Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah ya Robbi, yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Televisi ”
tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan, sehingga saran dan
kritik yang sifatnya membangun akan penulis perhatikan sebagai bahan masukan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Tangerang, 10 Oktober 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
1
Daftar Isi 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penulisan 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Televisi 5

Page 1
2.2 Penemu Televisi 5
2.3 Perkembangan Televisi 6
2.4 Dampak Positif dan Negatif dari Televisi 12
a. Dampak Positif dari Televisi 12
b. Dampak Negatif dari Televisi 13
2.5 Cara Mengurangi Dampak Negatif Televisi 13
2.6 Jenis-Jenis Siaran 14
2.7 Cara Kerja Televisi 16
2.8 Rating 17
2.9 Kelebihan Media Komunikasi dengan Televisi 21
3.0 Kekurangan Media Komunikasi dengan Televisi 21
3.1 Pengertian Broadcasting 22

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 24
3.2 Saran 24
Daftar Pustaka 25

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.

Media televisi pada hakikatnya merupakan suatu sistem komunikasi yang


menggunakan suatu rangkaian gambar elektonik yang dipancarkan secara cepat, berurutan,
dan diiringgi dengan media unsur audio. Walaupun demikian, pengertian ini harus dibedakan
dengan media film yang merupakan rangkaian gambar yang diproyeksikan dengan kecepatan
24 bingkai perdetik sehingga gambar tampak hidup. Setiap gambar dari rangkaian tersebut
dengan mudah dapat kita kenali dengan mata telanjang.
Dalam kehidupan sehari-hari pun kita tidak bisa terlepas dari yang namanya televisi.
Salah satu alat elektronik yang sekarang sudah seperti kebutuhan primer bagi
Page 2
manusia.Sehingga, tidak melihat televisi sehari saja kita mungkin sudah ketinggalan banyak
informasi. Selain itu, televise juga tentunya mempunyai dampak positif dan negative bagi
kehidupan.
Oleh karena itu, penulis menyusun makalah yang berjudul ‘ Televisi dalam
Kehidupan Manusia ‘ ini.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :


 Apa yang dimaksud dengan televisi ?
 Siapa penemu televise ?
 Bagaimana sejarah perkembangan televisi hingga sekarang ?
 Apa dampak positif dan negative dari televisi ?
 Bagaimana cara mengatasi dampak negative dari adanya televisi ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :


 Untuk mengetahui pengertian televisi.
 Untuk mengetahui penemu televise.
 Untuk mengetahui sejarah perkembangan televisi.
 Untuk mengetahui dampak ppositif dan negative dari televisi.
 Untuk mengetahui cara mengurangi dampak negative dari televisi.
 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Aplikasi Komputer 1 yang diberikan oleh Ibu
Norhafizah S.T, M. Pd.

Page 3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Televisi

Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar
hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang
mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektronik dan mengkonversinya kembali
ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suaranya dapat didengar . (Soerjokanto 2003:24)

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk


memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom (“hitam
Page 4
putih”) maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara. “Televisi” juga dapat diartikan
sebagai kotak televisi, rangkaian televisi atau pancaran televisi.

Kata “televisi” merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, “jauh”) dari bahasa Yunani
dan visio (“penglihatan”) dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai
telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan
penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia
‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi. (http://google.com//)

2.2 Penemu Televisi

Televisi pertama kali ditemukan oleh John Lodie Baird asal Skotlandia, yang
melakukan demo TV pertama untuk publik di Soho, London tahun 1926. Sepuluh tahun
kemudian terdapat seratus set TV di seluruh dunia. Ini sekitar satu milyar TV di seluruh
dunia, dengan Cina memiliki TV terbanyak,sekitar 200 juta. Di Amerika, setahun
ditayangkan sekitar 20 iklan TV.

John Lodie Baird

                                                                                                                          

2.3 Perkembangan Televisi


Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang
terlibat, baik perorangan maupun perusahaan. Televisi adalah karya massal yang
dikembangkan dari tahun ke tahun.
Page 5
Adapun perkembangan televisi, yaitu :

1. Televisi Mekanik
Mungkin susah untuk dipercaya. Namun, penemuan cakram metal kecil berputar
dengan banyak lubang didalamnya yang ditemukan oleh seorang mahasiswa di Berlin-
Jerman, 23 tahun, Paul Nipkow [1883], merupakan cikal bakal lahirnya televisi.
Kemudian, pada tahun Pada thun 1875, George Carey menciptakan Selenium Camera
yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen
Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai
Sinar Katoda.
Selenium Camera

Pada tahun 1884-Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik
menggunakan kepingan logam yang disebut Teleskop Elektrik dengan resolusi 18 garis.

Teleskop Elektrik

Page 6
Pada tahun 1888, Freidrich Reinitzer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal
(liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru
dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.

 Cairan Kristal.

Pada tahun 1923, Vladimir Kosma Zworykin, mendaftarkan paten atas namanya
untuk penemuannya, kinescope, televisi tabung pertama di dunia. Setahun kemudian, dia
menyelesaikan studi doktornya di Universitas Pittsburgh. Vladimir lahir di Rusia, 30 Juli
1889. Dia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya
mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT. Keterbukaan Zworykin pada kritik,

Page 7
membuatnya menemukan penemuan baru lagi. Sebuah kamera tabung. Ini melengkapi
teknologi televisi tabung penemuannya. Penemuan itu dinamakannya iconoscope, berasal
dari bahasa Yunani, icon yang berarti citra dan scope yang berarti mengamati. Ia meninggal
karena usia tua pada 29 Juli 1982. Dialah yang kemudian sebagai Sang Penemu Televisi.
(1889-1982).

Kineskope

Pada tahun 1925, John Logie Baird asal skotlandia menunjukkan transmisi dari
gambar bayangan hitam bergerak di London. Dia juga yang menemukan sistem video
recording untuk pertama kalinya.
Pada tahun 1927, Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat
mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image
dissector tube menjadi dasar kerja televisi.

 Televisi Modern Pertama

Pada tahun 1979, Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan
tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus

Page 8
mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber
membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.

2. TV elektronik
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam
membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di tahun
1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem elektronik.
Pada tahun 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan
mereka mempromosikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias
masyarakat yang begitu besar, menyebabkan the National Television Standards Committee
[NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk distandarisasikan sistem transmisi siaran
televisi di Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah
22 buah itu, sudah mengkonversikan sistemnya kedalam standard elektronik baru.

Televisi

3. TV Berwarna CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa


tahun sebelum rivalnya, RCA. Tetapi sistem mereka tidak kompatibel dengan kebanyakan
TV hitam putih diseluruh negara. CBS mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna
mereka, harus menyadari bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. RCA, yang belajar dari
pengalaman CBS, mulai membangun sistem warna mereka sendiri. Mereka dengan cepat
membangun sistem warna yang mampu untuk diterima sistem hitam putih [BW]. Setelah

Page 9
RCA memamerkan kemampuan sistem mereka, NTSC membakukannya untuk siaran
komersial thn 1953.

Televisi Berwarna

4. TV Plasma Display TV

Tampilan plasma diciptakan di Universitas Illinois oleh Donald L. Bitzer dan H. Gene
Slottow pada 1964. Panel monochrome orisinal (biasanya oranye atau hijau) menikmati
penggunaan yang bertambah pada awal 1970-an karena tampilan ini kuat dan tidak
membutuhkan sirkuit memori dan penyegaran. Namun diikuti oleh kurangnya penjualan yang
dikarenakan perkembangan semikonduktor memori membuat tampilan CRT sangat murah
pada akhir 1970-an. Dimulai dari dissertasi PhD Larry Weber dari Universitas Illinois pada
1975 yang berhasil membuat tampilan plasma berwarna, dan akhirnya berhasil mencapai
tujuan tersebut pada 1995.

TV Plasma

Page
10
2.4 Dampak Positif dan Negatif dari Televisi

a.Dampak Positif dari Televisi


 Adapun dampak positif dari adanya televise adalah sebagai berikut :

  Dampak Positif Televisi

No Dampak Positif dari Televisi


1. Kecepatan dan keakuratan dalam menyajikan berita, melebihi media massa lainnya
seperti surat kabar dan radio
2. Mampu menyuguhkan beragam tayangan hiburan, yang dapat menghilangkan stress
karena banyaknya masalah kehidupan.
3. Dapat menambah wawasan

Page
11
4. Televisi banyak menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh dalam dunia
pendidikan, dunia usaha, hiburan, dan lainnya. Sehingga figur-figur tersebut dapat
memicu kita untuk mencontoh kesuksesan mereka.
5. Meningkatkan kosakata anak
6. Menciptakan momen kebersamaan antarkeluarga.

b. Dampak Negatif dari Televisi


Adapun dampak negatif dari adanya televisi adalah sebagai berikut :

Dampak Negatif Televisi

No Dampak Negatif dari Televisi


1. Dapat merusak mental sekaligus pola pikir anak-anak tanpa pandang bulu
2. Mengajarkan budaya komersil atau konsumerisme dalam diri anak-anak
3. Memberi dampak yang negatif untuk kesehatan badan
4. Menayangkan keimanan semu
5. Televisi juga menghadirkan dunia yang aneh ( maya ) dan menjadikan anak tidak
kreatif.
6. Televisi dapat membuat anda lupa waktu, bahkan malas untuk mengerjakan hal-hal

Page
12
lain selain menonton televisi
7. Televisi banyak menyajikan acara-acara yang tidak mendidik, seperti film-film yang
banyak adegan kekerasannya, berita kriminal, serta adegan-adegan lain yang tidak
patut ditonton oleh anak-anak. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kejiwaan seorang
anak, mereka bisa saja meniru adegan kekerasan, tindak kriminal, serta adegan-
adegan lainnya yang mereka tonton di televisi.

2.5 Cara  Mengurangi Dampak Negatif Televisi

Melihat manfaat di atas, tidak ada salahnya jika orangtua menjadikan televisi sebagai
sahabat untuk anak. Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi
dampak negatif televisi dan memaksimalkan manfaatnya, yaitu :

1. Perhatikan penempatan televisi. Jangan berikan anak televisi khusus di kamarnya. Taruh
televisi di tempat yang anak tetap bisa diawasi dan didampingi saat menonton.
2. Batasi waktu anak menonton televisi, cukup 1-2 jam sehari.
3. Dampingi anak saat menonton televisi.
4. Seleksi acara yang ditontonnya
5. Seleksi perannya. Jangan sampai Anda malah menjadikan televisi sebagai babysitter.
6. Pastikan selalu ada alternatif kegiatan selain menonton televisi. Misalnya saja, bermain
sepeda, puzzle, berkebun, dan lain-lain.
7. Orangtua harus memberi contoh pada anak. Contohnya, ketika baru pulang kerja, jangan
langsung duduk di depan televisi berjam-jam.

2.6 Jenis – Jenis Siaran

Jenis program televisi dapat dibedakan berdasarkan bentuk jadi (format) teknis atau
berdasarkan isi. Bentuk jadi teknis merupakan bentuk jadi umum yang menjadi acuan terhadap bentuk
program televise seperti gelar wicara (talk show), documenter, film, kuis, music, intruksional, dll.
Berdasarkan isi , program televise berbentuk berita dapat dibedakan antara lain berupa program
hiburan, drama, olahraga, dan agama. Sedangkan untuk program televise berbentuk berita secara garis
besar digolongkan kedalam warta penting (hard news) atau berita-berita mengenai peristiwa penting
yang baru saja terjadi dan warta ringan (soft news) yang mengangkat berita bersifat ringan.

Page
13
Jenis informasi pada siaran Televisi
Terdapat berbagai jenis siaran televisi, yang dapat dikelompokan menjadi :

1.Berita

Beberapa stasiun siaran TV mengemas berita ini sesuai dengan selera masing-masing.
MIsalnya dengan menamakannya program liputan. Berdasarkan waktu siarnya lalu dikenal dengan
nama liputan pagi, liputan siang, liputan petang, dan liputan malam. Ada juga yang memberikan nama
berita pagi , berita nusantara, berita siang, berita nasional, dan berita malam. Ada pula yang
menamakan topic pagi, topic siang, topic petang dan topic malam. Demikian pula yang menamakan
focus, seputar Indonesia,expose, redaksi, metro hari ini dan sebagainya. Informasi jenis berita jenis ini
juga dapat dikemas menjadi bentuk dialog seperti dialog pro dan kontra, dialog perikanan, dan
kelautan, dialog ekonomi,politik, dan sebagainya.

2.Hiburan

Siaran hiburan ini dikemas secara sangat variatif oleh setiap stasiun siaran TV, Misalnya film,
sintron, music, kesenian,drama dan sebagainya. Flm dapat dibedakan menjadi film anak-anak, dan
untuk orang dewasa, film cerita, legenda, komedi dan sebagainya.

3.Entertaintmen

Jenis ini juga tergantung setiap siaran TV dalam mengemas program ini. Mereka saling
menyuguhkan yang terbaik dan berysaha membuat semenarik mungkin untuk merebut pemirsanya.
Hal inikita sadari dan maklumikarena saat ini telah banyak stasiun penyiaran TV dengan kualitas dan
karakter masing – masing. Sebagai contoh acara ini adalah Dorce Show, Empat Mata, dan sebagainya.

4.Iklan

Terdapat dua kelompok iklan yaitu iklan layanan masyarakat dan iklan produk barang tertentu
dengan tujuan profit atau mencari keuntungan . iklan layanan masyarakat seperti hemat energy,
beralih dari minyak tanah kekompor gas dan sebagainya.

5. Khalayak Sasaran Siaran Televisi

Khalayak sasaran siaran Televisi didasarkan kepada : Umur dan Status Sosial..

6. Stasiun Pemancar Televisi

Studio pemancar TV . sebuah stasiun pemancar harus mempunyai kelengkapan alat dan
tempat/ruang sebagai pendukung program acara yang sudah dibuat. Kelengkapan studio sebuah
stasiun siaran TV meliputi :
Page
14
 Ruang Studio Siaran.
Tempat penyiar/reporter menyiarkan informasi/berita. Ruangan ini dilengkapi meja dan kursi
siar serta dekorasi ruang yang mendukung estetika, Sistem penerangan studio, mic jepit dan
beberapa kamera TV studio. Ruangan ini juga bisa digunakan untuk shooting paket siaran
studio yang lain seperti dialog dan sebagainya.
 Ruang Pengendali (control room) Studio TV
Tempat produksi suatu acara bisa untuk mixing paket siaran. Ruangan ini berfungsi sebagai
ruang pengendali rekaman yang didalamnya dilengkapi dengan peralatan studio.
 Ruang Telecine
Peralatan transfer audio visual dari film, slide menjadi video audio.
 Ruang Produksi/editing
Tempat memproduksi suatu paket acara setelah proses shoting selesai.
 Ruang Ganti/Make Up
Ruang ini juga sangat diperlukan untuk membuat obyek tetap tampil menarik sesuai desain.
Agar kualitas gambar yang dihasilkan tetap optimal dan menarik.
 Ruang Pemancar
Ruangan untuk menempatkan perangkat pemancar TV.

2.7 Cara kerja televisi 

Agar dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun tv favorit mu, televisi terdiri
dari bagaian-bagian yang saling menunjang agar bisa berfungsi. Secara garis besarnya bagian-
bagian televisi berupa Antena, Catu daya (power), Tunner, Rangkain detektor video, Rangkain
penguat video, dan Rangkain Audio.

Berikut ini garis besar cara televisi bekerja (lihat gambar).

1. Antena berfungsi untuk menangkap belombang yang dipancarkan oleh stasiun televisi


2. Sinyal yang datang di alirkan menuju ke colokan antena yang ada pada televisi
3. Sinyal yang datang membawa gelombang suara dan gambar karena gelombang yang di terima
antena tv lebih dari satu macam (contoh gelombang stasiun RCTI, ANTV, GLOBAL TV, SCTV,

Page
15
TRANS 7, dll). Sirkuit di dalam televisi memisahkan gelombang ini (berupa suara dan gambar)
sesuai dengan saluran tv yang kamu pilih kemudian di proses lebih lanjut. Alat pemisah di sebut
Tunner
4. Sirkuit penembak elektron menggunakan sinyal gambar ini untuk di proses ulang dengan
bantuan kamera tv
5. Bagian ini menembakan tiga elektron (merah, biru dan biru) menuju tabung sinar katoda
6. Berkas elektron menerobos suatu cincin elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh magnit
sebab mereka mempunyai elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan bergerak bolak balik di
layar televise
7. Berkas cahaya ini akan diarahkan ke layar yang di beri bahan kimia berupa fosfor. Saat berkas
elektron ini mengenai fosfor akan menampilkan titik-titik warna merah, biru, dan hijau. Yang
tidak kena tetap bewarna hitam. Kombinasi-kombinasi warna inilah yang menghasilkan gambar
di televisi
8. Gelombang suara akan di proses pada bagian ini untuk menghilangkan berbagai ganguan
9. Sinyal suara yang sudah di saring di keluarkan melalui alat yang di sebut speaker

2.8 RATING

pemirsa televisi (TV) sering mempertanyakan jalannya suatu program televisi.


Misalnya, mengapa program berita di salah satu stasiun TV dipindahkan jam tayangnya?
Mengapa penayangan program masak-memasak yang dipandu oleh salah seorang chef yang
mulai memudar namanya dihentikan? Mengapa durasi dari program musik tersebut
ditambah? Mengapa durasi program kuis itu dikurangi? Mengapa sinetron itu di perpanjang
dan mengalami penambahan serta penggantian tokoh? Begitu banyak pertanyaan yang
Page
16
terngiang di benak kita, tetapi kita yang masih awam terhadap seluk beluk dunia pertelevisian
tidak mengetahui secara persis apa sebenarnya yang terjadi dibalik semua itu. Lain halnya
apabila pertanyaan tersebut diajukan kepada para pengelola stasiun televisi. Mereka pasti
akan menjawab dengan kompak bahwa semua itu terjad karena rating televisi.

Rating Program (%) = Pemirsa Program TV X 100%


———————–
Populasi Televisi

Rating. Kata yang sering kita dengar. Tetapi kurang kita ketahui maksudnya.
Sebenarnya apa sih rating  itu? Secara umum, rating adalah evaluasi atau penilaian atas
sesuatu. Rating merupakan data kepemirsaan televisi. Data merupakan hasil pengukuran
secara kuantitatif. Jadi rating bisa dikatakan sebagai rata-rata pemirsa pada suatu program
tertentu yang dinyatakansebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total.
Pengertian yang lebih mudah, rating adalah jumlah orang yang menonton suatu program
televisi terhadap populasi televisi yang di persentasekan. Apabila dirumuskan menjadi:
Data kepemirsaan TV itu dihasilkan berdasarkan survei kepemirsaan TV (TV
Audience Measurement/ TAM). Di Indonesia survei kepemirsaan televisi kini
diselenggarakan oleh AGB Nielsen Media Research (AGB NMR). Sebenarnya ada
perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama, tetapi para stakeholdersdari data
kepemirsaan TV itu, seperti pengelola stasiun televisi, pengiklan, media, dan lainnya yang
berlangganan rating tersebut, lebih mempercayakan terhadap hasil data kuantitatif yang
dihasilkan oleh AGB NMR. AGB NMR merupakan perusahaan survei kepemirsaan TV
terbesar di dunia. Dalam tugasnya, AGB NMR mengacu pada pandangan global ”Global
Guidelines for TV Audience Measurement (GGTAM)” yang dibuat oleh Audience Research
Method (ARM) Group.
Pengoperasian dan prosedur standar survei kepemirsaan TV yang mengacu pada GGTAM
harus melalui tujuh proses pokok. Ke tujuh proses tersebut adalah:

1. TV Establishment Survey,
2. Pemilihan Panel,
3. Metering Equipment (TVM-5): pemasangan di rumah tangga panel,
4. Pengumpulan Data (On-line Polling),
5. The Production  (Pollux System),
6. TV Monitoring,
7. Pengiriman Data (via Arianna).

Page
17
Gambar 1: Proses Pokok Survei Kepemirsaan Televisi

Pra-survei dilakukan untuk menjaring calon panel. Survei awal ini disebut TV
Establishment Survey. TV Establishment Survey dilakukan di kota-kota yang menjadi
cakupan survei kepemirsaan TV AGB NMR. Di Indonesia dilakukan di 10 kota besar. Yaitu,
Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, dan
Banjarmasin. Tahap ini dilakukan untuk menentukan besaran populasi individu yang
mempunyai televisi di rumah tangganya sebagai jumlah pemirsa potensial suatu kota. Selain
itu, TV Establishment Survey juga memberikan informasi karakteristik demografi individu di
rumah tangga tersebut (seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, dsb), serta karakteristik
rumah tangga (seperti informasi pengeluaran rumah tangga, kepemilikan barang, kondisi
rumah, dsb; yang akan menentukan kategori kelas sosial ekonomi rumah tangga tersebut).
Cara yang dilakukan adalah AGB NMR yang telah mempunyai referensi setiap Rukun
Tetangga (RT). RT tersebut dipilih secara random untuk di survei. Misalnya, dipilih 500 RT
untuk disurvei, kemudian AGB NMR mengirim petugas lapangannya untuk memetakan 500
RT tersebut. Per RT dipilih 50 rumah. Kalau misalnya di suatu RT kurang dari 50 rumah,
maka perhitungan dilanjutkan ke RT berikutnya. Tetapi, apabila RT tersebut memiliki lebih
dari 50 rumah, maka survei dihentikan di rumah ke-50. 50 rumah dalam satu RT itu
disebut Primary Sampling Unit (PSU). Selanjutnya, pada masing-masing PSU didata
demografinya. Hasil pendataan tersebut dikompilasi, dan dipilih secara acak rumah tangga
untuk dijadikan panel dengan mempertimbangkan proporsi umur, jenis kelamin, serta kelas
sosial ekonomi dalam sebuah populasi televisi (People Using Television/ PUT). Lalu
diperolehlah rumah tangga yang cocok dijadikan panel (responden).
Setelah calon panel terpilih, petugas lapangan AGB NMR kemudian mengajukan
permohonan untuk menjadikan sebuah rumah tangga sebagai panel. Apabila rumah tangga
tersebut menyetujui, maka petugas AGB NMR akan memasangpeoplemeter (metering
equipment) TVM-
5. Peoplemeter TVM-5 yang dipasang di setiap TV dilengkapi dengan handset remote
control, base unit, display unit,dan transmission unit. Handset remote control mirip
dengan remote controlbiasa, bedanya di handset ini tertera angka yang disesuaikan dengan
anggota keluarga. Misalnya, angka 1 = ayah, angka 2 = ibu, angka 3 = anak pertama, angka 4
= anak kedua. Khusus untuk pembantu ada tombol tersendiri, supaya mereka tidak memencet
tombol anggota rumah tangga. Tetapi data kepemirsaan pembantu tidak akan diproses karena
mereka bukan anggota tetap rumah tangga tersebut. Semua anggota rumah tangga harus
Page
18
menekan tombol, jika mereka akan menonton TV, begitu juga kalau mereka sudah selesai
menonton TV. Di Indonesia, sebuah keluarga hanya bisa menjadi panel selama 2 tahun saja.
Walaupun terkadang dalam prakteknya ada juga yang sudah lebih dari 2 tahun

Gambar 2: Perangkat peoplemeter TVM-5

Data yang terekam oleh peoplemeter TVM-5 ini kemudian diambil. Pengambilan data


di Indonesia dilakukan melalui dua sistem, yaitu on-line dan off-line. Padasystem on-
line, data diambil setiap hari antara jam 2 pagi sampai jam 6 pagi melalui sistem transmisi
data dengan menggunakan jaringan telepon seluler (GSM) yang diset secara otomatis dan
dihubungkan dengan system pengolahan data AGB NMR di Jakarta. Sedangkan untuk system
off-line, data direkam ke dalam sebuah modul, dan dilakukan pengambilan setiap seminggu
sekali oleh petugas lapangan AGB NMR. Modul ini kemudian dihubungkan dengan pembaca
modul di kantor AGB NMR. Proses ini dilakukan setiap hari minggu.
Data yang telah dikumpulkan, kemudian diproses dan diproduksi oleh system Pollux yang
berada di server AGB NMR di Jakarta dan juga terkoneksi ke kantor pusat di Switzerland
dengan back-up support di Kuala Lumpur. Pollux adalah sistem produksi dan penerimaan
data kepemirsaan televisi yang lengkap dan terintegrasi yang mengkombinasikan standar
internasional dengan transparansi, dalam arti pelaporan yang luas dan fleksibel pada semua
fase produksi datanya. Kemudian data kepemirsaan yang telah diproduksi
oleh Pollux menjadi sebuahdatabase yang berisi konsumsi televisi menit per menit yang
mewakili populasi.Database ini kemudian digabung dengan data monitoring program dan
iklan televisi yang diproduksi oleh sistem monitoring TV Events untuk database di dalam
perangkat lunak analisis TV Arianna.

Page
19
Gambar 3: Database panel di dalam sistem Pollux

Arianna merupakan software khusus yang inovatif, fleksibel, dan modular sesuai


dengan kebutuhan masing-masing stakeholders. Software Arianna harus dimiliki oleh setiap
pelanggan data kepemirsaan TV AGB NMR untuk dapat membaca data kepemirsaan TV
tersebut. Untuk melihat data kepemirsaan televisi yang diambil melalui system on-line, dapat
di-download setiap jam 10 pagi setiap harinya. Sedangkan untuk system off-line, dapat di-
download setiap hari rabu setiap minggunya.

Gambar 4: Tampilan Perangkat Lunak Ariana

Software Arianna menampilkan data kepemirsaan TV dalam beberapa bentuk modul.


Modul Daily Grid, memetakan program, penjadwalan program, atau kompetisis antar stasiun
TV yang dilengkapi dengan data rating dan share pada masing-masing program dan paruh
waktu. Modul Telegrid, menampilkan jadwal siaran dari stasiun TV tertentu pada periode
waktu tertentu. Modul loyalty, merupakan analisis perilaku pemirsa yang memperlihatkan
kesetiaannya terhadap program dan stasiun TV tertentu berdasarkan durasi menontonnya.
Modul Foresting, Planning, dan  Optimizing (FPO), modul ini digunakan untuk pengiklan.
Jadi data kepemirsaan TV yang mengukur persentase pemirsa televisi mempunyai kekuatan
yang sangat besar. Jika pemirsa suatu program banyak, maka rating TV akan naik, pengiklan
yang akan mengiklankan produknya juga akan tertarik memasang iklan di program
Page
20
tersebut. Sehingga mempengaruhi pendapatan finansial stasiun TV tersebut. Oleh karena itu,
data kepemirsaan TV atau rating TV berpengaruh terhadap penayangan suatu program TV.
Bisa diistilahkan bahwa rating TV adalah ”Tuhan” bagi para pengelola stasiun TV.

2.9 Kelebihan Media Komunikasi dengan Televisi

 Kecepatan dan keakuratannya dalam menyajikan berita, melebihi media massalainnya


seperti surat kabar dan radio.

 Televisi juga mampu menyuguhkan beragam tayangan hiburan, yang


mengajak masyarakat untuk sejenak melupakan himpitan persoalan pelik kehidupan
sepertinaiknya kebutuhan hidup, atau persoalan politik kenegaraan yang semakin
porak- poranda.

3.0 Kekurangan Media Komunikasi dengan Televisi 

 Secara sporadis, televisi ini merusak mental sekaligus pola pikir anak-anak
tanpa pandang bulu.

 Televisi juga mengajarkan budaya komersil atau konsumerisme dalam diri anak-anak.

 Hobi menonton televisi menjadikan kita malas dan juga memiliki dampak yangkurang
baik bagi kesehatan badan.

 Tayangan keimanan semu.

 Televisi juga menghadirkan dunia yang aneh.

3.1 Pengertian Broadcasting

Page
21
Broadcast adalah suatu proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan
baik melaluisatelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya, dan
bisa juga didefinisikan sebagai layanan server ke client yang menyebarkan data kepada
beberapa clientsekaligus dengan cara paralel dengan akses yang cukup cepat dari
sumber video atau audio.

Pendidikan broadcast meliputi :

1. Presenter
2. Kameramen
3. Wartawan media
4. Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll

1. Presenter :
    
Presenter, atau host adalah orang atau organisasi yang bertanggung jawab untuk
menjalankansebuah event. misalnya, mungkin menjadi presenter atau
host dari pameran. Demikian juga,seorang master upacara (juga MC, pembawa acara, atau
host) adalah orang yang host atau dalam suatu acara, presenter (tetapi
tidak host) adalah produser eksekutif biasanya terkenal dikreditkan
dengan memperkenalkan. sebuah film atau pembuat film untuk audiens yang lebih
besar. Padamedia penyiaran presenter adalah orang yang host, menceritakan, hadiah, atau
mengambil peranutama dalam program ini.

2. Kameraman :

    kameramen adalah operator profesional dari sebuah kamera film atau


video. Dalam pembuatan film, juru kamera terkemuka biasanya disebut sineas,
sementara seorang juru kamera dalamproduksi video mungkin dikenal sebagai
operator kamera televisi, operator kamera video, atauvideografer, tergantung pada konteks
dan teknologi yang terlibat, biasanya beroperasi kamera video profesional.

    Kameramen bertanggung jawab untuk mengoperasikan kamera secara fisik dan


memeliharakomposisi dan sudut kamera seluruh adegan yang diberikan atau
ditembak. Dalam pembuatan filmnaratif, operator kamera akan berkolaborasi dengan
Page
22
direktur, direktur fotografi, aktor dan kruuntuk membuat keputusan teknis dan kreatif. Dalam
pengaturan ini, operator kamera adalah bagian dari kru film yang terdiri
dari direktur fotografi dan satu atau lebih asisten kamera. Dalampembuatan film
dokumenter dan berita, kamera sering dipanggil untuk film berlangsung.

3. Wartawan :

     Wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang
secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media
massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran,
televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka
untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling
objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.

BAB III
PENUTUP

Page
23
3.1 Kesimpulan

Kata “televisi” merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, “jauh”) dari bahasa Yunani
dan visio (“penglihatan”) dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai
telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh

Televisi pertama kali ditemukan oleh John Lodie Baird asal Skotlandia.
Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang
terlibat, baik perorangan maupun perusahaan. Televisi adalah karya massal yang
dikembangkan dari tahun ke tahun.
Adapun perkembangan televisi, yaitu :
1. Televisi Mekanik
2. Televisi Elektronik
3. TV Berwarna
4. TV Plasma atau Display TV

Televisi sendiri membawa dampak positif dan dampak negatif dalam kehidupan
manusia. Jadi, tentunya kita harus bisa memanfaatkan dampak positifnya dan mengurangi
dampak negatifnya.

3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah agar makalah ini dapat
dimanfaatkan dan bisa juga dijadikan sebagai bahan refensi. Selain itu, penulis juga berharap
setelah pembaca membaca makalah ini, pembaca dapat menerapkan hal-hal ynag baik dari
makalah ini, misalnya saja mengenai cara mengurangi dampak negative dari televise.

DAFTAR PUSTAKA

Page
24
http://blogbintang.com/sejarah-perkembangan-televisi
http://chalisa.wordpress.com/2009/05/06/dampak-positif-dan-negatif-tv-2/
http://fikikrisu.blogdetik.com/tag/penemu-televisi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi
http://sandracelly.blogspot.com/2011/11/dampak-positif-dan-negatif-televisi.html
http://semangat-cari-ilmu.blogspot.com/2009/10/peran-dan-fungsi-televisi-sebagai-media.html
http://sharingkuliahku.wordpress.com/2011/10/24/pengertian-televisi/
http://tips-cantik-wanita.blogspot.com/2011/10/7-cara-kurangi-dampak-buruk-televisi.html
http://wss-id.org/blogs/mirzha_sby/archive/2007/09/25/perkembangan-televisi-dari-1833-hingga-
saat-ini.aspx
http://www.slowbos.com/thread/220232/sejarah-perkembangan-televisi-dari-masa-ke-
masa/p476510/post476510
http://www.tribunnews.com/2012/02/01/dampak-positif-dan-negatif-menonton-televisi

_____________. 2007. Memahami Rating Acara Televisi. Tabloid Bintang Indonesia, ed. 864.


Jakarta.
Fakhlina, Resty Jayanti. 2008. Kegiatan Pengelolaan Data Kepemirsaan Televisi untuk Pemilihan
Tayangan Program Televisi: studi deskriptif mengenai kegiatan pengelolaan data kepemirsaan
televisi di departemen PR & D PT. RCTI. Skripsi. Jatinangor.
_____________. 2008. AGB Nielsen Media Research. Di download melalui situs
http://www.agbnielsen.net/.
https://id.scribd.com/doc/56874932/Media-Komunikasi
http://muhjiadi.blogspot.com/2011/11/pengertian-broadcasting.html

Page
25

Anda mungkin juga menyukai