Anda di halaman 1dari 2

Kedipan Zaman

Jefri Pernando

Dia mengukir kisah, bukan ambigu tanpa rambu nak..

Dalam buaian masa dan tingkah laku pertama usia dinimu

Di sejuknya pokok-pokok rimbun kehidupan pertama dulu

Meraki kasih Ibu di bola mata kedipan sayu

Tangan itu dulu melukis tinta, kini melukis bualan maya

Dua mata dulu memuja papan, kini menampik masa depan

Apa? Katakan!

Bukan kebenaran, jika bersawala tanpa iman!

Iya maju, apa yang benar juga maju?

Dalam kedipan secepat kilat

Bukan mimpi berujung tamat

Bukan tersesat, tapi tercatat

Satu kedipan penyelemat lebih nikmat nak..

Lepas dari pangkuan tadi malam yang beribu

Ini aku, ini aku yang baru digotong tidak tahu


Apa? Aku tak merasa apa-apa nak

Berubah, dijabat sejahtera pun menolak.

Puisi ini ditulis oleh salah satu Mahasiswa Geografi, Universitas Negeri Padang, yaitu Jefri Pernando.
Jefri menyukai puisi sedari kecil dan sangat menyukai diksi yang penuh arti.

Instagram: jefri_Pernando_drie

Wa: 0831-6465-8111

Fb: Jefri Pernando

Anda mungkin juga menyukai