Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah ya Robbi, yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Televisi ”
tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan, sehingga saran dan
kritik yang sifatnya membangun akan penulis perhatikan sebagai bahan masukan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penulisan 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Televisi 5
Page 1
2.2 Penemu Televisi 5
2.3 Perkembangan Televisi 6
2.4 Dampak Positif dan Negatif dari Televisi 12
a. Dampak Positif dari Televisi 12
b. Dampak Negatif dari Televisi 13
2.5 Cara Mengurangi Dampak Negatif Televisi 13
2.6 Jenis-Jenis Siaran 14
2.7 Cara Kerja Televisi 16
2.8 Rating 17
2.9 Kelebihan Media Komunikasi dengan Televisi 21
3.0 Kekurangan Media Komunikasi dengan Televisi 21
3.1 Pengertian Broadcasting 22
BAB I
PENDAHULUAN
Page 3
BAB II
PEMBAHASAN
Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar
hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang
mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektronik dan mengkonversinya kembali
ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suaranya dapat didengar . (Soerjokanto 2003:24)
Kata “televisi” merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, “jauh”) dari bahasa Yunani
dan visio (“penglihatan”) dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai
telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan
penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia
‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi. (http://google.com//)
Televisi pertama kali ditemukan oleh John Lodie Baird asal Skotlandia, yang
melakukan demo TV pertama untuk publik di Soho, London tahun 1926. Sepuluh tahun
kemudian terdapat seratus set TV di seluruh dunia. Ini sekitar satu milyar TV di seluruh
dunia, dengan Cina memiliki TV terbanyak,sekitar 200 juta. Di Amerika, setahun
ditayangkan sekitar 20 iklan TV.
1. Televisi Mekanik
Mungkin susah untuk dipercaya. Namun, penemuan cakram metal kecil berputar
dengan banyak lubang didalamnya yang ditemukan oleh seorang mahasiswa di Berlin-
Jerman, 23 tahun, Paul Nipkow [1883], merupakan cikal bakal lahirnya televisi.
Kemudian, pada tahun Pada thun 1875, George Carey menciptakan Selenium Camera
yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen
Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai
Sinar Katoda.
Selenium Camera
Pada tahun 1884-Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik
menggunakan kepingan logam yang disebut Teleskop Elektrik dengan resolusi 18 garis.
Teleskop Elektrik
Page 6
Pada tahun 1888, Freidrich Reinitzer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal
(liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru
dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
Cairan Kristal.
Pada tahun 1923, Vladimir Kosma Zworykin, mendaftarkan paten atas namanya
untuk penemuannya, kinescope, televisi tabung pertama di dunia. Setahun kemudian, dia
menyelesaikan studi doktornya di Universitas Pittsburgh. Vladimir lahir di Rusia, 30 Juli
1889. Dia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya
mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT. Keterbukaan Zworykin pada kritik,
Page 7
membuatnya menemukan penemuan baru lagi. Sebuah kamera tabung. Ini melengkapi
teknologi televisi tabung penemuannya. Penemuan itu dinamakannya iconoscope, berasal
dari bahasa Yunani, icon yang berarti citra dan scope yang berarti mengamati. Ia meninggal
karena usia tua pada 29 Juli 1982. Dialah yang kemudian sebagai Sang Penemu Televisi.
(1889-1982).
Kineskope
Pada tahun 1925, John Logie Baird asal skotlandia menunjukkan transmisi dari
gambar bayangan hitam bergerak di London. Dia juga yang menemukan sistem video
recording untuk pertama kalinya.
Pada tahun 1927, Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat
mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image
dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
Pada tahun 1979, Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan
tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus
Page 8
mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber
membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
2. TV elektronik
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam
membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di tahun
1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem elektronik.
Pada tahun 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan
mereka mempromosikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias
masyarakat yang begitu besar, menyebabkan the National Television Standards Committee
[NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk distandarisasikan sistem transmisi siaran
televisi di Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah
22 buah itu, sudah mengkonversikan sistemnya kedalam standard elektronik baru.
Televisi
Page 9
RCA memamerkan kemampuan sistem mereka, NTSC membakukannya untuk siaran
komersial thn 1953.
Televisi Berwarna
4. TV Plasma Display TV
Tampilan plasma diciptakan di Universitas Illinois oleh Donald L. Bitzer dan H. Gene
Slottow pada 1964. Panel monochrome orisinal (biasanya oranye atau hijau) menikmati
penggunaan yang bertambah pada awal 1970-an karena tampilan ini kuat dan tidak
membutuhkan sirkuit memori dan penyegaran. Namun diikuti oleh kurangnya penjualan yang
dikarenakan perkembangan semikonduktor memori membuat tampilan CRT sangat murah
pada akhir 1970-an. Dimulai dari dissertasi PhD Larry Weber dari Universitas Illinois pada
1975 yang berhasil membuat tampilan plasma berwarna, dan akhirnya berhasil mencapai
tujuan tersebut pada 1995.
TV Plasma
Page
10
2.4 Dampak Positif dan Negatif dari Televisi
Page
11
4. Televisi banyak menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh dalam dunia
pendidikan, dunia usaha, hiburan, dan lainnya. Sehingga figur-figur tersebut dapat
memicu kita untuk mencontoh kesuksesan mereka.
5. Meningkatkan kosakata anak
6. Menciptakan momen kebersamaan antarkeluarga.
Page
12
lain selain menonton televisi
7. Televisi banyak menyajikan acara-acara yang tidak mendidik, seperti film-film yang
banyak adegan kekerasannya, berita kriminal, serta adegan-adegan lain yang tidak
patut ditonton oleh anak-anak. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kejiwaan seorang
anak, mereka bisa saja meniru adegan kekerasan, tindak kriminal, serta adegan-
adegan lainnya yang mereka tonton di televisi.
Melihat manfaat di atas, tidak ada salahnya jika orangtua menjadikan televisi sebagai
sahabat untuk anak. Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi
dampak negatif televisi dan memaksimalkan manfaatnya, yaitu :
1. Perhatikan penempatan televisi. Jangan berikan anak televisi khusus di kamarnya. Taruh
televisi di tempat yang anak tetap bisa diawasi dan didampingi saat menonton.
2. Batasi waktu anak menonton televisi, cukup 1-2 jam sehari.
3. Dampingi anak saat menonton televisi.
4. Seleksi acara yang ditontonnya
5. Seleksi perannya. Jangan sampai Anda malah menjadikan televisi sebagai babysitter.
6. Pastikan selalu ada alternatif kegiatan selain menonton televisi. Misalnya saja, bermain
sepeda, puzzle, berkebun, dan lain-lain.
7. Orangtua harus memberi contoh pada anak. Contohnya, ketika baru pulang kerja, jangan
langsung duduk di depan televisi berjam-jam.
Jenis program televisi dapat dibedakan berdasarkan bentuk jadi (format) teknis atau
berdasarkan isi. Bentuk jadi teknis merupakan bentuk jadi umum yang menjadi acuan terhadap bentuk
program televise seperti gelar wicara (talk show), documenter, film, kuis, music, intruksional, dll.
Berdasarkan isi , program televise berbentuk berita dapat dibedakan antara lain berupa program
hiburan, drama, olahraga, dan agama. Sedangkan untuk program televise berbentuk berita secara garis
besar digolongkan kedalam warta penting (hard news) atau berita-berita mengenai peristiwa penting
yang baru saja terjadi dan warta ringan (soft news) yang mengangkat berita bersifat ringan.
Page
13
Jenis informasi pada siaran Televisi
Terdapat berbagai jenis siaran televisi, yang dapat dikelompokan menjadi :
1.Berita
Beberapa stasiun siaran TV mengemas berita ini sesuai dengan selera masing-masing.
MIsalnya dengan menamakannya program liputan. Berdasarkan waktu siarnya lalu dikenal dengan
nama liputan pagi, liputan siang, liputan petang, dan liputan malam. Ada juga yang memberikan nama
berita pagi , berita nusantara, berita siang, berita nasional, dan berita malam. Ada pula yang
menamakan topic pagi, topic siang, topic petang dan topic malam. Demikian pula yang menamakan
focus, seputar Indonesia,expose, redaksi, metro hari ini dan sebagainya. Informasi jenis berita jenis ini
juga dapat dikemas menjadi bentuk dialog seperti dialog pro dan kontra, dialog perikanan, dan
kelautan, dialog ekonomi,politik, dan sebagainya.
2.Hiburan
Siaran hiburan ini dikemas secara sangat variatif oleh setiap stasiun siaran TV, Misalnya film,
sintron, music, kesenian,drama dan sebagainya. Flm dapat dibedakan menjadi film anak-anak, dan
untuk orang dewasa, film cerita, legenda, komedi dan sebagainya.
3.Entertaintmen
Jenis ini juga tergantung setiap siaran TV dalam mengemas program ini. Mereka saling
menyuguhkan yang terbaik dan berysaha membuat semenarik mungkin untuk merebut pemirsanya.
Hal inikita sadari dan maklumikarena saat ini telah banyak stasiun penyiaran TV dengan kualitas dan
karakter masing – masing. Sebagai contoh acara ini adalah Dorce Show, Empat Mata, dan sebagainya.
4.Iklan
Terdapat dua kelompok iklan yaitu iklan layanan masyarakat dan iklan produk barang tertentu
dengan tujuan profit atau mencari keuntungan . iklan layanan masyarakat seperti hemat energy,
beralih dari minyak tanah kekompor gas dan sebagainya.
Khalayak sasaran siaran Televisi didasarkan kepada : Umur dan Status Sosial..
Studio pemancar TV . sebuah stasiun pemancar harus mempunyai kelengkapan alat dan
tempat/ruang sebagai pendukung program acara yang sudah dibuat. Kelengkapan studio sebuah
stasiun siaran TV meliputi :
Page
14
Ruang Studio Siaran.
Tempat penyiar/reporter menyiarkan informasi/berita. Ruangan ini dilengkapi meja dan kursi
siar serta dekorasi ruang yang mendukung estetika, Sistem penerangan studio, mic jepit dan
beberapa kamera TV studio. Ruangan ini juga bisa digunakan untuk shooting paket siaran
studio yang lain seperti dialog dan sebagainya.
Ruang Pengendali (control room) Studio TV
Tempat produksi suatu acara bisa untuk mixing paket siaran. Ruangan ini berfungsi sebagai
ruang pengendali rekaman yang didalamnya dilengkapi dengan peralatan studio.
Ruang Telecine
Peralatan transfer audio visual dari film, slide menjadi video audio.
Ruang Produksi/editing
Tempat memproduksi suatu paket acara setelah proses shoting selesai.
Ruang Ganti/Make Up
Ruang ini juga sangat diperlukan untuk membuat obyek tetap tampil menarik sesuai desain.
Agar kualitas gambar yang dihasilkan tetap optimal dan menarik.
Ruang Pemancar
Ruangan untuk menempatkan perangkat pemancar TV.
Agar dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun tv favorit mu, televisi terdiri
dari bagaian-bagian yang saling menunjang agar bisa berfungsi. Secara garis besarnya bagian-
bagian televisi berupa Antena, Catu daya (power), Tunner, Rangkain detektor video, Rangkain
penguat video, dan Rangkain Audio.
Page
15
TRANS 7, dll). Sirkuit di dalam televisi memisahkan gelombang ini (berupa suara dan gambar)
sesuai dengan saluran tv yang kamu pilih kemudian di proses lebih lanjut. Alat pemisah di sebut
Tunner
4. Sirkuit penembak elektron menggunakan sinyal gambar ini untuk di proses ulang dengan
bantuan kamera tv
5. Bagian ini menembakan tiga elektron (merah, biru dan biru) menuju tabung sinar katoda
6. Berkas elektron menerobos suatu cincin elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh magnit
sebab mereka mempunyai elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan bergerak bolak balik di
layar televise
7. Berkas cahaya ini akan diarahkan ke layar yang di beri bahan kimia berupa fosfor. Saat berkas
elektron ini mengenai fosfor akan menampilkan titik-titik warna merah, biru, dan hijau. Yang
tidak kena tetap bewarna hitam. Kombinasi-kombinasi warna inilah yang menghasilkan gambar
di televisi
8. Gelombang suara akan di proses pada bagian ini untuk menghilangkan berbagai ganguan
9. Sinyal suara yang sudah di saring di keluarkan melalui alat yang di sebut speaker
2.8 RATING
Rating. Kata yang sering kita dengar. Tetapi kurang kita ketahui maksudnya.
Sebenarnya apa sih rating itu? Secara umum, rating adalah evaluasi atau penilaian atas
sesuatu. Rating merupakan data kepemirsaan televisi. Data merupakan hasil pengukuran
secara kuantitatif. Jadi rating bisa dikatakan sebagai rata-rata pemirsa pada suatu program
tertentu yang dinyatakansebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total.
Pengertian yang lebih mudah, rating adalah jumlah orang yang menonton suatu program
televisi terhadap populasi televisi yang di persentasekan. Apabila dirumuskan menjadi:
Data kepemirsaan TV itu dihasilkan berdasarkan survei kepemirsaan TV (TV
Audience Measurement/ TAM). Di Indonesia survei kepemirsaan televisi kini
diselenggarakan oleh AGB Nielsen Media Research (AGB NMR). Sebenarnya ada
perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama, tetapi para stakeholdersdari data
kepemirsaan TV itu, seperti pengelola stasiun televisi, pengiklan, media, dan lainnya yang
berlangganan rating tersebut, lebih mempercayakan terhadap hasil data kuantitatif yang
dihasilkan oleh AGB NMR. AGB NMR merupakan perusahaan survei kepemirsaan TV
terbesar di dunia. Dalam tugasnya, AGB NMR mengacu pada pandangan global ”Global
Guidelines for TV Audience Measurement (GGTAM)” yang dibuat oleh Audience Research
Method (ARM) Group.
Pengoperasian dan prosedur standar survei kepemirsaan TV yang mengacu pada GGTAM
harus melalui tujuh proses pokok. Ke tujuh proses tersebut adalah:
1. TV Establishment Survey,
2. Pemilihan Panel,
3. Metering Equipment (TVM-5): pemasangan di rumah tangga panel,
4. Pengumpulan Data (On-line Polling),
5. The Production (Pollux System),
6. TV Monitoring,
7. Pengiriman Data (via Arianna).
Page
17
Gambar 1: Proses Pokok Survei Kepemirsaan Televisi
Pra-survei dilakukan untuk menjaring calon panel. Survei awal ini disebut TV
Establishment Survey. TV Establishment Survey dilakukan di kota-kota yang menjadi
cakupan survei kepemirsaan TV AGB NMR. Di Indonesia dilakukan di 10 kota besar. Yaitu,
Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, dan
Banjarmasin. Tahap ini dilakukan untuk menentukan besaran populasi individu yang
mempunyai televisi di rumah tangganya sebagai jumlah pemirsa potensial suatu kota. Selain
itu, TV Establishment Survey juga memberikan informasi karakteristik demografi individu di
rumah tangga tersebut (seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, dsb), serta karakteristik
rumah tangga (seperti informasi pengeluaran rumah tangga, kepemilikan barang, kondisi
rumah, dsb; yang akan menentukan kategori kelas sosial ekonomi rumah tangga tersebut).
Cara yang dilakukan adalah AGB NMR yang telah mempunyai referensi setiap Rukun
Tetangga (RT). RT tersebut dipilih secara random untuk di survei. Misalnya, dipilih 500 RT
untuk disurvei, kemudian AGB NMR mengirim petugas lapangannya untuk memetakan 500
RT tersebut. Per RT dipilih 50 rumah. Kalau misalnya di suatu RT kurang dari 50 rumah,
maka perhitungan dilanjutkan ke RT berikutnya. Tetapi, apabila RT tersebut memiliki lebih
dari 50 rumah, maka survei dihentikan di rumah ke-50. 50 rumah dalam satu RT itu
disebut Primary Sampling Unit (PSU). Selanjutnya, pada masing-masing PSU didata
demografinya. Hasil pendataan tersebut dikompilasi, dan dipilih secara acak rumah tangga
untuk dijadikan panel dengan mempertimbangkan proporsi umur, jenis kelamin, serta kelas
sosial ekonomi dalam sebuah populasi televisi (People Using Television/ PUT). Lalu
diperolehlah rumah tangga yang cocok dijadikan panel (responden).
Setelah calon panel terpilih, petugas lapangan AGB NMR kemudian mengajukan
permohonan untuk menjadikan sebuah rumah tangga sebagai panel. Apabila rumah tangga
tersebut menyetujui, maka petugas AGB NMR akan memasangpeoplemeter (metering
equipment) TVM-
5. Peoplemeter TVM-5 yang dipasang di setiap TV dilengkapi dengan handset remote
control, base unit, display unit,dan transmission unit. Handset remote control mirip
dengan remote controlbiasa, bedanya di handset ini tertera angka yang disesuaikan dengan
anggota keluarga. Misalnya, angka 1 = ayah, angka 2 = ibu, angka 3 = anak pertama, angka 4
= anak kedua. Khusus untuk pembantu ada tombol tersendiri, supaya mereka tidak memencet
tombol anggota rumah tangga. Tetapi data kepemirsaan pembantu tidak akan diproses karena
mereka bukan anggota tetap rumah tangga tersebut. Semua anggota rumah tangga harus
Page
18
menekan tombol, jika mereka akan menonton TV, begitu juga kalau mereka sudah selesai
menonton TV. Di Indonesia, sebuah keluarga hanya bisa menjadi panel selama 2 tahun saja.
Walaupun terkadang dalam prakteknya ada juga yang sudah lebih dari 2 tahun
Page
19
Gambar 3: Database panel di dalam sistem Pollux
Secara sporadis, televisi ini merusak mental sekaligus pola pikir anak-anak
tanpa pandang bulu.
Televisi juga mengajarkan budaya komersil atau konsumerisme dalam diri anak-anak.
Hobi menonton televisi menjadikan kita malas dan juga memiliki dampak yangkurang
baik bagi kesehatan badan.
Page
21
Broadcast adalah suatu proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan
baik melaluisatelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya, dan
bisa juga didefinisikan sebagai layanan server ke client yang menyebarkan data kepada
beberapa clientsekaligus dengan cara paralel dengan akses yang cukup cepat dari
sumber video atau audio.
1. Presenter
2. Kameramen
3. Wartawan media
4. Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll
1. Presenter :
Presenter, atau host adalah orang atau organisasi yang bertanggung jawab untuk
menjalankansebuah event. misalnya, mungkin menjadi presenter atau
host dari pameran. Demikian juga,seorang master upacara (juga MC, pembawa acara, atau
host) adalah orang yang host atau dalam suatu acara, presenter (tetapi
tidak host) adalah produser eksekutif biasanya terkenal dikreditkan
dengan memperkenalkan. sebuah film atau pembuat film untuk audiens yang lebih
besar. Padamedia penyiaran presenter adalah orang yang host, menceritakan, hadiah, atau
mengambil peranutama dalam program ini.
2. Kameraman :
3. Wartawan :
Wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang
secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media
massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran,
televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka
untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling
objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.
BAB III
PENUTUP
Page
23
3.1 Kesimpulan
Kata “televisi” merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, “jauh”) dari bahasa Yunani
dan visio (“penglihatan”) dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai
telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh
Televisi pertama kali ditemukan oleh John Lodie Baird asal Skotlandia.
Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang
terlibat, baik perorangan maupun perusahaan. Televisi adalah karya massal yang
dikembangkan dari tahun ke tahun.
Adapun perkembangan televisi, yaitu :
1. Televisi Mekanik
2. Televisi Elektronik
3. TV Berwarna
4. TV Plasma atau Display TV
Televisi sendiri membawa dampak positif dan dampak negatif dalam kehidupan
manusia. Jadi, tentunya kita harus bisa memanfaatkan dampak positifnya dan mengurangi
dampak negatifnya.
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah agar makalah ini dapat
dimanfaatkan dan bisa juga dijadikan sebagai bahan refensi. Selain itu, penulis juga berharap
setelah pembaca membaca makalah ini, pembaca dapat menerapkan hal-hal ynag baik dari
makalah ini, misalnya saja mengenai cara mengurangi dampak negative dari televise.
DAFTAR PUSTAKA
Page
24
http://blogbintang.com/sejarah-perkembangan-televisi
http://chalisa.wordpress.com/2009/05/06/dampak-positif-dan-negatif-tv-2/
http://fikikrisu.blogdetik.com/tag/penemu-televisi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi
http://sandracelly.blogspot.com/2011/11/dampak-positif-dan-negatif-televisi.html
http://semangat-cari-ilmu.blogspot.com/2009/10/peran-dan-fungsi-televisi-sebagai-media.html
http://sharingkuliahku.wordpress.com/2011/10/24/pengertian-televisi/
http://tips-cantik-wanita.blogspot.com/2011/10/7-cara-kurangi-dampak-buruk-televisi.html
http://wss-id.org/blogs/mirzha_sby/archive/2007/09/25/perkembangan-televisi-dari-1833-hingga-
saat-ini.aspx
http://www.slowbos.com/thread/220232/sejarah-perkembangan-televisi-dari-masa-ke-
masa/p476510/post476510
http://www.tribunnews.com/2012/02/01/dampak-positif-dan-negatif-menonton-televisi
Page
25