Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FORMAT PENULISAN KARYA ILMIAH

Dosen Pengajar:

IRAMADHANA SOLIHIN, S.Pd.I, M.Pd.

Oleh:

1. Randi Ariansyah / 214140007


2. Julianti / 214140016
3. Miftahul Jannah / 214140009

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB dan DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-
hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 17 Maret 2023

Penyusun

2
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Format Penulisan Karya Tulis Ilmiah.......................................................... 5
.........................................................................................................................
B. Penggunaan Bahasa........................................................................................ 7
C. Running Notes dan Footnotes........................................................................ 8
D. Penulisan Kutipan dan Referensi
pada Teks Utama ........................................................................................... 9
E. Penulisan Daftar Pustaka............................................................................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 14

iii3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya ilmiah adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang
disajikan secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah.
Karya tulis ilmiah mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang
dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik
berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan
dalam karya tulis ilmiah.
Dengan kata lain, karya tulis ilmiah merupakan karangan yang
menyajikan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara
ilmiah dan ditulis dengan metodologi yang tepat. Dalam ruang lingkup
perguruan tinggi, karya ilmiah disebut juga sebagai teks akademik. Salah
satu contoh karya tulis ilmiah atau teks akademik adalah laporan hasil
penelitian khususnya jenjang pendidikan S1 atau yang lazim disebut
dengan skripsi. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang ditulis oleh
mahasiswa tingkat akhir sebagai persyaratan utama untuk memeroleh gelar
kesarjanaan.
Penulisan skripsi oleh mahasiswa pada umumnya selalu dituntut
kecermatan untuk menghasilkan sebuah skripsi yang berkualitas. Skripsi
yang berkualitas tentu harus memenuhi ciri-ciri keilmiahan sebuah karya
tulis ilmiah. Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini
adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana,
padat, objektif, dan logis. Akan tetapi, selama ini pula belum ada bukti-
bukti empiris yang diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai
secara linguistik tentang pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis
tersebut. Hal ini kemudian menjadi sesuatu yang perlu ditindak lanjut
sehingga ciri keilmiahan sebuah teks tidak hanya dipahami secara naluri,
akan tetapi didasarkan pada data atau teori tertentu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagiamanakah format penulisan karya tulis ilmiah?
2. Bagaimanakah penggunaan bahasa dalam penulisan karya tulis ilmiah?
3. Bagaimanakah cara penulisan referensi, catatan kaki, kutipan dan
referensi pada teks utama, serta penulisan daftar pustaka pada sebuah
karya tulis ilmiah ?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Format Penulisan Karya Tulis Ilmiah


1. Bahan Dan Ukuran Kertas
Bahan dan ukuran kertas yang dipakai dalam sebuah karya tulis
adalah sebagai berikut :
a. Ukuran kertas : A4 (21 × 29,7 cm).
b. Jenis kertas : HVS 80 gram.
c. Kertas doorslag berwarna (sesuai dengan warna yang telah di
tentukan dengan lambang universitas tertentu)
2. Pengetikan
Ketentuan-ketentuan dalam pengetikan sebuah karya tulis ilmiah
dirinci sebagai berikut:
a. Menggunakan software pengolahan kata dengan platform1 Windows,
seperti MS Word, excel, dan lain-lain, atau platform Linux, seperti
Open Office diperbolehkan asal boleh dibaca dengan Windows.
b. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran
Font 12 kecuali untuk:
1) Halam judul sampul/luar (hard cover) dan halaman judul dalam
(soft cover), yang menggunakan huruf tegak (kecuali istilah asing)
dan dicetak tebal (bold) dengan ukuran font mulai 12 sampai 16
(disesuaikan dengan panjang judul, lihat lampiran)
2) Catatan kaki (footnotes), yang menggunakan font ukuran 10.
c. Huruf tebal (bold) digunakan untuk judul dan sub-judul (sub-bab,
subsub-bab), memberi penakanan pembedaan, dan sejenisnya.
d. Huruf miring (italic) digunakan untuk istilah dalam bahasa asing atau
bahasa daerah, memberi penekanan, pembedaan (termasuk
pembedaan sub-judul yang hirarkinya tidak setingkat), dan sejenisnya.
Judul sub subsub-sub-bab dibuat dengan mengkombinasikan huruf
miring dan huruf tebal (italic-bold atau bold-italic). Judul sub sub-
sub-sub-bab dan seterusnya dibuat dengan huruf miring bisaa (italic).
e. Batas tepi (margin):
1) Tepi atas : 4 cm
2) Tepi bawah : 3 cm
3) Tepi kiri : 4 cm
4) Tepi kanan : 3 cm 6
f. Sela ketukan (indensi) selebar 1 cm. indensi Tab dipakai pada baris
pertama alinea baru. Indensi gantung digunakan untuk daftar pustaka.
1
platform adalah sekelompok teknologi yang digunakan sebagai dasar di mana aplikasi, proses,
atau teknologi lain dikembangkan
5
g. Spasi awal, bagian isi, dan bagian akhir :
h. Judul karya ilmiah, bab, sub bab, dan lain sebagainya
i. Bilangan dan satuan :
1) Bilangan diketik dengan angka kecuali bilangan yang terletak pada
awal kalimat yang harus dieja.
2) Bilangan decimal ditandai dengan koma (contoh : Rp 1.150,25)
3) Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa tanda titik (kg,
cm, dan lain-lain).
4) Pecahan yang berdiri sendiri ditulis dengan angka, sedangkan
pecahan yang bergabung dengan bilangan bulat harus ditulis
dengan huruf/dieja.
3. Penomoran Halaman
Ketentuan-ketentuan dalam penomoran halaman, seperti halaman-
halaman awal, halaman judul bab, halaman teks utama, dan lain
sebagainya, adalah sebagai berikut :
a. Bagian awal karya ilmiah (halaman judul, halaman pengesahan,
halaman pernyataan, abstrak, riwayat hidup, kata pengantar, daftar isi,
daftar table, daftar gambar, dan daftar lampiran) diberi nomor
halaman dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya) dan
ditempatkan di tengah bagian bawah.
b. Mulai dari BAB I sampai dengan halaman terakhir pada Daftar
Pustaka diberi nomor halaman dengan angka latin (1, 2, 3, dan
seterusnya). Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas,
kecuai bab baru yang tidak diisi nomor halaman)
c. Data yang mendukung penelitian disajikan dalam lampiran yang
disajikan menurut kelompoknya tanpa diberi nomor halaman
4. Tabel dan Gambar
Pembuatan dan penomoran Tabel dan Gambar mengikuti
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Tabel
1) Tabel dalam bagian isi karya ilmiah berisi ringkasan data-data
penelitian yang penting. Data lengkapnya dapat disajikan pada
Lampiran.
2) Tabel disajikan di tengah, simetris2 dengan batas tepi kiri dan
kanan pengetikan.
3) Kolom-kolom disusun rapi sehingga mudah dibaca.
4) Jarak antara baris dalam tabel adalah satu spasi
5) Garis batas tabel tidak melampui batas tepi kertas

2
simetris adalah mengenai keseimbangan letak unsur cetak seratus persen terhadap garis poros.
Simetris juga kerap diartikan sebagai sama kedua belah bagiannya
6
6) Kolom tabel diletakkan sejajar dengan panjang kertas.
7) Tabel boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-baris teks.
8) Di atas garis batas tabel dituliskan nomor dan judul tabel,
9) Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar dari halaman
naskah dapat diizinkan, tetapi sebaiknya hanya tabel yang jika
dilipat satu kali sudah mencapai ukuran halaman naskah yang
dimasukkan dalam teks.
10) Dalam setiap tabel tentang data, di bawah tabel tersebut harus
dicantumkan sumbernya dengan ukuran huruf (font) 10 dengan
spasi tunggal.
b. Gambar
1) Yang dimaksud dengan gambar adalah bagan3, grafik4, peta,
diagram5 atau foto
2) Garis batas gambar diletakkan sedemikian rupa sehingga garis
batas tersebut tidak melampui batas tepi kertas.
3) Untuk gambar besar, ukurannya diatur agar sejajar dengan batas
tepi kiri dan kanan pengetikan; sedangkan untuk gambar kecil
yang tampilannya menjadi kurang bagus kalau diperbesar, atur
ukuran dan posisinya agar simetris dengan batas tepi halaman
(tidak sejajar, tapi jarak ke tepi kiri dan kanan sama).
4) Di atas gambar disajikan nomor dan judul gambar
5) Gambar yang memerlukan halaman yang lebih besar dari halaman
naskah disajikan sebagai lampiran.
6) Jika ada keterangan gambar (tidak diletakkan di halaman lain).

B. Penggunaan Bahasa
Ketentuan penggunaan bahasa dalam penyusunan karya ilmiah adalah
sebagai berikut :
1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku sebagaimana
termuat dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan (EYD).
2. Kalimat yang dibuat mesti lengkap, dalam arti ada subyek, predikat, obyek
dan/atau keterangan.
3. Satu paragraph terdiri dari minimal dua kalimat, yakni kalimat inti dan
kalimat penjelas.
3
Bagan adalah grafik yang menampilkan data numerik dalam tata letak visual yang ringkas dan
menunjukkan hubungan data yang penting..
4
Grafik ialah sebuah bentuk komunikasi visual dimana dengan sebuah titik atau goresan
sederhana dapat mengkomunikasikan pesan kepada orang lain.
5
Diagram adalah cara penyajian data agar dapat lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca. Ada
beberapa jenis diagram berdasarkan bentuknya yaitu diagram garis, diagram batang, diagram
lingkaran, dan diagram venn
7
4. Istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-
Indonesiakan.
5. Istilah (terminologi6) asing boleh digunakan jika memang belum ada
padanannya dalam bahasa Indonesia atau bila dirasa perlu sekali (sebagai
penjelas/konfirmasi istilah, diletakkan dalam kurung), dan diketik dengan
menggunakan huruf miring.
6. Kutipan dalam bahasa asing diperkenankan namun harus diterjemahkan
atau dijelaskan maksudnya, dan ditulis dengan huruf miring (italic).
7. Hal-hal yang harus dihindari:
a. Penggunaan kata ganti orang pertama atau orang kedua (saya, aku,
kami, kita, kamu).pada penyajian ucapan terima kasih di bagian Kata
Pengantar, istilah “saya” diganti dengan “penulis”.
b. Menonjolkan penulis dalam menguraikan penelitian.
c. Pemakaian tanda baca yang tidak tepat
d. Penggunaan awalan di dan ke yang tidak tepat (harus dibedakan
dengan fungsi di dan ke sebagai kata depan).
e. Memberikan spasi antara tanda hubung atau sebelum koma, titik, titik
koma, titik dua, tanda Tanya, tanda kurung, dan sejenisnya.
f. Penggunaan kata yang kurang tepat pemakaiannya dalam penulisan
karya ilmiah.

C. Running Notes dan Footnotes


1. Running Notes (Referensi Langsung)
Running Notes atau referensi7 langsung adalah penyebutan sumber
yang dirujuk (referensi) yang diletakkan di teks utama sebuah karya
ilmiah. Running notes dibuat dengan format: “(Nama keluarga/belakang
pengarang Tahun)” atau “Nama lengkap atau keluarga/belakang (Tahun)”.
2. Footnotes (Catatan Kaki)
Catatan kaki adalah catatan di kaki halaman yang dipergunakan
untuk memberikan penjelasan tambahan atau mencantumkan URL
panjang. Jika di dalam catatan kaki ada referensi, referensinya dibuat
dalam bentuk running notes. Besar font catatan kaku adalah lebih kecil
dari teks utama, yakni dengan besar font 10.
a. Catatan Kaki Berisi Penjelasan

6
Terminologi sering dalam bahasa Indonesia disebut dengan (1) peristilahan tentang kata-kata
dan (2) batasan atau definisi suatu istilah. Namun dalam sebutan terminologi terkandung juga
makna 'penggunaan' dari istilah tersebut dalam suatu konteks.
7
Referensi adalah informasi yang dijadikan rujukan atau petunjuk dengan tujuan untuk
mempertegas suatu pernyataan. Referensi selalu ditemukan dalam karya tulis, terutama yang
bersifat ilmiah dan membutuhkan data atau teori pendukung.
8
Catatan kaki bisa digunakan jika penulis ingin memberi
penjelasan tambahan sebuah istilah, frase, kalimat, dan sejenisnya.
b. Catatan Kaki Berisi Penjelasan dan Running Notes
Catatan kaki bisa juga digunakan jika penulis ingin memberi
penjelasan tambahan, lengkap dengan referensinya
c. Catatan Kaki Berisi URL Panjang
Referensi langsung yang berupa alamat website (URL)
panjang dicantumkan di catatan kaki, hyperlinknya dihilangkan dan
tanggal aksesnya dicantumkan. Jika URL-nya tidak cukup dalam satu
baris, pemisahan dilakukan di belakang tanda baca (“/”, “_”, “+”, “=”
dan lain sebagainya), angka, atau kata tertentu.

D. Penulisan Kutipan Dan Referensi Pada Teks Utama


Mentaati etika ilmiah dalam pengutipan dengan menyebutkan sumber
kutipan akan menghindarkan diri dari perbuatan plagiasi8 atau plagiarism.
Bab ini membahas jenis-jenis kutipan dan ketentuan penyebutan sumber
rujukan, yang di dalamnya meliputi pembahasan cara-cara pengutipan.

1. Jenis-Jenis Kutipan
1) Kutipan Langsung
Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil
penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya
sama persis dengan teks aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk
sumber kutipan di teks utama, sebutkan referensinya dengan menulis
nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halamannya.
2) Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan
hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang
penyajiannya tidak sama dengan teks aslinya, melainkan
menggunakan bahasa atau kalimat penulis/peneliti sendiri. Ada dua
cara dalam mengutip secara tidak langsung. Pertama, dengan
meringkas, menyimpulkan, atau merujuk pokok-pokok pikiran orang
lain. Kedua, dengan melakukan paraphrase

2. Pencantuman Refenrensi Kutipan atau Sumber Rujukan


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mencantumkan referensi
atau sumber rujukan sebuah kutipan beserta contoh-contohnya adalah
sebagai berikut:
8
Plagiasi didefinisikan sebagai bentuk pelanggaran etika dan hak cipta berupa pemanfaatan atau
penggunakan hasil karya orang lain tanpa izin kepada pemilik/pencipta aslinya dan seolah-olah
menjadikannya sebagai hasil karya sendiri.
9
a. Ketentuan-ketentuan umum dalam pengutipan sebuah teks:
1) Cantumkan nama pengarang dan tahun terbit.
2) Untuk kutipan langsung, nomor halaman harus disebutkan.
3) Untuk kutipan tidak langsung, nomor halamannya bisa disebutkan
atau bisa juga tidak disebutkan (disesuaikan, bila dirasa perlu, dsb).
4) Gunakan tanda baca “:” (titik dua) di antara tahun dan nomor
halaman, diketik tanpa spasi.
b. Referensi kutipan bisa diletakkan di awal kalimat, di tengah kalimat,
dan di akhir kalimat/kutipan9.
c. Jika suatu tulisan mempunyai dua atau tiga penulis, gunakan kata
“dan” dalam teks tetapi gunakan simbol “&” dalam rujukan referensi
langsung (running notes).
d. Untuk dua sampai tiga pengarang, sebutkan nama mereka semuanya,
sedangkan untuk empat atau lebih penulis, gunakan “et al”.
e. Untuk mengutip lebih dari satu tulisan yang ditulis oleh seorang
penulis, gunakan huruf kecil “a, b, c” untuk mengidentifikasi tulisan
yang dipublikasikan pada tahun yang sama oleh penulis yang sama.
f. Jika penulisnya adalah korporat, lembaga, atau organisasi yang
namanya cukup panjang, nama lengkap dari korporat, lembaga atau
organisasi ini ditulis ketika pertama kali disebut dan singkatannya
diletakkan dalam tanda kurung.
g. Sumber dari Majalah/Koran
1) Majalah
2) Koran:
h. Sumber Online
i. Penulisan Hasil Wawancara
1) Mengutip beberapa kata penting dari ucapan narasumber :
2) Mengutip kalimat yang diucapkan oleh narasumber apa adanya :
3) Merujuk, meringkas, atau menyimpulkan ucapan narasumber :
4) Kutipan wawancara untuk menghindari pengulangan –
pengulangan :
j. Referensi Komunikasi Personal
Komunikasi personal adalah komunikasi yang dilakukan secara
pribadi/personal dengan narasumber dan bukan berbentuk wawancara
terstruktur atau semi-terstruktur.

E. Penulisan Daftar Pustaka


1. Ketentuan umum
9
Kutipan adalah semua kalimat dan atau paragraf yang bukan berasal dari ide/tulisan Anda.
Biasanya seorang penulis atau pengarang mengambil tulisan orang lain untuk menjadi bagian
dalam tulisannya.
10
Ketentuan-ketentuan umum penulisanya Daftar Pustaka dalam sebuah
karya ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Hanya referensi-referensi yang disebut dalam teks utama yang
dimasukan dalam daftar referensi. Gunakan judul Daftar Pustaka
pada halaman yang membuat daftar referensi.
b. Referensi-referensi berupa hasil komunikasi personal, wawancara, dan
sejenisnya, tidak dimasukan dalam Daftar Pustaka (kecuali hasil
wawancara yang dimuat dalam suatu penerbitan)
c. Gelar pengarang tidak dicantumkan.
d. Daftar referensi disusun menurut abjad dengan satu spasi.
e. Ketik baris pertama dari setiap referensi rata kiri, dan baris
selanjutnya masuk ke dalam (hanging10) satu sentimeter atau lima
spasi.
f. Dari satu referensi ke referensi yang lainya diberi jarak dua spasi.
g. Jika referensi dalam Daftar Pustaka terdiri terdiri dari berbagai
kategori (buku, dokumen-dokumen, Koran/majalah, sumber internet,
dsb).
2. Ketentuan Khusus
Ketentuan-ketentuan khusus dalam penulisan Daftar Pustaka dijelaskan
dalam uraian berikut:
a. Referensi dari buku
1) Daftar Pustaka disusun menurut urutan abjad.
2) Penyebutan referensi dalam Daftar Pustaka dimulai dengan nama
penulisan (nama keluarga/belakan, nama depan) [titik], tahun
publikasi [titik], judul buku dicetak mirig [titik], tempat publikasi
[titik dua], penerbit [titik].
3) Buku yang dikarang oleh dua atau tiga pengarang,
4) Jika sebuah buku mempunyai empat atau lebih penulis, Cantumkan
penulis pertama, diikiti dengan et al. untuk mengindikasikan
penulis lainnya :
a) Jika sebuah buku terdiri tiga pengarang atau lebih dan ada
pengarang yang namanya terdiri dari satu kata ( tanpa nama
keluarga/belakang), maka penulisannya memakai tanda titik
koma (;) untuk membedakan pengarang satu dan lainnya.
b) Jika referensinya adalah seorang pengarang dengan dua karya
ilmiah maka nama pengarang tersebut di urutan kedua ditulis
dengan ”______” (garis bawah panjang [titik], yang artinya

10
Hanging, juga dikenal sebagai inden baris kedua, mengatur baris pertama paragraf dengan
memposisikannya di margin, lalu mengindentasi setiap baris paragraf berikutnya.
11
sama atau idem) dan referensinya diurut secara kronologis
(tahun terbit tulisan/buku), bukan secara alfabetis
c) Jika referensi pertama adalah seorang pengarang dengan
karya ilmiah yang dibuat sendiri, dan dalam referensi kedua
pengarang ini memuat karya ilmiah dengan orang lain, maka
referensi kedua ditulis dengan “______”, dan pengarang lain”
(garis panjang [koma] dan pengarang lain).
d) Referensi dengan pengarang yang sama dan tahun terbit yang
sama disusun secara alphabet dan ditandai dengan huruf
kecil(a,b,c) tetepat setelah tahun
e) Sebuah buku yang ditulis oleh korporat, lembaga atau
organisasi
f) Untuk buku yang diedit, di dalam Daftar Pustaka
5) Referensi dari Diktat/Bahan Ajar:
6) Referensi dari Terbitan Berkala Ilmiah (Jurnal Ilmiah,dsb)
7) Referensi dari Majalah
8) Referensi dari Surat Kabar/Koran
9) Referensi dari Abstrak
10) Referensi dari Review Buku
11) Hasil Wawancara Tertulis dalam Sebuah Penerbitan
12) Sumber dari Internet
13) Online messages
14) Cakram Digital (CD,VCD,DVD,dsb)
15) Pita Kaset Video (Videotape)

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Ketentuan-ketentuan dalam pengetikan sebuah karya tulis ilmiah
menggunakan platform Windows, seperti MS Word, excel, dan lain-lain,
atau platform Linux;
2. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku, Penggunaan kata
ganti orang pertama atau orang kedua diganti dengan penulis
3. Catatan kak harus berisi tentang penjelasan, penjelasan tambahan, atau
URL Panjang
4. Ketentuan referensi atau sumber rujukan sebuah kutipan harus
mencantumkan; nama pengarang, tahun terbit , nomor halaman, serta
mengguunakan tanda baca “:” (titik dua) di antara tahun dan nomor
halaman, diketik tanpa spasi
5. Penulisan daftar pustaka pada sebuah karya tulis ilmiah terdr dari
ketentuan umum dan ketentuan khusus.

13
DAFTAR PUSTAKA

David F. Breer. 1992. Writing and Speaking in the Technology Professions: A


Practical Guide. ed. IEEEPress.
Patrick W., Daly Helmut Kopka. 1993. A Guide to LATEX: Document
Preparataion for Beginners and Advanced Users. Addison-Wesley.
Joan G. Nagle. 1996. Handbook for Preparing Engineering Documents:
From Concept to Completion. IEEEPress.
Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Fisipol Universitas
Mulawarman. www.pin.or.id. (diakses 1 September 2010).
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-ali-mustadi-mpd/
handout-seminar-karya-tulis-ilmiah_2.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai