Karya tulis essay adalah salah satu jenis karangan prosa yang memaparkan suatu ide/ gagasan
cemerlang penulis dilengkapi argumentasi yang akurat sehingga ide/gagasan dapat dipahami
dengan jelas oleh pembaca. Jika pembacanya seorang pejabat pemerintah publik dapat
menjadikan karya essay tersebut sebagai referensi dalam menerbitkan kebijakannya. Jika
pembacanya masyarakat umum, pola pikirnya dapat terbentuk sesuai dengan ide/gagasan
dalam karangan essay sehingga masyarakat dapat memandang jernih atau menyelesaikan
persolan-persoalan sejenis yang sedang dihadapinya.
Karya essay disusun dalam satu rangkaian alur pengungkapan ide/gagasan. Diawali dengan
judul, nama penyusun, identitas singkat penyusun, langsung disambung di bawahnya alinea
awal berupa pendahuluan yang didalamnya sekaligus digambarkan latar belakang
permasalahan. (Tidak perlu lagi dibuat dengan urutan nomor rumusan masalah atau tujuan
seperti biasa dibuat dalam makalah atau karya tulis ilmiah). Setelah bagian pendahuluan
langsung disambung dibawahnya dengan alinea sub-sub judul pembahasan berikut
penjelasan/argumentasi setiap sub judul. Setelah pembahasan setiap sub judul dianggap sudah
selesai ditutup dengan sub judul penutup yang isinya hanya aline penutup berupa penegasan
dari ide/gagasan yang hendak disampaikan. Bagian ini dapat juga diartikan sebagai kesimpulan
dari keseluruhan pembahasan dalam sub-sub judul di atasnya.
Struktur karya tulis essay dapat digambarkan secara praktis sebagai berkut.
Identitas…. (tulis identitas singkat penulis, misalnya: kelas XI IPA SMAN 1 Blahbatuh……)
1 Pendahuluan
(Paparkan alasan-alasan yang akurat munculnya permasalahan yang perlu mendapat solusi
pemecahan)
(Paparkan dalam satu atau lebih alinea hanya berisi gagasan penutup. Dapat berupa kesimpulan
dari seluruh pembahasan; dapat berupa saran-saran yang perlu dilakukan oleh pihak yang
berkaitan; dapat berupa ungkapan harapan-harapan; dapat berupa peringatan-peringatan yang
perlu diwaspadai; dan bentuk lain yang sifatnya menutup suatu ide/ gagasan.
Ragam bahasa yang digunakan wajib sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan
harus sesuai dengan EYD. Bahasa standard atau baku Bahasa Indonesia digunakan agar tidak
memunculkan penafsiran ganda. Jika ingin menyelipkan kalimat prokem, atau kutipan kalimat/
kata bahasa daerah harus jelas ditandai, misalnya dengan cetak miring atau diapit tanda kutip
“……” lebih baik lagi diisi keterangan dalam tanda kurung, misalnya: “lue atau gue”(Bahasa
orang Jakarta)
Karena karya essay adalah kaya ilmiah popular, daftar pustakan sangat perlu. Hanya saja
bentuknya tidak seformal daftar pustaka seperti karya makalah. skripsi, atau KIR (karya ilmiah
remaja). Dalam essay, daftar pustaka biasa diisi dengan istilah :
Bahan Bacaan…. (diisi nama pengarang. tahun terbit. judul buku. kota terbitan buku: nama
penertbit…. Jika bahan bacaan berupa Koran/majalah, download internet, dll wajib diisi seperti
daftar pustaka biasa). Kalimat-kalimat yang dikutip/dipakai acuan dalam tulisan essay cukup
diisi identitas pendek di akhir kalimat kutipan (nama, tahun:halaman yang dikutip).
Bahan bacaan sangat penting ditulis karena sebagai ciri karya ilmiah yang harus dilandasi
kejujuran dalam kutip-mengutif pernyataan yang bersifat ilmiah/ fakta.
Menurut pengalaman saya, mulai belajar menulis essay untuk kepentingan lomba atau
istilahnya sudah ada tema yang harus digarap, langkah pertama harus memahami tema yang
dipesankan. Setelah paham dengan tema, mulailah membuka lembaran memory dalam pikiran
yang diketahui berkaitan dengan tema untuk menyusun gagasan-gagasan. Untuk
mendukung/memperkuat gagasan harus mencari fakta-fakta akurat baik dari buku-buku
maupun media massa termasuk browsing di internet. Semua dukungan gagasan yang didapat
dari buku atau media lain itu dicatat kalimat/data kutipannya serta identitas sumbernya.
Jika gagasan dan dukungan teori dan fakta-fakta sudah ada, maka langkah berikutnya sebagai
penulis pemula sebaiknya menyusun kerangka karangan dengan cara mengurut pokok-pokok
gagasan. Langkah berikutnya mematangkan pokok-pokok gagasan. Jika ada yang kurang
cocok baik urutan gagasan atau isi gagasan dapat diperbaiki/ dicoret/ diubah sehingga menjadi
kerangka karangan yang runut dan beralur logis.
Jika kerangka karangan dirasakan sudah pas, barulah mulai memaparkan secara detail setiap
pokok-pokok gagasan dengan ragam bahasa Indonesia yang baik dan benar mentaati ketentuan
EYD.