“EFEK FOTOLISTRIK”
LOGAM TEMBAGA
Nama Kelompok :
1.Hasna Amalina
2. Andre Pratama
3. Ari Atma Sulistia
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas hasil laporan
Praktikum “Fisika Modern” ini.
Dalam penyusunannya, kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu fisika
modern yaitu Dra. Susilawati, M.Si., Ph.D yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini
bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari laporan praktikum ini lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas laporan
praktikum ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum kami ini
bermanfaat.
Penyusun
Hasna Amalina
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
1. Menentukan hubungan antara arus dengan tegangan baterai?
2. Menentukan hubungan antara arus dengan intensitas cahaya?
3. Menentukan hubungan antara frekuensi dengan energi kinetik?
1.4 Manfaat Praktikum
1. Dapat memahami proses efek fotolistris secara praktik dan teoritik.
BAB II
LANDASAN TEORI
Efek fotolistrik yaitu terlepasnya elektron dari permukaan logam karena logam
tersebut disinari cahaya. Untuk menguji teori kuantum yang dikemukakan oleh Max
Planck, kemudian Albert Einstein mengadakan suatu penelitian yang bertujuan untuk
menyelidiki bahwa cahaya merupakan pancaran paket-paket energi yang kemudian
disebut foton yang memiliki energi sebesar . Percobaan yang dilakukan Einstein lebih
dikenal dengan sebutan efek fotolistrik.
Gambar 2.2 Grafik hubungan antara intensitas dengan potensial henti (2.1)
Ek = ½ m.v2 = eV
dengan :
Ek = energi kinetik elektron foto (J atau eV)
m = massa elektron (kg)
v = kecepatan elektron (m/s)
e = muatan elektron (C)
Vo = potensial henti (volt)
Berdasarkan hasil percobaan ini ternyata tidak semua cahaya (foton) yang
dijatuhkan pada keping akan menimbulkan efek fotolistrik. Efek fotolistrik akan timbul
jika frekuensinya lebih besar dari frekuensi tertentu. Demikian juga frekuensi minimal
yang mampu menimbulkan efek fotolistrik tergantung pada jenis logam yang dipakai.
2.2 Teori Gelombang Tentang Efek Fotolistrik
Selanjutnya, marilah kita pelajari bagaimana pandangan teori gelombang dan teori
kuantum (foton) untuk menjelaskan peristiwa efek fotolistrik ini. Dalam teori gelombang ada
dua besaran yang sangat penting, yaitu frekuensi (panjang gelombang) dan intensitas.
Ternyata teori gelombang gagal menjelaskan tentang sifat-sifat penting yang terjadi pada
efek fotolistrik, antara lain:
a. Menurut teori gelombang, energi kinetik elektron foto harus bertambah besar jika
intensitas foton diperbesar. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa energi kinetik
elektron foto tidak tergantung pada intensitas foton yang dijatuhkan.
b. Menurut teori gelombang, efek fotolistrik dapat terjadi pada sembarang frekuensi, asal
intensitasnya memenuhi. Akan tetapi kenyataannya efek fotolistrik baru akan terjadi jika
frekuensi melebihi harga tertentu dan untuk logam tertentu dibutuhkan frekuensi minimal
yang tertentu agar dapat timbul elektron foto.
c. Menurut teori gelombang diperlukan waktu yang cukup untuk melepaskan elektron dari
permukaan logam. Akan tetapi kenyataannya elektron terlepas dari permukaan logam
dalam waktu singkat (spontan) dalam waktu kurang 10-9 sekon setelah waktu
penyinaran.
d. Teori gelombang tidak dapat menjelaskan mengapa energi kinetik maksimum elektron
foto bertambah jika frekuensi foton yang dijatuhkan diperbesar.
Teori kuantum mampu menjelaskan peristiwa ini karena menurut teori kuantum
bahwa foton memiliki energi yang sama, yaitu sebesar hf, sehingga menaikkan intensitas
foton berarti hanya menambah banyaknya foton, tidak menambah energi foton selama
frekuensi foton tetap.
Menurut Einstein energi yang dibawa foton adalah dalam bentuk paket, sehingga
energi ini jika diberikan pada elektron akan diberikan seluruhnya, sehingga foton tersebut
lenyap. Oleh karena elektron terikat pada energi ikat tertentu, maka diperlukan energi
minimal sebesar energi ikat elektron tersebut. Besarnya energi minimal yang diperlukan
untuk melepaskan elektron dari energi ikatnya disebut fungsi kerja (Wo) atau energi
ambang. Besarnya Wo tergantung pada jenis logam yang digunakan. Apabila energi foton
yang diberikan pada elektron lebih besar dari fungsi kerjanya, maka kelebihan energi
tersebut akan berubah menjadi energi kinetik elektron. Akan tetapi jika energi foton lebih
kecil dari energi ambangnya (hf < Wo) tidak akan menyebabkan elektron foto. Frekuensi
foton terkecil yang mampu menimbulkan elektron foto disebut frekuensi ambang.
Sebaliknya panjang gelombang terbesar yang mampu menimbulkan elektron foto disebut
panjang gelombang ambang. Sehingga hubungan antara energi foton, fungsi kerja dan
energi kinetik elektron foto dapat dinyatakan dalam persamaan:
dengan :
Ek = energi kinetik maksimum elektron foto
h = konstanta Planck
f = frekuensi foton
fo = frekuensi ambang
1. Faktor yang mempengaruhi keluar atau tidaknya elektron adalah frekuensi dari
cahaya dan jenis logam yang dipakai.
2. Frekuensi cahaya mempengaruhi energi kinetik dari elektron oleh karena itu,
seberapa cepatnya elektron bergerak setelah keluar dari logam ditentukan oleh
frekuensi cahaya
3. Banyak atau tidaknya elektron yang keluar ditentukan oleh besarnya intensitas cahaya
yang diberikan.
Intensitas 100%
No λ (nm) Tegangan
Arus ( ampere)
(volt)
-3,00 0,000
-2,00 0,000
1. -1,00 0,038
2. 200 0,00 0,248
3. 1,00 0,248
4. 2,00 0,248
5. 3,00 0,248
Intensitas 100%
Warna Frekuensi Energi Elektron Fungsi
No λ (nm) Arus Tegangan
Cahaya cahaya (Ek) kerja (eV)
(A) (volt)
(10^17 Hz) (10^-19 J)
1. 250 0.000 0,00 0,012 0,795
2. 225 0.081 2,00 0,0133 1,613
3. 200 0.248 4,00 0,015 2,739 12,092
4. 175 0.549 6,00 0,02 4,159
5. 150 1.052 8,00 0,024 6,052
4.3 Pembahasan
a. Hubungan Antara arus dengan tegangan baterai
Efek fotolistrik terjadi ketika elektron terlepas dari permukaan suatu permukaan
logam yang disinari cahaya (foton) yang memiliki energi lebih besar dari energi ambang
(fungsi kerja) logam. Pada percobaan pertama ini bertujuan untuk mendiskripsikan grafik
arus terhadap tegangan batrai, kami melakan percobaan mengunakan logam tembaga
yang di sinari dengan sinar UV (ultraviolet) 200 nm dengan intensitas 100%. pada
percobaan ini kami memanipulasi tegangan batrai antara tegangan -3,00 Volt sampai
3,00 Volt didapatkan respon berupa nilai arus yang bervariatif.
A. Kesimpulan
a. simpulkan bahwa tegangan batrai berpengaruh terhadap arus yang menunjukan
grafik kesebandingan dimana semakin tegangan batrai mengarah ke positif maka arus
semakin besar.
b. intensitas cahaya pada percobaan ketiga mempengaruhi kuat arus dari rangkaian.
c. Energi kinetik dipengaruhi oleh frekuensi cahaya, semakin besar frekuensi maka
energi kinetik semakin meningkat.
B. Saran
Dalam melakukan percobaan dengan simulasi Phet lakukanlah percobaan dengan
berkali-kali sebelum memutus suatu kesimpulan supaya mendapatkan hasil yang baik dan
mendapat pehaman tentang konsep efek fotolistrik.
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, A., (1986). konsep fisika modern edisi ketiga, diterjemahkan oleh, The Houw Liong,
Jakarta: Erlangga.
Puji Kumala Pertiwi, Fitriana, Prof. Dr. Darminto, M.Sc. Konstanta Planck. JURNAL SAINS
DAN SENI ITS Vol. 4, No.1,
Irwansyah Ramadhani, Arum Puspita Sari, Muhammad Nasrullah, Aris Widodo, Ridlo
Fajjrittamam. Konstanta Planck. JURNAL FISIKA MODERN Vol. 2, No. 1, (2012)
LAMPIRAN-LAMPIRAN