Dosen Pembimbing :
Rabiah, S.S.,M.Kes
Di Susun Oleh :
1. Astrit S. Tancaro
2. Afiatun
3. Nuraningsih
4. Umira
PRODI D3 KEPERAWATAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas dengan judul "Tata Tulis Dalam Ragam Ilmiah" dengan
tepat waktu tanpa halangan apapun. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia .Dengan dituliskannya makalah ini diharapkan
mahasiswa dapat memahami Makalah ini. Makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih .
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan
secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan
sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis
untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang
sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering
mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.
Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah
sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.
Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima
ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum
intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis
tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib
menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik
penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga
harus gemar dan pintar menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis
yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat
dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah
(paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian,
Didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam
itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam
Alamsyah (2008 : 98) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1)
karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah.
Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah - karangan ilmiah antara lain makalah, laporan,
skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel, editorial,
opini, feuture, reportase; yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini,
dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.Ketiga jenis karangan tersebut
memiliki karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah
persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan
non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi
ilmiah berada diantara keduanya.Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90)
memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya.
Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan
disertasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teknik penulisan judul , bab dan Subbab?
PEMBAHASAN
Judul bab diketik dengan huruf capital seluruhnya dan diletakkan pada tengah halaman kertas
dengan huruf timesnew roman atau arial yang telah ditebalkan. Misalnya:
BAB I
PENDAHULUAN
b. Judul Subbab
Pada judul Subbab, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata depan
c. Judul SubSubbab
Huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan ditulis disebelah kiri halaman. Misal:
1. Pengertian Ejaan
2. Penulisan Kutipan
(a). Kutipan Kurang dari 40 Kata
Kutipan kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama,
diikuti dengan nama penulis, tahun dan nomor halaman. Misal: Suharno (1998:124) menyimpulkan “ada
hubungan yangerat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
Kutipan yang terdiri dari 40 kata atau lebih ditulis secara terpisah dari teks yang mendahuluinya (tanpa
tanda kutip), diketik dengan jarak spasi tunggal.
menyempurnakan pementasan fisik, berawal dari control reflek dan gerakan-gerakan sukarela,
Kutipan tidak langsung ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Misal: Schmid
(2002:18) menyatakan bahwa kegiatan olah tubuh akan mampu merangsang seseorang untuk
Setelah mengetahui unsur-unsur dari catatan kaki, pastinya sudah terdapat gambaran bagaimana nanti
membuatnya. Agar lebih sempurna pada saat penulisan catatan kaki diharuskan mengerti tentang
sistematikanya terlebih dahulu. Di bawah ini dijelaskan bagaimana sistematika penulisan catatan kaki
yang benar :
•Penulisannya dipisahkan oleh garis yang panjangnya 14 karakter dari margin sebelah kiri dan berjarak 4
spasi dari tulisan atau teks.
•Nomor pada catatan kaki diketik dengan jarak 6 karakter dari margin sebelah kiri.
•Jika catatan kakinya lebih dari satu baris, maka pada baris yang kedua maupun selanjutnya dimulai
seperti margin teks yang biasanya tepat pada margin bagian sebelah kiri.
•Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antar catatan kaki dengan catatan kaki yang lainnya
sama seperti jarak spasi pada teks.
•Catatan kaki harus ditulis pada halaman yang sama, jika terlalu panjang lebih baik potong teksnya
daripada memotong catatan kaki.
•Berjarak 3 centimeter dengan margin bagian bawah, seperti halnya pada aturan teks.
•Jika nama pengarang dua sampai tiga orang maka harus ditulis semuanya, sedangkan jika nama
pengarangnya lebih dari tiga orang maka tulis saja nama pengarang yang pertama lalu di belakangnya
ditulis et.al., atau dkk.
•Nama pengarang harus ditulis sesuai nama aslinya, pangkat dan gelar tidak perlu ditulis.
•Judul buku atau sumber harus diberi garis bawah, jika diketik dengan komputer maka harus dicetak
miring.
•Ibid, digunakan ketika catatan kaki yang satu dengan yang lainnya berketerangan sama tanpa diselingi
oleh catatan lain. Penulisan dilakukan jika catatan kaki tersebut berada pada satu halaman, maka cukup
dengan menulis istilah Ibid. Tapi jika terdapat pada beberapa halaman maka penulisannya: Ibid, no
halaman, penulisan kata Ibid harus memakai garis bawah atau dimiringkan.
•Op.cit. digunakan ketika mengutip dari dua sumber yang sama akan tetapi ditulis pada catatan kaki
yang tidak berurutan dan letaknya pada halaman berbeda, adapun cara penulisannya: Nama Penulis,
op.cit., no halaman.
•LOC.cit. digunakan sama seperti yang diatas tapi digunakan pada halaman yang sama yang telah disisipi
oleh referensi yang lain dari halaman yang sama, adapun cara penulisannya seperti: Nama Penulis loc.it
•Jika keterangannya mengenai referensi suatu artikel maupun buku, penulisannya hampir mirip seperti
daftar pustaka tapi nama penulisnya tidak dibalikan.
Pastinya Anda sudah jelas mengenai unsur-unsur, sistematika serta pengertiannya, maka hanya tinggal
melakukan penulisan catatan kaki saja. Sebagai referensi disini akan diberi contoh bagaimana penulisan
catatan kaki yang baik dan benar
Catatan kaki dalam penulisan referensi pada buku yang ditulis oleh satu hingga tiga pengarang, maka
dalam penulisan yang benar sebagai berikut.
¹Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.
²Mahmud Effendi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia, (Solo: Citra Aji Pratama, 2008), hlm, 47.
Ketika kutipan bersumber dari jurnal ataupun makalah, maka format penulisan catatan kaki (footnote)
adalah sebagai berikut :
Nomor Kutipan Nama penulis, “Judul artikel”(dicetak miring), Nama jurnal Atau Majalah beserta volume
dan nomornya, Tahun Penerbitan, Nomor halaman.
¹Mc. Pregnant, “Representative of Natural Habits with Plural Education”. Educational Evaluation and
Analytics. Vol. 4 No. 3, Summer 2003, hal. 120.
²Yahya Saputra, “Kekerasan terhadap Wanita Dalam Hukum Islam” Asy-Syariah, Edisi 6, April 2016, hal.
15.
³Gemar Berkarya Hatta, “Rekam Kesehatan dan Medis (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai
Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional, No. 28, Juni 1988 (Surabaya: ANRI, 1988),
hlm. 7.
Jika kamu mengambil kutipan catatan kaki dari internet, maka format penulisan catatan kaki (footnote)
adalah sebagai berikut :
Nomor kutipan Author, “Judul Artikel dicetak miring” (URL web, Tanggal Akses, Tahun)
Ditulis berurutan mulai dari nama penulis, tahun penerbitan buku, judul buku (dengan huruf
miring), tempat penerbitan, dan nama penerbit. Misal:Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores: Nusa Indah
terdapat pula cara penulisan berikut.
Kumpulan artikel penulisannya sama dengan cara diatas, hanya ditambahan dengan tulisan (Ed).
Dick, Hartoko (ed.). 2004. Golongan Cendikiawan Mereka yangBerumah di Angin. Jakarta Gramedia
(C). Cara Menulis Daftar Pustaka Dengan Mengambil Satu Artikel Dari Buku Kumpulan
Artikel
Nama penulis artikel ditulis didepan diikuti tahun penerbitan, judul artikel yang diapit oleh tanda
kutip tanpa huruf miring. Setelah itu ditulis nama editor, judul buku kumpulan artikel, dan nomor
halaman. Misal:
Sartika(Ed.), Menjelajah Cakrawala: Kumpulan Karya Visioner Soedjadmoko (hlm. 233). Jakarta:
Gramedia
(D). Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal Dari Artikel Dalam Jurnal.
Nama penulis artikel ditulis didepan, diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun dan nomor.
Misal:
Hanafi, A. 1989.“Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”.Forum Penelitian, 1(1) :
33-47
(E). Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal Dari Artikel Majalah atau Koran.
Nama penulis ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun (jika ada).Nama
majalah atau Koran dicetak miring diikuti dengan nomor halaman. Misal:
Gardner, H. 1998. “Do Babies Sing A Universal Song?”.Psychological Today, hal. 70.
Nama Koran ditulis terlebih dahulu diikuti dengan tanggal, bulan, tahun terbit, judul, dan nomor
halaman. Misal:
Kompas, 18 maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hal. 41.
Nama penulis asli ditulis terlebih dahulu dikuti tahun terbit tulisan asli, judul terjemahan, nama
penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Misal:
Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra: Satu Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad Haji Saleh. 2004.
Nama penulis diikuti dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis, atau
disertasi yang diapit dengan tanda kutip dikuti jenis karya ilmiah. Nama kota tempat perguruan
Paramita, Pradnya. 2007. “Pengaruh Bioteknologi Pertanian Terhadap Proses Pematangan Tomat”.
Nama penulis diikuti dengan tahun, judul karya yang diapit tanda kutip, diakhiri alamat sumber
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu
sesuaidengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik.
Adapun yangmasuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian
teori, objek datavariabel dan hasil penelitian
1. Objektif
3. Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup: penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftarpustaka.
Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi:
1. Karya tulis
2. Makalah
3. Skripsi
4. Thesis
5. Disertasi
2. Saran
Kami membuat makalah ini untuk pembelajaran bersama. Kami mengambil dari
berbagaisumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka kami
sarankanuntuk mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan
dapatmembaca buku yang menjadi referensi secara lengkap
DAFTAR PUSTAKA
Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Rineka Cipta: Jakarta.
Widodo, 2004.Cerdik Menyusun Proposal Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi. Magna Script:
Jakarta.