Anda di halaman 1dari 22

Tugas Makalah

MATA KULIAH
KOMUNIKASI ILMIAH
“PENULISAN BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI/ARTIKEL’’

DISUSUN
OLEH:

ROSNIM : A241
SRI WAHYUNI : A24121069
ASTIN SULASTRI : A24121047
WAODE TIRTA MURLINA : A24121014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
PALU
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada saya untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul PENULISAN BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI tepat waktu.Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas dari Dosen Dr.Darsikin pada Mata kuliah Komunikasi Ilmiah di Universitas Tadulako. Selain itu,
Saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.Saya mengucapkan Terima
kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku dosen mata kuliah Komunikasi Ilmiah. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Saya juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.Saya menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu, 16 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I  PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang...........................................................................................................................1
1.2  Rumusan masalah.....................................................................................................................1
1.3  Tujuan.......................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penulisan kalimat.......................................................................................................................2
2.2 Penulisan paragraf....................................................................................................................15
2.3 Koherensi paragraf...................................................................................................................16
2.4 Integrasi/penulisan hasil review
artikel....................................................................................17

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................20
3.2 Saran......................................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Artikel ilmiah sebagai bagian dari karya ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar (Brotowidjoyo, 2002: 9).
Artikel ilmiah dapat juga didefinisikan sebagai penelitian karya ilmiah yang diperpendek atau
diperingkas penyajiannya. Peserta didik dapat membuat artikel ilmiah kalau dia sudah melakukan
atau memiliki penelitian karya ilmiah. Artikel ilmiah itu bisa dibuat dari hasil penelitian lapangan
dan laboratorium termasuk bengkel kerja. Sementara itu, Suyitno (2011: 91) menyatakan bahwa
artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku kumpulan artikel,
ditulis dengan tata cara ilmiah disesuaikan dengan konvensi ilmiah yang berlaku.

Menurut Brotowidjoyo (2002: 9), artikel ilmiah sebagai bagian karya ilmiah selalu ditulis dengan
bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis, dan didukung dengan fakta umum
yang dapat dibuktikan benar tidaknya. Dalam menulis artikel ilmiah, kita menggunakan ragam
bahasa ilmiah atau ragam bahasa baku. Ragam bahasa ilmiah sendiri mempunyai pengertian sebagai
sarana verbal yang digunakan untuk mengomunikasikan proses kegiatan dan hasil penelitian ilmiah,
misalnya dalam penulisan laporan yang berbentuksurat, artikel, maupun berbentuk naskah, laporan
hasil penelitian, makalah, skripsi, tesis, dan disertasi (Hs, 2005: 21).

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang terurai diatas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai
berikut :

1. Bagaimana penulisan kalimat artikel ?


2. Bagaimana penulisan paragraf ?
3. Bagaimana koherensi paragraf artikel ?
4. Bagaimana Penulisan Hasil review artikel?

1.3.Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui tata cara penulisan bagian-bagian
artikel/skripsi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penulisan Kalimat


2.1.1 KETENTUAN PENULISAN
Sebelum masuk ke dalam pembuatan karya ilmiah tersebut, ada beberapa ketentuan penulisan
yang harus diperhatikan, antara lain:

1. FONT.

Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman atau Arial atau huruf yang setara dengan
ukuran:

 Ukuran font 12 untuk isi naskah


 Ukuran font 10 untuk footnote (catatan kaki)
 Ukuran font 16 dan tebal untuk judul dalam Bahasa Indonesia serta 14 dan tebal untuk judul
dalam Bahasa Inggris (cetak miring)
 Ukuran font 12 dan tebal untuk nama penulis pada judul
 Unkuran font 14 dan tebal untuk nama lembaga pada judul
 Ukuran font 10 dan tebal untuk tulisan lain pada judul

2. LINE SPACING.

Spasi yang digunakan ialah 1,5 atau 2. Pengaturan line spacing : Klik kanan à Paragraph à
Spacing -> line spacing. Spasi dalam penulisan karya ilmiah antara lain: (tergantung ketentuan
masing-masing universitas)

 Jarak antar baris adalah 2 spasi


 Jarak antar penunjuk bab (misalnya BAB I) dengan tajuk bab (misalnya PENDAHULUAN)
adalah 2 spasi
 Jarak antara tajuk bab (Judul Bab) dengan teks pertama isi naskah atau antara tajuk bab
dengan tajuk sub bab adalah empat spasi;;
 Jarak antara tajuk sub bab (Judul Bab) dengan baris pertama teks isi naskah adalah 2 spasi;
 Tiap alinea teks isi naskah diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sejauh 7 ketukan;
 Jarak antara baris akhir teks ini dengan tajuk sub erikutnya adalah 4 spasi;
 Jarak antara teks dengan table, gambar, grafik atau diagram adalah 3 spasi;
 Alinea baru diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sejauh 7 ketukan dari pias (margin) kiri
teks isi naskah, jarak antara alinea adalah 2 spasi;
 Petunjuk bab dan tajuk bab selalu diketik pada halaman baru.

3. PAGE LAYOUT.

Klik page layout à Margins à Custom Margins à kemudian ganti margins dengan: Top = 4cm,
Left = 4cm, Bottom = 3cm, Right = 3cm.

4. Jangan lupa untuk klik JUSTIFY

Agar tulisan terlihat rata di kanan kiri. This creates a clean look along the left and right side of
the page. Kecuali untuk judul Bab, klik CENTER, misal untuk Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV dan
Bab VI. Pengaturan CENTER juga digunakan pada Cover Halaman, Lembar Pengesahan dan
Lembar Persetujuan.

5. PENOMORAN BAB DAN SUB-SUB BAB

1)

a)

(1)

(a)

 HALAMAN BAGIAN AWAL


Penomoran pada bagian awal tugas akhir mahasiswa S1 (skripsi, studi kasus dan Legal
Memorandum, tesis dan disertasi mulai dari halaman judul dalam (halaman sesudah sampai luar)
sampai dengan halaman Daftar Lampiran, menggunakan angka Romawi kecil (misalnya I, ii, dst)

Halaman Judul dan Halaman Persetujuan Promotor tidak dieri nomor urut halaman, tetapi
diperhitungkan sebagai halaman 1 dan halaman ii (nomor halaman ini tidak diketik)

Halaman abstrak / abstract sampai dengan halaman lampiran diberi nomor urut halaman dengan
angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan halaman Judul dan halaman Persetujuan Promotor
(halaman iii, iv dst)

Nomor halaman diketik pada pias (marjin) atas sebelah kanan dengan jarak 3 spasi dari pias
(marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu), dan angka terakhir nomor halaman lurus
dengan pias (marjin) kanan teks.

 HALAMAN BAGIAN INTI

Penomoran mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V (KESIMPULAN DAN
SARAN) menggunakan angka Arab (1,2 dst) dan diletakkan pada pias (marjin) atas sebelah kanan
dengan jarak 3 spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu), dan angka
terakhir nomor halaman harus dengan pias (marjin) kanan teks;

Pada tiap halaman yang ertajuk, nomor halaman mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai
dengan BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN) diketik paa pias (marjin) bawah persis di tengah-
tengah dengan jarak 3 spasi dari pias (marjin) bawah teks

Penomoran bukan bab dan bukan sub bab meenggunakan angka Arab dengan tanda kurung,
misalnya 1), 2) dst dan (1), (2) dst.

6. PENULISAN KUTIPAN.

Penulisan kutipan langsung yang jumlah barisnya kurang dari 4 baris menggunakan ukuran 1,5
atau 2 spasi. Penulisan kutipan langsung yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris menggunakan
ukuran 1 spasi.

Penulisan kutipan terdiri dari Bodynotes, Footnotes dan Runningnotes.

a. RUNNING NOTES, rujukan diletakkan dalam tubuh kalimat.

b. END NOTES, rujukan diletakkanpada bagian akhir tulisan.


c. FOOTNOTES, catatan kaki pada halaman yang bersangkutan untuk menyatakan suatu
sumber kutipan, buah fikiran, fakta-fakta atau ikhtisar. Footnotes juga dapat berupa komentar atas
suatu teks yang dikemukakan. Nomor footnotes harus diberi jarak dengan garis margin teks
sebelah kiri. Jika footnotes leih dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya dimulai pada
margin teks. Nomor footnotes harus berurutan dari Bab I hingga Bab akhir.

 CARA PENGUTIPAN CATATAN KAKI:

1) Sumber Buku:

a) Penulis Tunggal, cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), judul buku
(cetak mirirg), kota penerbit: penerit, tahun terbitan, halaman yang dikutip (disingkat: hlm.).
contoh:

Mochtar Kusumaatmadja, Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam Pembangunan Nasional,


andung: Binacipta, (tanpa tahun), hlm. 5.

b) Penulis Bersama (2 orang penulis).

Mochtar Kusumaatmadja dan Arief Sidharta, Pengantar Ilmu Hukum: Suatu Pengenalan Pertama
Ruang Lingkup Berlakunya Ilmu Hukum, Buku I, Bandung: Alumni, 2000, hlm. 17.

c) Lebih dari 2 penulis.

cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis pertama diikuti kata (et.al.), (tanpa gelar), judil
buku (cetak mirirg), kota penerbit: penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip (disingkat:
hlm.), Catatan: (et,al) singkatan dari et alii yang artinya dengan orang lain. Contoh:

Dian Triansjah Djani (et.al), Sekilas WTO (World Trade Organization), Jakarta: Deplu, 2002,
hlm. 22.

d) Suntingan / editing.

 Satu orang penyunting.

cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar) (ed), judul buku (cetak
miring), kota penerbit: penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip (disingkat: hlm.).
Contoh:

Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1983,


hlm. 112.
 Lebih dari Dua Orang Penyunting.

cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis pertama saja yang disebutkan diikuti
tanda: (eds.), (tanpa gelar), judul buku (cetak mirirg), kota penerbit: penerbit, tahun
terbitan, halaman yang dikutip (disingkat: hlm.). contoh:

Rudi Rizki, (eds.), Refleksi Dinamika Hukum: Rangkaian Pemikiran dalam Dekade
Terakhir (Analisis Komprehensif tentang Hukum Oleh 63 Akademisi dan Praktisi
Hukum), In Memoriam Prof. Dr. Komar Kantaatmadja S.H., LL.M.,), Jakarta; Perum.
Percetakan negara RI, 208, hlm. 22.

e)Terjemahan.

cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis dengan tambahan kata (eds) (tanpa gelar)
(ed), judul buku (cetak mirirg), kota penerbit: penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip
(disingkat: hlm.). contoh:

Manfred B. Steger, Globalisme: Bangkitnya Ideologi Pasar, terjemahan Heru Prasetia,


Jogjakarta: Lafald Pustaka, cet. 2, Juni 2006, hlm. 157

f) Bab dalam Buku.

cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), “judul tulisan dalam buku”
(cetak tegak diberi tanda kutip pemuka dan penututp), dalam: nama penulis penyunting (ed),
judul buku (cetak mirirg), kota penerbit: penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip
(disingkat: hlm.). contoh:

Bagirmanan, “Restorative Justice (Suatu Perkenalan”, dalam: Rudy Rizky, (eds.), Refleksi
Dinamika Hukum: Rangkaian Pemikiran dalam Dekade Terakhir (Analisis Komprehensif
tentang Hukum Oleh Akademisi & Praktisi Hukum), In Memoriam Prof. Dr. Komar
Kantaatmadja, S.H.,LL.M.,), Jakarta: Perum Percetakan negara RI, 2008, hlm. 3.

2) Jurnal

Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), “judul tulisan dalam jurnal” (cetak
tegak diberi tanda kutip pembuka dan penutup), nama jurnal (cetak miring), Nomor volume
dan/atau nomor penerbitaan, halaman yang ikutip (disingkat: hlm) tahun tterbit. Contoh:
Huala Adolf, :Arbitration under the Indonesian investment Law”, 11:2 International Arbitration
Law Review N31-N36 (2008).

3) Peraturan Perundang-undangan.

Penulisannya sebagai berikut: nama peratura beserta nomor dan tahun penerbitannya (selururhnya
ditulis tegak). Contoh:

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

4) Rujukan Elektronik.

Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), “judul tulisan” (cetak tegak diberi tanda
kutip pembuka dan penutup), tahun penerbitan/artikel, alamat website dengan menggunakan
kurung penututp dan pembuka, waktu download. Contoh:

J.Boon,“Anthropology of religion”(tanpa tahun),


http://www/indiana.edu/`wanthro/religion.htm/[10/01/2010]

5) Artikel dalam Seminar dll.

Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), “judul artikel” (dalam tanda kutip),
nama seminar (cetak mirirng), tempat tahun halaman yang dikutip (disingkat: hlm.)

7. PEMAKAIAN ISTILAH IBID, IDEM, OP.CIT, LOC.CIT

a. Ibid.

Ibid kependekan dari Ibidem yang artinya “pada tempat yang sama”, dipakai apaila suatu
kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang mendahuluinya, yang tidak disela oleh
sumber atau Footnote lain.

Contoh:

Kalimat pertama saya akan mengutip dari buku Huala Adolf halaman 10, kalimat kedua saya
akan mengutip dari buku Huala Adolf halaman 10 (sama halamannya). Maka penulisannya:

1 Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2005, hlm. 10. 2 Ibid.

b. Idem
Pemakaian Idem sama dengan pemakaian Ibid, tetapi pada halaman yang berbeda dari sumber
yang dikutip.

Contoh:

Kalimat pertama saya akan mengutip dari buku Huala Adolf halaman 10, kalimat kedua saya
akan mengutip dari buku Huala Adolf halaman 25. Maka penulisannya:

1 Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2005, hlm. 10.

2 Idem, hlm. 25.

c. Op.cit

Op. cit singkatan dari opera citato artinya “dalam karangan yang telah disebut”, dipakai untuk
menunjuk pada suatu buku atau sumber yang disebut sebelumnya lengkap pada halaman lain
dan telah diselingi oleh sumber lain. Gunakan kata ‘note’ iikuti nomer footnote pertama rujukan
dibuat. Apabila nama penulis sama dan buku yang dikutip lebih dari satu, untuk menghindari
kesalahan sebaiknya disebutkan sebagian dari judul buku atau sumber tersebut.

Contoh:

Kalimat pertama saya mengutip dari buku Huala Adolf, halaman 10 kalimat kedua saya
mengutip dari buku Eddy Pratomo halaman 1 , kemudian pada kalimat ketiga saya mengutip
dari buku Huala Adolf halaman 25 (halaman berbeda dari kalimat pertama). Maka
penulisannya:

1 Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2005, hlm. 10

2 Eddy Pratomo, Hukum Perjanjian Internasional: Pengertian, Status Hukum dan Ratifikasi,
Alumni, Bandung, 2011, hlm.1

3 Huala Adolf, Op. cit, hlm. 25

d. Loc.cit

Loc cit singkatan dari loco citato artinya “pada tempat yang telah disebut”, digunakan untuk
menunjuk kepadahalaman yang sama atau persoalan yang sama dari suatu sumber yang telah
disebut dan telah diselingi oleh sumber lain.
Contoh:

Kalimat pertama saya mengutip dari buku Huala Adolf halaman 10, kalimat kedua saya
mengutip dari buku Eddy Partomo halaman 1, kemudian pada kalimat ketiga saya mengutip dari
buku Huala Adolf halaman 10 (halaman sama dengan halaman pada kalimat pertama). Maka
penulisannya:

1 Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2005, hlm. 10

2 Eddy Pratomo, Hukum Perjanjian Internasional: Pengertian, Status Hukum dan Ratifikasi,
Alumni, Bandung, 2011, hlm.1

3 Huala Adolf, Loc. cit.

PERLU DIPERHATIKAN!!! HINDARI MANIPULASI FOOTNOTE!

Apa itu manipulasi footnote?? Manipulasi footnote ialah apabila dijumpai dalam satu paragraf terdiri
beberapa kalimat kutipan namun hanya terdapat satu footnote. Yang benar ialah setiap kalimat
kutipan ditulis footnotenya.

Contoh yang salah:

Berbagai kesepakatan tersebut lazimnya dituangkan dalam bentuk perjanjian internasional yang
meliputi berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, perdagangan, hukum, pertanahan, sosial
budaya dan lain sebagainya. Perjanjian internasional merupakan sumber hukum terpenting hukum
ekonomi internasional, masyarakat internasional umumnya menempuh cara pembentukan
perjanjian untuk menciptakan hak dan kewajiban dalam hubungan-hubungan ekonomi
internasional. Perjanjian internasional pula yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan
(hubungan) ekonomi negara-negara.[1]

Contoh yang benar:

Berbagai kesepakatan tersebut lazimnya dituangkan dalam bentuk perjanjian internasional yang
meliputi berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, perdagangan, hukum, pertanahan, sosial
budaya dan lain sebagainya.[2] Perjanjian internasional merupakan sumber hukum terpenting
hukum ekonomi internasional, masyarakat internasional umumnya menempuh cara pembentukan
perjanjian untuk menciptakan hak dan kewajiban dalam hubungan-hubungan ekonomi
internasional.[3] Perjanjian internasional pula yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan
(hubungan) ekonomi negara-negara.[4]

8. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka mencantumkan secara lengkap kepustakaan yang dipergunakan, baik dari bahan
hukum primer (misalnya peraturan perundang-undangan), atau bahkan hukum sekunder (teks
book, hasil penelitian, jurnal ilmiah, seri pebernitan sain), juga dapat dari bahan hukum tersier
(misalnya biografi, indeks kumulatif dan lain-lain). Sumber yang digunakan disusun sistematis
sebagaimana dalam penulisan footnote (tidak perlu saya jelaskan lagi). Penulisan daftar pustaka
sebagai berikut:

 Disusun secara alfabetis tanpa menggunakan nomor urut;


 Nama penulis ditulis tanpa menggunakan gelar akademik;
 Untuk nama penulis asing ditulis nama keluarga (family) dahulu baru nama kecilnya
(dibalik);
 Untuk penulis Indonesia yang memiliki atau tidak memiliki nama marga atau famili,
ditulis apa adanya dengan tidak dibalik;
 Apabila nama depan penulis ditulis dengan singkatan, nama kedua diletakkan di awal dan
nama depan penulis dengan singkatan diletakkan di belakang;
 Font yang digunakan adalah Times New Roman 12 atau Arial 12;
 Jika suatu referensi dalam daftar pustaka terdiri lebih dari satu baris, maka baris kedua
dan seterusnya dimulai penulisannya agak menjorok dengan ukuran jaraknya dalam ukuran
alinea atau paragraph dengan jarak 1 spasi;
 Antara satu referensi dengan referensi lain dipisahkan satu spasi.

Mengenai contoh urutan penulisan daftar pustaka sama dengan urutan penulisan footnote
(lihat di atas). Berikut contoh penulisan daftar pustaka:

Agus Suwignyo, “Pendidikan Tinggi & Goncangan Perubahan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
2008.

Ali Sastroamidjojo, Pengantar Hukum Internasional, Bhratara, Jakarta, 1971.


A.S Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary, sixth edititon, Oxford University press,
Great clrendon street, Oxford, 2000.

Boer Mauna, Hukum internasional, Pengertian Peranan dan Fungsi dalam Era Dnamika Global,
Alumni, Bandung, 2001.

Bossche, Peter van Den, Daniar Natakusumah, Joseph Wira Koesnaidi, Pengantar Hukum WTO,
Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2010.

Bryan A. Garner, Black’s Law Dictionary, ninth edition, West Publishing CO, United States
Amerika, 2009.

Damos Dumoli Agusman, Hukum Perjanjian Internasional: Teori dan Praktek di Indonesia,
Refika Aditama, Bandung, 2010.

Direktorat Perdagangan dan Perindustrian Multilateral, Persetujuan Bidang Jasa (General


Agreement on Trade in Services), Departemen Luar Negeri RI, Jakarta, 2004.

Eddy Pratomo, Hukum Perjanjian Internasional: Pengertian, Status Hukum dan Ratifikasi,
Alumni, Bandung, 2011.

HAL-HAL LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN

Selain ketentuan penulisan dan sistematika penulisan, berikut ialah hal-hal yang perlu
diperhatikan, kebanyakan mahasiswa menganggap penulisan kata berikut ini ialah penulisan yang
benar, namun ternyata salah. Kata/kalimat tersebut ialah:

1. BISA.

Salah : Negara layaknya manusia, tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri melainkan
memerlukan manusia lainnya.

Benar : Negara layaknya manusia, tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri melainkan
memerlukan manusia lainnya.

2. BEGITU.

Salah : dengan begitu dapat ditarik suatu kesimpulan.

Benar : dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan.


3. Kata sambung tidak boleh di awal kalimat. Kata sambung : DALAM, DAN, SEHINGGA,
KARENA.

4. MAUPUN. Penulisan kata “maupun” sebelumnya harus terdapat kata “baik”. Contoh : Ketentuan
tersebut berlaku baik nasional maupun internasional.

5. PENULISAN ANGKA.

Penulisan angka dalam karya ilmiah tidak memakai dalam kurung.

Salah : Kegiatan usaha masyarakat terdiri dari 3 (tiga) sektor kegiatan usaha.

Benar : Kegiatan usaha masyarakat terdiri dari 3 sektor kegiatan usaha.

6. PENULISAN PASAL

Penulisan huruf “P’ pada kata “pasal” harus huruf besar. Penulisan huruf “T” pada kata “tahun”
dan “tentang” juga harus ditulis dengan huruf besar.

Salah : usaha non-profit making dapat dilihat dari pasal 3 UU Nomor 16 tahun 2001 tentang
Yayasan.

Benar : usaha non-profit making dapat dilihat dari Pasal 3 UU Nomor 16 Tahun 2001 Tentang
Yayasan.

Jangan menyebut UU dulu kemudian Pasal, tetapi pasal dahulu kemudian UU.

Salah : UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 10

Benar : Pasal 10 UU Nomor 20 tahun 2003.

UU / PP jika tidak tertentu maka huruf kecil,

Salah : mahasiswa harus mempelajari Peraturan Pemerintah tersebut.

Benar : mahasiswa harus mempelajari peraturan pemerintah tersebut.

UU / PP jika tertentu maka ditulis dengan huruf kapital.

Salah : undang-undang Nomor 20 Tahun 2003.

Benar : Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.

7. PENULISAN KATA GANTI.


Pada karya ilmiah tidak terdapat penulisan menggunakan kata ganti, seperti: KITA, KAMI,
SAYA, MEREKA. Yang diperbolehkan ialah dengan menggunakan kata: PENULIS.

DIMANA. Kata “dimana” menunjukkan kata tempat, kebanyakan mahasiswa menggunakan kata
“dimana” dalam suatu kalimat yang tidak menunjukkan kata tempat.

Salah : Liberalisasi ialah suatu proses dimana menerapkan paham liberalisme dalam bidang
ekonomi dan tata negara.

Benar : Liberalisasi ialah suatu proses menerapkan paham liberalisme dalam bidang ekonomi dan
tata negara.

2.2 Penulisan Paragraf

2.2.1 FORMAT UMUM


1. Tampilan
Badan dari artikel harus tersusun dalam satu kolom. Dokumen ini dipersiapkan dalam format
yang harus digunakan oleh setiap penulis dalam artikelnya. Untuk menjaga mutu penampilan
jurnal, setiap artikel yang dikirim harus sesuai dengan spesifikasi berikut ini:

 Ukuran kertas A4 (21 cm x 29,7 cm)


 Pada halaman ke 1, margin atas (jarak antara ujung atas kertas terhadap bagian atas dari
baris pertama dari judul) sebesar 4,0 cm. Sedangkan pada halaman ke 2 dan seterusnya,
margin atas sebesar 3,0 cm.
 Margin kiri, bawah dan kanan untuk seluruh halaman artikel adalah sebesar 2,5 cm.
 Jarak Header dari tepi kertas sebesar 1,5 cm, sedangkan untuk Footer 2 cm.
 Jumlah halaman untuk setiap artikel adalah ANTARA 10-15 HALAMAN
 File petunjuk penulisan ini sudah menggunakan aturan dan format penulisan baku yang
disarankan, sehingga bisa langsung dijadikan template.

2. Ketentuan untuk huruf dan paragraf


Font yang digunakan adalah Tahoma untuk semua style. Ukuran huruf yang harus digunakan
dalam artikel adalah 18 point bold (untuk judul), 12 point (untuk nama penulis, afiliasi, dan
alamat email), 11 point italic (untuk abstrak dan kata kunci), 11 point (untuk badan tulisan dan
judul bagian maupun subbagian), serta 10 point (untuk headers dan footers). Rumus-rumus
matematika harus berupa Equation berukuran 11 point (menu tab Insert Equation), dengan
ukuran subscripts and superscripts yang sedikit lebih kecil (9 point).Judul ditulis di tengah
(centered) bagian atas pada halaman pertama. Nama penulis (tanpa gelar) diletakkan di bawah
judul, dilanjutkan dengan afiliasi dan alamat email penulis pertama, semua ditempatkan di
tengah (centered).
Judul Abstrak harus ditulis di tengah (centered) setelah identitas penulis, dengan ukuran 11
point miring (italic), serta ditulis dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Abstrak ditulis rata kiri kanan dengan margin kiri dan kanan sebesar 3,5 cm (menjorok 1 cm
dari margin halaman). Abstrak berbahasa Inggris ditulis setelah abstrak berbahasa Indonesia.
Jumlah kata maksimum dalam setiap abstrak adalah maksimum 200 kata. Kata kunci
dicantumkan setelah abstrak, berjumlah antara 3 sampai 5 (lima) buah kata kunci yang ditulis
dengan ukuran huruf 11 point miring (italic), untuk menunjukkan subyek permasalahan artikel
anda, sekaligus untuk keperluan pengindeksan.
Perlu diperhatikan bahwa tata cara penulisan paragraf yang diberlakukan adalah cara lurus,
sehingga awal paragraf tidak diletakkan menjorok ke dalam. Beri jarak 1 spasi (12 point) antar
paragraf. Perhatikan juga ketentuan penulisan paragraf yang baik, antara lain jumlah kalimat
dalam setiap paragraf, adanya kalimat utama, satu paragraf mengandung hanya satu gagasan
utama, dan ketentuan baku lainnya.

2.3 Koherensi Paragraf


Kesatuan dan koherensi adalah dua hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun paragraf.Kesatuan
paragraf merupakan hal yang paling penting. Sebuah paragraf disebut memiliki kesatuan yang baik
jika semua kalimat dalam paragraf tersebut membicarakan sebuah ide yang sama. Setiap paragraf
paling tidak memiliki satu kalimat utama. Paragraf bisa dilengkapi dengan beberapa kalimat
pendukung, dan satu kalimat penutup. Semua kalimat baik pendukung maupun penutup perlu
mendukung kalimat utama.
Desain paragraf di atas adalah tipikal. Anda bisa saja tidak mengikuti pakem ini. Kehati-hatian dalam
mengikuti ini akan memudahkan pembaca.Berikut, saya berikan dua contoh untuk mendukung
penjelasan di atas. Pertama adalah paragraf yang tidak memperhatikan kesatuan ide paragraf.
“Sistem informasi yang dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kinerja perusahaan adalah Enterprise Resource Planning. Enterprise Resource Planning (ERP)
merupakan suatu sistem informasi yang mengintegrasikan informasi yang tersedia dalam suatu
perusahaan dari berbagai aspek sumber daya yang ada. Menurut Hau dan Kuzic (2010), Enterprise
Resource Planning adalah aplikasi multi modul, solusi aplikasi bisnis yang memungkinkan
perusahaan untuk mengintegrasikan semua proses bisnis dan kinerja perusahaan, pendistribusian data
umum, pengelolaan sumber daya serta menyediakan akses informasi secara realtime.” (Aep Apandi
Saleh)
Paragraf ini terdiri dari beberapa kalimat dengan ide yang berbeda-beda. Lebih detilnya adalah
sebagai berikut:

 Kalimat pertama: ERP dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi.


 Kalimat kedua: ERP mengintegrasikan informasi.
 Kalimat ketiga: ERP adalah multi modul.
Menurut saya, ketiga hal tersebut bisa dibuat menjadi tiga paragraf terpisah dengan masing-masing
isu sebagai ide utama.
Contoh paragrah yang memperhatikan kesatuan adalah sebagai berikut.
Bina Nusantara (Binus) adalah universitas yang baik. Dalam sistem peringkat QS 2019, institusi ini
berada di posisi nomor delapan di bawah universitas-universitas terkenal di Indonesia seperti
Universitas Indonesia dan ITB (Citation). Di samping itu, di tahun 2015, Kopertis III memberikan
perhargaan universitas terbaik pada Binus untuk tujuh kategori (Citation). Universitas juga
mendapatkan pengakuan masyarakat yang ditandai dengan makin banyaknya mahasiswa yang
bergabung.
Perhatikan bahwa semua kalimat setelah kalimat pertama pada dasarnya hanya memberikan
sejumlah fakta dan statistik yang mendukung kalimat utama: Binus adalah universitas yang baik.
Sampai di sini, kita telah membicarakan topik mengenai kesatuan paragraf. Komponen kedua yang
perlu diperhatikan dalam desain paragraf adalah koherensi.
Sebuah paragraf dikatakan koheren jika kalimat-kalimat terhubung dengan baik. Untuk mencapai ini,
kita seringkali menggunakan kata-kata sambung. Dalam contoh di atas, kita menggunakan kata ‘di
samping itu’ untuk memberi tanda pada pembaca bahwa fakta sejenis dengan fakta sebelumnya akan
diberikan.

2.4 Integrasi/penulisan hasil hasil review artikel

1. Tahap Persiapan
Cara mereview artikel jurnal yang pertama tentukan artikel yang sesuai dengan topik atau tema yang
ingin diangkat. Kemudian, baca judul, abstrak, dan tujuan, hal ini untuk mengetahui gambaran awal
susunan artikel. 
Untuk bisa mengembangkan kesan, cara mereview artikel selanjutnya, maka bacalah keseluruhan.
Pada tahap ini, sekaligus lakukan identifikasi tesis, atau argumen utama, tandai atau garis bawahi
poin yang dinyatakan dalam pendahuluan dan kesimpulan.
2. Mempelajari Metode
Tahapan cara mereview artikel ilmiah yang sangat penting yaitu dengan menelisik metode yang
digunakan Sang penulis. Bayangkan alternatif cara yang mungkin untuk menyiapkan eksperimen
atau menyusun penelitian, dan catat perbaikan yang dapat dilakukan oleh penulis.
3. Membaca Ulang dan Buat Catatan
Cara mereview artikel berikutnya, dengan membuat catatan penting. Baca secara lengkap, lalu simak
artikelnya bagian demi bagian. Jangan lupa mencetak salinan dan berikan komentar pada margin,
apabila Anda bekerja dengan dokumen Word.
4. Menentukan Kualitas dengan Memetakan Artikel
Untuk bisa memetakan bagian artikel, perhatikan abstrak dan pendahuluan secara rinci, kemudian
analisis dengan menjawab pertanyaan berikut:
Berapa tingkat ketercapaian abstrak merangkum artikel, masalah yang dibahas, teknik, hasil, dan
keefektifannya?Apakah pendahuluan telah memetakan struktur artikel?Apakah narasi dengan jelas
meletakkan dasar-dasarnya?
5. Perhatikan Gaya Penulisan
Cara mereview artikel online pada jurnal selanjutnya dengan mengevaluasi gaya bahasa yang
digunakan. Meskipun dimaksudkan untuk khalayak khusus, gaya penulisan harus tetap meletakkan
unsur jelas, ringkas, dan sesuai fakta. 
6. Evaluasi Referensi dan Tinjauan Pustaka
Dalam menerapkan cara mereview artikel jangan lengah untuk mengevaluasi referensi. Sebagian
besar artikel jurnal umumnya mencakup tinjauan literatur yang ada sejak awal dan, di seluruh isi,
dengan mengutip karya ilmiah sebelumnya. 
Berikan penilaian apakah sumber yang dirujuk terpercaya dan valid, seberapa baik tinjauan pustaka
merangkum sumber, dan apakah sumber tersebut menempatkan artikel dalam bidang penelitian atau
hanya mencantumkan nama terkenal. 
Jika Anda merasa perlu, luangkan waktu untuk mempelajari salinan sumber yang digunakan agar
dapat lebih memahami literatur topik.
7. Nilai Penyajian Data dan Hasil
Amati pada setiap tabel, diagram, legenda, dan alat bantu visual lainnya, apakah mengatur informasi
secara efektif. Kemudian analisis bagian hasil dan diskusi apakah sudah meringkas dan menafsirkan
data dengan jelas, serta setiap data memiliki tujuan atau berlebihan.
8. Evaluasi Bukti dan Analisis Non-Ilmiah
Tentukan tingkat artikel tersebut menyajikan bukti yang mampu mendukung argumennya. Apakah
bukti relevan, dan bagaimana tingkat penulis mampu menganalisis dan menafsirkan bukti secara
meyakinkan.
9. Buat Garis Besar Review
Cara mereview artikel dalam tahap penulisan lihat kembali catatan, lalu buat tesis, dan uraikan
bagaimana Anda ingin mendukung tesis dalam badan review. Sertakan contoh spesifik yang merujuk
pada kekuatan serta kelemahan yang dicatat dalam evaluasi.
10. Tulis Draf Pertama Review
Secara umum pedoman membuat draft review sebagai berikut:
Pendahuluan : merangkum artikel dan menyatakan hipotesis.Isi : memberikan contoh spesifik
berdasar teks yang mendukung hipotesis.Kesimpulan : merangkum ulasan, menyatakan kembali
hipotesis, dan menawarkan saran untuk penelitian masa yang akan datang.
Setelah menulis draft pertama, jangan lewatkan untuk memeriksa kembali seluruh review periksa
kesalahan ketik, tata bahasa, dan tanda baca. Cobalah membaca karya Anda dalam sudut pandang
orang lain.
Contoh Hasil Review Artikel
Sebagai bahan referensi pelajarilah poin contoh review artikel singkat di bawah ini.
Judul Artikel : Penelitian Terhadap Hubungan Pembelajaran Pendekatan Saintifik Latar Belakang :
Terdapat hubungan antara proses pembelajaran pendekatan saintifik dengan hasil belajar Fisika
dalam keterampilan proses sainsTujuan : Penelitian bertujuan untuk mengukur hasil belajar yang
ditunjukkan siswa dalam mata pelajaran Fisika beserta keterampilan proses sains antar siswa. 
Sampel : Sampel diambil dari siswa SMAN 3 Jakarta kelas X yang terdiri dari 4 kelas berjumlah
total 150.
Metode : Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan sifat penelitian quasi experimental
design (Eksperimen semu) serta metode…dst
Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari hasil belajar serta keterampilan proses
sains …dst.
Penutup
Agar cara mereview artikel Anda berkualitas dan mendalam kunci utamanya adalah jangan malas
untuk mempelajari setiap detail yang dapat dievaluasi dari sebuah artikel.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Artikel ilmiah sebagai bagian karya ilmiah selalu ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya
formal, kata-katanya teknis, dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar tidaknya.
Dalam menulis artikel ilmiah, kita menggunakan ragam bahasa ilmiah atau ragam bahasa baku. Ragam
bahasa ilmiah sendiri mempunyai pengertian sebagai sarana verbal yang digunakan untuk
mengomunikasikan proses kegiatan dan hasil penelitian ilmiah, misalnya dalam penulisan laporan
yang berbentuksurat, artikel, maupun berbentuk naskah, laporan hasil penelitian, makalah, skripsi,
tesis, dan disertasi

3.2 Saran

Dalam mengerjakan sebuah tugas pastinya ada tantangan tersendiri didalamnya dan sebagai
mahasiswa haruslah kita laksanakan dan mengerjakan tugas tersebut sebagai cara mengimprovisasi
diri agar dalam penerapannya kelak dapat berdampak baik pada diri kita.
DAFTAR PUSTAKA

https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/elkomika/pages/view/PetunjukPenulis

https://mie.binus.ac.id/2019/10/02/kesatuan-dan-koherensi-paragraf/

Brotowidjoyo, Mukayat D. 2002. Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Akademika Pressindo.

Hs, Widjono. 2005. Bahasa Indonesia, Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
Jakarta: Grasindo.

Nazar, Noerzisri A. 2004. Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah. Bandung: Humaniora.

Suyitno, Imam. 2011. Karya Tulis Ilmiah (KTI), Panduan, Teori, Perlatihan, dan Contoh. Bandung:
Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai