TEORI KUANTUM
DOSEN PENGAMPU : I WAYAN DARMADI, S.SI., M. PD
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Sekolah II dengan
judul materi “Teori Kuantum”
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak I Wayan Darmadi, S.S.,
M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika Sekolah II yang telah
memberikan tugas ini, sehingga kami sebagai penyusun makalah dan juga para
pembaca dapat menambah wawasan mengenai salah satu cabang ilmu fisika
modern yaitu teori kuantum.
Demikianlah makalah ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat
memenuhi tugas mata kuliah Fisika Sekolah II dan kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi diri kami dan khususnya untuk pembaca. Tak ada
gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan
hati, saran-saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari para
pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada
waktu mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
BAB II................................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
1.2 Teori Kuantum Plank.................................................................................6
1.3 Perkembangan Model Atom.......................................................................9
1.4 Model Atom Para Ilmuwan......................................................................10
2.3.1 Mode Atom Dalton...........................................................................10
2.3.2 Mode Atom Joseph John Thomson...................................................11
2.3.3 Mode Atom Rutherford....................................................................12
2.3.4 Mode Atom Niels Bohr.....................................................................14
BAB III............................................................................................................................16
KESIMPULAN................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun guna memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat
bagi para pembaca maupun penulis dalam pemahaman mengenai Bagaimana
Bagaimana konsep teori kuantum yang digagas oleh Max Planck, perkembangaan
model atom dari tahun ke tahun, serta Bagaimana model atom yang di gagas oleh
para ilmuwan.
BAB II
PEMBAHASAN
Rumus ini, walaupun sangat penting dan menarik, masih bersifat empiris
pada tahap tersebut dan tidak menjadikan sebuah teori. Planck mencari sebuah
teori seperti itu dalam sebuah model proses atom yang terperinci yang terjadi di
dinding-dinding rongga. Dia menganggap bahwa atom-atom yang membentuk
dinding-dinding ini berprilaku seperti osilator-osila tor elektromagnetik yang kecil
dan yang masing-masing mempunyai suatu frekuensi karakteristik osilasi.
Osilator-osilator tersebut memancarkan tenaga elektro magnetik ke dalam rongga
dan menyerap tenaga elektromagnetik dari rongga tersebut. Jadi haruslah mungkin
mendeduksi karakteristik radiasi rongga dari karakteristik osilator dengan mana
radiasi rongga tersebut berada di dalam kesetimbangan.
Planck sampai kepada kesimpulan untuk membuat dua anggapan radikal me
ngenai osilator-osilator atom. Seperti yang akhirnya dirumuskan, maka anggapan-
anggapan ini adalah yang berikut:
Sebuah osilator tidak dapat memiliki setiap tenaga tetapi hanya
tenaga- tenaga yang diberikan oleh :
1. Sebuah osilator tidak dapat memiliki setiap tenaga tetapi hanya
tenaga- tenaga yang diberikan oleh
Gambar 1
Elektrode negatif (katode) yang ditempatkan dalam tabung vakum terbuat
dari suatu logam murni, misalnya sesium. Cahaya dengan energi yang cukup
dapat menyebabkan elektron terlempar dari permukaan logam. Elektron tersebut
akan tertarik ke kutub positif (anode) dan menyebabkan aliran listrik melalui
rangkaian tersebut.
Einstein menerangkan bahwa cahaya terdiri dari partikel-partikel foton
yang energinya sebanding dengan frekuensi cahaya. Jika frekuensinya rendah,
setiap foton mempunyai jumlah energi yang sangat sedikit dan tidak mampu
memukul elektron agar dapat keluar dari permukaan logam. Jika frekuensi (dan
energi) bertambah, maka foton memperoleh energi yang cukup untuk melepaskan
elektron (James E. Brady,1990). Hal ini menyebabkan kuat arus juga akan
meningkat. Energi foton bergantung pada frekuensinya.
c
E=h f =h .
λ
Keterangan :
E = Energi foton (J)
h = Tetapan Planck (6,63 x 10-34 Js)
f = Frekuensi gelombang elektromagnetik (Hz)
c = Kecepatan cahaya (3 x 108 m/s)
λ = Panjang gelombang (m)