KELOMPOK 4
1. Alfania Yulantias 14020120140058
2. Amanda Kamaliyah Rosyadah 14020120130068
3. Aninda Aliefatul Hidayah 14020120130150
4. Azzani Sukma Adelia Putri 14020120130158
5. Cika Salsabila Diyamarsis 14020120130159
6. Dinda Norrahmawati 14020120140042
Pertama-tama kami mengucapkan segala puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalahBahasa Indonesia dengan judul “Kaidah Penggunaan Catatan Kaki Dalam Penulisan
Karya Ilmiah” dengan baik.
Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Makalah ini disusun sebagai bentuk pemahaman mengenai materi catatan
kaki dan penggunaannya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Laura Andri Retno
Martini selaku pembimbing materi dalam pembuatan makalah ini, serta semua pihak yang
telah mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan terdapat kesalahan maupun
kekeliruan yang perlu diperbaiki. Dengan keterbatasan yang kami miliki, maka saran dan
kritik kami harapkan demi perbaikan penyusunan karya yang selanjutnya. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang kaidah penggunaan catatan kaki dalam penulisan karya ilmiah.
A. PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang
pesat, hal tersebut tentunya berpengaruh dalam berbagai bidang, salah satunya yaitu
pembuatan suatu tulisan ilmiah. Dalam penulisan karya ilmiah tentu penulis akan
mencari berbagai sumber atau referensi untuk mendukung pembahasan dalam tulisan
ilmiah tersebut. Sumber atau referensi dapat berasal dari buku, jurnal, maupun internet
yang kompatibel dengan pembahasan topik yang ditulis. Dari sumber-sumber tersebut
penulis harus mencantumkan sumber yang didapat dalam sebuah daftar pustaka atau
dapat juga dituliskan dalam sebuah catatan kaki atau footnote.
Istilah catatan kaki (footnote) mungkin masih asing bagi kebanyakan orang. Padahal
penggunaan catatan kaki (footnote) ini penting dalam penulisan karya ilmiah seperti
skripsi, desertasi, laporan maupun karya ilmiah lain. Makalah ini akan membahas
mengenai catatan kaki (footnote) meliputi definisi, fungsi, prinsip, teknik, contoh, serta
perbedaan footnote dengan bodynote.
Definisi catatan kaki atau footnote menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
yaitu keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku (biasanya
dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan
rujukan uraian di dalam naskah pokok.
B. PEMBAHASAN
1. Definisi Catatan Kaki (Footnote)
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), catatan kaki merupakan
keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku (biasanya
dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna
menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki atau yang biasa
disebut dengan footnote merupakan daftar keterangan khusus yang dituliskan di
bagian bawah setiap lembaran maupun akhir bab pada tulisan ilmiah.
Catatan kaki atau footnote merupakan keterangan dari teks atau narasi
karangan yang dicantumkan pada kaki halaman dari karangan yang bersangkutan,
Keraf (1994: 143). Catatan kaki biasa digunakan dalam
memberi keterangan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman
penyusunan daftar bacaan/bibliografi. Selain itu, catatan kaki juga sering digunakan
untuk menjelaskan teks atau istilah khusus yang perlu penjelasan lebih panjang..
b. Judul tulisan
Penulisan judul mengikuti aturan seperti pada daftar pustaka (bibliografi),
dilakukan dengan menggunakan huruf miring apabila menggunakan komputer
atau dengan menggunakan garis bawah apabila menggunakan mesin ketik.
Sumber selain buku ditulis dengan menggunakan tanda petik dua (“…”), tanpa
ditulis dengan huruf miring atau menggunakan garis bawah. Selain itu, dalam
menuliskan judul harus jelas dan lengkap serta sesuai dengan EYD dalam
menuliskan catatan kaki (footnote).
c. Data publikasi
Data publikasi meliputi, jumlah jilid (jika ada), kota terbit, nama penerbit, tahun
terbit dan nomor jilid (jika perlu).
- Buku, tempat dan tahun penerbitan dapat dicantumkan dalam referensi
pertama yang dituliskan dalam tanda kurung. Apabila nama pennerbit harus
dicantumkan pula, maka dituliskan setelah nama tempat dan didahului tanda
titik dua, seperti (Jakarta: Djambatan, 1967)
- Majalah, tidak memerlukan nama tempat dan penerbit, tetapi harus
menuliskan nomor jilid dan nomor halaman.
- Artikel, mencantumkan bulan, hari, tanggal, tahun, dan nomor halaman.
Penulisan tanggal tidak di dalam kurung.
b. Catatan penjelas
Bertujuan untuk memberi komentar ataupun penjelasan terhadap pendapat
maupun pernyataan yang terdapat dalam teks. Penjelasan diletakkan dalam
catatan kaki agar tidak membuat uraian dalam teks menjadi tidak kompatibel.
2. Op. cit.
Op. cit. merupakan kependekan dari opere citato yang artinya ‘dalam
karangan yang telah disebut atau dikutip’. Penggunakan op.cit ini apabila
suatu kutipan diambil dari sumber yang sama, tetapi halaman berbeda dan
telah diselingi oleh sumber-sumber lain.
Contoh:
6
- Dewa Gde Satrya, Creative Writing (Jakarta: Prestasi Pustakarya,
2011), hlm. 36.
7
- Nurudin, Kiat Meresensi Buku di Media Cetak (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2009), hlm, 44—61.
8
- Dewa Gde Satrya, op. cit. hlm. 109 (buku yang telah disebut di atas).
3. Loc. cit.
Loc. cit. merupakan kependekan dari loco citato yang artinya ‘pada tempat
yang telah disebut atau dikutip’. Loc.cit. digunakan apabila suatu kutipan
diambil dari sumber yang sama, halaman sama dan telah diselingi oleh
sumber-sumber lain.
Contoh:
9
- Dewa Gde Satrya, Creative Writing (Jakarta: Prestasi Pustakarya,
2011), hlm. 36.
10
- Nurudin, Kiat Meresensi Buku di Media Cetak (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2009), hlm, 44—61.
11
- Dewa Gde Satrya, loc. cit. (menunjuk kepada halaman yang sama
dengan yang disebut terakhir, yakni hlm. 36).
Ahyar, Juni. 2016. Cermat Bahasa Indonesia dan Penulisan Ilmiah untuk Perguruan Tinggi.
Lhokseumawe : CV. Sefa Bumi Persada.
Haryanti, Usmani. 2002. Notasi Ilmiah dan Etika Akademika. Vol. 2:178 – 181
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi : Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende-Flores :
Penerbit Nusa Indah.
Nur Rachmat Yuliantoro. 2016. Panduan Menulis Referensi dengan Note-system. Vol.1 : 1 –
3
Suyatno dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Membangun Karakter
Mahasiswa melalui Bahasa). Bogor : Penerbit In Media.