan jika kecepatan putaran mekanis rotornya pun konstan, sehingga frekuensi
listriknya sinkron terhadap kecepatan putar rotor.
Persamaan ggl.
Ggl diinduksikan di dalam sebentuk konduktor dengan panjang l bergerak di dalam satu medan magnet
dengan kerapatan fluks rata-rata B dan kecepatan relatif v meter/detik tegak lurus terhadap arah medan magnet
maka:
E = Blv volt
Jika d adalah dimeter dari inti jangkar/armatur dan ns adalah kecepatan rotasi relatif yang terjadi antara
pergerakan jangkar yang bersatu dengan rotor terhadap lilitan l yang dililitkan pada stator ( lihat ilustrasi
Gambar 2 ) maka:
Pada keadaan starting kita dapat membentuk set impedans di bawah kondisi hubung singkat dengan X l adalah
impedans bocor pada keadaan hubung-singkat, Xa adalah impedans jangkar/armatur pada keadaan hubung
singkat, dan Raadalah resistansi jangkar pada keadaan hubung singkat.
Persamaan yang sesuai dengan set impedans di atas adalah:
E = E’ + jIXa
E = I(jXl + Ra) + jIXa
Atau
E = IRa + jI(Xl + Xa)
E = IRa + jIXt
Daya dan torsi pada keadaan hubung singkat – kondisi eksitasi.
Putaran rotor dari generator akan memberikan pencatuan daya nyata sebesar 3.E cos δ. I cos θ. Jika sudut yang
terjadi antara I dan Ra serta antara E dan Rakurang atau sama dengan 0.25π ( merupakan sifat alami generator
sinkron pada hubung singkat ) maka dapat digunakan pendekatan daya nyata menjadi 3.E I cos (δ+ θ),
sehingga:
Daya nyata Pm setara dengan torsi mekanis rotor generator sinkron maka:
T = Pm watt-sinkron
Pada diagram fasor tampak bahwa besaran Ra lebih kecil daripada besaran Xl+Xadan jika harganya cukup kecil
sehingga membuat proyeksi E sangat mendekati 900 maka IRa dapat diabaikan:
Daya yang dicatu oleh generator akan bernilai konstan jika (E2 /Xt) sin δ tetap konstan, sehingga perubahan
pada E maka sin δ harus berubah sejauh menjaga (E2 /Xt) sin δ tetap konstan, sehingga daerah dari fasor-fasor
‘keluarga’ E (E1, E2, E3) harus berada pada jalur garis yang terputus-putus. Lebih jauh, proyeksi fasor I pada
fasor E’ harus tetap konstan.
i. Keadaan eksitasi berlebih (over excitation)
Pada Gambar 4, ketika tegangan eksitasi sebesar E1 , maka arus medan eksitasi menghasilkan terlalu banyak
fluks /over-excitation. Fasor arus mengasumsikan posisi I1 yang sedemikian sehingga ketika fasor j
I1 Xt ditambahkan kepada fasor E1 akan memberikan tegangan terminal E’. Hal ini menjadikan arus reaktif
yang ‘mendahului E1’/leading dialirkan dan berlaku untuk mengurangi kemagnetan (demagnetisasi) medan
fluks untuk menambah kebutuhan tegangan terminal.
ii. Keadaan setimbang (balanced excitation)
Jika eksitasi dikurangi sedemikian hingga tegangan eksitasi menjadi E2 , maka tidak terjadi kelebihan fluks
yang dihasilkan oleh lilitan medan, sehingga arus keluaran ac dari generator tidak memiliki komponen reaktif ,
faktor daya adalah satu dan arus keluaran adalah I2 .
iii. Keadaan eksitasi rendah (under excitation)
Ketika tegangan eksitasi adalah E3 maka motor berada pada keadaan eksitasi-rendah (under-excitation) . Arus
keluaran pada keadaan ini diasumsikan pada posisi I3 dan faktor daya adalah ‘lagging’ atau ‘arus tertinggal dari
tegangan’. Keadaan arus I3 yang tertinggal ini mempunyai efek magnetisasi yang membantu membentuk fluks
celah-udara seperti yang dibutuhkan oleh tegangan terminal E’.
iv. Hubungan kualitatif antara arus dc lilitan medan terhadap eksitasi generator sinkron.
Seperti telah disebutkan di paragraf awal sub-bab ini bahwa arus eksitasi generator dipengaruhi pula oleh arus
lilitan medan dc dari jangkar rotor. Berikut ini adalah gambaran kualitatif dari hubungan antara arus dc lilitan
medan dan arus eksitasi generator:
Berikut ini adalah grafik arus generator yang dipengaruhi oleh arus eksitasi lilitan medan:
Satu keuntungan besar dari generator induksi adalah kesederhanaannya. Sebuah generator induksi tidak memelukan
rangkaian medan terpisah dan tidak harus diputar secara terus-menerus pada kecepatan tetap. Selama putaran mesin
masih lebih tinggi daripada dari sistem tenaga yang terhubung padanya, mesin akan tetap berfungsi sebagai
generator. Semakin besar torka diberikan kepada porosnya (sampai nilai tertentu), maka akan semakin besar daya
output yang dihasilkan.
Fakta bahwa tidak ada pengaturan rumit yang diperlukan membuat generator induksi menjadi pilihan yang tepat
untuk kincir angin, sistem pemanfaatan panas, dan sumber-sumber daya tambahan serupa yang ditambahkan kepada
sistem tenaga eksisting. Pada aplikasi-aplikasi seperti itu, perbaikan faktor daya dapat dihasilkan oleh kapasitor dan
tegangan terminal generator induksi dapat dikontrol sistem tenaga eksternal.
Prinsip Kerja Generator Induksi
Prinsip kerja generator induksi adalah kebalikan daripada saat mesin induksi bekerja sebagai motor. ketika mesin
berfungsi sebagai motor, kumparan stator diberi tegangan tiga fasa sehingga akan timbul medan putar dengan
kecepatan sinkron (ns). Namun jika motor berfungsi sebagai generator, pada rotor motor diputar oleh sumber
penggerak dengan kecepatan lebih besar daripada kecepatan sinkronnya. Bila suatu konduktor yang berputar
didalam medan magnet (kumparan stator) akan membangkitkan tegangan sebesar
Dimana :
e = tegangan induksi yang dihasilkan (volt)
B = fluks magnetik (weber)
l = panjang konduktor yang dilewati medan magnet (m)
v = kecepatan medan magnet melewati konduktor (m/s)
dan bila dihubungkan ke beban akan mengalirkan arus. Arus pada rotor ini akan berinteraksi dengan medan magnet
pada kumparan stator sehingga timbul arus pada kumparan stator sebagai reaksi atas gaya mekanik yang diberikan.
Pada proses perubahan motor induksi menjadi generator induksi dibutuhkan daya reaktif atau daya magnetisasi
untuk membangkitkan tegangan pada terminal keluarannya. Dalam hal ini yang berfungsi sebagai penyedia daya
reaktif adalah kapasitor yang besarnya disesuaikan dengan daya reaktif yang diperlukan.
Kebutuhan daya reaktif dapat dipenuhi dengan memasang suatu unit kapasitor pada terminal keluaran, dimana
kapasitor menarik daya reaktif kapasitif atau dengan kata lain kapasitor memberikan daya reaktif induktif pada
mesin induksi. Kerja dari kapasitor ini dapat dipandang sebagai suatu sistem penguat (eksitasi) sehingga generator
induksi juga dikenal dengan sebutan generator induksi penguatan sendiri (self excited of induction generator). Hal
terpenting yang harus diperhatikan dalam kinerja generator induksi adalah fluksi sisa atau medan magnet pada
kumparan stator, dimana tanpa adanya fluksi sisa ini proses pembangkitan tegangan tidak akan tejadi.
Dengan adanya fluksi sisa ini dan perputaran rotor akan menimbulkan tegangan induksi pada rotor. Tegangan
induksi ini akan terinduksi pula pada sisi stator dan akan menimbulkan arus yang akan mengisi kapasitor hingga
terjadi keseimbangan. Keseimbangan tersebut ditandai dengan titik pertemuan antara lengkung magnetisasi dengan
garis reaktansi kapasitif seperti terlihat pada gambar di bawah ini . Lengkung magnetisasi tersebut terjadi akibat
adanya kejenuhan inti besi dari generator.
Pada generator induksi tidak terdapat hubungan listrik antara stator dengan rotor, karena arus pada rotor merupakan
arus induksi.
Sehingga prinsip kerjanya dapat di simpulkan bahwa :
1. Bila sumber tegangan yang dipasang pada kumparan stator, akan timbul medan putar dengan kecepetan Ns
=120f / p
2. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduksi pada rotor
3. Akibatnya pada rotor akan timbul ggl induksi
4. Karena rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka ggl induksi akanmengalirkan arus ( I)
5. Adanya arus (I) dalam medan magnet akan menimbulkan gaya pada rotor
6. Pada kopel muka yang dihasilkan oleh gaya pada rotor cukup besar memikulkopel beban , rotor akan berputar
searah dengan putar rotor
7. Seperti yang telah dijelaskan, ggl induksi akan timbul karena terpotongnya rotor atau medan putar stator, artinya
ggl induksi timbul diperlukan adanya perbedaan antara kecepatan medan putar stator (Ns) dan kecepata berputarnya
rotor (Nr)
8. Perbedaan kecepatan antara Nr dan Ns disebut slip
9. Besarnya Nr (kecepatan rotor) lebih besar daripada Ns (kecepatan stator)
10. Rumus slip dinyatakan dalam
Generator diatas merupakan gambar skema dari model generator induksi masukan ganda. Terdapat dua buah
inverter yang menghubungkan antara keluaran generator dengan rotor. Kedua inverter tersebut dihubungkan dengan
penghubung AS. Inverter yang terhubung dengan jaringan bekerja pada frekuensi yang sama dengan frekuensi
jaringan. Inverter ini juga mengatur besar factor daya yang masuk agar sesuai dengan besar daya reaktif yang
dibutuhkan oleh generator. Sedangkan inverter yang terhubung dengan rotor bekerja pada frekuensi yang sesuai
dengan frekuensi putaran generator. Dengan menggunakan konfigurasi seperti ini, besar arus yang mengalir pada
rotor dapat di atur sesuai dengan daya yang akan dibangkitkan.
Keuntungan dari generator induksi masukan ganda diantaranya adalah tegangan dan frekuensi yang dihasilkan dapat
tetap besarnya walaupunkecepatan putarnyaberubah- ubah.
Namun generator jenis ini membutuhkan inverter sebagai pengatur tegangan pada rotor dan juga rotor jenis
kumparan karena generator ini membutuhkan sumber pada rotornya.Sehingga tidak semua jenis mesin induksi dapat
digunakan sebagai generator induksi jenis ini. Selain itu juga generator ini membutuhkan adanya jaringan listrik
untuk dapat beropasi, karena sumber daya reaktif yang dibutuhkan oleh generator berasal dari jaringan. Sehingga
apabila tidak ada jaringan listrik atau generator lain yang memberikan daya reaktif maka generator jenis ini tidak
dapat beroperasi. Selain itu jika terjadi gangguan pada jaringan atau blackout jaringan generator ini juga tidak dapat
beroprasi.
2. generator induksi berpenguat sendiri
Pada generator induksi berpenguat sendiri, eksitasi diperoleh dari kapasitor yang dipasang parallel pada terminal
keluaran generator. Generator induksi jenis ini bekerja seperti mesin induksi pada daerah saturasinya hanya saja
terdapat bank pasitor yang dipasang pada terminal statornya. Karena sumber eksitasi generator ini berasal dari
kapasitor yang pada terminalnya maka mesin induksi dengan rotor kumparan maupun sangkar bajing dapat
digunakan sebagai generator induksi berpenguat sendiri.
Anemometer
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol
Blades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat dan
berputar
Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang
besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini
akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin
diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka
putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya overheat, rotor
breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar.
Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin turbin sekitar
55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang
kencang.
Gear box
Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60
rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk
menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin dan insinyur generator
mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada kecepatan rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi.
Generator
Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC.
High-speed shaft
Drive generator.
Low-speed shaft
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
Low-speed shaft
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
Pitch
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam
angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.
Rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja. Karena kecepatan angin
meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan
menghasilkan listrik lebih banyak. Tower Pembangkit Listrik Tenaga Angin dapat dibedakan menjadi 3 jenis seperti
gambar.. Setiap jenis tower memiliki karakteristik masing-masing dalam hal biaya, perawatan, efisiensinya, ataupun
dari segi kesusahan dalam pembuatannya
Tower (kiri) Guyed (Tengah Lattice (kanan) Mono-structure
Wind direction
Ini adalah turbin pertama”yang disebut karena beroperasi melawan angin. turbin lainnya dirancang untuk
menjalankan “melawan arah angin,” menghadap jauh dari angin.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa generator yang untuk
menghasilkan listrik untuk menerangi dalam kehidupan sehari-hari. Generator yang kita pakai
pembangkit listrik untuk menghasilkan aliran listrik untuk menerangi contohnya : rumah, lampu
jalan dll. Selama ini generator yang sering kita kenal ada dua jenis generator menurut :
a) Jenis generator berdasarkan jenis arus yang dibangkitkan generator
Generator bolak-balik ( AC ) dan generator searah ( DC )
b) Jenis generator dilihat dari fasanya
Generator 1 fasa dan 3 fasa
Selain dua jenis generator diatas masih bnyak lagi jenis generator yang
sudah diuraikan diatas ada generator berdasarkan jenis arus yaitu: generator bolak-balik ( AC ),
generator searah ( DC ), dilihat dari fasanya yaitu: ada yang 1 ( satu ) fasa dan 3 ( tiga ) fasa,
generator dilihat dari induksinya ada generator sinkron dan asinkron.
B. Saran
Dari kesimpulan yang dijabarkan diatas, maka dapat diberikan saran antara lain:
a. Harus mempelajari genertor secara keseluruhan
b. Generator bukan hanya memiliki 2 jenis
c. Mempelajari generator harus paham tentang persamaan GGL Induksi magnetik
d. Generator adalah pembangkit listrik yang menghantarkan arus listrik yang kuat, jadi tidak
sembarang untuk membuat sebuah generator pembangkit listri. Terutama generator pembangkit
listrik yang sering kita pakai untuk pemasokan sumber energi berupa listrik, untuk kebutuhan
penerangan jalan dan alat-alat rumah tangga yang lain. Harus dihitung setiap lilitan tembaga
yang berada didalam generatora dan medan magnet yang berpengarush untuk menghasilkan arus
listrik yang sangat besar. Selain generator, dibutuhkan juga media untuk memutarkan turbin yang
tersambung ke generator. Misalkan: PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), harus air yang
mengalir deras supaya bisa memutarkan turbin yang terhubung ke generator tersebut.