Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENULISAN KARYA ILMIAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Bahasa Indonesia
Dosen pengampu: Nisa Afifah, S.S., M.Hum.

Nurul Fatimah ( 33020230133 )

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SALATIGA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1. Latar Belakang..............................................................................................1
2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
3. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Bahan dan ukuran penulisan karya ilmiah....................................................3
B. Aturan pengetikan karya ilmiah....................................................................3
C. Penomoran halaman karya ilmiah.................................................................6
D. Penggunaan bahasa karya ilmiah..................................................................7
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................11
1. Kesimpulan.................................................................................................11
2. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Semua artikel penelitian diketik (dicetak) dengan spasi ganda, kecuali
kutipan yang panjangnya lebih dari lima baris. Tulisan diposisikan
sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil tulisan pada jarak 4 cm dari tepi
kanan dan atas serta 3 cm dari tepi kiri dan bawah. Lagu baru ini ditulis
dengan lekukan tujuh birama. Angka sepuluh ke bawah harus ditulis
dengan huruf kecuali menunjukkan satuan ukuran seperti kg, m, cm atau
ukuran lainnya. Setiap halaman diberi nomor dengan nomor biasa (Arab).
Nomor halaman diletakkan di pojok kanan atas, hanya saja halaman bab
baru diletakkan di tengah bawah.
Nomor halaman untuk bagian awal seperti halaman judul, kata
pengantar, daftar isi dan daftar tabel menggunakan huruf latin kecil yang
berpusat di bawah. Judul bab ditulis dengan huruf kapital di tengah
margin atas. Nomor bab menggunakan angka romawi huruf besar. Apabila
karya tulis tersebut menggunakan atau memuat kutipan dari buku atau
majalah ilmiah, maka isi kutipan tersebut harus sama dari segi bahasa,
ejaan, dan tanda baca seperti aslinya. Kutipan yang panjangnya lebih dari
lima baris diberi spasi tunggal, sedangkan kutipan di bawah lima baris
diberi spasi ganda dan diapit teks biasa dengan menggunakan tanda kutip
di awal dan akhir kutipan.
Apabila dalam kutipan ada beberapa kata yang dihilangkan karena
tidak diperlukan, maka bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan
tiga titik. Namun, jika ada satu kalimat yang dihilangkan, gantilah dengan
satu baris poin. Hindari penggunaan bahasa asing sampai mempunyai
padanan bahasa Indonesia. Jika perlu, tuliskan bahasa Indonesia dan
bahasa asing dalam tanda kurung. Contoh: Eksperimen Gunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Perhatikan ejaan, tanda baca, penggalan

3
kata dan aturan bahasa Indonesia yang berlaku saat ini. Jika ada tabel,
masukkan judul dan nomor tabel. Judul tabel ditulis dengan huruf kecil.
Nomor tabel dengan nomor biasa.
Tabel dengan tiga kolom atau lebih diberi nomor tabel. Daftar pustaka
diurutkan berdasarkan abjad berdasarkan nama penulis. Isi tulisan sucinya,
mis. nama penulis, nama esai, nama penerbit, tempat terbit, tahun terbit.
Nama pengarang Indonesia ditulis seperti biasa, sedangkan nama
pengarang asing diterjemahkan. Misalnya nama aslinya adalah Harold
Alberty, dieja Alberty Harold.Tidak perlu menulis nama penulis yang sama
dua kali dengan judul berbeda, cukup satu kali saja untuk buku
pertama.Di buku kedua, namanya diganti dengan satu baris. B. Notasi
Ilmiah Notasi ilmiah terutama digunakan untuk menulis kutipan. Ada
beberapa aturan yang sering digunakan saat menulis kutipan. Opsi pertama
adalah menggunakan singkatan dan catatan kaki pada halaman tempat
kutipan berada. Pilihan lainnya adalah tanpa singkatan dan catatan kaki
pada halaman tempat kutipan berada.

2. Rumusan Masalah
a. Apa saja bahan dan ukuran karya tulis ilmiah ?
b. Bagaimana pengetikan karya tulis ilmiah ?
c. Bagaimana penomoran karya tulis ilmiah ?
d. Bagaimana Bahasa dan ejaan karya tulis ilmiah ?

3. Tujuan Penulisan
a. Untuk memahami bahan dan ukuran karya tulis ilmiah
b. Untuk mempelajari cara pengetikan karya tulis ilmiah
c. Untuk mempelajari penomoran karya tulis ilmiah
d. Untuk memahami dan mempelajari Bahasa dan ejaan karya tulis ilmiah

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahan dan ukuran penulisan karya ilmiah


Bahan dan ukuran kertas yang dipakai dalam sebuah karya tulis adalah
sebagai berikut:
 Ukuran kertas: A4 (21 × 29,7 cm).
 Jenis kertas: HVS 80 gram.
 3Kertas doorslag berwarna (sesuai dengan warna yang telah di tentukan
dengan lambang universitas tertentu)1

B. Aturan pengetikan karya ilmiah


Ketentuan-ketentuan dalam pengetikan sebuah karya tulis ilmiah dirinci
sebagai berikut:
1. Penggunaan program pengolah kata pada platform Windows
(seperti MS Word, Excel, dll) atau platform Linux (seperti Open
Office) diperbolehkan selama Windows dapat membacanya.
2. Font yang digunakan adalah Times New Roman dan font 12,
kecuali: a. Halaman judul sampul/luar (hardcover) dan halaman
judul dalam (paperback) yang menggunakan huruf tegak (kecuali
istilah bahasa asing) dan dicetak tebal serta ukuran huruf bervariasi
antara 12 sampai dengan 16 (disesuaikan dengan panjang judul,
lihat lampiran) b . Catatan kaki menggunakan ukuran font 10.
3. Judul dan subjudul (subbab, subbagian) yang menekankan
perbedaan, dan lain-lain, dicetak tebal.
4. Huruf miring digunakan dalam bahasa asing atau bahasa daerah
untuk penekanan, pembedaan (termasuk pada sub judul yang tidak
berada pada tingkat hierarki yang sama), dll. Subbab dibuat dengan
menggunakan kombinasi huruf miring dan tebal (italic-bold atau

1
Siti Supeni, “PENULISAN KARYA ILMIAH SEBAGAI IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KOMPOTENSI
PROFESI GURU PADA GURU SMP WIDYAWACANA I SURAKARTA” diakses dari
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/2516-Article%20Text-9023-1-10-20181231%20(1).pdf, tanggal 7
november 2023.

5
bold-italic). Judul sub bagian dan seterusnya dicetak miring biasa
(italic).
5. Batas tepi (margin): a. Tepi atas : 4 cm b. Tepi bawah : 3 cm c. Tepi
kiri : 4 cm d. Tepi kanan : 3 cm
6. Sela ketukan (indensi) selebar 1 cm. indensi Tab dipakai pada baris
pertama alinea baru. Indensi gantung digunakan untuk daftar
pustaka.
7. Spasi awal, bagian isi, dan bagian akhir:
 Bagian awal dari karya ilmiah termasuk di dalamnya adalah halaman
judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, abstrak, riwayat hidup,
kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar dan daftar lampiran.
Spasi yang digunakan adalah:
a. Pernyataan ditulis dengan spasi tunggal (lihat lampiran).
b. Riwayat Hidup dan Kata Pengantar ditulis dengan spasi ganda.
c. Abstrak, antara 150-250 kata (dalam satu halaman) ditulis dengan
menggunakan spasi tunggal (lihat lampiran).
d. Daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran di susun
dengan menggunakan spasi tunggal (lihat lampiran).
e. Lainya, lihat lampiran
 Bagian isi karya ilmiah meliputi BAB I sampai BAB V, disusun dengan
menggunakan spasi ganda.
 Bagian akhir karya ilmiah terdiri dari daftar pustaka, yang daftar
referensinya memakai spasi tunggal dan indensi gantung (jarak antara
Panduan Praktis Penulisan Karya Tulis Ilmiah 5 referensi dengan spasi
ganda), dan lampiran yang ditulis dengan spasi tunggal atau disesuaikan
dengan bentuk/jenis lampiran.

8. Judul karya ilmiah, bab, sub bab, dan lain sebagainya


 Judul karya penelitian diberi nomor, ditulis dengan huruf kapital,
dicetak tebal, tanpa singkatan (selain yang biasa misalnya (PT.,
CV.) di tengah halaman dan tanpa titik). Pengecualiannya adalah

6
judul pada halaman penerimaan seminar dan pengukuhan skripsi
(dicetak tebal).
 Subbab ditulis sejajar dengan margin kiri dengan menggunakan
huruf A, B, C, dst. Huruf pertama setiap kata diawali dengan huruf
kapital (Title case), kecuali konjungsi dan preposisi, tidak diakhiri
titik. Judul subbab dicetak tebal (bold)
 Judul subbab diawali dengan angka 1, 2, 3, dst. Huruf pertama
setiap kata diawali dengan huruf kapital (Title case), kecuali
konjungsi dan preposisi, tidak diakhiri titik. Judul subbab dicetak
tebal (bold)
 Judul subbab diawali dengan huruf a, b, c, dst. Huruf pertama
setiap kata diawali dengan huruf kapital (Title case), kecuali
konjungsi dan preposisi, tidak diakhiri titik. Subbab dicetak miring
tebal. Panduan praktis penulisan publikasi ilmiah
 Judul subsubbab diawali dengan angka 1), 2), 3), dst. (tanpa titik)
dan judul subbagian diawali dengan huruf a), b), c) dst. (tidak ada
titik). Huruf pertama setiap kata diawali dengan huruf kapital (Title
case), kecuali konjungsi dan preposisi, tidak diakhiri titik. Baik
sub-sub nomor maupun sub-sub nomor dicetak miring.
 Judul subbab, subbab dan subbab dan seterusnya (hierarki judul)
harus dipisahkan dari poin atau poin yang rinci (hierarki
poin/poin). Penulisan judul secara hirarki dimulai dari A, B, C, lalu
1, 2, 3, lalu a, b, c dan seterusnya (lihat kotak) dilakukan sejajar
dengan tepi kiri tulisan (margin kiri). Isi atau teks (paragraf,
kalimat) juga dibuat sejajar dengan margin kiri tulisan, dan awal
kalimat paragraf baru dibuat dengan guratan 1 cm. pada saat
penulisan, hirarki titik/benda tidak sejajar dengan tepi kiri tulisan
(margin kiri), melainkan mengikuti titik/benda tersebut makna atau
letak estetikanya. Diatur juga penggunaan angka atau huruf awal
pada titik atau titik (bisa diawali dengan 1, 2, 3 atau a, b, c).

7
 Untuk lebih jelasnya perbedaan keduanya (Heading Hierarchy dan
Bullet/Item Hierarchy) dalam teks/tulisan, lihat contoh terlampir.
 Jika memungkinkan, hindari hierarki judul dengan terlalu banyak
level (subtitel, dll). Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
detail titik atau objek (hierarki titik/objek). 9. Bilangan dan satuan:
 Angka ditulis dengan angka, kecuali angka pada awal kalimat
harus ditulis. Contoh: Umur mesin 10 tahun Sepuluh perusahaan
besar... dan seterusnya.
 Angka desimal diberi tanda koma (contoh: Rp. 1150,25)
 Satuan dinyatakan dalam singkatan resmi tanpa titik (kg, cm, dll).
 Pecahan bebas ditulis dengan angka, sedangkan pecahan yang
digabungkan dengan bilangan bulat harus ditulis dengan
huruf/tulisan. Contoh: tiga dua pertiga.

C. Penomoran halaman karya ilmiah


Ketentuan-ketentuan dalam penomoran halaman, seperti halamanhalaman
awal, halaman judul bab, halaman teks utama, dan lain sebagainya, adalah sebagai
berikut:
1) Awal karya ilmiah (halaman judul, halaman konfirmasi, halaman
pernyataan, laporan, biografi, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar dan daftar lampiran) diberi nomor dengan angka romawi kecil (i,
ii ). ). , iii) dan seterusnya) dan ditempatkan di tengah alas. Halaman judul
tidak diberi nomor, tetapi terus dihitung.
2) Mulai BAB I sampai dengan halaman terakhir daftar pustaka, halaman
diberi nomor dengan angka latin (1, 2, 3 dan seterusnya). Nomor halaman
diletakkan di pojok kanan atas, kecuali bab baru yang tidak memuat nomor
halaman)
3) Informasi pendukung penelitian disajikan pada lampiran yang disajikan
secara berkelompok tanpa nomor halaman. Contoh: Lampiran 1. Pedoman

8
Wawancara Lampiran 2. Peta Desa Mahak Baru Penggunaan bahasa karya
ilmiah.
Pemilihan atau penggunaan bahasa merupakan hal yang sangat kruisal
dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini bertujuan agar apa yang disampaikan oleh
penulis skripsi bisa dipahami oleh pembaca. Oleh karenanya, gunakan bahasa
yang baik dan benar.
Ketentuan penggunaan bahasa dalam penyusunan karya ilmiah adalah
sebagai berikut:
 Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku sebagaimana
termuat dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indoensia Yang
Disempurnakan (EYD) (lihat lampiran).
 Kalimat yang dibuat harus lengkap, dalam arti ada subyek, predikat, obyek
dan/atau keterangan.
 Satu paragraph terdiri dari minimal dua kalimat, yakni kalimat inti dan
kalimat penjelas.
 Istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-
Indonesiakan.
 Istilah (terminologi) asing boleh digunakan jika memang belum ada
padanannya dalam bahasa Indonesia atau bila dirasa perlu sekali (sebagai
penjelas/konfirmasi istilah, diletakkan dalam kurung), dan diketik dengan
menggunakan huruf miring. Panduan Praktis Penulisan Karya Tulis Ilmiah
15
 Kutipan dalam bahasa asing diperkenankan namun harus diterjemahkan
atau dijelaskan maksudnya, dan ditulis dengan huruf miring (italic).
 Hal-hal yang harus dihindari:
a. Penggunaan kata ganti orang pertama atau orang kedua (saya,
aku,kami, kita, kamu) pada penyajian ucapan terima kasih di
bagian Kata Pengantar, istilah “saya” diganti dengan “penulis”.
b. Menonjolkan penulis dalam menguraikan penelitian.
c. Pemakaian tanda baca yang tidak tepat

9
d. Penggunaan awalan di dan ke yang tidak tepat (harus
dibedakan dengan fungsi di dan ke sebagai kata depan).
e. Memberikan spasi antara tanda hubung atau sebelum koma,
titik, titik koma, titik dua, tanda tanya, tanda kurung, dan
sejenisnya.
f. Penggunaan kata yang kurang tepat pemakaiannya dalam
penulisan karya ilmiah.2

Beberapa contoh kesalahan yang sering dijumpai dalam penyusunan


skripsi adalah sebagai berikut:
1. "Ketidaksesuaian Analisis dengan Identifikasi Masalah
Kekeliruan umum yang paling banyak dijumpai yaitu identifikasi masalah yang
tidak sesuai dengan analisisnya. Banyak analisis yang dilakukan oleh penulis
tetapi tidak sesuai dengan identifikasi masalah yang diajukan. Selain itu
penulisjuga masih banyak yang tidak menerapkan teori pada saat melakukan
penelitian.
2. Penulisan tidak sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
Pada penulisan karya tulis ilmiah bukan hanya persoalan materi, ide atau gagasan
yang disampaikan, tetapi juga persoalan bahasa dalam penggunaan ejaan.Mulai
tahun 2015, EBI menggantikan aturan kebakuan yang sebelumnya dikenal sebagai
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Masih banyak mahasiswa yang masih sering
mengalami kesalahan pada ejaan, seperti penggunaan konjungsi/ kata hubung
dalam satu kalimat, spasi pada penulisan tanda baca, penulisan imbuhan di-, ke-,
kata di, penulisan kata berbahasa asing yang harusnya dicetak miring, penulisan
kata tidak baku, diksi, dll.
3. Tidak Fokus ke Masalah
Tidak sedikit mahasiswa khususnya janjang sarjana tidak fokus menjelaskan tema
penelitian. Hal tersebut biasanya terlihat pada bab pertama atau pendahuluan yang
terlalu luas dan terkadang berbelit belit. Padahal pada bab tersebut penulis harus

2
Ali mustadi, “panduan praktis penulisan karya tulis ilmiah”, (Yogyakarta, 2013), hal. 14-15.

10
fokus langsung untuk menjelaskan tema penelitian yang diambil, agar penjelasan
pada bab tersebut tidak terlalu luas."
4. Kesalahan Berbahasa
Kesalahan berbahasa dapat terjadi karena pengguna bahasa tidak memahami
kaidah kebahasaan yang baik dan benar juga tidak berhati-hati dalam
menggunakan bahasa. Kesalahan ini juga terjadidalam menggunakan tanda baca,
kaidah penulisan huruf kapital, hingga pemilihan kata banyak dijumpai dalam
karya ilmiah. Selain itu kesalahan juga terlihat dari segi penulisan maupun logika
berbahasa seperti pemakaian konjungsi atau kata hubung dalam satu kalimat.
Terkadang ada penulis yang menggunakan dua konjungsi atau lebih dalam satu
kalimat. Padahal, adanya dua konjungsi atau lebih dalam satu kalimat sudah jelas
membuat logika kalimat menjadi tidak jelas.
5. Pengutipan
Mengutip dan merujuk pada sumber lain tentu merupakan hal yang wajib dalam
proses menyusun karya tulis ilmiah. Ada beberapa aturan pengutipan berdasarkan
standar sitasi yang dikeluarkan organisasi APA (American Psychological
Association), antara lain:
a. Kutipan langsung yang berupa kata, frasa, klausa, atau kalimat (baik dalam
bahasa aslinya, maupun terjemahannya), yang terdiri atas tidak lebih dari
tiga baris, dapat dimasukkan ke dalam teks dengan jarak tetap diikuti
dengan nama penulis, tahun, dan halaman;
b. Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahannya), yang
terdiri dari empat baris atau lebih, ditik terpisah dari teks dengan jarak satu
spasi dan menjorok masuk lima ketukan dari margin kiri teks, diikuti nama
penulis, tahun, dan halaman. (dibubuhi tanda kutip dua);
c. Kutipan tidak langsung yang menggunakan gagasan atau pemikiran
seorang penulis buku, artikel, dsb., walaupun disusun dengan
menggunakan kata-kata sendiri, harus mencantumkan namanya (apabila
perlu dapat pula dicantumkan judul karya tulisnya) dan tahun buku/artikel
itu ditulis, sesuai dengan kebiasaan penulis pada tiap-tiap disiplin ilmu).
(tidak dibubuhi tanda kutip, nama dan tahun);

11
d. Kutipan dalam kutipan dilakukan dengan penanda pembubuhan tanda baca
(“…’….’….”).3

3
Perpusakaan UMY “Kekeliruan yang Umum Ditemui dari Karya Ilmiah” (Yogyakarta 2021 )

12
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Karya tulis ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta umum yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman dan konvensi ilmiah yang telah disepakati atau
ditetapkan. Karya tulis ilmiah merupakan suatu sajian bentuk karangan
yang dinamis. Karya tulis ilmiah bukan sebuah “pakem” keilmuan
sehingga penyajiannya harus menuntut sesuatu yang statis dari waktu ke
waktu. Dalam penulisannya memiliki metode penulisan yang meliputi
beberapa tahap. Karya tulis ilmiah juga harus memenuhi syarat – syarat
penulisan karya tulis ilmiahdiantaranya ialah karya tulis ilmiah harus
menyajikan fakta secara sistematis, penulisannya cermat, tepat, dan benar,
sistematis, tidakmemuat pandangan

2. Saran
 Selain untuk tugas kelompok, kami harap dengan adanya makalah ini
 mahasiswa menjadi lebih teliti dalam mengarjakan tugas karya tulis ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

13
Ali mustadi, “panduan praktis penulisan karya tulis ilmiah”, (Yogyakarta, 2013)
Perpusakaan UMY “Kekeliruan yang Umum Ditemui dari Karya Ilmiah”

Azahari, Azril. (2005). Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Universitas Trisakti.

Dalman. (2012). Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Kusmana Suherli, 2010, Merancang Karya Tulis Ilmiah,(Bandung: PT Remaja


Rosda Karya)

Sitepu. (2012). Pedoman Menulis Jurnal. Bandung: Rosdakarya.

Siti Supeni, “Penulisan Karya Ilmiah Sebagai Implementasi Pengembangan


Kompetensi Profesi Guru SMP Widyawacana 1 Surakarta”

Srinugraheni Aninditya dan Suyadi, 2011, Mahir Menulis Karya Ilmiah Bahasa
Indonesia, (Jogjakarta: Metamorposa Press)

14

Anda mungkin juga menyukai