Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REPORT

PERSAMAAN DIFERENSIAL
Dosen Pengampu (Drs.Marsangkap Silitonga,M.Pd)

OLEH

NAMA : JEKIN EGLIANTA

NIM : 5173530015

KELAS :B

PRODI : TEKNIK ELEKTRO

TEKNIK ELEKTRO – FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Persamaan Diferensial “Critical
Book Report”. Saya berterimah kasih kepada Bapak dosen yang sudah memberikan
bimbingannya.

Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu saya
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

MEDAN, Maret 2019

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................1

DAFTAR ISI .................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR ......................................................................3

B. Tujuan CBR....................................................................................................3

C. Manfaat CBR..................................................................................................3

D. Identitas Buku................................................................................................3

BAB II RINGKASAN ISI BUKU

BAB III PEMBAHASAN

A. Keunggulan buku ..........................................................................................25

B. Kekurangan buku ..........................................................................................25

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................26

B. Saran ..............................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................27

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Critical Book Review bukan sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah
buku atau artikel,tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi(penjelasan, interprestasi
& analisis) kita mengenai keunggulan dan kelemahan buku atau artikel tersebut apa
yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi artikel tersebut,bisa mempengaruhi
cara berpikir kita & dan menambah pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian
tersebut. Dengan kata lain dengan Critical Book Review kita menguji pikiran
pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang kita, berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang kita miliki.
A. Latar Belakang Masalah
Dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa disetiap jenjang
dan tingkat pendidikan, perlu dilakukan upaya inovatif oleh para guru dalam melaksanakan
tugas dan kewajibanya sebagai seorang pendidik. Terdapat banyak cara dan upaya yang dapat
dilakukan oleh para pendidikan dalam mewujudkan tujuan instruksional pendidikan, salah
satunya adalah Persamaan Bessel dan Teorema Cauchy.
Salah satu dari persamaan-persamaan diferensial yang terpenting dalam penerapan
matematika adalah persamaan diferensial Bessel. Persamaan ini timbul dalam soal-soal
tentang getaran (vibrasi), medan elektrostatik, rambatan (konduksi) panas, dan sebagainya,
pada sebagian besar kasus persoalan tersebut menunjukkan sifat simetri silinder. Kita
asumsikan bahwa parameter v di dalam persamaan diferensial di atas (*) adalah bilangan riil
dan taknegatif.

B. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Persamaan Diferensial Dalam Fisika.
2. Untuk menambah wawasan mahasiswa terkait materi kuliah Persamaan Diferensial
Dalam Fisika.

4
C. Manfaat
1. Bagi akademisi sebagai kepentingan ilmiah, yaitu untuk menambah wawasan
menyangkut tentang Persamaan Diferensial Dalam Fisika. Sedangkan, bagi penulis
sebagai persyaratan formal, yaitu untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Persamaan
Diferensial Dalam Fisika.
2. Melatih mahasiswa untuk berpikir logis dan sistematis.
3. Mengembangan kreativitas mahasiswa melalui Critical Book Review.

5
BAB II

PEMBAHASAN SECARA UMUM BUKU YANG AKAN DI REVIEW

A. Informasi Bibliografi Buku


1. Buku Satu
Judul Buku : Fungsi-Fungsi Khusus dilengkapi dengan Deret Fourier &
Tranformasi Integral
Penulis : Asan Damanik
ISBN : 978-979-756-620-3
Penerbit : Graha Ilmu
Tahun Terbit : 2010
Urutan Cetakan : Cetakan Pertama
Tebal Buku : xii + 142, 1 Jil. : 23 cm.
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia

2. Buku Dua
Judul Buku : Matematika Terapan Untuk Para Insinyur dan Fisikawan
Penulis : Loius A. Pipes & Lawrence R. Harvill
Penerjemah : Drs. Muslim, Ph.D.,
Dr. Sumartono Prawirosusanto, M.Sc.
Dr. Peter Soedojo, B.Sc.
ISBN : 979-420-197-9
Penerbit : Gadjah Mada University Press
Tahun Terbit : 1991
Tempat Terbit : Yogyakarta
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia

6
B. Ringkasan Buku

Buku Pertama

Persamaan Linier Cauchy


dn y n−1
n n−1 d y dy
1) p0 x + p 1 x n−1 + … +
pn−1 x + pn y=Q( x ), di mana P0, P1, … Pn adalah
dx n
dx dx
konstanta-konstanta, dan persamaan linier Legendre.
2) p0 ¿, merupakan keadaan khusus dari 1) (a = 1, b = 0), dapat diubah ke bentuk
persamaan linier dengan koefisien-koefisien konstan, dengan transformasi variabel
bebasnya yang sesuai.

d
Ambil ¿ e z ; jika ϑ didefinisikan sebagai ϑ= , maka :
dz

dy dy dz 1 dy dy
Dy= = = dan xDy= =ϑy ,
dx dz dx x dz dx

d 1 dy 1 d 2 y dy
D2 y= ( ) ( )
dx x dz
= 2
x dz 2

dz
dan x 2 D 2 y=ϑ ( ϑ−1 ) y ,

−2 d 2 y dy 1 d3 y d 2 y
D 3 y= ( − + ( )−
x 3 dz 2 dz x 3 dz 3 dz 2
)

1 d3 y d2 y dy
¿ 3 ( 3 −3 2 +2 )dan x 3 D 3 y=ϑ ( ϑ−1 )( ϑ−2 ) y
x dz dz dz

Sesudah mengadakan penggantian-penggantian ini, 1) menjadi

{ p0 ϑ ( ϑ−1 ) ( ϑ−2 ) … ( ϑ−n+1 ) + p1 ϑ ( ϑ−1 ) (ϑ−2 ) … ( ϑ−n+2 ) +…+ pn−1 ϑ+ pn } y=Q ( e z )

persamaan linier dengan koefisien-koefisien konstan.

Fungsi Bessel

Persamaan Diferensial Bessel


Fungsi Bessel dibangun sebagai penyelesaian persamaan diferensial.

yang dinamakan persamaan diferensial Bessel. Penyelesaian umum (1) diberikan oleh

7
Penyelesaian Jn (x) , yang mempunyai limit berhingga untuk x mendekati nol
dinamakan fungsi Bessel jenis pertama dan berorde n. penyelesaian Yn (x) yang tak
mempunyai limit berhingga [yaitu tak terbatas] untuk x mendekati nol dinamakan fungsi
Bessel jenis keduan dan berorde-n atau fungsi Neumann.
1. Fungsi Bessel Jenis Pertama
Didefinisikan fungsi Bessel jenis pertama berorde n sebagai

atau

Di mana G(n +1) adalah fungsi gamma. Jika n bilanngan bulat positif, G(n +1) = n!,
G(1) = 1. Untuk n = 0, (6) maka kovergen untuk setiap x.

Jika n setengah atau bilangan ganjil positif, J (x) n dapat dinyatakan dalam suku-suku
sinus dan cosinus. Sebuah fungsi J-n (x) , n > 0 dapat didefinisikan dengan mengganti n oleh
–n Jika n suatu bilangan bulat, maka kita dapat menunjukkan bahwa

Jika n bukan suatu bilangan bulat, maka Jn (x) dan J-n (x) bebas linear, dan untuk kasus ini
penyelesaian umum adalah

2. Fungsi Bessel Jenis Kedua


Kita akan mendefinisikan fungsi Bessel jenis kedua berorde n sebagai

Untuk kasus di mana n =0,1,2,3,… diperoleh uraian deret berikut untuk Yn (x).

8
Di mana g = 0,5772156... adalah konstanta Euler dan

Buku Kedua

Teorema Integral Cauchy

Diketahui bahwa fungsi w ( z ) bernilai tunggal dan kontinu dan mempunyai derivative
di seluruh daerah R; yakni bahwa w ( z ) analitik dalam R. Teorema integral Cauchy

menyatakan bahwa ∮ w ( z ) dz=0


c

dengan notasi di atas menunjukkan bahwa integral garis diambil sepanjang sebarang lintasan
tertutup yang terletak di dalam daerah R. Bukti teorema ini dapat dikerjakan berdasarkan
teorema Stokes pada Apendiks E, pasal 10. Teorema Stokes menyatakan bahwa jika
diberikan suatu medan vektor A yang komponen-komponennya derivatif-derivatif parsial
kontinu terkait dalam perhitungan ∇ × A, maka
❑ ❑

∮ A . dl=∬ ( ∇ × A ) . dx
c s

dengan integral garis diambil sepanjang kurva-kurva yang membatasi luasan terbuka s. Jika
A suatu medan vektor dua dimensi dengan komponen-komponen A x dan A y maka menjadi

( ∂∂Ax − ∂∂Ay ) dx dy
❑ ❑
y x
∮ ( A x dx+ A y dy )=∬
c s

dengan c suatu kurva tertutup yang terletak di bidang xy dan s adalah luasan yang dibatasi leh
kurva.
Sebagai akibat teorema ini berlaku bahwa lintasan integral garis, baik yang tertutup
maupun di antara batas-batas tertentu, dapat diubah bentuknya tanpa mengubah nilai
integralnya, asal dalam pengubahan bentuk itu tidak dijumpai satu titik pun yang
menyebabkan w ( z ) tidak lagi analitik. Teorema integral Cauchy telah diturunkan dengan

9
asumsi bahwa kurva tertutupnya merupakan batas suatu daerah yang terhubung tunggal.
Namun, akan dapat dilihat nanti, bahwa teorema masih tetap berlaku apabila daerah yang
dilingkungi adalah terhubung ganda.
Implikasi teorema integral Cauchy adalah bahwa setiap integral kontur dapat diubah
bentuknya menjadi sebarang integral kontur yang lain, asal saja tidak ada titik singular yang
terlintas.
❑ ❑
w ( z ) dz 1 w ( z)
∮ z−a =2 πjw ( a ) atau w ( a )= ∮
2 πj c z −a
dz
c

Ini adalah rumus integral Cauchy; luar biasa sekali karena dengan rumus ini nilai
fungsi w(z) didalam suatu daerh di mana fungsi ini analitik dapat dihitung dari nilai-nilainya
pada perbatasan daerah itu.
Keistimewaan bahwa nilai suatu oenyelesaian di pusat suatu daerah lingkungan
adalah rata-rata syarat-syarat perbatasannya mempunyai arti penting untuk memperoleh
penyelesaian numerik persamaan Laplace yang tentunya tidak asing lagi bagi mereka yang
mempunyai latar belakang dalam analisis numerik. Bentuk lain rumus integral Cauchy
diperoleh dengan menggantikan a dengan z dan memisalkan z = t, maka diperoleh

w (t )
w ( z )= ❑ ∫ dt
2 πj c t−z
dengan z sekarang diambil tetap dalam pengintegralan dan t melintasi kurva c.

Fungsi Bessel dan Persamaan Bessel

Salah satu dari persamaan-persamaan diferensial yang terpenting dalam penerapan


matematika adalah persamaan diferensial Bessel
x2y + xy + (x2 – v2) y = 0
di mana parameter v merupakan bilangan yang diberikan. Persamaan ini timbul dalam soal-
soal tentang getaran (vibrasi), medan elektrostatik, rambatan (konduksi) panas, dan
sebagainya, pada sebagian besar kasus persoalan tersebut menunjukkan sifat simetri silinder.
Kita asumsikan bahwa parameter v di dalam persamaan diferensial di atas adalah
bilangan riil dan taknegatif. Perhatikan bahwa persamaan diferensial ini mempunyai titik
singular reguler di x = 0. Jadi Persamaan di atas mempunyai penyelesaian yang berbentuk :

x r ∑ am x m
y(x) = m=0

∑ am xm+r
= m=0 dengan a0  0

10
turunan-turunannya adalah
∞ ∞
m+r−1
∑ (m+r ) am x = ∑ (m+r+1 )a m+1 x m+r
y(x) = m=1 m=0
∞ ∞
m +r−2
∑ (m+r−1)(m+r ) am x = ∑ (m+r+1)(m+r+2 )am+1 x m+r
y(x) = m=2 m=0

substitusikan y, y dan y ke persamaan diferensial di atas, diperoleh



∑ [(r+m)(r +m−1 )+(r +m )+( x 2−v 2 )]a m x m+r=0
m=0

Bagi persamaan ini dengan xr dan kemudian kumpulkan koefisien dari xm, maka didapat

∑ [((r+m)2−v 2)am +am−2 ] xm
(r2 – v2)a0 + [(r + 1)2 – v2] a1x + m=2 =0
(r2 – v2)a0 = 0
[(r + 1)2 – v2] a1 = 0

∑ [((r+m)2−v 2)am +am−2 ]
m=2 =0
karena a0  0, dari (r2 – v2)a0 = 0 diperoleh persamaan penunjuk
r2 – v2 = 0  r = ± v
begitu pula dari [(r + 1)2 – v2] a1 = 0 di dapat a1 = 0.

∑ [((r+m)2−v 2)am +am−2 ]
Sedangkan dari persamaan m=2 = 0 didapat rumus rekursi
(r + m – v)(r + m + v) am = - am-2, untuk m = 2, 3, …
selanjutnya kita tinjau kasus r = v.
Teorema 1. (Penyelesaian umum persamaan Bessel)
Jika v bukan bilangan bulat, maka penyelesaian umum persamaan Bessel untuk setiap x  0
adalah
y(x) = c1 Jv(x) + c2 J-v(x).
Tetapi jika v suatu bilangan bulat, maka y(x) = c 1 Jv(x) + c2 J-v(x) bukan penyelesaian umum.
Ini diperoleh dari teorema berikut.
Teorema 2. (Kebergantungan linear fungsi-fungsi Bessel Jn dan J-n)
Untuk bilangan bulat v = n, fungsi-fungsi Bessel Jn(x) dan J-n(x) adalah bergantung linear
karena

11
J-n(x) = (-1) n Jn(x) untuk n = 1, 2, 3, ….

Mohon untuk diingat:


Fungsi eksponensial dapat digunakan untuk menyatakan fungsi-fungsi Jn(x). kita tahu bahwa
xt

∑ n1! ( xt2 )n=e 2


n=0

1 xt n − xt2
∑ n ! (− 2 ) =e
n=0

bila kedua deret itu kita perkalikan maka diperoleh


x 1 ∞
(t− t ) n
e 2
= ∑ J n ( x) t
n=−∞

= J0(x) + J1(x) t + J2(x) t2 + J-1(x) t-1 + J-2(x) t-2 + ….


berlaku untuk setiap x dan t  0. Jadi Jn merupakan koefisien dari uraian fungsi elsponensial
di atas.

12
BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN BUKU

Buku ini layak dibaca karena sesuai dengan judulnya yaitu “matematika dasar”, buku
ini apat digunakan sebagai daar dalam kita mempelajari setiap materi di dalam buku. Seperti:

Setiap materi yang terdapat dalam buku ini dilengkapi dengan pembahasan dan contoh soal,
yag dapat membuat pembaca lebih mudah dalam memahami materi yang ada. Dalam buku ini
juga dilengkapi dengan beberapa soal latihan yang dapat digunakan oleh pembaca untuk
mengetahui sejauh mana pembaca telah memahami materi yang ada di dalam buku
ini.Sehingga buku ini dapat digunakan sebagai pegangan oleh pembaca.

Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu pengetahuan. Di bidang
ilmu ukur, diperlukan untuk mencari titik potong dua garis dalam satu bidang. Di bidang
ekonomi atau model regresi statistik sering ditemukan sistem persamaan dengan banyaknya
persamaan sama dengan banyaknya variabel dalam hal memperoleh jawaban tunggal bagi
variabel. Apabila variabel lebih banyak dari persamaan, seperti dalam perancangan linear,
umumnya diperoleh jawaban yang tak hingga banyaknya. Namun dalam teknik listrik sering
ditemukan variabel lebih sedikit dari persamaan

B. KEKURANGAN BUKU

Salah satu yang menjadi kekurangan dari buku ini adalah di bagian gambarnya.
Gambar yang tersedia dalam gambar ini tidak disertai dengan warna, yang akan membuat
pembaca lebih menarik dalam membaca isi buku.

13
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari buku yang kami analisis dapat ditarik kesimpulan yaitu :

Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu pengetahuan. Di bidang
ilmu ukur, diperlukan untuk mencari titik potong dua garis dalam satu bidang. Di bidang
ekonomi atau model regresi statistik sering ditemukan sistem persamaan dengan banyaknya
persamaan sama dengan banyaknya variabel dalam hal memperoleh jawaban tunggal bagi
variabel. Apabila variabel lebih banyak dari persamaan, seperti dalam perancangan linear,
umumnya diperoleh jawaban yang tak hingga banyaknya. Namun dalam teknik listrik sering
ditemukan variabel lebih sedikit dari persamaan

B. SARAN

Demikianla Critical Book Review ini kami tulis, dengan harapan mandapatkan nilai
yang baik, walaupun kami sadari masih banyak kekurangan atau kesalahan pada penulisan
yang kami tulis. Dengan kerendahan hati saya meminta saran dan kritik yang membangun
agar kedepannya lebih baik lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA
A. Pipes, Louis., Lawrence R. Harvill. 1991. Matematika Terapan Untuk Para Insinyur dan
Fisikawan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Damanik, Asan. 2010. Seri Fisika Matematika Fungsi–Fungsi Khusus dilengkapi dengan
Deret Fourier & Transformasi Integral. Yogyakarta: Graha Ilmu.

15

Anda mungkin juga menyukai