Skor Nilai:
LISTRIK
Oleh Kelompok 10
KELAS E REGULER 2021
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
listrik dinamis sampai pada rangkaian listrik statis dan listrik dinamis
dalam kehidupan sehari-hari.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Listrik statis adalah kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang
statis (tetap), ketidakseimbangan muatan listrik di dalam atau permukaan benda.
Muatan listrik akan tetap ada sampai sebuah arus listrik melepaskan muatan
3
listrik. Jadi listrik statis berhubungan dengan gejala kelistrikan yang diam alias
tidak mengalir. Listrik statis tidak bisa mengalir dari satu tempat ke tempat lain
atau hanya bisa ada sesaat pada suatu tempat, berbeda dengan Listrik Dinamis.
Listrik statis merupakan suatu fenomena kelistrikan yang sulit diamati
dengan indra penglihatan. Listrik statis yaitu suatu fenemona listrik yang tidak
bergerak karena energinya hanya berada dalam suatu benda yang bermuatan
listrik. Pembahasan mengenai listrik statis ini yang menjadi pokok bahasan adalah
interaksi antar muatan dan fenomena-fenomena yang disebabkan oleh adanya
muatan atau gejala listrik. Jadi yang termasuk listrik statis adalah muatan dan
potensial seperti tegangan.
Rumus Listrik Statis
4
2. Penggaris atau sisir yang digosok- 5. Ketika mendekatkan tangan ke
gosok ke rambut atau tangan kering layar TV yang baru saja
akan menarik potongan kertas kecil. dimatikan. Bulu atau rambut
yang ada di tangan akan berdiri.
Konsep dasar listrik statis “muatan listrik” ini, karena jika berbicara
tentang listrik tentu tidak akan lepas dari muatan listrik, listrik statis
“electrostatic” membahas muatan listrik yang ada dalam keadaan statis “diam
atau tidak bergerak”.
Muatan listrik timbul sebab adanya perpindahan elektron dari satu benda
ke benda lain. Terdapat dua muatan listrik yaitu muatan positif dan negatif, dapat
dikatakan bermuatan positif apabila proton lebih banyak dibanding jumlah
elektron dan begitu pula sebaliknya, sedangkan bila benda yang tidak memiliki
muatan disebut netral.
Benda yang mempunyai muatan yang sejenis akan saling tolak-menolah
jika didekatkan satu sama lain, tidak sama dengan benda yang memiliki muatan
yang berbeda akan saling tarik-menarik. Interaksi yang terjadi antar muatan listrik
dapat dijelaskan dengan gaya coulomb.
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang
membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki
muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem
Satuan Internasional dari satuan Q adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018
muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh suatu materi berupa proton
(muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Sifat muatan listrik yaitu: a)
Muatan sejenis akan saling tolak menolak. b) Muatan tidak sejenis akan saling
tarik menarik.
Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya
kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan
5
negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini,
oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar.
Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang
mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).
Muatan listrik pada sebuah benda, sangat dipengaruhi olah muatan listrik
atom-atom penyusunnya. Ada atom-atom yang cenderung melepas elektron,
tetapi ada juga atom-atom yang cenderung mengikat elektron.
1. Benda netral : apabila jumlah dari proton =jumlah elektron, sehingga
atom akan menjadi netral dan tidak mempunyai muatan listrik.
2. Benda Bermuatan
Bermuatan listrik negatif apabila mempunyai jumlah elektron yang
lebih banyak dari pada jumlah proton (pada benda terjadi kekurangan kekurangan
elektron)
Bermuatan listrik positif apabila mempunyai jumah proton yang lebih
banyak dari pada jumlah elektronnya (pada benda terjadi kelebihan elektron).
Karena elektron-elektron saling tolak-menolak, inti atom dan elektron
saling tarik-menarik, maka inti atom berbeda muatan dengan elektron, artinya
membawa suatu jenis muatan yang berbeda dengan muatan elektron. Muatan inti
atom dinamakan muatan positip dan muatan elektron dinamakan muatan negatip,
maka berlaku:
Terdapat tiga cara yang bisa dilakukan untuk memberi muatan pada listrik
statis adalah penggosokan, konduksi dan induksi.
1. Penggosokan
Benda di bawah ini memiliki muatan listrik dengan cara digosok dengan
benda lain. Contohnya ada beberapa benda yang bisa bermuatan listrik statis
adalah kain sutera dengan kaca. Kaca memiliki daya listrik plus sedangkan kain
sutera memiliki daya listrik minus. Prosesnya adalah dari elektron dari kaca yang
berpindah ke kain sutera.
2. Konduksi
Cara membuat benda menjadi bermuatan listrik adalah konduksi. Secara
makna konduksi adalah mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke benda yang
6
tidak bermuatan listrik. Dengan begitu, benda yang tadinya tidak memiliki
muatan listrik akan memiliki muatan listrik.
3. Induksi
Adapun cara membuat benda menjadi memiliki muatan listrik adalah
induksi. Secara makna, induksi yaitu memisahkan muatan listrik di dalam suatu
penghantar. Caranya adalah dengan mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke
benda lain yang berada dalam kondisi netral. Peristiwa konduksi ini sering
ditemui saat kita sedang menyelidiki muatan listrik suatu benda menggunakan
elektroskop.
7
3. Contoh-contoh Hukum Coulomb dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh sederhana yang bisa kalian lihat adalah yang terjadi ketika
ujung magnet didekatkan. Apabila sisi magnet yang bermuatan negatif
didekatkan dengan sisi magnet lainnya yang bermuatan positif, atau besi yang
bermuatan positif, maka magnet tersebut akan menempel. Tetapi jika sisi
magnet negatif didekatkan dengan sisi magnet yang juga negatif maka akan
terjadi penolakan.
Contoh lainnya adalah penerapan dari penangkal petir yang biasanya
ada di rumah-rumah. Cara kerja penangkal petir umumnya bermuatan positif.
Sehingga ketika ada petir yang bermuatan negatif akan menangkap petir
tersebut kemudian akan dialirkan ke tanah menggunakan kabel konduktor
sehingga aliran petir tersebut tidak masuk ke dalam aliran listrik di dalam
rumah.
Keterangan
F : Gaya Coulomb (N)
K : Konstanta Coulomb ( 9×109 Nm2/C2)
q1 : Besar muatan benda 1 (C)
q2 : Besar muatan benda 2 (C)
r : Jarak antar muatan (m)
8
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai konstanta coulomb
akan bergantung pada satuan yang dipilih. Dapat iartikan bahwa semakin jauh
jarak antara kedua muatan akan menyebabkan gaya listrik semakin kecil.
Sebaliknya, jika jarak antara kedua muatan dekat, akan menyebabkan gaya
listrik semakin besar.
Listrik merupakan salah satu bentuk dasar energi yang berhubungan dengan
muatan listrik, yaitu sifat suatu partikel dasar seperti elektron dan proton.
Muatan-muatan listrik dapat berupa muatan yang diam dan muatan yang bergerak.
Kajian tentang listrik yang berhubungan dengan muatan-muatan listrik yang diam
disebut elektrostatika, sedangkan kajian tentang listrik yang berhubungan dengan
9
muatan-muatan listrik yang bergerak disebut elektrodinamika. Listrik dinamis
berkaitan dengan muatan listrik dalam keadaan bergerak. Listrik dinamis adalah
ilmu yang mempelajari tentang listrik yang mengalir.
Cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis (I) adalah dengan membagi
muatan listrik (q) dengan waktu (t) dengan satuan muatan listrik adalah coulumb
dan satuan waktu adalah detik. Secara matematis dapat ditulis dengan rumus:
�
� =
�
I = Kuat Arus pada Listrik Dinamis (Ampere)
q = Muatan Listrik (Colomb)
t = Waktu (sekon)
Contoh soal:
Dalam suatu kabel tembaga terjadi perpindahan 20 mC muatan selama 4 sekon.
Besar arus listrik yang mengalir dalam kabel tersebut adalah …
Jawab:
Diketahui:
Muatan Listrik, q = 20 mC = 0,02 C
Waktu Aliran, t = 4 s
Ditanya: Besar arus listrik, I = ..?
�
� =
�
0,02 �
I= 4�
I = 0,005 A = 5 mA
Jadi, arus listrik yang mengalir adalah 5 mA
10
menuju kutub positif namun,dalam elektronika mengasumsikan bahwa arus listrik
mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif,teori ini disebut teori
konvensional.Sebenarnya teori konvensional ini tidak dapat dibenarkan karena
menurut Owen Bishop “ketika arus mengalir melali suau zat berbentuk gas atau
melalui sebuah larutan,terdapat kemungkinan bahwa muatan-muatan listrik positif
ikut mengalir.Muatan-muatan listrik positif ini dibawa oleh ion-ion positif seperti
misalnya neon (Ne+),sodium(Na+),dan tembaga (Cu++).Elektron-elektron
membawa muatan negatif dari kutub negatif ke kutub positif.Pada saat yang
bersamaan,ion-ion positif membawa muatan positif dari kutub positif menuju
kutub negatif .Hal ini mengidentifikasikan aliran muatan dua arah”. Namun karna
dalam elektronika mengasumsikan arus mengalir dari kutub positif menuju kutub
negatif maka untuk pembahasan selanjutnya apabila mengatakan tentang
arus,maka kita akan merujuk pada teori konversional.
Arah arus listrik diasumsikan berlawanan arah dengan arah gerak elektron.hal ini
akan direpresentasikan dari gambar dibawah ini:
11
sebagai elektron bebas.Gerakan elektron-elektron bebas inilah yang akan menjadi
arus listrikdalam konduktor logam.
Sebagian atom kehilangan elektron dan sebagian atom lainnya
memperoleh elektron.Keadaan ini akan memungkinkan terjadinya perpindahan
elektron dari satu objek ke objek lain.Apabila perpindahan ini terjadi,distribusi
muatan positif dan negatif dalam setiap objek tidak sama lagi,Objek dengan
jumlah elektron yang berlebih akan memiliki polaritas listrik negatif (-).Objek
yang kekurangan elektron akan memiliki polaritas listrik positif (+).Besaran
muatan listrik ini ditentukan oleh jumlah elektron dibandingakn dengan jumlah
proton dalam suatu objek.Simbol untuk muatan elektron ialah Q dan satuannya
adalah Coulomb (C).Muatan sebesar -1 C=6,25 x 1018 elektron.
Kemampuan muatan listrik untuk mengerahkan suatu gaya dimungkinkan
oleh keberadaan medan elektrostatik yang mengelilingi objek yang bermuatan
tersebut.Medan elektrostatik ini ditandai oleh garis-garis gaya yang ditarik
diantara dua objek.Jika satu elektron dilepas dititik A dalam medan ini,elektron
akan ditolak oleh muatan negatif dan ditarik oleh muatan positif .Tanda panah
dalam Gambar 2 menandakan arah yang akan dilalui oleh elektron jika elektron
tersebut berada dalam daerah yang berbeda pada medan listrik tersebut.
2. Kerapatan Arus
Menurut Budi Astuti (2011) Beberapa hal yang perlu diketahui antara lain :
-Muatan terkecil adalah elektron dengan nilai 1,602 x 10-19 C.Sehingga 1
Coulomb adalah muatan sebanyak 6,24 x 1018 elektron.
12
-Ada sejumlah 6,25 x 1018 elektron yang mengalir lewat sebuah titik pada sebuah
penghantar per sekon.Pergerakan elektron sangat lambat,kurang dari 0.01
meter/detik.Meskipun demikian kuat medan listrik bergerak dengan kecepatan
cahaya.
I=V/R
B. Definisi Arus Listrik
Cekmas Cekdik dan Taufik Barliah (2013) Dalam bukunya yang berjudul
Rangkaian Listrik mengemukakan Arus listrik didefinisikan sebagai laju aliran
muatan listrik yang melalui luas penampang lintang A.Jika q adalah muatan yang
mengalir melalui luas penampang lintang A dalam waktu t,maka persamaan
listriknya adalah:
13
4. Hukum Arus Kirchhoff
Milton Gussow (2002) Dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Teknik
Listrik,Hukum kirchhoff I menyatakan bahwa “Penjumlahan arus yang masuk
satu simpul (sambungan) sama dengan penjumlaahan arus yang meninggalkan
simpul tersebut.Dengan kata lain,penjumlahan semua arus pada satu simpul harus
sama dengan nol”.
Secara matematis dari hukum kirchhoff diatas dapat dituliskan:
Imasuk=Ikeluar atau masuk = keluar
Dan dalam bentuk percabangan dirumuskan:
14
Contoh pemanfaatan listrik AC
Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Untuk mempermudah
sebenarnya anda dapat melihat barang-barang yang ada dirumah anda,
perhatikanlah bahwa semua barang yang menggunakan listrik PLN berarti telah
memanfaatkan listrik AC. Sebagai pengaman listrik AC yang ada dirumah anda,
biasanya pihak PLN menggunakan pembatas sekaligus pengaman yaitu MCB
(miniature circuit breaker). Meskipun demikian tak semua barang yang anda lihat
menggunakan listrik AC, ada sebagian barang yang menggunakan listrik PLN
namun barang tersebut sebenarnya menggunakan listrik DC, contohnya saja
Laptop. Laptop menggunakan listrik DC, listrik tersebut diperoleh dari adaptor
yang terdapat pada laptop (atau terdapat pada charger) tersebut. Jadi saat anda
mengisi ulang baterai laptop dengan listrik PLN (AC) maka adaptor didalam
laptop akan merubah listrik AC menjadi DC, sehingga sesuai kebutuhan dari
laptop anda. Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah: Untuk mesin
cuci, penerangan (lampu), pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan
masih banyak lagi.
(website: http://www.miung.com)
15
Contoh pemanfaatan listrik DC
Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat ektronika.
Meskipun ada sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan
arus DC (contohnya; Motor listrik DC) namun kebanyakan arus DC digunakan
untuk keperluan beban elektronika. Beberapa beban elektronika yang
menggunakan arus listrik DC diantaranya: Lampu LED (Light Emiting Diode),
Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi. Selain itu listrik DC juga
sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja baterai yang digunakan
untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan dan masih banyak lagi.
Intinya kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC merupakan beban
perangkat elektronika.
16
Rumus Hukum Ohm
Ohm menemukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Jika hambatan tetap, arus yang ada di dalam tiap rangkaian berbanding
langsung dengan tegangan. Namun bila tegangan bertambah, maka arus juga
akan bertambah dan bila tegangan berkurang maka arus juga akan berkurang.
2. Jika tegangan tetap, maka arus yang ada di dalam rangkaian menjadi
berbanding terbalik dengan rangkaian tersebut. Namun jika hambatan
bertambah, maka arus akan berkurang dan jika hambatan berkurang maka arus
akan bertambah.
3. Dalam hambatan tetap, arus dan juga tegangan akan berbeda-beda.
Hukum Ohm dinyatakan dalam bentuk rumus. Dimana dasar rumusnya dinyatakan
sebagai berikut.
atau atau
17
Tiga buah hambatan disusun secara seri, masing-masing nilainya 4 ohm, 3
ohm dan 5 ohm. Hambatan ini kemudian dipasang pada tegangan 120 volt. Hitunglah
besarnya tegangan pada hambatan 3 ohm.
Jawab:
R1 = 4 ohm
R2 =3 ohm
R3 =5 ohm
V = 120 volt
Rtotal = 4 ohm + 3 ohm + 5 ohm = 12 ohm
V=I.R
I = V/Rtotal = 120 /12 = 10 A
V pada R2 (bernilai 3 ohm) adalah
VR2 = I X R2
= 10 X 3
= 30 volt
18
pertama ,tumpukan volta,yang terbuat dari lembaran tipis tembaga dan seng di
pisah dengan karton lembab pada saat itulah terjadi perbedaan potensial.
Penyebab tegangan listrik naik turun bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Mungkin karena jaringan listrik rumah anda tidak standard, bisa jadi kabel yang
digunakan tidak sesuai dengan standard yang PLN rekomendasikan atau bisa
juga disebabkan karena trafo mengalami penurunan tegangan langsung dari
sistem pembangkit listrik PLN yang tidak stabil. Meski demikian faktor paling
umum yang acap kali terjadi adalah terjadinya kelebihan beban yang
memungkinkan terjadinya listrik hidup mati di beberapa daerah di suatu
wilayah. Dari contoh-contoh tersebut dapat dirangkum bahwa factor-faktor
yang mempengaruhi tegangan listrik ialah faktor pembangkit listriknya, factor
jaringan listrik tidak standar, dan factor rugi tegangan (drop voltage).
19
yang berarti arus. Jadi tegangan DC adalah tegangan searah yang disebabkan
karena arus searah. Satu arah dalam hal ini adalah dalam suatu rangkaian /
rangkaian listrik, aliran mengalir atau berpindah dari suatu titik berpotensial
tinggi ke titik berpotensial rendah dengan satu arah saja dalam artian
berpolaritas yang berlangsung terus menerus.
Kemampuan suatu benda baik padat, cair atau gas untuk menghantarkan
arus listrik atau elektron berbeda-beda. Dilihat dari kemampuan suatu benda
untuk menghantarkan arus listrik, maka bahan listrik dapat dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yaitu konduktor atau penghantar dan non konduktor atau
isolator. Pengelompokan bahan listrik tersebut didasarkan pada kemampuan
konduktansi dan nilai resistansi atau hambatan dari bahan listrik tersebut. Selain
kedua jenis tersebut ada satu lagi yang sangat fonumentar, yaitu semikonduktor.
20
Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau
aluminium yang diberi dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang
gunanya untuk menaikkan kekuatan mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang
dipadukan dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan
(welding).
Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan
perpindahan muatan listrik. Dakan bahan isolator valensi elektronnya terikat
kuat pada atom-atomnya. Bahan-bahan ini biasanya digunakan dalam
peralatan listrik dan elektronik untuk alasan keamanan dan pencegahan
terhadap bahaya sengatan arus listrik. Isolator ini juga digunakan sebagai
penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus
mengalir ke luar atau antara konduktor.
Contoh dari bahan isolator yang bagus adalah kaca, kertas atau teflon.
Beberapa bahan sintetis masih “cukup bagus” dipergunakan sebagai isolator
kabel. Contohnya adalah plastik atau karet. Bahan tersebut dipilih sebagai
isolator kabel karena lebih mudah dibentuk atau diproses sementara masih
bisa menyumbat aliran listrik pada voltase menengah (ratusan, mungkin
ribuan volt).
Isolator atau non-konduktor adalah bahan listrik yang mempunyai nilai
resistansi atau daya hambat listrik sangat tinggi, sehingga arus listrik tidak
dapat mengalir melewatinya. Karena sifatnya yang tidak menghantarkan arus
listrik maka bahan ini banyak digunakan untuk adalah gelas, mika, porselin,
karet, minyak trafo dan pernis.
21
2.4.3 Semikonduktor Listrik
22
2.5.2 Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri, kuat arus (I) akan mengalir dari sumber energi
(baterai) yang ada dari satu hambatan ke hambatan lain melewati satu kabel.
Perhatikan, deh, gambar di atas. Lalu, bayangkan ada aliran listrik yang mengalir
mulai dari baterai, menuju hambatan/resistor 1, ke hambatan 2, lalu berputar dan
kembali ke baterai. Iya, anggap aja aliran listrik ini kayak aliran air gitu. arus
listrik yang melewati hambatan 1, nilainya akan sama besar dengan arus yang
melewati hambatan 2. itu berarti, kuat arus total sama dengan kuat arus yang ada
di hambatan 1, maupun hambatan 2. Secara matematis dapat ditulis menjadi:
23
Sehingga, hambatan totalnya sama dengan jumlah dari seluruh hambatan
yang ada di rangkaian itu. Ingat, ya, maksud dari tanda titik-titik (...) di rumus itu
untuk menandakan kalau ada resistor lain. Jadi, kalau resistor/hambatannya lebih
dari 2
Sekarang, bayangkan ada aliran listrik yang berjalan dari baterai, berjalan
ke arah ke arah bawah menuju hambatan 1. Sesaat dia berada di persimpangan, si
aliran listrik akan "memecah". Ada yang masuk ke resistor 1, ada juga yang
berjalan ke resistor 2. Itu artinya, kuat arus di kedua hambatan itu akan berbeda.
karena terdapat “percabangan”, kuat arus listrik yang diterima oleh hambatan 1
dan hambatan 2 tidak akan sama. Alhasil, kuat arus sumber energinya akan sama
dengan jumlah dari seluruh kuat arus semua hambatan. Oleh karena itu, kita dapat
menuliskannya menjadi:
24
Di sisi lain, tegangan yang ada pada hambatan 1 dan hambatan 2 akan bernilai
sama besar. Maka, kita dapat menuliskannya menjadi:
Pada rangkaian seri, jika salah satu komponen rusak maka seluruh
rangkaian akan ikut rusak. Hal ini karena rangkaian seri hanya memiliki satu jalur
listrik, jika terdapat gangguan maka listrik tidak dapat mengalir lagi. Berbeda
dengan rangkaian paralel yang memiliki banyak cabang sehingga saat satu
komponen rusak, maka komponen dalam jalur lainnya masih dapat berfungsi.
Kerusakan dalam rangkaian seri sulit dideteksi, karena kita harus mengecek satu
persatu mana komponen yang rusak dan mana yang masih berfungsi. Sedangkan
dalam rangkaian paralel, jika ada yang rusak kita hanya perlu memeriksa jalur
yang rusak tersebut. Namun rangkaian paralel lebih mahal karena membutuhkan
lebih banyak kabel konduktor untuk membuat jalur listrik. Tidak seperti
rangkaian seri yang hanya membutuhkan satu kabel konduktor saja. Untuk
mengecek kemampuan kita, coba kerjakan soal berikut deh. Ingat ya, kamu harus
menghitung hambatan total di rangkaian paralelnya terlebih dahulu, setelah itu
baru jumlahkan dengan hambatan yang ada di rangkaian seri.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian arus listrik menjadi dasar dari pembelajaran listrik itu sendiri.
Sebuah arus listrik bisa mengalir lantaran terdapat arus yang di dalamnya
mengandung muatan satu ke muatan lainnya. Hal ini menyangkut adanya
perpindahan muatan yang menjadi konsep dasar dari pembentukan listrik.
Umumnya, kuat arus listrik mengalir terpengaruh dari sistem yang digunakan,
pola, dan sumber listrik.
Arus listrik adalah laju aliran muatan listrik melewati suatu titik atau bagian.
Arus listrik dikatakan ada ketika ada aliran bersih muatan listrik melalui suatu
bagian. Muatan listrik dibawa oleh partikel bermuatan, sehingga arus listrik
adalah aliran partikel muatan. Partikel yang bergerak disebut pembawa muatan,
dan dalam konduktor yang berbeda mungkin jenis partikel yang berbeda. Di
sirkuit listrik, pembawa muatan sering kali elektron yang bergerak melalui kawat.
Dalam elektrolit pembawa muatan adalah ion, dan dalam gas terionisasi (plasma)
adalah ion dan elektron.
Arus listrik adalah aliran muatan negatif (elektron-elektron) dari kutub
negatif ke kutub positif.Terjadinya arus listrik karena perpindahan elektron
(negatif) ke daerah yang kekurangan elektron (positif).Arus listrik memberikan
energi pada alat elektronika dengan mengalirkan arusnya melalui rangkain
listrik.Pada saat elektron berpindah ke lintasan yang kekurangan elektron melalui
rangkaian,maka energi potensial listrik di pindahkan dari sumber listrik (seperti
Baterai,Kilowatt) ke alat elektronika dan dikonversikan ke dalam bentuk energi
lain,seperti energi gerak pada blender dan energi cahaya pada lampu.
3.2 Saran
26
3. Bagi masyarakat awam, makalah ini disarankan untuk dapat dibaca dan
dipahami agar tidak sembarang dalam melakukan kelgiatan yang berhubungan
dengan kelistrikan.
Demikian makalah Teori Dasar Arus Listrik ini,semoga dapat
bermanfaat dan memberikan tambahan pengetahuan bagi pembaca dan
penulis namun,tentunya masih banyak kekurangan dari berbagai segi
penulisan makalah Teori Dasar Arus Listrik ini.Sehingga mohon kritik dan
saran dari berbagai pihak untuk penulisan makalah selanjutnya supaya dapat
diperbaiki . Dan mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan makalah Teori Dasar Arus Listrik ini.
27
DAFTAR PUSTAKA
28