MESIN-
MESIN LISTRIK DC
PRODI S1 TE - FT
Skor Nilai:
DISUSUN OLEH:
Dengan adanya tugas ini, saya berharap saya semakin mampu menguasai materi
pembelajaran dan tepat membudayakan membaca pada diri sendiri, sehingga dengan mudah
melakukan penelitian sederhana ,serta semakin kritis dalam menanggapi materi-materi dalam
buku ataupun dalam sumber bacaan lainnya, begitu juga dengan para pembaca semoga tugas
ini bermanfaat dalam referensi Mini Riset.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam Mini Riset ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Mini Riset ini
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan .........................................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................................3
2.1 Karakteristik Motor DC...................................................................................................3
2.2 Prinsip Kerja Motor DC..................................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................................5
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................................................5
3.2 Objek Penelitian..............................................................................................................5
2.3 Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................5
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................................6
4.1 Hasil Data........................................................................................................................6
4.2 Pengujian Hasil Data.......................................................................................................6
BAB V PENUTUP................................................................................................................8
5.1 Kesimpulan......................................................................................................................8
5.2 Saran................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik
menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor
Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan
arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini
biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan
sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit atau
biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat dibuat berputar
searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila polaritas listrik yang diberikan
pada Motor DC tersebut dibalikan. Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan
bentuk. Kebanyakan Motor Listrik DC memberikan kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga
8000 rpm dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Apabile tegangan yang
diberikan ke Motor Listrik DC lebih rendah dari tegangan operasionalnya maka akan dapat
memperlambat rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan
operasional akan membuat rotasi motor DC menjadi lebih cepat. Namun ketika tegangan yang
diberikan ke Motor DC tersebut turun menjadi dibawah 50% dari tegangan operasional yang
ditentukan maka Motor DC tersebut tidak dapat berputar atau terhenti. Sebaliknya, jika
tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari tegangan
operasional yang ditentukan, maka motor DC tersebut akan menjadi sangat panas dan akhirnya
akan menjadi rusak.
1
1.2 Rumusan
1.3 Tujuan
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diseri terhadap Kumparan
armatur. Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu daya output yang dihasilkan besar.
Sedangkan kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah besar, sesuai dengan beban
yang dipikulnya, jika tegangan inputnya tidak stabil maka flux magnet yang dihasilkan oleh
kumparan seri tidak stabil pula, sehingga daya output yang dihasilkan tidak stabil. Dalam
motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan
Dinamo. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo. Karakter kecepatan dari
motor DC tipe seri adalah :
Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.
Beberapa karakteristik motor dc series yaitu
Sebagai kumparan medan biasanya membawa Arus armatur jadi Ф∞Ia diatas titik saturasi
Magnetnya dan sebelum saturasi Ta ∞ Фia atau Ta ∞ Ia 2
Perubahan di Eb untuk variasi arus beban itu kecil.dengan bertambahnya Ia maka Ф juga
naik. Jadi variasi Kecepatan berkebalikan dengan arus armatur.
Jika kecepatan naik, torsinya kecil
Motor DC yang terhubung seri memiliki momen dan arus awal yang cukup rumit.
Kecepatannya secara otomatis menyesuaikan terhadap jangkauan yang besar ketika momen
beban nilainya berubah-ubah. Karena motor ini memperlambat beban yang lebih besar, daya
output yang dihasilkan cenderung konstan daripada motor tipe lainnya. Hal ini merupakan
kelebihan dari motor ini karena motor ini dapat beroperasi disekitar power rating maksimum
untuk variasi yang besar dari momen beban. Pada beberapa kasus, kecepatan pada saat tidak
ada beban dari motor DC seri dapat berlebih hingga mencapai titik yang berbahaya. Sebuah
sistem kontrol yang memutuskan motor dari sumber listrik dibutuhkan jika terdapat
kemungkinan kehilangan beban mekanik (beban rusak).
3
2.2 Prinsip Kerja Motor DC
4
BAB III
METODE PENELITIAN
5
BAB IV
PEMBAHASAN
Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber
tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan
berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran
motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal
menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal
menentukan kecepatan motor
Rangkaian driver motor ini menggunakan IC L293, dimana IC ini adalah IC yang
didesain khusus sebagai driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian T TL
maupun mikrokontroler. pada IC L293 ini sistem driver yang digunakan adalah totempole
dalam 1 unit chip IC driver l293 . terdiri dari 4 buah driver motor DC yang berdiri sendiri
dengan kemampuan mengalirkan arus 1A tiap driver nya. Pada penelitian ini IC ini akan
mengatur pergerakan motor DC tersebut kekiri kekanan atau berhenti sesuai dengan perintah
yang diberikan oleh rangkaian kontrol tersebut.
Pada pengujian sensor ini didapatkan hasil sesuai dengan perancangan yaitu
perbandingannya seperti Tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1 Hasil pengujian sensor
No Vgenerator (VAC) Vsensor (VDC)
1 220 4.35
2 215 4.2
3 210 4.05
4 205 3.9
5 200 3.75
6 195 3.6
7 190 3.45
8 185 3.3
9 180 3.15
6
Dari tabel hasil pengujian sensor, diperoleh pembacaan mulai dari tegangan 180 V
sampai 220 V dirancang mendapatkan VDC 3.15 V sampai 4.35 V dimana bertujuan untuk
mencegah kerusakan pada mikrokontroler karena pembacaan maksimal mikrokontroler
ATMEGA8 maksimal 5.5 Volt. Maka pembacaannya akan disesuaikan dengan bit untuk
pengaturan di mikrokontroler.
Pengujian Rangkaian Pengontrol Terkendali ini dilakukan dengan mengasumsikan
bahwa setiap ada perubahan rpm prime over akan terjadi drop tegangan. Pengujian ini
menggunakan variabel putaran dari generator sebagai acuan dalam perubahan tegangan
keluaran generator. Setiap perubahan dari rpm generator akan dihitung seberapa besar arus dan
tegangan yang dibutuhkan. Terlihat perubahan pada Tabel 4.3. Dari data diatas ketika putaran
rpm generator berkurang maka tegangan keluaran generator akan ikut berkurang.
Analisa alat pengontrol terkendali ini Berfungsi menaikkan dan menurunkan
tegangan pada penggerak pemula (prime mover) generator untuk mendapatkan tegangan
output yang stabil (220 V). Berdasarkan tabel.1 dan tabel.2 didapatkan perbedaan tegangan
regulasi dimana dengan mengunakan penggerak terkendali sekitar 0.12% jauh lebih baik dari
tanpa menggunakan pengontrolan terkendali yang mencapai tegangan regulasi 8.88%. Kinerja
pengontrolan terkendali ini akan menambah arus eksitasi sesuai yang dibutuhkan. Tampak
terbukti dengan hasil perhitungan rata regulasi tegangan yang semula tanpa pengontrolan
terkendali sebesar 8.88% sedangkan dengan menggunakan pengontrol terkendali rerata
regulasi tegangan menjadi 0.12%, memenuhi standard regulasi tegangan SPLN 1:1995 pasal 4.
7
BAB I
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pembangkit listrik dengan mesin sepeda motor ini mampu menaikkan dan menurunkan
tegangan dengan driver motor DC pada penggerak mula yang diharapkan untuk mendapatkan
tegangan stabil 180-220 V. Dari hasil analisa rata-rata regulasi tegangan yang semula tanpa
pengontrolan sebesar 8,88% sedangkan dengan menggunakan pengontrolan terkendali dengan
rata-rata regulasi tegangan menjadi 0,12%.
Batas kesetabilan tegangan antara 180 s/d 220 V, apabila kurang dari 180 V maka
pengendali motor DC power window akan menaikan gas pada penggerak pemula (prime
mover), dan apabila tegangan lebih dari 220V maka pengendali motor DC power window
menurunkan gas penggerak pemula (prime mover).
5.2 Saran
Hendaknya jika ingin mengerjakan mini research carilah tema dan topic yang akan mau
dibahas terlebih dahulu. Setelah itu sesuaikan dengan keadaan pengetahuan yang bersumber
dari buku-buku, internet, dan yang lainnya.
8
DAFTAR PUSTAKA