MATA KULIAH
KOMUNIKASI ILMIAH
“PENULISAN BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI/ARTIKEL’’
DISUSUN
OLEH:
ROSNIM : A241
SRI WAHYUNI : A24121069
ASTIN SULASTRI : A24121047
WAODE TIRTA MURLINA : A24121014
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada saya untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul PENULISAN BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI tepat waktu.Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas dari Dosen Dr.Darsikin pada Mata kuliah Komunikasi Ilmiah di Universitas Tadulako. Selain itu,
Saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.Saya mengucapkan Terima
kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku dosen mata kuliah Komunikasi Ilmiah. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Saya juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.Saya menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...........................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penulisan kalimat.......................................................................................................................2
2.2 Penulisan paragraf....................................................................................................................15
2.3 Koherensi paragraf...................................................................................................................16
2.4 Integrasi/penulisan hasil review
artikel....................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Artikel ilmiah sebagai bagian dari karya ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar (Brotowidjoyo, 2002: 9).
Artikel ilmiah dapat juga didefinisikan sebagai penelitian karya ilmiah yang diperpendek atau
diperingkas penyajiannya. Peserta didik dapat membuat artikel ilmiah kalau dia sudah melakukan
atau memiliki penelitian karya ilmiah. Artikel ilmiah itu bisa dibuat dari hasil penelitian lapangan
dan laboratorium termasuk bengkel kerja. Sementara itu, Suyitno (2011: 91) menyatakan bahwa
artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku kumpulan artikel,
ditulis dengan tata cara ilmiah disesuaikan dengan konvensi ilmiah yang berlaku.
Menurut Brotowidjoyo (2002: 9), artikel ilmiah sebagai bagian karya ilmiah selalu ditulis dengan
bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis, dan didukung dengan fakta umum
yang dapat dibuktikan benar tidaknya. Dalam menulis artikel ilmiah, kita menggunakan ragam
bahasa ilmiah atau ragam bahasa baku. Ragam bahasa ilmiah sendiri mempunyai pengertian sebagai
sarana verbal yang digunakan untuk mengomunikasikan proses kegiatan dan hasil penelitian ilmiah,
misalnya dalam penulisan laporan yang berbentuksurat, artikel, maupun berbentuk naskah, laporan
hasil penelitian, makalah, skripsi, tesis, dan disertasi (Hs, 2005: 21).
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terurai diatas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1.3.Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui tata cara penulisan bagian-bagian
artikel/skripsi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. FONT.
Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman atau Arial atau huruf yang setara dengan
ukuran:
2. LINE SPACING.
Spasi yang digunakan ialah 1,5 atau 2. Pengaturan line spacing : Klik kanan à Paragraph à
Spacing -> line spacing. Spasi dalam penulisan karya ilmiah antara lain: (tergantung ketentuan
masing-masing universitas)
3. PAGE LAYOUT.
Klik page layout à Margins à Custom Margins à kemudian ganti margins dengan: Top = 4cm,
Left = 4cm, Bottom = 3cm, Right = 3cm.
Agar tulisan terlihat rata di kanan kiri. This creates a clean look along the left and right side of
the page. Kecuali untuk judul Bab, klik CENTER, misal untuk Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV dan
Bab VI. Pengaturan CENTER juga digunakan pada Cover Halaman, Lembar Pengesahan dan
Lembar Persetujuan.
1)
a)
(1)
(a)
Halaman Judul dan Halaman Persetujuan Promotor tidak dieri nomor urut halaman, tetapi
diperhitungkan sebagai halaman 1 dan halaman ii (nomor halaman ini tidak diketik)
Halaman abstrak / abstract sampai dengan halaman lampiran diberi nomor urut halaman dengan
angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan halaman Judul dan halaman Persetujuan Promotor
(halaman iii, iv dst)
Nomor halaman diketik pada pias (marjin) atas sebelah kanan dengan jarak 3 spasi dari pias
(marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu), dan angka terakhir nomor halaman lurus
dengan pias (marjin) kanan teks.
Penomoran mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V (KESIMPULAN DAN
SARAN) menggunakan angka Arab (1,2 dst) dan diletakkan pada pias (marjin) atas sebelah kanan
dengan jarak 3 spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu), dan angka
terakhir nomor halaman harus dengan pias (marjin) kanan teks;
Pada tiap halaman yang ertajuk, nomor halaman mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai
dengan BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN) diketik paa pias (marjin) bawah persis di tengah-
tengah dengan jarak 3 spasi dari pias (marjin) bawah teks
Penomoran bukan bab dan bukan sub bab meenggunakan angka Arab dengan tanda kurung,
misalnya 1), 2) dst dan (1), (2) dst.
6. PENULISAN KUTIPAN.
Penulisan kutipan langsung yang jumlah barisnya kurang dari 4 baris menggunakan ukuran 1,5
atau 2 spasi. Penulisan kutipan langsung yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris menggunakan
ukuran 1 spasi.
1) Sumber Buku:
a) Penulis Tunggal, cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), judul buku
(cetak mirirg), kota penerbit: penerit, tahun terbitan, halaman yang dikutip (disingkat: hlm.).
contoh:
Mochtar Kusumaatmadja dan Arief Sidharta, Pengantar Ilmu Hukum: Suatu Pengenalan Pertama
Ruang Lingkup Berlakunya Ilmu Hukum, Buku I, Bandung: Alumni, 2000, hlm. 17.
cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis pertama diikuti kata (et.al.), (tanpa gelar), judil
buku (cetak mirirg), kota penerbit: penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip (disingkat:
hlm.), Catatan: (et,al) singkatan dari et alii yang artinya dengan orang lain. Contoh:
Dian Triansjah Djani (et.al), Sekilas WTO (World Trade Organization), Jakarta: Deplu, 2002,
hlm. 22.
d) Suntingan / editing.
cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar) (ed), judul buku (cetak
miring), kota penerbit: penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip (disingkat: hlm.).
Contoh:
cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis pertama saja yang disebutkan diikuti
tanda: (eds.), (tanpa gelar), judul buku (cetak mirirg), kota penerbit: penerbit, tahun
terbitan, halaman yang dikutip (disingkat: hlm.). contoh:
Rudi Rizki, (eds.), Refleksi Dinamika Hukum: Rangkaian Pemikiran dalam Dekade
Terakhir (Analisis Komprehensif tentang Hukum Oleh 63 Akademisi dan Praktisi
Hukum), In Memoriam Prof. Dr. Komar Kantaatmadja S.H., LL.M.,), Jakarta; Perum.
Percetakan negara RI, 208, hlm. 22.
e)Terjemahan.
cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis dengan tambahan kata (eds) (tanpa gelar)
(ed), judul buku (cetak mirirg), kota penerbit: penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip
(disingkat: hlm.). contoh:
cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), “judul tulisan dalam buku”
(cetak tegak diberi tanda kutip pemuka dan penututp), dalam: nama penulis penyunting (ed),
judul buku (cetak mirirg), kota penerbit: penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip
(disingkat: hlm.). contoh:
Bagirmanan, “Restorative Justice (Suatu Perkenalan”, dalam: Rudy Rizky, (eds.), Refleksi
Dinamika Hukum: Rangkaian Pemikiran dalam Dekade Terakhir (Analisis Komprehensif
tentang Hukum Oleh Akademisi & Praktisi Hukum), In Memoriam Prof. Dr. Komar
Kantaatmadja, S.H.,LL.M.,), Jakarta: Perum Percetakan negara RI, 2008, hlm. 3.
2) Jurnal
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), “judul tulisan dalam jurnal” (cetak
tegak diberi tanda kutip pembuka dan penutup), nama jurnal (cetak miring), Nomor volume
dan/atau nomor penerbitaan, halaman yang ikutip (disingkat: hlm) tahun tterbit. Contoh:
Huala Adolf, :Arbitration under the Indonesian investment Law”, 11:2 International Arbitration
Law Review N31-N36 (2008).
3) Peraturan Perundang-undangan.
Penulisannya sebagai berikut: nama peratura beserta nomor dan tahun penerbitannya (selururhnya
ditulis tegak). Contoh:
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
4) Rujukan Elektronik.
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), “judul tulisan” (cetak tegak diberi tanda
kutip pembuka dan penutup), tahun penerbitan/artikel, alamat website dengan menggunakan
kurung penututp dan pembuka, waktu download. Contoh:
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), “judul artikel” (dalam tanda kutip),
nama seminar (cetak mirirng), tempat tahun halaman yang dikutip (disingkat: hlm.)
a. Ibid.
Ibid kependekan dari Ibidem yang artinya “pada tempat yang sama”, dipakai apaila suatu
kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang mendahuluinya, yang tidak disela oleh
sumber atau Footnote lain.
Contoh:
Kalimat pertama saya akan mengutip dari buku Huala Adolf halaman 10, kalimat kedua saya
akan mengutip dari buku Huala Adolf halaman 10 (sama halamannya). Maka penulisannya:
1 Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2005, hlm. 10. 2 Ibid.
b. Idem
Pemakaian Idem sama dengan pemakaian Ibid, tetapi pada halaman yang berbeda dari sumber
yang dikutip.
Contoh:
Kalimat pertama saya akan mengutip dari buku Huala Adolf halaman 10, kalimat kedua saya
akan mengutip dari buku Huala Adolf halaman 25. Maka penulisannya:
1 Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2005, hlm. 10.
c. Op.cit
Op. cit singkatan dari opera citato artinya “dalam karangan yang telah disebut”, dipakai untuk
menunjuk pada suatu buku atau sumber yang disebut sebelumnya lengkap pada halaman lain
dan telah diselingi oleh sumber lain. Gunakan kata ‘note’ iikuti nomer footnote pertama rujukan
dibuat. Apabila nama penulis sama dan buku yang dikutip lebih dari satu, untuk menghindari
kesalahan sebaiknya disebutkan sebagian dari judul buku atau sumber tersebut.
Contoh:
Kalimat pertama saya mengutip dari buku Huala Adolf, halaman 10 kalimat kedua saya
mengutip dari buku Eddy Pratomo halaman 1 , kemudian pada kalimat ketiga saya mengutip
dari buku Huala Adolf halaman 25 (halaman berbeda dari kalimat pertama). Maka
penulisannya:
1 Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2005, hlm. 10
2 Eddy Pratomo, Hukum Perjanjian Internasional: Pengertian, Status Hukum dan Ratifikasi,
Alumni, Bandung, 2011, hlm.1
d. Loc.cit
Loc cit singkatan dari loco citato artinya “pada tempat yang telah disebut”, digunakan untuk
menunjuk kepadahalaman yang sama atau persoalan yang sama dari suatu sumber yang telah
disebut dan telah diselingi oleh sumber lain.
Contoh:
Kalimat pertama saya mengutip dari buku Huala Adolf halaman 10, kalimat kedua saya
mengutip dari buku Eddy Partomo halaman 1, kemudian pada kalimat ketiga saya mengutip dari
buku Huala Adolf halaman 10 (halaman sama dengan halaman pada kalimat pertama). Maka
penulisannya:
1 Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2005, hlm. 10
2 Eddy Pratomo, Hukum Perjanjian Internasional: Pengertian, Status Hukum dan Ratifikasi,
Alumni, Bandung, 2011, hlm.1
Apa itu manipulasi footnote?? Manipulasi footnote ialah apabila dijumpai dalam satu paragraf terdiri
beberapa kalimat kutipan namun hanya terdapat satu footnote. Yang benar ialah setiap kalimat
kutipan ditulis footnotenya.
Berbagai kesepakatan tersebut lazimnya dituangkan dalam bentuk perjanjian internasional yang
meliputi berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, perdagangan, hukum, pertanahan, sosial
budaya dan lain sebagainya. Perjanjian internasional merupakan sumber hukum terpenting hukum
ekonomi internasional, masyarakat internasional umumnya menempuh cara pembentukan
perjanjian untuk menciptakan hak dan kewajiban dalam hubungan-hubungan ekonomi
internasional. Perjanjian internasional pula yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan
(hubungan) ekonomi negara-negara.[1]
Berbagai kesepakatan tersebut lazimnya dituangkan dalam bentuk perjanjian internasional yang
meliputi berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, perdagangan, hukum, pertanahan, sosial
budaya dan lain sebagainya.[2] Perjanjian internasional merupakan sumber hukum terpenting
hukum ekonomi internasional, masyarakat internasional umumnya menempuh cara pembentukan
perjanjian untuk menciptakan hak dan kewajiban dalam hubungan-hubungan ekonomi
internasional.[3] Perjanjian internasional pula yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan
(hubungan) ekonomi negara-negara.[4]
Daftar pustaka mencantumkan secara lengkap kepustakaan yang dipergunakan, baik dari bahan
hukum primer (misalnya peraturan perundang-undangan), atau bahkan hukum sekunder (teks
book, hasil penelitian, jurnal ilmiah, seri pebernitan sain), juga dapat dari bahan hukum tersier
(misalnya biografi, indeks kumulatif dan lain-lain). Sumber yang digunakan disusun sistematis
sebagaimana dalam penulisan footnote (tidak perlu saya jelaskan lagi). Penulisan daftar pustaka
sebagai berikut:
Mengenai contoh urutan penulisan daftar pustaka sama dengan urutan penulisan footnote
(lihat di atas). Berikut contoh penulisan daftar pustaka:
Agus Suwignyo, “Pendidikan Tinggi & Goncangan Perubahan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
2008.
Boer Mauna, Hukum internasional, Pengertian Peranan dan Fungsi dalam Era Dnamika Global,
Alumni, Bandung, 2001.
Bossche, Peter van Den, Daniar Natakusumah, Joseph Wira Koesnaidi, Pengantar Hukum WTO,
Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2010.
Bryan A. Garner, Black’s Law Dictionary, ninth edition, West Publishing CO, United States
Amerika, 2009.
Damos Dumoli Agusman, Hukum Perjanjian Internasional: Teori dan Praktek di Indonesia,
Refika Aditama, Bandung, 2010.
Eddy Pratomo, Hukum Perjanjian Internasional: Pengertian, Status Hukum dan Ratifikasi,
Alumni, Bandung, 2011.
Selain ketentuan penulisan dan sistematika penulisan, berikut ialah hal-hal yang perlu
diperhatikan, kebanyakan mahasiswa menganggap penulisan kata berikut ini ialah penulisan yang
benar, namun ternyata salah. Kata/kalimat tersebut ialah:
1. BISA.
Salah : Negara layaknya manusia, tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri melainkan
memerlukan manusia lainnya.
Benar : Negara layaknya manusia, tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri melainkan
memerlukan manusia lainnya.
2. BEGITU.
4. MAUPUN. Penulisan kata “maupun” sebelumnya harus terdapat kata “baik”. Contoh : Ketentuan
tersebut berlaku baik nasional maupun internasional.
5. PENULISAN ANGKA.
Salah : Kegiatan usaha masyarakat terdiri dari 3 (tiga) sektor kegiatan usaha.
6. PENULISAN PASAL
Penulisan huruf “P’ pada kata “pasal” harus huruf besar. Penulisan huruf “T” pada kata “tahun”
dan “tentang” juga harus ditulis dengan huruf besar.
Salah : usaha non-profit making dapat dilihat dari pasal 3 UU Nomor 16 tahun 2001 tentang
Yayasan.
Benar : usaha non-profit making dapat dilihat dari Pasal 3 UU Nomor 16 Tahun 2001 Tentang
Yayasan.
Jangan menyebut UU dulu kemudian Pasal, tetapi pasal dahulu kemudian UU.
DIMANA. Kata “dimana” menunjukkan kata tempat, kebanyakan mahasiswa menggunakan kata
“dimana” dalam suatu kalimat yang tidak menunjukkan kata tempat.
Salah : Liberalisasi ialah suatu proses dimana menerapkan paham liberalisme dalam bidang
ekonomi dan tata negara.
Benar : Liberalisasi ialah suatu proses menerapkan paham liberalisme dalam bidang ekonomi dan
tata negara.
1. Tahap Persiapan
Cara mereview artikel jurnal yang pertama tentukan artikel yang sesuai dengan topik atau tema yang
ingin diangkat. Kemudian, baca judul, abstrak, dan tujuan, hal ini untuk mengetahui gambaran awal
susunan artikel.
Untuk bisa mengembangkan kesan, cara mereview artikel selanjutnya, maka bacalah keseluruhan.
Pada tahap ini, sekaligus lakukan identifikasi tesis, atau argumen utama, tandai atau garis bawahi
poin yang dinyatakan dalam pendahuluan dan kesimpulan.
2. Mempelajari Metode
Tahapan cara mereview artikel ilmiah yang sangat penting yaitu dengan menelisik metode yang
digunakan Sang penulis. Bayangkan alternatif cara yang mungkin untuk menyiapkan eksperimen
atau menyusun penelitian, dan catat perbaikan yang dapat dilakukan oleh penulis.
3. Membaca Ulang dan Buat Catatan
Cara mereview artikel berikutnya, dengan membuat catatan penting. Baca secara lengkap, lalu simak
artikelnya bagian demi bagian. Jangan lupa mencetak salinan dan berikan komentar pada margin,
apabila Anda bekerja dengan dokumen Word.
4. Menentukan Kualitas dengan Memetakan Artikel
Untuk bisa memetakan bagian artikel, perhatikan abstrak dan pendahuluan secara rinci, kemudian
analisis dengan menjawab pertanyaan berikut:
Berapa tingkat ketercapaian abstrak merangkum artikel, masalah yang dibahas, teknik, hasil, dan
keefektifannya?Apakah pendahuluan telah memetakan struktur artikel?Apakah narasi dengan jelas
meletakkan dasar-dasarnya?
5. Perhatikan Gaya Penulisan
Cara mereview artikel online pada jurnal selanjutnya dengan mengevaluasi gaya bahasa yang
digunakan. Meskipun dimaksudkan untuk khalayak khusus, gaya penulisan harus tetap meletakkan
unsur jelas, ringkas, dan sesuai fakta.
6. Evaluasi Referensi dan Tinjauan Pustaka
Dalam menerapkan cara mereview artikel jangan lengah untuk mengevaluasi referensi. Sebagian
besar artikel jurnal umumnya mencakup tinjauan literatur yang ada sejak awal dan, di seluruh isi,
dengan mengutip karya ilmiah sebelumnya.
Berikan penilaian apakah sumber yang dirujuk terpercaya dan valid, seberapa baik tinjauan pustaka
merangkum sumber, dan apakah sumber tersebut menempatkan artikel dalam bidang penelitian atau
hanya mencantumkan nama terkenal.
Jika Anda merasa perlu, luangkan waktu untuk mempelajari salinan sumber yang digunakan agar
dapat lebih memahami literatur topik.
7. Nilai Penyajian Data dan Hasil
Amati pada setiap tabel, diagram, legenda, dan alat bantu visual lainnya, apakah mengatur informasi
secara efektif. Kemudian analisis bagian hasil dan diskusi apakah sudah meringkas dan menafsirkan
data dengan jelas, serta setiap data memiliki tujuan atau berlebihan.
8. Evaluasi Bukti dan Analisis Non-Ilmiah
Tentukan tingkat artikel tersebut menyajikan bukti yang mampu mendukung argumennya. Apakah
bukti relevan, dan bagaimana tingkat penulis mampu menganalisis dan menafsirkan bukti secara
meyakinkan.
9. Buat Garis Besar Review
Cara mereview artikel dalam tahap penulisan lihat kembali catatan, lalu buat tesis, dan uraikan
bagaimana Anda ingin mendukung tesis dalam badan review. Sertakan contoh spesifik yang merujuk
pada kekuatan serta kelemahan yang dicatat dalam evaluasi.
10. Tulis Draf Pertama Review
Secara umum pedoman membuat draft review sebagai berikut:
Pendahuluan : merangkum artikel dan menyatakan hipotesis.Isi : memberikan contoh spesifik
berdasar teks yang mendukung hipotesis.Kesimpulan : merangkum ulasan, menyatakan kembali
hipotesis, dan menawarkan saran untuk penelitian masa yang akan datang.
Setelah menulis draft pertama, jangan lewatkan untuk memeriksa kembali seluruh review periksa
kesalahan ketik, tata bahasa, dan tanda baca. Cobalah membaca karya Anda dalam sudut pandang
orang lain.
Contoh Hasil Review Artikel
Sebagai bahan referensi pelajarilah poin contoh review artikel singkat di bawah ini.
Judul Artikel : Penelitian Terhadap Hubungan Pembelajaran Pendekatan Saintifik Latar Belakang :
Terdapat hubungan antara proses pembelajaran pendekatan saintifik dengan hasil belajar Fisika
dalam keterampilan proses sainsTujuan : Penelitian bertujuan untuk mengukur hasil belajar yang
ditunjukkan siswa dalam mata pelajaran Fisika beserta keterampilan proses sains antar siswa.
Sampel : Sampel diambil dari siswa SMAN 3 Jakarta kelas X yang terdiri dari 4 kelas berjumlah
total 150.
Metode : Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan sifat penelitian quasi experimental
design (Eksperimen semu) serta metode…dst
Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari hasil belajar serta keterampilan proses
sains …dst.
Penutup
Agar cara mereview artikel Anda berkualitas dan mendalam kunci utamanya adalah jangan malas
untuk mempelajari setiap detail yang dapat dievaluasi dari sebuah artikel.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Artikel ilmiah sebagai bagian karya ilmiah selalu ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya
formal, kata-katanya teknis, dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar tidaknya.
Dalam menulis artikel ilmiah, kita menggunakan ragam bahasa ilmiah atau ragam bahasa baku. Ragam
bahasa ilmiah sendiri mempunyai pengertian sebagai sarana verbal yang digunakan untuk
mengomunikasikan proses kegiatan dan hasil penelitian ilmiah, misalnya dalam penulisan laporan
yang berbentuksurat, artikel, maupun berbentuk naskah, laporan hasil penelitian, makalah, skripsi,
tesis, dan disertasi
3.2 Saran
Dalam mengerjakan sebuah tugas pastinya ada tantangan tersendiri didalamnya dan sebagai
mahasiswa haruslah kita laksanakan dan mengerjakan tugas tersebut sebagai cara mengimprovisasi
diri agar dalam penerapannya kelak dapat berdampak baik pada diri kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/elkomika/pages/view/PetunjukPenulis
https://mie.binus.ac.id/2019/10/02/kesatuan-dan-koherensi-paragraf/
Hs, Widjono. 2005. Bahasa Indonesia, Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
Jakarta: Grasindo.
Nazar, Noerzisri A. 2004. Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah. Bandung: Humaniora.
Suyitno, Imam. 2011. Karya Tulis Ilmiah (KTI), Panduan, Teori, Perlatihan, dan Contoh. Bandung:
Refika Aditama.