Anda di halaman 1dari 31

TUGAS RUTIN

MK. FISIKA KIMIA


PRODI S1 PGSD - FIP

Skor Nilai:

LISTRIK

EVI JUNITA IBNATUN ISWATUN HONGLI VEBRI

Oleh Kelompok 10
KELAS E REGULER 2021

1. Evi Junita (1212411001)


2. Ibnatun Salis (1213111008)
3. Iswatun Hasanah (1212411033)
4. Hongli A. Sitanggang (1212411046)
5. Vebri Injilika Br. Sembiring (1212411014)

Dosen Pengampu: Suyit Ratno, S. Pd., M. Pd.


Mata Kuliah: Fisika Kimia

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEI 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul
“Listrik” dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut serta membantu
penyusunan makalah dan telah memberi semangat untuk pembuatan makalah ini.
Penulis juga ingin berterima kasih kepada Bapak Suyit Ratno, S.Pd., M. Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah KD Fisika Kimia yang telah membimbing penulis
hingga terselesaikannya makalah ini.
Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Di
samping itu, apabila dalam makalah didapati kekurangan dan kesalahan, baik dalam
pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima saran dan
kritik yang membangun dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah
berikutnya. Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah khasanah keilmuan
dan bermanfaat.

Medan, Mei 2022

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1


1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3


2.1 Konsep Listrik Statis ....................................................................................3
2.1.1 Muatan Listrik ...............................................................................5
2.1.2 Hukum Coloumb ...........................................................................7
2.1.3 Medan Listrik ................................................................................9
2.2 Konsep Listrik Dinamis ............................................................................... 9
2.2.1 Arus Listrik ............................................................................... 10
2.2.2 Hukum Ohm ............................................................................... 16
2.3 Tegangan Listrik ........................................................................................ 18
2. 3. 1. Pengertian Tegangan Listrik (Voltase) .................................... 18
2. 3. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tegangan Listrik .............19
2. 3. 3. Tegangan Listrik AC dan DC .................................................. 19
2.4 Daya Hantar Listrik ................................................................................... 20
2.4.1 Konduktor Listrik ....................................................................... 20
2.4.2 Isolator Listrik .............................................................................21
2.4.3 Semikonduktor Listrik ................................................................ 22
2.5 Rangkaian Litrik (Paralel, Seri, Dan campuran) ........................................22
2.5.1 Pengertian Rangkaian Listrik ......................................................22
2.5.2 Rangkaian Seri ............................................................................23
2.5.3 Rangkaian Paralel ....................................................................... 24
2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan .........................................................25

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 26


3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 26
3.2 Saran .......................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 28

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Listrik merupakan fenomena fisika yang berhubungan aliran elektron dari


atom yang disebabakan oleh gesekan ataupun adanya proses kimia yang
menghasilkan listrik. Dalam ilmu fisika, listrik dibedakan menjadi dua jenis yaitu
listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan suatu
benda tanpa memperhatikan gerakan atau aliran dari suatu muatan listrik dalam
ilmu fisika disebut elektrostatika. Sebaliknya, jika memperhatikan adanya muatan
listrik yang bergerak atau mengalir, maka disebut listrik dinamis atau
elektrodinamika.
Listrik statis merupakan suatu fenomena kelistrikan yang sulit diamati
dengan indra penglihatan. Listrik statis yaitu suatu fenemona listrik yang tidak
bergerak karena energinya hanya berada dalam suatu benda yang bermuatan
listrik. Jadi yang termasuk listrik statis adalah muatan dan potensial seperti
tegangan.
Sedangkan listrik dinamis adalah listrik yang dapat melakukan aktivitas
atau gerakan maupun menghambat pergerakan tersebut, misalnya arus dan
hambatan. Hal ini terjadi karena adanya pergerakan elektron, karena elektron
yang merupakan salah satu unsur atom yang lepas dari orbitnya dan berpindah ke
atom yang lain.
Perpindahan atau pergerakan elektron tersebut dari atom satu ke atom
yang lain disebut aliran listrik yang merupakan awal terjadinya arus listrik. Arus
listrik merupakan jumlah muatan yang mengalir melalui suatu material yang
disebut penghantar dalam satuan waktu (detik). Banyak peralatan rumah tangga
yang menggunakan listrik, misalnya setrika, radio, televisi, lemari es, kipas angin,
mesin jahit listrik, magic jar, dan mesin cuci. Hal ini menunjukkan bahwa di
dalam kehidupan kita energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok.
Listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat
vital dalam kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan
manusia yang tidak membutuhkan listrik, oleh karena itu manusia selalu berpikir
bagaimana menciptakan dan menggunakan energi listrik secara efektif dan efisien.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin menjabarkan tentang listrik statis,

1
listrik dinamis sampai pada rangkaian listrik statis dan listrik dinamis
dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dipaparkan di atas, pemakalah


dapat merumuskan pembahasan sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep listrik statis?
2. Bagaimana konsep listrik dinamis?
3. Bagaimana tegangan dalam sebuah listrik?
4. Bagaimana daya hantar listrik
5. Bagaimana rangkaian listrik pada listrik paralel, listrik seri, dan
campuran?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, pemakalah dapat meurumuskan bebrapa


tujuan, diantaranya sebagai berikut,
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep listrik statis
2. Untuk mengetahui konsep listrik dinamis
3. Untuk mengetahui bagaimana tegangan dalam sebuah listrik
4. Untuk mengetahui bagaimana daya hantar listrik
5. Untuk mengetahui bagaimana rangkaian listrik pada listrik paralel, seri,
dan campuran

2
BAB II
PEMBAHASAN

Listrik adalah suatu energi yang dibutuhkan di era kemajuan teknologi


sekarang ini. Listrik seringkali disebut tenaga karena dapat menggerak atau
beraktivitas suatu peralatan, seperti peralatan yang menggunakan motor listrik yang
berfungsi untuk merubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik atau kinetik,
mengoperasikan komputer, televisi, pemanas, pendingin (kultas, air condition), dan
sebagainya. Listrik dikenal sejak zaman mesir kuno pada tahun 2750 tahun yang lalu
atau lebih lama dari BC (Before Chhrist, sebelum Kristus lahir). Listrik pertama kali
dikenal melalu ikan lele yang dapat menghasilkan listrik pada saat dirinya mendapat
ancaman dari makhluk lain, seperti hewan maupun manusia saat itu.
Sejak tahun 2000, telah dikembangakan Nano teknologi yang merupakan hasil
rekayasa suatu material seper satu miliar yang telah menguasai peralatan listrik
dibidang perekayasaan dibidang elektonika. Perkembangan Nonoteknologi ini telah
dirasakan dalam kehidupan manusia, diantaranya hasil rekayasa dibidang peralatan
elektronika seperti komputer, handphone, peralatan keamanan untuk kantor, rumah
tinggal, mobil, dan sebagainya.
Listrik sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu electric yang mempunyai arti
energi,listrik merupakan fenomena fisika yang berhubungan aliran elektron dari atom
yang disebabakan oleh gesekan ataupun adanya proses kimia yang menghasilkan
listrik.Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali fungsi serta manfaat listrik yang
telah kita peroleh diantaranya adalah sebagai berikut : Sebagai penerangan lampu,
memudahkan ibu rumah tangga untuk menyelesaikan pekerjaan mereka khususunya
di dapur, tenaga dan kendaraan, menumbuhkan industri, pengisi daya baterai, energi
listrik menjasi gambar dan suara. Adapun jenis listrik dibagi menjadi dua yang
pertama listrik statis dan listrik dinamis.

2.1 Konsep Listrik Statis

Listrik statis adalah kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang
statis (tetap), ketidakseimbangan muatan listrik di dalam atau permukaan benda.
Muatan listrik akan tetap ada sampai sebuah arus listrik melepaskan muatan

3
listrik. Jadi listrik statis berhubungan dengan gejala kelistrikan yang diam alias
tidak mengalir. Listrik statis tidak bisa mengalir dari satu tempat ke tempat lain
atau hanya bisa ada sesaat pada suatu tempat, berbeda dengan Listrik Dinamis.
Listrik statis merupakan suatu fenomena kelistrikan yang sulit diamati
dengan indra penglihatan. Listrik statis yaitu suatu fenemona listrik yang tidak
bergerak karena energinya hanya berada dalam suatu benda yang bermuatan
listrik. Pembahasan mengenai listrik statis ini yang menjadi pokok bahasan adalah
interaksi antar muatan dan fenomena-fenomena yang disebabkan oleh adanya
muatan atau gejala listrik. Jadi yang termasuk listrik statis adalah muatan dan
potensial seperti tegangan.
Rumus Listrik Statis

No. Contoh Listrik Statis No. Contoh Listrik Statis


1. Saat menyisir rambut, rambut akan 4. Kain sutra yang digosok-gosok
terbawa berdiri sendiri beriringan dengan batang kaca. Akan terjadi
dengan gerakan sisir. Hal tersebut reaksi tarik-menarik antara dua
dikarenakan ada interaksi muatan benda tersebut. Karena elektron
antar sisir dengan rambut. dari batang kaca akan berpindah
ke kain sutera sehingga batang
kaca akan memiliki muatan
positif dan batang kaca akan
memiliki muatan negatif

4
2. Penggaris atau sisir yang digosok- 5. Ketika mendekatkan tangan ke
gosok ke rambut atau tangan kering layar TV yang baru saja
akan menarik potongan kertas kecil. dimatikan. Bulu atau rambut
yang ada di tangan akan berdiri.

3. Debu yang menempel pada layar tv 6. Menggosokan balon dengan


tangan yang kering

Konsep dasar listrik statis “muatan listrik” ini, karena jika berbicara
tentang listrik tentu tidak akan lepas dari muatan listrik, listrik statis
“electrostatic” membahas muatan listrik yang ada dalam keadaan statis “diam
atau tidak bergerak”.
Muatan listrik timbul sebab adanya perpindahan elektron dari satu benda
ke benda lain. Terdapat dua muatan listrik yaitu muatan positif dan negatif, dapat
dikatakan bermuatan positif apabila proton lebih banyak dibanding jumlah
elektron dan begitu pula sebaliknya, sedangkan bila benda yang tidak memiliki
muatan disebut netral.
Benda yang mempunyai muatan yang sejenis akan saling tolak-menolah
jika didekatkan satu sama lain, tidak sama dengan benda yang memiliki muatan
yang berbeda akan saling tarik-menarik. Interaksi yang terjadi antar muatan listrik
dapat dijelaskan dengan gaya coulomb.

2.1.1 Muatan Listrik

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang
membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki
muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem
Satuan Internasional dari satuan Q adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018
muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh suatu materi berupa proton
(muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Sifat muatan listrik yaitu: a)
Muatan sejenis akan saling tolak menolak. b) Muatan tidak sejenis akan saling
tarik menarik.
Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya
kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan

5
negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini,
oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar.
Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang
mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).
Muatan listrik pada sebuah benda, sangat dipengaruhi olah muatan listrik
atom-atom penyusunnya. Ada atom-atom yang cenderung melepas elektron,
tetapi ada juga atom-atom yang cenderung mengikat elektron.
1. Benda netral : apabila jumlah dari proton =jumlah elektron, sehingga
atom akan menjadi netral dan tidak mempunyai muatan listrik.
2. Benda Bermuatan
Bermuatan listrik negatif apabila mempunyai jumlah elektron yang
lebih banyak dari pada jumlah proton (pada benda terjadi kekurangan kekurangan
elektron)
Bermuatan listrik positif apabila mempunyai jumah proton yang lebih
banyak dari pada jumlah elektronnya (pada benda terjadi kelebihan elektron).
Karena elektron-elektron saling tolak-menolak, inti atom dan elektron
saling tarik-menarik, maka inti atom berbeda muatan dengan elektron, artinya
membawa suatu jenis muatan yang berbeda dengan muatan elektron. Muatan inti
atom dinamakan muatan positip dan muatan elektron dinamakan muatan negatip,
maka berlaku:

Terdapat tiga cara yang bisa dilakukan untuk memberi muatan pada listrik
statis adalah penggosokan, konduksi dan induksi.
1. Penggosokan
Benda di bawah ini memiliki muatan listrik dengan cara digosok dengan
benda lain. Contohnya ada beberapa benda yang bisa bermuatan listrik statis
adalah kain sutera dengan kaca. Kaca memiliki daya listrik plus sedangkan kain
sutera memiliki daya listrik minus. Prosesnya adalah dari elektron dari kaca yang
berpindah ke kain sutera.
2. Konduksi
Cara membuat benda menjadi bermuatan listrik adalah konduksi. Secara
makna konduksi adalah mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke benda yang

6
tidak bermuatan listrik. Dengan begitu, benda yang tadinya tidak memiliki
muatan listrik akan memiliki muatan listrik.
3. Induksi
Adapun cara membuat benda menjadi memiliki muatan listrik adalah
induksi. Secara makna, induksi yaitu memisahkan muatan listrik di dalam suatu
penghantar. Caranya adalah dengan mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke
benda lain yang berada dalam kondisi netral. Peristiwa konduksi ini sering
ditemui saat kita sedang menyelidiki muatan listrik suatu benda menggunakan
elektroskop.

2.1.2 Hukum Coloumb

1. Pengertian Hukum Coulomb


Hukum Coulomb pada dasarnya merupakan hukum yang menjabarkan
mengenai hubungan yang ada di dalam muatan listrik. Seperti diketahui
muatan listrik dibagi menjadi dua jenis, yaitu muatan positif dan muatan
negatif. Hukum ini menjelaskan mengenai kondisi ketika dua muatan listrik
dengan jarak tertentu saling berinteraksi dan melakukan gaya tolak menolak
atau tarik menarik. Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya gaya
hukum coulomb adalah sendiri adalah besar dari muatan listrik benda tersebut.
Gaya tolak menolak akan muncul ketika muatan listrik sejenis (++/–) saling
bertemu, sedangkan tarik menarik akan terjadi apabila muatan listrik yang
berlainan (+-) bertemu.

2. Bunyi Hukum Coulomb


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Charles Auguste de
Coulomb. Maka ia menyimpulkan bahwa bunyi dari Hukum Coulomb itu
adalah: “Apabila terdapat dua benda bermuatan listrik maka akan
menimbulkan gaya di antara keduanya, yaitu tarik menarik atau tolak menolak,
besarnya akan sebanding lurus dengan hasil kali nilai kedua muatan dengan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara dua benda tersebut.” Saat dua
muatan sejenis didekatkan akan timbul gaya menolak, sedangkan dua buah
muatan yang berbeda jika didekatkan akan tarik menarik sehingga bisa
menempel. Dua gaya tersebut disebut dengan gaya elektrostatis.

7
3. Contoh-contoh Hukum Coulomb dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh sederhana yang bisa kalian lihat adalah yang terjadi ketika
ujung magnet didekatkan. Apabila sisi magnet yang bermuatan negatif
didekatkan dengan sisi magnet lainnya yang bermuatan positif, atau besi yang
bermuatan positif, maka magnet tersebut akan menempel. Tetapi jika sisi
magnet negatif didekatkan dengan sisi magnet yang juga negatif maka akan
terjadi penolakan.
Contoh lainnya adalah penerapan dari penangkal petir yang biasanya
ada di rumah-rumah. Cara kerja penangkal petir umumnya bermuatan positif.
Sehingga ketika ada petir yang bermuatan negatif akan menangkap petir
tersebut kemudian akan dialirkan ke tanah menggunakan kabel konduktor
sehingga aliran petir tersebut tidak masuk ke dalam aliran listrik di dalam
rumah.

4. Rumus Hukum Coulomb


Dari pernyataan yang diutarakan oleh Charles Auguste de Coulomb,
muncul rumus matematis untuk menentukan besar gaya coulomb sebagai
berikut:
Rumus hukum coulomb
F = k. (q1/q2) / r2

Keterangan
F : Gaya Coulomb (N)
K : Konstanta Coulomb ( 9×109 Nm2/C2)
q1 : Besar muatan benda 1 (C)
q2 : Besar muatan benda 2 (C)
r : Jarak antar muatan (m)

Besar satuan Coulomb (C)


1 micro coulomb (µC) = 1×10-6 C
1 nano coulomb (nC) = 1×10-9 C

8
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai konstanta coulomb
akan bergantung pada satuan yang dipilih. Dapat iartikan bahwa semakin jauh
jarak antara kedua muatan akan menyebabkan gaya listrik semakin kecil.
Sebaliknya, jika jarak antara kedua muatan dekat, akan menyebabkan gaya
listrik semakin besar.

2.1.3 Medan Listrik

1. Pengertian dan Konsep Medan Listrik


Medan listrik itu adalah daerah/area/ruang di sekitar muatan listrik,
baik itu muatan positif (proton) maupun muatan negatif (elektron) yang masih
dipengaruhi gaya listrik.

2. Sifat-sifat Garis Medan Listrik (Garis Gaya Listrik)


a. Arah garisnya akan keluar dari muatan positif dan akan masuk ke dalam
muatan negatif
b. Garis-garisnya tidak boleh saling berpotongan
c. Semakin rapat garisnya, maka menunjukkan medan listriknya semakin kuat

3. Rumus Medan Listrik


Medan listrik dipengaruhi juga oleh jarak (r), semakin jauh jarak suatu
titik dari suatu muatan sumber (Q), maka medan listrik (E) yang dirasakan di
titik itu akan semakin lemah. Begitupun sebaliknya. Sehingga, kuat medan
listrik (E) pada suatu titik di sekitar sebuah muatan akan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak (r) antara titik dengan muatannya, atau dapat dituliskan
juga E~1/r2. Sedangkan semakin besar muatan sumber (Q) maka semakin
besar pula medan listriknya (E) atau dapat ditulis E~Q.

2.2 Konsep Listrik Dinamis

Listrik merupakan salah satu bentuk dasar energi yang berhubungan dengan
muatan listrik, yaitu sifat suatu partikel dasar seperti elektron dan proton.
Muatan-muatan listrik dapat berupa muatan yang diam dan muatan yang bergerak.
Kajian tentang listrik yang berhubungan dengan muatan-muatan listrik yang diam
disebut elektrostatika, sedangkan kajian tentang listrik yang berhubungan dengan

9
muatan-muatan listrik yang bergerak disebut elektrodinamika. Listrik dinamis
berkaitan dengan muatan listrik dalam keadaan bergerak. Listrik dinamis adalah
ilmu yang mempelajari tentang listrik yang mengalir.
Cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis (I) adalah dengan membagi
muatan listrik (q) dengan waktu (t) dengan satuan muatan listrik adalah coulumb
dan satuan waktu adalah detik. Secara matematis dapat ditulis dengan rumus:

� =

I = Kuat Arus pada Listrik Dinamis (Ampere)
q = Muatan Listrik (Colomb)
t = Waktu (sekon)

Contoh soal:
Dalam suatu kabel tembaga terjadi perpindahan 20 mC muatan selama 4 sekon.
Besar arus listrik yang mengalir dalam kabel tersebut adalah …

Jawab:
Diketahui:
Muatan Listrik, q = 20 mC = 0,02 C
Waktu Aliran, t = 4 s
Ditanya: Besar arus listrik, I = ..?

� =

0,02 �
I= 4�

I = 0,005 A = 5 mA
Jadi, arus listrik yang mengalir adalah 5 mA

2.2.1 Arus Listrik

Teori dasar arus listrik adalah mengalirnya muatan elektron (muatan


negatif) secara terus-menerus pada penghantar listrik menuju muatan proton
(muatan positif) yang mengakibatkan beda potensial dari sumber berpindah
menuju alat dan kemudian dikonversikan di dalam alat ke energi lainnya sebagai
keluaran.Menurut pendapat Owen Bishop “arus listrik adalah aliran muatan
negatif (elektron-elektron) dari kutub negatif ke kutub posiif” dari pendapat
beliau secara tersurat sangat jelas bahwa arus listrik mengalir dari kutub negatif

10
menuju kutub positif namun,dalam elektronika mengasumsikan bahwa arus listrik
mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif,teori ini disebut teori
konvensional.Sebenarnya teori konvensional ini tidak dapat dibenarkan karena
menurut Owen Bishop “ketika arus mengalir melali suau zat berbentuk gas atau
melalui sebuah larutan,terdapat kemungkinan bahwa muatan-muatan listrik positif
ikut mengalir.Muatan-muatan listrik positif ini dibawa oleh ion-ion positif seperti
misalnya neon (Ne+),sodium(Na+),dan tembaga (Cu++).Elektron-elektron
membawa muatan negatif dari kutub negatif ke kutub positif.Pada saat yang
bersamaan,ion-ion positif membawa muatan positif dari kutub positif menuju
kutub negatif .Hal ini mengidentifikasikan aliran muatan dua arah”. Namun karna
dalam elektronika mengasumsikan arus mengalir dari kutub positif menuju kutub
negatif maka untuk pembahasan selanjutnya apabila mengatakan tentang
arus,maka kita akan merujuk pada teori konversional.

Arah arus listrik diasumsikan berlawanan arah dengan arah gerak elektron.hal ini
akan direpresentasikan dari gambar dibawah ini:

1. Muatan dan Terjadinya Arus Listrik

Materi tersusun atas partikel-partikel yang sangat keil yang disebut


atom.atom terdiri atas partikel-partikel sub-atom yang tersusun atas
elektron,proton, dan neutron dalam berbagai gabungan.Sebuah elektron adalah
muatan negatif (-) listrik yang paling mendasar.Elektron-elektron dalam lintasan
terluar suatu atom disebut elektron-elektron valensi.Apabila energi eksternal
seperti energi kalor,cahaya,atau listrik diberikan pada materi,elektron-elektron
valensinya akan memperoleh energi dan dapat berpindah ketingkat energi yang
lebih tinggi.Jika energi yang diberikan telah cukup,sebagian dari elektron-
elektron terluar tadi akan meninggalkan atomnya dan statusnyapun berubah

11
sebagai elektron bebas.Gerakan elektron-elektron bebas inilah yang akan menjadi
arus listrikdalam konduktor logam.
Sebagian atom kehilangan elektron dan sebagian atom lainnya
memperoleh elektron.Keadaan ini akan memungkinkan terjadinya perpindahan
elektron dari satu objek ke objek lain.Apabila perpindahan ini terjadi,distribusi
muatan positif dan negatif dalam setiap objek tidak sama lagi,Objek dengan
jumlah elektron yang berlebih akan memiliki polaritas listrik negatif (-).Objek
yang kekurangan elektron akan memiliki polaritas listrik positif (+).Besaran
muatan listrik ini ditentukan oleh jumlah elektron dibandingakn dengan jumlah
proton dalam suatu objek.Simbol untuk muatan elektron ialah Q dan satuannya
adalah Coulomb (C).Muatan sebesar -1 C=6,25 x 1018 elektron.
Kemampuan muatan listrik untuk mengerahkan suatu gaya dimungkinkan
oleh keberadaan medan elektrostatik yang mengelilingi objek yang bermuatan
tersebut.Medan elektrostatik ini ditandai oleh garis-garis gaya yang ditarik
diantara dua objek.Jika satu elektron dilepas dititik A dalam medan ini,elektron
akan ditolak oleh muatan negatif dan ditarik oleh muatan positif .Tanda panah
dalam Gambar 2 menandakan arah yang akan dilalui oleh elektron jika elektron
tersebut berada dalam daerah yang berbeda pada medan listrik tersebut.

Suatu muatan listrik memiliki keammpuan untuk melakukan kerja akibat


tarikan atau tolakan yang disebabkan oleh gaya medan
elektrostatiknya.Kemampuan melakukan kerja ini disebut potensial.Apabila satu
muatan berbeda dari muatan lainnya,di antara kedua muatan ini pasti terdapat
beda potensial.Penjumlahan beda potensial dalam elektrostatik ini diacu sebagai
gaya gerak listrik (GGL)

2. Kerapatan Arus
Menurut Budi Astuti (2011) Beberapa hal yang perlu diketahui antara lain :
-Muatan terkecil adalah elektron dengan nilai 1,602 x 10-19 C.Sehingga 1
Coulomb adalah muatan sebanyak 6,24 x 1018 elektron.

12
-Ada sejumlah 6,25 x 1018 elektron yang mengalir lewat sebuah titik pada sebuah
penghantar per sekon.Pergerakan elektron sangat lambat,kurang dari 0.01
meter/detik.Meskipun demikian kuat medan listrik bergerak dengan kecepatan
cahaya.

3. Persamaan Arus Listrik


A. Hukum Ohm
Milton Gussow (2002) Dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Teknik
Listrik menyatakan bahwa,hukum Ohm mendefinisikan hubungan antara arus
(I),tegangan (V),dan resistansi (R).Arus dalam suatu rangkaian sama dengan
tegangan yang diberikan pada rangkaian tersebut dibagi dengan resistansi
rangkain bersangkutan. Dari definisi di atas dapat diketahui rumus persamaan
arus listrik pada hukum ohm adalah :

I=V/R
B. Definisi Arus Listrik
Cekmas Cekdik dan Taufik Barliah (2013) Dalam bukunya yang berjudul
Rangkaian Listrik mengemukakan Arus listrik didefinisikan sebagai laju aliran
muatan listrik yang melalui luas penampang lintang A.Jika q adalah muatan yang
mengalir melalui luas penampang lintang A dalam waktu t,maka persamaan
listriknya adalah:

Arah arus dianggap searah dengan aliran muatan positif.Elektron-elektron


bebas yang muatannya negatif adalah partikel-partikelyang sebenarnya bergerak
dan mengakibatkan arus pada kawat penghantar.Gerak dari elektron-elektron
negatif dalam satu arah ekuivalen dengan aliran muatan positif yang arah
geraknya berlawanan.Jadi elektron-elektron bergerak dalam arah yang
berlawanan dengan arah arus.

13
4. Hukum Arus Kirchhoff
Milton Gussow (2002) Dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Teknik
Listrik,Hukum kirchhoff I menyatakan bahwa “Penjumlahan arus yang masuk
satu simpul (sambungan) sama dengan penjumlaahan arus yang meninggalkan
simpul tersebut.Dengan kata lain,penjumlahan semua arus pada satu simpul harus
sama dengan nol”.
Secara matematis dari hukum kirchhoff diatas dapat dituliskan:
Imasuk=Ikeluar atau masuk = keluar
Dan dalam bentuk percabangan dirumuskan:

5. Jenis-jenis Arus Listrik


Arus listrik terdiri dari dua jenis,yaitu arus liatrik AC (Alternating Current)
dan DC (Direct Current).Penjelasan tentang jenis arus AC dan DC seperti berikut.

A. Pengertian Arus Listrik AC


Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan
arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan
membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih
lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan
berada dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan
frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik
bolak-balik 1 (satu) fasa adalah 220 volt. Tegangan dan frekuensi ini biasanya
terdapat pada rumah warga, yang berlangganan listrik PLN.

14
Contoh pemanfaatan listrik AC
Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Untuk mempermudah
sebenarnya anda dapat melihat barang-barang yang ada dirumah anda,
perhatikanlah bahwa semua barang yang menggunakan listrik PLN berarti telah
memanfaatkan listrik AC. Sebagai pengaman listrik AC yang ada dirumah anda,
biasanya pihak PLN menggunakan pembatas sekaligus pengaman yaitu MCB
(miniature circuit breaker). Meskipun demikian tak semua barang yang anda lihat
menggunakan listrik AC, ada sebagian barang yang menggunakan listrik PLN
namun barang tersebut sebenarnya menggunakan listrik DC, contohnya saja
Laptop. Laptop menggunakan listrik DC, listrik tersebut diperoleh dari adaptor
yang terdapat pada laptop (atau terdapat pada charger) tersebut. Jadi saat anda
mengisi ulang baterai laptop dengan listrik PLN (AC) maka adaptor didalam
laptop akan merubah listrik AC menjadi DC, sehingga sesuai kebutuhan dari
laptop anda. Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah: Untuk mesin
cuci, penerangan (lampu), pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan
masih banyak lagi.
(website: http://www.miung.com)

B. Pengertian arus listrik DC


Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah. Pada
awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju
ujung negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para
ahli menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari
negatif (elektron) menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan
timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke
negatif.

15
Contoh pemanfaatan listrik DC
Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat ektronika.
Meskipun ada sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan
arus DC (contohnya; Motor listrik DC) namun kebanyakan arus DC digunakan
untuk keperluan beban elektronika. Beberapa beban elektronika yang
menggunakan arus listrik DC diantaranya: Lampu LED (Light Emiting Diode),
Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi. Selain itu listrik DC juga
sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja baterai yang digunakan
untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan dan masih banyak lagi.
Intinya kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC merupakan beban
perangkat elektronika.

2.2.2 Hukum Ohm

George Simon Ohm (1789-1854) merumuskan hubungan antara kuat


arus listrik (1), hambatan (R) dan beda potensial (V) yang kemudian dikenal
dengan hukum Ohm yang bunyinya sebagai berikut : "Jumlah terhadap arus
listrik (I) yang telah mengalir dengan melalui konduktor atau konduktor secara
langsung berkaitan dengan perbedaan yang diterapkan antara tegangan atau
potensial (V) dan tidak proporsional dengan resistansi atau hambatannya (R)"

1. Penerapan Hukum Ohm


Berikut ini adalah sebuah penerapan terhadap hukum ini, diantaranya ialah
sebagai berikut:
1.Listrik digunakan untuk perangkat listrik seperti lampu, lemari es, televisi,
perangkat yang menyertainya dan perangkat listrik lainnya.
2.Perangkat listrik dengan tegangan lebih besar dari tegangan yang seharusnya
menyebabkan perangkat tidak berfungsi secara normal, mis. B. lampu yang
dipancarkan pada tegangan rendah menyebabkan lampu redup. Dengan tegangan
besi yang lebih rendah, proses pemanasan pada elemen melambat.
3.Arus tegangan tertentu lebih besar dari tegangan yang seharusnya menyebabkan
perangkat listrik mudah putus.
4.Hukum Ohm digunakan untuk membuat koneksi seri, persamaan dan koneksi
listrik.

16
Rumus Hukum Ohm
Ohm menemukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Jika hambatan tetap, arus yang ada di dalam tiap rangkaian berbanding
langsung dengan tegangan. Namun bila tegangan bertambah, maka arus juga
akan bertambah dan bila tegangan berkurang maka arus juga akan berkurang.
2. Jika tegangan tetap, maka arus yang ada di dalam rangkaian menjadi
berbanding terbalik dengan rangkaian tersebut. Namun jika hambatan
bertambah, maka arus akan berkurang dan jika hambatan berkurang maka arus
akan bertambah.
3. Dalam hambatan tetap, arus dan juga tegangan akan berbeda-beda.

Hukum Ohm dinyatakan dalam bentuk rumus. Dimana dasar rumusnya dinyatakan
sebagai berikut.
atau atau

R = banyaknya hambatan listrik


I = banyaknya aliran arus listrik
E = banyaknya tegangan listrik yang ada di dalam rangkaian tertutup
Di bawah ini adalah beberapa rangkaian dalam menghitung Hukum Ohm,
antara lain:
a. Cara Menghitung Resistor Seri
R Total = R1+R2+R3
b. Cara Menghitung Resistor Paralel
1 1 1 1
= + +
� ����� �1 �2 �3
c. Cara Menghitung Kapasitor Seri
1 1 1 1
= + +
� ����� �1 �2 �3
d. Cara Menghitung Kapasitor Paralel
C Total = C1+C2+C3

2. Contoh Soal Hukum Ohm

17
Tiga buah hambatan disusun secara seri, masing-masing nilainya 4 ohm, 3
ohm dan 5 ohm. Hambatan ini kemudian dipasang pada tegangan 120 volt. Hitunglah
besarnya tegangan pada hambatan 3 ohm.
Jawab:
R1 = 4 ohm
R2 =3 ohm
R3 =5 ohm
V = 120 volt
Rtotal = 4 ohm + 3 ohm + 5 ohm = 12 ohm
V=I.R
I = V/Rtotal = 120 /12 = 10 A
V pada R2 (bernilai 3 ohm) adalah
VR2 = I X R2
= 10 X 3
= 30 volt

2.3 Tegangan Listrik

2. 3. 1. Pengertian Tegangan Listrik (Voltase)

Tegangan dalam energi listrik yaitu perbedaan potensial listrik antara


potensial positif dan negatif. Satuan SI tegangan listrik adalah voltbesaran ini
mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan
adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
perbedaan listriknya, suatu tegangan listrik dapat di klasifikasikan sebagai
tegangan Rendah, menengah, tinggi dan tegangan ekstra tinggi.
Secara definisi tegangan listrik menyebabkan objekbermuatan listrik
negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan
lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor
listrik mengalir dari tegangan tinggi ke tegangan rendah. Terlepas dari hal itu
Luigi Galvani dan Alessandro Volta adalah tokoh sejarah orang orang pertama
yang menemukan tegangan listrik dari tahun 1786 sampai dengan 1800. Volta
menunjukan bahwa ketika ada kelembaban antara dua logam yang berbeda,
listrik akan muncul. Hal ini mendorongnya untuk menemukan baterai listrik

18
pertama ,tumpukan volta,yang terbuat dari lembaran tipis tembaga dan seng di
pisah dengan karton lembab pada saat itulah terjadi perbedaan potensial.

2. 3. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tegangan Listrik

Penyebab tegangan listrik naik turun bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Mungkin karena jaringan listrik rumah anda tidak standard, bisa jadi kabel yang
digunakan tidak sesuai dengan standard yang PLN rekomendasikan atau bisa
juga disebabkan karena trafo mengalami penurunan tegangan langsung dari
sistem pembangkit listrik PLN yang tidak stabil. Meski demikian faktor paling
umum yang acap kali terjadi adalah terjadinya kelebihan beban yang
memungkinkan terjadinya listrik hidup mati di beberapa daerah di suatu
wilayah. Dari contoh-contoh tersebut dapat dirangkum bahwa factor-faktor
yang mempengaruhi tegangan listrik ialah faktor pembangkit listriknya, factor
jaringan listrik tidak standar, dan factor rugi tegangan (drop voltage).

2. 3. 3. Tegangan Listrik AC dan DC

Seperti kita tahu bahwa setiap penggunaan alat listrik memiliki


spesifikasinya masing masing. Dalam hal ini sebagai engineer kita harus
mengetahui tegangan apa yang di butuhkan oleh alat tersebut, karena jika
seorang engginer tidak memahami kebutuhan tegangan daripada alat listrik
tersebut akan berdampak kerugian yang ditimbulkan merusak alat tersebut.
Tegangan AC adalah singkatan dari kata dalam bahasa inggris yaitu
Alternating danCurrentdimana Alternatingdapat berarti bergantian ( bolak balik)
dan current berarti arus. Jadi tegangan AC adalah tegangan bolak balik yang
menyebabkan arus bolak balik. Yang di bicarakan dengan membalik balik
dalam hal ini adalah dalam suatu rangkaian / rangkaian listrik, aliran mengalir
atau berpindah dari suatu titik potensial rendah ke titik potensial tinggi dan dari
titik potensial tinggi ke potensial rendah dengan dua arah yang sedang
berlangsung terus menerus (lanjutan) dalam artian tanpa polaritas.dikarenakan
hal tersebut maka dalam penggunaan dan penempatannya kesalahan kutub
positif atau negatif tidak menjadi masalah.
Tegangan DC adalah singkatan dari kata dalam bahasa inggris yaitu
Dirrect dan Current dimana Dirrect dapat berarti langsung (searah) dan Current

19
yang berarti arus. Jadi tegangan DC adalah tegangan searah yang disebabkan
karena arus searah. Satu arah dalam hal ini adalah dalam suatu rangkaian /
rangkaian listrik, aliran mengalir atau berpindah dari suatu titik berpotensial
tinggi ke titik berpotensial rendah dengan satu arah saja dalam artian
berpolaritas yang berlangsung terus menerus.

2.4 Daya Hantar Listrik

Kemampuan suatu benda baik padat, cair atau gas untuk menghantarkan
arus listrik atau elektron berbeda-beda. Dilihat dari kemampuan suatu benda
untuk menghantarkan arus listrik, maka bahan listrik dapat dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yaitu konduktor atau penghantar dan non konduktor atau
isolator. Pengelompokan bahan listrik tersebut didasarkan pada kemampuan
konduktansi dan nilai resistansi atau hambatan dari bahan listrik tersebut. Selain
kedua jenis tersebut ada satu lagi yang sangat fonumentar, yaitu semikonduktor.

2.4.1 Konduktor Listrik

Mobilitas elektron-elektron dalam suatu bahan disebut dengan


konduktivitas listrik. Konduktivitas ditentukan oleh jenis atom dalam bahan
(jumlah proton dalam setiap inti atom menentukan identitas kimianya) dan
bagaimana atom-atom tersebut terhubung bersama satu dengan yang lain.
Bahan dengan mobilitas elektron yang tinggi (banyak elektron bebas) disebut
konduktor, karena bahan-baban tersebut memiliki konduktivitas tinggi.
Untuk menentukan tingkat konduktivitas, dinyatakan dengan nilai
konduktansi yang diukur dalam satuan mho. Bahan konduktor yang memiliki
konduktivitas tinggi, berarti nilai konduktansinya juga tinggi. Konduktor atau
penghantar listrik adalah bahan listrik yang mempunyai daya hantar listrik
yang besar sehingga arus listrik mudah mengalir di dalamnya. Yang termasuk
kelompok konduktor adalah semua logam dan campurannya. Jenis logam
yang mempunyai daya hantar listrik besar dan banyak digunakan adalah
tembaga, dan alumunium. Arus listrik yang dimaksudkan di sini dapat berupa
arus kuat (electric current) dan dapat berupa arus lemah (signal).

20
Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau
aluminium yang diberi dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang
gunanya untuk menaikkan kekuatan mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang
dipadukan dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan
(welding).

2.4.2 Isolator Listrik

Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan
perpindahan muatan listrik. Dakan bahan isolator valensi elektronnya terikat
kuat pada atom-atomnya. Bahan-bahan ini biasanya digunakan dalam
peralatan listrik dan elektronik untuk alasan keamanan dan pencegahan
terhadap bahaya sengatan arus listrik. Isolator ini juga digunakan sebagai
penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus
mengalir ke luar atau antara konduktor.
Contoh dari bahan isolator yang bagus adalah kaca, kertas atau teflon.
Beberapa bahan sintetis masih “cukup bagus” dipergunakan sebagai isolator
kabel. Contohnya adalah plastik atau karet. Bahan tersebut dipilih sebagai
isolator kabel karena lebih mudah dibentuk atau diproses sementara masih
bisa menyumbat aliran listrik pada voltase menengah (ratusan, mungkin
ribuan volt).
Isolator atau non-konduktor adalah bahan listrik yang mempunyai nilai
resistansi atau daya hambat listrik sangat tinggi, sehingga arus listrik tidak
dapat mengalir melewatinya. Karena sifatnya yang tidak menghantarkan arus
listrik maka bahan ini banyak digunakan untuk adalah gelas, mika, porselin,
karet, minyak trafo dan pernis.

21
2.4.3 Semikonduktor Listrik

Semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik antara


insulator dan konduktor. Semikonduktor juga disebut setengah bahan elektrik
konduktif. Suatu semikonduktor bersifat sebagai insulator jika tidak diberi
arus listrik dengan cara dan besaran arus tertentu, namun pada temperatur,
arus tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja semikonduktor berfungsi
sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat tegangan dan penguat
daya. Untuk menggunakan suatu semikonduktor supaya bisa berfungsi harus
tahu spesifikasi dan karakter semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat
operasinya maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang
sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain
(biasa disebut pendonor elektron). Salah satu alasan utama kegunaan
semikonduktor dalam elektronik adalah sifat elektroniknya dapat diubah
banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil
ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopan.

2.5 Rangkaian Litrik (Paralel, Seri, Dan campuran)

2.5.1 Pengertian Rangkaian Listrik

Rangkaian Listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian sehingga elektron


dapat mengalir dari sumber voltase atau arus listrik. Proses perpindahan
elektron inilah yang kita kenal sebagai listrik. Elektron dapat mengalir pada
material penghantar arus listrik yakni konduktor. Oleh karena itu kabel yang
dipakai pada rangkaian listrik karena kabel terbuat dari tembaga yang dapat
menghantarkan arus listrik. Lampu adalah beban listrik dan sumber listrik
berasal dari baterai. Listrik mengalir melalui kabel dan saklar berfungsi untuk
memutus atau menyambungkan aliran listrik. Simbol universal untuk beban
listrik adalah hambatan (resistor). Terdapat dua tipe rangkaian yaitu: rangkaian
seri dan rangkaian paralel. Rangkaian seri dan paralel dapat dikombinasikan
sehingga menjadi rangkaian campuran.

22
2.5.2 Rangkaian Seri

Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang hambatannya


disusun secara bersebelahan/sejajar. Contohnya, rangkaian pada gambar berikut:

Pada rangkaian seri, kuat arus (I) akan mengalir dari sumber energi
(baterai) yang ada dari satu hambatan ke hambatan lain melewati satu kabel.
Perhatikan, deh, gambar di atas. Lalu, bayangkan ada aliran listrik yang mengalir
mulai dari baterai, menuju hambatan/resistor 1, ke hambatan 2, lalu berputar dan
kembali ke baterai. Iya, anggap aja aliran listrik ini kayak aliran air gitu. arus
listrik yang melewati hambatan 1, nilainya akan sama besar dengan arus yang
melewati hambatan 2. itu berarti, kuat arus total sama dengan kuat arus yang ada
di hambatan 1, maupun hambatan 2. Secara matematis dapat ditulis menjadi:

Di sisi lain, tegangan yang mengalir di hambatan 1, tidak sama dengan


yang ada di hambatan 2. Tetapi, apabila seluruh tegangan yang ada di hambatan
pada rangkaian itu dijumlahkan, hasilnya akan sama dengan tegangan yang ada di
sumber. Atau dengan kata lain;

23
Sehingga, hambatan totalnya sama dengan jumlah dari seluruh hambatan
yang ada di rangkaian itu. Ingat, ya, maksud dari tanda titik-titik (...) di rumus itu
untuk menandakan kalau ada resistor lain. Jadi, kalau resistor/hambatannya lebih
dari 2

2.5.3 Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang hambatannya disusun


secara bertingkat/bercabang. Perhatikan gambar berikut

Sekarang, bayangkan ada aliran listrik yang berjalan dari baterai, berjalan
ke arah ke arah bawah menuju hambatan 1. Sesaat dia berada di persimpangan, si
aliran listrik akan "memecah". Ada yang masuk ke resistor 1, ada juga yang
berjalan ke resistor 2. Itu artinya, kuat arus di kedua hambatan itu akan berbeda.
karena terdapat “percabangan”, kuat arus listrik yang diterima oleh hambatan 1
dan hambatan 2 tidak akan sama. Alhasil, kuat arus sumber energinya akan sama
dengan jumlah dari seluruh kuat arus semua hambatan. Oleh karena itu, kita dapat
menuliskannya menjadi:

24
Di sisi lain, tegangan yang ada pada hambatan 1 dan hambatan 2 akan bernilai
sama besar. Maka, kita dapat menuliskannya menjadi:

Lalu, bagaimana cara kita menghitung hambatan listrik untuk rangkaian


paralel? Kalau kamu perhatikan, konsep antara seri dan paralel tadi terbalik.
Maka, cara mencari hambatannya adalah sebagai berikut:

2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan

Pada rangkaian seri, jika salah satu komponen rusak maka seluruh
rangkaian akan ikut rusak. Hal ini karena rangkaian seri hanya memiliki satu jalur
listrik, jika terdapat gangguan maka listrik tidak dapat mengalir lagi. Berbeda
dengan rangkaian paralel yang memiliki banyak cabang sehingga saat satu
komponen rusak, maka komponen dalam jalur lainnya masih dapat berfungsi.
Kerusakan dalam rangkaian seri sulit dideteksi, karena kita harus mengecek satu
persatu mana komponen yang rusak dan mana yang masih berfungsi. Sedangkan
dalam rangkaian paralel, jika ada yang rusak kita hanya perlu memeriksa jalur
yang rusak tersebut. Namun rangkaian paralel lebih mahal karena membutuhkan
lebih banyak kabel konduktor untuk membuat jalur listrik. Tidak seperti
rangkaian seri yang hanya membutuhkan satu kabel konduktor saja. Untuk
mengecek kemampuan kita, coba kerjakan soal berikut deh. Ingat ya, kamu harus
menghitung hambatan total di rangkaian paralelnya terlebih dahulu, setelah itu
baru jumlahkan dengan hambatan yang ada di rangkaian seri.

25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian arus listrik menjadi dasar dari pembelajaran listrik itu sendiri.
Sebuah arus listrik bisa mengalir lantaran terdapat arus yang di dalamnya
mengandung muatan satu ke muatan lainnya. Hal ini menyangkut adanya
perpindahan muatan yang menjadi konsep dasar dari pembentukan listrik.
Umumnya, kuat arus listrik mengalir terpengaruh dari sistem yang digunakan,
pola, dan sumber listrik.
Arus listrik adalah laju aliran muatan listrik melewati suatu titik atau bagian.
Arus listrik dikatakan ada ketika ada aliran bersih muatan listrik melalui suatu
bagian. Muatan listrik dibawa oleh partikel bermuatan, sehingga arus listrik
adalah aliran partikel muatan. Partikel yang bergerak disebut pembawa muatan,
dan dalam konduktor yang berbeda mungkin jenis partikel yang berbeda. Di
sirkuit listrik, pembawa muatan sering kali elektron yang bergerak melalui kawat.
Dalam elektrolit pembawa muatan adalah ion, dan dalam gas terionisasi (plasma)
adalah ion dan elektron.
Arus listrik adalah aliran muatan negatif (elektron-elektron) dari kutub
negatif ke kutub positif.Terjadinya arus listrik karena perpindahan elektron
(negatif) ke daerah yang kekurangan elektron (positif).Arus listrik memberikan
energi pada alat elektronika dengan mengalirkan arusnya melalui rangkain
listrik.Pada saat elektron berpindah ke lintasan yang kekurangan elektron melalui
rangkaian,maka energi potensial listrik di pindahkan dari sumber listrik (seperti
Baterai,Kilowatt) ke alat elektronika dan dikonversikan ke dalam bentuk energi
lain,seperti energi gerak pada blender dan energi cahaya pada lampu.

3.2 Saran

1. Bagi pendidik, makalah ini diharapkan dapat dijadikan bahan ajar


pembelajaran tentang kelistrikan di kelas.
2. Bagi mahasiswa, makahal ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai kelistrikan sehingga mampu diimplementasikan ke
kehidupan sehari-hari.

26
3. Bagi masyarakat awam, makalah ini disarankan untuk dapat dibaca dan
dipahami agar tidak sembarang dalam melakukan kelgiatan yang berhubungan
dengan kelistrikan.
Demikian makalah Teori Dasar Arus Listrik ini,semoga dapat
bermanfaat dan memberikan tambahan pengetahuan bagi pembaca dan
penulis namun,tentunya masih banyak kekurangan dari berbagai segi
penulisan makalah Teori Dasar Arus Listrik ini.Sehingga mohon kritik dan
saran dari berbagai pihak untuk penulisan makalah selanjutnya supaya dapat
diperbaiki . Dan mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan makalah Teori Dasar Arus Listrik ini.

27
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Rasyid. 2021. Konduktor, Isolator dan Semikonduktor.


https://www.samrasyid.com/2021/01/konduktor-isolator-dan-
semikonduktor.html?m=1
Gideon, S., & Saragih, K. P. (2019). Analisis karakteristik listrik arus searah dan arus
bolak-balik. Ready Star, 2(1), 262-266.
Ika Evitasari. 2022. Hukum Ohm. Ruang Guru.co. https://ruangguru.co/hukum-ohm/
IUP UGM. (2022). Belajar Asik Tentang Listrik Dinamis. https://iup-ugm.com/listrik-
dinamis/ (diakses pada 8 Mei 2022
Mitha. (2022, Maret 15). Listrik statis: Pengertian, Konsep Dasar, Medan, Rumus,
Contoh. (Gurubelajarku) Retrieved from gurubelajarku.com
Materi belajar. (2021, Oktober 22). Listrik Statis – Pengertian, Konsep, Rumus, dan
Contoh. (Materibelajar) Retrieved from materibelajar.co.id
Muhammad Irfan Al-Amin. (2022, Januari 17). Listrik Statis Adalah Kumpulan
Muatan Listrik, Berikut Penjelasannya. (Katadata.co.id) Retrieved from
katadata.co.id:
Ponto, H. (2018). Dasar Teknik Listrik. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Riverspace.org. (2021). Tegangan Listrik. https://riverspace.org/tegangan-listrik/
(diakses pada 8 Mei 2022)
Smkn 1 Panjalu. (2020 , Desember 19). Pembahasan Materi Listrik Statis – Atom.
(smkn1panjalu) Retrieved from smkn1panjalu.sch.id:
Sudirham, S. (2002). Analisis Rangkaian Listrik. Bandung: Penerbit ITB.
Vita Anggraini. ( 2022, April 26). Pengertian Listrik. (Dosenpintar) Retrieved from
dosenpintar.com

28

Anda mungkin juga menyukai