Anda di halaman 1dari 18

ORGANISASI KOMPUTER DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

Intruksi Set Addressing Mode Dan Formats


(Set Instruksi: Mode dan Format Pengalamatan)

Oleh
KELOMPOK 11
Muh Andry Apriadi, 1929042011
Muh Firmansyah, 1929042015

KELAS PTIK D
ANGKATAN 2019

DOSEN PENGAMPU:
Firdaus, S.Pd., M.T
NIP. 19761012 20091 1 008

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan krunianya
sehingga berkat rahmat dan karunianya itu penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan baik.

Salawat beserta salam tak lupa pula kita hadiahkan untuk arwah junjungan kita,
yang mana beliau telah membawa kita semua dari zaman kegelapan kepada
zaman yang terang benderang dan berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan
saat ini Yakni nya nabi Muhammad SAW.

Dengan selesainya penyusunan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen yang telah memberi masukan-masukan dan bimbingan kepada penulis. Makalah
ini disusun untuk pembaca agar memperluas pengetahuan tentang “INTRUKSI SET
ADDRESSING MODE DAN FORMATS”.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, semoga makalah ini sangat membantu. Terima kasih.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Set Instruksi (bahasa Inggris: Instruction Set, atau Instruction Set Architecture (ISA))
didefinisikan sebagai suatu aspek dalam arsitektur komputer yang dapat dilihat oleh
para pemrogram. Secara umum, ISA ini mencakup jenis data yang didukung, jenis
instruksi yang dipakai, jenis register, mode pengalamatan, arsitektur memori,
penanganan interupsi, eksepsi, dan operasi I/O eksternalnya (jika ada).

ISA merupakan sebuah spesifikasi dari Pullman semua kode-kode biner (opcode) yang
diimplementasikan dalam bentuk aslinya (native form) dalam sebuah desain
prosesortertentu. Kumpulan opcode tersebut, umumnya disebut sebagai bahasa mesin
(machine language) untuk ISA yang bersangkutan. ISA yang populer digunakan adalah
set instruksi untuk chip Intel x86, IA-64, IBM PowerPC, Motorola 68000, Sun SPARC,
DEC Alpha, dan lain-lain.

ISA kadang-kadang digunakan untuk membedakan kumpulan karakteristik yang


disebut di atas dengan mikroarsitektur prosesor, yang merupakan kumpulan teknik
desain prosesor untuk mengimplementasikan set instruksi (mencakup microcode,
pipeline, sistem cache, manajemen daya, dan lainnya). Komputer-komputer dengan
mikroarsitekturberbeda dapat saling berbagi set instruksi yang sama. Sebagai contoh,
prosesor Intel Pentium dan prosesor AMD Athlon mengimplementasikan versi yang
hampir identik dari set instruksi Intel x86, tetapi jika ditinjau dari desain internalnya,
perbedaannya sangat radikal. Konsep ini dapat diperluas untuk ISA-ISA yang unik
seperti TIMI yang terdapat dalam IBM System/38 dan IBM IAS/400. TIMI merupakan
sebuah ISA yang diimplementasikan sebagai perangkat lunak level rendah yang
berfungsi sebagai mesin virtual. TIMI didesain untuk meningkatkan masa hidup sebuah
platform dan aplikasi yang ditulis untuknya, sehingga mengizinkan platform tersebut
agar dapat dipindahkan ke perangkat keras yang sama sekali berbeda tanpa harus
memodifikasi perangkat lunak (kecuali yang berkaitan dengan TIMI). Hal ini membuat
IBM dapat memindahkan platform AS/400dari arsitek.

Karakteristik Dan Fungsi Set Instruksi :

1. Instruksi ini sering disebut sebagai instruksi mesin (mechine instructions) atau
instruksi komputer (computer instructions).
2. Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dilaksanakan atau
dijalankannya
3. Kumpulan dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat dijalankan oleh
CPU disebut set Instruksi (Instruction Set).

Selain ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut:

1. Operation Repertoire : Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan,
dan berapa sulit operasinya
2. Data Types : tipe/jenis data yang dapat olah
3. Instruction Format : panjangnya, banyaknya alamat, dsb.
4. Register : Banyaknya register yang dapat digunakan
5. Addressing : Mode pengalamatan untuk operand

Format Instruksi :

Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi
tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi
(Instruction Format).

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud set intruksi?


2. Elemen-elemen dari set intruksi?
3. Simbol, Jenis, Desain & Formats set intruksi?
4. Opcode Operand Reference Operand Reference Jenis-Jenis Operand?
5. Control System dan Jumlah alamat?
6. Addressing Mode dan Teknik pengalamatan?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan penulisan sebagai


berikut:

1. Mengetahui apa itu yang dimaksud set intruksi.


2. Mengetahui elemen-elemen set intruksi.
3. Mengetahui simbol, jenis, desain dan formats set intruksi.
4. Mengetahui opcode operand reference operand reference jenis-jenis operand.
5. Mengetahui control system dan jumlah alamat.
6. Mengetahui addressing mode dan Teknik pengalamatan.
PEMBAHASAN

A. SET INSTRUKSI
Set instruksi (instruction set) adalah sekumpulan lengkap instruksi yang dapat
di mengerti oleh sebuah CPU, set instruksi sering juga disebut sebagai bahasa mesin
(machine code), karna aslinya juga berbentuk biner kemudian dimengerti sebagai
bahasa assembly, untuk konsumsi manusia (programmer), biasanya digunakan
representasi yang lebih mudah dimengerti oleh manusia.
Sebuah instruksi terdiri dari sebuah opcode, biasanya bersama dengan beberapa
informasi tambahan seperti darimana asal operand-operand dan kemana hasil-hasil
akan ditempatkan. Subyek umum untuk menspesifikasikan di mana operand-operand
berada (yaitu, alamat-alamatnya) disebut pengalamatan

Pada beberapa mesin, semua instruksi memiliki panjang yang sama, pada
mesin-mesin yang lain mungkin terdapat banyak panjang berbeda. Instruksi-instruksi
mungkin lebih pendek dari, memiliki panjang yang sama seperti, atau lebih panjang
dari panjang word. Membuat semua instruksi memiliki panjang yang sama lebih muda
dilakukan dan membuat pengkodean lebih mudah tetapi sering memboroskan ruang,
karena semua instruksi dengan demikian harus sama panjang seperti instruksi yang
paling panjang.

B. ELEMEN-ELEMEN DARI INSTRUKSI MESIN (SET INSTRUKSI)


a) Operation Code (opcode) : menentukan operasi yang akan dilaksanakan
b) Source Operand Reference : merupakan input bagi operasi yang akan
dilaksanakan
c) Result Operand Reference : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan
d) Next instruction Reference : memberitahu CPU untuk mengambil (fetch) instruksi
berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai.

C. BEBERAPA SIMBOLIK INTRUKSI:

ADD : Add (jumlahkan)

SUB : Subtract (Kurangkan)


MPY/MUL : Multiply (Kalikan)

DIV : Divide (Bagi)

LOAD : Load data dari


register/memory

STOR : Menyimpan data ke


register/memory

MOVE : Memindahkan data dari


satu tempat ke tempat lain

SHR : Shift kanan data

SHL : Shift kiri data .dan lain-lain

A. JENIS INTRUKSI
 Data Processing : Aritmetik (ADD, SUB, dsb) & Logic Instructions (AND,
OR, NOT, SHR, dsb)
 Data Storage (Memory) : Transfer data (STOR, LOAD, MOVE, dsb)
 Data Movement : Input dan Output ke modul I/O
 Program Flow Control : Test and branch instructions (JUMP,dsb).

B. DESAIN SET INSTRUKSI


 Desain set instruksi merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan
banyak aspek, diantaranya adalah:
 Kelengkapan set instruksi
 Ortogonalitas (sifat independensi instruksi)
 Kompatibilitas : – Source code compatibility – Object code Compatibility
 Selain ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut:
 Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan
berapa sulit operasinya
 Data Types: tipe/jenis data yang dapat olah Instruction Format: panjangnya,
banyaknya alamat, dsb.
 Register: Banyaknya register yang dapat digunakan 4.Addressing: Mode
pengalamatan untuk operand
C. FORMAT INSTRUKSI

Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi
tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi
(Instruction Format).

D. OPCODE OPERAND REFERENCE JENIS-JENIS OPERAND


 Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1
 Numbers : - Integer or fixed point - Floating point - Decimal (BCD).
 Characters : - ASCII - EBCDIC.

A. JENIS INSTRUKSI
 Data Movement: I/O instructions.
 Data processing: Arithmetic dan Logic Instructions.
 Data storage: Memory instructions.
 Control: Test and branch instructions.
B. TRANSFER DATA
Fungsi / kegunaan dari transfer data adalah :

 Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas
daripada stack.
 Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan.
 Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
 Menetapkan mode pengalamatan.
Tindakan CPU untuk melakukan transfer data adalah :

1) Memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.


2) Apabila memori dilibatkan :
 Menetapkan alamat memori.
 Menjalankan transformasi alamat memori virtual ke alamat memori
aktual.
 Mengawali pembacaan / penulisan memori.
Operasi set instruksi untuk transfer data :

 MOVE : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan.


 STORE : memindahkan word dari prosesor ke memori.
 LOAD : memindahkan word dari memori ke prosesor.
 EXCHANGE : menukar isi sumber ke tujuan.
 CLEAR / RESET : memindahkan word 0 ke tujuan.
 SET : memindahkan word 1 ke tujuan.
 PUSH : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack.
 POP : memindahkan word dari bagian paling atas sumber.

C. ARITHMETIC
Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic :

 Menset kode-kode kondisi dan flag.


 Transfer data sebelum atau sesudah.
 Melakukan fungsi dalam ALU.
Operasi set instruksi untuk arithmetic :

1) ADD : penjumlahan
2) SUBTRACT : pengurangan.
3) MULTIPLY : perkalian.
4) DIVIDE : pembagian
5) ABSOLUTE
6) NEGATIVE
7) DECREMENT
8) INCREMENT
Operasi set instruksi untuk operasi logical :

 AND, OR, NOT, EXOR


 COMPARE : melakukan perbandingan logika.
 TEST : menguji kondisi tertentu.
 SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada
ujung bit.
 ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang
terjalin.

D. CONVERSI
Tindakan CPU sama dengan arithmetic dan logical.
Instruksi yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format data.
Misalnya pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner.

E. INPUT/OUTPUT
1. Tindakan CPU untuk melakukan INPUT /OUTPUT :
1) Apabila memory mapped I/O maka menentukan alamat memory mapped.
2) perintah ke modul I/O

2. Tindakan CPU untuk transfer control :


 Mengupdate program counter untuk subrutin , call / return.

3. Operasi set instruksi untuk transfer control :


 JUMP (cabang) : pemindahan tidak bersyarat dan memuat PC dengan alamat
tertentu.
 JUMP BERSYARAT : menguji persyaratan tertentu dan memuat PC dengan
alamat tertentu atau tidak melakukan apa tergantung dari
persyaratan.
 JUMP SUBRUTIN : melompat ke alamat tertentu.
 RETURN : mengganti isi PC dan register lainnya yang berasal dari lokasi
tertentu.
 EXECUTE : mengambil operand dari lokasi tertentu dan mengeksekusi
sebagai instruksi
 SKIP : menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya.
 SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan
pada persyaratan
 HALT : menghentikan eksekusi program.
 WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi.
 NO OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan.

E. CONTROL SYSTEM
Hanya dapat dieksekusi ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu atau
sedang mengeksekusi suatu program yang berada dalam area khusus, biasanya
digunakan dalam sistem operasi.
Contoh : membaca atau mengubah register kontrol.
F. JUMLAH ALAMAT (NUMBER OF ADDRESSES)
Salah satu cara tradisional untuk menggambarkan arsitektur prosessor adalah dengan
melihat jumlah alamat yang terkandung dalam setiap instruksinya.

1) Macam-macam instruksi menurut sifat akses terhadap memori atau register :


 Memori To Register Instruction.
 Memori To Memori Instruction.
 Register To Register Instruction.
2) Jumlah alamat maksimum yang mungkin diperlukan dalam sebuah instruksi :
 Empat Alamat ( dua operand, satu hasil, satu untuk alamat instruksi
berikutnya).
 Tiga Alamat (dua operand, satu hasil).
 Dua Alamat (satu operand merangkap hasil, satunya lagi operand).
 Satu Alamat (menggunakan accumulator untuk menyimpan operand dan
hasilnya).
3) Macam-macam instruksi menurut jumlah operasi yang dispesifikasikan :
 O– Address Instruction
 1 – Addreess Instruction.
 N – Address Instruction
 M + N – Address Instruction.

G. ADDRESSING MODE

Jenis-jenis addressing modes


(Teknik Pengalama-tan) yang
paling umum:

 Immediate
 Direct
 Indirect
 Register
 Register Indirect
 Displacement
 Stack
1. Immediate Addressing (Pengalamatan Segera)

Adalah bentuk pengalamatan yang paling sederhana.


Penjelasan :

 Operand benar-benar ada dalam instruksi atau bagian dari intsruksi


 Operand sama dengan field alamat
 Umumnya bilangan akan disimpan dalam bentuk complement dua
 Bit paling kiri sebagai bit tanda
 Ketika operand dimuatkan ke dalam register data, bit tanda digeser ke kiri
hingga maksimum word data
Keuntungan :

 Tidak adanya referensi memori selain dari instruksi yang diperlukan untuk
memperoleh operand
 Menghemat siklus instruksi sehingga proses keseluruhanakan akan cepat
Kekurangan :
 Ukuran bilangan dibatasi oleh ukuran field
Contoh :

 ADD 7 ; tambahkan 7 pada akumulator

2. Direct Addressing (Pengalamatan Langsung)

Penjelasan :

 Teknik ini banyak digunakan pada komputer


lama dan komputer kecil
 Hanya memerlukan sebuah referensi memori
dan tidak memerlukan kalkulus khusus

Kelebihan :
 Field alamat berisi efektif address sebuah operand
Kekurangan :
 Keterbatasan field alamat karena panjang field alamat biasanya lebih kecil
dibandingkan panjang word
Contoh :

 ADD A ; tambahkan isi pada lokasi alamat A ke akumulator

3. Indirect Addressing (Pengalamatan tak langsung)

Penjelasan :

 Merupakan mode pengalamatan tak langsung


 Field alamat mengacu pada alamat word di
alamat memori, yang pada gilirannya akan berisi
alamat operand yang Panjang

Kelebihan :

 Ruang bagi alamat menjadi besar sehingga semakin banyak alamat yang dapat
referensi
Kekurangan :

 Diperlukan referensi memori ganda dalam satu fetch sehingga memperlambat


proses operasi
Contoh :

 ADD (A) ; tambahkan isi memori yang ditunjuk oleh isi alamat A ke
akumulator.

4. Register addressing (Pengalamatan Register)

Penjelasan :

 Metode pengalamatan register mirip dengan


mode pengalamatan langsung
 Perbedaanya terletak pada field alamat yang
mengacu pada register, bukan pada memori utama
 Field yang mereferensi register memiliki
panjang 3 atau 4 bit, sehingga dapat mereferensi 8
atau 16 register general purpose
Keuntungan :

 Diperlukan field alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan
referensi memori
 Akses ke register lebih cepat daripada akses ke memori, sehingga proses
eksekusi akan lebih cepat
Kerugian :

 Ruang alamat menjadi terbatas

5. Register indirect addressing (Pengalamatan tak-langsung register)


Contoh :
Penjelasan :

 Metode pengalamatan register


tidak langsung mirip dengan mode
pengalamatan tidak langsung.
 Perbedaannya adalah field
alamat mengacu pada alamat
register.
 Letak operand berada pada
memori yang dituju oleh isi register.
 Keuntungan dan keterbatasan pengalamatan register tidak langsung pada
dasarnya sama dengan pengalamatan tidak langsung.
 Keterbatasan field alamat diatasi dengan pengaksesan memori yang tidak
langsung sehingga alamat yang dapat direferensi makin banyak.
 Dalam satu siklus pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan
register tidak langsung hanya menggunakan satu referensi memori utama
sehingga lebih cepat daripada mode pengalamatan tidak langsung.

6. Displacement addressing
Penjelasan :

 Menggabungkan kemampuan pengalamatan langsung dan pengalamatan


register tidak langsung
 Mode ini mensyaratkan instruksi memiliki dua buah field alamat, sedikitnya
sebuah field yang eksplisit
 Operand berada pada alamat A ditambahkan isi register
 Tiga model displacement
 Relative
addressing : register
yang direferensi secara
implisit adalah Program
Counter (PC)
 Alamat efektif
didapatkan dari alamat
instruksi saat itu
ditambahkan ke field alamat
 Memanfaatkan konsep lokalitas memori untuk menyediakan operand-operand
berikutnya
 Base register addressing : register yang direferensi berisi sebuah alamat
memori dan field alamat berisi perpindahan dari alamat itu
 Referensi register dapat eksplisit maupun implisit
 Memanfaatkan konsep lokalitas memori
 Indexing : field alamat mereferensi alamat memori utama, dan register yang
direferensikan berisi pemindahan positif dari alamat tersebut
 Merupakan kebalikan dari mode base register
 Field alamat dianggap sebagai alamat memori dalam indexing
 Manfaat penting dari indexing adalah untuk eksekusi program-pprogram
iteratif
Contoh :

 Field eksplisit bernilai A dan field imlisit mengarah pada register

7. Stack addressing
Penjelasan :
 Stack adalah array lokasi yang linier = pushdown list = last-in-firs-out
 Stack merupakan blok lokasi yang terbaik
 Btir ditambahkan ke puncak stack sehingga setiap blok akan terisi secara
parsial
 Yang berkaitan dengan stack adalah pointer yang nilainya merupakan alamat
bagian paling atas stack
 Dua elemen teratas stack dapat berada di dalam register CPU, yang dalam hal
ini stack pointer mereferensi ke elemen ketiga stack
 Stack pointer tetap berada dalam register
 Dengan demikian, referensi-referensi ke lokasi stack di dalam memori pada
dasarnya merupakan pengalamatan register tidak langsung
KESIMPULAN
Dapat di simpukan bahwa instruksi-instruksi mesin harus mampu mengolah
data sebagai implementasi keinginan-keinginan kita Set instruksi (instruction set)
adalah sekumpulan lengkap instruksi yang dapat di mengerti oleh sebuah CPU, set
instruksi sering juga disebut sebagai bahasa mesin (machine code), karna aslinya juga
berbentuk biner kemudian dimengerti sebagai bahasa assembly, untuk konsumsi
manusia (programmer), biasanya digunakan representasi yang lebih mudah dimengerti
oleh manusia.

Di dalam sebuah instruksi terdapat beberapa elemen-elemen instruksi:

1. Operation code (Op code)


2. Source Operand reference
3. Result Operand reference
4. Next Instruction Reference

Set instruksi merupakan eksekusi dari sebuah instruksi-instruksi yang berbeda yang
dapat dijalankan CPU disebut juga Instruction Set. Operasi dari CPU membaca intruksi
dari memori dan ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dilaksanakan atau
dijalankannya.
DAFTAR PUSTAKA
adikartakusuma, 2015. PENGENALAN 11 Instruction Sets:Addressing Modes and
Formats. Ilmu Komputer. URL
https://adikartakusuma.wordpress.com/2015/11/13/pengenalan-11-instruction-
setsaddressing-modes-and-formats/ (accessed 2.4.20).

Jovanangga, 2012. G Arthur Erlangga Blog’s: SET INSTRUKSI DAN TEKNIK


PENGALAMATAN DALAM KOMPUTER. G Arthur Erlangga Blog’s. URL
http://jovanangga.blogspot.com/2012/11/set-instruksi-dan-teknik-
pengalamatan.html (accessed 2.8.20).

MAKALAH SET INSTRUKSI ~ Intan Melda Mulya [WWW Document], n.d. URL
https://intanmeldam.blogspot.com/2018/01/makalah-set-instruksi.html
(accessed 2.5.20).

Mode Pengalamatan, 2013. . Pena Wikara. URL


https://penawikara.wordpress.com/2013/05/31/mode-pengalamatan/ (accessed
2.4.20).

Shinigami: Arsitektur Set Instruksi, n.d. . Shinigami. URL


http://googleshinigami.blogspot.com/2012/11/arsitektur-set-instruksi.html
(accessed 2.8.20).

Unknown, 2015a. MODE AN FORMAT SET INSTRUKSI. MAKALAH


TENTANG MODE DAN FORMAT SET INSTRUKSI. URL
http://tugassikom1rizkyareyzaa.blogspot.com/ (accessed 2.5.20).

Unknown, 2015b. SUNWORLD: MAKALAH MODE DAN FORMAT


PENGALAMATAN SET INTRUKSI. SUNWORLD. URL
http://laylinuraini.blogspot.com/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
(accessed 2.8.20).

Unknown, 2014. yora ramadhani: Intruksi Set Addressing Mode Dan Formats. yora
ramadhani. URL http://yoraphitarhamadhani.blogspot.com/2014/12/intruksi-
set-addressing-mode-dan-formats.html (accessed 2.4.20).

Unknown, n.d. Tutorial Addressing pada Mikroprosesor x86. URL


http://jati.stta.ac.id/2013/06/tutorial-addressing-pada-mikroprosesor.html
(accessed 2.5.20a).
Unknown, n.d. Materi 11 : Instruction Sets:Addressing Modes and Formats [WWW
Document]. BAHRUL ULUM. URL http://bahrul-
ulum1995.blogspot.com/2015/11/materi-11-instruction-setsaddressing.html
(accessed 2.8.20b).

Anda mungkin juga menyukai