Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGGUNAAN MESIN LISTRIK

MOTOR DC PENGUATAN SENDIRI

KELOMPOK 4

AHMAD M. BAROJA 201864020

CHRISTY L. TOLAYUK 201864021

FARHAN F. ZULKIFLI 201864001

RANGGA W. POETRA 201864018

TAUFIK NUR HIDAYAT 201864014

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PAPUA

MANOKWARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “MOTOR DC PENGUATAN SENDIRI”. Makalah ini berisikan informasi
tentang materi Motor DC penguatan sendiri. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca. Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir.

Manokwari, 24 April 2021

Penyususn

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................................1
1.3 Manfaat............................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
TEORI DASAR.........................................................................................................................2
2.1 Hukum Lorentz................................................................................................................2
2.2 Definisi/fungsi Motor DC penguatan sendiri..................................................................3
2.2.1 Motor Arus Searah Penguatan Shunt............................................................................3
2.2.2 Motor Arus Searah Penguatan Seri..............................................................................4
2.2.3 Motor Arus Searah Penguatan Kompon.......................................................................5
BAB III......................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.......................................................................................................................7
3.1 Prinsip Kerja Motor Penguatan Sendiri...........................................................................7
3.2 Prinsip kerja pada Motor DC penguat sendiri.................................................................8
3.3 Karakteristik Motor DC penguat sendiri.........................................................................9
3.4 Konstruksi motor penguatan sendiri..............................................................................12
3.5 Aplikasi/penggunaan motor penguatan sendiri.............................................................13
BAB IV....................................................................................................................................14
KESIMPULAN.......................................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motor Listrik adalah suatu alat (Mesin Listrik) yang dapat mengkonversi energi
listrik menjadi energi mekanik/gerak. Motor Listrik ini banyak digunakan dalam bidang
industri, karena sangat membantu dalam meringankan pekerjaan yang memerlukan
kinerja mekanis dengan konsumsi tenaga listrik sesuai dengan kebutuhan dan
pengoperasian.

Motor Arus Searah (DC) merupakan Motor listrik yang menggunakan energi
listrik dan energi magnet untuk menghasilkan energi mekanis. Motor listrik DC
membutuhkan catu daya DC yang dapar berasal dari sumber listrik DC (aki, baterai
dll) ataupun sumber listrik AC yang sudah diubah menjadi DC (menggunakan
rangkaian rectifier). Motor DC banyak digunakan di industri perakitan yang
membutuhkan kecepatan operasi dan torsi yang tinggi. Operasi motor tergantung pada
interaksi dua magnet. Secara umum dikatakan bahwa motor listrik bekerja dengan
prinsip bahwa dua medan magnet dapat dibuat berinteraksi untuk menghasilkan
gerakan.

1.2 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari motor penguatan sendiri
2. Menjelaskan konstruksi dari motor penguatan sendiri
3. Menjelaskan prinsip kerja dari motor penguatan sendiri

1.3 Manfaat
1. Mengetahui pengertian, prinsip kerja, krakteristik, dan aplikasi/penggunaan dari
motor penguatan sendiri
2. Meningkatkan pengetahuan tentang manfaat dari motor penguatan sendiri baik
secara global maupun khusus

iv
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Hukum Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang dialami sebuah penghantar yang dialiri arus listrik
dalam suatu medan magnetik yang sangat kuat. Besar gaya lorentz bergantung pada besar
medan magnetik, besar arus listrik yang mengalir, panjang kawat penghantar, dan sudut
yang terbentuk antara arus listrik dan medan magnetik. Secara matematis gaya Lorentz
didefinisikan dengan persamaan sebagai berikut.

F = B × I × l × sin θ

Keterangan:

F = gaya Lorentz (Newton)


B = medan magnetik (tesla)
I = kuat arus listrik (ampere)
l = panjang kawat penghantar (meter)
θ = sudut antara arah arus listrik dan arah medan magnetik

Prinsip gaya Lorentz dimanfaatkan dalam motor listrik. Motor listrik adalah


alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Berikut adalah contoh
motor listrik yang merupakan salah satu contoh penerapan gaya lorentz dan bagian-
bagian motor listrik tersebut.

v
Ketika kumparan yang ada dalam daerah medan magnetik dialiri arus listrik,
kumparan tersebut menghasilkan gaya lorentz yang menyebabkan kumparan berputar
pada suatu sumbu. Setelah berputar setengah putaran atau sekitar 180o, komutator akan
mengubah arah arus yang mengalir pada kumparan sehingga arahnya berlawanan dengan
arah arus semula. Hal ini menyebabkan gaya Lorentz berubah sebesar 180o dan
kumparan meneruskan putarannya hingga satu putaran penuh. Setelah berputar satu
putaran penuh, komutator tersebut kembali mengubah arah arus dalam kumparan
sehingga kumparan kembali berputar pada sumbunya. Proses ini terus berulang sehingga
motor listrik pun terus berputar. Prinsip kerja motor listrik DC diatas merupakan salah
satu contoh penerapan gaya lorentz dalam kehidupan sehari-hari.

2.2 Definisi/fungsi Motor DC penguatan sendiri


Motor Arus Searah Motor listrik menggunakan energi listrik dan energi
magnet untuk menghasilkan energi mekanis. Operasi motor tergantung pada interaksi
dua magnet. Secara umum dikatakan bahwa motor listrik bekerja dengan prinsip
bahwa dua medan magnet dapat dibuat berinteraksi untuk menghasilkan
gerakan.

Motor arus searah penguatan sendiri dibagi atas tiga yaitu :

2.2.1 Motor Arus Searah Penguatan Shunt

vi
Pada motor yang dipteral shunt dan motor yang dipteral secara terpisah fluks
medan hamper tetap besarnya. Akibatnya, pertambahan momenkakas harus disertai
dengan penambahan arus armature yang sangat hamper sebanding besarnya dan
karenanya dengan sedikit penurunan pada tgl lawan agar penambahan arus tersebut
dapat melalui tahanan armature yang kecil.
Seperti motor induksi sangkar tupai, motor shunt sesungguhnya merupakan
suatu motor berkecepatan tetap yang mempunyai sekitar 5 persen penurunan kecepatan
dari keadaan tanpa beban ke beban penuh. Suatu conntoh karakteristik kecepatan
beban beban ditunjukan berupa kurva garis penuh. Momen-kakas saat dihidupkan dan
momen-kakas maksimum dibatasi oleh arus armature yang dapat berkomutasi dengan
baik.
Keuntungan yang menonjol dari motor shunt adalah kemudahannya dalam
mengatur kecepatannya. Dengan sebuah rheostat pada rangkaian medanshuntnya,
arus medan dan fluks tiap kutub dapat diubah-ubah menurut kemauan kita, dan
perubahan fluks menyebabkan perubahan sebaliknya darikecepatan untuk menjaga tgl
lawan kira-kira sama dengan tegangan ujung yang diberikan.
Suatu rentang kecepatan maksimum sekitar 4 sampai dengan 5 terhadap 1
dapat diperoleh dengan cara tersebut, dengan pembatasan juga juga pada
keadaan komutasinya. Dengan mengubah-uabh tengan armature yang diberikan,
dapat diperoleh rentang kecepatan yang sangat lebar.
Motor DC jenis shunt pada motor shunt, kumparan medan shunt dibuat dengan
banyak lilitan kawat kecil sehingga mempunyai tahanan yang tinggi. Motor shunt
mempunyai rangkaian jangkar dan medan yang dihubungkan parallel yang
memberikan kekuatan medan dan kecepatan motor yang sangat konstan. Kecepatan
motor dapat dikontrol di atas kecepatan dasar. Kecepatan motor akan menjadi
berbanding terbalik dengan arus medan. Ini berarti motor shunt berputar cepat dengan
arus medan rendah dan berputar lambat pada saat arus medan ditambah. Motor shunt
dapat melaju pada kecepatan tinggi jika arus kumparan medan hilang.

vii
2.2.2 Motor Arus Searah Penguatan Seri
Pada motor DC, penambahan beban akan desertai dengan penambahan arus
armature dan agm dan fluks medan stator (asal besinya tidak jenuh sama sekali).
Karena fluks bertambah besar menurut beban, maka kecepatannya harus berkurang
untuk menjaga kesetimbangan antara tegangan yang diberikan dan tgl lawan;
selanjutnya, penambahan arus armature yang disebabkan oleh penambahan
momen- kakas lebih kecil dari pada yang tedapat pada motor shunt karena
penambahan fluks. Karenanya motor seri merupakan suatu motor dengan kecepatan
berubah-ubah yang ditandai dengan suatu karakteristik kecepatan beban yang
melungkung ke bawah.
Pada pemakaian yang memerlukan beban lewat momen-kakas yang berat,
karakteristik tersebut sungguh menguntungkan karena beban lewat daya yang
bersangkutan dijaga pada harga yang lebih sesuai oleh penurunan kecepatan yang
bersangkutan. Karakteristik awal kerja yang baik juga diperoleh dari penambahan
fluks menurut penambahan arus armature.
Motor DC jenis seri terdiri dari medan seri dibuat dari sedikit lilitan kawat
besar yang dihubungkan seri dengan jangkar. Jenis motor dc ini mempunyai
karakteristik torsi start dan kecepatan variable yang tinggi. Ini berarti bahwa motor
dapat start atau menggerakkan beban yang sangat berat, tetapi kecepatan akan
bertambah kalau beban turun. Motor dc seri dapat membangkitkan torsi starting yang
besar karena arus yang sama yang melewati jangkar juga melewati medan.
Jadi, jika jangkar memerlukan arus lebih banyak, arus ini juga melewati medan,
menambah kekuatan medan. Oleh karena itu, motor seri berputar cepat dengan beban
ringan dan berputar lambat saat beban ditambahkan.

2.2.3 Motor Arus Searah Penguatan Kompon


Motor dc Jenis Compound ini menggunakan lilitan seri dan lilitan shunt, yang
umumnya digabung sehingga medan-medannya bertambah secara komulatif.

viii
Hubungan dua lilitan ini menghasilkan karakteristik pada motor medan shunt dan
motor medan seri. Kecepatan motor tersebut bervariasi lebih sedikit dibandingkan
motor shunt, tetapi tidak sebayak motor seri. Motor dc jenis compound juga
mempinyai torsi starting yang agak besar – jauh lebih besar daripada motor jenis
shunt, tapi lebih kecil dibandingkan jenis seri. Keistimewaan gabungan ini membuat
motor compound memberikan variasi penggunaan yang luas.
Pada motor majemuk (compound) medan seri dapat dihubungkan baik secara
kumulatif, sehingga agm-nya ditambahkan pada agm yang berasal dari medan shunt-
nya, atau secara differensial, sehingga berlawanan. Hubungan diferesial sangat
janrang digunakan. Seperti diperlihatkan oleh kurva bergaris putus-putus pada
gamabr 2. 10, suatu motor majemuk yang dihubungkan secara komulatif mempunyai
karakteristik kecepatan beban yang terletak di tengah-tengah antara motor shunt dan
motor seri, dan turunya kecepatan menurut beban tergantung pada jumlah relative
dari amper-belitan pada medan shunt dan medan seri. Motor tersebut tidak
mempunyai kerugian berupa kecepatan beban ringan yang sangat tinggi yang terdapat
pada motor seri, tetapi sampai pada tingkatan tertentu masih mempunyai keuntungan
peneralan seri.

ix
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Prinsip Kerja Motor Penguatan Sendiri
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum :
1) Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.

2) Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran atau
loop maka kedua sisi loop yaitu pada sudut kanan medan magnet akan

mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

3) Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar atau torque untuk memutar


kumparan.

x
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

3.2 Prinsip kerja pada Motor DC penguat sendiri


Prinsip kerja pada Motor DC adalah jika arus lewat pada suatu konduktor,
timbul medan magnet di sekitar konduktor. Medan magnet hanya terjadi di sekitar
sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor tersebut. Arah medan
magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah
tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun
sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian medan magnet
disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus sebagai
tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah tersebut dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :

xi
Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna,
maka tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan
reaksi lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh
medan maka menimbulkan perputaran pada motor.

Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan


kiri. Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub
utara ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar yang
dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya
ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama dengan F. Prinsip motor  adalah aliran
arus di dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh medan magnet akan
menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan bertambah besar jika
arus yang melalui penghantar bertambah besar.

3.3 Karakteristik Motor DC penguat sendiri

Motor  DC memiliki tiga komponen utama:        


 Kutub medan. 

xii
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan
menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang
stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub
medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub
selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukan diantara kutub-kutub dari
utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau
lebih elektromagnet.Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar
sebagai penyedia struktur medan.

Dinamo.
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet.
Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke penggerak untuk menggerakan
beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet
yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti
lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan
selatan dinamo.

Commutator.
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah
untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga membantu
dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.

xiii
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh
komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu
lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan
untuk komponen yang berputar di antara medan magnet.

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga
putar / torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat
dikategorikan ke dalam tiga kelompok, yaitu :

1. Beban torque konstan  adalah beban dimana permintaan keluaran energinya


bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak
bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah corveyors, rotary kilns,
dan pompa displacement konstan.
2. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepatn operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa
sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan).

xiv
3. Beban dengan energi konstan adalah beban dengan
permintaan torque yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan.
Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

3.4 Konstruksi motor penguatan sendiri

Pada dasarnya konstruksi Motor DC dan Generator DC mempunyai bentuk


yang sama yaitu mesin listrik DC, sehingga dapat dinyatakan sebagai berikut :
1. Konstruksi dan lilitan jangkar motor arus DC sama dengan konstruksi dan
lilitan Generator DC
2. Mesin DC berfungsi sebagai Generator DC jika porosnya (Rotor) diputar
dengan penggerak mula
3. Mesin DC berfungsi sebagai Motor jika stator disuplai listrik
4. Konstruksi dan lilitan jangkar baik jenis lilit pada Motor dan Generator
DC sama

xv
3.5 Aplikasi/penggunaan motor penguatan sendiri
Seperti yang kita ketahui motor DC adalah peralatan mekanik yang paling sering
atau mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, contohnya seperti motor kecil
yang ada mainan anak-anak. Berikut ini beberapa penggunaan motor DC yang kami
golongkan berdasarkan jenis - jenis motor DC.

1. Aplikasi Pada Motor DC seri

Motor DC seri adalah jenis motor DC terbaik karena cocok untuk untuk bergerak
pada daya tinggi  dan rendah, untuk drive listrik kecepatan stabil dan acak,
mempunyai konstruksi yang sederhana, mudah untuk dirancang serta pemeliharaan
yang ringan, disamping itu juga memiliki torsi awal yang tinggi.

Beberapa peralatan yang mengunakan motor DC seri yaitu Traksi listrik,


Electric footing,  Derek/crane, Lift, Air compressor, Elevator,  Winching systems,
Pengering rambut, Vacuum Cleaner dan Mesin jahit.

2. Aplikasi Pada Motor DC Shunt

Karena motor DC jenis ini menghasilkan kecepatan yang konstan maka


penggunaan motor DC Shunt umumnya merupakan peralatan yang membutuhkan
kecepatan yang konstan.

Beberapa pearalatan yang menggunakan motor DC shunt sebagai alat


penggeraknya yaitu kaca depan mobil, Wiper, Mesin bubut, Alat bor, Lift, Kipas
angin, Blower, Pompa sentrifugal, Konveyor, Mesin pemintal/tenun.

3. Aplikasi Pada Motor DC Coumpoud

Beberapa pearalatan yang menggunakan Motor DC coumpound seperti Alat press,


Sekop listrik, Mesin recipro, KOnveyor, Mesin Stamping, Elevator, Kompresor, Alat
giling, dan Heavy planner.

xvi
BAB IV
KESIMPULAN

17

Anda mungkin juga menyukai