Anda di halaman 1dari 4

3.

Orang yang menghasilkan teks akademik adalah seorang akademis, seperti


mahasiswa, guru, dosen, peneliti, dan orang orang lainnya yang berkaitan dengan hal -
hal akademik. Sedangkan yang memanfaatkan teks akademik adalah masyarakat
umum dan kebanyakan mahasiswa.

4. TUJUAN

Penulisan akademik adalah sebuah alat atau sarana pelatihan/penugasan yang


dirancang khusus oleh dosen bagi para mahasiswanya untuk melakukan eksplorasi
sebuah topik yang menarik minat mereka dari program studi yang mereka tempuh.
Dalam menulis akademik mereka memiliki kebebasan untuk memilih topik,
mengekspresikan gagasan mereka sendiri, dan memilih pembaca yang tertarik dengan
gagasan yang mereka pikirkan. Penulisan akademik memiliki sejumlah tujuan, di
antaranya adalah:

(1) menyebarluaskan sejumlah pemikiran dan temuan kita serta membenarkan


jawaban kita dengan logika dan sejumlah bukti;

(2) agar kita dapat mengembangkan keterampilan dalam melakukan penelitian,


mengevaluasi informasi, mengorganisasikan gagasan, berdebat, menanggapi argumen
orang lain, menganalisis, dan mengekspresikan diri kita secara jelas dalam bentuk
tulisan; dan

(3) untuk dapat memiliki kemampuan menyajikan informasi dalam rangka


menampilkan pemahaman yang jelas tentang subjek tertentu dalam berbagai cara
(deskriptif, eksposisi, persuasif, naratif, dan lain-lain).

(4) Untuk membuat laporan resmi seperti skripsi, proposal dan lain sebagainya.

5. KARAKTERISTIK TEKS AKADEMIK

Penulisan akademik berbeda dengan penulisan jurnalistik atau sastra. Penulisan


akademik memiliki sejumlah karakteristik, di antaranya adalah:

(1) Selalu berhubungan dengan fakta-fakta dan data-data.

(2) Ditulis dengan bahasa formal, memiliki struktur yang jelas dan baku, serta
mengandung daftar pustaka atau referensi.

(3) Didasarkan pada penilaian gagasan kritis dan informasi yang kompleks, bersifat
objektif, serta didasarkan pada hal-hal yang dapat dilihat atau diukur.

(4) Gagasan atau argumen yang disampaikan harus didukung oleh bukti-bukti yang
kuat untuk meyakinkan pembaca.

(5) Mengandung kejelasan dalam hal pesan yang ingin disampaikan.

6. PRINSIP TEKS AKADEMIK

Menurut Whitaker (2009) sedikitnya ada sepuluh prinsip penulisan akademik, yaitu:

(1) Memiliki Tujuan yang jelas.


Umumnya tujuan makalah kita adalah untuk menjawab pertanyaan yang kita
ajukan sebagai pertanyaan tema kita. Pertanyaan kita memberi kita tujuan.
Tujuan paling umum dalam menulis akademik adalah untuk membujuk,
menganalisis/ mensintesis, dan menginformasikan.
• Tujuan membujuk (persuasif) adalah untuk mengubah sudut pandang
pembaca tentang topik yang tersebut, dengan sejumlah alasan dan bukti yang
kita tawarkan. Itulah sebabnya tulisan ini masuk ke dalam tulisan
argumentatif.
• Tujuan analisis atau sintesis adalah untuk menjelaskan dan mengevaluasi
kemungkinan jawaban untuk pertanyaan kita, memilih jawaban terbaik
berdasarkan kriteria kita sendiri. Tugas penulisan akademik jenis ini sering
berupa penyelidikan sebab-sebab, memeriksa efek, mengevaluasi efektivitas,
menilai cara untuk menyelesaikan masalah, menemukan hubungan antara
berbagai ide, atau menganalisis argumen orang lain. Contoh penulisan ini
termasuk makalah analisis dan analisis kritis.
• Tujuan informatif adalah untuk menjelaskan kemungkinan jawaban untuk
pertanyaan kita, memberikan informasi baru kepada pembaca tentang topik
kita.
(2) Ada Keterlibatan Pembaca.
Seperti halnya semua tulisan, penulisan akademik ditujukan ke pembaca
khusus. Pembaca khusus kita ini bisa sesama mahasiswa yang memiliki
tingkat pengetahuan yang sama dengan kita, atau yang sebidang disiplin
keilmuannya sehingga pembaca tertarik pada topik yang kita tulis. Dengan
demikian kita harus melibatkan mereka dengan gagasan-gagasan kita,
sehingga dapat menarik minat mereka dengan gaya tulisan kita.
(3) Ada kejelasan sudut pandang.
Menulis akademik, bukan hanya memuat daftar fakta-fakta atau ringkasan
sumber, lebih dari itu tujuan penulisan akademik adalah untuk menunjukkan
apa yang kita pikirkan. Seperti menulis makalah misalnya kita akan memiliki
dan mendukung gagasan orisinal tentang tema kita sendiri. Hal inilah yang
disebut pernyataan tesis, yang merupakan jawaban kita untuk pertanyaan
tersebut.
(4) Memiliki Fokus Tunggal.
Artinya setiap paragraf (bahkan setiap kalimat) dalam makalah kita harus
ditujukan seluruhnya untuk mendukung pernyataan tesis kita.
(5) Disusun secara sistematis dan logis.
Penulisan akademik mengikuti pola organisasi standar. Untuk makalah
akademik, ada pendahuluan, tubuh tulisan dan kesimpulan. Setiap paragraf
secara logis mengarah ke hal-hal berikutnya, yakni:
• Pendahuluan harus menarik perhatian pembaca, memberikan latar belakang
informasi, dan biarkan pembaca tahu apa yang diharapkan. Bagian ini juga
mengandung pernyataan tesis.
• Paragraf tubuh tulisan harus mendukung pernyataan tesis. Setiap paragraf
tubuh memiliki satu poin utama untuk mendukung tesis, yang disebut dalam
kalimat topik. Setiap poin ini kemudian didukung dalam paragraf dengan
sejumlah alasan dan bukti logis. Setiap kalimat terhubung dengan yang
sebelum dan sesudahnya. Sehingga pembaca tidak kesulitan untuk
menemukan hubungan antara gagasan satu dengan gagasan lainnya.
(6) Dukungan kuat.
Setiap paragraf yang terdapat pada tubuh tulisan akan memiliki dukungan
yang memadai dan relevan untuk kalimat topik dan pernyataan tesis.
Dukungan ini dapat berupa fakta, contoh, deskripsi, pengalaman pribadi, dan
pendapat dan kutipan para ahli.
(7) Penjelasan yang Jelas dan Lengkap.
Ini sangat penting! Sebagai penulis, kita perlu untuk melakukan semua
pekerjaan untuk pembaca. Pembaca seharusnya tidak perlu berpikir keras
memahami ide, logika, atau organisasi yang kita susun.
(8) Penggunaan Penelitian yang Efektif.
Makalah kita harus merujuk ke berbagai sumber yang relatif baru (terkini),
berkualitas tinggi, profesional dan akademis. Kita akan menggunakan
penelitian kita untuk mendukung gagasan kita sendiri; oleh karena itu, kita
harus dapat mengintegrasikan ke dalam tulisan kita dalam bentuk sintesis. Jadi
tidak disajikan terpisah. Hal itu berarti bahwa bahan-bahan sumber akan
diperkenalkan, dianalisis, dijelaskan, dan kemudian dikutip atau dirujuk.
(9) Gunakan Gaya Selingkung.
Untuk menyajikan rujukan dapat menggunakan panduan menulis. Salah
satunya adalah panduan penulisan atau gaya selingkung APA (American
Psychology Asocation), sebagaimana digunakan dalam penulisan buku ini,
baik untuk menyajikan rujukan dalam teks (intext citation), daftar rujukan atau
pustaka (references) dan formatnya.
(10) Gaya menulis.
Dalam hal gaya menulis kita harus menggunakan kata-kata kita sendiri kapan
saja. Yang terpenting adalah dalam gaya tulisan kita harus jelas, ringkas dan
mudah dibaca. Dan yang terpenting adalah tulisan kita tidak mengandung
kesalahan tata bahasa, ejaan, tanda baca, atau kosa kata dalam penulisan
akademik. Kesalahan yang sampai dibaca oleh pembaca menandakan bahwa
kita kurang teliti. Penulisan Akademik: Konsep, Jenis, dan Langkah-Langkah
Penulisannya 9 Dan akhirnya, yang terpenting dari semua aturan tersebut
adalah kita harus mengikuti selalu arahan dan bimbingan dari dosen atau
instruktur kita. Karena setiap dosen atau instruktur memiliki alasan tersendiri
untuk memberi kita tugas, sudah tentu persyaratan yang diberikan setiap dosen
atau instruktur mungkin berbeda. Karena itu ikutilah petunjuk mereka agar
kita mendapatkan hasil maksimal dari tugas penulisan akademik yang kita
buat.

Anda mungkin juga menyukai