Anda di halaman 1dari 11

MODUL 4

TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka mempunyai arti: peninjauan kembali pustaka-pustaka yang
terkait (review of related literature). Sesuai dengan arti tersebut, suatu tinjauan pustaka
berfungsi sebagai peninjauan kembali (review) pustaka (laporan penelitian, dan
sebagainya) tentang masalah yang berkaitan tidak selalu harus tepat identik dengan bidang
permasalahan yang dihadapi tetapi termasuk pula yang seiring dan berkaitan (collateral).
Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan merupakan hal yang mendasar dalam
penelitian, seperti dinyatakan oleh Leedy (1997) bahwa semakin banyak seorang peneliti
mengetahui, mengenal dan memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya (yang berkaitan erat dengan topik penelitiannya), semakin dapat
dipertanggungjawabkan caranya meneliti permasalahan yang dihadapi. Walaupun
demikian, sebagian penulis (usulan penelitian atau karya tulis) menganggap tinjauan
pustaka merupakan bagian yang tidak penting sehingga ditulis “asal ada” saja atau hanya
untuk sekedar membuktikan bahwa penelitian (yang diusulkan) belum pernah dilakukan
sebelumnya. Pembuktian keaslian penelitian tersebut sebenarnya hanyalah salah satu dari
beberapa kegunaan Tinjauan pustaka. Kelemahan lain yang sering pula dijumpai adalah
dalam penyusunan, penstrukturan atau pengorganisasian tinjauan pustaka. Banyak
penulisan tinjauan pustaka yang mirip resensi buku (dibahas buku per buku, tanpa ada
kaitan yang bersistem) atau mirip daftar pustaka (hanya menyebutkan siapa penulisnya
dan di pustaka mana ditulis, tanpa membahas apa yang ditulis). Berdasarkan kelemahan-
kelemahan yang sering dijumpai di atas, tulisan ini berusaha untuk memberikan kesegaran
pengetahuan tentang cara-cara penulisan tinjauan pustakayang lazim dilakukan. Cakupan
tulisan ini meliputi empat hal, yaitu: (a) kegunaan, (b)organisasi Kajianpustaka, (c) kaitan
tinjauan pustaka dengan daftar pustaka, dan (d) cara pencarian bahan-bahan pustaka,
terutama dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Kegunaan Tinjauan Pustaka Leedy (1997) menerangkan bahwa suatu tinjauan
pustaka mempunyai kegunaan untuk:

1
Kegunaan 1: mengungkapkan penelitian-penelitian yang serupa dengan penelitian
yang (akan) kita lakukan; dalam hal ini, diperlihatkan pula cara penelitian (Harnovinsah,
2012). Sejarah permasalahan meliputi perkembangan permasalahan dan perkembangan
penelitian atas permasalahan tersebut. Pengkajian terhadap perkembangan permasalahan
secara kronologis sejak permasalahan tersebut timbul sampai pada keadaan yang dilihat
kini akan memberi gambaran yang lebih jelas tentang perkembangan materi permasalahan
(Kajian dari waktu ke waktu: berkurang atau bertambah parah; apa penyebabnya).
Mungkin saja, kajian seperti ini mirip dengan bagian “Latar belakang permasalahan” yang
biasanya ditulis di bagian depan suatu proposal penelitian. Bedanya: dalam Tinjauan
pustaka, kajian selalu mengacu pada pustaka yang ada. Pengkajian kronologis atas
penelitian–penelitian yang pernah dilakukan atas permasalahan akan membantu memberi
gambaran tentang apa yangtelah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain dalam permasalahan
tersebut. Gambaran bermanfaat terutama tentang pendekatan yang dipakai dan hasil yang
didapat.
Kegunaan 2: Membantu pemilihan prosedur penelitian Dalam merancang prosedur
penelitian (research design), banyak untungnya untuk mengkaji prosedur-prosedur (atau
pendekatan) yang pernah dipakai oleh peneliti-peneliti terdahulu dalam meneliti
permasalahan yang hampir serupa. Pengkajian meliputi kelebihan dan kelemahan
prosedur-prosedur yang dipakai dalam menjawab permasalahan. Dengan mengetahui
kelebihan dan kelemahan prosedur-prosedur tersebut, kemudian dapat dipilih, diadakan
penyesuaian, dan dirancang suatu prosedur yang cocok untuk penelitian yang dihadapi.
Kegunaan 3: Mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahanSalah
satu karakteristik penelitian adalah kegiatan yang dilakukan haruslah beradapada konteks
ilmu pengetahuan atau teori yang ada. Pengkajian pustaka, dalam halini, akan berguna bagi
pendalaman pengetahuan seutuhnya (unified explanation) tentang teori atau bidang ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan. Pengenalan teori-teori yang tercakup
dalam bidang atau area permasalahan diperlukan untuk merumuskan landasan teori
sebagai basis perumusan hipotesis atau keterangan empiris yang diharapkan.
Kegunaan 4: Mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu
diusulkan dengan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Dalam
kesimpulan tersebut, rumusan permasalahan ditunjang kemantapannya (justified).
2
Organisasi Tinjauan Pustaka seperti telah dijelaskan di atas, banyak dijumpai kelemahan
dalam penulisan. Tinjauan pustaka dilihat dari cara menyusun atau mengorganisasi
materinya. Organisasinya yang lemah ditunjukan oleh tidak adanya sistem (keterkaitan)
yang jelas ditampilkan dalam tinjauan pustaka tersebut. Tinjauan pustaka merupakan
daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi,
Skripsi, skripsi, hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di
dalam penulisan proposal. Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus
dirujuk di dalam skripsi. Referensi ditulis urut menurut abjad huruf awal dari nama
akhir/keluarga penulis pertama dan tahun penerbitan (yang terbaru ditulis lebih dahulu).
Apabila penulisyang sama mempunyai beberapa artikel/papersyang dirujuk, maka urutan
artikelnya berdasarkan tahun publikasinya. Apabila pada tahun yang sama, paper dari
penulis yang sama diterbitkan lebih dari 1 artikel, maka di belakang tahun dituliskan huruf
kecil a, b, ..., dan seterusnya. Perlu dicatat bahwa minimal 30% dari total pustaka di dalam
tinjauan pustaka adalah berasal dari artikel jurnal ilmiahyang relevan.
Penulisan Sumber Kutipan
1. Kutipan tidak langsung
Yaitu penulis mengambil ide orang lain, kemudian merangkainya dengan kalimat
sendiri. Hal ini berarti penulis tidak menulis sama persis dengan kalimat asli yang
dikutip. Penulis merangkai dan merangkum kalimat berdasarkan artikel atau sumber
lain.
2. Kutipan langsung
Yaitu menulis ulang ide orang lain sesuai dengan aslinya. Hal ini berarti penulis
langsung menggunakan teknik copy lalu paste tanpa mengubah kalimat aslinya. Ada dua
jenis kutipan langsung, yaitu kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek.
Kedua kutipan ini berbeda cara menuliskan dan syaratnya.
a. Kutipan langsung pendek, syarat:
1) APA Style(American Psychological Association).
Jika panjang kalimat yang dikutip tidak lebih dari 40 kata.
2) MLA Style (Modern Language Asociation)
Jika panjang kalimat yang dikutip tidak lebih dari 4 baris

3
Cara menuliskan: Kutipan langsung pendek dituliskan menjadi satu dalam paragraf
karya tulis Anda, tambahkan tanda petik pada kutipan sehingga tanda petik ini menjadi
pemisah antara kalimat Anda dengan kalimat kutipan. Sumber kutipan ditulis sedekat
mungkin dengan kalimat kutipan.
b. Kutipan langsung panjang
Jenis kutipan ini dikenal juga dengan istilah block quote. Syarat:
1) APA Style(American Psychological Association)
Jika panjang kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata.
2) MLA Style (Modern Language Asociation)
Jika panjang kalimat yang dikutip lebih dari 4 baris
Cara menuliskan: Sesuai dengan istilah yang mengikutinya, yaitu dengan cara membuat
blok kalimat yang dikutip tanpa tanda petik, ukuran font, dan spasi sesuai dengan karya
tulis tetapi ditulis menjorok/masuk 1 cm (5 spasi) dari batas margin kiri tulisan Anda.
Oleh karena kalimat yang dikutip ini tergolong banyak/panjang maka kalimat kutipan
dipisahkan dari kalimat Anda.
Selanjutnya, tata cara penulisan dan contoh daftar pustaka dibagi berdasarkan
sumbernya:
1. Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Buku
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis daftar pustaka dari sumber
buku. Namun, hal paling utama adalah memperhatikan urutan dan tanda bacanya.
Berikut adalah urutan sebuah referensi dari:
A. Buku
a. Nama
Nama penulis ditulis paling awal. Ingatlah untuk selalu menuliskan nama belakang
penulis terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma (,) setelah itu
cantumkan nama depan dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut
merupakan karya dari dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan
namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada setelahnya dengan urutan yang
sesuai nama aslinya. Jika pada buku tersebut nama penulis dicantumkan lengkap
dengan gelar pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu dituliskan.

4
Jika dalam buku yang diacu itu tercantum nama editor, penulisannya dilakukan
dengan menambahkan singkatan (Ed.).
Contoh:
• Mahaso, Ode (Ed.). 1997.
Jika pengarang terdiri dari dua atau tiga orang, nama pengarang dituliskan
semuanya dengan ketentuan nama orang pertama dibalik sedangkan nama orang
kedua dan ketiga tetap. Di antara kedua nama pengarang itu digunakan kata
penghubung “dan”.
Contoh:
 Sumardjan, Selo dan Marta Susilo.
 Kusmadi, Ismail. Dini A., dan Eva R.
Jika lebih dari tiga orang, ditulis nama pengarang pertama yang dibalik lalu
ditambahkan singkatan “dkk” (dan kawan-kawan) atau et all.
Contoh:
 Kartika, Salma dkk.
 Susan, Alberta et. all.
Jika beberapa buku ditulis oleh seorang pengarang, nama pengarang cukup
ditulis sekali pada buku yang disebut pertama. Selanjutnya cukup dibuat garis
sepanjang 10 ketukan dan diakhiri dengan tanda titik. Setelah nama penga-rang,
cantumkan tahun terbit dengan dibubuhkan tanda titik. Jika tahunnya berbeda,
penyusunan daftar pustaka dilakukan dengan urutan berdasarkan yang paling
lama ke yang paling baru.
Contoh:
 Keraf, Gorys. 1979.
 _________ . 1982.
 _________ . 1984.
Jika diterbitkan pada tahun yang sama, penempatan urutannya berdasarkan pola
abjad judul buku. Kriteria pembedaannya adalah setelah tahun terbit
dibubuhkan huruf, misalnya a, b, c tanpa jarak.

5
Contoh:
• Bakri, Oemar. 1987a.
• __________ . 1987b.
b. Tahun Terbit
Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang teman-teman gunakan
sebagai referensi. Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja
buku yang kamu pakai merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.
c. Judul Buku
Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat dengan
italic (miring).
d. Kota dan Nama Penerbit
Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan
kota penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan
penulisan nama kota, baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan
tanda titik dua (:).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan
teman-teman menggunakan tanda titik (.) untuk membatasi urutan nama, tahun
terbit, judul buku, hingga kota dan nama penerbit.
Contoh Daftar Pustaka dari Buku
Data Buku:
Judul : Family Medical Care Volume 4
Penulis : Dr. John F. Knight
Penerbit : Indonesia Publishing House
Kota Penerbit : Bandung
Tahun Terbit : 2001
Cara Penulisan:
Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia Publishing
House. Hal: 120-122.

Contoh buku: A concrete approach to mathematical modeling, karya Michael


Mesterton-Gibbons, diterbitkan oleh: Addison-Wesley Publishing Company, Inc.,
Redwood
6
Dalam daftar pustaka:
Mesterton-Gibbons, M. 1989. A concrete approach to mathematical modeling, Addison-
Wesley Publishing Company, Inc., Redwood City. Hal: 127-162.
Penjelasan, 127-162 adalah halaman tempat bab yang disitir.

Irawan, B. 2010. Genetika: penjelasan mekanisme pewarisan sifat. Airlangga University


Press. Hal. 318.

B. Makalah dalam buku


Contoh buku: Advances in statistikal methods for genetic improvement of livestock,
merupakan buku serial: Advances series in agrikultural sciences, no.: 18, diterbitkan
oleh Springer-Verlag, Berlin, tahun: 1990. Editornya: D. Gianola dan K. Hamonnd.
Dari buku ini disitir salah satu babnya yang ditukis oleh R. Thompson, dengan judul:
Generalized Linear Models and Application to Animal Breeding, di halaman: 312-
328.
Penulisan dalam daftar pustaka:
Thompson, R. 1990. Generalized Linear Models and Application to Animal Breeding,
dalam Gianola, D., dan Hammond, K (eds): Advances in statistikal methods for
genetic improvement of livestock seri dari Advances series in agrikultural
sciences, 18: 312-328. Springer-Verlag, Berlin.

C. Buku Terjemahan
Urutan penulisannya: Penulis asli, tahun buku terjemahan, judul buku terjemahan
(harus ditulis miring), volume (jika ada), edisi (jika ada), (diterjemahkan oleh: nama
penerjemah), nama penerbit terjemahan dan kota penerbit terjemahan
Contoh:
Sokal, R.R., dan Rohlf, F.J. 1991. Pengantar Biostatistik. Edisi ke-2, (diterjemahkan
oleh: Nasrullah). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

D. Monograf berseri
Dall, W. 2001. Ausrtralian species of Aristeidae and Benthesicymidae (Panaeoidea:
Decapoda). Memoirs of the Queendsland Museum 46 (2): 409-441. Brisbane.
ISSN 0079.8835.
Davie, P.J.F. 2002. Crustacea: Malacostrata: Eucarida (part2). Decapoda-Anomura,
Brachyura. Zoological Catalogue of Australia 19.3B. CSIRO publishing,
collingwood, Australia.

7
Chace, F. A., Jr 1997. The caridean Shrimps (crustacea:Decapoda) of the Albatross
Philiphine Expendition, 1907-1910, patr 7: Families Atyidae, Euganotonotidae,
Rhynchocinetidae, Bathypalaemonellidiae, proccesidae, and Hyppolytidae.
Smithsonian Contributions to Zoology, 587:106.

2. Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel dalam Jurnal, Koran, atau Majalah
Tidak berbeda jauh dengan penulisan dari sumber berupa buku, perlu mencantumkan
nama penulis, tahun terbit, judul artikel, hingga kota dan nama penerbit. Hanya saja,
ada perbedaan penulisan untuk beberapa urutan tersebut, yakni sebagai berikut.
a. Nama
Pastikan nama yang ditulis dalam daftar pustaka artikel tersebut adalah penulis
artikelnya, bukan editor dari jurnal, koran, ataupun majalah yang menjadi sumber
referensi.
b. Judul
Dahulukan penulisan judul artikel yang menjadi sumber referensi. Penulisan tidak
dengan format italic, melainkan tegak lurus. Setelah itu, lanjutkan dengan penulisan
sumber jurnal ataupun majalah yang memuat artikel tersebut. Penulisan nama
jurnal, majalah, atau koran baru dicetak miring, Volume (Nomor): halaman.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari
1) Makalah dalam Jurnal
Ardiansyah, S., Irawan, B., dan Soegianto, A. 2012. Effect of Cadmium and zinc in
different Salinity Levels of Survival and Osmoregulation of White Shrimp
(Litopenaeus vannamei Boone). Marine and Freshwater Behaviour and physiolog,
45(4): 291-302.
Soegianto, A., Moehammadi, N., Irawan, B., dan Affandi, M. 2010. Mercury
Concentration in Edible Species Harvested From Gresik Coast Indonesia and its
Healt Risk Assesment. Cah. Biol. Mar, 51:1-8.
Bruce, N.L., dan Harrison- Nelson, E. B., 1988. New Records of Fish Parasitic Marine
Isopod Crustaceans (Cymothoidae, subfamily Anilocronae) from the indo-west
Pasific. PROC. BIOL.,SOC. WASH, 101(3):585-602.
De Grave, S., dan Mossa, M.K. 2004. A new species of the enigmatic shrimp genus
pseudocheles (Decapoda : Bresilidiae) from Sulawesi (Indonesia), with the
designation of a new family pseudochelidae. Crustacean Research, 33: 1-9.
Irawan, B., dan Krijima, A. 1994. Dfference in salinity Requirement among the Three
Estuarine Crabs Species, C. Dehaani , H. Tridens and H. Japonica (Brachyura:
Grapsidae). Tohoku Journal of Agricultural Research, 44(1-4): 39-47.

8
2) Makalah dalam proceeding
Urutan penulisan: Penulis, tahun, judul artikel,
Judul proseding Seminar (harus ditulis miring). Editor/penyunting (bila ada).
Instansi penyelenggara seminar, kota seminar (nama Negara, bila diselenggarakan
di luar Indonesia). Halaman . ISBN/ISSN
Contoh
Winarni, D., Ismudiono, Suwandi, A., dan Darmanto W. 2009. The Use of java Ginseng
(Talinum panilucatum Gaertn). Root for Testosteron Level Recovery. Procceding
of the joint conference; second international conference and workshop on basic
applied science. Vol.: IV (IBiology).Editor: Bahar, A., Maan, N., Jamil, S.,
Muhammad, S.E., dan Triwahyono, S. Universiti Teknologi Malaysia dan
Universtas Airlangga. Johor Baru (Malaysia). Hal.: 21- 25. ISBN: 978-983-9805-
76-5.

3) Makalah yang diunduh dari internet


Sari. 2019. Pengertian Molecular Imprinting Polimer. [akses 22 Januari 2020].
https://www.scribd.com/document/393925812/Molekul-Imprinting-Polimer.

4) Pustaka dalam bentuk skripsi, thesis dan disertasi


Nubatonis, Y., 2018, Studi Isoterm, Kinetika Dan Termodinamika Adsorpsi Ion
Logam Pb(II) Pada Material Nanokomposit Graphene Oxide Magnetik (Go-Fe3o4)
Berbasis Kayu Kesambi (Schleichera Oleosa), Skripsi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Nusa Cendana.

5) Pustaka dalam Bentuk Laporan


Urutan penulisnya: peneliti, tahun, judul laporan penelitian, nama laporan
penelitian (harus ditulis miring), nama proyek penelitian, nama institusi, dan kota
(disimpan di: nama instasi penyimpan; kota).

6) Contoh Jika Majalah sebagai Acuan


Jika majalah menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan unsur-unsur beserta
urutannya yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka sebagai berikut:
 nama pengarang,
 tahun terbit,
 judul artikel,
 judul majalah,
 bulan terbit (kalau ada),
 tahun terbitan yang keberapa (kalau ada),
 tempat terbit.

9
Contoh:
Nasution, Anwar. 1975. “Sistem Moneter Internasional”. Dalam Prisma, Desember, IV.
Jakarta.
Paranggi, Umbu Landu. 2006. “Puisi: Bagian Terpenting dari Darah Hidupku” dalam
Horison Majalah Sastra. Jakarta: PT Metro Pos.

7) Contoh Jika Surat Kabar sebagai Acuan


Jika surat kabar menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan unsur-unsur beserta
urutannya yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka sebagai berikut:
 nama pengarang,
 tahun terbit,
 judul artikel,
 judul surat kabar,
 tanggal terbit, dan
 tempat terbit.
Contoh:
Tabah, Anton. 1984. “Polwan semakin efektif dalam Penegakan Hukum”. Dalam Sinar
Harapan, 1 September 1984. Jakarta.
8) Contoh Jika Antologi sebagai Sumber Acuan
Jika antologi menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan unsur-unsur beserta
urutannya yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka sebagai berikut:
 nama pengarang,
 tahun terbit karangan,
 judul karangan,
 nama penghimpun (Ed.),
 tahun terbit antologi,
 judul antologi,
 tempat terbit, dan
 nama penerbit.
Contoh:

10
Kartodirjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Dokumen”. Dalam Koentjaraningrat
(Ed.). 1980. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Tujuan penulisan sumber kutipan dan daftar pustaka:


1. Agar terhindar dari tuduhan penjiplakan (plagiarism)
Salah satu fungsi kutipan adalah untuk menguatkan atau mendukung tulisan ilmiah.
Oleh karena itu, harus mencantumkan sumber kutipan secara singkat di bagian akhir
setelah kalimat kutipan atau tepat sebelum kalimat kutipan (paling dekat dengan
kalimat kutipan) dan menuliskan sumbernya secara lengkap pada daftar pustaka.
Dengan melakukan ini sebenarnya, Anda sedang menghindarkan diri dari masalah di
kemudian hari terkait dengan mengambil hak cipta karya tulis seseorang tanpa ijin.
2. Menghargai penulis sebelumnya
Ketika Anda menuliskan secara lengkap sumber kutipan dan daftar pustaka,
sebenarnya Anda sedang menghargai orang yang mempunyai ide tersebut. Selain itu,
juga pengakuan bahwa teks pada bagian tersebut adalah dari ide, argumen, dan atau
analisa orang lain.
3. Membantu pembaca yang ingin tahu lebih dalam mengenai sumber kutipan
Salah satu manfaat dari menuliskan sumber kutipan dan daftar pustaka secara lengkap
adalah membantu pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam tentang kutipan
tersebut. Kadang-kadang pembaca tertarik untuk membaca lebih dalam tulisan yang
Anda kutip. Dengan demikian, pembaca dapat menelusuri informasi dari sumber
kutipan dan kemudian mendapatkan rincian lengkapnya pada daftar pustaka.

11

Anda mungkin juga menyukai