Anda di halaman 1dari 8

KALKULUS PEUBAH BANYAK

( Nilai Maksimum dan Minimum, Nilai Ekstrem Bersyarat dan Tidak Bersyarat )
Makalah Ini Disusun Guna
Memenuhi Tugas Kalkulus Peubah Banyak
Oleh :
Desi Novalisa (0305161049)
Dyan Wulandari Putri (0305162083)
Riani Alkhasannah (0305161029)
Rizki Hariani (0305161018)

Dosen Pembimbing :
Rika
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pertolongan-Nya, sehingga pada
kesempatan ini kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak
ini, tanpa pertolongan-Nya, makalah ini tidak akan bisa kami selesaikan dengan baik.
Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas terstruktur mata kuliah Kalkulus Peubah
Banyak.

Shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan alam nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umat nya dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu
dan pengetahuan.Selanjutnya kami berterimakasih kepada dosen mata kuliah Kalkulus
Peubah Banyak Ibu yang telah membimbing serta memberitahukan informasi tentang
makalah ini.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran demi memperbaiki makalah ini.

Medan, November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................

Daftar Isi.....................................................................................................................

Bab I Pendahuluan

A Latar Belakang....................................................................................................
B Rumusan Masalah...............................................................................................
C Manfaat dan Tujuan............................................................................................

Bab II Pembahasan

A Nilai Maksimum dan Minimum..........................................................................


a. Defenisi..........................................................................................................
b. Teorema..........................................................................................................
c. Contoh............................................................................................................
B Nilai Ekstrem Bersyarat dan Tidak Bersyarat.....................................................

Bab III Penutup

A Kesimpulan.........................................................................................................

Daftar Pustaka............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kalkulus (Bahasa Latin: Calculus , artinya "batu kecil", untuk
m e n g h i t u n g ) a d a l a h c a b a n g   i l m u matematika yang mencakup limit, turunan,
integral, d a n deret tak terhingga. Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan,
sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu
mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta a p l i k a s i n y a .

Turunan merupakan salah satu bagian dari kalkulus yang mempunyai peranan yang
sangat besar baik dalam bidang–bidang lain maupun dalam matematika itu sendiri. Dengan
mempelajari turunan, maka dapat mempermudah kita dalam menyelesaikan masalah–masalah
yang berkaitan dengan fungsi, integral dan bidang kalkulus lainnya. Turunan
juga dapat d i g u n a k a n untuk dapat menggambarkan grafik suatu
f u n g s i a l j a b a r y a i t u d e n g a n menggunakan penerapannya. Untuk menentukan
turunan suatu fungsi biasanya digunakan konsep limit.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Konsep Nilai Maksimum dan Nilai Minimum?
2. Bagaimana Konsep Nilai Ekstrim Setara dan Nilai Ekstrim Tidak Setara?

C. MANFAAT DAN TUJUAN

1. Mengetahui Bagaimana Konsep Nilai Maksimum dan Nilai Minimum


2. Mengetahui Bagaimana Konsep Nilai Ekstrim Setara dan Nilai Ekstrim Tidak Setara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nilai Maksimum dan Minimum
a. Defenisi
Misalkan f suatu fungsi dengan daerah asal S dan misalkan pula po titik didalam S.
a) Setiap fungsi f(x,y) memiliki minimum lokal pada titik (a,b) bila f(x,y) ≥ f(a,b)
untuk setiap titik (x,y) dalam daerah sekitar (a,b).
b) Setiap fungsi f(x,y) memiliki minimum lokal pada titik (a,b) bila f(x,y) ≤ f(a,b)
untuk setiap titik (x,y) dalam daerah sekitar (a,b).

Defenisi ini menyatakan bahwa minimum lokal adalah bukan nilai terkecil dan
fungsi tapi terkecil pada daerah bersebelahan, artinya untuk titik sekitar (a,b) nilai titik
tetangga.1

Titik kritis :

Titik (a,b) adalah titik kritis dari f(x,y) bila salah satu kondisi dari 2 syarat
dibawah berlaku,

1. ∇ f (a,b) = 0 atau fx (a,b) = 0 dan fy = (a,b) = 0


2. Fx = (a,b) dan/atau fy = (a,b) tidak ada

Note : tidak semua titik kritis adalah titik ekstrem lokal, tapi semua titik ekstrem lokal
adalah titik kritis.

b. Teorema

Jika f memiliki maksimum lokal atau minimum lokal di (a,b) dan turunan parsial
pertama dari f ada, maka fx(a,b)=0 dan fy(a,b)=0.

Titik (a,b) disebut titik kritis dari f apabila fx(a,b)=0 dan fy(a,b)=0, atau apabila
salah satu dari fx dan fy tidak ada.

c. Contoh
Temukan klasifikasi titik kritis:
F(x,y) = 3x2y+y3-3x2-3y2+2
Solusi :
1
Terjemahkan I Nyoman Susila,dkk., cet.4, (Jakarta: Erlangga, 1989), hal.266
Turunan pertama dan kedua f(x,y) adalah :
fx = 6xy – 6x fy = 3x2 + 3y2 – 6y fxy = 6x
fxx = 6y – 6 fyy = 6y – 6
untuk mendapatkan titik kritis, kondisi berikut :
6xy – 6x = 0
3x2 + 3y2 – 6y = 0
Pemecahan masalah diatas adalah sbb :
6x (y-1) = 0
Jadi x = 0 atau y = 1
*untuk x = 0:
3x2 + 3y2 – 6y = 0
3y2 – 6y = 3y(y - 2) = 0 dan hasilnya y = 0, y = 2
*untuk y = 1:
3x2 + 3y2 – 6y = 0
3x2 – 3 = 0 = 3 (x2 - 1) dan hasilnya x = -1, x = 1
Jadi, untuk x = 0 kita mendapat titik kritis
(0,0) (0,2)
Jadi, untuk y = 1 kita dapatkan titik kritis
(1,1) (-1,1)
Untuk menentukan jenis titik kritis, kita menghitung D.
D(x,y) = (6y - 6)(6y - 6)-(6x)2 = (6y - 6)2 – 36x2
*untuk (0,0):
D = D=(0,0) = 36 > 0 fxx (0,0) = -6 < 0
*untuk (0,2):
D = D (0,2) = 36 > 0 fxx (0,2) = 6 > 0
*untuk (1,1):
D = D(1,1) = -36 < 0
*untuk (-1,1):
D = D(-1,1) = -36 < 0
Sehingga dapat disimpulkan untuk titik-titik kritis, jenisnya adalah :
(0,0) : max lokal
(0,2) : min lokal
(1,1) : titik pelana
(-1,1): titik pelana
B. Nilai Ekstrem Bersyarat dan Tidak Bersyarat

BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Susila, I Nyoman,dkk.,(terjemahan), cet.4, Jakarta: Erlangga, 1989

Anda mungkin juga menyukai