Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FISIKA MODERN

“SIFAT PARTIKEL PADA GELOMBANG”

OLEH

JAINUARD TANDIBELO ( 21921406 )

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah – Nya sehingga dapat menyelesaikan Makalah Fisika Modern Tentang “
Siifat Partikel Dari gelombang” makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas Mata Kuliah Fisika Modern
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna,
baik dari segi penulisan, bahasan, ataupun penyusunannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata
pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik
di masa yang akan datang.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1.....................................................................................................................Latar
Belakang.....................................................................................................1
1.2.....................................................................................................................Rum
usan masalah...............................................................................................
1.3.....................................................................................................................Tuju
an.................................................................................................................
BAB II ISI..................................................................................................................
2.1.......................................................................................................................Gelo
mbang Elektromagnetik...............................................................................
2.2.......................................................................................................................Efek
Fotolistrik.....................................................................................................
2.3.......................................................................................................................Teori
kuantum Cahaya...........................................................................................
2.4.......................................................................................................................Apak
ah Cahaya Itu...............................................................................................
BAB III PENUTUP....................................................................................................
3.1........................................................................................................................Simp
ulan................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada fisika klasik kita memandang elektron, proton dan neutron sebagai
partikel, sedangkan radiasi elektromagnetik, cahaya sinar x dan sinar g
dipandang sebagai gelombang. Sebenarnya sifat gelombang dan sifat partikel
merupakan suatu sifat yang berkaitan satu sama lain yang hanya bergantung
pada jenis eksperimen yang diamati, berarti pada suatu keadaan tertentu partikel
dapat berkelakuan seperti gelombang, sedangkan dalam keadaan tertentu
lainnya gelombang dapat berkelakuan sebagai partikel jadi terdapat sifat
dualisme dari partikel dan gelombang.

1.2. Rumusan masalah


1. Apa itu gelombang elektromagnetik
2. Apa itu efek foto listrik
3. Bagaimana teori kuantum cahaya
4. Apakah itu cahaya

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu gelombang elektromagnetik
2. Untuk mengetahui apa itu efek foto listrik
3. Untuk mengetahui bagaimana teori kuantum cahaya
4. Untuk mengetahui apakah itu cahaya

4
BAB II
ISI

2.1. Gelombang elektromagnetik


Gelombang elektromagnetik dapat digambarkan sebagai dua buah
gelombang yang merambat secara transversal pada dua buah bidang tegak lurus
yaitu medan magnetik dan medan listrik. Merambatnya gelombang magnet akan
mendorong gelombang listrik, dan sebaliknya, saat merambat, gelombang listrik
akan mendorong gelombang magnet. Diagram di atas menunjukkan gelombang
cahaya yang merambat dari kiri ke kanan dengan medan listrik pada bidang
vertikal dan medan magnet pada bidang horizontal.

Gambar 2.1. Gelombang elektromagnetik

Pengandengan medan listrik dan megnetik yang bergerak dengan kelajuan


cahaya dan menimbulkan perilaku gelombang yang khusus.
Pada tahun 1864 James Clerk Maxwell mengemukakan bahwa muatan
listrik yang dipercepat menimbulkan gangguan listrik dan magnetik yang terkait
yang menjalar terus menerus melalui ruang hampa. Jika muatan bergetar periodis,
gangguannya adalah gelombang yang komponen listrik dan magnetiknya saling
tegak lurus pula pada arah gerak seperti dalam gambar 2.1.

5
Gambar 2.2 Gelombang elektromagnetik menjalar dengan kumparan medan
listrik dan medan magnet saling tegak lurus

Pada gambar 2.2 dapat dijelaskan bahwa saat saklar S ditutup maka aka
nada arus yang mengalir pada kumparan dan sampai di plat sejajar. Pada kumparan
akan timbul medan magnet dan pada plat sejajar akan timbul medan listrik. Pada
saat saklar dibuka dan ditutup secara bergantian dengan cepat seperti inductor
rumkorf maka pada kumparan dan plat sejajar dapat memancarkan gelombang
elektromagnetik karena ada medan listrik (E) dan medan magnet (B) yang berubah-
ubah secara bergantian dan terus menerus. Bukti bahwa disitu terjadi rambatan
energy adalah adanya gejala resonansi yang diterima pada loop.
2.2. Efek Fotolistrik
Teori kuantum pertama kali dicetuskan pada tahun 1900 oleh seorang
ilmuwan berkebangsaan Jerman yang bernama Max Karl Ernst Ludwig Planck
(1858 – 1947). Dalam percobaannya Planck mengamati sifat-sifat
termodinamika radiasi benda-benda hitam hingga ia berkesimpulan bahwa
energi cahaya terkumpul dalam paket-paket energi yang disebut kuanta atau
foton. Dan pada tahun 1901 Planck mempublikasikan teori kuantum cahaya
yang menyatakan bahwa cahaya terdiri dari peket-paket energi yang disebut
kuanta atau foton. Akan tetapi dalam teori ini paket-paket energi atau partikel
penyusun cahaya yang dimaksud berbeda dengan partikel yang dikemukakan
oleh Newton . Karena foton tidak bermassa sedangkan partikel pada teori
Newton memiliki massa.
Pernyataan Planck ternyata mendapat dukungan dengan adanya
percobaan Albert Einstein pada tahun 1905 yang berhasil menerangkan gejala
fotolistrik dengan menggunakan teori Planck. Fotolistrik adalah peristiwa
terlepasnya elektron dari suatu logam yang disinari dengan panjang gelombang
tertentu. Akibatnya percobaan Einstein justru bertentangan dengan pernyataan
Huygens dengan teori gelombangnya.Pada efek fotolistrik, besarnya kecepatan
elektron yang terlepas dari logam ternyata tidak bergantung pada besarnya
intensitas cahaya yang digunakan untuk menyinari logam tersebut. Sedangkan
menurut teori gelombang seharusnya energi kinetik elektron bergantung pada
intensitas cahaya.

6
Kemudian dari seluruh teori-teori cahaya yang muncul dapat
disimpulkan bahwa cahaya mempunyai sifat dual (dualisme cahaya) yaitu
cahaya dapat bersifat sebagai gelombang untuk menjelaskan peristiwa
interferensi dan difraksi tetapi di lain pihak cahaya dapat berupa materi tak
bermassa yang berisikan paket-paket energi yang disebut kuanta atau foton
sehingga dapat menjelaskan peristiwa efek fotolistrik.
Efek fotolistrik adalah suatu proses dimana suatu cahaya dengan frekuensi
cukup tinggi mengenai permukaan sebuah logam, sehingga dari permukaan
logam itu terpancar elektron. Gambar ini memberi ilustrasi jenis alat yang
dipakai dalam eksperimen efek fotolistrik.
2.3. Teori Kuantum Cahaya
Foton awalnya dinamakan sebagai kuantum cahaya (das Lichtquant)
oleh Albert Einstein. Nama modern "photon" berasal dari kata Bahasa
Yunani untuk cahaya φῶς, ditransliterasi sebagaiphôs, dan ditelurkan oleh
kimiawan fisik Gilbert N. Lewis, yang menerbitkan teori spekulatif yang
menyebutkan foton sebagai "tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan".
Meskipun teori Lewis ini tidak dapat diterima karena bertentangan dengan hasil
banyak percobaan, nama barunya ini, photon, segera diadopsi oleh kebanyakan
fisikawan. Isaac Asimov menyebut Arthur Comptonsebagai orang yang pertama
kali mendefinisikan kuantum cahaya sebagai foton pada tahun 1927
Teori elektromagnetik cahaya dapat menerangkan sangat baik banyak
sekali gejala, sehingga teori ini tentu mengandung kebenaran. Namun teori
yang berdasar kokoh ini tidak cocok untuk menerangkan efek fotolistrik. Dalam
tahun 1905 Einstein menemukan bahwa paradoks yang timbul pada efek
fotolistrik dapat dimengerti hanya dengan memasukkan pengertian radikal yang
pernah disusulkan lima tahun sebelumnya oleh fisikawan teoretis Jerman Max
Planck. Ketika itu Planck mencoba menerangkan radiasi karakteristik yang
dipancarkan oleh benda mampat. Kita mengenal pijaran dari sepotong logam
yang menimbulkan cahaya tampak, tetapi panjang gelombang lain yang terlihat
mata juga juga terdapat. Sebuah benda tidak perlu sangat panas untuk bisa
memancarkan gelombang elektromagnetik- semua benda memancarkan energi
seperti secara malar (kontinu) tidak perduli berapa temperaturnya. Pada
temperature kamar sebagian besar radiasinya terdapat pada bagian inframerah
dari spectrum, sehingga terlihat.

7
2.4. Apakah cahaya itu
Menurut teori gelombang, gelombang cahaya menyebar dari
permukaan air jika kita menjatuhkan batu ke permukaan air. Energy
yang dibawa cahaya menurut analog ini terdistribusi secara kontinu ke
seluruh pola gelombang. Sebaliknya, menurut teori kuantum, cahaya
menyebar dari sumbernya sebagai sederetan konsentrasi energy yang
terlokalisasi, masing-masing cukup kecil sehingga dapat diserap oleh
sebuah elektron (Gambar 2.4). yang mengherankan ialah teori kuantum
cahaya yang memperlakukan sepenuhnya sebagai gejala partikel secara
eksplisit berkaitan dengan frekuensi cahaya v , merupakan konsep
geombang.

8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perumusan tersebut de Broglie dapat menulis formula; 
= h/p = h/mv. Makna fisika dari persamaan tersebut, sebuah partikel yang
mempunyai masa m dan bergerak dengan kecepatan v, akan memperlihatkan
fenomena gelombang, yaitu dapat ditentukan panjang gelombangnya atau . Ini
hanyalah sebuah hipotesis yang diusulkan oleh de Broglie pada masa itu pada
tahun 1923. Hari ini pakar fisika dan penggemar fisika memberi nama untuk 
dengan ”panjang gelombang deBroglie”. Berapa panjang atau berapa mikrometer
panjang gelombang de Broglie tersebut? Berikut ini ditunjukkan satu contoh
perbandingan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Margaretta Sri, Edi Hendri, dan Atep Sujana. Ed. Revisi. Konsep Dasar Ipa.
Bandung : Upi Press.
Ferawati, Yulia Rahmadar, dan Zulfadewina. 2014. Konsep Dasar Ipa.
Diterbitkan oleh dan untuk kalangan terbatas.
Beiser, Arthur. 1982 . Konsep Fisika Modern. Jakarta : Penerbit Erlangga
Krane, K.S. (1992). Fisika Modern. Terjemahan Hans J. Wospakrik. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.

10

Anda mungkin juga menyukai