Anda di halaman 1dari 14

17 Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah yang Baik dan Benar

Halo, jumpa lagi dengan kita di pakar komunikasi. Di sini kita masih membahas soal komunikasi, yang
mana komunikasi ini merupakan jenis komunikasi tertulis dan berbentuk formal. Tak lain adalah karya
ilmiah.

Karya ilmiah merupakan suatu laporan dari hasil penelitian yang kita kerjakan sesuai dengan kaidah-
kaidah tertentu. Dengan kata lain, bahwa karya ilmiah ini dibahas di dalam penulisan karya ilmiah yang
merupakan jenis komunikasi tertulis dengan menggunakan bahasa formal. Tentunya, Anda sudah
mengerti bukan apa penulisan karya ilmiah. Maka dari itu, kali ini kita akan memberikan beberapa tata
cara penulisan karya ilmiah yang baik dan benar.

Mari kita simak tata cara penulisan karya ilmiah di bawah ini.

Aturan Pengetikan

Di dalam penulisan karya ilmiah, tentunya terdapat kaidah-kaidah yang berlaku, yang mana kaidah-
kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penulisan karya ilmiah yang baik dan benar.
Nah, kaidah-kaidah tersebut dibuat agar terjadi penyelarasan dalam penulisan karya ilmiah, sehingga
penulisan karya ilmiah mudah dipahami oleh penguji dengan sifat yang seragam. (Baca juga: Sejarah
Televisi Indonesia)

Dengan adanya aturan pengetikan dalam penulisan karya ilmiah ini, maka penulis dapat menulis dengan
rapi dan terususun. Sehingga penguji dapat membacanya dengan mudah.

Berikut ini adalah beberapa aturan dalam pengetikan karya ilmiah:

Baca juga:
Sistem Komunikasi Interpersonal

Proses Komunikasi Interpersonal

Komunikasi Pembangunan

1. Font, Spasi, dan Ukuran Kertas

Dalam penulisan karya ilmiah terdapat aturan yang perlu diperhatikan yaitu font, spasi, dan ukuran
kertas yang kita gunakan dalam menulis karya ilmiah. Naskah karya ilmiah haruslah diketik dengan
aturan:

Kertas A4,

Jenis font Times New Roman,

Ukuran font 12 px, dan

Spasi 1

2. Ukuran Margins

Ukuran margins adalah tepian kertas yang merupakan bagian yang kosong. Nah, untuk ukuran margins
ini adalah sebagai berikut: (Baca juga: Pengertian Media Menurut Para Ahli)

Top (atas) = 3 cm

Bottom (bawah) = 4 cm

Left (Kiri) = 3 cm

Right (Kanan) = 4 cm

3. Bab dan Subbab

Dalam penulisan bab dan subbab pada penulisan penelitian karya ilmiah ini berbeda dengan penulisan
bab dan subbab pada penulisan skripsi pada umumnya. Pada penulisan karya ilmiah, bab dan subbab
ditulis dengan menggunakan sistem numeral (1….a….).
Berbeda halnya dengan penulisan bab dan subbab pada skripsi yang mana bab ditulis dengan
menggunakan sistem romawi (I, II, III, dst) dan untuk penulisan subbab, ditulis dengan menggunakan
sistem numeral (1….a….).

Baca juga:

Media Komunikasi Modern

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

Teknik Dasar Fotograf

Jadi, dari pembahasan di atas, dapat ditemukan bahwa penulisan skripsi dengan karya ilmiah berbeda.

Untuk penulisan subbab ini ditulis dengan cara berikut ini: (Baca juga: Etnograf Komunikasi)

Tulisan di-Bold

Huruf pertama setiap katanya ditulis huruf kapital (besar), Sama halnya menulis judul-judul pada
umumnya. Seperti contoh: Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah

Namun, ada pengecualian bahwa kata tugas dan kata preposisi seperti kata hubung di-, ke-, dari, tetap
ditulis huruf kecil. Seperti contoh: Penulisan dalam Karya Ilmiah

Di dalam subbab sendiri terdapat anak subbab yang juga memiliki aturan-aturan penulisan sebagai
berikut: (Baca juga: Strategi Komunikasi Pemasaran)

Anak subbab ditulis dengan style font italic,

Masih sama seperti judul-judul pada umumnya, bahwa huruf awal setiap kata ditulis kapital (besar),
kecuali untuk kata preposisi, kata hubung, kata sambung, dan kata tugas.

4. Jarak Antar Bab


Jika penulisan skripsi jarak antara bab satu dengan bab lainnya dibutuhkan jarakm halaman alias
memerlukan ganti halaman untuk membuat bab baru. Namun, berbeda halnya dalam penulisan karya
ilmiah. Dalam karya ilmiah, penulisan bab baru ini tidak memerlukan ganti halaman baru, melainkan
diberi jarak 3 spasi untuk membuat bab baru. (Baca juga: Prospek Kerja Ilmu Komunikasi)

Sedangkan untuk penulisan subbab, antara jarak bab dengan subbab, ditulis dengan jarak 2,5 spasi. Dan
untuk penulisan kalimat awal setelah subbab diberi jarak 2 spasi di bawah subbab.

5. Judul Artikel

Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat artikel sebagai penunjang penelitian dalam penelitian karya
ilmiah. Maka, terdapat penulisan judul artikel. Pada judul artikel cara penulisannya adalah sebagai
berikut:

Menggunakan huruf kapital (besar) semua,

Tulisan di-Bold

Masih menggunakan jenis font Times New Roman

Posisi judul berada di tengah halaman alias di-center (Ctrl+E)

Jangan menggunakan garis bawah atau style font Underline

6. Penulisan Paragraf

Untuk penulisan paragraph atau alinea dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat aturan-aturan
penulisan yang di antaranya adalah sebagai dengan Alinea baru diketik ke dalam atau menjorok
sebanyak 7 sampai 8 karakter atau sekitar 1,25 cm.

Baca juga: Macam-Macam Komposisi Fotograf

7. Penulisan Struktur Lain


Dalam penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dalam karya ilmiah ini ditulis yang letaknya
tepat di bawah judul artikel. Nah, penulisannya pun diberikan jarak antara judul artikel dengan penulisan
nama-nama penulis dan alamat institusi dengan jarak 1,5 spasi.

Berikut ini beberapa penulisan struktur lain dalam penulisan karya ilmiah. (Baca juga: Teori Semiotika
Charles Sander Peirce)

Halaman judul, daftar nama anggota kelompok, halaman pengesahan, kata pengantar menggunakan
angka romawi kecil dan diketik di sebelah sudut kanan bawah (i, ii, iii, dst);

Pada bagian utama, yaitu bagian naskah artikel menggunakan halaman dengan menggunakan angka arab
(1, 2, 3, dst) yang letaknya berada di pojok kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 dari tepi
atas; (Baca juga: Teori Semiotika Roland Barthers)

Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat penulisan tabel yang mana terdapat judul tabel dengan
menggunakan penomoran sesuai pemunculan tabel dari awal, dan untuk penulisan judul tabel ini
diletakan di atas tabel bersamaan dengan nomor tabel yang menggunakan angka arab (1, 2, 3, dst);

Sama halnya dengan tabel, bahwa dalam penulisan karya ilmiah juga dimungkinkan menggunakan
beberapa gambar maupun grafk ataupun foto sebagai penunjang penulisan karya ilmiah. Bahwa dalam
gambar juga terdapat judul dan nomor gambar. Namun untuk judul dan nomor gambar ini diletakkan di
bawah gambar. (Baca juga: Pengertian Media Sosial menurut Para Ahli)

Perlu diingat, bahwa dalam penulisan karya ilmiah jangan menggunakan gambar yang terdapat warna.
Kalaupun menggunakan gambar yang berwarna, sebaiknya jangan terlalu menggunakan warna yang
dapat menimbulkan gelap ketika di copy.

Tahapan Sistematika Penulisan Karya Ilmiah


Dalam menulis karya ilmiah, diperlukannya urutan sistematika yang tersusun rapi sesuai dengan kaidah
dan kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan. Namun, terdapat sistematika umum dalam penulisan
karya ilmiah yang mana sistematikanya sebagai berikut:

1. Bagian Awal (Bab)

Semua bagian awal dalam tata cara penulisan karya ilmiah adalah:

a. Halaman Judul (Subbab)

Pada bagian awal halaman ini merupakan halaman judul, nama penulis peneliti serta nomor induknya,
nama instansinya dan tahun penulisannya. Hampir sama halnya dengan penulisan skripsi, yang mana
penulisan pada bagian awal halaman adalah cover atau sampulnya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang ada di bagian awal halaman. (Baca juga: Media Komunikasi
Modern)

Judul Subbab;

Nama Penulis dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM);

Perguruan Tinggi; dan

Tahun Penulisan

b. Lembar Pengesahan

Pada bagian selanjutnya, yaitu lembar pengesahan yang mana terdapat judul penelitian, nama penulis
atau peneliti, dan nomor induknya. Lembar pengesahan ini dibuat dengan memiliki tujuan untuk
mendapatkan persetujuan dan pengesahan dari pembimbing bahwa karya ilmiah yang kita tulis sudah
layak untuk diujikan. Maka dari itu, diperlukan juga tanggal yang sesuai dengan tanggal terjadinya
pengesahan karya ilmiah yang kita buat. (Baca juga: Etika Komunikasi Massa)
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam penulisan lembar pengesahan:

Judul Penelitian, Nama Penulis, dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM);

Tempat tandatangan pembimbing beserta stempel; dan

Terdapat tanggal pengesahan penelitian, bahwa penelitian siap diuji.

c. Kata Pengantar

Halaman berikutnya adalah kata pengantar, yang mana kata pengantar ini adalah salam pembukaan
terhadap penguji ataupun pembaca penelitian karya ilmiah ini sebagai bentuk ucapan syukur
tersusunnya karya ilmiah ini. (Baca juga: Sejarah Perkembangan Alat Komunikasi)

d. Daftar Isi

Halaman berikutnya adalah halaman Daftar Isi. Halaman ini berisikan daftar isi atau urutan halaman
pada penulisan karya ilmia yang kita buat. Di dalam daftar isi juga terdapat daftar gambar, daftar tabel,
dan juga lampiran.

e. Ringkasan

Ringkasan dalam penelitian karya ilmiah ini merupakan ringkasan karya ilmiah secara keseluruhan yang
kita tulis menjadi maksimal 1 halaman. Seperti layaknya sebuah novel yang terdapat synopsis, sedangkan
untuk penelitian karya ilmiah terdapat ringkasan. (Baca juga: Sejarah Media Massa)

2. Bagian Inti

Bagian inti dalam tata cara penulisan karya ilmiah yang benar adalah:

a. Pendahuluan
Pendahuluan ini merupakan kata-kata pengantar pembahasan yang akan dibahas dalam penelitian karya
ilmiah. Nah, dalam pendahuluan ini terdapat dua hal yang ditulis yaitu:

Latar Belakang.

Tujuan dan Manfaat.

b. Gagasan

Gagasan merupakan ide yang muncul sesuai dengan penelitian karya ilmiah yang sedang dibahas. Dalam
hal ini menjelaskan beberapa hal di antaranya: (Baca juga: Elemen-Elemen Komunikasi)

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan,

Solusi yang ditawarkan atau diterapkan sebelumnya dalam memperbaiki keadaan pencetus gagasan,

Bagaimana kondisi pencetus gagasan setelah diperbaiki melalui gagasan yang dicetuskan,

Beberapa pihak yang dipertimbangkan dalam membantu mengimplementasikan gagasan, serta


menjelaskan peran masing-masing, dan

Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam mengimplementasikan gagasan sehingga tujuan dapat
tercapai sesuai harapan.

3. Kesimpulan

Dalam bagian kesimpulan ini terdapat dua hal yang diuraikan dalampenulisan karya ilmiah yang di
antaranya adalah:

Gagasan yang diajukan,

Teknik implementasi atau penyampaian yang dilakukan, dan

Prediksi atau hipotesa yang akan diperoleh nantinya

Dalam penyampaian prediksi ini berisi manfaat dan dampak yang akan diperoleh dari gagasan yang
diajukan.

Pada umumnya, cara penulisan karya ilmiah ini disusun dengan cara dijilid dengan bagian depan yang
dilapisi plastic transparan yang berwarna sesuai dengan kebijakan dan aturan yang berlaku sesuai
Fakultas dalam Perguruan Tinggi tersebut.
Perlu Diperhatikan, Inilah Aturan Penulisan Karya Ilmiah.

Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis artikel biasa. Di dalam penulisan karya ilmiah, tentunya
terdapat kaidah-kaidah yang berlaku, yang mana kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai
pedoman dalam penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Nah, kaidah-kaidah tersebut dibuat agar
terjadi penyelarasan dalam penulisan karya ilmiah, sehingga penulisan karya ilmiah mudah dipahami
oleh penguji dengan sifat yang seragam.

Dalam pembuatan makalah terdapat suatu sistematika di dalamnya baik dalm penulisan maupun tata
letak konten–konten yang akan kita tulis nantinya. Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu
kerangka–kerangka dalam pembuatan suatu makalah. Di bawah ini akan saya jabarkan langkah–langkah
dalam pembuatan makalah melalui kerangka–kerangka penyusunan suatu makalah. Berikut ini kerangka
yang harus ada dalam setiap makalah.

Sistematika Penulisan

– Cover Depan / Sampul Depan

– Judul

– Daftar Isi

– Bab I Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan berisikan informasi terkait karya ilmiah yang dilakukan. Ada banyak poin
penting yang dipaparkan dalan pendahuluan. Yaitu, Latar belakang masalah yang menceritakan kenapa
penelitian itu diambil sebagai judul utama dalam KTI tersebut. Menceritakan latar belakang masalah
yang diambil menjadi poin penting. Sehingga, dalam pengambilan solusi dalam pelitian tersebut
terarah.Selain itu terdapat tujuan dari permasalahan yang dilakukan yang umumnya berupa solusi terkait
permasalahan yang diangkat dalam karya ilmiah tersebut. Dengan adanya tujuan tersebut artinya KTI
tersebut. Terdapat batasan yang harus dikerjakan yang menjaganya tidak keluar dari inti utama dalam
penelitian yang dilakukan.

pengertian teknik penulisan karya ilmiah


Intinya dalam bagian pendahuluan karya tulis ilmiah memaparkan terkait penelitian yang akan dilakukan.
Seperti latar belakang, alasan memilih topik, uraian singkat terkait masalah yang diambil, pembahasan
terkait ruang lingkup, dan solusi yang diberikan.

– BAB II Isi / Landasan Teori

Sementara pada bagian bab II adalah penulisan landasan teori dan tinjauan pustaka. Di sini Anda bisa
menuliskan referensi apa saja yang Anda gunakan untuk menunjang penelitian Anda. Landasan teori juga
harus ditulis secara terstruktur sesuai dengan tahapan pembahasan penelitian. Selanjutnya akan
diteruskan pada bab pembahasan.

– BAB III Pembahasan / Penyajian Hasil Penelitian

Dalam bagian inti ini dalam penelitian karya tulis ilmiah memaparkan penelitian yang dilakukan dengan
mengambil studi kasus pada bagian pendahuluan. Dalam bagian inti pembahasan dalam karya tulis
ilmiah diuraikan terkait landasan teori yang mendukung penelitian yang dilakukan.

Pengambilan landasan teori ini bisa dari perkataan para ahli yang melakukan bidang studi yang terkait
dengan studi penelitian yang dilakukan. Bahkan, bisa membuat landasan teori baru jika benar-benar
studi penelitian dalan karya tulis ilmiah merupakan studi yang unik dan menarik.

Kemudian, pada bagian inti dari penulisan karya tulis ilmiah ini memberikan pokok-pokok yang diambil
dalam melakukan penelitian. Apakah penelitian ini menggunakan rumus khusus atau berupa kuesioner
studi lapangan perlu dipaparkan dengan jelas. Sehingga, data yang akan ditampilkan dalam studi
penelitian ini jelas dan gamblang.

– BAB IV Penutup
Pada bagian penutup ini memaparkan kesimpulan akhir dari penelitian karya tulis ilmiah yang dilakukan.
Apakah penelitian yang dilakukan mampu memberi solusi terhadap permasalahan yang diangkat
ataukah sebagai batu loncatan awal untuk penelitian lanjutan pun harus dipaparkan.

Lalu, disamping memaparkan n kesimpulan yang didapatkan. Pada bagian ini juga perlu memberikan
penjelasan terkait saran dan harapan kedepannya untuk karya tulis ilmiah tersebut. Agar dapat menjadi
landasan teori berikutnya saat membuat karya tulis ilmiah yang mengangkat tema yang sama walu
dengan tempat yang berbeda. Pada bagian terdapat kesimpulan, dan saran. Pada bagian kesimpulan,
berisi tentang kesimpulan penelitian. Biasanya jawaban dari rumusan masalah.

– Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang menjadi rujukan dalam
melakukan penelitian. Maksudnya ketika Anda ingin menulis karya ilmiah yang bisa berupa artikel,
makalah, atau presentasi Anda harus membuat daftar pustaka atau mudahnya itu harus mencantumkan
sumber rujukan penelitian. Jika membuat tulisan ilmiah tapi sumber rujukannya (daftar pustaka) salah
atau bahkan tidak ada, maka tulisan ilmiah tersebut dikatakan tidak dapat dipercaya alias hoaks.

Selanjutnya kita akan membahas lebih detail terkait pembuatan makalah. Kita perlu memperhatikan
font, spasi, ukuran kertas, hingga ukuran margins.

1. Font, Spasi, dan Ukuran Kertas

Dalam penulisan karya ilmiah terdapat aturan yang perlu diperhatikan yaitu font, spasi, dan ukuran
kertas yang kita gunakan dalam menulis karya ilmiah. Naskah karya ilmiah haruslah diketik dengan
aturan: Kertas A4, jenis font Times New Roman, Ukuran font 12 px, dan Spasi 1

2. Ukuran Margins

Ukuran margins adalah tepian kertas yang merupakan bagian yang kosong. Untuk ukuran margins ini
adalah sebagai berikut:

Top (atas) = 3 cm
Bottom (bawah) = 4 cm

Left (Kiri) = 3 cm

Right (Kanan) = 4 cm

3. Bab dan Subbab

Dalam penulisan bab dan subbab pada penulisan penelitian karya ilmiah ini berbeda dengan penulisan
bab dan subbab pada penulisan skripsi pada umumnya. Pada penulisan karya ilmiah, bab dan subbab
ditulis dengan menggunakan sistem numeral (1….a….).

Berbeda halnya dengan penulisan bab dan subbab pada skripsi yang mana bab ditulis dengan
menggunakan sistem romawi (I, II, III, dst) dan untuk penulisan subbab, ditulis dengan menggunakan
sistem numeral (1….a….).

Jadi, dari pembahasan di atas, dapat ditemukan bahwa penulisan skripsi dengan karya ilmiah berbeda.
Untuk penulisan subbab ini ditulis dengan cara berikut ini:

Tulisan di-Bold

Huruf pertama setiap katanya ditulis huruf kapital (besar), Sama halnya menulis judul-judul pada
umumnya. Seperti contoh: Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah

Namun, ada pengecualian bahwa kata tugas dan kata preposisi seperti kata hubung di-, ke-, dari, tetap
ditulis huruf kecil. Di dalam subbab sendiri terdapat anak subbab yang juga memiliki aturan-aturan
penulisan sebagai berikut:

Anak subbab ditulis dengan style font italic,

Masih sama seperti judul-judul pada umumnya, bahwa huruf awal setiap kata ditulis kapital (besar),
kecuali untuk kata preposisi, kata hubung, kata sambung, dan kata tugas.

4. Jarak Antar Bab

Jika penulisan skripsi jarak antara bab satu dengan bab lainnya dibutuhkan jarakm halaman alias
memerlukan ganti halaman untuk membuat bab baru. Namun, berbeda halnya dalam penulisan karya
ilmiah. Dalam karya ilmiah, penulisan bab baru ini tidak memerlukan ganti halaman baru, melainkan
diberi jarak 3 spasi untuk membuat bab baru. (Baca juga: Prospek Kerja Ilmu Komunikasi)
tujuan penulisan karya ilmiah

Sedangkan untuk penulisan subbab, antara jarak bab dengan subbab, ditulis dengan jarak 2,5 spasi. Dan
untuk penulisan kalimat awal setelah subbab diberi jarak 2 spasi di bawah subbab.

5. Judul Artikel

Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat artikel sebagai penunjang penelitian dalam penelitian karya
ilmiah. Maka, terdapat penulisan judul artikel. Pada judul artikel cara penulisannya adalah sebagai
berikut:

Menggunakan huruf kapital (besar) semua,

Tulisan di-Bold

Masih menggunakan jenis font Times New Roman

Posisi judul berada di tengah halaman alias di-center (Ctrl+E)

Jangan menggunakan garis bawah atau style font Underline

6. Penulisan Paragraf

Untuk penulisan paragraph atau alinea dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat aturan-aturan
penulisan yang di antaranya adalah sebagai dengan Alinea baru diketik ke dalam atau menjorok
sebanyak 7 sampai 8 karakter atau sekitar 1,25 cm.

7. Penulisan Struktur Lain

Dalam penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dalam karya ilmiah ini ditulis yang letaknya
tepat di bawah judul artikel. Penulisannya pun diberikan jarak antara judul artikel dengan penulisan
nama-nama penulis dan alamat institusi dengan jarak 1,5 spasi. Berikut ini beberapa penulisan struktur
lain dalam penulisan karya ilmiah.
Halaman judul, daftar nama anggota kelompok, halaman pengesahan, kata pengantar menggunakan
angka romawi kecil dan diketik di sebelah sudut kanan bawah (i, ii, iii, dst);

Pada bagian utama, yaitu bagian naskah artikel menggunakan halaman dengan menggunakan angka arab
(1, 2, 3, dst) yang letaknya berada di pojok kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 dari tepi
atas; (Baca juga: Teori Semiotika Roland Barthers)

Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat penulisan tabel yang mana terdapat judul tabel dengan
menggunakan penomoran sesuai pemunculan tabel dari awal, dan untuk penulisan judul tabel ini
diletakan di atas tabel bersamaan dengan nomor tabel yang menggunakan angka arab (1, 2, 3, dst).

Sama halnya dengan tabel, bahwa dalam penulisan karya ilmiah juga dimungkinkan menggunakan
beberapa gambar maupun grafk ataupun foto sebagai penunjang penulisan karya ilmiah. Bahwa dalam
gambar juga terdapat judul dan nomor gambar. Namun untuk judul dan nomor gambar ini diletakkan di
bawah gambar.

Perlu diingat, bahwa dalam penulisan karya ilmiah jangan menggunakan gambar yang terdapat warna.
Kalaupun menggunakan gambar yang berwarna, sebaiknya jangan terlalu menggunakan warna yang
dapat menimbulkan gelap ketika di copy.

Anda mungkin juga menyukai