Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

P E NE R AP A N H U K UM T E R MO D I N A MI K A D AL A M
K E H I DU P A N S E H A RI - H A R I

Disusun oleh :

Erika Faradilla Krishna

01/KBC

SMAN 2 MALANG

Jl. Laksamana Martadinata No.84, Sukoharjo, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa
Timur 65118

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang “Penerapan Hukum
Termodinamika Dalam Kehidupan Sehari-hari” dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Slamet, S.Si, yang telah membimbing
dan memberikan tugas ini.

Saya sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat untuk memahami lebih lanjut
konsep hukum termodinamika yang ada di kehidupan sehari-hari.Namun dalam pembuatan
makalah ini tentu masih banyak kekurangan.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Saya yakin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, Oleh karena itu saran dan
kritik dari pembaca sangat dibutuhkan untuk memperbaiki makalah ini nantinya.

Malang,4 Agustus 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................... i

Kata Pengantar .................................................................................................................. ii

Daftar Isi ........................................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1

C. Tujuan ................................................................................................................... 2

D. Manfaat ................................................................................................................. 2

II. PEMBAHASAN

A. Prinsip Termodinamika Pada Setrika Listrik........................................................ 3

B. Prinsip Termodinamika Pada Kulkas.................................................................... 5

C. Prinsip Termodinamika Pada Rice Cooker........................................................... 6

D. Prinsip Termodinamika Pada Air Conditioner (AC)............................................ 7

E. Prinsip Termodinamika Pada Termos................................................................... 8

F. Prinsip Termodinamika Pada Mesin Diesel......................................................... 9

G. Prinsip Termodinamika Pada Mesin Kendaraan Bermotor................................. 10

II. PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................... 11

B. Saran ................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Termodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari proses ketika usaha diubah
menjadi kalor dan ketika kalor diubah menjadi usaha. Contoh paling mudahnya adalah ketika
kita menggosok-gosokkan kedua tangan kita. Lama-kelamaan, kita merasakan permukaan
tangan kita menghangat. Selain itu, cabang ilmu ini juga dapat kita temukan ketika
pengeboran menghasilkan energi panas atau kalor.

Secara umum, termodinamika ingin memahami bagaimana energi panas dapat mengalir dari
satu medium ke medium lain, proses aliran energinya, dan akibat dari perpindahan energi
tersebut. Variabel-variabel yang sangat diperhatikan dalam cabang ilmu ini termasuk suhu,
kalor, energi, tekanan, dan volume.

Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan


termodinamika. termodinamika sudah sangat tidak asing didalam kehidupan sehari-hari,
banyak sekali peristiwa termodinamika yang terjadi dalam kehidupan. Sebagai contohnya
perubahan suhu yang terdapat pada badan kita, kemudian beberapa peralatan rumah tangga
yang menggunakan konsep termodinamika misalnya dispenser,AC,Kulkas,dan beberapa
peralatan lainnya.

B. Rumusan Masalah

Maka dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari aplikasi hukum termodinamika?


2. Bagaimanakah prinsip kerja dari beberapa peralatan menurut hukum termodinamika?
3. Hukum termodinamika ke-berapakah konsep kerja peralatan tersebut?

1
C. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini,antara lain :


1. Agar dapat mengetahui alat-alat dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
konsep hukum termodinamika.
2. Agar dapat mengetahui cara kerja dari peralatan tersebut.

B. Manfaat

Makalah ini dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya dapat menambah wawasan dan
pengetahuan lebih jauh mengenai penerapan hukum termodinamika dalam kehidupan sehari-
hari.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip Termodinamika pada Setrika Listrik

Setrika listrik adalah alat yang digunakan untuk melicinkan atau menghaluskan pakaian agar
terlihat lebih rapi setelah dicuci dan dikeringkan. Ada beberapa komponen yang mendukung
cara kerja setrika listrik sehingga dapat menghasilkan panas.

Komponen utama pada setrika listik antara lain :

1. Elemen pemanas

Elemen pemanas adalah suatu elemen yang akan


menimbulkan panas bila dialiri arus listrik.

2. Plat dasar (alas/sole plate)

Alas setrika adalah bagian setrika yang akan bersentuhan


langsung dengan kain yang dihaluskan.

3. Besi pemberat

Komponen ini berfungsi sebagai pemberat pada setrika


agar lebih mudah dalam pemakaiannya.

4. Tutup

Untuk mencegah bahaya sengatan listrik.

5. Pemegang

Tangkai pemegang terbuat dari bahan isolasi agar saat


ada kebocoran arus listrik tidak akan membahayakan.

6. Kabel penghubung

7. Pengatur On-Off dan panas

3
Sistim kerja setrika listrik adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi panas.
Perubahan bentuk energi tersebut dihasilkan oleh rangkaian listrik yang memiliki hambatan
cukup besar.

Arus listrik mengalir dari sumber tegangan menuju lampu, kemudian langsung ke saklar
bimetal. Pada sistim saklar ini, ketika kedua logam tersebut kontak, maka arus akan terus
mengalir menuju elemen pemanas yang terdiri dari lilitan kawat sebagai bentuk resistor.
Saklar yang kontak tersebut menyebabkan rangkaian tertutup dan setrika akan mengalami
pemanasan pada tingkatan tertentu. Ketika panas yang ditentukan telah mengalami keadaan
maksimal, maka secara otomatis termostat pada rangkaian saklar akan bekerja. Rangkaian
akan terputus karena prinsip bimetal tadi menyebabkan salah satu logam mengalami
pemuaian dan menyebabkan saklar terbuka. Akibatnya tidak ada arus yang mengalir serta
lampu indikator akan mati. Jadi, prinsip kerja rangkaian setrika listrik sebenarnya sederhana.

Setelah sejumlah energi panas dibangkitkan oleh elemen pemanas, maka selanjutnya panas
tersebut dialirkan menuju alas setrika. Mekanisme perpindahan kalor tersebut berlangsung
secara konduksi.

Aliran perpindahan panas yang terjadi pada elemen pemanas kemudian dihubungkan
(kontak) secara langsung dengan alas setrika, sehingga panas merambat pada alas akibat
konduksi.

4
B. Prinsip Termodinamika pada Kulkas

Hukum termodinamika berlaku untuk prinsip kerja lemari es. Seperti yang kita ketahui
bahwa energi panas selalu bergerak menuju ke daerah yang lebih dingin. Prinsip kerja lemari
es masih berhubungan erat dengan hukum perpindahan kalor. Sebuah lemari es harus
melakukan tugas untuk membalikkan arah normal aliran energi panas. Tugas itu melibatkan
penggunaan energi yang bertujuan untuk memindahkan sesuatu dan untuk melakukannya
sebuah lemari es membutuhkan energi. Dalam kasus ini energi itu disediakan oleh listrik.

1. Energi panas ditransfer udara dingin dalam lemari es untuk menjadi cairan dingin
melalui sebuah mesin evavorator. Kemudian referigeran menyerap energi panas
sehingga lebih hangat dan berubah bentuk menjadi gas.

2. Gas yang terbentuk mengalir melalui compressor agar cairan pendingin (refrigeran)
memiliki temperatur atau suhu yang lebih tinggi.

3. Refrigeran dengan suhu tinggi tersebut kemudian mengalir melalui kondensor,


dimana disanalah energi panas ditransfer ke kumparan pendingin kondensor.

4. Cairan Refrigeran masuk ke komponen Ekspansi tempat yang memiliki ruangan


untuk menyebarkan cairan tersebut keluar serta menurunkan suhunya lebih rendah.

5. Cairan dingin refrigeran tersebut kemudian kembali mengali ke evaporator dan siklus
kembali diulang.

5
C. Prinsip Termodinamika Pada Rice Cooker

Pada rice cooker, energi panas ini dihasilkan dari energi listrik. Suatu cairan akan menguap
bila tekanan uap gas yang berasal dari cairan adalah sama dengan tekanan dari cairan ke
sekitarnya (Puap = Pcair). Jadi, titik didih suatu cairan sebenarnya bisa dimanipulasi dengan
meningkatkan tekanan di luar cairan (tekanan eksternal). Pada penanak nasi biasa, air akan
dididihkan dengan tekanan eksternal biasa, yaitu 101 kPa, dan mendidih pada titik didih
biasa, yaitu 100°C (373 K).

Sementara, pada penanak nasi yang memanipulasi tekanan (pressure cooker, atau electric
pressure cooker) jika tutup lubang uapnya dibuka, maka pressure cooker akan bekerja seperti
penanak nasi biasa, karena tekanan eksternalnya sama dengan tekanan udara luar.

Namun, jika tutup lubang uapnya (biasanya berupa katup) ditutup, akan ada perubahan pada
tekanan udara di ruang dalam pressure cooker dan titik didih cairan akan berubah. Ketika
katupnya ditutup, kondisi sistem berubah karena uap airnya hanya dapat berada di dalam
ruang pressure cooker.

Karena ada tambahan massa (tutup katup), tekanan makin tinggi dan titik kesetimbangan
antar fase (dalam hal ini, antara fase cair dan fase uap) berubah ke temperatur yang lebih
tinggi, dan terbentuklah titik didih baru.

6
.

D. Prinsip Termodinamika Pada AC

Jika dilihat di atas, kita bisa simpulkan bahwa seberapa pun besar enegi yang kita berikan
maka hasil jumlah keluaran energi yang dihasilkan selalu sama dengan energi yang
dimasukkan.

Dari kesimpulan di atas kita bisa menghubungkannya dengan cara kerja AC secara umum
dimana AC menghasilkan udara panas di luar dan dingin di dalam. Jika kita tambah kedua
suhu tersebut akan menjadi suhu normal rata-rata. Hal ini bisa kita simpulkan bahwa AC
bukanlah alat untuk menghasilkan udara dingin saja melainkan alat untuk mengubah suhu
udara rata-rata menjadi panas di luar dan dingin di dalam.

Prinsip kerja AC mirip seperti lemari es, AC beroperasi untuk mentransfer kalor keluar dari
lingkungan yang sejuk kelingkungan yang hangat. Meskipun mirip namun perincian
perancangan sebenarnya berbeda karena penyejuk udara mengambil kalor QL dari dalam
ruangan atau gedung pada temperature rendah , dan membuang kalor Qh keluar lingkungan
pada temperature yang tinggi.

7
E. Prinsip Termodinamika Pada Termos

Termos menggunakan bahan yang bersifat adiabatik. Bahan adiabatik secara ideal
menghambat atau tidak memungkinkan terjadinya interaksi, antara sistem dengan
lingkungan, tidak ada perpindahan kalor antara sistem dalam termos dengan lingkungannya.
Akibatnya tidak terjadi pertukaran temperatur. Dengan menggunakan bahan adiabatik ini
termos mampu mempertahankan suhu air yang berada di dalamnya. Dan suhu air tidak
terkontaminasi dengan suhu lingkungannya.

Prinsip kerjanya termos air adalah sebagai isolator atau pencegah berpindahnya panas dari air
keudara luar. Karena tekanan udara luar untuk daerah tinggi memang lebih rendah
di bandingkan di daerah dataran rendah, sehingga molekul air lebih mudah terlepaske udara
menjadi uap (mendidih). Waktu memasak air di dataran tinggi air akan mudah mendidih,
karena titik didih zat cair di pengaruhi oleh tekanan udara di atas permukaan zat cair.
Semakain keciltekanan udara diatas permukaan zat cair, maka semakin rendah titik didih zat
cair tersebut di daerah dataran tinggi atau pegunungan, tekanan udaranya lebih kecil
di bandingkan tekanan udara di dataran rendah, sehingga titik didih di daerah datarantinggi
atau pegunungan lebih rendah dari daerah dataran tinngi. Karena titik didih di dataran tinggi
lebih rendah maka air akan lebih cepat mendidih.

8
F. Prinsip Termodinamika Pada Mesin Diesel

Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan oleh Hukum Charles),
mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran. Udara disedot ke
dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi
dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat sebelum piston pada posisi Titik Mati
Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang
bakar dalam tekanan tinggi.Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan
saat piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi.

Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan
cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang
penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft
tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada ujung poros crankshaft
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Bagaimana kerja mesin diesel pada termodinamika?

Diagram siklus termodinamika sebuah mesin diesel


ideal. Urutan kerja mesin diesel berurutan dari
nomor 1-4 searah jarum jam. Dalam siklus mesin
diesel, pembakaran terjadi dalam tekanan tetap dan
pembuangan terjadi dalam volume tetap. Tenaga
yang dihasilkan setiap siklus ini adalah area di
dalam garis siklus.

9
G. Prinsip Termodinamika Pada Mesin Kendaraam Bermotor

Pada mesin kendaraan bermotor terdapat aplikasi termodinamika dengan sistem terbuka.
Dimana ruang didalam silinder mesin merupakan sistem, kemudian campuran bahan bakar
dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem melalui knalpot.

Jika mesin 4 tak memerlukan 2 putaran crankshaft dalam satu siklus kerjanya, maka untuk
mesin 2-tak hanya memerlukan satu putaran saja. Hal ini berarti dalam satu siklus kerja 2 tak
hanya terdiri dari 1 kali gerakan naik dan 1 gerakan turun dari piston saja. Desain dari ruang
bakar mesin 2 tak memungkinkan terjadunya hal semacam itu. Ketika piston naik menuju
TMA untuk melakukan kompresi maka katup hisap terbuka dan masuklah campuran bahan
bakar dan udara, sehingga dalam satu gerakan piston dari TMB ke TMA menjalankan dua
langkah sekaligus yaitu kompresi dan isap.

Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan lubang
pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya
ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.

Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar melalui
lubang pembuangan.

Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di dalam ruang bilas
akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus mendorong keluar gas yang ada di
dalam ruang bakar menuju lubang pembuangan.Piston terus menekan ruang bilas sampai titik
TMB, sekaligus memompa gas dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penerapan hukum termodinamika diatas dapat disimpulkan,bahwa :

1) Pada setrika listrik terjadi Hukum Termodinamika I karena energi listrik yang
digunakan berubah wujud menjadi energi panas tetapi besarannya konstan.
2) Pada kulkas terjadi Hukum Termodinamika II karena tidak mungkin ada mesin
pendingin yang dapat memindahkan kalor dari tempat bersuhu rendah ke bersuhu
tinggi,tanpa disertai dengan usaha.
3) Pada rice cooker terjadi Hukum Termodinamika I karena energi listrik yang
digunakan berubah wujud menjadi energi panas.
4) Pada AC terjadi Hukum Termodinamika I dan II.
5) Pada termos terjadi Hukum Termodinamika I ,pada proses adiabatik adalah cara kerja
termos air panas.
6) Pada mesin diesel terjadi Hukum Termodinamika II.
7) Pada mesin kendaraan bermotor terjadi Hukum Termodinamika II.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/apa-itu-hukum-termodinamika-2784/

http://termodinamikayulitadevi.blogspot.com/2015/03/aplikasi-perpindahan-kalor-pada-setrika.html

https://widyasarisite.wordpress.com/2015/03/23/cara-kerja-setrika/

https://www.4muda.com/bagaimana-cara-kerja-kulkaslemari-es-
refrigerator/#:~:text=Hukum%20Termodinamika%20dalam%20Fisika%20berlaku,arah%20normal%20alir
an%20energi%20panas.&text=Sebagai%20gas%2C%20kemudian%20terjadi%20transfer,perubahan%20b
entuk%20kembali%20menjadi%20cairan.

http://melinamustikasari.blogspot.com/2015/03/termodinamika-dalam-kehidupan-sehari.html

http://aksimaulvifairuz.blogspot.com/2015/09/penerapan-ilmu-termodinamika.html

http://desmasusantitermo.blogspot.com/2015/04/termos-dalam-prinsip-termodinamika.html

http://mytermodinamika.blogspot.com/2015/04/mesin-diesel.html

Anda mungkin juga menyukai