Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

CATATAN KAKI

Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu :
Dra. Yunia Kusminarsih, M.Pd.

Disusun Oleh

KELOMPOK 11

1. Finanda Syakira (211220021)


2. Dhia Azmi Muthia (211220034)
3. Yuni Ardianti Astuti (211220058)

INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QURAN JAKARTA


1443 H/ 2021 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini, atas rahmat-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Alhamdulillah.

Makalah ini disusun untuk mengetahui pengertian dan penggunaan kutipan,


catatan kaki dan daftar pustaka pada sebuah buku. Adapun penjelasan-penjelasan pada
makalah ini kami ambil dari beberapa sumber buku dan website.

Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu


menyelesaikan makalah ini, akan tetapi kami juga menyadari bahwa terdapat
kekurangan di dalam makalah ini. Untuk itu dengan senang hati kami senantiasa
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun para pembaca. Akhir kata, semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Tangerang, 17 September 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………... 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. 3
BAB I …. PENDAHULUAN………………………………………………………... 4
A. Latar Belakang Makalah……………………………………………..... 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………... 4
C. Tujuan ………………………………………………………………..... 5
BAB II … PEMBAHASAN…………………………………………………………. 5
A. Catatan Kaki…………………………………………………………… 6
1. Pengertian catatan kaki dan tujuan catatan kaki…………………. 6
2. Prinsip membuat catatan kaki…………………………………….. 6
3. Fungsi catatan kaki………………………………………………… 7
4. Jenis catatan kaki………………………………………………….. 7
4. Cara membuat catatan kaki……………………………………… . 8
BAB III .. PENUTUP……………………………………………………………….... 8
A. Kesimpulan……………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………9
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang
baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain.
Unsur-unsur yang terkait tersebut memegang peran penting dalam menjaga keutuhan 
bahasa indonesia itu sendiri.
Dalam makalah ini tema yang akan dibahas adalah tentang kutipan, catatan kaki
dan daftar pustaka. Pembahasan ini dilatar belakangi karena untuk menulis sebuah karya
dan karangan ilmiah harus memiliki ketiga unsur ini. Oleh sebab itu, kami  rasa penting
untuk mengingatkan kembali kepada penulis dan pembaca  agar memperhatikan sebuah
aturan dan kaidah penulisan yang benar.
Penyusunan suatu karangan ilmiah, seorang penulis harus  mencari beberapa
sumber untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu
dicantumkan ke dalam sebuah kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka. Penulisan
kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka yang baik dan benar sesuai dengan kaidah
bahasa indonesia harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan
karangan ilmiah. Sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari tentang
kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka  bahkan mengabaikan tata cara penulisannya
karena dianggap tidak begitu penting. Dalam kesempatan ini sangat penting bagi kita
semua dalam penulisan suatu karangan ilmiah agar sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang  baik dan  benar.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan catatan kaki dan tujuan membuat catatan kaki?
2. Apa saja prinsip membuat catatan kaki?
3. Apa saja fungsi catatan kaki?
4. Apa saja jenis-jenis catatan kaki?
5. Bagaimana cara membuat catatan kaki?
6. Apa saja contoh-contahnya?

C. Tujuan penulisan
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan
catatan kaki dengan baik dan benar, serta penerapannya sebagai penunjang
pembelajaran dan penulisan skripsi dan artikel yang akan datang.

BAB II
Pembahasan
A. Catatan Kaki

1. Pengertian Catatan Kaki


Catatan kaki (Footnotes) adalah keterangan yang ditambahkan dibagian bawah
halaman. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di
teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki ini
menjelaskan sumber asalnya sebuah kutipan, baik kutipan langsung atau tidak langsung.
Selain menjelaskan asal kutipan, catatan kaki juga sering digunakan untuk menjelaskan
teks atau istilah khusus yang perlu penjelasan lebih panjang.
Pengertian catatan kaki Menurut Prof. Dr. Gorys Keraf dalam bukunya
Komposisi Terbitan Nusa Indah, catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks
karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.
Dalam menulis buku, adanya catatan kaki bukanlah semata-mata dimaksudkan
untuk menunjuk sumber tempat terdapatnya sebuah kutipan, tetapi bisa digunakan untuk
memberi keterangan-keterangan lain terhadap teks. Hubungan catatan kaki dengan teks
dijelaskan dengan nomor-nomor penunjukan yang sama baik terdapat pada teks maupun
yang terdapat pada catatan kaki itu sendiri.
Keterangan yang termuat dapat berupa sumber pustaka yang dikutip atau
penjelasan atas istilah yang dikemukakan tepat di halaman itu. Jika dalam satu naskah
terdapat beberapa catatan kaki maka kutipan atau keterangan yang diberi penjelasan
diberi nomor-nomor secara berurutan. Besar font catatan kaki adalah lebih kecil dari
teks utama, yakni dengan besar font 10.
Setiap teks yang akan dijelaskan dalam catatan kaki akan ditandai dengan
nomor. Nomor tersebut akan terkait langsung dengan keterangan yang ada di catatan
kaki. Dengan adanya nomor dalam catatan kaki ini, maka teks-teks yang diberi catatan
kaki tidak akan tertukar dengan catatan untuk teks lainnya.
Tujuan dari penulisan catatan kaki adalah untuk mengumpulkan bukti dari
karya tertulis dari mana sumber itu diperoleh, serta ungkapan dalam menyatakan terima
kasih kepada penulis yang pendapatnya dikutip. Untuk menyampaikan keterangan
tambahan agar lebih memudahkan pembaca dalam melacak keterangan atau referensi
yang dikutip.
2. Prinsip Membuat Catatan Kaki

Untuk membuat sebuah catatan kaki, perlu diperhatikan beberapa prinsip


berikut:
1. Hubungan catatan kaki dan teks
Hubungan antara keterangan pada catatan kaki dengan teks dinyatakan dengan
mempergunakan nomor urut penunjukan baik yang terdapat dalam teks maupun yang
terdapat pada catatan kaki.
2. Nomor urut penunjukan
Bahwa nama pengarang dan sumber yang untuk pertama kali disebut dalam satu
bab, harus disebut secara lengkap.
3. Teknik pembuatan catatan kaki
Untuk sebuah naskah yang diketik, penempatan catatan kaki meminta pula
persyaratan-persyaratan teknis tertentu, syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
a. Margin bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm sesudah diketik baris
terakhir dari catatan kaki;
b. Malam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis, mulai dari margin kiri
sepanjang 18 ketikan dengan huruf elite [—————];
c. Dalam jarak dua spasi dari garis tadi, dalam jarak 5 - 7 ketikan dari
margin kiri diketik nomor penunjukan;
d. Setengah spasi ke bawah mulai diketik baris pertama dari catatan kaki;
e. Jarak antar baris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak
antar catatan kaki pada halaman yang sama adalah dua spasi;
f. Baris kedua dari tiap catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri.

3. Fungsi Catatan Kaki


Footnote atau catatan kaki memiliki beberapa fungsi, yaitu: 
1. Untuk memberikan keterangan dan penjelasan tentang sumber dari kutipan
penyusunan daftar bacaan pada karya ilmiah supaya dapat dimengerti oleh
pembaca.
2. Untuk menghargai sumber kutipan yang dikutip, supaya pembaca karya
ilmiah mengetahui sumber kutipan yang digunakan.
3. Untuk menunjukan referensi lain supaya pembaca karya ilmiah dapat
mengetahui ulasan yang lebih jelas mengenai istilah yang digunakan.
4. Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks
5. Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang
digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi
footnote)
6. Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama (content
footnote). Jenis catatan kaki ini biasanya menggunakan kata-kata: Lihat…,
Bandingkan…, dan Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam…, dan
sebagianya.
. Budi Utama
4. Jenis Catatan Kaki
Ada dua jenis catatan kaki yang biasa digunakan dalam penulisan karya ilmiah,
yaitu:

1. Catatan kaki lengkap


Catatan kaki ditulis lengkap dengan mencantumkan nama pengarang, judul
buku, nama, atau nomor seri (jika ada), jumlah jilid (jika ada), nomor cetakan,
nama penerbit, tahun terbit, dan nomor halaman.

2. Catatan kaki singkat


Catatan kaki ditulis singkat dan terdiri dari 3 macam yaitu:
a. Ibid (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk
catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di
atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digaris bawahi, diikuti titik (.) dan
koma (,) lalu nomor halaman.
b. Op.cit (Singkatan dari opere citato, artinya karya yang telah dikutip),
dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip,
tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya: nama
pengarang, op.cit nomor halaman.
c. Loc.cit (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip),
seperti di atas tetapi dari halaman yang sama: nama pengarang loc.cit
(tanpa nomor halaman)

5. Cara Membuat Catatan Kaki

Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam membuat catatan kaki antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Penulisannya dipisahkan oleh garis yang panjangnya 14 karakter dari margin
sebelah kiri dan berjarak 4 spasi dari tulisan atau teks.
2. Diketik atau ditulis dengan satu spasi.
3. Harus diberikan nomor.
4. Nomor pada catatan kaki diketik dengan jarak 6 karakter dari margin sebelah
kiri.
5. Kalau catatan kakinya lebih dari satu baris, maka pada baris yang kedua maupun
selanjutnya dimulai seperti margin teks yang biasanya tepat pada margin bagian
sebelah kiri.
6. Kalau catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antar catatan kaki dengan
catatan kaki yang lainnya sama seperti jarak spasi pada teks.
7. Catatan kaki harus ditulis pada halaman yang sama, jika terlalu panjang lebih
baik potong teksnya dari pada memotong catatan kaki.
8. Berjarak 3cm dengan margin bagian bawah, seperti halnya pada aturan teks.
9. Jika nama pengarang dua sampai tiga orang maka harus ditulis semuanya,
sedangkan jika nama pengarangnya lebih dari tiga orang maka tulis saja nama
pengarang yang pertama lalu di belakangnya ditulis et.al., atau dkk.
10. Nama pengarang harus ditulis sesuai nama aslinya, pangkat dan gelar tidak perlu
ditulis.
11. Judul buku atau sumber harus diberi garis bawah, jika diketik dengan komputer
maka harus dicetak miring.
12. Ibid, digunakan ketika catatan kaki yang satu dengan yang lainnya
berketerangan sama tanpa diselingi oleh catatan lain. Penulisan dilakukan jika
catatan kaki tersebut berada pada satu halaman, maka cukup dengan menulis
istilah Ibid. Tapi jika terdapat pada beberapa halaman maka penulisannya: Ibid,
no halaman, penulisan kata Ibid harus memakai garis bawah atau dimiringkan.
13. Op.cit. digunakan ketika mengutip dari dua sumber yang sama akan tetapi ditulis
pada catatan kaki yang tidak berurutan dan letaknya pada halaman berbeda,
adapun cara penulisannya: Nama Penulis, op.cit., no halaman.
14. LOC.cit. digubakan sama seperti yang diatas tapi digunakan pada halaman yang
sama yang telah disisipi oleh referensi yang lain dari halaman yang sama,
adapun cara penulisannya seperti: Nama Penulis loc.it
15. Kalau keterangannya mengenai referensi suatu artikel ataupun buku,
penulisannya hampir mirip seperti daftar pustaka tapi nama penulisnya tidak
dibalikan.

6. Contoh Catatan Kaki

1. Contoh Catatan Kaki Dari Buku


Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam manajemen
Kearsipan (Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.
2. Contoh dari Sumber artikel dalam terbitan berkala (majalah ilmiah, jurnal)
Gemala Rabi’ah Hatta, “Rekam Medis dan Kesehatan (Medical Records) dalam
Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip
Nasional, No. 26, Juni 1988 (Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.
3. Contoh Sumber artikel dalam sebuah buku (kumpulan karangan)
David Roberts, “Managing Records in Special Formats”, dalam Judith Ellis (ed),
Kepping Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.
4. Sumber Terbitan Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip, pasal 6.
5. Sumber Terbitan Organisasi
Developing and Operating a Records retention Programmer, ARMA, 1986, hlm.
52.

BAB III
Penutup

1. Kesimpulan
Catatan kaki, daftar pustaka dan kutipan merupakan satu kesatuan yang
ada dalam bagan penulisan karangan atau karya ilmiah yang juga dijadikan
sebagai kode etik dalam karangan ilmiah sehingga pembahasan serta
informasi yang ada dalam buku karangan tersebut menjadi suatu bacaan
informasi yang utuh dengan melibatkan banyak pendapat yang
dikandungnya, dan juga pemikiran penulisan yang bertalian dalam
pembahasannya.
Dari ketiga sumber referensi buku yang dibahas sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa buku yang paling baik adalah buku yang berjudul
“Metode Survai” karena dibuku tersebut lengkap terdapat catatan kaki daftar
pustaka dan kutipan. Dibandingkan dengan kedua buku yang lainnya karena
kedua buku tersebut tidak ada catatan kakinya.

2. Saran :
Dalam aturan penulisan, baik karya ilmiah atau karangan sebaiknya
tercantum catatan kaki, daftar pustaka hingga kutipan yang dijadikan sebagai
kode etik dalam penulisan karangan ilmiah dan juga untuk menghormati dan
menghargai karya orang lain yang dimasukkan ke dalam suatu tulisan, serta
berfungsi sebagai bukti atas validnya suatu informasi yang sumber-sumber
bacaannya telah dipublikasikan ataupun belum dipublikasikan. Penggunaan
EYD yang baik dan benar dalam penulisan juga harus diperhatikan karena
dengan menggunakan bahasa yang baik dapat mempermudah dalam
membaca tulisan sang penulis dan dapat mengikuti alur pikirannya.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai