Masa depan hanya milik orang yang berusaha dan aku tau
kau sedang mengusahakan hal itu, mengusahakan untuk
menjadi pemilik masa depan.
Cerita ini tak bisa ku katakan sebagai cerita kita, cerita ini
hanyalah cerita dari satu pihak, hanya dari pandangku
saja. Tak mungkin aku bertanya kepada mu tentang cerita
ini, kau saja mungkin tak mengenal diri ku. Diri ku yang
selalu mengaggumi mu dalam setiap kesempatan.
Mungkin cerita yang ku torehkan diatas sebuah kertas
dengan sebuah pena ini akan terasa menyedihkan, tapi
aku tak masalah dengan hal ini, karena cerita yang
menyedihkan ini adalh cerita yang memberikan warna di
buku kehidupan ku.
Mengenal " senja " di sekolah ini adalah salah satu hal
yang paling berkesan untuk ku saat ini. " Senja " sudah
banyak menginspirasiku dalam menulis puisi dan juga
ungkapan ini. Jika kalian bertanya siapa " Senja " yang ku
maksud. Dia adalah orang yang mengisi sedikit bagian
dalam kehidupan sekolah ini. Dia adalah orang dengan
sejuta pesona, dia juga orang yang memiliki daya pikat
yang mampu menarik orang lain untuk mengaggumi diri
nya. Aku adalh salah satu orang yang terkena sihir daya
pikat nya itu.
Meskipun hanya bisa mengagguminya dari jauh, namun
dia tetap mampu memancarkan segalah pesona yang ia
miliki. Mimpi mimpi yang ia punya selalu mampu
membuatku lebih bersemangat lagi di sekolah ini. Karena
apa ? karena aku memiliki impian untuk dapat bertemu
dengan nya di kampus yang sama. Pasti kalian pembaca
cerita ini bertanya, kenapa harus satu kampus ? karena
kami bertemu di sekolah ini, berada di sekolah yang sama
untuk pertemuan pertama kali, jadi untuk pertemuan
kedua, suatu saat nanti, jika Tuhan merestui, kami akan
berada di kampus yang sama.
Yang terpenting dari segala hal yang ku ceritakan adalah
DIA, sosok yang sangat pantas untuk dikagumi jika dilihat
dari sudut pandang ku melihat nya. Dia orang yang sudah
membuat ku jatuh hati dengan lembut nya tutur kata
yang ia ucapkan, pesona yang ia miliki, tawa nya yang
menenangkan dan segala hal yang ia miliki sangat cukup
untuk membuat ku menaruhkan hati ini.
Kisah ini sama sekali belum dimulai, kisah ini hanyalah
sebuah prolog dari kisah kisah yang akan datang. Jadi,
berakhirnya tulisan ku di sini bukan berarti kisah kami
telah usai
Kisah kami belum diakhiri bahkan belum dimulai.