Anda di halaman 1dari 31

Pendidikan Pancasila

oleh

FIRSTA, SH , MM
Pengantar Pendidikan
Pancasila
Pasal 35 ayat 5 UU No 12 Tahun 2012
menyatakan :
“ kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat
mata kuliah agama, Pancasila,
Kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia.”
Ini menunjukkan bahwa negara berkehendak
agar pendidikan Pancasila dilaksanakan dan
wajib di muat dalam kurikulum perguruan
tinggi sebagai mata kuliah yang berdiri
sendiri.
 Mengacu pada pasal 2 UU no 12 Tahun
2012, sistem pendidikan tinggi di Indonesia
harus berdasarkan Pancasila.
 Implikasinya sistem perguruan tinggi di
Indonesia harus terus mengembangakan
nilai-nilai Pancasila dalam berbagai segi
kebijakannya dan menyelenggarakan mata
kuliah Pendidikan Pancasila secara sungguh-
sungguh dan bertanggung jawab
Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia,
sesungguhnya nilai-nilai pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam
kehidupan bermasyarakat sejak sebelum Pancasila
di rumuskan dalam satu sistem nilai.

Beberapa nilai penting yang di pegang teguh oleh


masyarakat, sebagai contoh :
 Percaya kepada Tuhan dan toleran
 Gotong royong
 Musyawarah
 Solidaritas atau kesetiakawanan sosial
 Dalam konteks kekinian, khususnya dalam
bidang tata kelola pemerintahan, apakah
nilai-nilai Pancasila telah sepenuhnya di
laksanakan oleh aparatur pemerintah?

 Ataukah anda masih menemukan perilaku


aparatur yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila?
 Munculnya permasalahan yang mendera
Indonesia memperlihatkan telah tergerusnya
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 Berbagai permasalahan di negeri ini yang


menunjukkan pentingnya matakuliah
Pancasila :
 Masalah kesadaran Perpajakan
 Masalah korupsi
 Masalah lingkungan
 Masalah disintegrasi bangsa
 Masalah dekadensi moral
 Masalah narkoba
 Masalah penegakan hukum yang berkeadilan
 Masalah terorisme

Dengan memperhatikan masalah tersebut,


Pancasila penting untuk dipelajari pada
berbagai jenjang pendidikan, khususnya di
Perguruan Tinggi
Urgensi Pendidikan Pancasila di
Perguruan Tinggi
 Agar mahasiswa tidak tercabut dari akar budaya nya sendiri
 Agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun
dalam berfikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari
dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila
 Dapat memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa sehingga
menjadi dorongan pokok dan bintang penunjuk jalan bagi calon
pemegang tongkat estapet kepemimpinan bangsa di berbagai
bidang dan tingkatan
 Agar tidak terpengaruh oleh paham-paham asing yang negatif
yang dapat mendorong untuk tidak di jalankannya nilai-nilai
Pancasila
Dengan demikian, urgensi
pendidikan Pancasila di Perguruan
tinggi dengan meminjam istilah
Branso (1998) yaitu sebagai
pembentuk civic disposition yang
dapat menjadi landasan untuk
pengembangan civic knowledge
Dan civic skill mahasiswa
Jadi , mata kuliah Pancasila merupakan
proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan student centre learning, untuk
mengembangkan knowledge, attitude dan
skill mahasiswa sebagai calon pemimpin
bangsa dalam membangun jiwa
profesionalitasnya sesuai dengan program
studinya masing-masing dengan menjadikan
nilai-nilai Pancasila sebagai kaidah penuntun
(guiding principle) sehingga menjadi warga
negara yang baik (good citizenship)
Visi
Terwujudnya
kepribadian sivitas
akademika yang
bersumber pada
nilai-nilai Pancasila
 Misi
1. Mengembangkan potensi akademik peserta didiknya (misi
psikopedagogis)
2. Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan berkehidupan
dalam masyarakat, bangsa dan negara (misi psikososial)
3. Membangun budaya ber-Pancasila sebagai salah satu
determinan kehidupan (misi sosiokultural)
4. Mengkaji dan mengembangkan pendidikan Pancasila
sebagai sistem pengetahuan terintegrasi atau disiplin ilmu
sintetik (syntetic discipline), sebagai misi akademik
kompetensi
 Berdasarkan SK Dirjen Dikti No 38/DIKTI/Kep/2002,
Pasal 3 ayat (2) bahwa kompetensi yang harus di capai
adalah menguasai kemampuan berpikir, bersikap
rasional, dan dinamis, serta berpandangan luas sebagai
manusia intektual dengan cara mengantarkan
mahasiswa :
 Agar memiliki kemampuan untuk mengambil sikap
bertanggung jawab sesuai hati nurani nya
 Agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah
hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya
 Agar mampu mengenali perubahan-perubahan
dan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi
dan seni
 Agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan
nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang
persatuan Indonesia
Pendidikan Pancasila sebagai bagian dari
pendidikan nasional, mempunyai tujuan
mempersiapkan mahasiswa sebagai calon
sarjana yang berkualitas, berdedikasi tinggi,
dan bermartabat agar :
1. Menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia,
dan berbudi pekerti luhur
Lanjutan...

3. Memiliki kepribadian yang mantap, mandiri


dan bertanggung jawab sesuai dengan hati
nurani
4. Mampu mengikuti perkembangan IPTEK
dan seni, serta
5. Mampu ikut mewujudkan kehidupan yang
cerdas dan berkesejahteraan bagi bangsa nya
Secara spesifik, tujuan penyelenggaraan
Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah
untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara
dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai
dasar pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa
dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa
sebagai warga negara Republik Indonesia dan
membimbing untuk dapat menerapkannnya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Lanjutan...

3. Mempersiapkan agar mahasiswa mampu


menganalisis dan mencari solusi terhadap berbagai
persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara melalui sistem pemikiran yan
gberdasarkan nilai-nilai pancasila dan UUD Negara
RI Tahun 1945
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yag mampu
mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
kecintaan pada tanah air, dan kesatuan bangsa, serta
penguatan masyarakat madani yang demokratis ,
berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan
pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan
dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa
Indonesia
Landasan Hukum Pendidikan Pancasila
a. Pembukaan UUD 1945  Alinea II dan IV,
tersurat dalam cita-cita dan tujuan nasional bangsa
Indonesia
b. Batang tubuh UUD 1945  Pasal 31 ayat (1)
sampai (5) Tentang Pendidikan
c. UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dalam pasal 1 ayat 2
menyebutkan bahwa sistem pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila
d. UU No 12 Tahun Tahun 2012 tentang
Perguruan Tinggi, pasal 2 dan pasal 35 (3)
e. Peraturan Pemerintah RI No. 60
tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi, Perguruan Tinggi
memuat mata kuliah Pendidikan
Agama, Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Kewarganegaraan, dan
bahasa Indonesia serta Bahasa Inggris,
dan kurikulum tingkat satuan pendidik
an tinggi Program Diploma dan Sarjana
wajib memuat mata kuliah yang
bermuatan kepribadian, kebudayaan,
serta mata kuliah statistika dan atau
matematika.
Sumber Historis, sosiologis, Yuridis, Politik
Pendidikan Pancasila

 Sumber Historis Pendidikan Pancasila


Sejarah mempunyai fungsi penting dalam membangun
kehidupan bangsa dengan lebih bijaksana di masa depan
Hal ini sejalan dengan
 ungkapan Presiden Soekarno “Jangan sekali-kali
meninggalkan sejarah”
 Ungkapan filsuf Yunani Cicero “Historia Vitae
Magistra” yang bermakna “Sejarah memberikan
kearifan” atau “Sejarah merupakan guru kehidupan”
Lanjutan...

Implikasinya, pengayaan materi perkuliahan pendidikan


Pancasila melalui pendekatan historis adalah amat
penting dan tidak boleh dianggap remeh guna
mewujudkan kejayaan bangsa di kemudian hari
Melalui pendekatan ini mahasiswa di harapkan dapat
mengambil pelajaran dan memperoleh inspirasi untuk
berpartisipasi dalam pembangunan bangsa.
Selain itu dapat berperan serta secara aktif dan arif
dalam berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara
serta dapat berusaha menghindari perilaku yang
bernuansa mengulangi kembali kesalahan sejarah
Lanjutan sumber historis...

 Dalam peristiwa sejarah nasional, banyak


hikmah yang dapat di petik, misalnya
mengapa bangsa Indonesia sebelum masa
pergerakan nasional selalu mengalami
kekalahan dari penjajah?
 jawabannya antara lain karena....
 Hal ini berarti bahwa apabila....
 Implikasi bagi anda....
 Sumber Sosiologis Pendidikan Pancasila

Sosiologi di pahami sebagai ilmu tentang kehidupan antar


manusia.
Soekanto menegaskan bahwa dalam perspektif sosiologi,
suatu msyarakat pada suatu waktu dan tempat memiliki nilai-
nilai yang tertentu.
Melalui pendekatan sosiologis ini pula, mahasiwa di harapkan
dapat mengkaji struktur sosial, proses sosial, termasuk
perubahan-perubahan sosial dan masalah-masalah sosial yang
patut di sikapi secara arif dengan menggunkan standar nilai-
nilai yang mengacu kepada nilai-nilai Pancasila
 Bung Karno menegaskan bahwa nilai-nilai
Pancasila di gali dari bumi pertiwi Indonesia.
Dengan kata lain, nilai-nilai Pancasila
berasal dari kehidupan sosiologis masyarakat
Indonesia
 Salah satu bentuk konkret mensyukuri
nikmat karunia kemerdekaan adalah dengan
memberikan kontribusi terhadap
pembaharuan dalam masyarakat
 Sumber Yuridis Pendidikan Pancasila
Negara RI adalah negara hukum. Pancasila sebagai
dasar negara merupakan landasan dan sumber dalam
membentuk dan menyelenggarakan negara hukum
tersebut
Urgensi pendekatan yuridis (hukum) ini adalah dalam
rangka menegakkan UU yang merupakan salah satu
kewajiban negara yang penting. Penegakan hukum
hanya akan efektif, apabila di dukung oleh kesadaran
hukum warga negara terutama dari kalangan
intelektualnya
 Setiap warga negara haruslah mengetahu hak
dan kewajibannya. Keseimbangan antara hak
dan kewajiabn akan melahirkan kehidupan
yang harmonis sebagai bentuk tujuan negara
mencapai masyarakat yang adil dan makmur
 Sumber Politik Pendidikan Pancasila
Salah satu sumber pengayaan materi pendidikan
Pancasila adalah berasal dari fenomena kehidupan
politik bangsa Indonesia.
Melalui pendekatan politik, mahasiswa di harapkan
mampu menafsirkan fenomena politik dalam rangka
menemukan pedoman yang bersifat moral yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan
kehidupan politik yang sehat. Pada gilirannya
mahasiswa akan mampu memberikan kontribusi
konstruktif dalam menciptakan struktur politik yang
stabil dan dinamis

Anda mungkin juga menyukai