Anda di halaman 1dari 31

TUGAS RUTIN

MK. SISTEM KELISTRIKAN


MESIN DAN
ELEKTRONIKA
Skor Nilai:

MAKALAH SISTEM KELISTRIKAN MESIN DAN ELEKTRONIKA

“GENERATOR”

OLEH:
KELOMPOK I (A)

NAMA MAHASISWA : LIBRA NOSELAS PASARIBU (5203321013)

ADRIAN SIMAREMARE (5203121015)


KURNIAWAN S MANULLANG (5202421003)
RIZKY FERDIANSYAH (5202121003)

MATA KULIAH : SISTEM KELISTRIKAN MESIN DAN ELEKTRONIKA

DOSEN PENGAMPU : Dr. LISYANTO, M.Si.


BUDI HARTO, S.Pd., M.T.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK


MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN JUNI 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah “Generator”. Adapun tugas ini dikerjakan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Kelistrikan Mesin dan Elektronika.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari segi penulisan, penggunaan bahasa / kalimat, serta isi dari
penjelasan pembahasan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi mencapai perbaikan untuk kesempurnaan di masa akan datang. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Lisyanto, M.Si dan Budi Harto S.Pd., M.T. yang
telah memberikan informasi dan juga pengetahuan yang bermanfaat bagi para mahasiswa guna
penyelesaian makalah ini.

Penulis juga berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat serta menambah
wawasan bagi para pembaca. Sebelumnya penulis juga mohon maaf apabila terdapat kesalahan
dan kata-kata yang kurang berkenan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2022

Kelompok I

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2
BAB III PENUTUP...................................................................................................................27
A. Kesimpulan........................................................................................................................27

SUMBER....................................................................................................................................28

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui
proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover atau
penggerak mula. Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan
pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat melawan putaran rotor sehingga
menimbulkan EMF pada kumparan rotor.
Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar, jadi diesel sebagai prime mover akan
memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan medan magnit yang
berpotongan dengan konduktor pada stator dan menghasilkan tegangan pada stator, karena terdapat dua
kutub yang berbeda yaitu utara dan selatan, maka pada 90o pertama akan dihasilkan tegangan maksimum
positif dan pada sudut 270o kedua akan dihasilkan tegangan maksimum negatif, ini terjadi secara terus
menerus/continue.

B. Tujuan

1. Untuk memperdalam pemahaman mengenai Generator


2. Untuk memperdalam pemahaman mengenai jenis – jenis Generator
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Kelistrikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

Generator Arus Bolak Balik (AC)


Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau alternator. Generator
arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam proses perubahan energi dari batu
bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau
rumah tangga. Generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian
yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin.

Eksitasi Generator AC
Sistem eksitasi secara konvensional dari sebuah generator arus bolak-balik terdiri atas sumber
arus searah yang dihubungkan ke medan generator ac melalui cincin-slip dan sikat-sikat. Sumber dc
biasanya diperoleh dari generator arus searah yang digerakkan dengan motor atau penggerak mula yang
sama dengan penggerak mula generator bolak-balik, setelah datangnya zat padat, beberapa sistem
eksitasi yang berbeda telah dikembangkan dan digunakan. Salah satunya adalah daya diambil dari
terminal generator ac, diubah ke daya dc oleh penyearah zat padat dan kemudian dicatu ke medan
generator ac dengan menggunakan cincin-slip konvensional dan sikat-sikat.
Sistem serupa yang digunakan oleh generator dengan kapasitas daya yang lebih besar, daya
dicatukan ke penyearah zat padat dari lilitan tiga fase terpisah yang terletak diatas alur stator generator.
Satu-satunya fungsi dari lilitan ini adalah menyediakan daya eksitasi untuk generator. Sistem
pembangkitan lain yang masih digunakan baik dengan generator sinkron tipe kutub-sepatu maupun tipe
rotor-silinder adalah sistem tanpa sikat-sikat, yang mana generator ac kecil dipasang pada poros yang
sama sebagai generator utama yang digunakan untuk pengeksitasi. Pengeksitasi ac mempunyai jangkar
yang berputar, keluarannya kemudian disearahkan oleh penyearah dioda silikon yang juga dipasang pada
poros utama.
Keluaran yang telah disearahkan dari pengeksitasi ac, diberikan langsung dengan hubungan yang
diisolasi sepanjang poros ke medan generator sinkron yang berputar. Medan dari pengeksitasi ac adalah
stasioner dan dicatu dari sumber dc terpisah, berarti tegangan yang dibangkitkan oleh generator sinkron
dapat dikendalikan dengan mengubah kekuatan medan pengeksitasi ac, jadi sistem pengeksitasi tanpa
sikat tidak menggunakan komutator yang akan memperbaiki keandalan dan menyederhanakan
pemeliharaan umum.

Sistem Start

2
Ada tiga macam jenis start yang dapat dilakukan pada generator yaitu :
1.      Start Dengan Penggerak Mula
Sistem start dengan penggerak mula biasanya berupa mesin diesel untuk kapasitas daya yang kecil,
turbin air atau turbin uap untuk kapasitas daya menengah dan turbin uap untuk kapasitas daya yang
sangat besar.
2.      Pengubah Frekuensi
Motor sinkron mendapat pengisian dari sebuah generator sinkron khusus. Pengisian dilakukan dengan
arus tukar berfrekuensi variabel dari hampir nol hingga mencapai frekuensi nominal, dengan demikian
motor sinkron mengalami start mulai putaran hampir nol hingga mencapai putaran nominal.
3.      Sebagai Generator Rotor Sangkar/Start Asinkron
Rotor mesin dilengkapi suatu belitan yang bekerja sebagai sangkar asinkron, dengan demikian selama
start mesin bekerja sebagai motor tak serempak, dengan start asinkron pada kumparan medan dapat
dihasilkan gaya-gaya gerak listrik yang tinggi, disebabkan jumlah lilitan magnet yang biasanya besar.
Gaya gerak listrik yang tinggi ini bukan saja dapat merusak mesin, melainkan dapat juga menimbulkan
bahaya bagi personil yang melayani mesin sinkron itu, untuk menghindari bahaya ini kumparan magnet
selama start dapat dibagi dalam beberapa belitan, yang masing-masing dihubungsingkatkan. Setelah
mencapai putaran sinkron, hubungan ini dilepaskan. Sistem start yang digunakan pada generator set
GSC 05 adalah dengan penggerak mula.

1.                  Teori Generator AC dan Jenis-jenisnya


Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus
bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga seabagai alternator, generator AC
(alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran
rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari
kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan
medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat
tibatiba mengikuti kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan jala-jala. Prinsip
kerjanya dapat dipelajari dengan teori medan elekronik. Poros pada generator dipasang dengan material
ferromagnetik permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah
kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan
terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan tegangan dan aruslistrik
tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik.
Generator AC merupakan komponen yang dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Penggunaan generator saat ini dapat dimanfaakan sebagai pembangkit listrik Generator AC atau

3
altenator bekerja pada prinsip yang sama dari induksi elektromagnetik sebagai generator DC. Arus bolak
balik dapat dihasilkan dari perputaran lilitan pada medan magnet atau perputaran medan magnet pada
lilitan stasioner (seimbang / tidak berubah). Nilai dari tegangan tergantung pada:
a.       Jumlah perputaran pada lilitan
b.      Kekuatan medan
c.       Kecepatan rotasi lilitan / medan magnet
d.      Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau alternator.
Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam proses perubahan energi
dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam
industri atau rumah tangga, dalam generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan
diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari
mesin Konstruksi Generator AC.
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
a)      Stator

Stator merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak-balik, antara lain:
a.       Inti stator.
Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat mungkin untuk
menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses). Pada inti ini terdapat slot-slot untuk
menempatkan konduktor dan untuk mengatur arah medan magnetnya.
b.      Belitan stator.
Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di dalam slot-slot dan
ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan untuk mendapatkan tegangan induksi.

4
c.       Alur stator.
Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator ditempatkan.
d.      Rumah stator.
Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk silinder. Bagian
belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip sebagai alat bantu dalam proses pendinginan.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam
generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan
ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator
yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu
(salient) atau kutub dengan celah udara sama rata.

b)      Rotor

Rotor merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke
stator. Stator dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor terdiri dari dua bagian umum, yaitu Inti kutub
dan Kumparan medan. Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi sebagai
jalan atau jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan medan. Pada kumparan medan ini juga
terdapat dua bagian, yaitu bagian penghantar sebagai jalur untuk arus pemacuan dan bagian yang
diisolasi. Isolasi pada bagian ini harus benar-benar baik dalam hal kekuatan mekanisnya, ketahanannya

5
akan suhu yang tinggi dan ketahanannya terhadap gaya sentrifugal yang besar. Konstruksi rotor untuk
generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi biasanya menggunakan konstruksi rotor dengan
kutub silindris atau ”cylinderica poles” dan jumlah kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi ini
dirancang tahan terhadap gaya-gaya yang lebih besar akibat putaran yang tinggi, untuk putaran generator
yang relatif rendah atau sedang (kurang dari 1000 rpm), dipakai konstruksi rotor dengan kutub menonjol
atau ”salient pole” dengan jumlah kutub-kutub yang relatif banyak. Pada prinsipnya, salah satu dari
penghantar atau kutub-kutub ini dibuat sebagai bagian yang tetap sedangkan bagian-bagian yang lainnya
dibuat sebagai bagian yang berputar.
c)      Brush sebagai penghubung kemotor listrik
Sikat atau Brush berfungsi untuk mengalir arus listrik dari regulator ke rotor coil. Pada altenator
terdapat dua sikat, yaitu :
a.       Sikat positip yang berhubungan dengan terminal F alternator
b.      Sikat negatip berhubungan dengan bodi altenator dan terminal E
Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar maka akan terjadi gesekan antara slip
ring dengan sikat, sehingga sikat menjadi cepat aus.  Kontak sikat dengan slip ring harus baik agar listrik
dapat mengalir dengan baik,  agar kontak sikat dengan slip ring baik maka sikat ditekan oleh pegas.
Sikat merupakan bagian yang sering menjadi penyebab gangguan pada altenator, karena cepat
aus. Sikat yang sudah pendek dapat menyebabkan aliran listrik ke rotor coil berkurang, akibat tekanan
pegas yang melemah. Berkurangnya aliran listrik ke rotor coil menyebabkan  kemagnetan rotor
berkurang dan listrik yang dihasilkan altenator  menurun.  Bila sikat suda pendek harus segera diganti,
sebab kalau sampai sikat habis maka slip ring akan bergesekan dengan pegas sikat sehingga menjadi
aus. Sikat yang sudah habis dapat menyebabkan liran listrik ke rotor coil terputus, kemgnetan rotor
hilang, altenator tidak dapat menghasilkan listrik, tidak terjadi proses pengisian.
Sikat patah  dan pecahnya rumah sikat sering dijumpai akibat kesalahan saat merakit altenator. Saat 
rotor dilepas sikat akan keluar akibat tekanan pegas, pada kondisi tersebut bila seseorang merakit rotor,
maka bearing rotor akan menekan sikat sehingga sikat patah dan hal ini dapat pula menyebabkan rumah
sikat pecah, untuk menghindari hal tersebut maka sikat harus dimasukkan ke rumahnya dan ditahan
menggunakan kawat yang dimasukan melaui lubang kecil yang sedah tersedia, bila sikat sudah tertahan
oleh kawat maka rotor dapat dimasukkan dengan aman.

Jumlah Kutub pada Generator


Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan frekuensi dari ggl
yang dibangkitkan.
Prinsip kerja Motor AC Satu Fasa

6
Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana pada motor AC
tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan putar dan pada rotor
sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa
memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1-
Z2).
Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki
impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah
belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama.
Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa sebesar φ, hal ini
disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini
menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet
utama yang dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa sebesar φ dengan medan magnet bantu.
Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet Φ tegak lurus, beberapa saat
kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan
magnet yang bergeser sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus
sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan
statornya.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-batang kawat
yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai, maka sering disebut
rotor sangkar.
Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksi
antara medan putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi putar pada rotor.

Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan kumparan yang mana
kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa. Jadi pada statornya ada lilitan fasa yang ke
satu ujungnya diberi tanda U – X; lilitan fasa yang ke dua ujungnya diberi tanda dengan huruf V – Y dan
akhirnya ujung lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W – Z.
Jenis generator yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini yaitu generator AC 1 fasa.
Lilitan stator terdiri atas beberapa kumparan, yang dipasang dalam alur-alur inti stator. Kumparan stator
terdapat sisi kumparan yang terletak dalam alur-alur, dan kepala-kepala kumparan yang menghubungkan
sisi-sisi kumparan diluar alur-alur satu sama lain. Tiap-tiap kumparan terdiri atas satu atau lebih lilitan
menurut besar tegangan. Dalam gambar 2.2a dilukiskan sebuah kumparan yang terdiri atas empat lilitan.
Jumlah kawat tiap sisi kumparan sama banyaknya dengan jumlah lilitan pada tiap-tiap kumparan.

7
Perhitungan Tegangan Generator
Diputarnya rotor generator sepanjang dua poolstek (jarak antara pertengahan kutub magnit
dengan pertengahan kutub magnit berikutnya yaitu diukur pada keliling besi stator), maka akan
dibangkitkan suatu tegangan induksi di dalam lilitan A yang besarnya dapat ditulis e = 4 Φ 10-8 volt.
Harga ini meliputi satu periode.
Karena banyaknya periode dalam tiap detik dinyatakan dengan huruf f singkatan dari frekuensi, maka
besarnya GGL dapat dituliskan sebagai berikut :
E rata-rata = e. f = 4. Φ. f. 10-8 volt.
Dengan demikian maka secara lengkap rumus untuk GGL dari generator dapat dituliskan sebagai berikut
:
E = 4. f. fv. fw. Φ. W. 10-8 Volt
Dimana :
E = Tegangan GGL generator (V)
f = frekuensi generator (Hz)
fv = faktor efektif = 1,111
fw= faktor lilitan (untuk generator fasa tunggal adalah 0,8 dan untuk generator fasa tiga adalah 0,96).
Φ = fluks (garis gaya = 108 maxwell)
W = lilitan

Prinsip Kerja Generator AC

8
Gambar : Prinsip Kerja Generator AC
a)   Ketika kumparan diputar didalam medan magnet,satu sisi kumparan(biru) bergerak ketas sedang
lainnya(kuning)bergerak kebawah
b)   Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang semakin sedikit, sehingga pada kedua sisi
kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan hingga
kumparan sinusoid.
c)   Pada posisi sinusoid kumparan tidak mengalami perubahan garis gaya magnet sehingga tidak ada
listrik yang mengalir pada kumparan.
d)  Pada posisi ini kumparan mendapat garis – garis magnet maksimum.
e)   Kumparan terus berputar hingga sisi biri bergerak kebawah dan sisi kuning bergerak keatas.
f)    Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang bertambah banyak, sehingga pada setiap
sisi kumparan mengalir arus listrik yang berlawanan hingga posisi kumparan sinusoidal. Kumparan terus
berputar hingga sisi biru bergerak ketas dan sisi kuning bergerak kebawah.
g)   Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator rator diberi
eksitasi. Karena ada dua kutub yang berbeda, utara dan selatan, maka tegangan yang dihasilkan pada
stator adalah tegangan bolak balik dengan gelombang sinusoidal.
h)   Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya
digunakan masyarakat
Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektromagnetik. Tegangan bolak-balik
akan dibangkitkan oleh putaran medan magnetik dalam kumparan jangkar yang diam, dalam hal ini
kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator. Nilai dari tegangan yang
dibangkitkan bergantung pada :
a.       Jumlah dari lilitan dalam kumparan.
b.      Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang
diinduksikan.
9
c.       Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada
konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis
gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan
antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi.
Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah
menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai
pengganti penghantar yang digerakkan. Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan
diam atau medan magnet dibuat diam dan medan magnet berputar.

Pemanfaatan Generator AC
Contoh generator AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah dinamo
sepeda. Bagian utama dinamo sepeda adalah sebuah magnet tetap dan kumparan yang disisipi besi lunak.
Jika magnet tetap diputar, perputaran tersebut menimbulkan GGL induksi pada kumparan. Jika sebuah
lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang menghubungkan kedua ujung kumparan, lampu
tersebut akan dilalui arus induksi AC, akibatnya lampu tersebut menyala. Nyala lampu akan makin
terang jika perputaran magnet tetap makin cepat (laju sepeda makin kencang).

Generator AC (alternator) bervariasi ukurannya sesuai dengan beban yang akan disuplai, sebagai
contoh, alternator pada PLTA mempunyai ukuran yang sangat besar, membangkitkan ribuan kilowatt
pada tegangan yang sangat tinggi. Contoh lainnya adalah alternator di mobil, yang sangat kecil sebagai
perbandingannya. Beratnya hanya beberapa kilogram dan menghasilkan daya sekitar 100 hingga 200
watt, biasanya pada tegangan 12 volt.

Generator AC banyak kita jumpai pada pusat-pusat listrik (dengan kapasitas yang relatif besar).
Misalnya pada PLTA, PLTU, PLTD, PLTN, PLTG, dan lain lain. Disini umumnya generator AC disebut
dengan alternator atau generator saja. Selain generator AC dengan kapasitas yang relatif besar tersebut,
kita mengenal pula generator dengan kapasitas yang relatif kecil, misalnya generator yang dipakai untuk
penerangan darurat, untuk penerangan daerah-daerah terpencil (yang belum terjangkau PLN), dan
sebagainya. Generator tersebut sering disebut home light atau generator set.

Definisi Generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator
DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau
penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon
10
Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub
rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah,
bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjuk-kan
gambar potongan melintang konstruksi generator DC.

Gambar 1. Konstruksi Generator DC


Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian
rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka, motor,
belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari:
komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.

Gambar 2. Struktur Generator DC


Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan
memendek dan harus diganti secara periodic / berkala.Komutator harus dibersihkan dari kotoran
sisasikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas
halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.

PRINSIP KERJA GENERATOR DC


Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :

Dimana : N = Jumlah Lilitan


Φ = Fluksi Magnet
e = Tegangan Imbas, GGL (Gaya Gerak Listrik)
Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktormemotong garis-garis fluksi magnetik
yang berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam konduktor itu.

11
Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan GGL adalah :
• harus ada konduktor ( hantaran kawat )
• harus ada medan magnetik
• harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi yang
berubah yang memotong konduktor itu

Gambar 3. Prinsip kerja Generator DC


Keterangan gambar :
• Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub tersebut,dengan memutar
rotor ( penghantar ) makapada penghantar akan timbul EMF.
• Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-B dan C-D terletak
tegak lurus pada arah fluks magnet.
• Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya yang sejajar
dengan sisi A-B dan C-D.
• GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan perubahan fluks
magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :

Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan :
• ibu jari : gerak perputaran
• jari telunjuk : medan magnetikkutub utara dan selatan
• jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I
Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak-balik, meskipun tujuan utamanya adalah pembangkitan
tegangan searah, tampak bahwa tegangan kecepatan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar
merupakan tegangan bolak-balik. Bentuk gelom-bang yang berubah-ubah tersebutkarenanya harus
disearahkan.
Untuk mendapatkan arus searah dariarus bolak balik dengan menggunakan
• Saklar
• Komutator
• Dioda

Sistem Saklar
Saklar berfungsi untuk menghubungsingkatkan ujung-ujung kumparan. Prinsip kerjanya adalah
sebagai berikut :
Bila kumparan jangkar berputar, maka pada kedua ujung kumparan akan timbul tegangan yang
sinusoida. Bila setengah periode tegangan positif saklar di hubungkan, maka tegangan menjadi nol. Dan
12
bila saklardibuka lagi akan timbul lagi tegangan. Begitu seterusnya setiap setengah periode tegangan
saklar dihubungkan, maka akan di hasilkan tegangan searah gelombang penuh.

Sistem Komutator
Komutator berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubungsingkatkan kumparan jangkar.
Komutator berupa cincin belah yang dipasang pada ujung kumparan jangkar.Bila kumparan jangkar
berputar, makacincin belah ikut berputar. Karena kumparan berada dalam medan magnet, akan timbul
tegangan bolak balik sinusoidal.
Bila kumparan telah berputar setengah putaran, sikat akan menutup celah cincin sehingga
tegangan menjadi nol. Karena cincin berputar terus, maka celah akan terbuka lagi dan timbul tegangan
lagi. Bila periodategangan sama dengan perioda perputaran cincin, tegangan yang timbul adalah
tegangan arus searah gelombang penuh.

Gambar 4. Efek Komutasi

Sistem Dioda
Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
• Bila diberi prasikap maju (forward bias) bisa dialiri arus.
• Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak akan dialiri arus.

Berdasarkan bentuk gelombang yang dihasilkan, dioda dibagi dalam:


• Half Wave Rectifier (penyearah setengah gelombang)
• Full Wave Rectifier (penyearah satu gelombang penuh)

KARAKTERISTIK GENERATOR ARUS SEARAH


Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu :
• dengan magnet permanen
• dengan magnet remanen
Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo. Karena banyak
kekurangannya, maka sekarang jarang digunakan. Sedangkan generator dengan magnet remanen
menggunakan medan magnet listrik, mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu :
• Medan magnet yang dibangkitkan dapat diatur
Pada generator arus searah berlaku hubungan-hubungan sebagai berikut :

Dimana : Ea = GGL yang dibangkitkan pada jangkar generator


Φ = Fluks per kutub
13
z = Jumlah penghantar total
n = Kecepatan putar
e = Jumlah hubungan paralel
Bila(Konstanta), maka :

Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1. Generator berpenguatan bebas


Generator tipe penguat bebas dan terpisahadalah generator yang lilitan medannya dapat
dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak tergantung dari mesin. Tegangan searah yang
dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan
menimbulkan flukspada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.

Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator, maka
hubungan yang dapat dinyatakan adalah:

Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator :


• Tegangan jepit (V)
• Arus eksitasi (penguatan)
• Arus jangkar (Ia)
• Kecepatan putar (n)

2. Generator berpenguatan sendiri


a. Generator searah seri

b. Generator Shunt

14
Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan :
• Adanya sisa magnetik pada sistem penguat
• Hubungan dari rangkaian medan padajangkar harus sedemikian, hingga arah
medan yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada.
Mesin shunt akan gagal membangkitkan tegangannya kalau:
• Sisa magnetik tidak ada.
Misal: Pada mesin-mesin baru. Sehingga cara memberikan sisa magnetik adalah
pada generator shunt dirubah menjadi generator berpenguatan bebas atau pada generator
dipasang pada sumber arus searah, dan dijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas
sikat-sikat dan perputaran nominal
• Hubungan medan terbalik,
Karena generator diputar oleh arahyang salah dan dijalankan, sehingga arus medan tidak
memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya dengan hubungan-hubungan perlu
diubah dan diberi kembali sisa magnetik, seperti carauntuk memberikan sisa magnetik
• Tahanan rangkaian penguat terlalu besar.
Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak
berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator kotor.
c. Generator Kompon
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri,
yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan
gabungan dari keduanya. Generator kompon bisadihubungkan sebagai kompon pendek
atau dalam kompon panjang.
Perbedaandari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan kumparan seri kecil,
sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau daritegangan terminal kecil sekali dan
terpengaruh.
Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kumparan seri
ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator ini dihubungkan
seperti itu, maka dikatakan generator itu mempunyai kumparankompon bantu. Mesin
yang mempunyai kumparan serimelawan medan shunt disebut kompon lawan dan ini
biasanya digunakan untuk motor atau generator-generator khusus seperti untuk mesin las.
Dalam hubungan kompon bantu yang mempunyai peranan utama ialah kumparan shunt
dan kumparan seri dirancang untuk kompensasi MMF akibat reaksi jangkar dan juga
tegangan drop di jangkar pada range beban tertentu. Ini mengakibatkan tegangan
generator akan diatur secaraotomatis pasa satu range beban tertentu
i. Kompon Panjang

ii. Kompon Pendek

15
JENIS – JENIS GENERATOR DC
Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari rangkaian belitan magnet
atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon

• Generator Penguat Terpisah


Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi satu dengan
rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik (Gambar 8.a)
2. Magnet permanent / magnet tetap

Gambar 8. Generator Penguat Terpisah.

Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan tegangan
eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator ini bekerja dengan catu
daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.
Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari terminal
rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan menurun sedikit ketika arus
beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya.
Karakteristik Generator Penguat Terpisah

16
Gambar 9. Karakteristik Generator Penguat Terpisah
• karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat eksitasi
setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus beban.Tegangan output generator
akan sedikit turun jika arus beban semakin besar.
• Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
• Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya mengakibatkan
turunnya pasokan aruspenguat ke medan magnet, sehingga tegangan induksi menjadi kecil.

• Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-A2). Tegangan
awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet stator. Rotor berputar
dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan magnet stator,
sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur
oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan,
dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya. Diagram rangkaian generator
shunt dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Diagram Rangkaian Generator Shunt


Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan ada, atau jika
belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubung singkat, maka tidak
akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.

Karakteristik Generator Shunt

Gambar 11. Karakteristik Generator Shunt.


Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar 11. Tegangan output akan
turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan dengan tegangan output pada
17
generator penguat terpisah.
Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisahdan generator shunt tentu kurang
baik, karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini
dapat diperbaiki pada generator kompon.

• Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasipada inti kutub utama yang sama. Satu
penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri. Diagram rangkaian
generator kompon ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan
belitan shunt.

Gambar 12. Diagram Rangkaian Generator Kompon

Karakteristik Generator Kompon

Gambar 13. Karakteristik Generator Kompon


Gambar 13 menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output generator terlihat
konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini
disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika arus beban
bertambah besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang cenderung tegangannya
akan turun jika arus bebannya naik.

18
KONVERTER

PENGERTIAN KONVERTER

Konverter adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengubah tegangan searah alias
DC ke tegangan DC yang punya nilai berbeda. Terdapat dua mode konversi yang dapat digunakan
untuk mengubah tegangan tersebut. Mode pertama adalah konversi linear atau linear conversion. Dan
mode kedua adalah konversi peralihan atau switching conversion.

Konversi linear menurunkan tegangan yang berasal dari baterai dengan cara mengubah kelebihan
daya menjadi energi kalor atau panas. Metode ini sangat sederhana, meskipun pada kenyataannya
tidak begitu efisien. Konversi peralihan pada umumnya menggunakan komponen magnetik guna
menyimpan daya secara sementara.

Setelah itu daya yang disimpan secara sementara tersebut diubah menjadi tegangan lainnya.
Tegangan yang dihasilkan bisa lebih besar, atau lebih kecil, lebih rendah, atau kebalikan (negatif)
daripada tegangan input.

FUNGSI KONVERTER

fungsi dan kelebihannya masing-masing. Tak jauh berbeda dengan converter atau yang
sering disebut dengan konverter ini merupakan suatu alat elektronika yang nantinya difungsikan
untuk mengkonverensi arus-arus output atau arus DC maupun AC. Alat yang satu ini seringkali
dimanfaatkan untuk mengubah rangkaian arus tertentu entah itu dari arus DC ke AC ataupun
sebaliknya. Dengan begitu, Anda bisa mendapati keperluan arus yang sesuai, bila pun ada
pengubahan dapat Anda sesuaikan dengan alat ini.

Di lihat dari kinerjanya, alat yang satu ini memang canggih dan sudah banyak diterapkan untuk
beberapa kebutuhan. Salah satu hingga beberapa diantara juga dapat Anda terapkan untuk keperluan
di setiap hari. Yang mana dengan adanya alat ini dapat dimanfaatkan untuk mengubah arah dan
nantinya akan menyeimbangkan arus yang dibutuhkan. Sehingga dalam kata lain arus sebelum tak
menjadi masalah ataupun tak menimbulkan resiko pada komponen berarus lainnya karena alat ini
telah mengantisipasinya.

Alat yang digunakan untuk mengubah daya listrik atau yang disebut dengan converter ini
seringkali dimanfaatkan pada dunia elektronika dan industri. Dimana pada alat ini, dapat
difungsikan sebagai pengubah arus listrik yang searah menjadi bolak-balik ataupun sebaliknya. Di
samping itu, difungsikan pula sebagai penyeimbang arus listrik bilamana diterapkan pada suatu
benda yang bermuatan listrik tertentu.

Ketika kita mempelajari elektronika, yang pertama harus kita lakukan adalah mempelajari dan
mengenal terlebih dahulu komponen-komponen dasar elektronika. Dengan begitu maka kita akan
lebih mudah mempelajari elektronika dan membangun suatu sistem elektronika yang dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah 5 jenis komponen dasar
elektronika beserta fungsi dan simbolnya yang harus kamu ketahui, terdiri dari resistor, kapasitor,
induktor, dioda, dan transformator.

19
 Resistor

Resistor bila diterjemahkan artinya tahanan atau hambatan, yang berfungsi untuk
menghambat arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup. Kemampuan resistor
menghambat suatu arus kita disebut resistansi yang dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω).
Besarnya nilai resistansi suatu resistor dapat kita lihat dari gelang-gelang warna yang terdapat
pada badan resistor.

Gambar dan Simbol Resistor

 Kapasitor

Kapasitor merupakan salah satu dari 5 komponen dasar elektronika yang fungsinya
penting untuk kamu ketahui karena sering digunakan. Kapasitor atau disebut juga dengan
kondensator merupakan komponen yang mampu menyimpan dan melepaskan muatan listrik.

Satuan dari kapasitor disebut dengan Farad, yang menunjukkan kemampuan kapasitor
dalam menyimpan muatan listrik atau kapasitansi. Farad diambil dari nama Michael Faraday,
seorang ilmuan yang menemukan kapasitor.

20
Gambar dan Simbol Kapasitor

 Induktor

Induktor adalah komponen yang digunakan sebagai beban induktif. Induktor


berfungsi sebagai penyimpanan energi dimedan magnet akibat tegangan listrik yang
melaluinya. Induktor yang ideal terdiri dari kawat yang dililit tanpa adanya nilai resistansi.
Sifat-sifat elektrik dari sebuah induktor ditentukan oleh panjangnya induktor, diameter
induktor, jumlah lilitan, dan bahan yang mengelilinginya. Nilai induktansi sebuah induktor
dinyatakan dalam satuan Henry.

Gambar dan Simbol Induktor

21
 Dioda

Dioda adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengahantarkan arus


listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda bisa juga
digunakan untuk mengontrol arus, yakni sebagai saklar elektronik. Dioda terdiri dari 2
komponen elektroda yaitu Anoda dan Katoda.

Gambar dan Simbol Dioda

 Transistor

Transistor merupakan komponen dasar elektronika yang harus kamu ketahui karena
memiliki banyak fungsi dan merupakan komponen yang memegang peranan sangat penting
dalam dunia elektronika modern ini. Pada prinsipnya transistor terdiri atas dua buah dioda
yang disatukan. Transistor terdiri dari 3 kaki yaitu Basis (B), Colector (C), dan Emitor (E).
Agar transistor dapat bekerja, kepada kaki-kakinya harus diberikan tegangan, tegangan ini
dinamakan bias voltage. Basis-Emitor diberikan forward voltage, sedangkan Basis-Colector
diberikan reverse voltage. Sifat transistor adalah bahwa antara Colector dan Emitor akan ada
arus (transistor akan menghantarkan) bila ada arus basis. Makin besar arus basis makin besar
penghantarannya.

Beberapa fungsi transistor diantaranya adalah sebagai penguat arus, sebagai Switch,
stabilitasi tegangan, modulasi sinyal, penyearah dan lain sebagainya.

22
Gambar dan Simbol Transistor

 prinsip kerja dari konversi ac ke ac ?

Cycloconverter adalah rangkaian elektronika daya yang dapat mengubah gelombang


masukan AC dengan frekuensi tertentu ke gelombang keluaran AC dengan frekuensi yang
berbeda. Pada Figure 1(a) dapat dilihat rangkaian daya cycloconverter satu phasa. Untuk
lebih mudah memahami kerja rangkaian ini sehingga dapat menurunkan frekuensi sumber
adalah dengan cara membagi topologi ini menjadi 2 buah rangkaian konverter tyristor-P dan
rangkaian konverter tyristor-N yang bekerja secara bergantian, seperti terlihat pada Figure
1(b). Konverter tyristor-P bekerja untuk membentuk arus keluaran pada saat periode positip-
nya, sedangkan konverter tyristor-N bekerja setelahnya untuk membentuk arus keluaran pada
periode negatif arus keluaran.

Pada Figure 2 terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz menjadi
frekuensi yang lebih rendah (16,67Hz), rangkaian konverter tyristor lengan kiri bekerja
sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya selama 1,5 periode sumber.
Konverter tyristor lengan kanan bekerja setelahnya.
Pada Figure 3 terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz menjadi frekuensi
yang lebih rendah (10Hz), rangkaian konverter tyristor lengan kiri bekerja sedemikian rupa
dengan memainkan sudut penyalaannya selama 2,5 periode sumber.
Dari Figure 4. dapat dilihat bahwa setiap konverter tyristor pada rangkaian eqivalen
pernah bekerja pada fase retifying dan inverting. Apabila tegangan keluaran dan arus
keluaran dari konverter bernilai positip itu artinya konverter-P bekerja sebagai penyearah.
Sedangkan bila tegangan keluaran bernilai negatif dan arus keluaran bernilai positip itu
artinya aliran daya mengalir dari beban ke sumber, konverter-P bekerja sebagai inverter. Pada
fase berikutnya konverter-P akan berhenti bekerja kemudian konverter-N akan bekerja
menggantikan peran konverter-P untuk membentuk fase selanjutnya (arus beban negatif).

23
 Bagaimana prinsip kerja dari konversi dc ke dc ?

Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga dengan
sebutan DC Chopper dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan keluaran DC
yang bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan pada beban. Daya masukan dari
proses DC- DC tersebut adalah berasal dari sumber daya DC yang biasanya memiliki
tegangan masukan yang tetap. Pada dasarnya, penghasilan tegangan keluaran DC yang
ingin dicapai adalah dengan cara pengaturan lamanya waktu penghubungan antara sisi
keluaran dan sisi masukan pada rangkaian yang sama. Komponen yang digunakan untuk
menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch (solid state electronic
switch) seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO. Secara umum ada dua fungsi
pengoperasian dari DC Chopper yaitu penaikan tegangan dimana tegangan keluaran yang
dihasilkan lebih tinggi dari tegangan masukan, dan penurunan tegangan dimana tegangan
keluaran lebih rendah dari tegangan masukan.

 Prinsip kerja step – down choppers

Pada gambar (a), jika saklar SW ditutup pada saat t1, maka tegangan Vs akan melalui
beban. Jika saklar dimatikan atau di buka pada saat t2, tegangan yang melewati beban
adalah nol.
Betuk gelombang output dan arus beban ditunjukan pada gambar (b). penggunaansaklar
pada chopper dapat implementasikan dengan menggunakan,Power BJT,Power
MOSFET,GTO atau SCR

 Prinsip kerja step –up chopper

jika saklar SW ditutup pada saat t1,aruskan mengalir pada inductor dan akan
menyimpan energy pada inductor tersebut.Jika saklar terbuka pada saat t2, energy
yang tersimpan pada pada inductor dialirkan kebeban, betuk gelombang yang
dihasilkan arus inductor

 Bagaimana prinsip kerja dari konversi dc ke ac ?

Konverter dc-ac dikenal juga sebagai inverter. Prinsip kerja inverter dapat
dijelaskan dengan menggunakan 4 sakelar seperti ditunjukkan pada gambar dibawah. Bila
sakelar S1 dan S2 dalam kondisi on, maka akan mengalir arus DC ke beban R dari arah
kiri ke kanan. Apabila yang hidup adalah sakelar S3 dan S4 maka akan mengair aliran
arus DC ke beban R dari arah kanan ke kiri. Inverter biasanya menggunakan rangkaian
modulasi lebar pulsa atau yang disebut Pulse Width Modulation dalam proses konversi
tegangan DC menjadi AC.

24
Konverter jenis buck merupakan konverter penurun tegangan yang mengkonversikan
tegangan masukan DC menjadi tegangan DC lainnya yang lebih rendah. Seperti terlihat pada
gambar 2, rangkaian ini terdiri terdiri atas satu saklar aktif (MOSFET), satu saklar pasif
(diode), kapasitor dan induktor sebagai tapis keluarannya.

Gambar Rangkaian konverter DC-DC tipe buck

Untuk tegangan kerja yang rendah, saklar pasif (dioda) sering diganti dengan saklar
aktif (MOSFET) sehingga susut daya pada saklar bisa dikurangi. Apabila menggunakan 2
saklar aktif, kedua saklar ini akan bekerja secara bergantian, dan hanya ada satu saklar yang
menutup setiap saat. Nilai rata-rata tegangan keluaran konverter sebanding dengan rasio
antara waktu penutupan saklar (saklar konduksi/ON) terhadap periode penyaklarannya.
Biasanya nilai faktor daya ini tidak lebih kecil dari 0.2, karena jika dioperasikan pada rasio
tegangan yang lebih tinggi, saklar akan bekerja dibawah keandalannya dan menyebabkan
efisiensi konverter turun. Untuk rasio (Vd/Ed) yang sangat tinggi, biasanya digunakan
konverter DC-DC yang terisolasi atau topologi yang dilengkapi dengan trafo.

IMPLEMENTASI

 Konverter AC ke AC (Cycloconverter atau Matrix)

Konverter AC ke AC atau biasa disebut dengan Cycloconverter / Matrix adalah suatu


rangkaian yang dapat mengubah arus AC tetap menjadi arus AC yang dapat dikendalikan
atau diatur. Konverter AC ke AC memiliki fungsi mengubah energi listrik arus bolak balik
menjadi arus bolak balik dengan tegangan maupun frekuensi yang lain. Misalnya listrik AC
220 V dengan frekuensi 50 Hz diubah menjadi listrik AC 110 V dengan frekuensi 100 Hz.
 Konverter DC ke DC (Chopper)

Konverter DC ke DC adalah suatu rangkaian yang dapat mengubah arus DC tetap


menjadi arus DC yang dapat dikendalikan atau diatur. Fungsinya adalah mengubah arus
25
searah ke dalam besaran yang berbeda. Misalnya listrik DC 15V diubah menjadi listrik DC
5V.

 Konverter DC ke AC (Inverter)

Konverter DC ke AC atau yang biasa disebut Inverter adalah suatu rangkaian dapat
mengubah arus DC tetap menjadi arus AC yang dapat dikendalikan atau diatur. Konverter
DC ke AC memiliki fungsi mengubah listrik searah menjadi listrik bolak-balik pada tegangan
serta frekuensi yang bisa diatur. Misalnya listrik DC 12 V dari akumulator diubah menjadi
listrik tegangan AC 220V dengan frekuensi 50 Hz.

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Generator listrik bolak balik (AC) adalah alat yang digunakan untuk memproduksi listrik bolak
balik (AC). Generator ini terdiri dari dua bagian, yaitu rotor dan stator. Rotor adalah bagian genertor
yang bergerak, seperti kumparan, sedangkan Stator adalah bagian generator yang diam, seperti magnet
permenen, cincin, dan sikat/terminal. Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator
sinkron atau alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam
proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat
untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga, dalam generator arus bolak-balik bertegangan
rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian
yang diam atau stator dari mesin.
Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi
beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar
(anker), jenis generator DC yaitu : Generator penguat terpisah, Generator shunt, Generator kompon.
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor,
regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah
generator atau casis, serta bagian rotor.
Konverter adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengubah tegangan searah alias
DC ke tegangan DC yang punya nilai berbeda. Terdapat dua mode konversi yang dapat digunakan
untuk mengubah tegangan tersebut. Mode pertama adalah konversi linear atau linear conversion. Dan
mode kedua adalah konversi peralihan atau switching conversion.Konversi linear menurunkan
tegangan yang berasal dari baterai dengan cara mengubah kelebihan daya menjadi energi kalor atau
panas. Metode ini sangat sederhana, meskipun pada kenyataannya tidak begitu efisien. Konversi
peralihan pada umumnya menggunakan komponen magnetik guna menyimpan daya secara
sementara.Setelah itu daya yang disimpan secara sementara tersebut diubah menjadi tegangan
lainnya. Tegangan yang dihasilkan bisa lebih besar, atau lebih kecil, lebih rendah, atau kebalikan
(negatif) daripada tegangan input.

27
SUMBER

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19982/3/Chapter%20II.pdf
http://www.docstoc.com/docs/17291496/Generator-DC
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/generator-dc.html
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/09/animasi-generator-dc-dan-generator-ac.html
http://edu-give.blogspot.co.id/2014/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Posted 23rd July 2017 by Anonymous

28

Anda mungkin juga menyukai