Anda di halaman 1dari 11

STUDI TENTANG TINGKAT PEMANFAATAN PANGKALAN

PENDARATAN IKAN DUMAI DAN KEBIJAKAN


PENGEMBANGANNYA DI KECAMATAN DUMAI BARAT
KOTA DUMAI PROVINSI RIAU
Gusrio Siska, Alfian Zein dan Yuspardianto
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Bung Hatta, Jl. Sumatera Ulak Karang, Padang
E-mail : gusriospi@yahoo.com

Abstract
The objective of this study was to identify the level of utilization of the facilities and Fish
Landing Base (FLB) Dumai Riau Province, analyze the effectiveness of the use of FLB
Dumai and analysis policy development. This study used a survey method and data analysis
SWOT method. FLB Dumai is managed by the Technical Implementation Unit (TIU) Dumai
which has basic facilities, functional and support. The level of effectiveness of the use of
facilities and supporting basic functional high enough with a value of 22.8 which lies in the
interval 21.92 / 24,06 classified on the effective qualification. Development that needs to be
taken is to accelerate the implementation of physical development; made breakwater
construction and buildings ashore; and strengthen the city government organizers dumai.

Keywords : Fish Landing Base, Effectiveness, Policy

PENDAHULUAN membuka peluang sebagai salah satu


Pembangunan pelabuhan perikanan prasarana pendukung ekspor komoditi hasil
merupakan bagian dari pembangunan perikanan, baik yang bersumber dari laut
perikanan secara nasional dimana salah maupun daratan (ikan air tawar).
satunya adalah untuk meningkatkan Sejalan dengan pemanfaatan
kesejahteraan nelayan dengan cara sumberdaya perikanan melalui pendekatan
memberikan kemudahan-kemudahan kepada wilayah, serta dengan adanya target
masyarakat perikanan, terutama dalam upaya peningkatan produksi dan sasaran kebutuhan
memperlancar operasi penangkapan, kapal ikan maka pembangunan pelabuhan
pendaratan hasil perikanan, pengolahan ikan perikanan sebagai prasarana perikanan masih
dan pemasarannya. akan dikembangkan. Salah satu upaya
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) pengembangan pelabuhan perikanan adalah
Dumai merupakan pelabuhan perikanan tipe melalui kegiatan perluasan dan penambahan
D yang terdapat di Kota Dumai yang fasilitas prasarana dan sarana pelabuhan
memiliki posisi strategis karena relatif dekat perikanan (Tambunan. 1990).
dengan Singapore dan Malaysia, sehingga Mengingat prasarana perikanan

1
sebagai pusat kegiatan ekonomi perikanan, METODE PENELITIAN
maka dukungan berbagai pihak terkait baik Materi yang digunakan dalam
antara sub sektor maupun sektoral mutlak penelitian ini adalah PPI Dumai beserta
diperlukan guna meningkatkan operasional fasilitas-fasilitasnya, baik yang masih
pelabuhan perikanan. Disamping itu berfungsi maupun yang tidak berfungsi.
keberhasilan pembangunan dan operasional Peralatan lain yang digunakan dalam
pelabuhan perikanan dalam memberikan penelitian ini adalah seperangkat alat-alat
pelayanan kepada masyarakat perikanan tulis, dan kamera.
sangat tergantung kepada tingkat Penelitian ini menggunakan metode
perkembangan perikanan disekitarnya. survey melalui pengambilan data di lapangan
Berdasarkan kondisi di atas, dengan mengadakan pengamatan langsung
penelitian tentang “Studi Tentang Tingkat terhadap fasilitas-fasilitas dan aktifitas di PPI
Pemanfaatan Pangkalan Pendaratan Ikan Dumai. Mengamati kondisi serta
Dumai dan Kebijakan Pengembangannya di pengumpulan informasi dan data hasil dari
Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai PPI Dumai, Dinas Perikanan dan Kelautan
Provinsi Riau” merupakan salah satu hal Kota Dumai Provinsi Riau. Pengumpulan
yang penting untuk dilakukan. data diperoleh dengan dua cara yaitu;
Pengumpulan data primer dan Pengumpulan
Tujuan dan Manfaat Penelitian
data sekunder, serta dalam menganalisa data
Tujuan penelitian ini adalah
di gunakan Analisis Fungsi Fasilitas dan
Mengidentifikasi fasilitas dan tingkat
Pemanfaatan, Analisis Efektivitas
pemanfaatan Pangkalan Pendaratan Ikan
Pemanfaatan PPI dan Analisis SWOT.
(PPI) Dumai Provinsi Riau, Menganalisis
efektifitas pemanfaatan Pangkalan HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendaratan Ikan (PPI) Dumai, Analisis Keadaan Umum PPI Dumai
kebijakan optimalisasi Pangkalan Pendaratan Dumai adalah salah satu pintu
Ikan (PPI). gerbang utama bagi daerah Riau Daratan
Manfaat dari penelitian ini yang dahulunya hanya sebuah kota nelayan
diharapkan dapat memberi informasi dan kecil dibelahan pantai Timur Sumatera.
masukan terhadap Pemerintahan Dumai Sebagai wilayah yang langsung berbatasan
untuk kemajuan perikanan tangkap dan dapat dengan laut, maka mata pencaharian
merumuskan langkah atau kebijakan masyarakatnya cenderung berhubungan
operasional Pangkalan Pendaratan Ikan langsung dengan laut.
Dumai di masa yang akan datang.

2
Pembangunan PPI Dumai dimulai unit dan peralatan tangkap berupa gill net,
rawai, sondong. Hasil tangkapan yang
1999 melalui anggaran APBN (Anggaran
didaratkan sebagian akan diolah menjadi
Pendapatan Belanja Negara) dan LOAN-
ikan kering dan ikan asin, sedangkan
ADB (Pinjaman Asian Development Bank), sebagian lain berupa ikan segar dibawa ke

kemudian pembiayaan selanjutnya diperoleh PPI untuk selanjutnya dilelang/dijual ke


penampung hasil tangkapan. Sampai tahun
melalui Provinsi Riau dan APBD (Anggaran
2013 lalu tercatat + 954 jiwa sebagai nelayan
Pendapatan Belanja Daerah) Kota Dumai tangkap yang tergabung dalam 11 kelompok.

Tahun 1999 s/d 2006 dengan total biaya Efektivitas Pemanfaatan PPI Dumai
pembangunan PPI Dumai sampai dengan Analisis efektivitas dilakukan secara
deskriptif, kualitatif. Untuk mengetahui
saat ini berjumlah Rp. 15.574.583.000,-.
fasilitas-fasilitas dan percepatan
Disisi aktivitas perikanan tangkap pengembangan PPI agar dapat mengatur dan
memiliki garis pantai sepanjang ± 134 km mengoperasikan seluruh fasilitas yang ada
dengan daerah penangkapan (Fishing demi kemajuan Pangkalan Ikan. Fasilitas
Ground) berada pada koordinat 2°5’0”
pelabuhan perikanan yang akan diamati pada
Lintang Utara dan 101°20’0” Bujur Timur
PPI Dumai adalah fasilitas pokok, fasilitas
sampai dengan Daerah Gosong Pasir yang
fungsional dan fasilitas penunjang. Fasilitas
terletak pada koordinat 2°6’30” Lintang tersebut terangkum dalam Tabel 1.
Utara dan 101°23’00” Bujur Timur. Pengukuran efektifitas dilakukan
Lokasi PPI Dumai terdapat di dengan cara membandingkan pemanfaatan
koordinat 1.41 o41’ Lintang Selatan dan
fasilitas yang diharapkan sesuai dengan
110.24’52” Bujur Timur yang merupakan
pemanfaatan fasilitas yang telah dilakukan.
PPI milik nelayan. Lokasi PPI ini beralamat Semakin maksimal pemanfaatan yang
di Jl. Pelabuhan Perikanan PPI/TPI Sesai. dilaksanakan maka semakin tercapai
Sampai saat ini PPI Dumai masih beroperasi efektifitas.
dengan jumlah kapal tangkap sebanyak 450

Efektifitas = Pemanfataan fasilitas yang diharapkan (Outcome) X 100%


Pelaksanaan pemanfaatan fasilitas (Output)

3
Tabel 1. Parameter, Variabel dan Indikator Efektifitas Pemanfaatan PPI Dumai

Skor
No Fasilitas Ket
1 2 3
Fasilitas pokok
1 1. Lahan pelabuhan 3 Efektifitas Baik
2. Dermaga 3 Efektifitas Baik
3. Kolam pelabuhan 3 Efektifitas Baik
4. Alur pelayaran 3 Efektifitas Baik
5. Krib (jetty) 3 Efektifitas Baik
Jumlah 15 15
2 Fasilitas fungsional
1. Tempat pelelangan ikan 3 Efektifitas Baik
2. Pabrik es 3 Efektifitas Baik
3. Tangki BBM 3 Efektifitas Baik
4. Bak penampungan air 3 Efektifitas Baik
5. Cold Storage 3 Efektifitas Baik
6. Bengkel 1 Efektifitas Buruk
7. MCK 3 Efektifitas Baik
8. Kantor Administrasi Pelabuhan 3 Efektifitas Baik
9. Gedung genset 3 Efektifitas Baik
10. Kantin 3 Efektifitas Baik
11. Jalan 3 Efektifitas Baik
12. Sumber air tawar 3 Efektifitas Baik
13. Kantin 3 Efektifitas Baik
Jumlah 1 36 37
3 Fasilitas penunjang
1. Rumah karyawan 2 Efektifitas cukup
2. Laboratorium Penelitian Pengujian Mutu 3 Efektifitas Baik

Jumlah 2 3 5

Pengolahan dilakukan dengan sistem pemanfaatan PPI adalah :


skoring. Setiap pemanfaan PPI secara  Efektifitas baik (3)
maksimal dan baik diberikan skor 3, untuk  Efektifitas cukup (2)
pemanfaatan PPI yang kurang maksimal atau  Efektifitas buruk (1)
kurang baik diberikan skor 2, sedang jika Untuk menetapkan interval
pemanfaatan fasilitasnya buruk atau jelek evektifitas harus dihitung dulu skor
diberikan skor 1. maksimal efektifitas, kemudian baru
Kriteria perbandingan efektifitas ditetapkan interval dan predikat efektivitas.
Tabel 2. Hasil Nilai Efektifitas Pemanfaatan PPI Dumai

Parameter Variabel Indikator Nilai Pemanfaatan Skor Bobot Nilai Efektifitas


Pemanfaatan PPI Fasilitas Pokok 5 3 15 70% 14,5
Dumai Provinsi Fasilitas
Riau 13 3 37 20% 6,8
Fungsional
Fasilitas
2 3 5 10% 1,5
Penunjang
TOTAL 57 22,8
Sumber: Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Nasional (Gerhan), 2005

4
Berdasarkan nilai efektifitas diatas, efektifitas Pemanfaatan PPI Dumai Provinsi
disajikan pada interval nilai predikat untuk Riau pada table dibawah ini:
Tabel 3. Nilai Interval Predikat Pemanfaatan PPI Dumai

No Interval Nilai Prediket


1 24,66 – 27,40 Sangat Efektif
2 21,92 – 24,66 Efektif
3 19,18 – 21,92 Cukup Efektif
4 16,44 – 19,18 Kurang Efektif
5 < 16,44 Tidak Efektif
Sumber: Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Nasional (Gerhan), 2005
Nilai efektifitas yang dihasilkan andel) untuk mengoperasikan work shop.
adalah pada 22,8 point yang terletak pada 3. Kolam pelabuhan sangat dangkal dan
interval 21,92 – 24,66. Artinya pemanfaatan berlumpur ketika air surut.
PPI Dumai Provinsi Riau digolongkan 4. Pemasaran ikan masih sangat terbatas.
kedalam klasifikasi efektif, yakni dengan 5. Tenaga kerja (SDM) secara kualitatif dan
tercapainya pemanfaatan fasilitas-fasilitas yang mempunyai wawasan jauh kedepan
yang disediakan PPI Dumai, seperti fasilitas masih dirasakan kurang.
pokok, fasilitas fungsional, dan fasilitas
Analisis SWOT (Strengh, Weakness,
penunjang.
Opportunity, Threat)
Analisis Kendala dan Permasalahan PPI Dalam menganalisa operasional PPI
Dumai Dumai digunakan analisis SWOT, yaitu
Permasalahan dapat diartikan untuk fasilitas-fasilitas yang ada PPI Dumai
sebagai selisih antara sasaran yang sebagai berikut:
diinginkan dengan realisasi yang dapat 1. Identifikasi Strategi Faktor Internal
dicapai atau dengan kata lain antara SWOT
keinginan dengan kenyataan. Faktor internal merupakan kondisi
Selama tahun 2013 dan beberapa internal fasilitas PPI Dumai yang meliputi
tahun sebelumnya, permasalahan yang kekuatan dan kelemahan komponen-
mengakibatkan belum optimalnya tingkat komponen perikanan.
operasional PPI Dumai diantaranya adalah a. Identifikasi faktor kekuatan (strength)
sebagai berikut : dalam pemanfaatan fasilitas pendaratan
1. Belum tersedianya tuner antena dan radio ikan Dumai yaitu :
satelit sebagai alat komunikasi. S–1 : Berfungsinya sebagian besar
2. Belum adanya jaringan listrik (panel atau sarana dan prasarana PPI Dumai.

5
S–2 :Adanya Kelembagaan Formal yang Faktor eksternal adalah faktor yang
mendukung yaitu Dinas Perikanan memberi pengaruh di luar sistem operasional
dan Kelautan Kota Dumai.
setiap fasilitas PPI Dumai Provinsi Riau.
S–3 :Adanya bahan perbekalan melaut
di PPI Dumai dengan harga yang a. Identifikasi faktor peluang
relatif murah. (opportunities), yaitu:
b. Identifikasi faktor kelemahan
O–1 : Adanya Program Kegiatan
(weaknesses) yang perlu mendapat Perikanan Pusat dan Provinsi dalam
perhatian untuk mengatasinya, yaitu : pengelolaan PPI Dumai.
O–2 : Tingginya potensi pasar nasional
W–1 : Rendahnya kuantitas dan
dan internasional.
Kualitas SDM pegawai yang
O–3 :Berkembangnya informasi dan
ada.
teknologi.
W–2 : Rendahnya pemasaran dan akses
b. Identifikasi faktor ancaman (threat)
pasar.
W–3 : Kolam pelabuhan yang kerap yang perlu dicari pemecahannya, yaitu :
terjadi pendangkalan. T–1 : Adanya fenomena penurunan
W–4 : Rendahnya akses modal serta populasi ikan di lautan.
investasi pengusaha di PPI. T–2 :Adanya fenomena kenaikan BBM.
2. Identifikasi Strategi Faktor Eksternal T–3 : Degradasi lingkungan yang
SWOT merusak ekologi.
Tabel 4. Matrik Faktor Internal (Strategi Internal FactorAnalysis Summary)

Simbol Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor


Kekuatan (Strength)
S1 a. Cukup dan berfungsinya sebagian 0,40 4 0,80
besar sarana dan prasarana PPI
Dumai.
S2 b. Adanya Kelembagaan Formal yang 0,30 3 0,90
mendukung yaitu Dinas Perikanan
dan Kelautan Kota Dumai.
S3 c. Adanya bahan perbekalan melaut di 0,30 3 0,80
PPI Dumai dengan harga yang relatif
murah.
Jumlah 1 10 2,5
Kelemahan (Weaknesses)
W1 - Rendahnya kuantitas dan Kualitas 0,30 4 0,60
SDM pegawai yang ada.
W2 - Rendahnya pemasaran dan akses 0,30 3 0,60
pasar.
W3 - Kolam pelabuhan yang kerap terjadi 0,20 3 0,50
pendangkalan.
W4 - Rendahnya akses modal serta investasi 0,20 3 0,50
pengusaha di PPI.
Jumlah 1 11 2,2

6
Setelah identifikasi dari setiap unsur dan ancaman nilai rangking (rating) 1 – 4.
SWOT, selanjutnya pemberian bobot (nilai) Sedangkan pada unsur kekuatan dan
terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan kelemahan nilai rating 4 – 1, Selanjutnya
pendekatan matriks antara faktor internal dan bobot dari faktor dikalikan dengan
eksternal dilakukan pembobotan dengan peringkatnya untuk memperoleh skor
kisaran nilai 0,0 – 1,0 untuk unsur peluang pembobotan Tabel 5.
Tabel 5. Matriks Faktor Eksternal (Eksternal Factor analysis Summary)
Faktor Strategi Eksternal
Simbol Bobot Rating Skor
Peluang (Opportunities)
O1 - Adanya Program Kegiatan Perikanan 0,40 3 0,70
Pusat dan Provinsi dalam pengelolaan PPI
Dumai.
O2 - Tingginya potensi pasar nasional dan 0,30 3 0,60
internasional.
O3 - Berkembangnya informasi dan teknologi 0,30 2 0,60
Jumlah 1 10 1,9
Ancaman (Threats)
T1 - Adanya fenomena penurunan populasi 0,40 2 0,60
ikan di lautan.
T2 - Adanya fenomena kenaikan BBM. 0,30 2
0,40
T3 - Degradasi lingkungan yang merusak 0,30 2
ekologi. 0,60
Jumlah 1 6 1.6

Peluang/O (1,9)

(0,3 / 0,3) Kekuatan/S (2,5)


Kelemahan/W
1

Ancaman/T (1,6)

Gambar 1 : Kurva Strategi Peningkatan Pemanfaatan dan Kebijakan Pengembangan PPI


Dumai

Gambar diatas menjelaskan bahwa strategi (internal) untuk memaksimalkan peluang


peningkatan pemanfaatan dan kebijakan (eksternal) yang ada. Nilai 0,3 pada kekuatan
pengembangan PPI Dumai merupakan dan 0,3 pada peluang berada pada kuadran I
strategi yang baik dilaksanakan. Strategi yang merupakan situasi sangat
tersebut adalah menggunakan kekuatan menguntungkan. Strategi tersebut adalah

7
mendukung peningkatan pemanfaatan sarana kemudian disusun matriks SWOT. Matriks
dan kebijakan pemerintah dalam SWOT ini dapat mendeskripsikan secara
pengembangan PPI Dumai. jelas bagaimana peluang dan ancaman yang
ada disesuaikan dengan kekuatan dan
4.3.2 Matriks SWOT
kelemahan yang dimiliki untuk
Setelah identifikasi, pembobotan dan
menghasilkan strategi.
pemberian peringkat (rating) dilakukan,
Tabel 6. Matriks SWOT Analisis

Faktor Internal Kekuatan (strength) Kelemahan (Weakness)


1) Cukup dan berfungsinya sarana dan 1) Rendahnya kuantitas dan Kualitas
prasarana PPI Dumai. SDM pegawai yang ada.
2) Adanya Kelembagaan Formal yang 2) Rendahnya pemasaran dan akses
mendukung yaitu Dinas Perikanan dan pasar.
Kelautan Kota Dumai. 3) Kolam pelabuhan yang kerap terjadi
3) Adanya bahan perbekalan melaut di pendangkalan.
PPI Dumai dengan harga yang relatif 4) Rendahnya akses modal serta
murah. investasi pengusaha di PPI.

Faktor Eksternal
Peluang (Opportunity) Strategi (SO) Startegi (WO)
1) Adanya Program Kegiatan 1) Peningkatan sarana dan prasarana PPI 1) Perkembangan teknologi informasi dan
Perikanan Pusat dan Provinsi Dumai melalui program kegiatan adanya program kegiatan perikanan
dalam pengelolaan PPI Dumai. perikanan pusat. digunakan untuk peningkatan kualitas
2) Tingginya potensi pasar 2) Memanfaatkan perkembangan SDM
nasional dan internasional. teknologi informasi untuk 2) Tingginya potensi pasar nasional dan
3) Berkembangnya informasi dan meningkatkan SDM. internasional untuk menarik investor
teknologi. 3) Meningkatkan peran kelembagaan
formal dan informal dalam
pengembangan PPI.
Ancaman (Threat) Strategy (ST) Strategi (WT)
1) Adanya fenomena penurunan 1) Penyuluhan dari kelembagaan formal 1) Pemberian penyuluhan oleh lembaga
populasi ikan di lautan. dalam penangkapan ikan dapat formal dapat meningkatkan SDM
2) Adanya fenomena kenaikan menjaga ekologi 2) Melancarkan pemberian perbekalan
BBM. 2) Bahan perbekalan melaut dengan harga melaut bersubsidi.
3) Degradasi lingkungan merusak murah dan bersubsidi memberikan 3) Menarik para investor untuk
ekologi . kemudahan untuk melaut. berinvestasi.

Analisis Kebijakan Pengembangan PPI pengembangan yang akan dilakukan antara


Dumai lain :
PPI Dumai akan diarahkan sebagai a. Mempercepat pembangunan fisik, yaitu
fishing base bagi kapal-kapal yang membuat kontruksi laut (Breakwater),
beroperasi di perairan Selat Rupat dan Selat dan bangunan darat.
Malaka, sehingga di masa yang akan datang b. Membentuk kelembagaan pengelolahan
diharapkan menjadi pusat pertumbuhan /operator pelabuhan (Port Author) di
ekonomi sektor kelautan dan perikanan bawah pemerintah Provinsi Riau
Provinsi Riau. Adapun kebijakan c. Memperkuat pelelangan ikan di bawah

8
Pemerintah Kabupaten orang yang tamatan sarjana sisanya hanya
d. Menyediakan fasilitas fisik yang tamatan SLTA dan SLTP. Ini
diperlukan. menggambarkan bahwa sangat rendahnya
e. Peningkatan pelayanan jasa pelabuhan sumberdaya manusia yang menjadi pegawai
dengan mengedepankan prinsip-prinsip di PPI tersebut. Hal itu juga menghambat
pengelolaan pelabuhan yang profesional, kemajuan dari PPI sendiri.
serta mengutamakan kepentingan Syafri dalam Saputra (2009)
pengguna jasa pelabuhan berpendapat bahwa mereka yang
f. Koordinasi pengelolaan pelabuhan serta berpendidikan tinggi akan mudah menerima
kerjasama yang saling menguntungkan inovasi baru dalam meningkatkan
dengan instansi yang terkait di kesejahteraan hidupnya. Begitu pula
Pelabuhan. sebaliknya pendidikan yang rendah
g. Menjadikan pelabuhan perikanan berpengaruh pula pada sumberdaya tenaga
sekaligus sebagai tujuan wisata. kerja yang merupakan sumberdaya manusia,
hal ini berkaitan dalam meningkatkan peran,
Pembahasan
status sosial ekonomi rumah tangganya akan
Berdasarkan hasil penelitian, manfaat
terhambat.
PPI berhubungan erat dengan kelengkapan
Permasalahan lainnya lebih
fasilitas pokok, fungsional dan penunjang di
mengarah kepada kurangnya beberapa
PPI Dumai. Sebagian besar fasilitas-fasilitas
fasilitas penunjang: yaitu belum tersedianya
yang tersedia di PPI Dumai berada dalam
tunert antena dan radio satelit sebagai alat
kondisi baik dan berfungsi secara maksimal.
komunikasi, Belum adanya jaringan listrik
Dari hasil efektivitas pemanfaatan fasilitas
(panel atau andel) untuk mengoperasikan
pokok, fungsional dan penunjang cukup
work shop dan kolam pelabuhan sangat
efektif, ditandai dengan cukup tingginya
dangkal dan berlumpur ketika air surut,
nilai point sebesar 22,8 yang terletak pada
sehingga sangat menyulitkan nelayan untuk
interval 21,92-24,06 yang berarti
betambat di dermaga.
pemanfaatan PPI Kota Dumai digolongkan
Dari pemanfaatan fasilitas-fasilitas di
pada klasifikasi efektif, yakni tercapainya
PPI Dumai Provinsi Riau, jika ditinjau dari
pemanfaatan fasilitas-fasilitas yang
operasional pelabuhan serta pemanfaatan
disediakan oleh PPI Dumai.
fasilitas, sudah berjalan sebagaimana
Permasalahan pada PPI Dumai,
layaknya suatu pelabuhan perikanan tipe D,
Diantaranya adalah kurangnya kualitas SDM
yaitu PPI. Bila fasilitas-fasilitas di PPI
pegawai yang ada karena hanya ada dua
Dumai berjalan sesuai dengan yang
9
diharapkan, maka dengan sendirinya akan 1. Fasilitas yang ada di Pangkalan
menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendaratan Ikan Dumai baik fasilitas
Berdasarkan hasil SWOT (Strenght, pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas
Weaknees, Opportunity, Threats) diperoleh penunjang berfungsi dengan baik.
beberapa strategi untuk mengoptimalkan PPI Secara umum tingkat pemanfaatan
Dumai antara lain: menyediakan tunert Pangkalan Pendaratan Ikan Dumai sudah
antena dan radio satelit sebagai alat berjalan sebagai mestinya.
komunikasi, melakukan pengerukan rutin di 2. Efektivitas pemanfaatan fasilitas pokok,
kolam pelabuhan supaya tidak terjadi fungsional dan penunjang cukup efektif,
pendangkalan, meningkatkan home industry ditandai dengan cukup tingginya nilai
untuk pengolahan ikan, perbaiki fasilitas- point sebesar 22,8 yang terletak pada
fasilitas yang rusak (fasilitas pokok, fasilitas interval 21,92-24,06 yang berarti
fungsional, fasilitas penunjang yang tidak pemanfaatan Pangkalan Pendaratan Ikan
bisa dipergunakan atau difungsikan lagi), Kota Dumai digolongkan pada
tingkatkan sumberdaya manusia pegawai klasifikasi efektif.
PPI, ajukan peraturan daerah tentang 3. Kebijakan pemerintah mempercepat
pemakaian fasilitas PPI agar masyarakat pembangunan fisik dengan membuat
mengerti dan mempergunakan fasilitas pemecah gelombang dan bangunan
tersebut sesuai dengan prosedur serta darat, memperkuat penyelenggaraan
tingkatkan sosialisasi kepada masyarakat. pelelangan ikan di bawah Pemerintah
Kota Dumai.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Kesimpulan
Diharapkan sarana dan prasarana PPI yang
Dengan telah selesainya penelitian di
rusak perlu diperbaiki dan ditinkatkan
Pangkalan Pendaratan Ikan Dumai ada
fungsinya serta menambah SDM berkualitas.
beberapa kesimpulan yang dapat diambil,
antara lain:

10
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan, Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi
2012. Laporan tahunan dinas sumatera Barat. Skripsi pada fakultas
Peternakan, Perikanan dan kelautan Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Dumai Provinsi Riau Tahun 2011 Universitas Bung Hatta, Padang (tidak
Lubis, E, 2000. Pengantar Pelabuhan diterbitkan)
Perikanan. IPB Bogor Sondang, P. Siagian, 2001, Manajemen
Rangkuti, F. 2007. Analisis SWOT : Teknik Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
Membedah Kasus Bisnis Reorientasi Jakarta
Konsep Perencanaan Strategi Untuk Tambunan, 1990. Pengembangan Pelabuhan
Menghadapi Abad 21. Gramedia Perikanan. Gramedia Pustaka Utama.
Pustaka Utama. Jakarta. Jakarta
Saputra A, 2009. Optimalilasi Pemanfaatan
Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok,

11

Anda mungkin juga menyukai