Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FISIKA TEKNIK

Disusun oleh kelompok 3

Ferdy Wandika Nasution : 230204601036

Rudianto Longi : 230204601040

Panca Boy Barem : 230204601042

Sahrul Fajarullah S : 230204601034

Alfareza Darmawan S : 230204601039

Muh Islah Az Zhaahir : 230204601041

Leni Apriani : 230204601035

Rosmalinda Aulia Putri : 230204600028

KELAS 03

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENDIDIKAN TENKNIK ELEKTRO

PRODI D4 TEKNIK ELEKTRO


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-NYA
jugalah kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia dengan judul Kaidah
Dasar Bahasa Indonesia. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak dosen pengajar
Bahasa Indonesia Bapak Dosen Dr. Andi Imran, S.Pd., M.T yang telah memberikan tugas ini,
serta teman-teman anggota kelompok 3 dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesai nya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, Aamiin.

Makassar, Agustus 2023

Kelompok 3

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Pengertian Arus Listrik (Electrical Current)..................................................................3
2.2 Terjadinya Arus Listrik...................................................................................................4
2.3 Jenis Sumber Arus Listrik.............................................................................................5
2.4 Potensial Listrik.............................................................................................................6
2.5 Prinsip Kerja Potensial Listrik.......................................................................................7
2.6 Hubungan Antara Arus Listrik, ResistansiI, Dan Daya Listrik.....................................8
2.7 Hukum Ohm...................................................................................................................9
2.8 Resistor.............................................................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada era globalisasi ini,tidak sedikit ditemukan berbagai penemuan alat elektronika
canggih yang dibuat untuk membantu pekerjaan manusia,mulai dari pekerjaan dapur
sampai pekerjaan kantoran.Penemuan alat-alat canggih ini sebagai contoh blender
buah,alat yang digunakan untuk menghancurkan buah,di mana sebelum ditemukan
blender manusia masih menggunakan cara konvensional dalam menghancurkan
buah.Contoh penemuan lainnya yaitu penemuan robot yang bisa membantu pekerjaan
manusia di kantor maupun di perusahaan.Pengoprasian alat-alat elektronika ini tidak
lepas dari penggunaan energi.Tanpa adanya energi maka alat elektronika tidak dapat
digunakan meskipun alat elektronika tersebut berbasis kecanggihan yang luar
biasa.Sama halnya dengan manusia yang tidak dapat melakukan aktivitas tanpa energi
yang cukup,meskipun manusia tersebut memiliki kemampuan melakukan aktivitas.
Salah satu energi yang sangat penting dalam mengoprasikan alat elektronika adalah
energi arus listrik.

Owen Bishop ( 2004),”Arus listrik adalah aliran muatan negatif (elektron-elektron)


dari kutub negatif ke kutub positif.Terjadinya arus listrik karena perpindahan elektron
(negatif) ke daerah yang kekurangan elektron (positif)”.Arus listrik memberikan
energi pada alat elektronika dengan mengalirkan arus nya melalui rangkaian
listrik.Pada saat elektron berpindah ke lintasan yang kekurangan elektron melalui
rangkaian maka,energi potensial listrik di pindahkan dari sumber listrik (seperti
Baterai,Kilowatt) ke alat elektronika dan dikonversikan ke dalam bentuk energi
lain,seperti energi gerak pada blender dan energi cahaya pada lampu.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan teori dasar arus listrik?
2. Bagaimana terjadinya arus listrik?
3. Apa saja jenis sumber arus listrik?
4. Bagaimana rumus dari arus listrik?
5. Apa itu potensial listrik?
6. Bagaimana prinsip kerja potensial listrik?
7. Apa hubungan antara arus listrik, resistansi, dan daya listrik?
8. Apa pengertian hukum Ohm?
9. Apa Pengertian Resistor?

1
1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah fisika
teknik.

2. Mamberikan penjelesan kepada penulis dan pembaca tentang apa yang dimaksud
Resistor.

3. Mengemukakan kepada penulis dan pembaca tentang jenis jenis Resistor.

1.4 MANFAAT PENULISAN

1. Membaca dapat memahami apa itu potensial listrik.

2. Membaca dapat memahami prinsip kerja potensial listrik.

3. Membaca dapat memahami cara menghitung potensial listrik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Arus Listrik (Electrical Current)


Pengertian Arus Listrik (Electric Current) – Arus listrik atau dalam bahasa Inggris
sering disebut dengan Electric Current adalah muatan listrik yang mengalir melalui
media konduktor dalam tiap satuan waktu. Muatan listrik pada dasarnya dibawa oleh
Elektron dan Proton di dalam sebuah atom. Proton memiliki muatan positif,
sedangkan Elektron memiliki muatan negatif. Namun, Proton sebagian besar hanya
bergerak di dalam inti atom. Jadi, tugas untuk membawa muatan dari satu tempat ke
tempat lainnya ini ditangani oleh Elektron. Hal ini dikarenakan elektron dalam bahan
konduktor seperti logam sebagian besar bebas bergerak dari satu atom ke atom
lainnya

Pada dasarnya, sebuah benda atau materi terdiri dari kumpulan molekul. Molekul
adalah bagian dari suatu benda yang masih memiliki sifat seperti benda aslinya.
Kemudian molekul dapat diuraikan menjadi bagian yang lebih kecil yang disebut
atom. Atom ini merupakan bagian dari suatu benda yang paling sederhana yang tidak
dapat lagi diuraikan dengan proses kimia biasa. Dalam atom terdapat partikel yaitu
proton, neutron, dan elektron. Proton dan neutron merupakan inti dari atom yang
disebut dengan nuckleus. Sedangkan elektron bergerak spin sambil mengitari inti
dalam orbit tertentu. Proton merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan
positif. Elektron merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif. Neutron
merupakan partikel penyusun atom yang tidak bermuatan (netral).
Pada atom yang stabil, jumlah proton dan elektron sama. Jika suatu atom kehilangan
satu elektron, membuat atom tersebut tidak netral lagi. Atom yang kekurangan
elektron, akan bermuatan positif yang disebut ion positif. Sedangkan jika suatu atom
kelebihan elektron, maka atom tersebut akan bermuatan negatif yang disebut ion
negatif.
Sifat muatan listrik: (1). Jika dua muatan yang sama ((+) dan (+)/(-) dan (-))
didekatkan, maka akan saling tolak mmenolak. (2). Jika dua muatan yang berbeda
((+) dan (-)/(-) dan (+)) didekatkan, maka akan saling tarik menarik.
Syarat terjadinya arus listrik jika perpindahan elektron secara terus-menerus.

1. Arus listrik; Arus listrik merupakan mengalirnya elektron secara terus-


menerus akibat perbedaan jumlah elektron pada kutub positif dan negatif.
Arus listrik dinyatakan dalam bentuk simbol I dengan satuan ampere. Pada
kenyataannya, arus listrik mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-).
Sedangkan elektron mengalir dari kutub negatif (-) ke kutub positif (+). Jadi
arah arus elektron berlawanan dengan arah arus listrik.
2. Tegangan; Tegangan merupakan perbedaan potensial antara dua titik pada
suatu media penghantar. Tegangan dinyatakan dalam simbol V dengan satuan
voltage.

3
3. Hambatan; Pada rangkaian listrik selalu ada hambatan. Hambatan berasal
dari hambat jenis logam penghantar, kompnen resistor, ataupun komponen
yang lain. Hambatan dinyatakan dalam bentuk simbol R dengan satuan ohm
(Ω). Demikian penjelasan mengenai teori dasar listrik teori atom, arus,
tegangan, hambatan, hukum ohm, dan daya listrik.

2.2 TERJADINYA ARUS LISTRIK

Materi tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil yang disebut atom. atom
terdiri atas partikel-partikel sub-atom yang tersusun atas elektron,proton, dan neutron
dalam berbagai gabungan.Sebuah elektron adalah muatan negatif (-) listrik yang
paling mendasar. Elektron-elektron dalam lintasan terluar suatu atom disebut
elektron-elektron valensi. Apabila energi eksternal seperti energi kalor,cahaya,atau
listrik diberikan pada materi, elektron-elektron valensinya akan memperoleh energi
dan dapat berpindah ketingkat energi yang lebih tinggi.Jika energi yang diberikan
telah cukup,sebagian dari elektron-elektron terluar tadi akan meninggalkan atomnya
dan statusnyapun berubah sebagai elektron bebas.Gerakan elektron-elektron bebas
inilah yang akan menjadi arus listrikdalam konduktor logam.

Sebagian  atom kehilangan elektron dan sebagian atom lainnya memperoleh


elektron.Keadaan ini akan memungkinkan terjadinya perpindahan elektron dari satu
objek ke objek lain.Apabila perpindahan ini terjadi,distribusi muatan positif dan
negatif dalam setiap objek tidak sama lagi,Objek dengan jumlah elektron yang
berlebih akan memiliki polaritas listrik negatif (-).Objek yang kekurangan elektron
akan memiliki polaritas listrik positif (+).Besaran muatan listrik ini ditentukan oleh
jumlah elektron dibandingakn dengan jumlah proton dalam suatu objek.Simbol untuk
muatan elektron ialah Q dan satuannya adalah Coulomb (C).Muatan sebesar -1
C=6,25 x 1018 elektron.

Kemampuan muatan listrik untuk mengerahkan suatu gaya dimungkinkan oleh


keberadaan medan elektrostatik yang mengelilingi objek yang bermuatan
tersebut.Medan elektrostatik ini ditandai oleh garis-garis gaya yang ditarik diantara
dua objek.Jika satu elektron dilepas dititik A dalam medan ini,elektron akan ditolak
oleh muatan negatif dan ditarik oleh muatan positif .Tanda panah dalam Gambar 2
menandakan arah yang akan dilalui oleh elektron jika elektron tersebut berada dalam
daerah yang berbeda pada medan listrik tersebut.

Gambar 2.2.1 Medan elektrotastis diantara dua muatan yang berlawanan

4
Suatu muatan listrik memiliki kmampuan untuk melakukan kerja akibat tarikan atau
tolakan yang disebabkan oleh gaya medan elektrostatiknya.Kemampuan melakukan
kerja ini disebut potensial. Apabila satu muatan berbeda dari muatan lainnya,di antara
kedua muatan ini pasti terdapat beda potensial. Penjumlahan beda potensial dalam
elektrostatik ini diacu sebagai gaya gerak listrik (GGL)

2.3 JENIS SUMBER ARUS LISTRIK

Arus listrik terdiri dari dua jenis,yaitu arus liatrik AC (Alternating Current) dan DC
(Direct Current).Penjelasan tentang jenis arus AC dan DC seperti berikut.

A. Arus listrik AC (alternating current)

merupakan listrik yang besarnya dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-
balik. Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan
gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-
balik (AC) dipelihara dan berada dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan
listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di
Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa adalah 220 volt. Tegangan dan
frekuensi ini biasanya terdapat pada rumah warga, yang berlangganan listrik PLN.

Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah: Untuk mesin cuci,
penerangan (lampu), pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan masih
banyak lagi.

B. Pengertian arus listrik DC

Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah. Pada awalnya aliran
arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif.
Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan
bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif (elektron) menuju
kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan
positif yang terlihat mengalir dari positif ke

perangkat elektronika yang menggunakan arus DC (contohnya; Motor listrik DC)


namun kebanyakan arus DC digunakan untuk keperluan beban elektronika. Beberapa
beban elektronika yang menggunakan arus listrik DC diantaranya: Lampu LED (Light
Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi. Selain itu
listrik DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja baterai yang
digunakan untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan dan masih
banyak lagi.

5
Berikut rumus kuat arus listrik:

l = Q/t

atau

Q=lxt

Keterangan:

l = kuat arus listrik (A)

Q = banyaknya muatan listrik (coulomb)

T = waktu (s)

Satuan kuat arus listrik adalah ampere (A). Satu ampere ini menjelaskan besarnya
kuat arus listrik dalam penghangat. Jika arus listrik dapat memindahkan muatan 1
coulomb tiap satu sekon, maka 1 ampere = 1 C/s.

2.4 POTENSIAL LISTRIK

Potensial listrik dapat didefinisikan sebagai perubahan energi potensial per satuan
muatan saat sebuah muatan uji dipindahkan di antara dua titik. Potensial listrik ini
masuk ke dalam besaran skalar.

Secara matematis, potensial listrik didefinisikan dengan V, di mana apabila ada


muatan tes positif (q) dalam sebuah medan listrik mempunyai energi potensial listrik
(EP), maka potensial listriknya bisa dirumuskan sebagai berikut:

Rumus Potensial Listrik:

V = Ep / q

Secara definisi, potensial listrik adalah perubahan dari energi potensial listrik
persatuan muatan ketika diberikan muatan uji di antara dua titik.

Energi potensial listrik sangat penting dalam sebuah kinerja per satuan muatan untuk
membawa partikel bermuatan tak terhingga ke titik tertentu. Sementara itu, potensial
listrik memindahkan muatan tak hingga ke sumbernya.

Selain itu, energi potensial tergantung dari besarnya dua partikel yang bermuatan.
Lalu, untuk potensial listrik, bergantung dari satu muatan yang diletakkan di dua titik
berbeda.

Contoh aplikasi potensial listrik di kehidupan sehari-hari bisa dijumpai pada


akumulator atau yang biasa disebut dengan aki. Pada aki, terdapat lempeng timbal
dioksida dan timbal murni yang disusun saling bersisipan atau sejajar dan membentuk

6
satu pasang sel akumulator yang berdekatan serta dipisahkan oleh bahan isolator
sebagai penyekat.

Apabila dalam satu sel akumulator memiliki beda potensial sebesar 2 volt, lalu untuk
menghidupkan lampu sein depan dan belakang mobil membutuhkan akumulator 12
volt, maka harus tersusun dari 6 sel akumulator secara seri.

2.5 PRINSIP KERJA POTENSIAL LISTRIK

Prinsip kerja potensial listrik melibatkan konsep energi potensial listrik yang dimiliki
oleh muatan listrik dalam medan listrik. Berikut adalah penjelasan mengenai prinsip
kerja potensial listrik:

Medan Listrik: Potensial listrik berkaitan dengan medan listrik. Medan listrik
diciptakan oleh muatan listrik. Muatan positif menciptakan medan listrik yang
mengarah keluar dari muatan, sementara muatan negatif menciptakan medan listrik
yang mengarah ke muatan itu sendiri. Medan listrik ini dinyatakan dalam satuan Volt
per meter (V/m) dan menggambarkan kekuatan dan arah medan listrik di setiap titik
dalam ruang.

Energi Potensial Listrik: Potensial listrik adalah energi potensial yang dimiliki oleh
muatan dalam medan listrik. Dalam hal ini, kita berbicara tentang muatan positif yang
akan bergerak dari daerah berpotensial tinggi (tinggi energi potensial listrik) ke
daerah berpotensial rendah (rendah energi potensial listrik). Ini mirip dengan benda
yang jatuh dari ketinggian yang lebih tinggi ke ketinggian yang lebih rendah di bumi
karena gravitasi. Energi potensial listrik pada suatu titik dalam medan listrik
dinyatakan dalam satuan Volt (V).

Perubahan Energi Potensial: Ketika muatan bergerak dalam medan listrik dari satu
titik ke titik lain, energi potensialnya dapat berubah. Pekerjaan (W) harus dilakukan
pada muatan untuk memindahkannya melawan medan listrik (dari berpotensial rendah
ke berpotensial tinggi), dan sebaliknya, pekerjaan akan dilakukan oleh medan listrik
jika muatan bergerak dari berpotensial tinggi ke berpotensial rendah. Perubahan
energi potensial (ΔU) dapat dihitung dengan rumus:

ΔU = q / ΔV

Di sini, ΔU adalah perubahan energi potensial listrik, q adalah muatan, dan ΔV adalah
perubahan potensial listrik antara dua titik dalam medan listrik.

7
Hubungan dengan Arus Listrik: Potensial listrik juga berhubungan dengan arus listrik.
Muatan akan bergerak dari daerah berpotensial tinggi ke daerah berpotensial rendah,
dan ini menyebabkan aliran arus listrik dalam rangkaian listrik. Semakin besar
perbedaan potensial listrik, semakin besar arus listrik yang dapat dihasilkan.

Aplikasi: Prinsip kerja potensial listrik digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk
sumber daya listrik seperti baterai dan pembangkit listrik, serta dalam peralatan
elektronik dan peralatan listrik lainnya. Perbedaan potensial listrik memungkinkan
aliran elektron, yang merupakan dasar dari banyak teknologi modern.

Jadi, prinsip kerja potensial listrik melibatkan konsep energi potensial listrik yang
digunakan untuk menggambarkan bagaimana muatan listrik berinteraksi dalam medan
listrik dan bagaimana perubahan potensial listrik dapat menggerakkan muatan dan
menghasilkan arus listrik.

2.6 HUBUNGAN ANTARA ARUS LISTRIK, RESISTANSI, DAN DAYA


LISTRIK

Hubungan antara arus listrik (I), resistansi (R), dan daya listrik (P) dapat dijelaskan
melalui Hukum Ohm dan rumus daya listrik. Hubungan ini memiliki dasar dalam
ilmu elektronika dan elektroteknik. Berikut adalah penjelasan singkat tentang
hubungan ini:

Hukum Ohm: Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik (I) dalam suatu rangkaian
listrik linear (seperti rangkaian yang hanya terdiri dari resistor) adalah sebanding
dengan tegangan (V) yang diterapkan pada rangkaian tersebut dan berbanding terbalik
dengan resistansi (R) rangkaian tersebut. Rumus Hukum Ohm adalah:

I=V/R

Di mana:

I adalah arus listrik dalam ampere (A).

V adalah tegangan dalam volt (V).

R adalah resistansi dalam ohm (Ω).

Rumus Daya Listrik: Daya listrik (P) yang dihasilkan atau dikonsumsi oleh suatu
komponen dalam rangkaian dapat dihitung dengan rumus:

P=V/I

Di mana:

P adalah daya listrik dalam watt (W).

V adalah tegangan dalam volt (V).


8
I adalah arus listrik dalam ampere (A).

Jadi, hubungan antara arus listrik, resistansi, dan daya listrik adalah sebagai berikut:

Hukum Ohm (I = V / R) menjelaskan bagaimana arus listrik (I) bergantung pada


tegangan (V) dan resistansi (R).

Rumus daya listrik (P = V / I) menjelaskan bagaimana daya listrik (P) dihasilkan atau
di konsumsi oleh komponen dalam rangkaian berdasarkan nilai tegangan dan arus
listrik.

2.7 HUKUM OHM

Hukum Ohm pertama kali dicetuskan pada tahun 1827 oleh seorang ilmuwan Jerman
bernama George Simon Ohm. George Simon Ohm menerbitkan sebuah pamflet yang
berisi hasil-hasil temuannya dalam mengukur arus dan tegangan serta hubungan
matematika di antara keduanya.

Salah satu hasil yang diperolehnya adalah pernyataan mengenai relasi fundamental
yang saat ini disebut dengan hukum Ohm. Pada dasarnya, hukum Ohm menyatakan
bahwa arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar akan sebanding dengan
tegangan yang didapatkannya, tetapi berbanding terbalik dengan hambatan.

Hukum Ohm merupakan salah satu ilmu dasar elektronika yang kerap ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Hukum ini berguna untuk membantu kita dalam menghitung
arus, tegangan, serta resitasi dari suatu rangkaian listrik.

Bunyi Hukum Ohm

Dikutip dari buku Bank Soal Plus Pembahasan dan Evaluasi Fisika SMP Kelas 1, 2,
dan 3, bunyi hukum Ohm yang dikemukakan oleh George Simon Ohm adalah sebagai
berikut.

"Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial
antara ujung-ujung penghantar tersebut, asalkan suhu penghantar tetap."

Arus listrik dapat mengalir melalui penghantar akibat adanya perbedaan tegangan atau
beda potensial yang terdapat di antara dua titik di dalam penghantar. Proses arus
listrik ini terjadi pada rangkaian tertutup dan dapat ditemui dalam beberapa barang-
barang elektronik, seperti mesin cuci, kulkas, TV, dan alat elektronik lainnya.

Rumus Hukum Ohm


9
Berdasarkan bunyi hukum Ohm yang dijelaskan di atas dapat dikatakan bahwa
tegangan listrik dalam rangkaian akan bertambah jika arus yang mengalir dalam
rangkaian bertambah.

Dikutip dari buku Pedoman Cerdas RPAL (Rangkuman Pengetahuan Lengkap),


hubungan ini dapat digambarkan dengan persamaan matematika atau biasa disebut
dengan rumus hukum Ohm. Adapun rumus hukum ohm adalah:

V = I.R

R adalah konstanta atau nilai hambatan listrik dan resistansi suatu penghantar dalam
satuan Ohm, I adalah arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar dengan
satuan ampere. Sementara, V adalah tegangan listrik yang terdapat di antara kedua
ujung penghantar dalam satuan volt.

2.8 Resistor
Resistor menurut Budiharto (2008: 1) adalah sebuah komponen yang terdapat dalam
suatu rangkaian elektronik yang memiliki fungsi memberikan hambatan atau tahanan
terhadap aliran arus listrik.

Rusmadi (2009: 10) mengungkapkan bahwa resistor adalah sebuah tahanan atau
hambatan kepada arus listrik.

Fungsi Resistor

Adapun fungsi resistor adalah sebagai berikut :

Pembatas aliran arus listrik.

Aplikasi DC yang memerlukan tingkat akurasi yang sangat tinggi, misalnya DC


measuring equipment, decoding network dan reference gulators untuk voltage
regulator.

Standard untuk verifikasi akurasi alat ukur resistif.

Pengatur tegangan output dalam suatu power supply.

Aplikasi power sebab memerlukan frekuensi respon yang baik, daya tinggi serta nilai
yang lebih tinggi dibandingkan power wirewounnd resistor.

Sebagai pembagi tegangan.

Karakteristik Resistor

Resistor memiliki karakteristik utama seperti di bawah ini.

Resistor yang sifatnya resistif

10
Resistansi akan daya listrik yang bisa saja boros

Koefisien temperatur, induktansi dan desah listrik

Dibuat dari bahan karbon

Dilansir dari buku Elektronika Dasar (2013) oleh Imam Muda, dilihat dari nilai
resistansinya, resistor dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu resistor tetap (fixed
resistor) dan resistor nilai tak tetap (variable resistor).

BAB III

KESIMPULAN
Pada era globalisasi ini, tidak sedikit ditemukan berbagai penemuan alat elektronika
canggih yang dibuat untuk membantu pekerjaan manusia, mulai dari pekerjaan
dapur sampai pekerjaan kantoran. Penemuan alat-alat canggih ini sebagai contoh
blender buah, alat yang digunakan untuk menghancurkan buah, di mana sebelum
ditemukan blender manusia masih menggunakan cara konvensional dalam
menghancurkan buah. Contoh penemuan lainnya yaitu penemuan robot yang bisa
membantu pekerjaan manusia di kantor maupun di perusahaan. Pengoprasian alat-
alat elektronika ini tidak lepas dari penggunaan energi.Tanpa adanya energi maka
alat elektronika tidak dapat digunakan meskipun alat elektronika tersebut berbasis
kecanggihan yang luar biasa. Sama halnya dengan manusia yang tidak dapat
melakukan aktivitas tanpa energi yang cukup,meskipun manusia tersebut memiliki

11
kemampuan melakukan aktivitas. Salah satu energi yang sangat penting dalam
mengoprasikan alat elektronika adalah energi arus listrik.

Pengertian Arus Listrik (Electric Current) – Arus listrik atau dalam bahasa Inggris
sering disebut dengan Electric Current adalah muatan listrik yang mengalir melalui
media konduktor dalam tiap satuan waktu. Muatan listrik pada dasarnya dibawa
oleh Elektron dan Proton di dalam sebuah atom. Molekul adalah bagian dari suatu
benda yang masih memiliki sifat seperti benda aslinya. Proton merupakan partikel
penyusun atom yang bermuatan positif. Pada atom yang stabil, jumlah proton dan
elektron sama. Jika dua muatan yang sama ((+) dan (+)/(-) dan (-)) didekatkan, maka
akan saling tolak mmenolak. Jika dua muatan yang berbeda ((+) dan (-)/(-) dan (+))
didekatkan, maka akan saling tarik menarik.

DAFTAR PUSTAKA

 https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/07/113000669/beda-potensial-
listrik--pengertian-dan-rumusnya?page=all&lgn_method=google.

Penulis : Silmi Nurul Utami

Editor : Silmi Nurul Utami

 Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6

Download aplikasi: https://kmp.im/app6//indrifeni.blogspot.com/2016/11/bab-i-


pendahuluan-1.html

 https://www.academia.edu/11905557/MAKALAH_POTENSIAL_LISTRIK

 https://cahyokrisma.wordpress.com/2010/07/23/pert-i-pengertian-daya-arus-
dan-tegangan/

 https://eprints.utdi.ac.id/1465/3/BAB%20I.pdf

12
 http://indrifeni.blogspot.com/2016/11/bab-i-pendahuluan-1.html

 //www.academia.edu/11905557/MAKALAH_POTENSIAL_LISTRIK

 //www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/potensial-listrik/

 //www.academia.edu/36147195/MAKALAH_RESISTOR

13

Anda mungkin juga menyukai