Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

TATA RIAS/BUSANA
JENIS-JENIS MAKE UP KARAKTER
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama : Lefi Kusuma Sari
Kelas : 1C
Dosen : Rosdalina, S.Sn
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR

Makalah tentang jenis-jenis make up karakter ini di buat bertujuan untuk


memberitahukan, menjelaskan, serta memberikan contoh jenis-jenis make up
karakter yang sering digunakan dalam film, sinetron maupun teater.

Dalam makalah ini banyak uraian penjelasan maupun contoh-contoh jenis-


jenis make up karakter. Diyakini bahwa makalah ini masih memerlukan
kesempurnaan dan banyak memiliki kekurangan. Karena itu dengan segala saran
perbaikan akan di terima secara lapang hati dengan ucapan terima kasih .
Diharapkan kiranya makalah ini dapat memberikan penjelasan kepada seluruh
rekan dan dosen saya.

Semoga makalah ini dapat mencapai sasaran dan memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI
Halaman

Kata Pengantar …………………………………………………………… i

Daftar isi …………………………………………………………………. ii

Isi ………………………………………………………………………… 1

A. Make up karakter untuk televisi dan film


B. Make Up karakter menyempurnakan pertunjukan

Kesimpulan ……………………………………………………………… .

Daftar Pustaka ……………………………………………………………..

Penutup …………………………………………………………………….
Make-up Karakter untuk Televisi dan Film
Character make-up atau make-up karakter adalah suatu tata rias yang diterapkan
untuk mengubah penampilan seseorang dalam hal umur, sifat, wajah, suku, dan
bangsa
sehingga sesuai dengan tokoh yang diperankannya. Make-up karakter merupakan
jenis make-up yang biasa digunakan untuk televisi dan film. Tidak bisa dipungkiri
bahwa berkembangpesatnya dunia pertelevisian Indonesia membuat dunia make-
up televisi dan film ikut mengalami perkembangan yang signifikan.
Make-up televisi dan film sendiri terdiri atas beberapa jenis. Seorang penata rias
tidak bisa begitu saja memulas wajah seseorang tanpa mengetahui program apa
yang akan dibawakannya, apakah news, non-drama, ataukah drama. Selain itu, ada
pula beberapa hal yang perlu dihindari dalam penggunaan jenis kosmetik untuk
televisi dan film sehingga
seorang penata rias tidak akan melakukan kekeliruan saat mengaplikasikan make-
up.
Buku ini membahas mengenai masalah make-up karakter untuk televisi dan film
secara cukup detil dan step by step sehingga mudah diikuti dan dipelajari.
Dilengkapi dengan
foto-foto full colour tentang alat dan bahan, juga cara kerja sampai adegan di
lokasi syuting. Buku yang sarat informasi mengenai dunia make-up televisi dan
film, layak dimiliki
para pencinta seni, tata kecantikan, juga mereka yang akan menekuni dunia make-
up televisi dan film.
MAKE UP
KARAKTER MENYEMPURNAKAN PERTUNJUKAN
Loretta Angela

Profesi make up artist untuk special effect memang tak sepopuler make up artist
untuk kecantikan. Tapi tumbuhnya seni pertunjukkan di Indonesia, baik dalam
perfilman, pertelevisian, musik, teater hingga performing art, membuat profesi ini
tanpa disadari mulai menjadi kebutuhan…

masih lekat dalam ingatan, tokoh Red Queen dan Mad Hatter dalam film Alice in
Wonderland, Mystique dan Beast dalam X-men, Freddy Krueger dalam A
Nightmare on Elm Street, Edward The Scissorhand, dan berbagai jenis zombie,
vampire, dan werewolf di film-film horor. Tak Cuma dalam film, dalam
pementasan teater pun kita mengenal kucing-kucing lincah yang memukau dalam
pertujukkan The Cats.

Semua karakter yang kita saksikan merupakan hasil reka rupa tangan terampil
make up artist, yang bekerja tak hanya menggunakan kosmetik, tapi juga berbagai
bahan kimia dan material, yang tentu saja diciptakan aman bagi kulit oleh produsen
kosmetik khusus.

MENJADI ORANG ATAU MAKHLUK LAIN


Mengingat kesuksesan beberapa karakter di atas, semakin jelas bahwa make up
karakter memiliki peran yang tidak bisa dipandang sebelah mata, terutama dalam
dunia showbiz. Berbeda dengan beauty make up, make up karakter cenderung
bersifat dekoratif dan medianya tak terbatas pada erea wajah saja. Karena jika
bicara karakter, maka kita bicara keseluruhan tampilan. Walau dalam beberapa
kasus sebagian besar tampilan tubuh didukung juga dengan kostum, make up
karakter memiliki porsi yang cukup dominan.

Pengertian make up karakter sendiri adalah mendandani seorang artis atau actor
menjadi orang lain ataupun makhluk lain, agar sesuai dengan karakter dalam cerita
atau karakter yang ingin ditampilkan Art Director ataupun Sutradara atau pencipta
karakternya (bisa penulis cerita). Karakter yang dimaksud tak selalu harus yang
unik atau aneh. Misalnya untuk peran-peran menjadi orang tua, orang sakit, orang
cacat, orang gemuk ataupun orang yang terluka parah, masih meminjam karakter
yang sehari-hari ada di sekitar kita. Sedangkan karakter-karakter yang unik atau
extraordinary, biasanya sangat comical dan imajinatif.

Siapapun yang memerankan karakter-karakter dengan visual yang berbeda dengan


dirinya sehari-hari, harus rela dipermak dalam waktu yang cukup lama, rela
dibubuhi make up yang sangat tebal dan berat, menggunakan topeng yang sudah
dibuat lebih dulu dengan menggunakan latex dan sejenisnya, ditempeli bahan-
bahan seperti silicon, lem, darah palsu, prostetik, wig, bulu, dll. Tapi make up
karakter tak selalu seberat itu. Kadang hanya perlu permainan shading, gradasi
warna, tarikan garis-garis kerutan, atau sebatas mencoreng-moreng wajah.

INDONESIA MASIH PERLU WAKTU


Proses make up karakter tak semata-mata berurusan dengan teknik dan material.
Jenis pertunjukan dimana karakter tersebut berperan, pun memengaruhi jenis make
up yang digunakan serta ketebalan/kerumitannya. Untuk make up karakter
pertunjukan terater dimana pemeran harus tampil live di depan penonton, jarak
yang jauh, pencahayaan yang luar biasa terang dan panas membuat sang aktor atau
artis harus di- make up sangat tebal, tanpa harus memerhatikan proposisi make up.
Tak heran jika usai menonton teater dan kita berkesempatan melihat aktor maupun
aktrisnya dari dekat, make up-nya tampak kasar atau tak sebagus saat dilihat dari
kejauhan. Terkadang, pemasangan bulu mata saja tidak pada tempatnya lagi,
melainkan sudah lebih naik di atas kelopak mata. Hal-hal seperti ini sangat luimrah
ditemui dalam dunia teater. Namun dalam dunia televisi dan perfilman, make up
karakter harus dibuat lebih nyata mendekati sempurna, sekalipun pada akhirnya
ada yang dikombinasi retouching di komputer.

Dalam dunia perfilman Barat yang sudah maju, teknik make up karakter benar-
benar dituntut kesempurnaannya. Lihat saja film-film horor dan fantasi produksi
mereka. Semua tokoh tampak sangat nyata, menyeramkan, dan ‘hidup’. Berbeda
sekali dengan teknik make up karakter dalam film-film dan tayangan elektronik di
Indonesia pada umumnya. Make up karakter yang dibuat kadang terkesan asal-
asalan, tidak nyata, bahkan seringkali karakter yang ingin ditampilkan tidak
tampak. Make up yang dibuat masih kurang hidup, dan kebanyakan hanya bermain
teknik shading dan pewarnaan. Padahal jika bisa lebih maksimal, perwajahan
pertunjukan-pertunjukan di Indonesia akan lebih jauh lebih menarik.

Sebenarnya kita punya karakter-karakter legenda rakyat yang membutuhkan make


up khusus, seperti karakter Punokawan serta karakter wayang orang lainnya, yang
masih menggunakan bahan make up seadanya, bahkan terkadang menggunakan
apa saja yang penting warnanya sesuai kebutuhan. Ada juga karakter-karakter
rekaan yang lebih banyak dimunculkan dalam film horor atau pertunjukan komedi,
seperti Opera Van Java, Extravaganza, Ketoprak Humor, Srimulat, dll. Namun
sangat disayangkan, make up karakter masih tampil seadanya. Padahal jika
karakter-karakter baru seperti yang ditampilkan Aming atau Jenk Kelin dalam
Extravaganza digarap lebih serius dan penuh perhitungan hingga penataan rambut
dan kostumnya, bukan tak mungkin karakter-karakter ini akan melegenda layaknya
Chaplin dan Mr Bean. Ini bukan mimpi yang berlebihan. Apalagi jika make up
artist mau bekerjasama dengan illustrator atau desainer karakter, mau melakukan
research dan uji coba tanpa kenal lelah, hal ini bisa saja tercapai.

Sebenarnya, kita bukannya tidak punya tangan terampil di bidang ini. Hanya saja
masih sangat kurang dari segi jumlah, dan sebagian besar belum memiliki sense
dan taste yang memadai. Belum lagi masalah sulitnya mencari materi make up
khusus tersebut. Saking sulitnya, beberapa make up artist yang juga mencoba
beeksperimen atau menyambi profesi ini, terpaksa mengimpor atau sengaja
menyatok bahan-bahan khusus, saat kebetulan jalan-jalan atau bertugas di luar
negeri.

Anda mungkin juga menyukai