Rika Yulianti
Pendidikan Kimia
rikayulianti317@gmail.com
ABSTRAK
Buah - buahan adalah salah satu jenis makanan yang mengandung manfaat. Kandungan buah
seperti vitamin, mineral baik bagi kesehatan tubuh, oleh karena itu buah menjadi salah satu
hidangan favorit di kalangan masyarakat, salah satunya adalah buah alpukat. Konsumsi buah
alpukat meningkat menyebabkan peningkatan produksi limbah biji alpukat. Limbah- limbah ini
sangat mengganggu pemandangan dan tentunya menyebabkan lingkungan menjadi tidak sehat.
Namun, disisi lain ternyata biji alpukat mengandung banyak senyawa potensial, salah satunya
adalah komponen polifenolik katekin.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi senyawa
antioksidan katekin yang terdapat di dalam ekstrak biji buah alpukat. Penelitian ini dilakukan di
laboratorium dengan metode eksperimen berkelanjutan. Analisis komposisi dari biji alpukat ini
yaitu polifenol katekin yang bermanfaat sebagai antioksidan.
ABSTRACT
Fruits are one type of food that contains many benefits. The content of fruits such as vitamins,
minerals are good for health, therefore the fruit is one of the favorite dishes in the community, one
of which is the avocado. Increased consumption of avocados causes an increase in avocado seed
waste production. This waste is very disturbing view and certainly causes the environment to
become unhealthy. However, on the other hand it turns out that avocado seeds contain many
potential compounds, one of which is the polyphenolic component of catechins. This study aims to
determine the potential antioxidant compounds of catechins found in avocado seed extract. This
research was conducted in a laboratory with continuous experimental methods. Analysis of the
composition of avocado seeds is catechin polyphenols that are useful as antioxidants.
PENDAHULUAN
Salah satu kandungan dalam biji alpukat yaitu antioksidan. Selain itu, berdasarkan
percobaan fitokimia, alpukat juga mengandung polifenol, flavonoid, triterpenoid, kuinon,
saponin, tannin, monoterpenoid,dan seskuiterpenoid (Zuhrotun, 2007). Antioksidan
merupakan senyawa yang dapat digunakan untuk memperbaiki kerusakan pada sel tubuh.
Pemenuhan kebutuhan antioksidan yang optimal dapat membantu dalam kerja fungsi
sistem kekebalan tubuh. Mekanisme kerja antioksidan ini yaitu dapat menurunkan
konsentrasi jumlah bakteri (Dewi, 2013).
Senyawa fenol atau fenolik merupakan salah satu dari senyawa metabolik
sekunder yang dihasilkan dari proses metabolisme. Senyawa metabolit sekunder seperti
alkaloid, flavonoid, steroid, saponin, terpenoid, dan tannin sering dijumpai pada tanaman
(Harborne, 1987). Senyawa ini bentuknya berupa molekul berukuran kecil, mempunyai
sifat spesifik, dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Senyawa Fenol mempunyai gugus
hidroksil yang banyak , bersifat polar, yang menyebabkan fenol ini dapat terekstrak dalam
pelarut pelarut polar ( Robinson, 1995)
Sementara katekin merupakan salah satu jenis dari senyawa fenol yang secara
alami dihasilkan oleh tumbuhan. Senyawa ini juga disebut senyawa polifenol karena
memiliki gugus fenol lebih dari satu yaitu gugus fenol yaitu gugus fenol (cincin A dan B )
dan satu gugus hidrospiran cincin C. Gugus fenol yang lebih dari satu menyebabkan
senyawa ini mengandung banyak antioksidan (Juniaty tawoha, Balitteri 2013)
Katekin merupakan senyawa yang mempunyai sifat sifat antara lain : asam lemak
yang larut dalam air, tidak berwarna, serta tidak menimbulkan rasa pahit. Katekin
merupakan reduktor yang baik karena sangat mudah teroksidasi pada pH netral.
(Heroniaty, 2012)
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen diawali dengan
pengumpulan pustaka-pustaka dan teori-teori yang mendukung penelitian yang dapat
dilakukan dengan cara studi literature baik melalui media cetak seperti buku dan jurnal,
maupun media online.
1. Timbangan analitik
2. Pemanas
3. Pipet tetes
4. Mortar
5. Alu
6. Biji alpukat
7. Petroleum eter
8. Larutan NaCl
9. Aquades
13. Stopwatch
15. Pengaduk
19. Penjepit
4) Mengamati banyaknya ekstrak biji alpukat yang ada dari sisa hasil pemanasan.
Setelah diamati, ternyata ektrak biji alpukat mengandung fenol yang dapat
digunakan sebagai antioksidan yang mampu melindungi diri dari radikal bebas.
KESIMPULAN
Fenol pada biji alpukat yang mengandung antioksidan dapat digunakan untuk
perlindungan diri dari radikal bebas. Pemanfaatan biji alpukat ini diharapkan selain dapat
dimanfaatkan untuk kesehatan, juga dapat meminimalisir adanya limbah biji alpukat.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi. (2013). Penggunaan Ekstrak biji buah alpukat ( Persea Americana Mill.) sebagai Antibakteri
Proteus Mirabilis dan Aerobacter Aerogenes. Journal FMIPA Universitas PGRI. Vol 06. No 02,
Surabaya
Heroniaty. (2012). Sintesis Senyawa Diamer Katekin dari Ekstrak Teh Hijau dengan
Menggunakan Katalis Enzim Peroksidase dari Kulit Bawang Bombay ( Allium Cepa L.).
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Pasca Sarjana. Prodi Ilmu
Kimia Depok.
Tawoha J. Balitteri. (2013). Kandungan Senyawa Kimia pada Daun Teh (Camelia Sinensis
). Warta Penelitian dan Pengembagan Tanaman Industri Vol. 19. (3)
Zuhrotun, Ade. (2007). Aktivitas Anti Diabetes Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea
Americana Mill.) Bentuk Bulat. Universitas Padjajaran Fakultas Farmasi. Jatinangor