Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JURNAL RIVIEW

LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI

DISUSUN OLEH:
KHUSNUL A BATUBARA (4231121013)
RATNASARI SITANGGANG (4233121075)
RADE YAMEN TAMBA (4233121060)

DOSEN PENGAMPU:
NADRAH NASUTION M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat
rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kuliah critical jurnal
review ini dengan baik.
Tugas critical jurnal review ini merupakan tugas untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah matematika dasar. Dalam proses menyelesaikan tugas ini penulis dapat berbagai
bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Ibu dosen pengampu mata kuliah Matematika Dasar yaitu ibu NADRAH
NASUTION ,M.Pd selaku dosen yang mampu mata kuliah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan critical jurnal review ini. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini belum
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Kritik konstruktif sangat penulis harapkan Untuk penyempurnaan laporan.
semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua terutama dalam mata kuliah
media pendidikan fisika

Medan,10 Oktober 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
A.Latar Belakang.............................................................................................................. 4
B.Manfaat ....................................................................................................................... 4
C.Identitas Jurnal............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................6
A.Ringkasan Jurnal 1........................................................................................................6
B.Ringkasan Jurnal 2........................................................................................................8
BAB III PENDAPAT...........................................................................................................10
BAB IV PENUTUP............................................................................................................11
A.Kesimpulan .................................................................................................................. 11
B.Saran ............................................................................................................................11
DAFTAR ISI .....................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Limit fungsi merupakan salah satu pokok Bahasa yang baru ada ditingkat Pendidikan SMA.
Pokok bahasan ini merupakan bagian dari pengantar kalkulus. Kalkulus sendiri merupakan
salah satu cabang matematika yang sangat penting,karena didalammnya dipelajari tentang
hitung differensial dan hitung integral. Hitung interfal dan hitung differensial sangat
diperlukan pada cabang lain dari matematika seperti statistika maupun bidang-bidang lain
diluar matematika seperti fisika,kimia dan Teknik.

B.Manfaat
Manfaat dari melakukan critical journal review adalah:
• Meningkatkan Pemahaman: Melalui tinjauan kritis jurnal, Anda dapat memahami
penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain dan mendapatkan pemahaman yang lebih
dalam tentang topik tertentu.
• Mengidentifikasi Kekurangan: Anda dapat mengidentifikasi kekurangan atau celah dalam
penelitian yang ada, seperti metodologi yang kurang tepat atau data yang kurang lengkap.
• Memperbaiki Penelitian Anda: Dengan mengevaluasi penelitian orang lain, Anda dapat
memperbaiki pendekatan penelitian Anda sendiri dengan menghindari kesalahan yang
mungkin telah ditemui oleh peneliti lain.
• Mendukung Pengambilan Keputusan: Tinjauan kritis dapat membantu Anda dalam
mengambil keputusan yang lebih baik dalam konteks penelitian atau pengembangan proyek.
• Kontribusi pada Pengetahuan: Dengan memberikan komentar dan saran yang konstruktif
dalam tinjauan kritis Anda, Anda dapat berkontribusi pada pengembangan pengetahuan di
bidang tertentu.
• Peningkatan Kemampuan Kritis: Melakukan tinjauan kritis membantu Anda
mengembangkan kemampuan analitis dan pemikiran kritis yang sangat berharga dalam
dunia akademik dan professional
.Jadi, melakukan tinjauan kritis terhadap jurnal-jurnal penelitian adalah langkah yang
penting dalam mengembangkan pemahaman dan kemampuan Anda dalam bidang tertentu.

4
C.Identitas Jurnal
*JURNAL PERTAMA
Judul Jurnal :Kekontinuan Fungsi pada Ruang Metrik
Nama Jurnal :Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi
Pengarang :Cece Kustiawan
Tahun Terbit :2018
Halaman :55-64
Volume :2
Nomor :1
*JURNAL KEDUA
Author's : Balázs Szegedy
Publication year : 2018
Publication title : Transactions Of The American M athematical Society
Resource type : journals
Volume :4
Page : 1-19
Nomor :7

5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Ringkasan Jurnal 1
KEKONTINUAN FUNGSI PADA RUANG METRIK
Sebelum kita membicarakan Limit fungsi dan kekontinuan fungsi pada ruang metrik
terlebih dahulu kita bahas mengenai definisi metrik, definisi persekitaran pada ruang metrik,
definisi titik limit pada ruang metrik, definisi himpunan terbuka pada ruang metrik,
pengertian selimut terbuka pada ruang metrik, dan definisi kompak pada ruang metrik.
Misalkan X himpunan yang tidak kosong. Fungsi d: XxX→ R disebut fungsi metrik (fungsi
jarak) jika untuk setiap p. q e X berlaku :
(i) d(p.q) ≥ 0
d(p.q)=0  p q
(ii) d(p.q) = d (q.p)
(iii) d(p.q) ≤ d(p.r) + d(r,q), VreX.
Himpunan X dengan fungsi metrik d disebut ruang metrik dan ditulis dengan notasi
(X,d) atau X saja.
Misalkan (X,d) ruang metrik. Persekitaran (neighborhood) dari titik p ditulis dengan
notasi Nr(p), r>0 dan didefinisikan sebagai berikut; Nr(p) = (qEX: d(p,q)<r;. r disebut jari-jari
dari persekitaran Nr(p).
Misalkan (X,d) ruang metrik dan E X. p E E disebut titik dalam dari E jika ada
persekitaran Nr(p) sehingga pЄ Nr(p) E. Selanjutnya E disebut himpunan terbuka jika setiap
anggota E merupakan titik dalam dari E. Jadi E disebut himpunan terbuka jika setiap pЄ E
ada persekitaran Nr(p) sehingga pЄ Nr(p) CE. Selimut terbuka himpunan E dalam ruang
metrik (X,d) adalah keluarga himpunan terbuka(Ga) di X sehingga E C a Ga. Selanjutnya
Himpunan K dalam ruang metrik (X,d) dikatakan kompak jika setiap selimut terbuka untuk K
memuat selimut bagian berhingganya untuk K.
Pembahasan
1. Limit Fungsi
Misalkan X dan Y ruang metrik, ECX, f: E→ Y dan p titik limit E. lim f(x) = q jika dan
hanya jika untuk setiap >0 terdapat 5>0 sehingga untuk setiap x E E dengan 0 < d, (x. p) > 8
berlaku dy (f(x), q) < ɛ.
2. Fungsi Kontinu

6
Selanjutnya kita bicara kekontinuan fungsi di ruang metrik. Untuk menentukan
apakah suatu fungsi kontinu atau tidak, kita bisa menggunakan definisi atau boleh juga
menggunakan teorema, sebagaimana dijelaskan berikut ini.

Misalkan X dan Y ruang metrik, ECX, PEE, f: E→Y. f kontinu di p→ untuk setiap > 0 ada
8 >0 sehingga untuk setiap x E E dengan d,(x,p) < 8 berlaku dy(f(x),f(p)) < E. Jika f kontinu di
setiap titik E, maka dikatakan f kontinu pada E.
3. Kekompakan Suatu Fungsi
Setelah kita membicarakan limit dan kekontinuan fungsi di ruang metrik, selanjutnya
kita lihat bagaimana hubungan antara fungsi kontinu dan fungsi kompak. Definisi 12 (Fungsi
Terbatas)
Misalkan X ruang metrik, ECX dan f: E→ R. f disebut fungsi terbatas jika ada M >0
sehingga | f(x)|M, untuk setiap x € E.
Kesimpulan
1. Pengertian limit fungsi dan kekontinuan fungsi pada ruang metrik sama dengan
pengertian limit fungsi dan kekontinuan fungsi pada R di kalkulus, hanya bedanya kalau di
kalkulus yang dimaksud metrik/jarak adalah nilai mutlak, sedangkan di sini adalah jarak yang
umum yang memenuhi definisi metrik.
2. Fungsi f: X→ Y kontinu pada X jika dan hanya jika f-1(V) terbuka didalam X, untuk setiap
himpunan terbuka V didalam Y.
3. Fungsi f kontinu pada X jika dan hanya jika f-1 (W) tertutup didalam X, untuk setiap
himpunan tertutup W didalam Y.
4. Jika fungsi f kontinu pada ruang metrik X yang kompak maka f(X) kompak.
5. Jika fungsi f kontinu pada ruang metrik X yang kompak maka f kontinu seragam pada X
Selanjutnya kita bicara kekontinuan fungsi di ruang metrik. Untuk menentukan
apakah suatu fungsi kontinu atau tidak, kita bisa menggunakan definisi atau boleh juga
menggunakan teorema, sebagaimana dijelaskan berikut ini.
Misalkan X dan Y ruang metrik, ECX, PEE, f: E→Y. f kontinu di p→ untuk setiap > 0 ada
8 >0 sehingga untuk setiap x E E dengan d,(x,p) < 8 berlaku dy(f(x),f(p)) < E. Jika f kontinu di
setiap titik E, maka dikatakan f kontinu pada E.
[18.26, 10/10/2023] Rade Tamba: 3. Kekompakan Suatu Fungsi
Setelah kita membicarakan limit dan kekontinuan fungsi di ruang metrik, selanjutnya
kita lihat bagaimana hubungan antara fungsi kontinu dan fungsi kompak. Definisi 12 (Fungsi
Terbatas)

7
Misalkan X ruang metrik, ECX dan f: E→ R. f disebut fungsi terbatas jika ada M >0
sehingga | f(x)|M, untuk setiap x € E.

B.Ringkasan Jurnal 2
limit notion for functions on discrete groups
Untuk Untuk grup G arbitrer kita menunjukkan dengan 12 (G) ruang Hilbert dari semua
fungsi f: G → C sedemikian rupa sehingga ||f|| 2 ^ 2 = jumlah g \in G |f(g)| ^ 2 <= ∞ . Jika ƒ € P²(G)
dan epsilon >= 0 maka kita nyatakan dengan supp, (f) himpunan (9:9 Gf(g) > } Secara khusus supp(f) =
suppo(f) adalah dukungan dari f. Bukan berarti jika epsilon > 0 maka supp, (f)</e dan dengan
demikian supp() adalah himpunan yang dapat dihitung (berpotensi terbatas)Kami menunjukkan
dengan (f) subkelompok G yang dihasilkan oleh supp(f)Jelas bahwa (f) adalah grup yang dapat
dihitung (berpotensi terbatas). Dua fungsi fi € P (G1) dan 2 (G2) disebut isomorfik jika ada fisme
isomor grup : (f) → (2) sedemikian rupa sehingga fi = kipas.

Mari kita tunjukkan dengan M kelas isomorfisme dari 12 fungsi pada kelompok. Tujuan kami
adalah untuk menentukan struktur ruang metrik pada M. Kita akan membutuhkan gagasan teori
kelompok berikutnya. Definisi 2.1 Biarkan G dan G2 menjadi grupIsomorfisme parsial berat n adalah
bijeksi : Si→ S₂ antara dua himpunan bagian St CG1S2 Ga sedemikian rupa sehingga g 92-9=1 berlaku
jika dan hanya jika (gi)(g)(g) 1 untuk setiap urutan g. € S1.a ...Proposisi 2.1 Fungsi d adalah metrik
pada M.Proof. Pertama kita menunjukkan bahwa topi d (f_{1}, f_{2}) = 0 . jika dan hanya jika fi dan f₂
isomorfikJika f, isomorfik terhadap f1/2 maka jelas bahwa d(f_{1}, f_{2}) = 0 Untuk arah lain
asumsikan w.l.o.gthat ||2||2||F1||2- Biarkan An: St, → S2, menjadi isomorfisme 1 / n antara fi ke f2
untuk setiap n. Jelas, untuk setiap elemen g € supp(fi) ada banyak elemen yang mungkin dalam
urutan \ alpha n (g)\ n = 1 ^ (∞) sejak mathbb lim n -> ∞ f_{2}(alpha_{n}(g)) = f_{1}(g) . dan ada
banyak elemen h dalam Ga di mana fa(h) > fi(g)/2Dengan menggunakan bahwa dukungan fi dapat
dihitung, kita memperoleh bahwa ada urutan (8) dari(an) sedemikian rupa sehingga urutan (B(g))
stabil (menjadi konstan) setelah banyak langkah terbatas untuk setiap g dengan f_{1}(g) > 0 Ini
mendefinisikan peta = lim dari supp(fi) ke supp(2).

Jelas bahwa meluas ke homomorfisme injektif dari (fi) ke (2) dan memenuhi f ((9)) = fi (g)
untuk setiap g € (fi). Penggunaan ||F2||2|fi|2 Oleh karena itu e ...bahwa γ adalah bijeksi dan bahwa
|f1(g1) − f3(γ(g1))| ≤ ǫ′ + ǫ berlaku untuk setiap g ∈ T1. Masih harus diperiksa bahwa γ adalah
isomorfisme parsial berat ⌈1 / (ǫ′ + ǫ)⌉. Berikut ini membentuk fakta bahwa komposisi isomorfisme
parsial berat n dan isomorfisme parsial berat m adalah isomorfisme parsial berat min (n, m). Namun
minimum ⌈1/ǫ⌉ dan ⌈1/ǫ′⌉ setidaknya ⌈1/(ǫ′ + ǫ)⌉. Lemma2.1 Asumsikan bahwa urutan {fi}∞ f ∈l2(G)
maka f juga abelian. i=1 dari fungsi l2 pada grup abelian bertemu dalam Bukti dto. Biarkan g1,g2 ∈
supp(f) menjadi dua elemen. Misalkan ǫ = min(f(g1)/2,f(g2)/2,1/4). Kemudian dengan konvergensi fi
ada indeks i sedemikian rupa sehingga ada ǫ-isomorfisme φ antara f dan fi. Karena 1 g−1 g1, g2 ∈
suppǫf kita memiliki bahwa φ didefinisikan pada g1,g2 dan φ(g1)φ(g2)φ(g1)−1φ(g2)−1 = 1
menyiratkan bahwa g1g2g−1 2 =1karenaǫ < 1/4. Untuk setiap bilangan real a > 0, biarkan Ma
menunjukkan himpunan bagian dari M yang terdiri dari kelas kesetaraan fungsi f ∈ l2(G) dengan f2 ≤
a

Untuk setiap bilangan real a > 0, biarkan Ma menunjukkan himpunan bagian dari M yang
terdiri dari kelas kesetaraan fungsi f ∈ l2 (G) dengan f2 ≤ a. Proposisi 2.2 Ruang metrik (Ma, ˆd)

8
kompak untuk setiap a > 0. Biarkan Fr menunjukkan grup bebas dalam generator r. Kita akan
membutuhkan lema berikutnya. Lemma2.2 Asumsikan bahwa {Gn}∞n=1 adalah urutan grup dan
untuk setiap n kita memiliki urutan elemen {gn,i}∞ i=1 dalam Gn. Kemudian ada urutan elemen
{gi}∞ i = 1 dalam beberapa kelompok G dan himpunan 5 S ⊆Nsuchthatforevery r ∈ Nandwordw ∈ Fr
ada bilangan anaturalNw sedemikian rupa sehingga jika k ∈ S dan k > Nw makaw(gk,1,gk,2,...,gk,r) =
1 jika dan hanya jika w(g1,g2,...,gr) =Bukti. Biarkan {w1}∞ i=1 menjadi urutan sewenang-wenang dari
kata-kata dalam ∪∞ r=1Fr dengan wi ∈ Jum . Kami menyusun urutan himpunan bagian tak terbatas
Si ⊆ N dengan cara rekursif. Asumsikan bahwa S0 = N. Jika Si−1 sudah dibangun maka kita
membangun Si sedemikian rupa sehingga Si adalah himpunan bagian tak terbatas dalam Si−1 dan
wi(gs,1, gs,2, . . ., gs,ri) = 1 memegang untuk setiap s ∈ Si atau wi(gs,1,gs,2,...,gs,ri )= ...

Bukti proposisi 2.2. Biarkan {fn : Gn → C}∞ n = 1 menjadi urutan fungsi norma l2 paling
banyak a. Untuk setiap n biarkan {gn,i}∞ i=1 menjadi urutan unsur-unsur dalam supp(fn) sedemikian
rupa sehingga fn(gn,i) ≥ fn(gn,j) kapan pun < j. (jika fn adalah definedona grup hinggamaka, untuk
membuat daftar tak terbatas, kita dapat memperluasnya ke grup tak terbatas yang berisi Gn dengan
0 nilai di luar Gn.) Biarkan S ⊆ N, G dan {gi}∞ i=1 dipilih untuk urutan {gn,i}∞ i=1 menurut lema 2.2.
Biarkan S′ ⊆ S menjadi himpunan bagian tak terbatas dari S seperti ai := limn→∞,n∈S′ fn(gn,i) ada
untuk setiap i ∈ N. Sekarang kita mendefinisikan fungsi f : G →Csuchthat f(gi) = ai di dalam himpunan
{gi}∞ i=1 dan f(g) = 0 untuk elemen lainnya. Jelas bahwa f didefinisikan dengan baik karena gn,i= gn,j
berlaku untuk setiap n jika i= j dan dengan demikian gi= gj. Jelas bahwa f2 ≤ liminfn∈S′ fn2 dan
dengan demikian f2 ≤ a.

Untuk membuat ǫ-isomorfisme antara f dan fn (jika n ∈ S′ cukup besar) kita


mempertimbangkan himpunan Tn = {gn,i : i ≤ a2/ǫ2} dan himpunan T = {gi : i ≤ a2/ǫ2}. Biarkan αn :
Tn → T menjadi bijeksi yang didefinisikan oleh αn(gn,i) = gi. Jelas bahwa suppǫ(fn) ⊆ Tn berlaku
untuk setiap n dan suppǫ(f) ⊆ S. Konstruksi menjamin bahwa |fn(g)−f(αn(g)| ≤ ǫ berlaku jika n ∈ S′
cukup besar. Selanjutnya, sifat yang diberikan oleh lemma 2.2 menunjukkan bahwa αn adalah
isomorfisme parsial dari bobot m untuk m∈Nifn∈S′isbigenough yang sewenang-wenang. Ini
melengkapi buktinya.

9
BAB III
PENDAPAT
1. Metode dan Instrumen Penelitian yang digunakan dalam skripsi/jurnal dapat
memecahkan masalah

Dari jurnal tersebut disimpulkan bahwa metode dengan instrumen yang ada pada
jurnal tersebut dapat memecahkan masalah sebab metode dalam penelitian ini
mengedepankan pemahaman berfikir dengan cara diskusi, tentunya memiliki fasilitator
yang paham betul tentang topik yang akan dibahas, dengan menggunakan instrumen yaitu
si peneliti itu sendiri, yang merencanakan, merancang, melaksanakan, mengumpulkan
data, menarik kesimpulan, dan membuat laporan.

2. Kesesuaian/ kecocokan hasil penelitian/ diskusi penelitiaan dan kesimpulan yang


diperoleh dalam jurnal dengan Masalah /Tujuan Penelitian

Kesesuaian/ kecocokan hasil penelitian/ diskusi penelitiaan dan kesimpulan yang


diperoleh dalam jurnal dengan Masalah /Tujuan Penelitian sudah sesuai dimana bahwa hasil
belajar siswa yang dicapai pada tindakan II mengalami peningkatan sebesar 93,48 % (38 siswa)
yang mencapai KKM dimana kesimpulan jurnal ini juga mengatakan bahwa ada peningkatan hasil
belajar mahasiswa dengan cara belajar dengan menggunakan metode inquiri.

3. Apakah ada masalah/ tujuan penelitian tersebut yang belum terjawab dari hasil
jurnal tersebut?

Dari jurnal yang telah saya baca, menurut saya tidak ada lagi karena semua masalah
dan tujuan telah dijabarkan dalam jurnal tersebut

4. Apakah ada kelemahan dari jurnal tersebut?

Setelah saya membaca jurnal tersebut, kelemahan yang dapat saya ambil adalah
bahwa metode penelitian jurnal tersebut terlalu dikhususkan pada mahasiswa, dimana
seharusnya bisa agak meluas, seperti di terapkan pada anak sekolah menengah.

5. Apakah anda memiliki ide lain untuk memecahkan masalah penelitian tersebut?

Tidak ada, karena masalah dari penelitian tersebut telah dijabarkan dengan baik
melalui jurnal tersebut.

10
BAB IV
PENUTUP

A.Kesimpulan
Konsep limit mempunyai peranan yang sangat penting di dalam kalkulus dan berbagai bidang
matematika. Oleh karena itu, konsep ini sangat perlu untuk dipahami. Meskipun pada
awalnya konsep limit sukar untuk dipahami, tetapi dengansedikit bantuan cara numeris
kemudian konsep ini bisa dimengerti. Dankenyataannya, setelah dipraktekkan masalah hitung
limit relative mudah. Mengingathal itu, maka pada bagian pertama Bab ini limit diterangkan
secara intuitive(numeris). Kemudian pada bagian selanjutnya, dikembangkan teknik
penghitunganlimit.

B.Saran
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang
terkait dengan materi matematika yaitu limit dan kekontinuan fungsi ini maupun efektivitas
proses pembelajaran agar hasil penelitianya dapat lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kustiawan.C (2018) Kekontinuan Fungsi pada Ruang Metrik. Jurnal Ilmiah Program Studia
Matematika STKIP Siliwangi. Vol 2, No.1
Szegedy.B (2018) Transactions Of The American Mathematical Society. Journals Vol.4 No.7

12

Anda mungkin juga menyukai