Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah

Pengantar Pendidikan Kejuruan

Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar
Vocational Education
a Gough , 2012 : 5-6
b Sudira, 2010 : 4-6

Istilah

1 Pendidikan Kejuruan
a AVA
b UNEVOC
Pengertian c Skilbeck
d Brown, Kirpal, & Rauner

e Prosser & Quigley


Gough , 2012 : 5-6

1) Vocational education (VE)

2) Technical education (TE)

3) Technical vocational education (TVE)

4) Occupational education (OE)


Vocational education and training
5)
(VET)vocational education (VE)
6) Professional and vocational education (PVE)
Gough , 2012 : 5-6

7) Career and technical education (CTE)

8) Workforce education (WE)

9) Workplace education
Sudira, 2010 : 4-6

1) Further education and training (FET)


Vocational and technical education and training
2)
(VTET)
3) Vocational and technical education (VTE)

CTE, VTE, dan career center (CC) digunakan


di Amerika

Inggris dan Afrika Selatan menggunakan istilah FET

Asia Tenggara menggunakan istilah VTET, dan


Australia menggunakan istilah VET dan VTE
The American Vocational Asociation (AVA) menjelaskan
vocational education as education designed to develop skills,
abilities, understandings, attitudes, work habits, and
apreciations needed by workers to enter and make progress in
employment on a useful and productive basis (Thompson,
1973 :111)

UNEVOC mendefinisikan pendidikan kejuruan sebagai the


acquisition of knowledge and skills for the world of work
Gough, 2010 :1.
Skilbeck dkk menambahkan, vocational refers to those
educational function and process which purport to prepare and
equip individuals and groups for working life whether or not in
the form of paid employment (Skilbeck, et.al, 1994 :3).

Brown, Kirpal, & Rauner (2007:25) berpendapat bahwa


“vocational training and skills acquisition highly influence the
development of work related identities”.
Prosser & Quigley (1950 : 2) menyatakan bahwa “if the concept
of education just suggested be accepted, then vocational
education becomes the part of the total experiences of the
individual whereby he learns succesfully to carry on a gainful
occupation”.
Husaini (2012 : 7) menyatakan bahwa pendidikan
kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan lulusannya
yang mampu dan mau bekerja sesuai dengan bidang
keahliannya.

Menurut Kuswana (2013 : 157) pendidikan vokasi


(kejuruan) diselenggerakan pada suatu lembaga berupa
institusi bidang pendidikan (sekunder, pos sekunder
perguruan tinggi teknik yang dikendalikan pemerintah,
atau masyarakat industri.
“Pendidikan kejuruan merupakan jenis
pendidikan yang berbeda dari pendidikan lainnya
karena diarahkan untuk mengembangkan
pemahaman, sikap, dan kebiasaan kerja yang
berguna bagi individu sehingga dapat memenuhi
kebutuhan sosial, politik, dan ekonomi”.
1. Orientasi pada kinerja individu dalam dunia kerja.
2. Jastifikasi khusus pada kebutuhan nyata di lapangan
3. Fokus kurikulum pada aspek-aspek psikomotorik,
afektif, dan kognitif
4. Tolok ukur keberhasilan tidak hanya terbatas di
sekolah
5. Kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja
6. Memerlukan sarana dan prasarana yang memadai
7. Adanya dukungan masyarakat (Masriam Bukit,
2014)

Anda mungkin juga menyukai