FISIKA TEKNIK
KELAS 03
FAKULTAS TEKNIK
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-NYA
jugalah kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia dengan judul Kaidah
Dasar Bahasa Indonesia. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak dosen pengajar
Bahasa Indonesia Bapak Dosen Dr. Andi Imran, S.Pd., M.T yang telah memberikan tugas ini,
serta teman-teman anggota kelompok 3 dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesai nya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, Aamiin.
Kelompok 3
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Pengertian Arus Listrik (Electrical Current)..................................................................3
2.2 Terjadinya Arus Listrik...................................................................................................4
2.3 Jenis Sumber Arus Listrik.............................................................................................5
2.4 Potensial Listrik.............................................................................................................6
2.5 Prinsip Kerja Potensial Listrik.......................................................................................7
2.6 Hubungan Antara Arus Listrik, ResistansiI, Dan Daya Listrik.....................................8
2.7 Hukum Ohm...................................................................................................................9
2.8 Resistor.............................................................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah fisika
teknik.
2. Mamberikan penjelesan kepada penulis dan pembaca tentang apa yang dimaksud
Resistor.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya, sebuah benda atau materi terdiri dari kumpulan molekul. Molekul
adalah bagian dari suatu benda yang masih memiliki sifat seperti benda aslinya.
Kemudian molekul dapat diuraikan menjadi bagian yang lebih kecil yang disebut
atom. Atom ini merupakan bagian dari suatu benda yang paling sederhana yang tidak
dapat lagi diuraikan dengan proses kimia biasa. Dalam atom terdapat partikel yaitu
proton, neutron, dan elektron. Proton dan neutron merupakan inti dari atom yang
disebut dengan nuckleus. Sedangkan elektron bergerak spin sambil mengitari inti
dalam orbit tertentu. Proton merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan
positif. Elektron merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif. Neutron
merupakan partikel penyusun atom yang tidak bermuatan (netral).
Pada atom yang stabil, jumlah proton dan elektron sama. Jika suatu atom kehilangan
satu elektron, membuat atom tersebut tidak netral lagi. Atom yang kekurangan
elektron, akan bermuatan positif yang disebut ion positif. Sedangkan jika suatu atom
kelebihan elektron, maka atom tersebut akan bermuatan negatif yang disebut ion
negatif.
Sifat muatan listrik: (1). Jika dua muatan yang sama ((+) dan (+)/(-) dan (-))
didekatkan, maka akan saling tolak mmenolak. (2). Jika dua muatan yang berbeda
((+) dan (-)/(-) dan (+)) didekatkan, maka akan saling tarik menarik.
Syarat terjadinya arus listrik jika perpindahan elektron secara terus-menerus.
3
3. Hambatan; Pada rangkaian listrik selalu ada hambatan. Hambatan berasal
dari hambat jenis logam penghantar, kompnen resistor, ataupun komponen
yang lain. Hambatan dinyatakan dalam bentuk simbol R dengan satuan ohm
(Ω). Demikian penjelasan mengenai teori dasar listrik teori atom, arus,
tegangan, hambatan, hukum ohm, dan daya listrik.
Materi tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil yang disebut atom. atom
terdiri atas partikel-partikel sub-atom yang tersusun atas elektron,proton, dan neutron
dalam berbagai gabungan.Sebuah elektron adalah muatan negatif (-) listrik yang
paling mendasar. Elektron-elektron dalam lintasan terluar suatu atom disebut
elektron-elektron valensi. Apabila energi eksternal seperti energi kalor,cahaya,atau
listrik diberikan pada materi, elektron-elektron valensinya akan memperoleh energi
dan dapat berpindah ketingkat energi yang lebih tinggi.Jika energi yang diberikan
telah cukup,sebagian dari elektron-elektron terluar tadi akan meninggalkan atomnya
dan statusnyapun berubah sebagai elektron bebas.Gerakan elektron-elektron bebas
inilah yang akan menjadi arus listrikdalam konduktor logam.
4
Suatu muatan listrik memiliki kmampuan untuk melakukan kerja akibat tarikan atau
tolakan yang disebabkan oleh gaya medan elektrostatiknya.Kemampuan melakukan
kerja ini disebut potensial. Apabila satu muatan berbeda dari muatan lainnya,di antara
kedua muatan ini pasti terdapat beda potensial. Penjumlahan beda potensial dalam
elektrostatik ini diacu sebagai gaya gerak listrik (GGL)
Arus listrik terdiri dari dua jenis,yaitu arus liatrik AC (Alternating Current) dan DC
(Direct Current).Penjelasan tentang jenis arus AC dan DC seperti berikut.
merupakan listrik yang besarnya dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-
balik. Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan
gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-
balik (AC) dipelihara dan berada dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan
listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di
Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa adalah 220 volt. Tegangan dan
frekuensi ini biasanya terdapat pada rumah warga, yang berlangganan listrik PLN.
Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah: Untuk mesin cuci,
penerangan (lampu), pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan masih
banyak lagi.
Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah. Pada awalnya aliran
arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif.
Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan
bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif (elektron) menuju
kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan
positif yang terlihat mengalir dari positif ke
5
Berikut rumus kuat arus listrik:
l = Q/t
atau
Q=lxt
Keterangan:
T = waktu (s)
Satuan kuat arus listrik adalah ampere (A). Satu ampere ini menjelaskan besarnya
kuat arus listrik dalam penghangat. Jika arus listrik dapat memindahkan muatan 1
coulomb tiap satu sekon, maka 1 ampere = 1 C/s.
Potensial listrik dapat didefinisikan sebagai perubahan energi potensial per satuan
muatan saat sebuah muatan uji dipindahkan di antara dua titik. Potensial listrik ini
masuk ke dalam besaran skalar.
V = Ep / q
Secara definisi, potensial listrik adalah perubahan dari energi potensial listrik
persatuan muatan ketika diberikan muatan uji di antara dua titik.
Energi potensial listrik sangat penting dalam sebuah kinerja per satuan muatan untuk
membawa partikel bermuatan tak terhingga ke titik tertentu. Sementara itu, potensial
listrik memindahkan muatan tak hingga ke sumbernya.
Selain itu, energi potensial tergantung dari besarnya dua partikel yang bermuatan.
Lalu, untuk potensial listrik, bergantung dari satu muatan yang diletakkan di dua titik
berbeda.
6
satu pasang sel akumulator yang berdekatan serta dipisahkan oleh bahan isolator
sebagai penyekat.
Apabila dalam satu sel akumulator memiliki beda potensial sebesar 2 volt, lalu untuk
menghidupkan lampu sein depan dan belakang mobil membutuhkan akumulator 12
volt, maka harus tersusun dari 6 sel akumulator secara seri.
Prinsip kerja potensial listrik melibatkan konsep energi potensial listrik yang dimiliki
oleh muatan listrik dalam medan listrik. Berikut adalah penjelasan mengenai prinsip
kerja potensial listrik:
Medan Listrik: Potensial listrik berkaitan dengan medan listrik. Medan listrik
diciptakan oleh muatan listrik. Muatan positif menciptakan medan listrik yang
mengarah keluar dari muatan, sementara muatan negatif menciptakan medan listrik
yang mengarah ke muatan itu sendiri. Medan listrik ini dinyatakan dalam satuan Volt
per meter (V/m) dan menggambarkan kekuatan dan arah medan listrik di setiap titik
dalam ruang.
Energi Potensial Listrik: Potensial listrik adalah energi potensial yang dimiliki oleh
muatan dalam medan listrik. Dalam hal ini, kita berbicara tentang muatan positif yang
akan bergerak dari daerah berpotensial tinggi (tinggi energi potensial listrik) ke
daerah berpotensial rendah (rendah energi potensial listrik). Ini mirip dengan benda
yang jatuh dari ketinggian yang lebih tinggi ke ketinggian yang lebih rendah di bumi
karena gravitasi. Energi potensial listrik pada suatu titik dalam medan listrik
dinyatakan dalam satuan Volt (V).
Perubahan Energi Potensial: Ketika muatan bergerak dalam medan listrik dari satu
titik ke titik lain, energi potensialnya dapat berubah. Pekerjaan (W) harus dilakukan
pada muatan untuk memindahkannya melawan medan listrik (dari berpotensial rendah
ke berpotensial tinggi), dan sebaliknya, pekerjaan akan dilakukan oleh medan listrik
jika muatan bergerak dari berpotensial tinggi ke berpotensial rendah. Perubahan
energi potensial (ΔU) dapat dihitung dengan rumus:
ΔU = q / ΔV
Di sini, ΔU adalah perubahan energi potensial listrik, q adalah muatan, dan ΔV adalah
perubahan potensial listrik antara dua titik dalam medan listrik.
7
Hubungan dengan Arus Listrik: Potensial listrik juga berhubungan dengan arus listrik.
Muatan akan bergerak dari daerah berpotensial tinggi ke daerah berpotensial rendah,
dan ini menyebabkan aliran arus listrik dalam rangkaian listrik. Semakin besar
perbedaan potensial listrik, semakin besar arus listrik yang dapat dihasilkan.
Aplikasi: Prinsip kerja potensial listrik digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk
sumber daya listrik seperti baterai dan pembangkit listrik, serta dalam peralatan
elektronik dan peralatan listrik lainnya. Perbedaan potensial listrik memungkinkan
aliran elektron, yang merupakan dasar dari banyak teknologi modern.
Jadi, prinsip kerja potensial listrik melibatkan konsep energi potensial listrik yang
digunakan untuk menggambarkan bagaimana muatan listrik berinteraksi dalam medan
listrik dan bagaimana perubahan potensial listrik dapat menggerakkan muatan dan
menghasilkan arus listrik.
Hubungan antara arus listrik (I), resistansi (R), dan daya listrik (P) dapat dijelaskan
melalui Hukum Ohm dan rumus daya listrik. Hubungan ini memiliki dasar dalam
ilmu elektronika dan elektroteknik. Berikut adalah penjelasan singkat tentang
hubungan ini:
Hukum Ohm: Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik (I) dalam suatu rangkaian
listrik linear (seperti rangkaian yang hanya terdiri dari resistor) adalah sebanding
dengan tegangan (V) yang diterapkan pada rangkaian tersebut dan berbanding terbalik
dengan resistansi (R) rangkaian tersebut. Rumus Hukum Ohm adalah:
I=V/R
Di mana:
Rumus Daya Listrik: Daya listrik (P) yang dihasilkan atau dikonsumsi oleh suatu
komponen dalam rangkaian dapat dihitung dengan rumus:
P=V/I
Di mana:
Jadi, hubungan antara arus listrik, resistansi, dan daya listrik adalah sebagai berikut:
Rumus daya listrik (P = V / I) menjelaskan bagaimana daya listrik (P) dihasilkan atau
di konsumsi oleh komponen dalam rangkaian berdasarkan nilai tegangan dan arus
listrik.
Hukum Ohm pertama kali dicetuskan pada tahun 1827 oleh seorang ilmuwan Jerman
bernama George Simon Ohm. George Simon Ohm menerbitkan sebuah pamflet yang
berisi hasil-hasil temuannya dalam mengukur arus dan tegangan serta hubungan
matematika di antara keduanya.
Salah satu hasil yang diperolehnya adalah pernyataan mengenai relasi fundamental
yang saat ini disebut dengan hukum Ohm. Pada dasarnya, hukum Ohm menyatakan
bahwa arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar akan sebanding dengan
tegangan yang didapatkannya, tetapi berbanding terbalik dengan hambatan.
Hukum Ohm merupakan salah satu ilmu dasar elektronika yang kerap ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Hukum ini berguna untuk membantu kita dalam menghitung
arus, tegangan, serta resitasi dari suatu rangkaian listrik.
Dikutip dari buku Bank Soal Plus Pembahasan dan Evaluasi Fisika SMP Kelas 1, 2,
dan 3, bunyi hukum Ohm yang dikemukakan oleh George Simon Ohm adalah sebagai
berikut.
"Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial
antara ujung-ujung penghantar tersebut, asalkan suhu penghantar tetap."
Arus listrik dapat mengalir melalui penghantar akibat adanya perbedaan tegangan atau
beda potensial yang terdapat di antara dua titik di dalam penghantar. Proses arus
listrik ini terjadi pada rangkaian tertutup dan dapat ditemui dalam beberapa barang-
barang elektronik, seperti mesin cuci, kulkas, TV, dan alat elektronik lainnya.
V = I.R
R adalah konstanta atau nilai hambatan listrik dan resistansi suatu penghantar dalam
satuan Ohm, I adalah arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar dengan
satuan ampere. Sementara, V adalah tegangan listrik yang terdapat di antara kedua
ujung penghantar dalam satuan volt.
2.8 Resistor
Resistor menurut Budiharto (2008: 1) adalah sebuah komponen yang terdapat dalam
suatu rangkaian elektronik yang memiliki fungsi memberikan hambatan atau tahanan
terhadap aliran arus listrik.
Rusmadi (2009: 10) mengungkapkan bahwa resistor adalah sebuah tahanan atau
hambatan kepada arus listrik.
Fungsi Resistor
Aplikasi power sebab memerlukan frekuensi respon yang baik, daya tinggi serta nilai
yang lebih tinggi dibandingkan power wirewounnd resistor.
Karakteristik Resistor
10
Resistansi akan daya listrik yang bisa saja boros
Dilansir dari buku Elektronika Dasar (2013) oleh Imam Muda, dilihat dari nilai
resistansinya, resistor dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu resistor tetap (fixed
resistor) dan resistor nilai tak tetap (variable resistor).
BAB III
KESIMPULAN
Pada era globalisasi ini, tidak sedikit ditemukan berbagai penemuan alat elektronika
canggih yang dibuat untuk membantu pekerjaan manusia, mulai dari pekerjaan
dapur sampai pekerjaan kantoran. Penemuan alat-alat canggih ini sebagai contoh
blender buah, alat yang digunakan untuk menghancurkan buah, di mana sebelum
ditemukan blender manusia masih menggunakan cara konvensional dalam
menghancurkan buah. Contoh penemuan lainnya yaitu penemuan robot yang bisa
membantu pekerjaan manusia di kantor maupun di perusahaan. Pengoprasian alat-
alat elektronika ini tidak lepas dari penggunaan energi.Tanpa adanya energi maka
alat elektronika tidak dapat digunakan meskipun alat elektronika tersebut berbasis
kecanggihan yang luar biasa. Sama halnya dengan manusia yang tidak dapat
melakukan aktivitas tanpa energi yang cukup,meskipun manusia tersebut memiliki
11
kemampuan melakukan aktivitas. Salah satu energi yang sangat penting dalam
mengoprasikan alat elektronika adalah energi arus listrik.
Pengertian Arus Listrik (Electric Current) – Arus listrik atau dalam bahasa Inggris
sering disebut dengan Electric Current adalah muatan listrik yang mengalir melalui
media konduktor dalam tiap satuan waktu. Muatan listrik pada dasarnya dibawa
oleh Elektron dan Proton di dalam sebuah atom. Molekul adalah bagian dari suatu
benda yang masih memiliki sifat seperti benda aslinya. Proton merupakan partikel
penyusun atom yang bermuatan positif. Pada atom yang stabil, jumlah proton dan
elektron sama. Jika dua muatan yang sama ((+) dan (+)/(-) dan (-)) didekatkan, maka
akan saling tolak mmenolak. Jika dua muatan yang berbeda ((+) dan (-)/(-) dan (+))
didekatkan, maka akan saling tarik menarik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/07/113000669/beda-potensial-
listrik--pengertian-dan-rumusnya?page=all&lgn_method=google.
https://www.academia.edu/11905557/MAKALAH_POTENSIAL_LISTRIK
https://cahyokrisma.wordpress.com/2010/07/23/pert-i-pengertian-daya-arus-
dan-tegangan/
https://eprints.utdi.ac.id/1465/3/BAB%20I.pdf
12
http://indrifeni.blogspot.com/2016/11/bab-i-pendahuluan-1.html
//www.academia.edu/11905557/MAKALAH_POTENSIAL_LISTRIK
//www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/potensial-listrik/
//www.academia.edu/36147195/MAKALAH_RESISTOR
13