Anda di halaman 1dari 12

MINI RISET MK.

MESIN-
MESIN LISTRIK DC
PRODI S1 TE - FT

Skor Nilai:

ANALISIS PENGGUNAAN MOTOR DC DALAM


MERANCANG PEMBANGKIT LISTRIK

DISUSUN OLEH:

JEKIN EGLIANTA (5173530015)

DOSEN PENGAMPU : Arwadi Sinuraya M.T.


MATA KULIAH : Mesin –Mesin Listrik DC

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga tugas Mini Riset ini dapat terselesaikan. Tidak lupa pula saya ucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Mesin-mesin listrik DC yang telah
memberikan kesempatan mengasah kemampuan dan meneliti pelajaran dengan tugas seperti
Mini Riset ini.

Dengan adanya tugas ini, saya berharap saya semakin mampu menguasai materi
pembelajaran dan tepat membudayakan membaca pada diri sendiri, sehingga dengan mudah
melakukan penelitian sederhana ,serta semakin kritis dalam menanggapi materi-materi dalam
buku ataupun dalam sumber bacaan lainnya, begitu juga dengan para pembaca semoga tugas
ini bermanfaat dalam referensi Mini Riset.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam Mini Riset ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Mini Riset ini

Medan, MEI 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan .........................................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................................3
2.1 Karakteristik Motor DC...................................................................................................3
2.2 Prinsip Kerja Motor DC..................................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................................5
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................................................5
3.2 Objek Penelitian..............................................................................................................5
2.3 Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................5
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................................6
4.1 Hasil Data........................................................................................................................6
4.2 Pengujian Hasil Data.......................................................................................................6
BAB V PENUTUP................................................................................................................8
5.1 Kesimpulan......................................................................................................................8
5.2 Saran................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik
menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor
Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan
arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini
biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan
sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit atau
biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat dibuat berputar
searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila polaritas listrik yang diberikan
pada Motor DC tersebut dibalikan. Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan
bentuk. Kebanyakan Motor Listrik DC memberikan kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga
8000 rpm dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Apabile tegangan yang
diberikan ke Motor Listrik DC lebih rendah dari tegangan operasionalnya maka akan dapat
memperlambat rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan
operasional akan membuat rotasi motor DC menjadi lebih cepat. Namun ketika tegangan yang
diberikan ke Motor DC tersebut turun menjadi dibawah 50% dari tegangan operasional yang
ditentukan maka Motor DC tersebut tidak dapat berputar atau terhenti. Sebaliknya, jika
tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari tegangan
operasional yang ditentukan, maka motor DC tersebut akan menjadi sangat panas dan akhirnya
akan menjadi rusak.

1
1.2 Rumusan

 Bagaimana penerapan motor DC dalam kehidupan?


 Jelaskan karakteristik dari Motor DC tersebut

1.3 Tujuan

 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mesin-Mesin Listrik DC


 Melatih mahasiswa dalam mengerjakan mini research
 Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan baik bagi penulis dan pembaca

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Karakteristik Motor DC

Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diseri terhadap Kumparan
armatur. Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu daya output yang dihasilkan besar.
Sedangkan kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah besar, sesuai dengan beban
yang dipikulnya, jika tegangan inputnya tidak stabil maka flux magnet yang dihasilkan oleh
kumparan seri tidak stabil pula, sehingga daya output yang dihasilkan tidak stabil. Dalam
motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan
Dinamo. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo. Karakter kecepatan dari
motor DC tipe seri adalah :
 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
 Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.
Beberapa karakteristik motor dc series yaitu
 Sebagai kumparan medan biasanya membawa Arus armatur jadi Ф∞Ia diatas titik saturasi
Magnetnya dan sebelum saturasi Ta ∞ Фia atau Ta ∞ Ia 2
 Perubahan di Eb untuk variasi arus beban itu kecil.dengan bertambahnya Ia maka Ф juga
naik. Jadi variasi Kecepatan berkebalikan dengan arus armatur.
 Jika kecepatan naik, torsinya kecil
Motor DC yang terhubung seri memiliki momen dan arus awal yang cukup rumit.
Kecepatannya secara otomatis menyesuaikan terhadap jangkauan yang besar ketika momen
beban nilainya berubah-ubah. Karena motor ini memperlambat beban yang lebih besar, daya
output yang dihasilkan cenderung konstan daripada motor tipe lainnya. Hal ini merupakan
kelebihan dari motor ini karena motor ini dapat beroperasi disekitar power rating maksimum
untuk variasi yang besar dari momen beban. Pada beberapa kasus, kecepatan pada saat tidak
ada beban dari motor DC seri dapat berlebih hingga mencapai titik yang berbahaya. Sebuah
sistem kontrol yang memutuskan motor dari sumber listrik dibutuhkan jika terdapat
kemungkinan kehilangan beban mekanik (beban rusak).

3
2.2 Prinsip Kerja Motor DC

Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk


bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara
akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat
selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan
bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub
utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan
berhenti.
Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub
magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan
berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada
saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub
selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena
kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga
utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan
utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan
berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus
listrik pada kumparan diputuskan.

4
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian kami lakukan dengan cara membaca buku-buku, majaah, ataupun internet
yang berkaitan dengan analisis tersebut.

3.2 Objek Penelitian


Adapun objek penelitian yang kami teliti adalah mengenai penerapan dan penggunaan
motor DC dalam kehidupa sehari-hari

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Tehnik pengumpulan data yang diambil dalam penelitian ini adalah melalui :
1. Observasi, langsung ke lapangan
2. Pengambilan informasi secara kualitatif dan kuantitatif

5
BAB IV
PEMBAHASAN

2.1 Hasil Data

Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber
tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan
berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran
motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal
menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal
menentukan kecepatan motor
Rangkaian driver motor ini menggunakan IC L293, dimana IC ini adalah IC yang
didesain khusus sebagai driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian T TL
maupun mikrokontroler. pada IC L293 ini sistem driver yang digunakan adalah totempole
dalam 1 unit chip IC driver l293 . terdiri dari 4 buah driver motor DC yang berdiri sendiri
dengan kemampuan mengalirkan arus 1A tiap driver nya. Pada penelitian ini IC ini akan
mengatur pergerakan motor DC tersebut kekiri kekanan atau berhenti sesuai dengan perintah
yang diberikan oleh rangkaian kontrol tersebut.

2.2 Pengujian Hasil Data

Pada pengujian sensor ini didapatkan hasil sesuai dengan perancangan yaitu
perbandingannya seperti Tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1 Hasil pengujian sensor
No Vgenerator (VAC) Vsensor (VDC)
1 220 4.35
2 215 4.2
3 210 4.05
4 205 3.9
5 200 3.75
6 195 3.6
7 190 3.45
8 185 3.3
9 180 3.15

6
Dari tabel hasil pengujian sensor, diperoleh pembacaan mulai dari tegangan 180 V
sampai 220 V dirancang mendapatkan VDC 3.15 V sampai 4.35 V dimana bertujuan untuk
mencegah kerusakan pada mikrokontroler karena pembacaan maksimal mikrokontroler
ATMEGA8 maksimal 5.5 Volt. Maka pembacaannya akan disesuaikan dengan bit untuk
pengaturan di mikrokontroler.
Pengujian Rangkaian Pengontrol Terkendali ini dilakukan dengan mengasumsikan
bahwa setiap ada perubahan rpm prime over akan terjadi drop tegangan. Pengujian ini
menggunakan variabel putaran dari generator sebagai acuan dalam perubahan tegangan
keluaran generator. Setiap perubahan dari rpm generator akan dihitung seberapa besar arus dan
tegangan yang dibutuhkan. Terlihat perubahan pada Tabel 4.3. Dari data diatas ketika putaran
rpm generator berkurang maka tegangan keluaran generator akan ikut berkurang.
Analisa alat pengontrol terkendali ini Berfungsi menaikkan dan menurunkan
tegangan pada penggerak pemula (prime mover) generator untuk mendapatkan tegangan
output yang stabil (220 V). Berdasarkan tabel.1 dan tabel.2 didapatkan perbedaan tegangan
regulasi dimana dengan mengunakan penggerak terkendali sekitar 0.12% jauh lebih baik dari
tanpa menggunakan pengontrolan terkendali yang mencapai tegangan regulasi 8.88%. Kinerja
pengontrolan terkendali ini akan menambah arus eksitasi sesuai yang dibutuhkan. Tampak
terbukti dengan hasil perhitungan rata regulasi tegangan yang semula tanpa pengontrolan
terkendali sebesar 8.88% sedangkan dengan menggunakan pengontrol terkendali rerata
regulasi tegangan menjadi 0.12%, memenuhi standard regulasi tegangan SPLN 1:1995 pasal 4.

7
BAB I
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pembangkit listrik dengan mesin sepeda motor ini mampu menaikkan dan menurunkan
tegangan dengan driver motor DC pada penggerak mula yang diharapkan untuk mendapatkan
tegangan stabil 180-220 V. Dari hasil analisa rata-rata regulasi tegangan yang semula tanpa
pengontrolan sebesar 8,88% sedangkan dengan menggunakan pengontrolan terkendali dengan
rata-rata regulasi tegangan menjadi 0,12%.
Batas kesetabilan tegangan antara 180 s/d 220 V, apabila kurang dari 180 V maka
pengendali motor DC power window akan menaikan gas pada penggerak pemula (prime
mover), dan apabila tegangan lebih dari 220V maka pengendali motor DC power window
menurunkan gas penggerak pemula (prime mover).

5.2 Saran

Hendaknya jika ingin mengerjakan mini research carilah tema dan topic yang akan mau
dibahas terlebih dahulu. Setelah itu sesuaikan dengan keadaan pengetahuan yang bersumber
dari buku-buku, internet, dan yang lainnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Iswandi, Puji. “Motor DC Series, Krakteristik dan Rank Ekuivalennya”.


https://www.academia.edu/29518859/Motor_DC_Series_Karakteristik_dan_Rank_Eku
ivalennya

Kho,Dickhson.”Pengertian Motor DC dan Prinsip Kerjanya”.


https://teknikelektronika.com/pengertian-motor-dc-prinsip-kerja-dc-motor/ (Diakses
pada tanggal 8 Juli 2018)

Rahman,Arif.Suwitno.2015. Analisis Rancang Bangun Pembangkit Listrik Dengan Mesin


Sepeda Motor Dengan Penggerak Mula Terkendali. Jurnal FMTEKNIK.2, 1-11

Anda mungkin juga menyukai