Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

Oleh:
1. Anisa Latifa (1910823003)
2. Deby Rahmadani (1910822001)
3. Frestika Rani Oktavia (1010821003)
4. Nela Nengsih
5. Shinta Rachma Dhani
6. Syinta Permata Baron

Dosen Pengampu:
Meksi Rahma Nesti, M.hum.

JURUSAN ANTROPOLOGI SOSIAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
Kata Pengantar

Assalammua’laikum wr.wb.

Puji syukur atas berkat rahmat Allah Yang Maha Esa, kami telah diberi kesempatan untuk
menyusun sebuah makalah dengan mata kuliah “Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan
Ilmiah” dengan pembahasan mengenai Kalimat Catata kaki : Pengertian Catatan kaki, Fungsi
catatan kaki, dan tempat catatan kaki yang akan kami jelaskan sebaik mungkin. Kami sebagai
penyusun berharap semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi pembaca serta
menambah pengetahuan.

Karena keterbatasan kemampuan penyusun, makalah ini tidak terlepas dari kekurangan,
kritik, dan saran yang bersifat konstruktif, sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran
dari berbagai pihak.

Padang, 13 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................2

Daftar Isi...................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................4
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah...............................................................4
1.4 Maksud Pembuatan Makalah..................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Catatan kaki....................................................................................5

2.2 Fungsi catatan kaki........................................................................................5

2.3 Tempat catatan kaki.....................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................... 9

3.2 Saran................................................................................................................. 9

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang
baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain.
Unsur-unsur yang terkait tersebut memegang peran penting dalam menjaga keutuhan
bahasa indonesia itu sendiri.
Dalam makalah ini tema yang akan dibahas adalah catatan kaki. Pembahasan ini
dilatar belakangi karena untuk menulis sebuah karya dan karangan ilmiah harus
memiliki unsur ini. Oleh sebab itu, kami rasa penting untuk mengingatkan kembali
kepada penulis dan pembaca agar memperhatikan sebuah aturan dan kaidah penulisan
yang benar.
Catatan kaki yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa indonesia harus
diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah. Sebagian
besar orang belum memahami dan mempelajari tentang catatan kaki bahkan
mengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak begitu penting. Dalam
kesempatan ini sangat penting bagi kita semua dalam penulisan suatu karangan ilmiah
agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar

B.Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara penggunaan dan contoh catatan
kaki serta cara penulisannya?

B. Tujuan
1. Memberikan dasar pengetahuan mengenai cara catatan kak.
2. Mempelajari beberapa contoh penulisan catatan kaki
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan catatan kaki dengan
baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Catatan kaki adalah keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki
halaman karangan yang bersangkutan (GORYS KERAF,1994:193).Ctatan kaki dapat berupa
rujukan bahan penulisan yang dijadikan sumber dan dapat pula berupa keterangan tambahan.

Catatan kaki atau yang juga dikenal dengan istilah FOOT NOT adalah daftar
keterangan khusus yang ditulis dibagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan
ilmiah.atau secara lengkap,catatan kaki adalah keterangan tambahan yang terletak dibagian
bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiaholeh sebuah garis sepanjang 20 ketukan
(20 karakter).

B. Fungsi catatan kaki


a. Catatan kaki yang berupa referensi
1. Fungsi akademis :
 Memberikan dukungan argumentasi atau pembuktian
 Pembuktian (rujukan ) kutipan naskah
 Memperluas makna imformasi bahasan dalam naskah
 Penunjukan adanya bagian lain dalam naskah yang dapat ditelusuri
kebenaran faktanya.
 Menunjukkan objektifitas kualitas karangan.
 Memudahkan penilaian sumber data.
 Memudahkan pembedaan data pustaka dan keterangan tambahan
 Mencegah pengulangan data pustaka
 Memudahkan meninjauan kembali penggunaan referensi
 Memudahkan penyuntingan data pustaka,dan
 Menunjukkan kualitas kecerdasan akademis penulisannya.
2. Fungsi etika (MORAL)
 Pengakuan dan penghargaan kepada penulis sumber informasi
 Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi
 Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat
 Menunjukkan etika dan kejujuran intelektual,bukan plagiat,dan
 Menunjukkan kesatuan akademis pribadi penulisnya,
3. Fungsi estetika
 Mempertinggi nilai keindahan perwajahan (halaman),
 Membentuk variasi format penulisan
 Memberikan kesan dinamis sehingga lebih menarik dan
 Menyenangkan pembacanya
b. Catatan kaki yang berupa keterangan tambahan:
1. Memberikan penjelasan (keterangan)tambahan
2. Memperjelas konsep,istilah,definisi,komentar,atauuraian tambahan tanpa
mengganggu proses pemahaman uraian
3. Tidak mengganggu fokus analisis atau pembahasan
4. Meningkatkan kualitas karangan dan mempertinggi nilai estetika

C.Tempat catatan kaki


1. Catatankaki dan uraian pada halaman yang sama pada bagian bawah digunakan dalam
skripsi,tesis,disertasi,buku,atau karangan ilmiah formal lainnya.
2. Catatan kaki pada akhir bab digunakan untuk karangan populer
3. Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan berbentuk artikel untuk
surat kabar,jurnal,majalah,laporan yang tidak menggunakan pembagian bab atau
essay dalam kumpulan essay.

Penempatan catatan kaki harus konsisten.misalnya penempatan catatan kaki pada kaki
halaman pertama.penempatan ini dilakukan seterusnya dengan cara yang sama sampai
dengan halaman terakhir.jika menggunakan cara penempatan pada kaki bab,cara yang sama
harus dilakukansampai dengan akhir seluruh bab.

1.1. Penulisan catatan kaki


1. Catatan kaki dipisahkan 3spasi jadi naskah halaman yang sama.
2. Antar catatan kaki dipisahkan dengan 1spasi.
3. Catatan kaki lebih dari 2 baris diektik dengan 1spasi.
4. Catatan kaki diketik sejajar dengan margin.
5. Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal,diberi nomor urut mulai dari nomor 1 untuk
catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai dengan akhir bab.pada setiap
awal bab baru berikutnya catatan kaki dimulai dari nomor 1.laporan atau karangan
tanpa bab,catatan kaki ditulis pada akhir karangan.
6. Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apapun.
7. Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya,misalnya font 10.

Catatan kaki yang merupakan rujukan atau data pustaka ditulis berdasarkan cara berikut
ini:

1. Nama pengarang tanpa dibalik urutannya atau sama dengan nama pengarang yang
tertulis pada buku diikuti koma.
2. Jika nama dalam tertulis lengkap disertai dengan gelar akademis,catatan kaki
mencantumkan gelar tersebut.
3. Judul karangan dicetak miring,tidak diikuti koma.
4. Nama penerbit dan angka tahun diapit tanda kurung diikuti koma.
5. Nama halaman dapat disingkat hlm/h. Angka nomor halaman diakhiri titik (.).
Contohnya :
william N. Duun, Analisis KEBIJAKSANAAN PUBLIK, terj.Muhajir
Darwin,(Yogyakarta : Hanindita, 2001), 20-32.

1.2. bid.,Op.Cit. dan Loc.Cit.:


Singkatan ini digunakan untuk memendekkan informasi pustaka dalam catatan kaki.
Penulisan harus memperhatikan persyaratan baku yang sudah lazim

1) Ibid
(1) Ibid singkatan kata ibidum berarti ditempat yang sama dengan diatasnya.
(2) Ibid ditulis dibawah catatan kaki yang mendahuluinya.
(3) Ibid tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang menyelinginya.
(4) Ibid diketik atau ditulis dengan huruf kapital padaawal kata,dicetak miring, dan
diakhiri titik.
(5) Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman lain,urutan
penulisan: ibid, koma, jilid, halaman.
Contoh:
Peg C. Neuhauser, Legenda Manfaatnya Bagi Perusahaan, terj. Teguh Rahardja,
(jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994), 13-34

2) Op, Cit. (Opere Citato)


(1) Op.Cit singkatan kata Opere Citato berarti dalam karya yang telah disebut,
(2) Merujuk buku sumber yang telah disebutkan dan diselingisumber lain,
(3) Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata,dicetak miring,setiap suku
diikuti titik, dan
(4) Urutan penulisan: nama pengarang,nama panggilan,nama famili,Op.Cit nama
buku, halaman.

Contoh :

Satjipto Rahardjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan (Bandung: Alimni, 1976),


111.

3) Loc.cit. (loco citato)

(1) Loc.cit.singkatan loco citato, berarti di tempat yang telah disebutkan,


(2) Merujuk sumber data pustaka yang sama yang berupa buku kumpulan esai,
jurnal,ensiklopedi, atau majalah; dan telah diselingi sumber lain.
(3) Kutipan bersumber pada halaman yang sama kata loc.cit tidak diikuti nomor
halaman
(4) Menyebutkan nama keluarga pengarang.
Contoh:
Adnan Buyung Nasution, S.H., “beberapa Aspek dalam Masalah Pertnahan dan
Permukiman di Kota Besar,” dalam Prof. Ir. Eko Budiharjo, MSc.(Ed), Sejumlah Masalah
Permukiman Kota, (Bandung:Alimni, 1992),
Suwandi, Loc.Cit
1.3. Referensi Buku, Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar
1). Satu pengarang
Cara penulisan:
(1)Nama pengarang ditulis sesuai dengan nama pengarang pada buku, tanpa
gelarakademik
(2) Setelah nama pengarang diberi tanda koma.
(3) Judul buku dicetak miring.
(4) Setelah judul buku diikuti informasi buku, sub judul, jilid, edisi; tidak diikuti komaatau
titik.
(5) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan
tahun, setelah kurung tutup, diberi koma.
(6) Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman),
nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.
Contoh:
Gorys Keraf, Komposisi, (Flores: Nusa Indah, 1994), h. 63-70.

2). Dua pengarang


Cara penulisan:
(1) Kedua pengarang ditulis sesuai dengan nama pengarang dibuku, dan diikuti koma,
(2) Judul buku dicetak miring
(3) Judul buku yang diikuti informasi (subjudul, jilid, edisi); tidak disisipi koma atau
titik.
(4) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan
tahun setelah kurung tutup, diberi koma.
(5) Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman),
nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.
Contoh:
E.Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta:Akademika
Presindo, 1996), 121-140.

3). Tiga pengarang


Cara penulisan:
(1) Ketiga nama pengarang ditulis seluruhnya.
(2) Tidak menggunakan singkatan et.al. atau dkk. (dan kawan-kawan)
(3) Judul di cetak miring
(4) Judul buku yang diikuti informasi (subjudul, jilid, edisi); tidak disisipi koma atau
titik.
(5) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit,
dantahun setelah kurung tutup, diberi koma.
(6) Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman),
nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.
(7) Nomor halaman ditulis dengan angka arab, dan diakhiri dengan titik.
Contoh:
Agust Sujanto, Halem Lubis, dan Taufik Hadi, Psikologi Kepribadian (Jakarta: Penerbit
Aksara Baru, 1982), 120.
4). Lebih dari tiga pengarang
Cara penulisan:
(1) Nama pengarang pertama diikuti singkatan dkk atau et.al. boleh memilih salah satu
singkatan bahasa Indonesia, tetapi harus konsisten tidak berganti-ganti. Rujukan
bahasa asing, misalnya inggris , gunakanlah et.al. jika rujukannya bersumber pada
bahasa Indonesia gunakanlah dkk.
(2) Antara nama dan singkatan pengarang tidak dibubuhi koma.
(3) Nama pengarang diikuti tanda koma.
(4) Judul buku dicetak kiring dan diikuti koma
(5) Judul buku yang diikuti informasi (subjudul, jilid, edisi); tidak disisipi koma
atautitik.
(6) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan
tahun setelah kurung tutup, diberi koma.
(7) Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman),
nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.
(8) Nomor halaman ditulis dengan angka arab, dan diakhiri dengan titik.
Contoh:
Arthur J. Keown et.al., Dasar-Dasar manajemen Keuangan. Buku 2,7 ed. terj. Chaerul D.
Djakman, S.E., MBA, dan Dwi Sulistyorini, S.E., M.M., ( Jakarta: Salemba Empat, 2006),
456-458.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membuat sebuah karya dan karangan ilmiah, akan lebih baik jika dilengkapi
dengan unsur ini yaitu catatan kaki. Unsur ini memiliki peran dan fungsinya seperti
yang telah dibahas pada bab diatas. Salah satu fungsi dari unsur ini adalah sebagai
penghargaan atas pendapat dan karya orang lain.

B. Daftar Pustaka
Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Cet. 2. Jakarta: PT Grasindo

Anda mungkin juga menyukai