Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

USAHA LUAR

TERMODINAMIKA

Disusun oleh :

Dwi Hermawati (4118007)

Peni Pebrianti (4118009)

Septiani Dian Lestari (4118013)

Dosen Pengampu : Endang Lovisia, M.Pd.Si

Mata Kuliah : Termodinamika

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU
TAHUN PELAJARAN 2020
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala.

            Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah memenuhi tugas mata kuliah
Termodinamika. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari
dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Termodinamika, Ibu Endang Lovisia, M.Pd.Si.dan
kedua orang tua kami yang senantiasa memberikan dukungan dan nasihatnya dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

           Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi kami dan
pembaca pada umumnya.

Lubuklinggau, 28 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI....................................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................1

C. Manfaat........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2

A. Usaha Luar pada Beberapa Proses..............................................2

B. Proses dalam Termodinamika.....................................................3

C. Contoh Soal.................................................................................4

BAB III PENUTUP........................................................................................15


3.1 Kesimpulan................................................................................15
3.2 Saran...........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Termodinamika (berasal dari kata thermos (panas) dan dynamic (gerak atau perubahan))
adalah salah satu cabang dari ilmu fisika yang mempelajari panas dan temperatur, serta
hubungan keduanya pada energi dan gerak. Inti dari pembahasan termodinamika adalah
bagaimana energi dalam bentuk panas dapat mengalir dari satu benda ke benda lain, proses dari
aliran energi tersebut, dan akibat yang dihasikan oleh perpindahan energi tersebut.

Bila sistem mengalami pergeseran/ perubahan/ perpindahan karena beraksinya gaya maka
terjadilah usaha. Di dalam termodinamika terdapat 2 jenis usaha yaitu usaha luar dan usaha
dalam. Usaha luar adalah usaha yang dilakukan oleh sistem atau pada sistem. Usaha dalam
adalah usaha yang dilakukan oleh bagian sistem pada bagian sistem lain. Dalam makalah ini
kami akan membahas tentang usaha luar pada beberapa proses termodinamika. Hukum
termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada
rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di
mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan transfer energi dan wujud di antara
mereka dan lingkungan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan usaha luar ?
2. Bagaimana usaha luar pada beberapa proses termodinamika ?

C. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah adalah :
1. Memberikan penjelasan kepada pembaca tentang usaha luar.
2. Memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai usaha luar pada beberapa proses
termodinamika.

3.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Usaha Luar pada Beberapa Proses


1. Usaha Luar
Usaha luar adalah usaha yang dilakukan oleh sistem pada lingkungannya. Usaha luar sama
dengan energi yang keluar dari sistem.
Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan) atau kalor dikurangi
(didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan perubahan
volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang dilakukan oleh gas ketika
volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada tekanan p konstan dinyatakan
sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya.
W = p∆V= p(V2 – V1)
Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang
ditulis sebagai

Tekanan dan volume dapat diplot dalam grafik p – V. jika perubahan tekanan dan volume gas
dinyatakan dalam bentuk grafik p – V, usaha yang dilakukan gas merupakan luas daerah di bawah
grafik p – V. hal ini sesuai dengan operasi integral yang ekuivalen dengan luas daerah di bawah
grafik.

Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas bertambah besar (atau mengembang) dan V2 >
V1. sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau usaha dilakukan terhadap gas) apabila volume
gas mengecil atau V2 < V1 dan usaha gas bernilai negatif.

2. Energi Dalam

Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi dalam. Energi dalam
gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas
tidak melakukan atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi yang tidak tampak tetapi
terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau secara mikroskopik.

Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada dalam keadaan gerak
yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-rata dari seluruh partikel yang
bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi, energi dalam dapat ditinjau
sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang terkandung dan dimiliki oleh partikel-
partikel di dalam gas tersebut dalam skala mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding dengan
suhu mutlak gas. Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan energi dalam
gas. Secara matematis, perubahan energi dalam gas dinyatakan sebagai
2
untuk gas monoatomik

untuk gas diatomik

Dimana ∆U adalah perubahan energi dalam gas, n adalah jumlah mol gas, R adalah konstanta umum
gas (R = 8,31 J mol−1 K−1, dan ∆T adalah perubahan suhu gas (dalam kelvin).

B. Proses dalam Termodinamika

1. Proses Isotermik
Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahan-perubahan di dalam
sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan
proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam
(∆U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang
dilakukan sistem (Q = W).
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p – V di bawah ini. Usaha yang dilakukan sistem
dan kalor dapat dinyatakan sebagai

Dimana V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas.

2. Proses Isokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan melakukan
proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (∆V = 0), gas tidak melakukan usaha (W
= 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat
dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV.
QV = ∆U

3. Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas dikatakan
melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W =
p∆V). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstanQp. Berdasarkan hukum
I termodinamika, pada proses isobarik berlaku

QV =∆U
3
Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai
W = Qp − QV
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi (kalor) yang diserap
gas pada tekanan konstan (Qp) dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume konstan (QV).

4. Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh
sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi
dalamnya (W = ∆U).
Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-masing p1 dan
V1 mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p2 dan V2, usaha
yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai

Dimana γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor molar gas pada tekanan dan
volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar dari 1 (γ > 1).

Proses adiabatik dapat digambarkan dalam grafik p – V dengan bentuk kurva yang mirip dengan
grafik p – V pada proses isotermik namun dengan kelengkungan yang lebih curam.

C. CONTOH SOAL

Soal No. 1
Suatu gas memiliki volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga volume
akhirnya menjadi 4,5 m3. Jika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut!
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)

Pembahasan no 1
Data :
V2 = 4,5 m3
V1 = 2,0 m3
4
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Isobaris → Tekanan Tetap
W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 (4,5 − 2,0) = 5,05 x 105 joule

Soal No. 2
1,5 m3 gas helium yang bersuhu 27oC dipanaskan secara isobarik sampai 87oC. Jika tekanan gas
helium 2 x 105 N/m2 , gas helium melakukan usaha luar sebesar….
A. 60 kJ
B. 120 kJ
C. 280 kJ
D. 480 kJ
E. 660 kJ

Pembahasan no 2
Data :
V1 = 1,5 m3
T1 = 27oC = 300 K
T2 = 87oC = 360 K
P = 2 x 105 N/m2
W = PΔV
Mencari V2 :
V2/T2 = V1/T1
V2 = ( V1/T1 ) x T2 = ( 1,5/300 ) x 360 = 1,8 m3
W = PΔV = 2 x 105(1,8 − 1,5) = 0,6 x 105 = 60 x 103 = 60 kJ

Soal No. 3
2000/693 mol gas helium pada suhu tetap 27oC mengalami perubahan volume dari 2,5 liter menjadi
5 liter. Jika R = 8,314 J/mol K dan ln 2 = 0,693 tentukan usaha yang dilakukan gas helium!

Pembahasan no 3
Data :
n = 2000/693 mol
V2 = 5 L
V1 = 2,5 L
T = 27oC = 300 K
Usaha yang dilakukan gas :
W = nRT ln (V2 / V1)
W = (2000/693 mol) ( 8,314 J/mol K)(300 K) ln ( 5 L / 2,5 L )
W = (2000/693) (8,314) (300) (0,693) = 4988,4 joule

Contoh soal isobarik

1. Suatu gas dengan tekanan volume 1,2 liter secara perlahan dipanaskan pada tekanan konstan
1,5 x 105 N/m2 samapi volumenya menjadi 2 liter. Hitung besarnya usaha yang di lakukan
oleh gas tersebut
Jawaban:
Dik: V1= 1,2 L
V2=2L
P= 1,5 x 105 N/m2
1 liter= 1 dm3 = 10-3 m3
Dit: w?
W = P (V2-V1)
= 1,5 x 105 N/m2 ((2-1,2)x 10-3 m3)
= 120 joule
5
2. Grafik tekanan (P) – volume (V) gas yang mengalami proses isobarik. Usaha yang dilakukan
oleh gas pada proses AB adalah…

Pembahasan

Diketahui :
Tekanan (P) = 5 x 10^5 N/m2
Volume awal (V1) = 2 m3
Volume akhir (V2) = 6 m3
Ditanya : usaha yang dilakukan pada proses AB
Jawab :
W = P (V2 – V1)
W = (5 x 10^5)(6 – 2) = (5 x 10^5) (4)
W = 20 x 10^5
     = 2 x 10^6 Joule
3.  Dalam suatu wadah tertutup, gas memuai sehingga volumenya berubah menjadi 3 kali
volume awal (V = volume awal, T = suhu awal). Suhu gas berubah menjadi…

Pembahasan
Diketahui :
Volume awal (V1) = V
Volume akhir (V2) = 3V
Suhu awal (T1) = T

Ditanya : suhu akhir (T2)

Jawab :

6
4. Usaha yang dilakukan gas pada proses ABC adalah…

Pembahasan
Diketahui :
Tekanan 1 (P1) = 6 x 10^5 Pascal = 6 x 10^5 N/m2
Tekanan 2 (P2) = 3 x 10^5 Pascal = 3 x 10^5 N/m2
Volume 1 (V1) = 2 cm3 = 2 x 10^-6 m3
Volume 2 (V2) = 6 cm3 = 6 x 10^-6 m3
Ditanya : Usaha yang dilakukan pada proses ABC.
Jawab :
Pada proses AB, volume konstan sehingga tidak ada usaha yang dilakukan oleh gas. Gas
melakukan usaha hanya pada proses BC. Jadi usaha pada proses ABC = usaha pada proses
BC.
W = P2 (V2 – V1)
W = (3 x 10^5)(6 x 10^-6 – 2 x 10^-6)
W = (3 x 10^5)(4 x 10^-6)
W = 12 x 10^-1
W = 1,2 Joule
Usaha yang dilakukan pada proses ABC = 1,2 Joule.

5. Selisih usaha yang dilakukan oleh gas pada proses AB dan CD adalah…

Pembahasan

Diketahui :
Proses isobarik AB :
Tekanan (P) = 6 atm = 6 x 105 N/m2
Volume awal (V1) = 1 liter = 1 dm3 = 1 x 10-3 m3
Volume akhir (V2) = 3 liter = 3 dm3 = 3 x 10-3 m3
Proses isobarik CD :
Tekanan (P) = 4 atm = 4 x 105 N/m2
Volume awal (V1) = 2 liter = 2 dm3 = 2 x 10-3 m3
Volume akhir (V2) = 5 liter = 5 dm3 = 5 x 10-3 m3
Ditanya : Selisih usaha yang dilakukan oleh gas pada proses AB dan CD
Jawab :
Usaha yang dilakukan oleh gas pada proses AB :
W = P (V2 – V1)
W = (6 x 105)(3 x 10-3 – 1 x 10-3)
W = (6 x 105)(2 x 10-3)
W = 12 x 102 = 1200 Joule
Usaha yang dilakukan oleh gas pada proses CD :
7
W = P (V2 – V1)
W = (4 x 105)(5 x 10-3 – 2 x 10-3)
W = (4 x 105)(3 x 10-3)
W = 12 x 102 = 1200 Joule
Selisih usaha yang dilakukan gas pada proses AB dan CD adalah 1200 – 1200 = 0.

6. Suatu gas memiliki volume awal 2,0 m³ dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga volume
akhirnya menjadi 4,5 m³ Jjika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut !
( 1atm = 1,01 x 10^5 Pa ) 
Pembahasan
Data :
V2 = 4,5 m³
V1 = 2,0 m³
P = 2atm = 2,02 x 10^5 Pa
Isobaris⇒tekanan tetap
W = P (ΔV)
W = P (V2 - V1)
W = 2,02 x 10^5 (4,5 - 2,0) = 5,05 x 10^5 joule

Contoh soal Isotermik


1. 10 mol gas helium memuai secara isotermal pada suhu 470 C sehingga volumenya menjadi 2
kali volume semula. Berapa usaha yang telah dilakukan oleh gas helium tersebut.
Jawab :
Dik: T=470 C = (47+273)=320 K
V2=V1
Dit= w?
Dij= W= nRT ln (V1/V2)
= (10 mol)(8,31j/mol)(320) ln (V1/V2)
= 26.592 ln 2
= 18.428 joule

2. Sejumlah gas ideal pada mulanya mempunyai tekanan P dan volume V. Jika gas tersebut
mengalami proses isotermal sehingga tekanannya menjadi 4 kali tekanan semula maka
volume gas berubah menjadi…
Pembahasan
Diketahui :
Tekanan awal (P1) = P
Tekanan akhir (P2) = 4P
Volume awal (V1) = V
Ditanya : volume akhir gas (V2)
Jawab :
Hukum Boyle (proses isotermal atau suhu konstan) :
P V = konstan
P1 V1 = P2 V2
(P)(V) = (4P)(V2)
V = 4 V2
V2 = V / 4 = ¼ V
Volume gas berubah menjadi ¼ kali volume awal.

3. Dalam suatu wadah tertutup, gas memuai sehingga volumenya berubah menjadi 2 kali
volume awal (V = volume awal, P = tekanan awal). Tekanan gas berubah menjadi…
8
Pembahasan
Diketahui :
Tekanan awal (P1) = P
Volume awal (V1) = V
Volume akhir (V2) = 2V
Ditanya : tekanan akhir (P2)
Jawab :
P1 V1 = P2 V2
P V = P2 (2V)
P = P2 (2)
P2 = P / 2 = ½ P
Tekanan gas berubah menjadi ½ kali tekanan awal.
4. Di dalam sebuah bejana tertutup terdapat gas yang mempunyai tekanan 2 atm dan volume 1
liter. Jika tekanan gas menjadi 4 atm maka volume gas menjadi…
Pembahasan
Diketahui :
Tekanan awal (P1) = 2 atm = 2 x 105 Pascal
Tekanan akhir (P2) = 4 atm = 4 x 105 Pascal
Volume awal (V1) = 1 liter = 1 dm3 = 1 x 10-3 m3
Ditanya : Volume akhir (V2)
Jawab :
P1 V1 = P2 V2
(2 x 105)(1 x 10-3) = (4 x 105) V2
(1)(1 x 10-3) = (2) V2
1 x 10-3 = (2) V2
V2 = ½ x 10-3
V2 = 0,5 x 10-3 m3 = 0,5 dm3 = 0,5 liter

5. Tiga mol gas memual secara isotermal pada suhu 27°C sehinga volumenya berubah dari
0,02m³ menjadi 0,04m³. Usaha yang dilakukan gas tersebut adalah... (In²0,693).
A. 13478 J
B. 14786 J
C. 16432 J
D. 17471 J
E. 18437 J

Jawaban:
Dik :
n : 10mol
T : 47°C = 320k
V2 : 2V1
Dit : W ?

Jwb :
W = n.R.T In V2/V1
W = 10 mol.8,314 J/mol.k.320 K 1n² V1/V2
W =26604,8 J 1n²
W=26604,8 J .0693
W=18437 J

9
6. Satu mol gas ideal mengalami proses isotermal pada suhu T sehingga volumenya menjadi
2x, jika R adalah konstanta gas molar, usaha yang dikerjakan oleh gas selama proses tersebut
adalah...
Pembahasan
Dik = ∆U = 0
n=1mol
W= nRT ln (V2/V1)
Dit = W dalam isotermik
Dij=W= nRT ln (V2/V1)
=(1 mol) RTln(2V/V)
W= RTln 2

Contoh soal isokhorik


1. 10 mol gas helium disimpan dalam tabung tertutup, volume 2L tetap memiliki tekanan 1,2
x 106Pa. Jika gas menyerap kalor sehingga tekanan menjadi 2 x 106Pa maka tentukan
perubahan energi dalam dan kalor yang diserapnya.
Jawab:
Dik= V= 2L = 2X 103 m3
P1= 1,2 x 106Pa
P2= 2 x 106Pa
Ddit = ΔU?. Q?
Dij= ΔU= (3/2) n RT
= (3/2)( n RT2- n RT1)
= (3/2)(P2V2-P1V1)
= (3/2)((2X 106)( 2X 103 )- (1,2 x 106)( 2X 103)
= 3/2 (400-240)
= 240 Joule

Q = W + ΔU
= 0 + 240
= 240 joule

2. Kalor sebanyak 3000 Joule ditambahkan pada sistem dan system melakukan usaha 2500
Joule pada lingkungan. Perubahan energi dalam sistem adalah ……
Pembahasan :
Diketahui : Kalor (Q) = + 3000 Joule
Usaha (W) = + 2500 Joule
Ditanya : Perubahan energi dalam
Jawab :
Hukum I Termodinamika :
ΔU = Q – W
Aturan tanda :
Q posiitif jika kalor ditambahkan pada sistem
W positif jika sistem melakukan usaha pada lingkungan
Q negatif jika kalor dilepaskan sistem
W negatif jika lingkungan melakukan usaha pada sistem
Perubahan energi dalam system :
ΔU = 3000 – 2500 Joule
ΔU = 500 Joule
Energy dalam sistem bertambah 500 Joule.

10
3. Sebanyak 0,2 mol gas monoatomik bersuhu 27oC berada di dalam sebuah bejana
tertutup. Kalor yang harus diserap agar suhu gas bertambah menjadi 400 K adalah…
Konstanta gas umum (R) = 8,315 J/mol.K
Pembahasan
Diketahui :
Jumlah mol (n) = 0,2 mol
Suhu awal (T1) = 27oC + 273 = 300 K
Suhu akhir (T2) = 400 K
Konstanta gas umum (R) = 8,315 J/mol.K
Ditanya : Kalor yang diserap (Q)
Jawab :
Pada proses isokhorik, volume tetap sehingga tidak ada usaha yang dilakukan gas (W =
0).
Hukum I Termodinamika :

Kalor yang diserap (Q) = pertambahan energi dalam gas (U). Perubahan energi dalam
gas dihitung menggunakan rumus energi dalam di bawah.
Energi dalam gas :

Kalor yang diserap oleh gas = perubahan energi dalam = 249,45 Joule.

4. Kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan lingkungan melakukan usaha
2500 Joule pada sistem. Perubahan energi dalam sistem adalah…..
Pembahasan :
Diketahui : Kalor (Q) = + 2000 Joule
Usaha (W) = - 2500 Joule
Ditanya : Perubahan Energi dalam system
Jawab :
ΔU = Q – W
ΔU = 2000 – (-2500) Joule
ΔU = 2000 + 2500 Joule
ΔU = 4500 Joule
Energi dalam sistem bertambah 4500 Joule.

5. Kalor sebanyak 2000 Joule dilepaskan sistem dan lingkungan melakukan usaha 3000
Joule pada sistem. Perubahan energi dalam sistem adalah ….
Pembahasan :
Diketahui : Kalor (Q) = - 2000 Joule
Usaha (W) = - 3000 Joule
Ditanya : Perubahan energi dalam sistem
Jawab :
ΔU = Q – W
ΔU = -2000 – (-3000)
ΔU = - 2000 + 3000
ΔU = 1000 Joule
Energi dalam sistem bertambah 1000 Joule

11
Contoh adibatik
1. 2 gas ideal memiliki suhu 37 celcius ternyata tanpa ada perubahan kalor pada sitem
gas suhunya naik menjadi 62 celcius. R = 8,314 j/k. Berapakah perubahan energi
dalamnya.
Jawab
Dik= n= 2 mol
T1= 370 C
T2= 620 C
R= 8,314 j/k
Dit= ΔU?.
Dij= ΔU= (3/2) nDT
=(3/2)(2)(8,314)( 370 C-620 C)
= 623,7 joule

2. Suatu sitem mengalami proses Adiabatik. Pada system dilakukan usaha 100 Joule.
Jika perubahan energy dalam system adalah ΔU dan kalor yang diserap system
adalah Q. maka..
Pembahasan :
Pada proses Adiabatik, berlaku :
dQ = NOL, karena terjadi pertukaran kalor
dU = - W, Karena dQ = 0 bisa diasumsikan menjadi dU + dQ = - 100 Joule.

3. Usaha sebesar 2 × 103 J diberikan secara adiabatik untuk memampatkan 0,5 mol gas
ideal monoatomik sehingga suhu mutlaknya menjadi 2 kali semula. Jika konstanta
umum gas R = 8,31 J/mol K, tentukanlah suhu awal gas.
Kunci Jawaban :

Diketahui: W = 2 × 103 J, T2 = 2T1, dan n = 0,5 mol.

W = 3/2 n R (T2 – T1) = 3/2 n R (2T1 – T1)

W = 3/2 n R T1

T1 = 2W / 3nR = 2(2 x 103 joule) / 3 x 0,5 mol x 8,31 J/molK = 321 K

Jadi, suhu awal gas adalah 321 K.

4. Sejumlah udara berekspansi secara adiabatik dari tekanan awal 2 atm dan volume
awal 2 liter pada temperatur 200C menjdai dua kali volume awalnya γ = 1,4.
Hitunglah:
a. Tekanan akhir
b. Temperatur akhir
c. Usaha yang dilakukan oleh gas

Penyelesaian:
Diketahui:
γ = 1,4
V1 = 2 liter
V2 = 4 liter
P1 = 2 atm
T1 = 20 + 273 = 293 K
Ditanya:
12
a. P2
b. T2
c. W
jawab

5. Sejumlah gas mengalami ekspansi secara adiabatik volumenya menjadi 0,1 m³. Jika
suhu akhir gas setengah suhu awalnya dan tekanan awal gas 2 x 105 Pa, tekanan gas
setelah ekspansi adalah... (γ = 1,4)

Diketahui:
V2 = 0,1 m³
T2 = 1T ----> setengah suhu awalnya
T1 = 2T
P1 = 2 x 105 Pa
γ = 1,4 = 14/10
Ditanya: P2 (Tekanan gas setelah ekspansi)?
Jawab:
Cari dulu volume awal (V1).
T1. V1γ-1 = T2. V2γ-1
2 . V11,4-1 = 1 . (0,1)1,4-1
2. V10,4 = (0,1)0,4
karena 0,4 = 4/10, maka semuanya dipangkatkan 10/4 agar pangkat yang lain hilang.
210/4. V1 = 0,1
5,65 .V1 = 0,1
V1 = 0,1 / 5,65
V1 = 0,017 m³

Lalu cari P2-nya.


P1.V1γ = P2.V2γ
2 x 105 . (0,017)1,4 = P2 . (0,1)1,4
2 x 105 . 0,0035 = P2 . 0,04
P2 = 700 / 0,04
P2 = 17500 Pa
13
6. Suatu gas dalam tabung mengalami pemampatan secara adiabatik maka pada proses
ini akan terjadi...
a. W = 0 dan ΔT > 0
b. W < 0 dan ΔT > 0
c. W > 0 dan ΔT = 0
d. W < 0 dan ΔT < 0
e. W > 0 dan ΔT > 0
Jawab:
Proses adiabatik adalah sebuah proses dimana pemuaian ditandai dengan tidak
adanya kalor yang masuk atau keluar sistem "Q=0" sehingga berlaku ΔU = -W yang
berarti W < 0.
Jika gas memuai secara adiabatik, maka gas melakukan kerja dan mengakibatkan
penurunan energi dalam sistem. Energi dalam sistem berkurang sebesar ΔU sehingga
suhu gas juga turun, yang berarti ΔT < 0. (Jawaban: D)

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat disampaikan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Usaha luar adalah usaha yang dilakukan oleh sistem pada lingkungannya. Usaha luar
sama dengan energi yang keluar dari sistem.
2. Proses dalam termodinamika, meliputi isobarik (tekanan konstan), isokhorik
(volume konstan), isotermik (suhu konstan), dan adiabatik (tanpa panas).
Keempat proses ini memiliki aplikasi masing-masing dalam kehidupan sehari-hari,
proses ini merupakan salah satu penerapan termodinamika yang dapat dilihat
secara jelas.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
referensi dalam memahami dunia fisika khususnya mengenai usaha luar dalam termodinamika.
Dan mudah-mudahan dapat bermanfaat dalam kehidupan Anda.

15
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Erlangga : Jakarta


Hidayat, Lirik. 2004. Kamus Fisika Bergambar .Bandung
Tim SSCIntersolusi, 2010. "Olimpiade Fisika SMA", Penerbit Erlangga, Ciracas

Young, Hugh D dan Roger A. Freedman. 2002. Fisika Universitas/edisi kesepuluh/Jilid 1.


Jakarta : Erlangga.

16

Anda mungkin juga menyukai