Anda di halaman 1dari 11

INTI AMANDEMEN UUD 1945

Kelompok 5:
1. Dewi Diandya P 14020120140118
2. Dian Intani Mardalina 14020120130094
3. Fadhli Wibisetya Pratama 14020120130141
4. Lhutfia Selsi Triana 14020120130081
5. Nurul hikmah 14020120140062
6. Hilmi Iqbal 14020120130124
Amandemen UUD 1945 Pertama

■ Amandemen UUD 1945 pertama kali dilakukan dalam Sidang Umum Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang diselenggarakan pada 14-21 Oktober 1999.
■ Amandemen ini diterapkan terhadap 9 pasal, yakni Pasal 5, Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13,
Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 20, dan Pasal 21.
■ Amandemen ini berfokus untuk membatasi masa kekuasaan Presiden
Amandemen UUD 1945 Pertama
Contoh pasal yang diubah antara lain sebagai berikut:
■ Pasal 5
“Presiden memegang kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat.”
Diubah menjadi:
“Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat.”
■ Pasal 7
“Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya
dapat dipilih kembali.”
Diubah menjadi:
"Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat
dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.”
Amandemen UUD 1945 Kedua

■ Amandemen UUD 1945 kedua yaitu dalam Sidang Tahunan MPR pada 7-18 Agustus
2000 yang meliputi 5 Bab dan 25 Pasal.
■ Antara lain Bab IX tentang wilayah negara, Bab X tentang warga negara dan penduduk,
Bab XI : tentang Hak Asasi Manusia, Bab XII tentang Pertahanan dan Keamanan
Negara, dan Bab XV tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu
kebangsaan
■ Inti dari amandemen tersebut memberikan peran lebih kepada daerah, menguatkan
peran DPR sebagai lembaga legislatif, dan memperluas cakupan pasal-pasal yang
berhubungan dengan penyelenggaraan HAM.
■ PASAL 19
(1) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat ditetapkan dengan undang-undang.
(2) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.

Diubah menjadi:

(1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum.


(2) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-undang.
(3) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.
Amandemen UUD 1945 Ketiga

■ Amandemen ketiga ini dihasilkan dari sidang tahunan MPR pada tanggal 1-9 November
2001
■ Inti dari Amandemen UUD 1945 ketiga ini mencakup beberapa pasal dan bab mengenai
Bentuk dan Kedaulatan Negara, Kewenangan MPR, Kepresidenan, Impeachment,
Keuangan Negara, Kekuasaan Kehakiman, dan lainnya.
■ Amandemen ini mengatur posisi lembaga negara serta mengakomodir adanya lembaga
Mahkamah Konstitusi
Amandemen UUD 1945 Ketiga
Contoh pasal yang diubah antara lain:
■ Pasal 8

Jika Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia
diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya.

Diubah menjadi

(1) Jika Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam
masa jabatannya, ia digantikan oleh Wakil Presiden sampai masa jabatannya.

(2) Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari,
Majelis Permusyawaratan Rakyat menyelenggarakan sidang untuk memilih Wakil Presiden dari dua
calon yang diusulkan oleh Presiden.
 
Dan lain-lain
Amandemen UUD 1945 Keempat

■ Perubahan keempat pada UUD 1945 yang disahkan dalam Sidang Tahunan MPR
tanggal 1-11 Agustus 2002 menjadi Amandemen UUD 1945 terakhir dan belum
dilakukan lagi hingga kini
■ Amandemen ini mengubah 13 pasal, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan
Tambahan
■ Perubahan terakhir ini hanya menyempurnakan bahasan di fase sebelumnya.
Amandemen UUD 1945 Keempat

Pasal yang diamandemen antara lain:


■ Pasal 16
(1) Susunan Dewan Pertimbangan Agung ditetapkan dengan undang-undang.
(2) Dewan ini berkewajiban memberi jawab atas pertanyaan Presiden dan berhak
memajukan usul kepada pemerintah.
Diubah menjadi
Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberi nasihat dan
pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam undang-undang.
■ Pasal 32
“Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia”
Diubah menjadi
(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya.
(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

■ BAB IV DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG

Dihapus.
Kesimpulan

■ Menurut hasil diskusi kelompok kami, perubahan dan amandemen terhadap UUD
1945 apapun alasannya perlu segera dilakukan demi kelangsungan demokrasi
bangsa Indonesia yang kita cita-citakan bersama. Tapi yang perlu diperhatikan
bukan UUD 1945 saja, tapi juga Undang-undang yang lain. Mengubah Undang-
undang pun tidak sembarangan, tapi perlu memperhatikan cita-cita bangsa dan
melihat kepentingan bangsa Indonesia kedepannya juga

Anda mungkin juga menyukai