Anda di halaman 1dari 8

RIVIEW MAKALAH

KONVEKSI NASKAH 1
Dosen Pengampu : Triwahyu Riyatuljannah,M.Pd
Oleh : Selpi Apriyanti Anjani PGMI 2
PENDAHULUAN

konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah yang berdasarkan


kebiasaan atau aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati secara nasional maupun
internasional. Konvensi naskah karya ilmiah adalah peraturan atau aturan yang telah
disepakati bersama oleh suatu lembaga tertentu atau beberapa lembaga yang menyangkut
seperangkat cara dan bahan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah, misalnya,
laporan penelitian, skripsi, tesis, dan lain-lain. Ada beberapa bagian dalam konvensi naskah
diantaranya:
1. Bagian pelengkap pendahuluan merupakan pelengkap pendahuluan atau halaman-
halaman pendahuluan yang terdiri atas: abstrak, halaman pengesahan, halaman judul,
halaman persembahan (tidak wajib), kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, dan daftar
table.
2. Bagian isi karangan terdiri atas: Bab I Pendahuluan, Bab II Deskripsi Teori, Bab III
Deskripsi Data, Analisis Data, Kesimpulan, dan Saran.
3. Bagian pelengkap penutup terdiri atas: Daftar bacaan, apendiks, indeks, dan lampiran.

PEMABAHASAN
A. BAGIAN PELENGKAP PENDAHULUAN

Karangan ilmiah formal berupa skripsi, tesis, disertasi, terikat oleh aturan ilmiah
yang sudah dilazimkan. Penulis tidak leluasa menggunakan cara-cara yang sesuai dengan
keinginan sendiri. Ia harus memenuhi aturan-aturan tersebut. Jika tidak mematuhi karya
ilmiah tersebut pasti akan ditolak oleh pembimbingnya atau dinyatakan tidak lulus (tidak
diterima).

1. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan berisi judul, pernyataan telah diujikan/ disetujui/


pengesahan lain, jabatan dan nama-nama orang harus menandatangani karangan ilmiah
tersebut.

Judul
Judul suatu karya ilmiah hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas
tentang materi dan ancangan atau ruang lingkup masalah yang akan dibahas. Selain itu,
judul harus dapat menarik perhatian pembaca dan menggelitik rasa ingin tahu
keseluruhan isi karya tersebut. Pada umumnya judul baru dipikirkan penulis setelah
karya yang dibuat selesai (bandingkan dengan topik). Tentu saja ada pula penulis yang
berangkat dari judul yang kemudian dikembangkan menjadi yang utuh.

Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu memperhatikan


hal-hal sebagai berikut :
a. Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan
b. Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya
c. Sampul : nama karangan, penulis, dan penerbit
d. Halaman judul : nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan
identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota dan tahun penulisan.
e. Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan formal) atau
model lurus pada margin kiri (untuk karangan tidak formal).

2. Halaman Judul
Penempatan penulisan dan judul karya ilmiah pada halaman judul, sebaiknya mengikuti
ketentuan-ketentuan berikut:
a. Penempatan dan penulisan judul diatur sebagai berikut:
1) Judul ditulis pada baris paling atas dengan jarak dari tepi kertas atas sekurang-
kurangnya 3 cm. judul yang panjang dapat ditulis menjadi dua baris atau lebih
dengan jarak dua spasi.
2) Judul dan anak judu ditulis semuanya dengan huruf kapital.
Contoh:
UPAYA MENGATASI KEMISKINAN PADA
MASYARAKAT PEMUKIMAN KUMUH
DI KELURAHAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR
3) Anak judul (jika ada) dipisahkan dari judul dengan tanda titik dua.
4) Judul tidak diakhiri dengan tanda titik atau tanda baca lainnya.
b. Penjelasan tentang bentuk dan kedudukan karya ilmiah yang bersangkutan dalam
sistem pendidikannya atau dalam kegiatan ilmiah ditulis dengan jarak empat spasi
dari baris terakhir judul. Penjelasan yang berupa klausa itu disusun menjadi tiga
baris yang masing-masing berjarak dua spasi. Dengan jarak enam spasi ke bawah
dicantumkan kata “oleh” yang semuanya ditulis dengan huruf kecil.
c. Nama penulis dan keterangan diri lainnya ditulis berurutan ke bawah dengan jarak
enam spasi dari kata “oleh”. Huruf yang digunakan semuanya adalah huruf kapital.
Penulisan nama penulis dan keterangan diri lainnya tersebut tidak diakhiri oleh tanda
baca apapun.
d. Nama program, fakultas, jurusan, dan program studi ditulis berurutan ke bawah
dengan jarak empat spasi dari baris terakhir keterangan diri penulis. Di dalam
penulisannya huruf kapital hanya digunakan pada awal kata, kecuali kata tugas.
e. Nama perguruan tinggi atau instansi tempat bekerja dicantumkan dengan jarak
empat spasi dari keterangan. Dua spasi di bawah nama perguruan tinggi dan nama
kota ditulis dengan huruf capital semua, tidak diakhiri tanda baca.
f. Tahun penyusunan karya ilmiah ditulis dengan jarak dua spasi di bawahnya. Jadi
penulisan tahun penyusunan karya ilmiah terletak pada garis paling bawah. Di dalam
hal ini pun tidak digunakan tanda titik atau tanda baca dibelakang tahun.
g. Di dalam penempatan penulisan tulisan pada halaman judul perlu diperhatikan
keseimbangan jarak margin atas, bawah kiri.
h. Di dalam hal ini penulisan unsur-unsur yang dimuat pada halaman judul ada dua
pilihan yaitu sistem block (margin kiri lurus mulai dari judul sampai tahun) serta
sistem simetris (susunan baris-baris diatur sedekimian rupa sehingga setiap baris
terletak ditengah-tengah lembar kertas).

Halaman judul berisi judul, klasifikasi tingkatan (skripsi, tesis, atau disertasi).
Tesis untuk mencapai gelar sarjana. Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman
judul karangan formal :
a. Komposisi tidak menarik
b. Tidak estetik.
c. Hiasan gambar tidak relevan
d. Variasi huruf jenis huruf
e. Kata "ditulis (disusun) oleh"
f. Kata "NIM/NRP"
g. Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi
h. Kata-kata yang berisi slogan
i. Ungkapan emosional
j. Menuliskan kata-kata atau kalimat yang tidak berfungsi

3. Halaman Persembahan
Bagian ini tidak terlalu penting. Bila penulis ingin memasukan bagian ini, maka hal
itu semata-mata dibuat atas pertimbangan penulis. Persembahan ini jarang melebihi satu
halaman, dan biasanya terdiri dari beberapa kata saja, misalnya:
Kutulis novel ini dengan cahaya cinta untuk mahar menyunting belahan jiwa,
Muyasaratun Sa’idah binti KH. Muslim Djawahir, alm. Rabbana hab lanaa min
azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa Qurrata a’yuni waj’alnaa lil muttaqiina imaama. Amin.
Bila penulis menganggap perlu memasukkan persembahan ini, maka persembahan
ini ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan
dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.

4. Kata Pengantar
Kata pengantar sekurang-kurangnya berisi:
1) Penjelasan mengenai adanya tugas pembuatan karya ilmiah.
2) Penjelasan mengenai pelaksanaan pembuatan karya ilmiah.
3) Informasi tentang bimbingan atau pengarahan dan bantuan yang diperoleh dalam
pembuatan karya ilmiah.
4) Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan memungkinkan
terwujudnya karya ilmiah.
5) Penyebutan tempat (kota) tanggal, bulan, dan tahun pembuatan karya ilmiah, serta
nama

“Kata Pengantar” sebagai tajuk ditulis dengan huruf capital semua, ditempatkan di tengah,
dan tidak diberi garis bawah. Baris pertama tiap-tiap alinea ditulis masuk lima ketukan mesin tulis
dari margin kiri, sedangkan baris-baris selanjutnya dimulai dari margin kiri, kecuali kutipan
langsung yang terdiri dari empat baris atau lebih.
Jika judul karya ilmiah disebut-sebut di dalam kata pengantar atau di isi karya ilmiah, maka
judul itu harus diletakkan di antara tanda petik, ditulis dengan huruf capital pada awal kata yang
bukan kata tugas.
5. Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis besar isi
karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat
hidup penulis sebagaimana lazimnya sebuah konvensi naskah karangan. Daftar isi
berfungsi untuk merujuk nomor halaman judul bab, sub-bab, dan unsur- unsur
pelengkap dari sebuah buku yang bersangkutan.
“Daftar Isi” sebagai tajuk ditulis dengan huruf capital semua, ditempatkan di tengah, dan
tidak diberi garis bawah. Di dalam penulisan daftar isi perlu memperhatikan hal-hal
berikut:
a. Tajuk kata pengantar, daftar singkatan (jika ada), bab, daftar pustaka, lampiran,
indeks (jika ada) ditulis dengan menggunakan huruf capital semua dan tidak
diberi garis bawah, sedangkan tajuk anak-anak bab ditulis dengan huruf capital
pada awal kata yang bukan kata tugas dan tiap-tiap katanya tidak diberi garis
bawah.
b. Butir-butir daftar isi tidak bernomor serta tepat dari margin kiri. Bab-bab yang
bernomor angka Romawi besar di dalam daftar isi tetap memakai nomor angka
romawi besar. Adapun anak-anak bernomor angka Arab tetap diberi nomorArab
seperti terdapat pada teks.
c. Di antara bab dan nomornya, demikian pula diantara nomor bab dan tajuknya,
tidak ada titik melainkan jarak satu ketukan. Di antara nomor anak bab dan
tajuknya pun tidak ada titik melainkan jarak satu ketukan. Jika nomor bab atau
anak bab dan tajuknya tidak termuat didalam satu baris, maka digunakan baris
kedua dan seterusnya. Baris-baris tambahan ini menjorok ke dalam sepuluh
ketukan dari margin kiri.

6. Daftar Gambar
Bila suatu karangan memuat suatu gambar-gambar, maka setiap gambar tersebut
harus ditulis di dalam daftar gambar yang menginformasikan judul gambar dan nomor
halaman gambar tersebut.

7. Daftar Tabel
Bila suatu karangan memuat suatu tabel-tabel, maka setiap tabel tersebut harus
ditulis di dalam daftar tabel yang menginformasikan nama tabel dan nomor halaman
tabel tersebut.
Pengumpulan Data data kepustakaan, korpus data, tata lapangan, alat pengumpul data
(kuisioner, tes) dan peta.
Sumber data penulisan berisi :
 Sumber data sekunder dan data primer.
 Kriteria penentuan jumlah data.
 Kriteria penentuan mutu data.
 Kriteria penentuan sample.
 Kesesuaian data dengan sifat dan tujuan pembahasan.
B. Bagian Utama Naskah Karya Tulis ilmiah
1. Judul.
2. Abstrak.
3. Pendahuluan.
4. Metode penelitian.
5. Pembahasan dari hasil penelitian.
6. Kesimpulan
7. Daftar pustaka.

PENUTUP

Kesimpulan
Konvensi naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah
lazim, dan sudah disepakati.
Berdasarkan persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi karya yang dilakukan secara
formal, semi formal, dan non formal. Maksud secara formal adalah bahwa suatu karya memenuhi
semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi.
Maksud secara semi formal adalah bahwa suatu karya tidak memenuhi semua persyaratan
lahiriah yang dituntut konvensi. Dan maksud secara non formal adalah bahwa suatu karya tidak
memenuhi syarat-syarat formalnya.
DAFTAR PUSTAKA

Kansil, C.L. 2002. Orientasi Baru Penyelenggaraan Pendidikan Program Profesional dalam
Memenuhi Kebutuhan Dunia Industri. Transpor , XX (4): 57-61.
Australian Association of Social Workers. 1969. Social issues of today. Proceedings of the
Australian Association of Social Workers’ 11th Annual Conference. Hobart, Australia. pp 17-34
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan
Penelitian .Jakarta: Depdikbud.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional.1990.
Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
https://www.google.com/search?
client=firefoxd&q=NASKAH+UTAMA+KARYA+ILMIAH

Anda mungkin juga menyukai