Disusun Oleh:
- R. Juniar Pangebakti Tri Cahyo Wibisono/982022033
- Andika Rizqi/982022035
- Abi Firmansyah/982022038
- Muhammad Diyan/982022034
Ichsani Majid/982022039
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat
pada waktunya. Makalah ini kami beri judul, “Generator DC”.
Penyusunan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dasar Teknik listrik
dari Dosen mata kuliah terkait. Selain itu, Makalah ini juga bertujuan untuk
memberikan tambahan wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para
pembaca.
Saya selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada pak
hadiyanto Selaku Dosen mata kuliah terkait Dasar Teknik listrik. Tidak lupa
bagi pihak-pihak lain yang telah mendukung penulisan makalah ini kami juga
mengucapkan terima kasih.
Terakhir, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun
kemampuan kami, agar kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik
lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi kami
khususnya sebagai penulis.
DAFTAR ISI
Generator DC merupakan mesin DC yang digunakan untuk mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Secara umum generator DC adalah tidak berbeda dengan motor DC kecuali pada arah
aliran daya. Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah (DC)
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu generator berpenguatan bebas dan generator berpenguatan
sendiri.
Generator DC berpenguatan bebas merupakan generator yang mana arus medannya di suplai
dari sumber DC eksternal. Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai
tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi
akan dibangkitkan pada generator.
PEMBAHASAN
A. STRUKTUR BAGIAN
1. ROTOR DAN JANGKAR MOTOR DC
Fungsi dari rotor atau jangkar yaitu untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam
bentuk gerak putar. Rotor terdiri dari poros baja dimana tumpukan keping-keping inti yang berbentuk
silinder dijepit. Pada inti terdapat alur-alur dimana lilitan rotor diletakkan. Suatu kumparan motor akan
berfungsi apabila mempunyai kumparan medan, kumparan tersebut berfungsi sebagai penghasil medan
magnet. Kumparan jangkar, berfungsi sebagai penghasil medan magnet. Kumparan jangkar, berfungsi
sebagai pembangkit GGL pada konduktor yang terletak pada alur-alur jangkar. Celah udara yang
memungkinkan berputarnya jangkar dalam
medan magnet.
2. STATOR
Stator adalah bagian pada motor listrik atau dinamo listrik yang berfungsi sebagai stasioner dari
sistem rotor. Jadi penempatan stator biasanya mengelilingi rotor, stator bisa berupa gulungan kawat
tembaga yang berinteraksi dengan angker dan membentuk medan magnet untuk mengatur perputaran
rotor. Stator adalah bagian yang justru tidak dapat berputar dan terdiri dari kumparan medan dan rangka.
3. KOMUTATOR
Komutator merupakan komponen konventer mekanik dari motor dan generator yang berfungsi
untuk menyearahkan arus listrik AC menjadi DC. Sehingga, tetap mengalir pada arah yang tetap
meskipun lilitan medan dalam keadaan berputar. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh sebuah motor
atau generator DC merupakan gelombang arus bolak-balik. Kemudian, komutator inilah yang akan
mengubahnya menjadi arus searah. Proses penyearah arus tersebut, merupakan sebuah bentuk
kerjasama antara komutator dan carbon brush. Komutator yang berputar dan bergesekan dengan carbon
brush tersebut sering disebut dengan istilah komutasi. Pada motor atau generator DC, memiliki jangkar
(armature) berbentuk silinder yang diberi alur pada permukaanya untuk melilitkan kumparannya. Setiap
kumparan tersebut berujung pada komutator.
Fungsi Komutator
Fungsi komutator yaitu sebagai penyearah arus bolak-balik menjadi arus searah pada motor dan
generator DC. Namun, dapat disimpulkan secara detail beberapa fungsi komutator adalah sebagai
berikut :
1. Komutator berfungsi sebagai kontak geser antara carbon brush dengan jangkar (armature)
yang berputar untuk memberi atau mengambil arus listrik ke mesin elektrik.
2. Komutator berfungsi sebagai saklar pembalik (reversing switch). Ketika ujung akhir
armature melewati carbon brush, Komutator akan mengaturnya dari satu sirkit ke sirkit yang lain.
Dimana arus listrik akan mengalir ke arah sebaliknya.
3.Komutator juga berfungsi menyalurkan tegangan dari dalam sirkit armature coil ke
permukaan carbon brush. Tegangan setiap batang coil akan menambah satu dengan yang lain diantara
carbon brush. Hal ini akan menghasilkan tegangan operasi mesin elektrik yang muncul pada setiap
carbon brush.
B. PENERAPAN GENERATOR DC DI LAPANGAN
ALTERNATOR
Alternator atau 7ynamo adalah alat pembangkit listrik yang ada pada setiap kendaraan
bermotor. Untuk mengoperasikan berbagai fitur di dalam kendaraan bermotor, listrik perlu dihasilkan
dan didistribusikan dengan baik. Alternator akan jadi pembangkit dan penyuplai listrik ke seluruh
bagian kendaraan bermotor.
Alternator memiliki fungsi utama mengubah energi kinetis menjadi energi listrik, dan
disalurkan ke setiap bagian kendaraan bermotor. Dalam alternator terdapat sederet komponen yang
menjalankan peran dan fungsinya masing-masing.
Setidaknya ada 6 bagian alternator yang bekerjasama sehingga komponen ini bisa berfungsi
optimal.
• Cover alternator : menjadi tempat dari seluruh komponen lain. Bentuknya seperti
lubang, yang berfungsi sebagai alat pendingin untuk mencegah mesin mengalami
overheat.
• Pulley alternator : memiliki bentuk seperti roda dan dihubungkan dengan belt.
Fungsinya adalah memutar rotor coil yang ada di bagian dalam.
• Bearing : adalah tumpuan dari ujung-ujung rotor coil untuk berputar, dan jumlahnya
lebih dari satu.
• Regulator : berfungsi menjaga stabilitas tegangan yang dihasilkan oleh alternator meski
rpm naik dengan cepat.
• Dioda : pengubah arus bolak-balik menjadi arus searah yang dialirkan ke dalam
komponen yang membutuhkan listrik.
• Rotor air : berbentuk gulungan yang berfungsi mengubah energi magnet menjadi energi
listrik, lalu disalurkan menuju brush dan diode
Ketika bagian-bagian ini bekerja dengan baik, maka alternator dapat menjalankan fungsinya dengan
optimal pula. Maka dari itu, harus selalu dipastikan alternator selalu dalam kondisi baik sehingga
kondisi kelistrikan kendaraan bisa normal dan berfungsi sebagaimana mestinya.
BAB III
KESIMPULAN
References
Andika, S. (2013). Makalah generator dc, 8.