Anda di halaman 1dari 15

Makalah Fisika Komputasi

LISTRIK STATIS

Dosen Pembimbing
Nanda Novita, S.Pd., M.Si

Nama Kelompok:
Misbatul Jannah 180730012
Ella Rachma 180730003
Fatimah Zuhra 180730023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya,
sehingga Kelmpok 5 dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa
Saya ucapkan terimakasih kepada dosen Pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah saya yang berjudul “Listrik Statis”.

Kelompok 5 menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun penulisan, oleh sebab itu Kelompok 5 mengharapkan kritikan
dan saran yang membangun guna untuk menyempurnakan makalah ini.

Kelompok 5 berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi


Kelompok 5 dan para pembaca pada umumnya.

Reuleut, 01 Juni 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................................3

2.1 Pengertian Listrik Statis.....................................................................................................3


2.2 Muatan Listrik....................................................................................................................3
2.3 Elektroskop.........................................................................................................................6
2.4 Hukum Coloumb................................................................................................................7
2.5 Medan Listrik.....................................................................................................................8

BAB III PENUTUP................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................11
3.2 Saran...................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisika adalah salah satu ilmu pasti yang dalam kajiannya terbatas pada fisik benda. Salah
satu kajian dalam fisika ialah mengenai kelistrikan.Di dalam kehidupan kita sehari-hari,kata
‘listrik’ bukan merupakan hal yang asing lagi. Salah satu contoh nyata keberadaan listrik
adalah adanya ledakan petir. Petir merupakan hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi
yang dilepaskan petir sangat besar sehingga menimbulkan cahaya panas dan bunyi gelegar
yang sangat keras. Tahukah anda bahwa besarnya tegangan listrik yang berasal dari petir
dapat menghidupkan jutaan kendaraan?.Selain adanya petir, keberadaan listrik dapat dilihat
dari banyaknya peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, misalnya setrika,
radio,televisi,lemari es,kipas angin,mesin jahit listrik, magic jar,mesin cuci,dll. Hal ini
menunjukkan bahwa di dalam kehidupan kita energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari listrik.Dalam ilmu fisika, listrik
dibedakan menjadi dua macam, yaitu listrik statis dan listrik dinamis.
Pada makalah ini, akan dibahas mengenai listrik statis. Listrik statis mempelajari sifat
kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan atau aliran muatan listrik. Listrik statis
(electrostatic) membahas muatan listrik yang berada dalam keadaan diam (statis). Listrik
statis dapat menjelaskan bagaimana sebuah penggaris yang telah digosok-gosokkan ke
rambut dapat menarik potongan-potongan kecil kertas. Gejala tarik menarik antara dua buah
benda seperti penggaris plastik dan potongan kecil kertas dapat dijelaskan menggunakan
konsep muatan listrik. Berdasarkan konsep muatan listrik, ada dua macam muatan listrik,
yaitu muatan positif dan muatan negatif.
Muatan listrik timbul karena adanya elektron yang dapat berpindah dari satu benda ke
benda yang lain. Benda yang kekurangan elektron dikatakan bermuatan positif, sedangkan
benda yang kelebihan electron dikatakan bermuatan negatif. Elektron merupakan muatan
dasar yang menentukan sifat listrik suatu benda. Dua buah benda yang memiliki muatan
sejenis akan saling tolak menolak ketika didekatkan satu sama lain. Adapun dua buah benda
dengan muatan yang berbeda (tidak sejenis) akan saling tarik menarik saat didekatkan satu
sama lain. Tarik menarik atau tolak menolak antara dua buah benda bermuatan listrik adalah

1
bentuk dari gaya listrik yang dikenal juga sebagai gaya coulomb.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana yang dimaksud dengan listrik statis?
2. Bagaimana muatan yang ada dalam listrik?
3. Bagaimana yang diamksud dengan medan listrik?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan listrik statis.
2. Untuk mengetahui muatan-muatan yang ada dalam listrik.
3. Untuk mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan medan listrik.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Listrik Statis


Listrik statis adalah suatu ilmu yang mempelajari pengumpulan muatan listrik dan sifat-
sifatnya pada sebuah benda.Apabila ditinjau dari asal kata maka kata listrik yang diikuti kata
“statis” artinya “diam”. Hal tersebut menunjukan bahwa listrik statis ada kaitannya dengan gejala
kelistrikan tidak mengalir atau diam. Listrik statis tidak bisa menghasilkan arus listrik. Hal
tersebut karena listrik statis tidak bisa mengalir dari satu tempat ke tampat yang lainnya, tetapi
hanya menyala di satu tempat dalam sekejap.
Listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana benda-benda yang memiliki aliran
listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik atau dengan kata lain benda tersebut
dapat menghasilkan proton maupun elektron tanpa menggunakan elemen pembangkit energi
listrik.Listrik statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan listrik berbeda.
Konsep dasar listrik statis kejadian seperti kenapa potongan kertas kecil bisa berinteraksi
dengan penggaris yang telah digosok-gosok bisa dijelaskan dengan konsep dasar listrik statis
(muatan listrik) ini. Karena berbicara mengenai listrik tentu tidak akan lepas dari muatan listrik,
listrik statis (electrostatic) membahas muatan listrik yang ada dalam keadaan statis (diam).
Muatan listrik muncul karena adanya perpindahan elektron dari satu benda ke benda lain.
Terdapat 2 muatan listrik yaitu muatan positif dan muatan negatif, dikatakan bermuatan positif
apabila proton lebih banyak daripada jumlah elektron, dan begitupun sebaliknya. Sedangkan
benda yang tidak memiliki muatan disebut netral.

2.2 Muatan Listrik


Muatan adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya
pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Muatan adalah sifat dasar
yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan
negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan
elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan
tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi atau atom
merupakan kelipatan dari satuan muatan dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan

3
sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau
tak bermuatan.
2.2.1 Muatan Listrik Dalam Suatu Atom
Teori Atom Tentang Muatan Listrik
Menurut teori atom, setiap atom terdiri atas tiga macam partikel. Ketiga macam partikel
tersebut digambarkan dengan model atom seperti gambar di bawah ini.

Ketiga macam partikel penyusun atom yaitu proton, neutron, dan elektron. Proton dan
neutron terletak di pusat atom, sedangkan elektron selalu bergerak mengelilingi proton dan
neutron dengan lintasan tertentu.Hal ini terjadi karena massa proton dan neutron jauh lebih besar
daripada elektron.Oleh karena itu, proton dan neutron disebut sebagai inti atom (nukleon).Inti
atom mempunyai gaya tarik. Hal inilah yang menyebabkan proton dan neutron dapat rekat
menjadi satu serta elektron dapat bergerak mengelilingi inti pada lintasannya.
Kekuatan ikatan elektron pada atomnya berbeda untuk bahan yang berbeda. Karena sesuatu
hal, elektron suatu atom dapat lepas dan berpindah ke atom lain. Hal ini mengakibatkan
perubahan sifat atom. Berdasarkan kenyataan ini, maka dapat dibedakan atom menjadi tiga
macam :
a. Atom netral, yaitu atom yang mempunyai jumlah proton sama dengan elektron,
b. Atom bermuatan positif, yaitu atom netral yang melepaskan elektron (kekurangan
elektron).
c. Atom bermuatan negatif, yaitu atom netral yang menangkap elektron
(kelebihan elektron).

Interaksi Benda Bermuatan

4
Bahan-bahan Hasil Proses

Elektron dari kaca


Kaca - Kain Sutera Kaca (+), Sutera (−)
berpindah ke kain sutera

Mistar plastik (−), Kain wool Elektron dari kain wool


Mistar plastik - Kain wool
(+) berpindah ke mistar
plastik
Sisir (−), Rambut Manusia (+) Elektron dari rambut
Sisir - Rambut Manusia
manusia berpindah ke
sisir
Penggaris/mistar plastik - Penggaris (−), Rambut Elektron dari rambut
Rambut manusia Manusia (+) manusia berpindah ke
penggaris
Elektron dari kain wool
Balon - Kain Wool Balon (−), Kain Wool (+)
berpindah ke balon

Elektron dari kain wool


Ebonit - Kain Wool Ebonit (−), Kain Wool (+)
berpindah ke ebonit

2.2.2 Pengosongan Muatan


Pengosongan muatan adalah proses dimana meloncatnya muatan listrik yang terjadi pada
saat muatan listrik bergerak secara bersama- sama. Contohnya adalah pada petir.Secara ilmiah,
fenomena alam ini dapat diartikan sebagai proses perpindahan elektron antar awan dan bumi
melalui medium udara. Penyebab terjadinya petir adalah perbedaan potensial antara awan dan
bumi. Proses terjadinya petir kira-kira seperti ini, awan itu selalu bergerak terus menerus dan
selama pergerakannya akan terus berinteraksi dengan awan lainnya sehingga menyebabkan
muatan negatif dan positif pada awan memisah. Muatan negatif akan menempati salah satu sisi
( atas atau bawah ) dan muatan positif di sisi yang lain. Oleh karena itu lah awan bisa
mengandung muatan. Sedangkan di saat yang bersamaan bumi itu selalu netral, sehingga terjadi
perbedaan potensial antara awan dan bumi. Jika perbedaan potensial itu cukup besar, akan terjadi
proses pembuangan elektron supaya tercapai kesetimbangan. Nah, proses pembuangan elektron

5
inilah yang menyebabkan perpindahan arus listrik yang biasa kita lihat sebagai kilatan atau yang
kita sebut petir.
Akan tetapi, ketika langit berawan, tidak semua awan adalah awan petir. Hanya awan
cumulonimbus yang menghasilkan petir. Petir terjadi karena pelepasan muatan listrik dari satu
awan cumulonimbus ke awan lainnya, atau dari awan langsung ke bumi. Petir terjadi akibat
perpindahan muatan negatif menuju ke muatan positif. Menurut batasan fisika, petir adalah
lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda,yaitu antara awan
cumulonimbus dengan tanah atau antar awan cumulonimbus.

2.3 Elektroskop
Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui muatan listrik sebuah benda.
Elektroskop juga dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan suatu benda. Elektroskop
bekerja berdasarkan prinsip induksi listrik. Elektroskop terdiri atas bagian dalam dan bagian luar.
Pada bagian dalam, terdapat dua buah batang atau keping yang dapat bergerak bebas dan
biasanya terbuat dari emas. Pada bagian luarnya, terdapat sebuah konduktor yang dipisahkan
dengan bagian lainnya oleh bahan isolator. Jika sebuah benda bermuatan didekatkan pada kepala
elektroskop, maka keping emas tersebut akan mekar.

2.3.1 Fungsi Elektroskop


a. mendeteksi adannya muatan pada suatu benda.
b. memisahkan muatan.
c. .Mendeteksi negatif atau positif muatan suatu benda.
d. Mengetahui ada atau tidaknya muatan listrik pada suatu benda.

6
e. Mengetahui jenis muatan listrik pada suatu benda.
f. Mengetahui jumlah muatan listrik pada suatu benda.

2.3.2 Bagian-bagian Elektroskop


a. Kepala Elektroskop (terbuat dari logam)
b. Penghantar/ atau konduktor yang menghubungkan kepala elektroskop dengan foil
c. Daun elektroskop (foil) terbuat dari kertas emas atau alumunium tips.

2.3.3 Cara Kerja Eletroskop


Apabila sebatang pelat politen yang bermuatan negatif didekatkan pada kepala
elektroskop yang netral, maka elektron di dalam kepala elektroskop berpindah menuju pelat dan
daun elektroskop. Akibatnya, kepala elektroskop kekurangan elektron (bermuatan positif) dan
daun elektroskop kelebihan elektron (bermuatan negatif). Pelat dan daun sama-sama bermuatan
listrik negatif. Sehingga terjadi gaya tolak-menolak. Dan daun elektroskop membuka (mekar).
Apabila kepala elektroskop netral di dekatkan sebatang kaca yang bermuatan listrik
positif, maka elektron – elektron yang berada pada daun dan pelat elektroskop ditarik menuju
kepala elektroskop (Ingat positif-negatif saling tarik menarik). Akibatnya , kepala elektroskop
bermuatan listrik negatif, pelat dan daun elektroskop membuka (mekar) karena terjadi gaya tolak
menolak.
Elektroskop yang telah bermuatan listrik ini dapat digunakan unutk mengetahui jenis
muatan. Apabila benda yang didekatkan kepala elektroskop menyebabkan daun elektroskop
lebih mekar, maka muatan listrik pada kepala elektroskop adalah sejenis dengan benda yang
didekatkan. Apabila benda yang di dekatkan menyebabkan daun elektroskop lebih kuncup, maka
muatan listrik pada kepala elektroskop adalah tidak sejenis dengan benda yang di dekatkan.

2.4 Hukum Coulomb


Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya yang timbul
antara dua titik muatan, yang terpisahkan jarak tertentu, dengan nilai muatan dan jarak pisah
keduanya.

7
Hukum ini menyatakan apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan timbul gaya di
antara keduanya, yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai kedua muatan dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antar keduanya. Interaksi antara benda-benda bermuatan (tidak
hanya titik muatan) terjadi melalui gaya tak-kontak yang bekerja melampaui jarak separasi.
Adapun hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa arah gaya pada masing-masing muatan
terletak selalu sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan tersebut. Gaya yang timbul
dapat membuat kedua titik muatan saling tarik-menarik atau saling tolak-menolak, tergantung
nilai dari masing-masing muatan. Muatan sejenis (bertanda sama) akan saling tolak-menolak,
sedangkan muatan berbeda jenis akan saling tarik-menarik.

Adapun bunyi Hukum Coulomb adalah : " besar gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik
antara dua benda bermuatan listrik, berbanding lurus dengan besar masing-masing muatan
listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda bermuatan. "

Adapun Secara matematik Hukum Coulomb di rumuskan:

Keterangan:

Fc = Gaya tolak menolak atau gaya tarik menarik dalam satuan newton (N)

Q1 = Besar muatan pertama dalam satuan coulomb (C)

Q2 = Besar muatan kedua dalam satuan coulomb (C)

r = Jarak antara dua benda bermuatan dalam satuan meter (m)

k = konstanta pembanding (9 x 102Nm2/C2)

2.5 Medan Listrik


2.5.1 Pengertian Medan Listrik
Medan listrik didefinisikan sebagai ruangan di sekitar benda bermuatan listrik, di mana
jika sebuah benda bermuatan listrik berada di dalam ruangan tersebut akan mendapat gaya listrik
(gaya Coulomb). Medan listrik termasuk medan vektor, sehingga untuk menyatakan arah medan

8
listrik dinyatakan sama dengan arah gaya yang dialami oleh muatan positif jika berada dalam
sembarang tempat di dalam medan tersebut. Arah medan listrik yang ditimbulkan oleh benda
bermuatan positif dinyatakan keluar dari benda, sedangkan arah medan listrik yang ditimbulkan
oleh benda bermuatan negatif dinyatakan masuk ke benda.
Untuk menggambarkan medan listrik digunakan garis-garis gaya listrik. Garis-garis gaya
listrik yaitu garis lengkung yang dibayangkan merupakan lintasan yang ditempuh oleh muatan
positif yang bergerak dalam medan listrik. Garis gaya listrik tidak mungkin akan berpotongan,
sebab garis gaya listrik merupakan garis khayal yang berawal dari benda bermuatan positif dan
akan berakhir di benda yang bermuatan negatif. Gambar dibawah menggambarkan garis-garis
gaya listrik di sekitar benda bermuatan listrik.

2.5.2 Kuat Medan Listrik


Kuat medan listrik di suatu titik dalam medan listrik didefinisikan sebagai gaya per
satuan muatan listrik di titik itu. Kuat medan listrik dinyatakan dengan lambang E. Untuk
menyatakan kuat medan di suatu titik dalam medan listrik perhatikan gambar dibawah,
menggambarkan suatu benda bermuatan q yang menimbulkan medan listrik di sekitarnya.

9
Kita tinjau suatu titik P yang berada pada jarak r dari q. Untuk menentukan kuat medan
listrik di titik P, kita letakkan sebuah muatan penguji sebesar q’. Besarnya kuat medan di titik P
dapat dituliskan :

di mana :
Ep= kuat medan di titik P (Newton/Coulomb)
k = Konstanta = 9.109 N m2 C-2
q = muatan listrik penimbul medan (C)
r = jarak antara titik P ke muatan q (m)
Demikian juga medan listrik termasuk besaran vektor, seperti halnya gaya listrik. Apabila
pada suatu titik dipengaruh oleh medan listrik yang ditimbulkan oleh lebih dari satu benda
bemuatan, maka kuat medan listrik di tempat itu sama dengan jumlah vektor dari masing-masing
kuat medan.

Apabila letak benda berada dalam satu garis lurus, maka kuat medan listrik pada titik C
adalah : EC = EA + EB

Jika letak benda tidak dalam satu garis lurus. Maka kuat medan listrik di titik C adalah : EC =
EA + EB

10
BAB III
(PENUTUP)

3.1 Kesimpulan
Statis artinya diam. Hal tersebut menunjukan bahwa listrik statis ada kaitannya
dengan gejala kelistrikan tidak mengalir atau diam. Listrik statis tidak bisa menghasilkan
arus listrik. Hal tersebut karena listrik statis tidak bisa mengalir dari satu tempat ke
tampat yang lainnya, tetapi hanya menyala di satu tempat dalam sekejap.

3.2 Saran
Kelompok 5 tentunya menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kelompok 5 mengharapkan
kritikan dan saran yang membangun agar makalah dapat susun secara lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.2016. Problem Set Kemampuan Ipa Program
Super Intensif 2016. Jakarta: Bimbel Nurul fikri

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Halliday, Resnick. 1994. Fisika Edisi Ketiga . Jakarta: Erlangga.

Ilmu Pengetahuan Populer. 2005. Grolier International, Inc.Jendela IPTEK. 2000. Jakarta: Balai
Pustaka

12

Anda mungkin juga menyukai