Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA

ENERGI FOTON

Oleh

Kelompok 5

Ririn Oriska 2013022010


Alfia Rosa 2013022040
Indah Sina Tyas 2013022042
Tri Lestari 2013022058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021
KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang
bertajuk.”Energi Foton” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi
tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.

Dalam proses penyusunannya, tak lepas dari bantuan, arahan, dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu, saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan
di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi sehingga
penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat, umumnya, dan untuk kelompok kami, khususnya bagi pembaca.

Lampung, 21 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar.......................................................................................................................i

Daftar Isi................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3. Tujuan..........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Energi Foton ............................................................................................. 2


2.2 Sifat- sifat Foton ......................................................................................................... 5
2.3 Perbedaan Foton dan Elektron ................................................................................... 7
2.4 Efek Fotolistrik .......................................................................................................... 8

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mekanika klasik (Newton, Lagrange, Hamilton dll) sukses menjelaskan gerak dinamis
benda-benda makroskopis. Cahaya sebagai gelombang (Fresnel, Maxwell, Hertz) sangat
berhasil menjelaskan sifat-sifat cahaya. Pada akhir abad 19, teori-teori klasik di atas
tidak mampu memberikan penjelasan yang memuaskan bagi sejumlah fenomena
“berskala-kecil” seperti sifat radiasi dan interaksi radiasi-materi.

Foton diketahui sebagai senergi alami yang berasal dari alam. Energi foton merupakan
energi yang kasat mata, berbeda dengan energi lain yang bisa ditangkap menggunakan
indra. Foton pun merupakan sebuah partikel kecil dalam cabang ilmu fisika yang dapat
membentuk dasar unit radiasi elektromagnetik. Radiasi tersebut biasanya berupa cahaya
tampak, gelombang radio, sinar-x inframerah, ultraviolet, ataupun sinar gama. Foton
tidak memiliki muatan listrik ataupun masa. Namun, foton memiliki pergerakan dengan
kecepatan cahaya, maka ia tidak dapat ditangkap mata. Contohnya bisa kita lihat di
kehidupan sehari-hari. Bayangkan kita memegang pedang cahaya yang dapat membelah
cahaya menjadi tiga bagian. Bagian yang tengah kemudian kita belah lagi menjadi
kecil. Bagian kecil-kecil tersebut kita belah lagi menjadi lebih kecil, dan dibelah lagi,
dan seterusnya sampai semakin kecil. Semakin kita belah semakin kita temukan
kumpulan energi. Energi tersebut adalah energi elektromagnetik. Maka dari itu makalah
ini akan membahas lebih lanjut mengenai materi Energi Foton.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Foton?
2. Bagaimana sifat-sifat fisik foton?
3. Apa perbedaan foton dan elektron?
4. Apa itu efek fotolistrik?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian foton
2. Mengenali sifat-sifat foton
3. Mengetahui perbedaan foton dan elektron
4. Mengetahui tentang efek fotolistrik

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Foton

Foton merupakan jenis partikel dasar yang membentuk unit dasar radiasi
elektromagnetik, yang meliputi gelombang radio, inframerah, cahaya tampak, ultraviolet,
sinar-X, dan sinar gamma. Foton tidak memiliki massa, tidak ada muatan listrik, dan berjalan
dengan kecepatan cahaya. Tidak seperti beberapa partikel, seperti proton dan neutron, mereka
tidak dianggap terdiri dari komponen yang lebih kecil. Foton termasuk ke dalam kelas
partikel yang bertanggung jawab atas gaya dasar alam, dan membawa gaya elektromagnetik.
Menurut teori elektrodinamika kuantum, cara partikel bermuatan listrik bersikap terhadap
satu sama lain dapat digambarkan dalam hal foton.

Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya foton


dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang radio, dan
Sinar-X. Foton berbeda dengan partikel elemen lain seperti elektron dan quark, karena ia
tidak bermassa dan dalam ruang vakum foton selalu bergerak dengan kecepatan cahaya, c.
Foton memiliki sifat baik gelombang maupun partikel ("dualisme gelombang- partikel").
Sebagai gelombang, satu foton tunggal tersebar di seluruh ruang dan menunjukkan fenomena
gelombang seperti pembiasan oleh lensa dan interferensi destruktif ketika gelombang
terpantulkan saling memusnahkan satu sama lain. Selain energi partikel foton juga membawa
momentum dan memiliki polarisasi. Foton mematuhi hukum mekanika kuantum, yang
berarti kerap kali besaran-besaran tersebut tidak dapat diukur dengan cemat. Biasanya
besaran-besaran tersebut didefinisikan sebagai probabilitas mengukur polarisasi, posisi, atau
momentum tertentu. Sebagai contoh, meskipun sebuah foton dapat mengeksitasi satu
molekul tertentu, sering tidak mungkin diperkirakan sebelumnya molekul mana yang akan
tereksitasi.

Deskripsi foton sebagai pembawa radiasi elektromagnetik biasa digunakan oleh para
fisikawan. Namun dalam fisika tcoretis sebuah foto dapat dianggap sebagai mediator buat
segala jenis interaksi elektromagnetik, seperti medan magnet dan gaya tolak-menolak antara
muatan jenis. Konsep modern yang dikembangkan secara emosional antara 1905-1917 oleh
Albert Einstein untuk menjelaskan pengamatan eksperimental yang tidak memenuhi model
klasik untuk cahaya. Model foton khususnya memperhitungkan energi cahaya terhadap
frekuensi, dan menjelaskan kemampuan materi dan radiasi elektromagnetik untuk
beradadalam kesetimbangan termal. Fisikawan lain mencoba menjelaskan anomali
pengamatan ini dengan model semiklasik, yang masih menggunakan persamaan Maxwell
untuk mendeskripsikan cahaya. Namun dalam model ini objek material yang mengemisi dan
menyerap cahaya dikuantisasi. Meskipun model-model semiklasik ini ikut serta dalam

2
pengembangan mekanika kuantum, percobaan-percobaan lebih lanjut membuktikan hipotesis
Einstein bahwa cahaya itu sendirilah yang terkuantisasi. Kuantum cahaya adalah foton.

Konsep foton telah berjalan kemajuan berarti dalam fisika teoretis dan eksperimental,
seperti laser, kondensasi Bosc-Einstein, teori medan kuantum dan interpretasi probabilistik
dari mekanika kuantum. Memurutkan model standar fisika partikel, foton bertanggung jawab
dalam memproduksi semua medan listrik dan medan magnet dan foton sendiri merupakan
persyaratan bahwa hukum-hukum fisika memiliki kesetangkupan pada tiap titik pada ruang-
waktu. Sifat-sifat intrinsik foton seperti muatan listrik, massa dan spin ditentukan dari
kesetangkupan gauge ini. Konsep foton diterapkan dalam banyak area seperti fotokimia,
mikroskopi resolusi tinggi dan pengukuran jarak molekuler. Baru-baru ini foton yang
dipelajari sebagai unsur komputer kuantum dan untuk aplikasi canggih dalam komunikasi
optik seperti kriptografi kuantum.

Foton tidak memiliki massa diam, foton bergerak dengan laju cahaya dan memiliki
hubungan
E=hv
E=pc
Momentum foton biasa ditemukan dalam efek Compton, yaitu peristiwa terhamburnya
sinar X (foton) ketika menumbuk elektron diam menjadi foton terhambur dan elektron.
Rumus dari momentum foton adalah sebagai berikut:

h
p=
λ
h adalah konstan Planck yang berasal dari teori radiasi Planck, sementara λ adalah panjang
gelombang foton tersebut. Momentum foton sangat kecil karena h juga sangat kecil. Hal ini
karena kita tidak biasa mengobservasi momentum foton.

Rumus dari energi foton adalah sebagai berikut:


hc
E=
λ

E adalah energi foton, h adalah konstanta Planck, c adalah kecepatan cahaya dalam ruang
hampa, dan λ adalah penjang gelombang foton. Kedua h dan c adalah konstan, sehingga
energi foton E berubah dalam hubungan terbalik dengan panjang gelombang λ.

Bahkan merasa tarikan gravitasi seperti partikel-partikel lain itu merupakan sifat-sifat
yang jelasnya. Foton mentransmisikan gaya elektromagnetik : dalam sudut pandang ini dua
muatan listrik berintereaksi dengan mempertukarkan - foton (foton yang dipancarkan oleh
salah satu muatan dn diterima oleh muatan lainnya). Foton ini adalah foton khayal yang
hanya ada dalam kerangka matematik rumusan fisika teori , namun mereka memiliki semua
sifat foton nyata. Foton tidak memiliki ukuran fisik dan tidak dapat dibelah karena mereka

3
tidak memiliki unsur pembentuk dirinya. Beberapa percobaan, seperti yang menyangkut efek
interferensi seperti gelombang, percobaan ini mencoba bahwa radiasi electromagnet
berintereaksi seperti kuantum partikel yang dikenal sebagai foton.
Tentu saja tafsiran gelombang dan partikel partikel laut melepaskan energinya dalam
jumlah paket yang tepat, sedangkan energi sebuah gelombang terbesar di seluruh dunia muka
gelombangnya,. Sebagai contoh, jika cahaya yang kita bayangkan berupa partikel-partikel
belaka, maka akan sulit bagi kita untuk menjelaskan pola interferensi yang diamati dalam
percobaan dua celah. Sebuah partikel hanya dapat melewati dua celah : karena sebuah
gelombang dapat terpisahkan . maka ia dapat melewati kedua celah itu dan kemudian
berpadu kembali.
 Penemuan
Konsep dan penemuan foton terkait erat dengan perkembangan teori kuantum. Sekitar
tahun 1900, fisikawan teoritis Max Planck menemukan solusi untuk masalah yang
dihadapi ilmuwan dalam beberapa waktu, yang melibatkan frekuensi radiasi
elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu benda pada berbagai suhu. Ia mengusulkan
bahwa energi datang sebagai unit kecil, yang terpisahkan, yang disebutnya quanta. Karya
Albert Einstein pada efek fotolistrik pada tahun 1905 memberikan bukti eksperimental
yang kuat bahwa kuanta adalah nyata. Ia tidak sampai tahun 1926, istilah “foton” pertama
kali digunakan – oleh kimiawan Gilbert N. Lewis – untuk menggambarkan kuanta
cahaya.

 Energi dan Frekuensi


Planck menunjukkan bagaimana energi kuantum cahaya yang terkait terkait dengan
frekuensi. Ia mendefinisikan sebuah konstanta, yang dikenal sebagai konstanta Planck,
yang bila dikalikan dengan frekuensi kuantum cahaya, memberikan energi. Foton dengan
frekuensi tinggi, seperti sinar-X, karena itu memiliki lebih banyak energi daripada
frekuensi rendah, seperti gelombang radio. Konstanta Planck sangat kecil; Namun,
sebagian besar sumber cahaya menghasilkan sejumlah besar partikel-partikel ini,
sehingga total energi mungkin cukup.

 Elektrodinamika Quantum
Saat teori kuantum dikembangkan, menjadi jelas bahwa kekuatan alam harus dilakukan
dalam beberapa cara oleh agen yang tidak bisa melakukan perjalanan lebih cepat dari
cahaya, dan bahwa agen ini harus “terkuantisasi”: mereka bisa eksis hanya sebagai
kelipatan unit terpisahkan. Hubungan antara cahaya, listrik, dan magnet sudah dibuat jelas
di abad ke-19. Pada saat itu, cahaya dan bentuk lain dari radiasi elektromagnetik
diasumsikan terdiri dari gelombang. Menyusul penemuan foton, sebuah teori baru yang
disebut elektrodinamika kuantum dikembangkan, yang menjelaskan bagaimana foton
membawa gaya elektromagnetik.

 Kecepatan Cahaya

4
Foton selalu bergerak dengan kecepatan cahaya dalam ruang hampa, yang kira-kira
186.000 mil (300.000 kilometer) per detik. Menurut Teori Relativitas khusus Einstein,
tidak mungkin untuk setiap objek material untuk mencapai kecepatan ini, dengan
meningkatnya massa dengan kecepatan, sehingga dibutuhkan lebih banyak energi untuk
meningkatkan kecepatan. Foton bergerak pada kecepatan cahaya karena mereka tidak
memiliki massa. Cahaya dapat memperlambat, ketika melewati kaca, misalnya, tetapi
partikel cahaya individu tidak melambat. Mereka diserap oleh atom, yang sementara
mendapatkan energi, cepat melepaskan lagi dalam bentuk foton lain dengan frekuensi
yang sama. Hal ini terjadi berkali-kali ketika cahaya melewati kaca (atau beberapa zat
lain), dan sedikit jeda antara penyerapan dan pelepasan energi berarti bahwa partikel
memakan waktu lebih lama untuk melewati mereka akan melewati udara atau ruang
hampa. Setiap foton, bagaimanapun, selalu bergerak pada kecepatan cahaya.

 Elektron
Sebuah atom terbuat dari inti yang bermuatan positif dan mengandung hampir semua
massa dan elektron mengorbit di sekitar inti. Elektron ini bermuatan negatif, dan mereka
mengandung jumlah yang sangat kecil dibandingkan dengan massa inti. Sebuah elektron
memiliki massa sisa 9.11 x 10-31 kilogram. Elektron memiliki setengah nilai integer
sebagai spin. Spin adalah sifat yang menggambarkan momentum sudut elektron. Teori
klasik elektron digambarkan elektron sebagai partikel yang mengorbit di sekitar inti.
Dengan perkembangan mekanika kuantum, terlihat bahwa elektron juga berperilaku
sebagai gelombang. Elektron memiliki tingkat energi tertentu. Orbit elektron sekarang
didefinisikan sebagai fungsi probabilitas untuk menemukan elektron di sekitar inti.
Sekarang disimpulkan bahwa elektron berperilaku baik sebagai gelombang dan partikel.
Ketika elektron bergerak dianggap memiliki beberapa sifat gelombang yang menjadi
menonjol dibandingkan sifat partikel. Ketika interaksi yang bersangkutan, sifat partikel
yang lebih menonjol daripada sifat-sifat gelombang. Elektron memiliki muatan – 1,602 x
10-19 C. Ini adalah jumlah terkecil muatan sistem apapun yang dapat diperoleh. Semua
muatan lainnya adalah perkalian dari muatan satuan elektron.

2.2 Sifat – Sifat Foton

5
Elektron dapat menyerap energi dari foton ketika disinari, tetapi mereka biasanya
mengikuti prinsip "semua atau tidak" . Semua energi dari satu foton harus digunakan dan
digunakan untuk menggunakan satu elektron dari atom yang mengikat, atau energi yang
dipancarkan kembali. Jika energi foton diserap, sebagian energi elektron dari atom, dan
sisanya dikontribusi untuk energi kinetik elektron sebagai partikel bebas.

Dalam percobaan interferensi dua celah dengan menggunakan mata kita atau film foton
akan memberi tanggapan terhadap tiap-tiap foton.Apabila. foton discrap oleh salah satu sel
retina, maka akan timbul suatu impuls clektrik yang kemudian merambat ke otak. Jika
sebuah foton diserap oleh film foton, maka sebutir emulsi film foton akan menjadi gelap.
Untuk memperoleh gambar yang lengkap maka jumlah butir emulsi harus banyak sekali.

Foton tidak bermassa, tidak memiliki muatan listrik, dan tidak meluruh secara spontan di
ruang hampa. Sebuah foton memiliki dua keadaan polarisasi yang memungkinkan, dan dapat
dideskripsikan dengn tiga parameter kontinu: komponen-komponen vektor vektor, yang
menentukan panjang gelombangnya (λ) dan arah perambatannya. Foton adalah boson gauge
untuk elektromagnetisme, dan karena itu semua bilangan kuantum lainnya seperti bilangan
lepton, bilangan baryon atau sranngeness bernilai persis nol.

Foton diemisikan dalam banyak proses alamiah, contohnya ketika muatan dipercepat,
saat transisi molekuler, atomik atau nuklir tingkat energi yang lebih rendah, atau ketika
sebuah partikel dan antipartikel bertumbukan dan saling memusnahkan. Foton yang diserap
dalam proses dengan waktu mundur (time-reversed) yang berkaitan dengan yang sudah ada di
atas: contohnya dalam produksi pasangan partikel-antipartikel, atau dalam transisi molekuler,
atomik atau nuklir ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Dalam ruang hampa foton bergerak dengan laju (Laju Cahaya). Energinya dan
momentum dalam persamaan nilai , di mana merupakan momentum. Scbagai perbandingan,
persamaan terkait untuk partikel dengan massa adalah , sesuai dengan teori relativitas khusus.

Berikut adalah beberapa fakta-fakta mengenai foton, yaitu:


1. Massanya nol
2. Tidak bermuatan listrik
3. Bersifat stabil
4. Besarnya energi dan momentum yang dibawa foton tergantung frekuensinya
5. Dapat berinteraksi dengan partikel lain seperti elektron
6. Foton dapat hancur ataupun terciptakan melalui berbagai proses alami
7. Ketika berada di ruang hampa udara seperti angkasa, foton bergerak dengan kecepatan
cahaya yaitu sekitar 300.000 km per detik

6
8. Ketika berada dalam air, foton hanya mampu bergerak dengan kecepatan tiga perempat
dari kecepatan cahaya. Kecepatan foton paling pelan yang pernah terdokumentasi adalah
17 meter per detik, dan ini terjadi saat pembuatan materi Bose-Einstein condensate.
9. Foton dapat bergerak melebihi kecepatan cahaya seperti pada reaktor nuklir. Dalam
sebuah reaktor nuklir, sejumlah partikel ditembakkan dengan kecepatan yang sangat
tinggi sehingga akan menghasilkan cahaya biru yang melewati kecepatan cahaya. Cahaya
biru ini biasa dikenal sebagai radiasi Cherenkov.
10. Foton dapat mengubah apa yang terjadi pada foton lain. Fenomena ini dibuktikan dalam
sebuah penelitian oleh John Wheeler yang dilakukan pada tahun 1978 dalam sebuah
eksperimen dua celah.
11. Memiliki sifat dualisme. Kita dapat mengenal foton sebagai sebuah partikel dan juga
sebuah gelombang. Foton dapat dianggap sebagai gelombang karena foton memiliki sifat
yang dapat dibiaskan atau dibelokkan, contohnya adalah fenomena bengkoknya pensil
yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air. Fenomena ini merupakan salah satu sifat
cahaya. Selain itu, foton juga dapat dipantulkan dengan besar sudut pantul yang sama
dengan sudut datang jika bertabrakan dengan sebuah permukaan beneda. Fenomena
tersebut menyebabkan kita dapat melihat suatu benda.
12. Dapat bertindak sebagai partikel. Dengan adanya sifat ini, foton dapat berinteraksi dengan
partikel lain. Contohnya adalah fenomena panasnya permukaan aspal, dimana hal tersebut
terjadi karena adanya sebagian energi dari cahaya materi yang diserap oleh aspal,
sehingga permukaan aspal menjadi panas. Energi yang diserap dari cahaya oleh partikel
aspal hanya terjadi apaila foton adalah sebuah partikel. Hal tersebut tidak akan mungkin
terjadi jika foton berdiri sebagai gelombang.

Kita berinteraksi dengan foton dalam hidup sehari-hari kita. Contohnya yang paling
mudah adalah saat foton menabrak retina mata. Ketika fenomena tersebut terjadi, energi
elektromagnetik foton akan berubah menjadi energi listrik yang kemudian akan
ditransmisikan ke otak kita melalui sistem syaraf mata. Konversi energi elektromagnetik
foton menjadi energi listrik dikenal sebagai fotoelektrik, dan biasanya fotoelektrik dapat
ditemukan dalam panel surya yang memiliki fungsi untuk mengubah energi sinar matahari
menjadi energi listrik.

Berikut adalah beberapa contoh aplikasi energi foton dan penggunaan rumusnya.
1. Sebuah radio FM yang mentrasmisikan stasiun pada 100 MHz memancarkan foton
dengan energi sekitar 4,1357 × 10 −7 eV. Jumlah energi tersebut adalah sekitar 8 × 10
−13 dikali dengan massa elektron.
2. Sinar gama energi yang sangat tinggi memiliki energi foton 100 GeV hingga 100 TeV
atau 16 nanojoules hingga 16 microjoule. Hal tersebut sesuai dengan frekuensi 2,42 × 10
25 hingga 2,42 × 10 28 Hz.

7
3. Selama fotosintesis, molekul klorofil spesifik menyerap foton lampu merah pada panjang
gelombang 700 nm. Untuk sintesis satu molekula glukosa tunggal dari CO2 dan air,
diperluka setidaknya 48 foton dengan efisiensi konversi energi maksimal 35%.

2.3 Perbedaan Foton dan elektron


1. Foton adalah paket energi sementara clektron adalah massa.
2. Foton tidak memiliki massa diam tapi sebuah elektron memiliki massa diam.
3. Foton dapat bergerak pada kecepatan cahaya, tetapi untuk sebuah elektron, secara
teori mungkin untuk mendapatkan kecepatan cahaya.
4. Foton akan menampilkan sifat gelombang lebih banyak sedangkan elektron
menampilkan sifat partikel yang lebih banyak.

2.4 Efek Fotolistrik


Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari suatu permukaan zat
(logam), bila permukaan logam tersebut disinari cahaya (foton) yang memiliki energi lebih
besar dari energi ambang (fungsi kerja) logam. Atau dapat di artikan sebagai munculnya arus
listrik atau lepasnya elektron yang bermuatan negatif dari permukan sebuah logam akibat
permukaan logam tersebut disinari dengan berkas cahaya yang mempunyai panjang
gelombang atau frekuensi tertentu. Istilah lama untuk fotolistrik adalah efek Hertz (Yang saat
Ini tidak digunakan lagi).

Prinsip pengukuran efek fotolistrik.


Efek fotolistrik ini ditemukan oleh Albert Einstein, yang menganggap bahwa cahaya
(foton) yang mengenai logam bersifat sebagai partikel.
Energi kinetik foto elektron yang terlepas:

Ek=hf −hfo
Ek maks=e Vo

Dimana :
hf =¿ energi foton yang menyinari logam

8
hfo=¿ Fo frekuensi ambang = fungsi kerja = energi minimum untuk melepaskan elektron
e=¿ muatan elektron 1.6 x 10- 19C
Vo = potensial penghenti

Sementara fisikawan lainnya bergelut dengan benda hitam, Philipp Lenard lebih suka
bergelut dengan sinar katoda yang akhirnya berhasil menghantarkannya meraih hadiah nobel
dalam bidang fisika pada tahun 1905.

Dalam salah satu penelitiannya Lenard menemukan prilaku aneh yang dilakukan oleh
cahaya dan elektron. Suatu ketika berkas cahaya dipancarkan di atas logam tertentu, dan
ternyata cahaya tersebut dapat melontarkan elektron dari dalam logam tersebut Lenard
terkejut dan bingung dengan fenomena aneh ini. Fenomena ini kemudian lebih umum dikenal
dengan nama efek fotolistrik.

Selain itu Lenard juga berhasil menemukan bahwa elektron yang dilontarkan, akan
memiliki energi kinetik yang besarnya tak bergantung pada intensitas cahaya yang
dipancarkan di atas logam dan dia juga membuktikan adanya frekuensi ambang. Frekuensi
ambang adalah frekuensi minimal yang dimiliki oleh cahaya agar dapat melontarkan elektron
di dalam logam tersebut.

f cahaya> f ambang maka terjadi efek fotolistrik


f cahaya< f ambang maka tidak terjadi efek fotolistrik

Proses kebalikan foto listrik adalah proses pembentukan sinar X yaitu proses
perubahan energi kinetik elektron yang bergerak menjadi gelombang.

Hasil pengamatan Lenard tahun 1902 dari eksprimen efek foto listrik:
1) Kecepatan elektron (yang sebanding dengan energi kinetik elektron) yang lepas dari seng
itu tidak bergantung pada intensitas cahaya, tetapi hanya terhadap sinar yang digunakan.
2) Untuk suatu logam tertentu, tidak ada pancaran elektron jika panjang gelombang cahaya
lebih besar dari suatu panjang gelombang tertentu

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Foton adalah jenis partikel dasar yang membentuk unit dasar radiasi
elektromagnetik, yang meliputi gelombang radio, inframerah, cahaya tampak,
ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma. Foton tidak memiliki massa, tidak ada
muatan listrik, dan berjalan dengan kecepatan cahaya. Tidak seperti beberapa
partikel, seperti proton dan neutron, mereka tidak dianggap terdiri dari komponen
yang lebih kecil. Foton termasuk ke dalam kelas partikel yang bertanggung jawab
atas gaya dasar alam, dan membawa gaya elektromagnetik. Sifat fisik Foton tidak
bermassa, tidak memiliki muatan listrik, dan tidak meluruh secara spontan di ruang
hampa. Sebuah foton memiliki dua keadaan polarisasi yang dimungkinkan, dan
dapat dideskripsikan dengn tiga parameter kontinu: komponen-komponen vektor
gelombang, yang menentukan panjang gelombangnya (λ) dan arah perambatannya.
2. Suatu ketika berkas cahaya dipancarkan di atas logam tertentu, dan ternyata cahaya
tersebut dapat melontarkan elektron dari dalam logam dikenal dengan nama efek
fotolistrik.
3. Elektron yang dilontarkan, akan memiliki energi kinetik yang besarnya tak
bergantung pada intensitas cahaya yang dipancarkan di atas logam dan dia juga
membuktikan adanya frekuensi ambang. Frekuensi ambang adalah frekuensi
minimal yang dimiliki oleh cahaya agar dapat melontarkan elektron di dalam logam
tersebut.
f cahaya> f ambang maka terjadi efek fotolistrik
f cahaya< f ambang maka tidak terjadi efek fotolistrik
4. Persamaan energi tiap radiasi tunggal atau foton yang dapat dinyatakan oleh
persamaan sebagai berikut :
E=h f
Persamaan energi foton cahaya Einstein mampu membuktikan bahwa postulat Plank
tentang kuanta energi shahih.
5. Energi kinetik elektron besarnya sama dengan selisih dari energi foton cahaya dan
fungsi kerja logam yang dapat dinyatakan oleh persamaan sebagai berikut :
Ek=hf −hfo

10
Yang mana persamaan diatas, mampu menjelaskan frekuensi ambang yang pernah
dikerjakan oleh Philipp Lenard sebelumnya. Jika energi foton cahaya lebih besar
daripada fungsi logam, maka akan terjadi efek fotolistrik.
hf > hfomaka terjadi efek fotolistrik
Karena h adalah nilai konstan, maka pernyataan tersebut akan ekuivalen dengan :
Jika frekuensi foton cahaya lebih besar daripada frekuensi kerja logam, maka akan
terjadi efek fotolistrik.
f >fo maka terjadi efek fotolistrik
Dan sebaliknya, jika frekuensi foton cahaya lebih kecil daripada frekuensi kerja
logam, maka tidak akan terjadi efek fotolistrik.
f <fo maka tidak terjadi efek fotolistrik

11
DAFTAR PUSTAKA

Dimas Rio. 2018. Makalah Energi Foton Lengkap.


https://id.scribd.com/document/377850219/Makalah-Energi-Foton-Lengkap Diakses
pada 20 November 2021

Risma Wida Priphrlia. 2015. Makalah Foton.


http://rismawidapriphelia.blogspot.com/2015/07/makalah-foton.html Diakses pada 20
November 2021

Reavaldi A R. 2016. Teori Foton. https://www.slideshare.net/rivaldiAR/teori-foton-68948501


Diakses pada 20 November 2021

Sugiyono, Vani. 2016. Mekanika Kuantum. Erlangga : Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai