Anda di halaman 1dari 15

PENULISAN KARYA ILMIAH

KELOMPOK 9
DAVID ABADI PURBA
FADLI AGUS TRIANSYAH
LIESDHA ARDYATI
RUTH DAMAYANTI
Pengertian Karya Ilmiah
Kata Karya dapat diartikan dengan hasil perbuatan atau ciptaan
(terutama hasil karangan). Lalu kata ilmiah dapat diartikan dengan sifat
ilmu atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Jadi, dapat dinyatakan
bahwa karya ilmiah adalah karangan yang bersifat ilmu atau memenuhi
syarat ilmu pengetahuan.
Ada empat prinsip utama tentang pengertian ilmiah. Pertama, karya
ilmiah bersifat objektif. Artinya penulis tidak boleh memasukkan unsur
subjektifnya kedalam karyanya. Kedua, segala sesuatu yang
dikemukakan penulis, harus berdasarkan data. Ketiga, penyimpulan-
penyimpulan di dalamnya berpola induktif dan deduktif. Keempat,
pembahasan datanya berdasarkan rasio.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah adalah
karangan yang pembicatannya bersifat objektif, berdasarkan data dan
penyimpulan penemuan di dalamnya berpola induktif dan deduktif
serta pembahasan datanya bersifat rasio. Yang termasuk ke dalam
jenis karya ilmiah ini adalah makalah, tesis disertasi dan sebagainya.
Topik harus bermanfaat dan layak di bahas
Topik cukup menarik, terutama bagi penulis
Topik dikenal baik. Ini berarti topik yang dipilih, harus
topik yang dikuasai atau diketahui penulis sendiri

Bahan yang diperlukan untuk membicarakan topik itu, dapat


diperoleh dan cukup memadai

Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit


Pembatasan Topik
Topik yang terlalu umum atau luas, yang tidak sesuai
dengan kemampuan penulis untuk
membicarakannya, dapat dibatasi ruang lingkupnya.
Hal ini dilakukan agar penulis tidak hanyut dalam
suatu persoalan yang tidak habis-habisnya dan dapat
menulis dengan suatu tujuan khusus. Topik yang
cukup berbatas unutk dibahas, misalnya penanganan
dan pencegahan klaim pada PT Djakarta Llyod Cabang
Medan-Belawan, pembudidayaan kerang mutiara di
Maluku Selatan dan sebagainya. Proses pembatasan
topik ini dapat dipermudah dengan cara membuat
diagram jam, diagram pohon atau piramid terbalik.
Penentuan Judul

Dalam karya ilmiah, judul harus dipikirkan


secara serius dengan mengingat beberapa
syarat berikut, yaitu:
• Judul harus sesuai dengan topik atau isi
karya ilmiah beserta jangkauannya.
• Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk
frase benda bukan dalam bentuk kalimat.
• Judul karya ilmiah diusahakan sesingkat
mungkin,
• Judul karya ilmiah harus dinyatakan
secara jelas.
Perumusan Tema
Untuk memenuhi keperluan penyusunan sebuah rangka penulisan
ilmiah, rumusan tema harus berbentuk kalimat. Rumusan singkat yang
mengandung tema dasar sebuah karya ilmiah, disebut tesis. Ini berarti
bahwa ada gagasan sentral yang menonjol. Bila tulisan itu tidak
menonjolkan suatu gagasan utama, maka yang ingin disampaikan,
dapat dinyatakan dalam bentuk penjelasan singkat. Rumusan singkat
yang tidak menekankan tema dasar disebut pengungkapan maksud.

Dalam pengungkapan maksud, topik dan tujuan pembicaraan hanya


menjadi keterangan-keterangan kalimat itu. Yang menjadi pemikiran
pokok kalimat adalah penulis dan maksud penulis. Maksud penulis
biasanya dinyatakan dengan kata-kata seperti akan menceritakan, akan
menggambarkan, akan menguraikan, akan mengisahkan, dan
sebagainya.
Pengumpulan Bahan
Bahan penulisan adalah semua informasi atau data yang
relevan digunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Data itu
mungkin merupakan teori, contoh, rincian, dan detail,
perbandingan, fakta, hubungan, sebab-akibat, pengujian dan
pembuktian, angka-angka, kutipan, gagasan, dan sebagainya
yang dapat membantu penulis dalam mengembangkan tema.
Sumber utama bahan penulisan adalah pengalaman dan
inferensi dari pengalaman.
Yang dimaksud dengan pengalaman sumber adalah
keseluruhan pengatahuan yang diperoleh melalui panca
indera. Sedangkan inferensi adalah kesimpulan atau nilai
yang tertarik dari pengalaman, dan inferensi ini kemudian
menjadi bagian pengalaman dan mungkin dijadikan sebagai
sumber inferensi baru. Bahan penulisan yang diperoleh dari
pengalaman, mungkin didapat melalui dua sumber, yaitu
observasi langsung atau melalui bacaan.
Penyusunan Kerangka Makalah
Kerangka makalah dapat juga disebut rancang bagan makalah. Menyusun
kerangka berarti memecahkan tema ke dalam gagasan-gagasan. Kerangka
itu dapat berbentuk kerangka topik dan dapat pula berbentuk kerangka
kalimat. Butir-butir kerangka topik terdiri dari topik-topik yang berbentuk
kata atau frase, sedangkan butir-butir kerangka kalimat lebih bisa
mengarahkan penulisan jika dibandingkan dengan kerangka topik.
TEMA : Dalam rangka peningkatan kualitas penanganan klaim
PT Djakarta Lloyd Cabang Medan – Belawan, hendaknya
kendala-kendala dalam proses penanganan dan
pencegahannya ditanggulangi secara tepat dan cepat.
PENDAHULUAN
I. Proses penanganan
II. Pencegahannya
III. Kendala-kendala
IV. Penanggulangannya
PENUTUP
PENULISAN MAKALAH

Penulisan Pendahuluan

Penulisan Pembahasan
Enumerasi

Enumerasi adalah tata cara penomoran butir-butir pembicaraan dalam
penulisan makalah. Tata cara penomoran bermacam-macam. Kalau
diperhatikan penomoran butir-butir pembicaraan dalam setiap gambar
sistematika makalah , dapat diketahui bahwa tata cara penomoran dalam
penulisan makalah menyangkut penentuan tanda unntuk menunjukan urutan
butir-butir pembicaraan.
Lalu, tanda itu bermacam-macam, antara lain angka (angka arab atau romawi)
huruf (huruf kapital dan huruf kecil), besarnya huruf kapital (harus lebih kecil
dari pada huruf kapital yang digunakan untuk penulisan judul), dan
sebagainya.
Selain itu, tata cara penomoran itu menyangkut penentuan cara mengurangi
pembagaian pembahasan. Penulis harus menentukan apakah butir-butir
pembicaraan bagian pembahasan ditunjukkan dengan penomoran atau
ditunjukkan dengan menggunakan unsur bahasa sebagai penanda seperti kata
pertama, kedua, ketiga, lebih lanjut, akhirnya, sebaliknya, dan sebagainya.
Penulisan Kutipan
Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapatan yang dikutip dari sumber
tertulis untuk mendukung atau memperjelas argumen, posisi, atau opini
penulis dalam suatu karya ilmiah. Ini berarti bahwa semua kutipan, baik
berupa faka, ide, opini, maupun pernyataan, yang terdapat dalam suatu
karya ilmiah, bukan milik penulis itu sendiri.
Untuk memperjelas informasi di atas, berikut ini diberikan contoh
penulisan kutipan :
 Danim (2006:139) menyatakan “Kemampuan sekolah dibidang
penganggaran hanya salah satu aspek dari persoalan manajemen
pendidikan dan pelatihan kita, kegiatan penelitian dan pengembangan”.
 Jefkins (1996) berpendapat “Surat kabartidak harus mewakili kelas,
pollitik, agama, etnis, dan bahasa akan tetapi majalah biasanya mewakili
tiap-tiap minat khusus tertentu”.
Ada dua istilah yang dapat dipakai untuk menemani bagian karya
tulis, tempat sejumlah rujukan didaftrkan, yaitu daftar pustaka dan
daftar rujukan. Kedua istilah itu mempunyai konsep yang berbeda.
Daftar pustaka (bibliografi) adalah sejumlah rujukan yang menjadi
sumber kutipan dan yang memberi dukungan secara tidak langsung
(tidak dikutip). Sedangkan daftar semua sumber kutipan yanng
digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis.
 Bagaimana daftar rujukan ? pedomanilah petunjuk penulisan
daftar rujukan yang dibawah ini.
 Nama penulis ditulis tanpa gelar.
 Identitas setiap buku rujukan diketik satu spasi dan jarak spasi
untuk identitas buku berikutnya.
 Buku-buku rujukan setiap buku didaftarkan secara alpabetis dapat
dijelaskan nomor urut.
 Urutan identitas setiap buku dalam penulisannya dapat dijelaskan
sebagai berikut :
 Nama penulis (tanpa gelar. Tahun terbit. Judul buku.
Nama kota tempat penerbitan. Nama penerbit.
Dalam hal ini, judul buku harus digaris bawahi atau
dicetak dengan huruf miring.
 Penulisan nama keluarga mendahului penulisan nama
diri penulis dan dipisahkan dengan tanda koma.
 Bila buku ini ditulis oleh dua orang penulis, disisipkan
kata dan di antara kedua nama penulis.
 Bila buku ini ditulis dari dua orang, yang ditulis hanya
nama penulis pertama dengan menambahkan
singkatan dkk, di belakangnya.
REVISI
 Jika konsep karya ilmiah sudah selesai, maka konsep perlu dibaca kembali. Mungkin
konsep itu perlu direvisi, dikurangi atau kalau perlu diperluas. Sebenernya revisi ini sudah
juga dilakukan pada tahap penulisan berlangsung. Namun, setelah konsep selesai ditulis,
revisi secara menyeluruh dilakukan sebelum ditulis atau diketik kembali.
 Oleh karena itu, pada tahap ini penulis meneliti konsep atau naskah karya ilmiah
secara menyeluruh tentang sistematika, ejaan,penggunan bahasa (pemilihan kata, kalimat,
dan paragraf), kutipan rujukan, dan sebagainya. Jika karya ilmiah itu jenis makalah, maka
konsepnya sudah dapat diketik dan diajukan agar dapat dipublikasikan melalui media
cetak, seminar, konvensi, diskusi panel, dan sebagainya.
KESIMPULAN
 Dari pembahasan yang telah dijelaskan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa, karya ilmiah adalah
karangan yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat
ilmu pengetahuan. Karya ilmiah juga biasa disebut
karangan yang pembicaranya bersifat objektif. Karya
ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti, makalah,
kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai,
opini, dan fiksi.
 Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara
lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas
dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam
suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai