Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya ilmiah menjadi penentu dedikasi seseorang dalam bidang

keilmuannya. Karya ilmiah menjadi penanda keintelektualan seseorang

dalam dunia keilmuanWarsiman (2013:15). Pembahasan karya ilmiah

menjadi informasi yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan, karena di

dalamnya mengandung data-data yang akurat terhadap fenomena tertentu.

Indriati (2006:4) mengatakan dalam karya ilmiah mengandung informasi

apa, siapa, jumlah subjek atau sampel yang diteliti, hasil dan penemuan,

serta argumen penting dalam artikel. Penyajian karya ilmiah harus

mengikuti format penulisan yang baik dan benar, serta mengandung

informasi aktual. Penulisan karya ilmiah mengandung peraturan yang

didalamnya dibuat dan ditentukan oleh instansi tertentu. Sehingga antara

instansi satu dengan yang lainnya memiliki letak perbedaan.

Karya ilmiah dapat dikatakan sebagai karya yang didasarkan pada

ilmu pengetahuan serta menyajikan fakta umum dan ditulis dengan

metodologi penulisan yang baik dan benar (Brotowidjoyo dan Laksono

dalam Warsiman, 2013:15). Bagian-bagian yang terkandung dalam karya

ilmiah meliputi judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, isi, penutup,

daftar pustaka, dan lampiran. Namun ada beberapa penulisan karya ilmiah

tidak menggunakannya secara keseluruhan.

1
Penulisan karya ilmiah yang memiliki banyak tata cara dapat tergambar

dalam penjelasan makalah ini. Hal-hal yang berkaitan dengan teknik

kepenulisan karya ilmiah menjadi topik penulisan makalah ini, untuk

dijadikan penjelasan yang mendalam dalam memahami teknik penulisan

karya ilmiah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebagai

berikut.

1. Bagaimanakah teknik penulisan karya ilmiah?

2. Apa saja yang terkait dengan teknik penulisan karya ilmiah?

3. Bagaimana cara penggunaan teknik penulisan karya ilmiah?

C. Tujuan Penyusunan

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penyusunan makalah ini, yaitu:

1. Menjelaskan tentang teknik penulisan karya ilmiah yang sesuai dengan

berbagai teori para ahli dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia;

2. Mengetahui tentang hal- hal yang terkait dengan teknik penulisan

karya ilmiah; dan

3. Memahami cara penggunaan teknik penulisan dalam membuat suatu

karya ilmiah.

D. Manfaat Penulisan

Dari makalah ini, manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut.

2
1. Menambah wawasan pengetahuan dan kajian kepada pembaca,
terutama mengenai Teknik Penuliasn; dan
2. Menjadi bahan bacaan dan salah satu referensi dalam mempelajari
mata kuliah Bahasa Indonesia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bahan dan Jumlah Halaman

Bahan yang digunakan untuk mengetik skripsi sebaiknya kertas HVS,

berukuran kuarto atau A4 (21,5 x 28 cm 2), sedangkan untuk sampul (kulit)

digunakan kertas yang agak tebal. Karena sekarang zamannya computer,

pengetikan dapat digunakan dengan menggunakan alat bantu computer,

dengan huruf standar (misalnya Times New Romans atau Arial), ukuran

huruf (font size) 12 point, kecuali pengetikan judul pada sampul depan

dalam, ukuran huruf 14 - 16 point. Jumlah halaman skripsi berkisar antara

30 - 60 halaman, tesis antara 150 – 200 halaman, dan disertasi 300

halaman atau lebih; sedangkan paper atau makalah biasanya 5 – 15

halaman. (Marzuki 1977: 20; Arifin 2003: 24).

B. Perwajahan Karya Ilmiah

Perwajahan dalam karya ilmiah berkaitan dengan tata letak unsur-

unsur dalam karya ilmiah. Arifin (2009:24) mengatakan perwajahan

merupakan tata letak unsur-unsur karya ilmiah serta aturan penulisan

unsur-unsur tersebut, yang dikaitakan dengan segi keindahan dan estetika

naskah. Penataan dalam menyusun karya ilmiah harus diusahakan sebaik-

baiknya agar karya ilmiah tampak rapi dan menarik. Perwajahan dalam

karya ilmiah meliputi pola ukuran kertas dan penomoran, seperti berikut

ini:

4
1. Pola Ukuran Kertas

Penulisan yang rapi dalam pembuatan karya ilmiah sebaiknya di

atur dengan rapi menggunakan pola ukuran kertas. Pola ukuran kertas

diberikan setiap kali akan berganti halaman, serta penulis harus

mengikuti aturan penulisan untuk hasil yang lebih rapi. Penggunaan

alat bantu seperti komputer akan membantu penulis membuat karya

ilmiah yang rapi dan teratur.

Buatlah garis pembatas pada kertas pola ukuran tersebut dengan

ukuran sebagai berikut: pias (margin) atas 3 cm; pias bawah 4 cm;

pias kiri 4 cm; dan pias kanan 3 cm. Dalam mengetik halaman judul,

jika pola ukuran digunakan sistem pengetikan jarak yang simetris,

jarak bagian yang kosong kiri-kanan dan atas-bawah harus diatur.

Berikut ini contoh format halaman skripsi, tesis, dan disertasi:

3cm

4cm 3cm

4cm

5
2. Penomoran Karya Ilmiah

Bagian penomoran ini dibagi menjadi penomoran halaman, tabel,

gambar, dan persamaan, sebagai berikut ini:

a) Halaman

Pemberian nomor dalam karya ilmiah dibedakan berdasarkan halaman

awal, halaman utama, bagian utama dan akhir, halaman ditempatkan

di sebelah tengah bawah. Halaman awal karya ilmiah meliputi

halaman judul sampai dengan intisari diberi nomor halaman dengan

angka romawi kecil seperti, i,ii,iii, dst. Kemudian, bagian utama dan

bagian akhir: Pendahuluan (Bab I) sampai dengan halaman terakhir,

memakai angka Arab (1, 2, 3...) sebagai nomor halaman. Nomor

halaman ditempatkan di sebelah tengah bawah. Untuk halaman yang

memuat judul bab, nomor halaman ditulis di sebelah tengah bawah.

b) Daftar isi

Susunan derajat penomoran dalam daftar isi dapat bervariasi. Derajat

penomoran dapat berupa sistem huruf dan angka atau sistem digit

dengan model lurus atau lekuk(Warsiman, 2013:117). Penggunaan

sistem digit dibatasi dengan angka 4, kemudian dilanjutkan dengan

sistem huruf dan angka (dimulai dengan huruf abjad a). Ada dua

macam sistem derajat penomoran (Warsiman, 2013:118) sebagai

berikut ini:

1) Sistem huruf dan angka

a) Model Lurus

6
II. BAB

A. Subbab

1. .....

2. ......

a. ......

b. ......

1) ......

2) ......

a) .....

b) .....

(1) .....

(2) .....

(a) .....

(b) .....

b) Model Lekuk

I. BAB

A. Subbab

1. .....

2. .....

a. .....

b. .....

1) .....

2) .....

7
a) .....

b) .....

(1) .....

(2) .....

(a) .....

(b) .....

2) Sistem Digit

a) Model Lurus

I. BAB

Subbab

...........

...........

Atau

BAB I. .....

I.1 Subbab

I.1.1 .....

I.1.1.1 .....

b) Model Lekuk

I. BAB

I.1 Subbab

I.1.1 .....

8
I.1.1.1 .....

Atau

BAB I .....

I.1 Subbab

I.1.1 .....

I.1.1.1 .....

B. Penyajian Karya Ilmiah

1. Penulisan Judul

Penulisan judul harus dilakukan pengukuran secara simetris

antara jarak bagian yang kosong kiri-kanan dan atas-bawah (Arifin,

2009:25). Judul yang baik dalam penulisan karya ilmiah menurut

Warsiman (2013:116) meliputi:

a. Judul dan anak judul ditulis pada baris atas dengan jarak ditepi

kertas (pias atas) lebih kurang 2 cm.

b. Judul dan anak judul ditulis dengan huruf kapital tanpa

menggunakan tanda baca, kecuali penulisan karya ilmiah populer.

Apabila menggunakan huruf cetak, judul dapat ditulis dengan huruf

yang berukuran lebih besar jika dibandingkan dengan anak

judulnya.

c. Dalam bentuk ketik, anak judul dipisahkan dari judul dengan tanda

titik dua. Contohnya “ Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan

Praktik”.

9
d. Nama penulis termasuk keterangan yang menyertai (misal : nomor

registrasi) ditulis di tengah diantara judul dan nama jurusan,

fakultas dan perguruan tinggi. Nama penulis dan keterangan yang

menyertainya ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf awal kata-

kata yang bukan tugas. Penulisan nama penulis dan keterangan

yang menyertainya tidak diakhiri dengan tanda baca apapun.

e. Pada bagian bawah dengan jarak lebih kurang sama dengan jarak

judul dari nama penulis dituliskan secara berurutan kebawah: nama

perguruan tinggi, nama kota dan tahun penyusunan. Pada bagian ini

huruf kapital hanya digunakan pada huruf awal kata yang bukan

kata tugas. Pias bawah berjarak lebih kurang 4 cm.

Contoh berberapa judul karya ilmiah:

i) Contoh judul skripsi tanpa subjudul

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP

KEPUASAN KARYAWAN HOTEL GRAND CANDI

SEMARANG

ii) Contoh judul skripsi dengan sub judul

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN KALIMAT SKRIPSI

PADA MAHASISWA YANG MENDAPAT DAN TIDAK

MEDAPAT MATA KUULIAH BAHASA INDONESIA:

STUDI KASUS DI UNIVERSITAS STIKUBANK

SEMARANG

2. Maksud Penyusunan

10
Maksud penyusunan karya ilmiah dicantumkan di bawah judul,

yang ditulis dengan menggunakan huruf capital pada semua awal kata,

kecuali kata tugas, seperti di, dalam, dan, bagi, untuk, sebagai,dan

dari. Isi pernyataan ini pun tidak bertanda baca apa pun.

Contoh:

Skripsi ini Disusun guna Melengkapi Syarat Ujian

Sarjana Ekomomi pada Fakultas Ekonomi,

Universitas Al-Washliyah Medan

Atau

Skripsi ini Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Univeristas Al-Washliyah Medan

Atau

Skripsi ini Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Pariwisata Indonesia Semarang

Atau

Tesis ini Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Bidang

Ilmu Pzngan pada program Pascasarjana, Institut

Pertanian Bogor

Atau

Disertasi

11
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Doktor dalam bidang Ilmu Ekonomi Pertanian pada Program

Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

3. Nama Penulis

Penulisan nama penulis pada artikel ilmiah ditulis dengan disertai gelar

akademik atau gelar profesional yang lain. Nama lembaga tempat

penulis bekerja dicantumkan sebagai catatan kaki dihalaman pertama.

Jika penulis lebih dari dua orang menurut Tanjung dan Ardial

(2005:150) terdapat dua cara penulisan yang meliputi: (1)

mencantumkan semua nama penulis, (2) mencantumkan penulis utama

saja disertai tambahan dkk.

4. Halaman sampul

Halaman sampul berisikan keteragan, judu karya ilmiah secara

lengkap, kata skripsi dan tesis, nama dan nomor pokok mahasiswa atau

NPM. Lambang universitas dengan diameter 5 cm, diikuti dengan

nama lengkap universitas, fakultas, jurusan, dan waktu (bulan dan

tahun). Menurut Tanjung dan Ardial (2005:50) semua huruf dicetak

dengan huruf kapital. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing

bagian diatur secara simetris, rapi, dan serasi. Ukuran huruf yang

digunakan adalah font 12 sampai 17.

5. Lembar logo

Lembar logo hanya berisi lambang universitas dengan ukuran diameter

5 cm. Tanjung dan Ardial (2005:51).

12
6. Halaman judul

Halaman tediri dari 2 halaman yaitu, isi dan formatnya serta lembar

kulit muka luar disusun dan dicetak secara simetris. Menurut Tanjung

dan ardial (2005:51) judul lembar kulit muka luar meliputi:

a. Judul skripsi atau tesis

b. Nama mahasiswa

c. NPM atau nomor induk mahasiswa

d. Nama program studi

e. Logo universitas

f. Nama jurusan

g. Nama fakultas dan nama universitas

h. Nama kota atau tempat dan tahun penulisan

7. Lembar persetujuan

Lembar persetujuan memilki 2 jenis penulisan. Pertama, lembar

pesetujuan yang memuat persetujuan pembimbing meliputi: (1) teks

skripsi dan tesis oleh.... ini telah disetujui untuk diuji, (2) nama

lengkap pembimbing 1 dan pembimbing 2. Kedua, lembar pesetujuan

berisi pengesahan penguji.

8. Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak dan kata kunci merupakan hal wajib yang ada dalam karya

ilmiah. Kata kunci yang terdapat dalam abstrak maksimal lima kata

kunci. Kata kunci terletak setelah penulisan abstrak pada karya ilmiah.

Kata kunci berisikan istilah-istilah yang mewakili ide ataupun konsep

13
dasar terkait dengan permasalahan yang akan dibahas pada artikel

ilmiah. Dalam penulisan kata kunci bukan hanya diambil judul artikel,

melainkan dapat diambil dari tubuh artikel walaupun ide serta konsep

yang diwakili tidak secara eksplisit dinyatakan atau dipaparkan dalam

judul dan tubuh artikel.

Pada dasarnya abstrak berisi seperangkat pernyataan yang ditulis

secara singkat dan padat terkait artikel yang dianggap paling penting.

Panjang abstrak biasanya ditulis sekitar 75-100 kata yang disusun

dalam satu paragraf, diketik dengan spasi tunggal, format lebih sempit

dari teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk beberapa

ketukan). Fungsi kata kunci dapat memudahkan untuk mencari

informasi ilmiah terkait permasalahan artikel ilmiah. Hal itu juga

memudahkan pembaca dalam mencari sebuah jurnal ilmiah berkaitan

dengan kata kunci yang dikehendaki. Abstrak juga memudahkan

pembaca dalam memperoleh gambaran umum mengenai isi artikel

ilmiah, sehingga pembaca tertarik meneruskan bacaannya.

9. Kata pengantar

Kata pengantar mencantumkan ungkapan terima kasih penulis kepada

orang-orang lembaga organisasi atau pihak-pihak lain yang telah

membantu saat proses pelaksanaan, dan penyelesaian penulisan karya

ilmiah.

10. Daftar isi

14
Daftar isi memuat judul bab, judul subbab dan judul anak subbab yang

disertai dengan nomor halaman, tempat pemuatannya di dalam teks.

Menurut Tanjung dan Ardial (2005:53) mengatakan bahwa semua

judul bab diketik dengan huruf kapital dan daftar isi hendaknya

menggambarkan garis besar struktur keseluruhan isi artikel ilmiah.

Pembuatan karya ilmiah biasanya juga menyertakan daftar tabel, daftar

gambar, daftar lampiran serta daftar lainnya. Namun, beberapa bagian

tersebut menjadi opsional jika penulisan tersebut membutuhkannya.

C. Cara Merujuk dan Menulis Daftar Rujukan

1. Kutipan

Kutipan merupakan perujukan yang dilakukan dengan cara

mengutip suatu gagasan yang disampaikan oleh seorang penulis

dengan cara mencantumkan nama akhir penulis serta tahun terbit

rujukan dan halaman kutipan tersebut diambil. Penulisan tahun dan

halaman diberi tanda kurung. Kutipan terdiri dari beberapa macam

(Warsiman, 2013:120) yaitu:

a. Kutipan tidak langsung

Kutipan tidak langsung merupakan suatu kutipan yang diambil dari

referensi yang telah dipilih yang ditulis menggunakan bahasa sendiri

tanpa mengubah makna yang ada. Hal ini sesuai dengan yang

dikatakan oleh Kemendikbud (2012:106) kutipan yang ditulis dengan

bahasa penulis sendiri dengan bentuk penulisan tanpa adanya tanda

15
kutip. Ada dua macam kutipan tidak langsung yaitu (1) kutipan tidak

langsung penulis masuk teks, dan (2) kutipan tidak langsung penulis

tidak masuk teks. Berikut contohnya:

1) Kutipan tidak lansung penulis masuk teks

Menurut Damayanti (2013:18) struktur fisik puisi yaitu struktur

yang dapat dilihat secara kasat mata pada puisi tersebut.

2) Kutipan tidak langsung penulis tidak masuk teks

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat

menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan dan kemauan

siswa sehingga mendorong terciptanya proses belajar pada diri

siswa (Hamdani, 2011:244).

b. Kutipan langsung

Kutipan langsung merupakan kutipan yang diambil dari sumber

referensi tanpa mengubah kata yang ada. Pernyataan tersebut sesuai

dengan pendapat Kemendikbud (2012:104) bahwasannya kutipan

langsung merupakan kutipan yang ditulis apa adanya sesuai dengan

rujukan dengan menggunakan format penulisan berupa tanda kutip

yang diletakkan diantara kutipan yang diambil. Kutipan langsung

terdiri dari dua macam yaitu (1) kutipan langsung penulis masuk teks,

dan (2) kutipan langsung penulis tidak masuk teks. Perhatikan contoh

berikut ini:

1) Kutipan langsung penulis masuk teks

16
Damayanti (2013:9) “puisi didefinisikan sebagai seni tertulis di

mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan,

atau selian arti semantinya”.

2) Kutipan langsung penulis tidak masuk teks

“Media pembelajaran adalah alat dan bahan yang membawa

informasi atau bahan pelajaran yang bertujuan untuk

mempermudah mencapai tujuan pembelajaran” (Suprihatiningrum,

2016:319).

c. Kutipan yang terdiri dari dua pengarang

Kutipan yang terdiri dari dua orang bentuk penulisan kutipannya

yaitu nama belakang kedua pengarang disebutkan dengan

menggunakan tanda hubung ‘dan’ diantara kedua nama tersebut.

Perhatikan contoh berikut ini:

Gerlach dan Ely (2013:15) terdapat 3 ciri media pembelajaran, yaitu

ciri fiksatif, ciri manipulatif, dan ciri distributif.

d. Kutipan yang terdiri dari lebih dari tiga orang

Bentuk penulisan kutipan yang terdiri dari lebih dari tiga orang

pengarang yaitu nama belakang dari pengarang pertama ditulis,

kemudian diikuti dengan singkatan dkk. Berikut ini contohnya:

Menurut Daryanto dkk (2014:75) “Tujuan utama PTK adalah untuk

memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas.”

e. Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih

17
Bentuk penulisan kutipan yang terdiri dari empat baris tau lebih

yaitu penulisannya menjorok dengan ukuran lima ketukan dari margin

kiri. Kutipan tersebut diletakkan pada baris tersendiri, yang artinya

kutipan diletakkan pada baris selanjutnya, baris kutipan tidak

disamakan dengan nama penulis dengan jarak spasi paragraph yang

lebih kecil. Perhatikan contohnya:

Menurut Arikunto (2013:98),

Analisis ini terdiri dari beberapa tahap yaitu (1) reduksi data yang

telah dikumpulkan, kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan

seleksi data, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksi data

mentah menjadi data yang bermakna, mentransformasikan data secara

sistematik untuk menyusun jawaban atas penelitian ini, (2) paparan

data, dilakukan dengan cara menampilkan data penting yang secara

lebih sederhana dan bermakna dalam bentuk narasi, tabel, grafik, dan

bagan, (3) penyimpulan data, mengambil isi pokok dari sajian data

yang sudah dalam bentuk kalimat singkat, padat, dan menggambarkan

isi yang mengandung pengertian secara luas.

f. Apabila beberapa pengarang diacu bersama, nama-nama akhir

pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman ditulis dalam satu kurung

dengan pemisah tanda titik koma.Contoh:

...dalam pembangunan ekonomi (Rahman,1997:8; Anwar, 1979:

10;Wirawan, 1989:12).

18
g. Apabila pustaka acuan tidak memiliki tahun terbit, dituliskan tanpa

tahun pada bagian akhir.Contoh:

... dana moneter internasional (Wardhana, tanpa tahun:117).

h. Apabila pustaka acuan mengacu pada pendapat orang lain, cara

penulisan sama dengan cara-cara di atas, hanya saja petunjuk tahun

dan nomor halaman buku asli tidak dituliskan.Contoh:

Widodo (Arps, 1992:24) menggunakan istilah verse form untuk

merujuk fenomena ini, karena secara bersamaan bentuk tembang

menentukan aspek fonologis, sintaksis, dan melodis secara serentak

ketika tembang dilantunkan.

i. Apabila penulis menambah pendapat, mengurangi pendapat, atau

mengubah pendapat pada bahan acuan, cantumkanlah cf atau conf

(confer berarti bandingkan) sebelum nama akhir pengarang.Contoh:

Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara

faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.

Menjadi:

Dalam kemajuan belajar di era yang modern seperti ini ada beberapa

faktor sosial ekonomi tentunya memiliki hubungan yang erat terhadao

kemajuan belajar saat ini (cf. Soebronto, 1990:14).

2. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi tentang daftar sumber referensi yang berasal dari

buku, majalah, jurnal, artikel, dan lain-lain yang dijadikan sebagai acuan

dalam penulisan sebuah karya ilmiah. Daftar pustaka juga dapat

19
memudahkan pembaca untuk mencari referensi yang diacu jika ingin

menggunakan rujukan yang sama. Menurut Sudjiman dan Sugono

(Warsiman, 2013:125) aturan penulisan daftar pustaka yaitu diketik

dengan jarak antarbaris dua spasi atau disesuaikan. Jarak tersebut juga

berlaku pada penulisan antar sumber referensi. Jika sumber referensi tidak

dapat ditulis dalam satu baris, maka pada baris selanjutnya menjorok ke

dalam dengan ukuran sepuluh ketukan dari margin kiri. Urutan penulisan

daftar pustaka yaitu dimulai dari nama pengarang, tahun terbit, judul buku,

tempat terbit, dan nama penerbit. Perhatikan penjelasan berikut ini:

1) Daftar pustaka yang berasal dari Buku

Penulisan daftar pustaka yang sumbernya diambil dari buku dibagi

berdasarkan (1) nama pengarang, (2) tahun terbit, (3) judul buku

(Warsiman, 2013:126). Perhatikan penjelasan berikut ini:

a) Nama Pengarang

Penulisan nama pengarang dicantumkan lengkap tanpa

mencantumkan gelar pendidikannya dengan format jika nama

pengarang terdiri dari dua kata atau lebih, maka nama belakang

pengarang ditulis terlebih dahulu kemudian diberi tanda koma dan

dilanjutkan dengan nama depannya. Contoh:

 Jika nama pengarang terdiri dari satu kata

Garungan. 2009. Sosiologi Sastra. Bandung: PT. Rineka Cipta

 Jika nama pengarang terdiri dari dua kata

20
Keraf, Gorys. 2002. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende Flores: Nusa

Indah.

 Jika nama pengarang terdiri dari tiga kata atau lebih

Jika nama pengarang terdiri dari lebih dari dua kata, maka nama

belakang pengarang ditulis terlebih dahulu, kemudian diberi tanda

koma (,) dan dilanjutkan dengan menulis nama depan sampai

keseluruhan namanya. Contoh:

Suseno, Franz Magnis. 1992. Filsafat Kebudayaan Politik Butir-

butir Pemikiran Kritis. Jakarta: Gramedia

 Jika terdapat dua nama pengarang

Bentuk penulisan daftar pustaka apabila terdiri dari dua nama

pengarang yaitu nama pengarang pertama ditulis dengan nama

belakang yang kemudian diberi tanda koma yang diikuti nama

depannya. Tetapi pada penulisan pengarang kedua tidak ada

pembalikkan penulisan nama (ditulis biasa). Diantara kedua nama

pengarang tersebut ditambahi kata ‘dan’. Contoh:

Sudjana, Nana dan Ibrahim Nana. 2007. Metodologi Penelitian.

Bandung:Gramedia

 Jika terdapat tiga nama pengarang atau lebih

Penulisan nama pengarang yang terdiri dari tiga orang atau lebih

yaitu nama pengarang yang pertama saja ditulis dengan format

namanya dibalik kemudian ditambahi dengan dkk. Contoh:

Sugiyono, Andi dkk. 2007. Metode Penelitian. Jakarta:Grafindo

21
 Jika beberapa buku yang diacu milik pengarang yang sama

Apabila memilih sumber referensi bebarapa buku dengan nama

pengarang sama, maka penulisan nama pengarang hanya sekali saja.

Pada buku selanjutnya, nama pengarangnya cukup diganti dengan

garis yang panjangnya sepuluh ketukan dari margin kiri. Contoh:

Warsiman. 2007. Kaidah Bahasa Indonesia:Untuk Penulisan Karya

Ilmiah (Laporan-Skripsi-Tesis-Disertasi). Bandung: Dewa

Ruchi

----------. 2010. Bahasa Indonesia: Teori dan Aplikasi. Surabaya:

Unesa University Press.

b) Tahun Terbit

Penulisan tahun terbit pada daftar pustaka yaitu diletakkan setelah

nama pengarang. Apabila beberapa acuan ditulis nama pengarang

yang sama dalam tahun yang sama, maka bentuk penulisannya

diurutkan sesuai dengan urutan abjad judul buku. Selain itu untuk

membedakan hal tersebut maka perlu adanya penambahan huruf

abjad setelah tahun terbit. Perhatikan contoh berikut ini:

Moleong, Lexy. 1994a. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:

PT. Remaja Rosdakarya

----------. 1994b. Pengantar Pendidikan. Bandung: Gramedia

c. Judul Buku

Judul buku ditulis dengan format miring atau italic. Perhatikan

contoh berikut ini:

22
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:PT. Remaja

Rosdakarya.

2) Daftar pustaka yang berasal dari skripsi

Bentuk penulisan daftar pustaka yang sumber acuannya diambil

dari skripsi yaitu:

Suherman. 2009. “Bahasa Indonesia”. Skripsi. Fakultas Teknik

Universitas Brawijaya.

3) Daftar pustaka yang berasal dari tesis

Penulisan daftar pustaka yang diambil dari tesis yaitu:

Dika, Dinata. 2007. “Pengaruh Lingkungan Bisnis Eksternal Dan

Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan

Manufaktur”. Tesis. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya.

4) Daftar pustaka yang berasal dari disertasi

Muhid, Abdul. 2009. “Transaksi Makna Antara Guru dan Siswa

yang Berakibat Terjadinya Perilaku Underachiever

pada Siswa Gifted (Studi Interaksi Simbolik)”.

Disertasi. Fakultas Psikologi Pendidikan Universitas

Negeri Malang

5) Daftar pustaka yang berasal dari Koran

Format penulisan daftar pustaka yang diambil dari koran

yaitu nama penulis, tahun penulisan, judul penulisan, nama koran,

23
tanggal, bulan, dan tahun koran itu diterbitkan, kota penerbitan.

Contoh:

Budiono. 2010. “Ilmu Pengetahuan Alam”. Republika, 23 Mei

2017. Jakarta

6) Daftar pustaka yang berasal dari online

Kurnianingtyas, Endah. 2015. “Penerapan Teknik Copy The

Master Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis

Cerpen Siswa Kelas Vii-B Mts. Darun Najah

Petahunan Lumajang.” [online].

Tersedia:http://www.Pbindoppsunisma.com/wp-

content/uploads/2015/02/4.-Endah-Kurnianingtyas-30-

40.pdf

3. Catatan Kaki

Catatan kaki berfungsi untuk memberikan catatan tambahan yang

bersifat umum atau informasi yang berasal dari sumber lisan. Menurut

Warsiman (2013:124) catatan tambahan yang dimaksud merupakan

catatan yang digunakan untuk memperjelas kata-kata atau ungkapan

yang sifatnya belum umum. Pembuatan catatan kaki yang tidak

dimasukkan ke dalam uraian, dimaksudkan untuk mempermudah

pembaca untuk menerima informasi. Catatan kaki terletak pada bagian

bawah walaupun, ada beberapa catatan kaki yang diletakkan dibagian-

bagian tertentu. Penempatan catatan kaki yang berada di bawah harus

diperhitungkan terlebih dahulu sepanjang empat ketukan dari margin

24
kiri agar tidak melebihi margin bawah. Garis pemisah berjarak dua

spasi dari baris terakhir teks serta dua spasi dari nomor catatan kaki

pertama.

Penulisan catatan kaki ditulis menurun setengah spasi dari nomor

catatan kaki dan dituliskan dengan jarak antar baris satu spasi,

sedangkan jarak antar dua nomor catatan kaki adalah dua spasi. Karya

ilmiah yang penulisannya yang terdiri dari beberapa bab penomoran

dimulai dari nomor satu lagi. Nomor catatan kaki dalam teks

diletakkan langsung dibelakang huruf terakhir dari pernyataan yang

diberi catatan dengan menaikkan setengah spasi (Sudjiman dan

Sugono, dalam Warsiman, 2013: 125).

Contoh:

Ketiga MKJ ini bersumber dari KPAA bahwa penamaan mantra yang

ada pelekatan kata ‘wedha’ dalam setiap MKJ yang ada dalam KPAA

merupakan interprestasi baru yang belum ada dalam buku atau kitab

sebelumnya, yakni Serat Kekidungan1.

25
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Karya ilmiah ditulis menggunakan sistematika yang padat dan jelas.

Penulisan karya ilmiah memiliki aturan yang berbeda setiap tempatnya.

Warsiman (2013:115) mengatakan karya ilmiah merupakan penanda

keintelektualan seseorang dalam dunia kelimuannya. Karya ilmiah yang

telah disusun menjadi bukti seseorang dalam bidang keilmuannya.

Penulisan karya ilmiah menjadi benar jika dilihat dalam segi kebahasaan.

Aspek yang dijelaskan dalam penulisan karya ilmiah meliputi : (1)

perwajahan, (2) penomoran, (3) Penyajian. Tiga poin tersebut dijelaskan

secara rinci dengan beberapa aspek dari setiap sub pembahasan.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih ada

kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki

makalah ini dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat

dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan

saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas. Karena,

dengan banyaknya kritik dan saran dari pembaca akan membantu jalannya

proses perbaikan pembahasan makalah ini.

26
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E Zaenal. 2009. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Grasindo.


Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Kemendikbud. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Tanjung, Bahdin dan Ardial. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Jakarta:PRENADAMEDIA GROUP.
Warsiman. 2013. Bahasa Indonesia Ilmiah: untuk Penulisan Laporan, Skripsi,
Tesis, dan Disertasi. Malang: UB Press.

27

Anda mungkin juga menyukai