Anda di halaman 1dari 19

STRUKTUR SIFAT-SIFAT DAN MIKROKOPIS BENDA PADAT,CAIR,

DAN GAS

(MATERIAL TEKNIK LISTRIK)

DOSEN PENGAMPUH : SINKA WILYANTI, S.T., M.T.

DISUSUN OLEH:

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

NAMA NIM JURUSAN

1. Tiara Fortuna 200111301031 Teknik Elektro

2. Sindi Febrianti 200111301033 Teknik Elektro

3. Wiwin Ristia 200111301049 Teknik Elektro

4. Oka Julian saputa 200111301030 Teknik Elektro

5. Inda wahyuni 200111301018 Teknik Elektro

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

JAKARTA GLOBAL UNIVERSITY

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR HALAMAN.......................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................2

1.3 TUJUAN PERUMUSAN............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................3

2.1 STRUKTUR DAN SIFAT-SIFAT BENDA PADAT, CAIR, DAN GAS …………………….. 3

2.1.1 Bahan Isolasi Yang Berbentuk Gas..........................................................................................3

2.1.2 Bahan Isolasi Berbentuk Cair...................................................................................................5

2.1.3 Bahan Isolasi Berbentuk Padat.................................................................................................6

2.2 SIFAT-SIFAT MAKROKOPIS BENDA PADAT, CAIR, DAN GAS ………………………….7

2.3. Klasifikasi Bahan Konduktor, Semikonduktor, Isolator, Super Konduktor,

dan Bahan Magnetik ....................................................................................................................... 8

2.3.1 Bahan Konduktor......................................................................................................................8

2.3.2 Semi konduktor........................................................................................................................9

2.3.3 Isolator....................................................................................................................................13

2.3.4 Super Konduktor.....................................................................................................................14

2.3.5 Bahan Magnetik .................................................................................................................... 16

BAB III KESIMPULAN.................................................................................................................19

3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................................19

3.2 SARAN.....................................................................................................................................19

REFRENSI......................................................................................................................................20

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kasih karunia dan berkatnya kepada kami sehingga proses pembuatan makalah ini dapat berjalan
dengan baik dan tepat waktu yang ber judul “Struktur Sifat-Sifat Dan Mikrokopis Benda Padat, Cair,
Dan Gas”.

Adapun makalah ini dibuat yaitu untuk melengkapi tugas mata kuliah Material Teknik Listrik.
Dan proses pembuatan makalah ini melalui beberapa tahap mulai dari pencarian materi di internet
dan sampai proses pengetikan. Tidak lupa kami mengucapkan Terimakasih kepada ibu, Sinka
Wilyanti, S.T., M.T., selaku dosen pengampuh yang selalu memberi arahan dan bimbingan yang
bermanfaat sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. Dan juga para sumber
informasi lain yang kami dapatkan baik melalui internet maupun buku-buku yang kami jadikan
sebagai referensi. Harapan kita semua semoga makalah ini mampu membawa dampak yang positif
bagi kami dan orang lain khususnya bagi para pelajar dan mahasiswa dibidang teknik dan sisitem
informatika sebagai sumber pembelajaran dalam melaksanakan studynya.

Dan kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini sangat jauh dari kata sempurna, maka dengan
demikian dengan lapang dada kami sangat berharap mendapat saran dan kritik dari para pembaca
demi peningkatan kualitas makalah ini pada waktu mendatang.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Energi listrik menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia saat ini
karena hampir semua aktivitas manusia dipermudah dengan menggunakan peralatan listrik

Sejarah penemuan listrik mula-mula di luar oleh orang Yunani kuno kurang lebih 6000 tahun
sebelum masehi mereka mengamati batu Ambar yang mampu menarik benda-benda ringan
setelah batu tersebut digosokkan pada selembar kain wol. Batu Ambar yang digosok dengan wol
dikatakan memiliki muatan listrik. Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu seperti
elektron dan Proton yang menyebabkan penarikan

Listrik merupakan energi yang dapat disalurkan melalui penghantar berupa kabel adanya arus
listrik dikarenakan muatan listrik. Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu seperti
elektron dan Proton yang menyebabkan kenaikan dan penolakan gaya diantaranya atau menurut
pengertian lainnya listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui titik listrik
memungkinkan terjadinya Banyak fenomena fisika yang dikenal luas seperti petir medan listrik
dan arus listrik titik-titik digunakan dengan luas di dalam aplikasi aplikasi industri seperti
elektronik dan tenaga listrik.

Listrik merupakan energi yang dapat disalurkan melalui penghantar berupa kabel, adanya arus
listrik dikarenakan muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dalam
kehidupan manusia listrik memiliki peran yang sangat penting. Selain digunakan sebagai
penerangan listrik Juga digunakan sebagai sumber energi untuk tenaga dan hiburan contohnya
saja pemanfaatan energi listrik dalam bidang tenaga adalah motor listrik keberadaan listrik yang
sangat penting dan vital akhirnya saat ini masih dikuasai oleh negara melalui perusahaan yang
bernama PLN.

Sehingga dengan ini, harapkan seluruh mahasiswa mampu mengerti dan memahami setiap
komponen, sifst-sifat serta struktur kelistrikan yanga da disekitar kita agar mampu
mengembangkan sistem kelistrikan di Indonesia.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan hal diatas yaitu yang melatar belakangi pembuatan makalah ini, maka penulis
mendapat beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Apa itu benda padat, cair dan gas beserta contohnya?

2. Bagaimana struktur dari isolasi benda padat, cair dan gas itu?

3. Bagaimana sifat-sifat dari benda padat, cair dan gas?

4. Bagaimana sifat makrokopis dari konduktor, semikonduktor, isolator, super konduktor dan
bahan magnetik?

5. Apa saja bahan-bahan konduktor, semikonduktor, isolator, super konduktor dan bahan magnetic
yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 TUJUAN PERUMUSAN

1. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian benda padat, cair dan gas
beserta contoh masing-masing dari benda itu sendiri.

2. Untuk mengetahui struktur dari isolasi benda padat, cair dan gas .

3. Mengetahui sifat-sifat dari benda padat, cair dan gas.

4. Mengetahui sifat makrokopis dari konduktor, semikonduktor, isolator, super konduktor dan
bahan magnetic.

5. Mengetahui bahan-bahan konduktor, semikonduktor, isolator, super konduktor dan bahan


magnetic yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 STRUKTUR DAN SIFAT-SIFAT BENDA PADAT, CAIR, DAN GAS

• BENDA PADAT

Benda padat adalah benda yang bentuknya tidak dipengaruhi oleh wadahnya. Dalam artian, jika benda
padat mengisi suatu ruangan kelas, lalu dipindahkan ke sebuah lapangan, maka benda padat
bentuknya tetap seperti itu. Selain itu, benda padat dapat diubah bentuknya, seperti kertas disobek,
digunting, dipotong-potong menjadi bentuk yang lebih kecil.

• BENDA CAIR

Benda cair adalah benda yang mempunyai sifat bentuk benda yang mengikuti bentuk wadahnya,
seperti air disimpan dalam botol, kemudian dituangkan kedalam ember. Selain itu, benda cair apabila
dalam keadaan tenang, maka permukaanya akan selalu datar atau rata, benda cair mengalir ke tempat
yang paling rendah, benda cair menekan ke segala arah dan benda cair meresap melalui celah-celah
kecil atau yang disebut dengan kapilaritas. Misalnya, minyak tanah yang meresap pada sumbu
kompor atau sumbu lampu tempel.

• BENDA GAS

Benda gas mempunyai sifat benda yang mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya. Contohnya,
ketika sedang meniup balon, dari awalnya kempes kemudian jadi kembung, hal tersebut karena benda
gas mengisi menyeluruh ke seluruh ruangan yang ditempatinya. Selain itu, benda gas menekan ke
segala arah. Contohnya, ketika sedang meniup balon, gas yang telah masuk kedalam gas, kemudian
mendapatkan gas lagi dari tiupan, seingga memberikan dorongan kepada gas yang sudah didalam,
sehingga gas tersebut tertekan ke segala arah, membuat bentuk balon jadi mengembung.

2.1.1 Bahan Isolasi Yang Berbentuk Gas

Pada umumnya isolator gas digunakan sebagai media isolasi dan penghantar panas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada isolator gas ini adalah ketidakstabilan temperatur,
ketidaknormalan sifat kedielektrikan pada tekanan yang tinggi dan resiko ledakan dari gas yang
digunakan. Bahan isolasi gas adalah digunakan sebagai pengisolasi dan sekaligus sebagai media
penyalur panas. Bahan isolasi gas yang dibahas dalam makalah ini adalah: udara, sulphur hexa
fluorida (SF6) sebagai titik berat di damping gas-gas lain yang lazim digunakan di dalam teknik
listrik.

a. Udara
Udara merupakan bahan isolasi yang mudah didapatkan, mempunyai tegangan tembus yang
cukup besar yaitu 30 kV/ cm. Contoh yang mudah dijumpai antara lain : pada JTR, JTM, dan
JTT antara hantara yang satu dengan yang lain dipisahkan dengan udara. Hubungan antara
tegangan tembus dan jarak untuk udara tidak linier.
b. Sulphur Hexa Fluorida
Sulphur Hexa Fluorida (SF+) merupakan suatu gas bentukan antara unsur sulphur dengan
fluor dengan reaksi eksotermis. Molekul SF6 mempunyai 6 atom Fluor yang mengelilingi
sebuah atom Sulphur, di sini masing-masing atom Fluo mengikat 1buah elektron terluar atom
Sulphur. Dengan demikian maka SF6 menjadi gas yang inert atau stabil seperti halnya gas

3
mulia. Sampai saat ini SF6 merupakan gas terberat yang mempunyai massa jenis 6,139 kg/m3
yaitu sekitar 5 kali berat udara pada suhu 00 celsius dan tekanan 1 atmosfir. Sifat lainnya
adalah : tidak terbakar, tidak larut pada air, tidak beracun, tidak berwarna dan tidak berbau.
SF6 juga merupakan bahan isolasi yang baik yaitu 2,5 kali kemampuan isolasi udara.

1. Klasifikasi Isolator Gas


Berdasarkan kekuatan dielektrik, rugi-rugi dielektrik, stabilitas kimia, korosi, dll, isolator gas
dapat diklasifikasikan menjadi :
a) Gas sederhana, contohnya :
 Udara
 Nitrogen
 Helium
 Hidrogen
b) Gas Oksida, contohnya :
 Gas karbondioksida
 Gas Sulphur dioksida
c) Gas Hidrokarbon, contohnya :
 Methana
 Ethana
 Propana
d) Gas Elektronegatif, contohnya :
 Gas Sulphur hexaflorida
 CH2Cl2

2.1.2 Bahan Isolasi Berbentuk Cair

Bahan isolasi cair ini biasanya digunakan pada peralatan seperti transformator, pemutus beban,
rheostat. Bahan isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian yang
bertegangan atau pengisolasi dan juga sebagai pendingin. Persyaratan agar bahan cair dapat
digunakan sebagai bahan isolasi adalah mempunyai tegangan tembus dan daya hantar panas yang
tinggi . Beberapa alasan digunakannya bahan isolasi cair adalah sebagai berikut:

 Isolasi memiliki kerapatan 100 kali atau lebih dibandingkan denganisolasi gas, sehingga
memiliki kekuatan dielektrik yang lebih tinggi menurut hukum Paschen.
 Isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang akan diisolasi dan secara serentak melalui
proses konversi menghilangkan panas yang timbul akibat rugi energi.
 Isolasi cair cenderung dapat memperbaiki diri sendiri (self healing ) jika terjadi pelepasan
muatan( discharge). Namun kekurangan utama isolasi cair adalah mudah terkontaminasi.

1. Penerapan Isolasi Cair

a. Minyak Transformator

Minyak transformator adalah minyak mineral yang diperoleh dengan pemurnian


minyak mentah. Dalam pemakaiannya, minyak ini karena pengaruh panas dari rugi-rugi di
dalam transformator akan timbul hidrokarbon. Selain berasal dari minyak mineral, minyak
transformator dapat pula yang dapat dibuat dari bahan organik, misalnya minyak trafo
piranol, silicon. Sebagai bahan isolas ,minyak transformator harus mempunyai tegangan
tembus yang tinggi. Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam

4
dalam minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo
mempunyai sifa Agar minyak transformator dapt berfungsi sebagai pendingin yang baik,maka
kekentalannya tidak boleh terlalu tinggi agar mudah bersirkulasi di dalam tangki. Untuk
memperpanjang umur minyak transformator,bisa dilakukan dengan cara mencampurnya
dengan senyawa tertentu, antara lain dengan paraoksi diphenilamin. Senyawa tersebut
dimasukkan ke dalam minyak transformator yang telahdipanasi hingga 85°C. Campuran yang
terjadi, konsentrasinya dibuat 0,1% dan selanjutnya didinginkan. Minyak transformator yang
sudah diberi senyawa paraoksi diphenilamin akan berwarna kemerah-merahan. Ciri Khas
Molekul Zat Cair adalah : gaya tarik menarik tidak begitu kuat, susunannya tidak beraturan,
letaknya agak renggang, dan bergerak bebas berpindah-pindah tempat.

2.1.3 Bahan Isolasi Berbentuk Padat

Isolator padat yang digunakan dalam peralatan sistem tenaga listrik adalah bahan organis,
anorganis dan polimer sintetis. Contoh bahan organis adalah kertas, kayu, dan karet, sedang bahan
anorganis adalah keramik dan mika. Contoh polimer sintetis adalah polyvinyl chloride dan resin
epoksi. Bahan isolasi padat yang banyak digunakan adalah mika, keramik, dan gelas. Kemampuan
isolator sangat dipengaruhi oleh sifat bahan isolator dan besar polutan yang menempel pada
permukaan bahan isolator. Polutan akan menyebabkan permukaan lebih konduktif. Konduktifitas
yang lebih besar ini akan menyebabkan aliran arus apabila diberi tegangan. Besar arus yang mengalir
tergantung pada besar polutan, nilai arus yang mengalir pada permukaan isolator mempengaruhi nilai
Tegangan Flashover, semakin besar nilai arus yang mengalir maka semakin kecil nilai Tegangan
Flashover. Dalam hal ini intensitas polusi dinyatakan dalam ESDD (Equivalent Salt Deposit Density).

1. Bahan Isolator Padat


Karakteristik dari suatu isolator baik mekanis maupun elektriknya dipengaruhi oleh
konstruksi dan bahan yang digunakan. Dimana pada suatu isolator bahan yang paling utama
adalah bahan dielektriknya. Bahan dielektrik dari suatu isolator harus memiliki kekuatan
dielektrik yang tinggi serta tidak dipengaruhi oleh kondisi udara sekitarnya. Ada tiga jenis
bahan dielektrik isolator yang paling sering digunakan pada isolator :
a. Porselen
Porselen merupakan bahan dielektrik yang paling sering digunakan pada isolator. Hal ini
terjadi karena porselen memiliki kekuatan dielektrik yang tinggi dan tidak dipengaruhi
oleh perubahan kondisi udara disekitarnya. Kekuatan mekanik porselin bergnatung pada
cara pembuatannya. Kemampuan mekanis suatu porselen standar dengan diameter 2-3 cm
adalah 45.000 kg/cm2 untuk beban tekan; 700kg/cm2 untuk beban tekuk dan 300 kg/cm2
untuk beban tarik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa porselen adalah bahan yang
memiliki kemampuan mekanik yang sangat baik pada beban tekan. Kekuatan mekanik
dari porselen akan berkurang jika dilakukan penambahan luas penampang porselen. Suatu
dielektrik porselen dengan tebal 1,5 mm memiliki kekuatan dielektrik sebesar 22-28
kVrms/mm. Jika tebal dielektrik bertambah maka kemampuan dielektrik bahan
berkurang. Hal ini terjadi karena medan elektriknya tidak seragam. Bila tebal bertambah
dari 10 mm menjadi 30 mm kekuatan dielektrik berkurang dari 80 kVrms/mm menjadi 55
kVrms/mm. Kekuatan dielektrik porselen pada tegangan impuls adalah 50-70 % lebih
tinggi daripada kekuatan dielektrik pada frekuensi daya.
b. Gelas
Isolator gelas lebih murah daripada porselen, sedangkan karakteristik mekaniknya tidak
jauh berbeda dari isolator porselen. Karakteristik elektrik dan mekanik dari isolator gelas
bergantung pada kandungan alkali pada isolator tersebut. Semakin tinggi kandungan

5
alkalinya maka kemampuan dielektrik isolator akan semakin menurun hal ini dikarenakan
isolator memiliki konduktivitas lebih tinggi. Kekuatan dielektrik gelas alkali tinggi adalah
17,9 kVrms/mm sedangkan kemampuan dielektrik gelas alkali rendah adalah 48
kVrms/mm. Jika isolator gelas dipasangkan pada suatu sistem tegangan arus searah.
Maka dapat menimbulkan penguaian kimiawi gelas sehingga akan meningkatkan
kandungan alkalinya. Dimana hal ini akan menyebabkan penurunan kemampuan isolasi
dari gelas. Berdasarkan proses pembuatannya isolator gelas dibagi menjadi 2 yaitu gelas
yang dikuatkan (annealed glass) dan gelas yang dikeraskan (hardened glass)
c. Bahan komposit
Isolator komposit adalah isolator yang dikembangkan untuk mengatasi kekurangan-
kekurangan dari isolator porselen dan gelas. Bahan komposit tertua yang dikembangkan
adalah isolator kertas. namun, akhir-akhir ini bahan isolator yang paling banyak.

2.2 Sifat-Sifat Makrokopis Benda Padat, Cair, dan Gas

Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat listrik, perlu dipertimbangkan beberapa sifat lain dari
bahan, yaitu :

a. Sifat Mekanis
yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-gaya dari luar yang bekerja
pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu tergantung kepada besar kecilnya gaya,
bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut dibuat. Jika tidak ada gaya dari luar yang
bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi pada suatu benda :
 Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat
kenyal (elastis).
 Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian
saja yang dapat kembali ke bentuk semulakarena besar gaya yang bekerja melampaui
batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang.
 Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang
bekerja jauh melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali
hilang.
b. Sifat Fisis
Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada suhu yang tetap
benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan bertambah atau memuai jika mengalami
kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya menurun. Karena berat
benda tetap , maka kepadatan benda akan bertambah,sehingga dapat disimpulkan sebagai
berikut : Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang Jika
isinyaberkurang (menyusut), maka kepadatan akanbertambah. Jadi benda lebih padat dalam
keadaan dingin daripada dalam keadaan panas.
c. Sifat Kimia berkarat
adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari logam. Hal ini terjadi karena
reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau bahan itu sendiri dengan
bahancairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah yangdisebut berkarat atau
korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya disebut pemburaman.

6
2.3 Klasifikasi Bahan Konduktor, Semikonduktor, Isolator, Super Konduktor, dan Bahan
Magnetik

2.3.1 Bahan Konduktor

Semua bahan yang dapat mengalirkan arus dengan mudah dinamakan dengan konduktor, contohnya,
tembaga,aluminium dll, yang termasuk bahan konduktor logam untuk saluran listrik yang membaca
aliran listrik, bahan resistif dan bahan lain seperti bahan sekering dan untuk titik kontak saklar. Bahan
konduktor digunakan untuk saluran listrik dan kabel harus mempunyai rugi daya yang kecil ketika
dialiri arus yang besar (untuk kabel yang mana rugi daya dan temperaturnya harus kecil). Dengan kata
lain, tahanan bahan digunakan untuk filament pada lampu harus dapat menahan temperatur yang
tinggi.

 Konduktivitas dan Resistifitas Konduktor


Faktor yang mempengaruhi Resistivitas Penghantar, adalah Temperatur, Tahanan pada
beberapa bahan konduktor terutama pada bahan logam murni akan bertambah dengan
kenaikan dari temperatur. Perubahan dari tahanan dari bahan per ohm per derajat celcius
dengan adanya perubahan temperatur dinamakan koefesien temperatur tahanan dari bahan,
dan Tahanan dari konduktor akan berubah sesuai dengan perubahan temperature.
 Sifat bahan dengan Resistifitas Rendah
Bahan dengan resistifitas rendah pada umumnya digunakan pada penghantar untuk
perumahan, saluran transmisi dan distribusi, pada lilitan motor, generator dan transformator,
serta pada bagian konektor rangkaian elektronika. Bahan ini digunakan pada semua pengguna
dengan rugi daya dan rugi tegangan serendah mungkin. Tembaga adalah bahan yang sangat
banyak penggunaannya, sebagai konduktor pada rangkaian elektronika. Banyak kawat yang
terbuat dari tembaga. Tembaga adalah suatu konduktor yang baik dan sangat mudah untuk
penyambungannya. Aluminium adalah penghantar yang baik,tetapi tidak sebaik tembaga.
Bahan ini banyak digunakan pada transformator tenaga dan saluran transmisi dibandingkan
pada bagian rangkaian elektronikanya.
 Suatu bahan yang mempunyai resistifitas rendah akan mempunyai keadaaan-keadaan
sebagai berikut :
d. Koefesien temperatur adalah rendah.
e. Koefesien temperatur tahanan adalah perubahan rendah. Hal ini diperlukan untuk menentukan
jatuh tegangan dan rugi daya yang rendah dengan perubahan temperatur. Dengan kenaikan
temperatur karena adanya arus yang mengalir pada bahan akan naik dan rugi daya serta rugi
tegangan akan bertambah. Untuk mendapatkan kerugian yang rendah bahan konduktor harus
mempunyai koefesien temperatur rendah.
f. Tekanan mekanik yang cukup
g. Tekanan mekanik adalah diakibatkan oleh angin dan karena berat dari konduktor saluran
udaranya sendiri, yang digunakan untuk jaringan distribusi dan transmisi pada penyaluran
daya listrik. Oleh karena itu, untuk menahan tekanan mekanis pada beberapa penggunaannya
maka bahan konduktor harus lebih kuat dibandingkan tekanan mekanisnya.
h. Dapat dibengkok
i. Pada ukuran yang berbeda dan lampung yang berbeda dari penghantar adalah diperlukan
untuk berbagai jenis penggunaan. Untuk penggunaan ini, bahan konduktor dapatmudah dan
diolah kedalam ukuran dan lempung yang berbeda : Tahan Korosi Bahan konduktor
diharapkanuntuk tidak mudah terkorosi atau berkarat bila konduktor tersebut digunakan tanpa
isolasi dan digunakan diluar.

7
j. Sifat bahan dengan Resistifitas tinggi Bahan yang mempunyai resistifitas yang tinggi adalah
pada umumnya bahan yang terbuat dari campuran yang berbeda. Contoh yang paling umum
dari bahan yang resistifitas tinggi adalah: anganin, constanta, ichrom, danlain-lain.
k. Contoh penggunaannya sebagai berikut: Elemen pemanas, Start pada motor listrik, Tahan
beban, Rheostat.

2.3.2 Semi Konduktor

Semi konduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar
listrik. Suatu semikonduktor bersifat sebagai insulator jika tidak diberi arus listrik dengan cara
danbesaranarus tertentu, namun pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja
semikonduktor berfungsi sebagaikonduktor, misal sebagai penguat arus, penguat tegangan dan
penguat daya. Untuk menggunakan suatu semikonduktor supaya bisa berfungsi harus tahu spesifikasi
dan karakter semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat operasinya maka akan tidak berfungsi
danrusak. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium
arsenide.Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat
diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron). Salah satu alasan
utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat elektronika dapat diubah banyak dalam
sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian inidisebut
dopan.Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkankonduktivitasnya dengan faktor
lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-
berat seringkali digunakan sebagai pengganti logam.Bahan-bahan semi konduktor yang
seringdigunakan adalah Germanium dan Silikon.

Sifat-sifat bahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a). Germanium

Germanium merupakan salah satu bahan semi konduktor yang banyak dipakai. Germanium diperoleh
sebagai serbuk berwarna kelabu melalui proses kimia, yaitu dengan mereduksi germanium oksida.
Selain itu juga dapat diperoleh dari pemurnian Kadmium dan seng.Germanium adalah bahan semi
konduktor yang bervalensi 4 dan mempunyai susunan seperti karbon atau silikon. Spesifikasi
germanium adalah sebagai berikut:

 Daya hantar panas : 0,14 Cal/cm dt °C


 Kapasitas panas : 0,08 Cal/gr °C
 Koefisien muai panjang (0-100°C) : 6 x
 Titik lebur : 936°C
 Permitivitas : 16 C2/N 2
 Tahanan jenis listrik pada 20°C : 0,47 Ω m

Pada temperatur yang rendah, bahan semi konduktor ini bersifat sebagai isolator, kemudian pada suhu
yang cukup tinggi, bahan ini berubah sifatnya menjadi bahan penghantar yang baik. Germanium
merupakan bahan yang sangat luas pemakaianya didalam pembuatanrectifier, transistor, dan peralatan
semi konduktor yang lain.Germanium yang dicampur dengan Arsen (As) disebut N-Germanium. N
artinya negatif, karena pada temperatur kamar, germanium tipe N ini mempunyai banyak elektron
bebas yang bermuatan negatif. Arsen yang memberikan elektron disebut donor. Germanium yang
dicampur dengan Indium (In) yang mempunyai 3 elektron valensi disebut P-Germanium. P artinya

8
positif, dan menunjukkanbahwa banyak sekali hole yang bermuatan positif yang ada dalam
Germanium tipe P ini.

b) Silikon

Silikon (Si) tidak ditemukan dalam bentuk aslinya, akan tetapiditemukan dalam bentuk silika yang
direduksi dengan kokas dan kemudiandimurnikan dengan converter, menghasilkan SiO atau SiHCl,
atau denganproses didestilasi berulang-ulang dan kemudian direduksi dengan hydrogen menghasilkan
SiH.

Sifat-sifat silikon :

 Mempunyai mobilitas yang tinggi


 Konstanta dielektriknya kecil
 Konduktivitas termis yang besar
 Disipasi panas yang baik.
 Impurity ionization energy yang sangat kecil

Dari sifat-sifat silikon tersebut diatas, maka silikon banyak digunakan sebagai bahan semi konduktor,
misalnya sebagai dioda rectifier,thyristor (SCR), dan lain-lain. Senyawa silikon, SiO (quartz), sering
dipergunakan pada alat-alat optik dengan index bias 1,54.

c) Dioda dan Transistor

1. Dioda
Jika dua tipe bahan semi konduktor yaitu type-P dan type-Ndigabung menjadi satu,
maka akan didapat sambungan P-N (p-n junction) yang dikenal sebagai dioda. Pada
pembuatannya memang material tipe P dan tipe N bukan disambung begitu saja, melainkan
dari satu bahan semi konduktor diberi doping (impurity material) yang berbeda.Jika diberi
tegangan maju (forward bias), dimana tegangan sisi P lebih besar dari sisi N, elektron dengan
mudah dapat mengalir dari sisi N dan mengisi kekosongan elektron (hole) di sisi P.
Sebaliknya jika diberi tegangan balik (reverse bias), maka tidak ada elektron yang dapat
mengalir dari sisi N mengisi hole di sisi P, karena tegangan potensial di sisi N lebih tinggi.
Hal itu menyebabkan dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga dipakai
untuk aplikasi rangkaian penyearah (rectifier).
2. Transistor
Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan (junction).Sambungan itu
membentuk transistor PNP maupun NPN. Ujung-ujung terminalnya berturut-turut disebut
emitor, base, dan kolektor. Base selalu berada di tengah, di antara emitor dan kolektor.
Transistor ini disebut transistor bipolar, karena struktur dan prinsip kerjanya tergantung dari
perpindahan elektron di kutub negatif mengisi kekurangan elektron (hole) di kutub positif.
Transistor bipolar pertama kali ditemukan oleh William Schockley pada tahun
1951.Transistor adalah komponen yang dapat bekerja sebagai sakelar (switch on/off) dan juga
sebagai penguat (amplifier). Transistor bipolar adalah inovasi yang mengantikan transistor
tabung (vacum tube). Selain dimensi transistor bipolar yang relatif lebih kecil, disipasi
dayanya juga lebih kecil sehingga dapat bekerja pada suhu yang lebih dingin. Dalam beberapa
aplikasi, transistor tabung masih digunakan terutama pada aplikasi audio, untuk mendapatkan
kualitas suara yang baik, namun konsumsi dayanya sangat besar. Sebab untuk dapat
melepaskan elektron, teknik yang digunakan adalah pemanasan filamen seperti pada lampu
pijar.Transistor bipolar memiliki 2 junction yang dapat disamakan dengan penggabungan 2

9
buah dioda. Emiter-Base adalah salah satu junction danBase-Kolektor junction lainnya.
Seperti pada dioda, arus hanya akanmengalir hanya jika diberi bias positif, yaitu hanya jika
tegangan padamaterial P lebih positif daripada material N (forward bias).Pada gambar ilutrasi
transistor NPN berikut ini, junction base-emiter diberi bias positif sedangkan base-colector
mendapat bias negatif (reverse bias).
Karena base-emitor mendapat bias positif maka seperti pada dioda,elektron mengalir
dari emiter menuju base. Kolektor pada rangkaian inilebih positif sebab mendapat tegangan
positif. Karena kolektor ini lebihpositif, aliran elektron bergerak menuju kutub ini. Misalnya
tidak adakolektor, aliran elektron seluruhnya akan menuju base seperti pada dioda. Tetapi
karena lebar base yang sangat tipis, hanya sebagianelektron yang dapat bergabung dengan
hole yang ada pada base. Sebagian besar akan menembus lapisan base menuju kolektor.Itulah
alasannya mengapa jika dua dioda digabungkan tidak dapat menjadi sebuah transistor, karena
persyaratannya adalah lebar base harus sangat tipis sehingga dapat diterjang oleh elektron.
Jika misalnya tegangan base-emitor dibalik (reverse bias), maka tidak akan terjadi aliran
elektron dari emitor menuju kolektor. Jika base diberi bias maju (forward bias), elektron
mengalir menuju kolektor dan besarnya sebanding dengan besar arus bias base yang
diberikan.

d) Persiapan bahan semikonduktor

Semikonduktor dengan properti elektronik yang dapat diprediksi danhandal diperlukan untuk
produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang diperlukan sangat tinggi karena adanya
ketidaksempurnaan, bahkan dalam proporsi sangat kecil dapat memiliki efek besar pada properti dari
material. Kristal dengan tingkat kesempurnaan yang tinggi juga diperlukan, karena kesalahan dalam
struktur kristal (seperti dislokasi,kembaran, dan retak tumpukan) mengganggu property
semikonduktivitas dari material. Retakan kristal merupakan penyebab utama rusaknya perangkat
semikonduktor. Semakin besar kristal, semakin sulit mencapai kesempurnaan yang diperlukan. Proses
produksi massa saat ini menggunakan ingot (bahan dasar) kristal dengan diameter antara empat
hingga dua belas inci (300 mm) yang ditumbuhkan sebagai silinder kemudian diiris menjadi
wafer.Karena diperlukannya tingkat kemurnian kimia dan kesempurnaan struktur kristal untuk
membuat perangkat semikonduktor, metode khusus telah dikembangkan untuk memproduksi bahan
semikonduktor awal.

Sebuah teknik untuk mencapai kemurnian tinggi termasuk pertumbuhan kristal menggunakan
proses Czochralski. Langkah tambahan yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan kemurnian
dikenal sebagai perbaikan zona. Dalam perbaikan zona, sebagian dari kristal padat
dicairkan.Impuritas cenderung berkonsentrasi di daerah yang dicairkan, sedangkanmaterial yang
diinginkan mengkristal kembali sehingga menghaskan bahan lebih murni dan kristal dengan lebih
sedikit kesalahan. Dalam pembuatan perangkat semikonduktor yang melibatkanheterojunction antara
bahan-bahan semikonduktor yang berbeda, konstanta kisi, yaitu panjang dari struktur kristal yang
berulang, penting untuk menentukan kompatibilitas antar bahan.

2.3.3 Isolator

Tidak semua bahan dapat mengalirkan arus listrik, hal tersebut tidak berarti bahwa arus listrik
tidak mengalir dalam rangkaian tertutup. Hal ini disebabkan karena hambatan jenis penghantar terlalu
besar sehingga sulit menghantarkan arus listrik.Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik.Hampir seluruh bahan non logam adalah isolator. Contoh isolator adalah asbes, kayu
kering, gelas, plastik, karet dll. Dalam bahan isolator , elektron-elektron tidak bebas bergerak . Hal ini

10
karena setiap atom dari bahan isolator terikat dengan kuat. Pada isolator, setiap muatan elektron
dipegang erat oleh inti atomnya, sehingga pada suhu ruanganlnormal tidak mungkin adanya
pengaliran arus listrik. Apabila isolator diberi tegangan besar sehingga menghasilkan energilistrik
yang mampu mengatasi energi pengikat elektron, elektron akan dapat berpindah. Dengan demikian
isolator dapat mengalirkan arus listrik. Berdasarkan hal itu di katakan bahwa pada tegangan yang
tinggi, isolator dapat berfungsi sebagai konduktor.

1. Isolator Porselen

isolator porselen proses basah masih merupakan bentuk yang paling banyak digunakan pada
isolasi listrik . Perkembangan isolator ini berasal dari isolator jenis pin yang digunakan pada jalur
komunikasi. Dalam aplikasi pertama pada transmisi daya, isolator komunikasi jenis pin diperbesar
pada penampangnya untuk mencegah kebocoran listrik dan diametemya dibuat lebih besar untuk
meningkatkan jarak kebocoran. Kegagalan yang sering terjadi adalah kebocoran listrik pada porselen
karena celah-celah dielektrik porselen yang diduga disebabkan oleh ekspansi semen.

2. Porselin ( Porselen)

Porselin adalah bahan isolasi kelompok keramik yang sangat penting dan luas
penggunaannya. Istilah bahan-bahan keramik digunakan untuk semua bahan anorganik yang dibakar
pada pembakaran dengan suhu tinggi dan bahan asli berubah substansinya.Porselin tebuat dari tanah
liat china (China Clay) yang terdapat di alam dalam bentuk aluminium silikat. Bahan tersebut
dicampur kaolin fealspar dan Quarts. Kemudian campuran ini dipanaskan dalam tungku yang suhunya
dapat diatur. Bahan porselin dibakar sampai keras, halus mengkilat dan bebas dari lubang-lubang.
Untuk mendapatkan sifat-sifat listrik dan sifat mekanis yang baik harus dipilih suhu pemrosesan
bahan isolasi yang sesuai, karena jika bahanisolasi diproses pada suhu yang agak rendah, sifat
mekanisnya baik,tapi bahan tetap berlubang. Sedangkan bila dipanaskan pada suhu tinggi, lubang-
lubangnya berkurang, tetapi bahan menjadi rapuh.Isolator yang baik secara mekanis mempunyai kuat
dielektrik kira- kira 60 kV/cm, kuat tekan dan kuat tariknya msing-masing,70.000Kg/cm2 dan
500Kg/cm2.Untuk pembuatan isolator porselin diperlukan suhu berkisar antara1300 derajat celsius
hingga 1500 derajat Celcius dalam jangka waktu20 hingga 70 jam.

Sifat-sifat porselin:

 Massa jenisnya berkisar antara 2,3 hingga 2,5 g/cm3


 Koefisien muai panjang 3.10-6 hingga 4,5.10-6 per derajtCelcius.
 Kekuatan tekan 4000 hingga 6000 kg/cm2
 Kekuatan tarik 300-500 kg/cm2 yang menggunakan pelapis .
 200-300 kg/cm2 yang tanpa pelapis.
 Kekuatan tekuk 80 hingga100 kg/cm2. poerselin lebih regas daripada kaca.
 Tegangan tembus berkisar antara 10 hingga 30 kV/mm
 Resistivitas 10"11 hingga 10 pangkat 14 ohmcm.
 Permitivitas berkisar antara 6 hingga 7 sudut kerugian dielektrik akan naik jika suhu
dinaikkan.

11
2.3.4 Super Konduktor

Superkonduktor belakangan ini menjadi topik pembicaraan dan penelitian yang paling
populer. Superkonduktor menjanjikan banyak hal bagi kita, misalnya transmisi listrik yang efisien
(tak ada lagi kehilangan energi selama transmisi). Saat m1 penggunaan superkonduktor belum praktis,
dikarenakan masalah perlunya pendinginan (suhu kritis superkonduktor masih jauh di bawah suhu
kamar).Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatandibawah suatu nilai suhu
tertentu.

Suatu superkonduktor dapat saja berupa suatu konduktor, semikonduktor ataupun suatu
insulator pada keadaan ruang. Suhu dimana terjadi perubahan sifat konduktivitas menjadi
superkonduktor disebut dengan temperatur kritis (Tc)- Superkonduktor merkuri, temyata beberapa
unsur-unsur lainnya juga menunjukkan sifat superkonduktor dengan harga Tc yang berbeda. Sebagai
contoh, karbon juga bersifat superkonduktor dengan Tc 15 K.Suhu tertinggi suatu bahan menjadi
superkonduktor hingga saat iniadalah 138 K, yaitu untuk suatu bahan yang memiliki mus
Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu308.33.

1. Pengertian Superkonduktor
Superkonduktor merupakan bahan material yang memilikihambatan listrik bemilai
nol pada suhu yang sangat rendah. Artinya superkonduktor dapat menghantarkan arus
walaupun tanpa adanya sumber tegangan. Karakteristik dari bahan Superkonduktor adalah
medan magnet dalam superkonduktor bemilai nol dan mengalami efek meissner. Resistivitas
suatu bahanbemilai nol jika dibawah suhu kritisnya.
2. Sifat Kelistrikan Superkonduktor
Sebelum menjelaskan prinsip superkonduktor, akan lebih baikjika terlebih dahulu
menjelaskan bagaimana kerja logam konduktor pada umumnya. Bahan logam tersusun dari
kisi-kisi dan basis serta elektron bebas. Ketika medan listrik diberikan pada bahan,elektron
akan mendapat percepatan. Medan listrik akan menghamburkan elektron ke segala arah dan
menumbuk atom-atom pada kisi. Hal ini menyebabkan adanya hambatan listrik pada logam
konduktor.
3. Sifat Kemagnetan Superkonduktor
Sifat lain dari superkonduktor yaitu bersifat diamagnetisme sempuma. Jika sebuah
superkonduktor ditempatkan pada medan magnet, maka tidak akan ada medan magnet dalam
superkonduktor. Hal m1 terjadi karena superkonduktor menghasilkan medan magnet dalam
bahan yang berlawanan arah dengan medan magnet luar yang diberikan. Efek yang sama
dapat diamati jika medan magnet diberikan pada bahan dalam suhu normal kemudian
didinginkan sampai menjadi superkonduktor. Pada suhu kritis, medan magnet akan ditolak.
Efek ini dinamakan Efek Meissner.
4. Efek Meissner
Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang lemah, medan magnet akan
menembus superkonduktor pada jarak yang sangat kecil dan dinamakan London Penetration
Depth. Pada bahan superkonduktor umumnya London Penetration Depth sekitar 100 nm.
Setelah itu medan magnet bemilai nol. Peristiwa ini dnamakan Efek Meissner dan merupakan
karakteristik dari superkonduktor. Efek Meissner adalah efek dimana superkonduktor
menghasilkan medan magnet.Efek Meissner ini sangat kuat sehingga sebuah magnet dapat
melayang karena ditolak oleh superkonduktor. Medan magnet ini juga tidak boleh terlalu
besar. Apabila medan magnetnya terlalu besar, maka efek Meissner ini akan hilang dan
material akan kehilangan sifat superkonduktivitasnya.

12
2.3.5 Bahan Magnetik

Menurut sifatnya terhadap adanya pengaruh kemagnetan,bahan magnet dapat digolongkan menjadi 5
yaitu diamagnetic, paramagnetic, ferromagnetic,anti feromagnetik, dan ferrimagnetik (ferrit).

1. Bahan diamagnetic adalah bahan yang sulit menyalurkan garis gaya magnit(ggm).
Permeabilitasnya sedikit lebih kecil dari 1 dan tidak mempunyai dwikutub yang permanen.
Bahan – bahan diamagnetic antara lain : Bi,Cu,Au,Al₂O₃,NiSo₄.
2. Bahan paramagnetic adalah bahan yang dapat menyalurkangaris gaya magnit (ggm) tetapi
tidak banyak. Permeabilitasnya sedikit lebih besar dari 1. Susunan dwikutubnya tidak
beraturan.Bahan-bahan paramagnetic antara lain: Al,Pb, Fe₂So₄, Fe So₄, FeCl₂, Mo,W, Ta,
Pt, dan Ag.
3. Bahan ferromagnetic adalah bahan yang mudah menyalurkanggm. Permeabilitasnya jauh
diatas 1. Bahan ferromagnetic antara lain : Fe, Co, Ni, Gd, Dy.
4. Teori anti ferromagnetic dikembangakan oleh Neel seorang ilmuwan perancis.
5. Resistivitas bahan ferromagnet adalah rendah. Hal inimenyebabkan pemakian ferromagnetic
terbatas pada frekuensi rendah. Sedangkan pada bahan ferrimagnetik resistivitasnya jauh lebih
tinggi dibanding bahan ferromagnet. Karena itu ferritmagnet (ferrit) layak digunakan pada
peralatan yang menggunakan frekuensi tinggi disamping arus-eddy yang terjadi padanya
kecil.
6. Rumus bahan ferrimagnetik adalah Mo. Fe₂O₃ ( M adalahlogam bervalensi 2 yaitu Mn, Mg,
Ni, Cu, Co, Zn, Cd). Contoh :ferrit, seng ,nikel rumusnya adalah α NiO,β ZnO, Fe₂O₃
dimana α+β=1.

Bahan – bahan ferromagnetic dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:

 Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan magnetic lunak, bahan ini
banyak digunakan untuk inti transformator, inti motor atau generator,rele,peralatan, sonar,
atau rdar.
 Bahan ferromagnetic yaitu sulit dijadikan magnet tetapi setelah menjadi magnet tidak mudah
kembali seperti semula disebut bahan magnetic keras, bahan inidigunakan untuk pabrikasi
magnet permanen. Parameter-parameter magnetic Permeabilitas dan susceptibilitas magnetic.
Pada perhitungan – perhitungan tentang magnet, terdapat hubungan antara fluxi (B) dengan
satuan Wb/m2 atau tesla dengan kuat medan (H) dengan satuan A lilit/m sebagai berikut:
B = μ H…….......................………………….................………….(2)
μ = μr. Μo
sehingga:
B= μr. μo. H…………….................………………....……….(3)
μ adalah permeabilitas bahan yang merupakan hasil perkalian permeabilitas absolute ( μo)
dengan permeabilitas relative (μr). besarnya μo= 4.π.10-7H/m. besarnya μ untuk bahan
ferromagnetic adalah tidak konstan.
a) Momen magnetic
Besar torsi akan tergantung pada : luas kumparan, arus,dan rapatfluksi yang terpotong bidang
kumparan.Momen dwikutub magnetic hubungan dengan torsi adalah :
Pm = I.Akumparan …......................................….................….(4)
pm dengan satuan A/m2 adalah merupakan vector yang arahnya tegak lurus terhadap kumparan.

b) Magnetisasi

13
Semuabahan adalah memungkinkan menghasilkan medan magnetic,dari itu diperoleh secara
eperimental untuk menimbulkan momen magnetic. Besarnya momen Ini per unit volume disebut
magnetisasi dari medium (M) dengan satuan C/m. dt atau A/m.Pada saat medan magnetic
diberikan pada suatu bahan, induksi magnetic (rapat fluksi) adalah penjumlahan dari efek
padakeadaan pakem suatubahan, sehingga besarnya rapat fluksi (E) menjadi :
B = μo. H + μo. M …........................................…...............…… ( 5)
M = (μ-1) . H = Xm.H…………………........................…….………….........(6)
Xm adalah susceptibilitas magnetic. Magnetisasi (M) dari bahan dapat diekspresikan
sebagai momen dwikutub magnetic (pm) dengan satuan C. m2/dt atau A/m2
dimana :
M = N. pm …………………………….........…................….(7)
N adalah jumlah dwikutub magnetic per unit volume.
Dari persamaan (10-5) susceptibilitas magnetic Xm= ur -1 dari bahan sebagai magnetisasi per
satuan medan magnet (H). Berdasarkan su ceptibilitasnya dapat dibedakan sifat kemagnetan
suatu bahan yaitu : untuk Xm berbanding terbalik dengan suhu )adalah paramagnetic, untuk Xm
yang besar adalah ferromagnetic.
c) Laminasi baja kelistrikan
Cara yang paling praktis untuk mengubah bahan magnetic lunakuntuk menjadi baja kelistrikan
adalah dengan menambah silicon kedalam komposisinya. Cara ini akan mengurangi rugi
histerisis dan arus pusar dengan tajam karena resistivitasnya bertambah. Paduan baja dengan
silicon sekarang sangat penting untuk bahan magnetic lunak pada teknik listrik. Tapi perlu kita
ingat penambahan silicon dapat merapuhkan bahan.
d) Bahan magnetik lunak Lain
Bahan magnetic lunak yang banyak digunakan adalah paduan besi-nikel. Paduan yang terdiri dari
besi –nikel dengan tambahan molybdenum,chromium atau tembaga disebut Permalloy dapat
dibedakan berdasarkan kandungan nikelnya yaitu permalloy nikelrendah yaitu permalloy yang
mengandung nikel 40 hingga 50% dan permalloy yang mengandung nikel 72 hingga 80% disebut
permalloy tinggi.Alfiser adalah bahan yang tegas sehingga sangat mudah dijadikan bubuk untuk
dibuat bahan dielektrikmagnet. Harganya lebih murah daripada permalloy karena komposisinya
tidak tergantung Ni.Ferrit adalah bahan semikonduktor yang mempunyai resistivitas
anatara102hingga 107 Ώcm.
e) Bahan magnet permanen
Magnet permanen digunakan pada instrumen penginderaan,rele,mesin-mesin listrik yang kecil
dan banyak lagi.Baja karbon yaitu baja dengan komposisi karbon 0,4 hingga 1,7% merupakan
bahan dasar pembuatan magnet permanen.untuk meningkatkan kemagnetannya, maka baja
karbon ditambah wolfram,kromium ,dan baja kobal harus dikeraskan sebelum dimagnetisasi.
Bahan paduan alni terdiri dari alumunium ,nikel,dan besi. Sedangkan alnico adalah bahan paduan
yang terdiri dari alumunium,nikel,dan kobal.Penggunaannya antara lain : magnet pada pengeras
suara, perangkat penggandeng magnetic.
f) Magnetostriksi
Pada sebuah bahan ferromagnetic diamaganetisasi, umumnya secarafisik terjadi perubahan
dimensi. Hal atau gejala seperti ini disebut magnetostriksi.Terdapat 3 jenis magnetostriksi yaitu:
1. Magnetostriksi longitudinal adalah perubahan panjang searah dengan magnetisasi. Perubahan
ini dapat bertambah dan berkurang.
2. Magnetostriksi transversal yaitu perubahan dimensi tegak lurus dengan arah magnetisasi.
3. Magnetostriksi volume yaitu perubahan volume sebagai akibat dari kedua efek atas.

BAB III

14
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisi data struktur dluan sifat-sifat mikropis benda padat, cair dan gas maka di
peroleh kesimpulan sebagai berikut :

 Benda padat memiliki sifat bentuk dan ukurannya tetap walaupun tempatnya dipindah-
pindahkan. Benda padat memiliki sifat lain. Benda padat mempunyai berat. Berat benda
berbeda-beda bergantung pada jenis benda padat tersebut.
 Benda cair memiliki berat, permukaan selalu datar, mengalir ke tempat yang rendah, dan
menekan ke segala arah. Permukaan benda cair selalu mendatar. Pada tempat yang sempit,
permukaan benda cair akan cekung dan cembung. Air itu ada yang meresap ke dalam tanah,
mengalir ke tempat-tempat yang lebih rendah, atau ke selokan. Air kemudian mengalir
menuju sungai, dan dari sungai mengalir ke laut.
 Benda gas memiliki bentuk sesuai dengan tempatnya, memiliki berat, dapat menekan, dan
memuai. Gas dapat dikenali berdasarkan sifat-sifatnya, misalnya memiliki bentuk, berat,
memberikan tekanan, dan dapat mengalir.

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi
penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat
memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.

REFERENSI:

15
https://www.kompasiana.com/aenie.cahayaku/makalah-ipa-kelas-v-semester-
i_5520d41da33311cd4846cf34

https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/26/192115769/contoh-bahan-bahan-konduktor-isolator-
dan-semikonduktor

http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Semi-Konduktor_29689_p2k-
unkris.html#:~:text=Semikonduktor%20adalah%20suatu%20bahan%20dengan,sebagai%20bahan
%20setengah%20penghantar%20listrik.&text=Bahan%20semikonduksi%20yang%20sering
%20dipakai,%2C%20germanium%2C%20dan%20gallium%20arsenide

https://www.textilescoated.com/removable-insulation-jacketing?
gclid=Cj0KCQjw8eOLBhC1ARIsAOzx5cG850AF40NTGRBMUSED3F9yWOAMji6e-o-
bpK4fQN1v1_tXQfmmUrIaAh-lEALw_wcB

16

Anda mungkin juga menyukai