Anda di halaman 1dari 37

UNIVERSITAS

HASANUDDIN

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

i
DAFTAR ISI

halaman

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 1

1.3 Bentuk Tugas Akhir 2

1.4 Etika dan Kode Etik 2

1.5 Struktur Tugas Akhir 2

BAB II FORMAT TUGAS AKHIR

2.1 Bagian Awal 3

2.2 Bagian Utama 6

2.3 Bagian Akhir 10

BAB III TATA CARA PENULISAN LAPORAN TUGAS AKHIR

3.1 Batas Tepi Halaman dan Ukuran Kertas 15

3.2 Jenis Huruf dan Spasi 15

3.3 Penomoran Halaman 15

3.4 Header dan Footer 16

3.5 Bilangan dan Satuan 16

3.6 Pragraf dan Awal Kalimat 16

3.7 Judul, Sujudul, Anak-subjudul dan Seterusnya 16

3.8 Penyajian Gambar 17

ii
3.9 Penyajian Tabel 19

3.10 Persamaan 20

3.11 Bahasa 20

3.12 Istilah 21

BAB IV PENCETAKAN, PENJILIDAN DAN PENYERAHAN LAPORAN

4.1 Persiapan Awal Sebelum Percetakan 22

4.2 Pencetakan dan Penjilidan Laporan 22

4.3 Penyerahan Laporan 23

DAFTAR PUSTAKA 24

LAMPIRAN 25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penulisan laporan Tugas Akhir (TA) merupakan salah satu bentuk

penulisan karya ilmiah yang dilakukan mahasiswa program sarjana di

Departemen Teknik Linkungan (DTL) Universitas Hasanuddin, sebelum

menyelesaikan program sarjananya dan merupakan salah satu syarat

wajib. Penelitian dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa dengan

dibantu dosen pembimbing sebagai fasilitator. Karya ilmiah tersebut

dilaksanakan dengan melakukan penelitian untuk memperoleh jawaban

atas suatu pokok permasalahan yang ditemukan. Buku ini disusun untuk

membantu mahasiswa dalam penulisan TA disamping untuk

menyeragamkan format tulisan dan juga meningkatkan kualitas tulisan

mahasiswa. Dengan adanya pedoman ini, mahasiswa diharapkan dapat

bekerja lebih efisien dalam penulisan TA.

B. Tujuan

Dengan menyusun TA diharapkan mahasiswa mampu merangkum

dan mengaplikasikan semua pengalaman pendidikan untuk memecahkan

masalah dalam bidang keahlian/bidang studi tertentu secara sistematis

dan logis, kritis dan kreatif, berdasarkan data/informasi yang akurat dan

didukung analisis yang tepat. TA bertujuan agar mahasiswa:

1
1. Mampu membentuk sikap mental ilmiah

2. Mampu mengidentifikasi dan merumuskan masalah penelitian yang

berdasarkan rasional tertentu yang dinilai penting dan bermanfaat

ditinjau dari beberapa segi

3. Mampu melaksanakan penelitian, mulai dari penyusunan rancangan

penelitian, pelaksanaan penelitian, sampai pelaporan hasil penelitian

4. Mampu melakukan kajian secara kuantitatif dan kualitatif, dan menarik

kesimpulan yang jelas serta mampu merekomendasikan hasil

penelitiannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan

pemecahan masalah itu

5. Mampu mempresentasikan hasil TA itu dalam forum seminar dan

mempertahankannya dalam ujian lisan di hadapan tim dosen penguji.

C. Bentuk Tugas Akhir

Bentuk TA berupa penelitian atau perancangan yang terdiri dari

proposal dan Laporan tugas akhir. Tugas akhir harus mengandung

kejelasan tentang hal-hal yang ingin diselidiki, antara lain objek yang

akan diteliti, permasalahan yang ingin dipecahkan, hipotesa yang ingin

dibuktikan/diuji kebenarannya dan sesuatu pertanyaan yang ingin dicari

jawabannya.

D. Etika dan Kode Etik

Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam

penulisan karya ilmiah harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi

2
hukum harus diikuti dan dipahami dengan baik. Penulis harus

memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah

norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan

citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah.

Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap

bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.

E. Struktur Tugas Akhir

Struktur TA terdiri atas bagian awal, utama dan akhir. Bagian awal

berisi mulai dari halaman sampul sampai daftar arti dan lambang. Bagian

utama merupakan inti dari TA yang secara garis besar berisi

pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan

serta kesimpulan dan saran. Bagian akhir berisi daftar pustaka dan

lampiran.

3
BAB II

FORMAT TUGAS AKHIR

Format tugas akhir pada DTL Universitas Hasanuddin terdiri atas


bagian awal, utama, dan akhir .

A. Bagian Awal
Bagian awal TA dimulai dari sampul luar sampai dengan daftar arti
dan lambang. Susunan bagian awal dirinci seperti berikut:

1. Halaman Sampul Depan


Sampul TA berwarna biru muda dengan tulisan menggunakan huruf
kapital warna hitam dan ditempatkan di tengah-tengah ruang tulis (simetris
kiri-kanan). Contoh dicantumkan pada lampiran 1. Urutan tulisan sebagai
berikut
a. Tulisan TUGAS AKHIR
b. Judul
c. Lambang Universitas Hasanuddin
d. Nama dan Nim Mahasiswa
e. Tulisan DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
f. Tulisan UNIVERSITAS HASANUDDIN
g. Tahun lulus ujian

2. Halaman judul
Halaman judul memuat tulisan yang sama dengan sampul depan
tetapi dicetak diatas kertas putih. Halaman ini adalah halaman bernomor i.

3. Halaman pengesahan
Halaman ini adalah halaman bernomor ii, contoh dicantumkan pada
lampiran 2. Halaman ini memuat:
a. Tulisan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik

4
Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
b. Judul Tugas Akhir
c. Tulisan Disusun oleh
d. Nama dan NIM penulis
e. Tulisan Telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing
f. Tanggal ujian
g. Nama dan ruang tanda tangan pembimbing, ketua program studi dan
ketua jurusan.

4. Kata pengantar
Kata pengantar berisi uraian tentang maksud penyusunan tugas
akhir, penjelasan-penjelasan ringkas dan ucapan terimakasih.

5. Abstrak dalam Bahasa Indonesia


Abstrak merupakan ikhtisar penelitian yang berisi antara 200-250
kata. Pragraf pertama memuat nama penulis (huruf kapital), judul tugas
akhir dengan huruf miring dan dalam tanda kurung diikuti dengan tulisan
“dibimbing oleh” yang diikuti nama-nama pembimbing (tanpa gelar).
Pragraf kedua dan seterusnya dimulai dengan ikhtisar dari latar belakang,
tujuan, kegunaan, metode dan kesimpulan penelitian. Contoh
dicantumkan pada lampiran 3.

6. Abstrak dalam Bahasa Inggris


Ketentuan abstrak bahasa inggris sama dengan abstrak bahasa
indonesia. Contoh dicantumkan pada lampiran 4.

7. Daftar Isi
Tulisan DAFTAR ISI diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri
tanda titik, diletakkan tepat pada batas sembir atas simetris dari batas
sembir kiri dan kanan. Tulisan halaman diketik merapat ke batas sembir
kanan, 3 spasi di bawah tulisan DAFTAR ISI.

5
Susunan daftar isi dimulai 3 spasi di bawah tulisan halaman. Jarak
antar judul dan subjudul adalah 2 spasi. Jika judul dan subjudul tidak
cukup ditulis dalam 1 baris maka baris kedua dan seterusnya ditulis
dengan jarak baris 1 spasi dengan diberi indentasi 5 ketukan dari huruf
awal baris pertama.
Bab, subbab dan anak subbab ditulis dengan jenis huruf yang sama
dengan teks tanpa ditebalkan. Contoh dicantumkan pada lampiran 5 .

8. Daftar tabel
Daftar tabel disusun secara berurut dengan nomor tabel dan
halamannya. Tulisan DAFTAR TABEL diketik dengan huruf kapital tanpa
diberi titik dan ditempatkan tepat pada batas sembir atas di tengah ruang
tulis, simetris dari batas sembir kiri dan kanan. Tulisan nomor diketik
mulai batas sembir kanan dengan jarak 3 spasi di bawah tulisan DAFTAR
TABEL.
Judul tabel diketik dengan huruf kapital pada huruf awal kata
pertama, dimulai 3 ketukan setelah tanda titik yang mengikuti nomor tabel
dan berakhir 1 ketukan sebelum huruf h dari kata halaman. Jarak antar
judul tabel adalah 2 spasi . jika satu judul memerlukan dua baris atau
lebih, maka jarak antar baris adalah 1 spasi dan huruf pertama baris
kedua dan seterusnya diketik dengan indentasi 5 ketukan dari huruf awal
baris pertama. Contoh dicantumkan pada lampiran 6.

9. Daftar gambar
Yang termasuk gambar adalah bagan, diagram, peta, foto, sketsa
dan skema. Daftar gambar diletakkan sesudah daftar tabel, berisi urutan
judul gambar dan nomor halamannya. Daftar gambar ditulis dengan format
yang sama dengan daftar tabel. Contoh dicantumkan pada lampiran 7.

10. Daftar lampiran


Daftar lampiran diletakkan sesudah daftar gambar dan berisi urutan
judul lampiran dan nomor halaman. Daftar lampiran ditulis dengan format

6
yang sama dengan daftar tabel dan daftar gambar.
11. Daftar arti lambang dan singkatan
Untuk penelitian yang menggunakan lambang, misalnya lambang
matematika, kimia, fisika, statistik, penulis harus mencantumkan arti dan
singkatannya dalam daftar lambang. Daftar singkatan diperlukan jika
banyak menggunakan singkatan penting yang perlu untuk diketahui oleh
pembaca. Daftar ini dibuat dengan format yang sama dengan tabel terdiri
dari 2 kolom, yaitu kolom pertama berisi singkatan dan lambang
sedangkan kolom kedua berisi penjelasan. Contoh tercantum pada
lampiran 8.

B. Bagian Utama
Sistematika dan struktur bagian utama tugas akhir tersusun sebagai
berikut:

1. Bab Pendahuluan
Bab ini merupakan bab pertama tugas akhir yang isinya mengantar
pembaca tentang apa, mengapa dan untuk apa suatu topik diteliti. Dengan
demikian, bab ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, ruang lingkup, dan diakhiri dengan sistematika
penulisan.

2. Latar Belakang
Setiap penelitian yang diajukan untuk Tugas Akhir harus mempunyai
latar belakang masalah (aktual) yang diduga atau yang memang
memerlukan pemecahan. Latar belakang timbulnya masalah perlu
diuraikan secara jelas dengan sejauh mungkin didukung oleh data atau
penalaran yang mantap.

3. Rumusan Masalah
Permasalahan penelitian harus dituliskan dalam bentuk deklaratif
atau kalimat-kalimat pertanyaan yang tegas dan jelas. Masalah penelitian

7
merupakan permusuan kesenjangan antara keadaan yang ada dengan
keadaan yang akan dicapai.

4. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan dan manfaat berisi uraian tentang hasil yang akan dicapai
atau jawaban dari permasalahan yang diteliti. Bentuk jawaban dapat
berupa, penguraian, penjelasan, pembuktian, penerapan suatu gejala,
konsep atau dugaan, atau pembuatan suatu prototip. Pada bagian ini
dijelaskan pula manfaat dan kontribusi dari penelitian yang dilakukan
pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dan atau kepada
pengembangan kelembagaan dan atau pembangunan atau menimbulkan
aspirasi untuk penelitian selanjutnya.

5. Ruang Lingkup
Sering suatu penelitian sangat luas lingkupnya bila dilihat dari
cakupan wilayah, rentang waktu, aspek atau sektornya yang tidak
mungkin diteliti secara keseluruhan karena beberapa pertimbangan.
Dengan menyadari hal ini, peneliti perlu menjelaskan ruang lingkupnya.
Lingkup dan batasan penelitian akan berpengaruh pada penarikan
kesimpulan. Penelitian yang wilayahnya hanya satu kecamatan misalnya,
kesimpulan tentu saja hanya berlaku di kecamatan tersebut.

6. Sistematika dan organisasi


Untuk memudahkan penguji dan pembaca dalam memahami isi
laporan, maka perlu dijelaskan sistematikanya atau struktur organisasinya.
Bagian ini menjelaskan secara garis besar isi setiap bab, subbab serta
anak subbab berikut rangkaian hubungan satu dengan lainnya. Dengan
demikian sejak awal sudah dapat memperoleh gambaran garis besar isi
laporan.

8
7. Bab Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi referensi terbaru, relevan, asli dan
menguraikan teori umum yang mendasar masalah yang diteliti. Tinjauan
pustaka menimbulkan gagasan penelitian yang dilakukan. Tinjauan
pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang
diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran/konsep yang akan
digunakan pada penelitian.

8. Bab Metode Penelitian


Metodologi penelitian menjelaskan tentang hal-hal sebagai berikut:
a. Rancangan Penelitian
Rancangan atau desain penelitian merupakan strategi untuk
melaksanakan penelitian. Pada penelitian eksperimental harus
dijelaskan variabel berpengaruh maupun variabel bebas serta variabel
kontrol. Pada penelitian non eksperimental, harus dijelaskan jenis
penelitian yang dipilih.
b. Waktu dan Lokasi Penelitian
Untuk penelitian lapangan harus disebutkan tempat dan kondisi wilayah
serta waktu pelaksanaan penelitian. Uraikan tempat dan kondisi
wilayah penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan
alasan memilih lokasi. Jika perlu disertakan peta lokasi. Alasan-alasan
seperti dekat rumah peneliti, pernah bekerja di tempat itu atau peneliti
mengenal baik orang-orang kunci harus dihindari.
c. Bahan dan Alat
Pada penelitian eksperimental, bahan dan alat yang digunakan dalam
penelitian harus dijelaskan. Alat yang digunakan perlu diuraikan dengan
jelas dan jika diperlukan dapat disertai dengan foto atau gambar.
Penyebutan nama pembuat dan tipe alat dimaksudkan untuk
menunjukkan kecanggihan atau ketelitian alat tersebut. Hindari rincian
alat dalam bentuk daftar seperti yang lazim tertera pada penuntun
praktikum. Perlu pula dijelaskan prosedur pemakaian berikut

9
kelemahan dan keunggulan alat tersebut.
Pada penelitian bukan eksperimental, perlu dijelaskan alat atau
instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data, misalnya
kuisioner, alat perekam suara, dan gambar.
d. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kumpulan dari objek yang diteliti. Nyatakan dengan
jelas karakteristik populasi, misalnya apa atau siapa, di mana, tingkat
homogenitasnya serta kalau mungkin berapa jumlahnya.
Bila karena ukuran populasi besar sehingga tidak mungkin
mengumpulkan data dari seluruh anggota populasi. Pemilihan sampel
harus memenuhi asas keterwakilan (representativeness). Untuk itu
peneliti harus menjelaskan teknik pemilihan sampel berdasarkan tahap
dan uraian secara rinci.
e. Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini harus memuat uraian lengkap dan rinci tentang langkah-
langkah dan prosedur pengambilan dan pengumpulan data, misalnya
pengukuran langsung, observasi, pelaksanaan test, pelaksanaan
wawancara langsung atau pengiriman angket. Bila menggunakan orang
lain sebagai pengumpul data, perlu dijelaskan cara pemilihannya.
f. Teknik Analisis
Pada teknik analisis data perlu diuraikan jenis analisis yang digunakan
dan alasan pemilihannya. Apabila teknik analisis data yang dipilih
sudah cukup dikenal, misalnya analisis statistik, maka pembahasannya
tidak perlu dilakukan secara panjang lebar. Sebaliknya jika teknik
analisis yang digunakan jarang digunakan atau teknik baru dan belum
populer, maka uraian tentang analisis ini perlu diberikan secara lebih
rinci. Apabila dalam analisis digunakan program komputer maka perlu
disebutkan programnya.
g. Bab Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini dibahas hasil penelitian dan pembahasannya. Bila ada
maksud memisahkan secara jelas mana bagian hasil dan mana bagian

10
pembahasan, hasil penelitian maupun pembahasan dapat dipisah
menjadi bab tersendiri.
1) Hasil Penelitian
Penyajian hasil penelitian memuat deskripsi sistematik tentang data
dan temuan yang diperoleh. Deskripsi hasil penelitian dapat berupa
narasi yang disertai analisis statistik, pengujian hipotesis (bila ada),
tabel, grafik, gambar atau alat penolong lainnya. Bagian hasil
penelitian dapat disatukan dalam satu bab dengan pembahasan
sepanjang dapat dibedakan secara jelas, yang mana hasil dan mana
pembahasan.
2) Pembahasan
Tujuan pembahasan adalah menjawab pertanyaan penelitian atau
rumusan masalah, menafsirkan temuan-temuan, mengintegrasikan
hasil dan temuan pada ilmu atau teori yang telah mapan,
memodifikasikan teori yang ada atau menyusun teori baru, dan
menjelaskan implikasi hasil penelitian.
h. Bab Kesimpulan dan Saran
Berisikan kesimpulan menyeluruh dari hasil serta saran-saran
untuk perbaikan atau aspek lain yang perlu dikaji lebih lanjut. Isinya harus
sesuai tujuan pada bab pendahuluan dan analisis serta diskusi yang telah
diuraikan dalam bab sebelumnya.
Kesimpulan dan saran dinyatakan secara terpisah. Saran dibuat
berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman serta pertimbangan peneliti
yang ditujukan kepada para peneliti lain yang akan melanjutkan atau
mengembangkan penelitian lebih lanjut. Saran juga dapat ditujukan
kepada pihak pemakai hasil penelitian. Saran yang baik dapat dilihat dari
rumusannya yang bersifat rinci dan operasional, sehingga jika orang lain
melaksanakannya tidak mengalami kesulitan. Saran tidak merupakan
keharusan.

11
C. Bagian Akhir
Bagian akhir tugas akhir memuat daftar pustaka dan lampiran-
lampiran yang penting.
a. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka berisi semua referensi yang dikutip pada penelitian.
Jangan menampilkan acuan yang tidak dikutip. Peneliti dianjurkan memilih
rujukan berdasarkan prinsip keterbaruan dan luasnya rujukan dibaca atau
dipublikasikan.
Untuk penulisan di Daftar Pustaka, sebuah nama harus dimulai
dengan nama akhir (Last Name), baru kemudian diikuti dengan nama
pertama (First Name) dan nama tengah (Middle Name) tanpa gelar
kesarjanaan. Dibawah ini diberikan contoh-contoh penulisan Daftar
Rujukan atau Daftar Pustaka:
1) Rujukan dari buku teks
Urutan penulisan adalah nama penulis, tahun terbit, judul buku (huruf
miring), jilid (bila ada), nama penerbit dan kota tempat penerbitan.
Contoh:
Metcalf and Eddy. 1981. Wastewater Engineering Collection and
Pumping of Wastewater. Jilid II. Mc Graw Hill Inc. New York.

2) Rujukan dari jurnal dan majalah ilmiah


Urutan penulisan adalah nama penulis, tahun terbit, judul tulisan,
singkatan resmi nama majalah (huruf miring), jilid, nomor terbit dan
nomor halaman yang diacu.
Contoh:
Kariuki, F.W., Kotut, K. and Nganga, V.G. 2011. The Potential of a
Low Cost Technology for The Greywater Treatment. The
Open Environmental Engineering Journal. 4: 32-39.

3) Rujukan dari artikel dalam majalah populer dan koran


Urutan penulisan adalah nama penulis diikuti tanggal, bulan dan
tahun (jika ada). Judul artikel dengan cetak biasa, dan huruf besar
pada setiap huruf awal kata¸kecuali kata hubung. Nama majalah

12
ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan
dicetak miring, nomor halam disebut pada bagian akhir.
Contoh:
Weber B. 20 October, 1985. The Myth Maker: The Creative Mind,
New York Times Magazines, 42.

4) Rujukan dari koran tanpa penulis


Urutan penulisan adalah nama koran diikuti tanggal, bulan, dan
tahun ditulis, judul ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama
dengan huruf besar dan dicetak miring dan diikuti dengan nomor
halaman.
Contoh:
Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, 3.

5) Rujukan dari dokumen resmi tanpa penulis/lembaga


Dokumen resmi yang dimaksud adalah dokumen pemerintah yang
diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga.
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak
miring, diikuti tahun penerbitan, dokumen, kota penerbit dan nama
penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 tahun 1989 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta
Jaya.

6) Rujukan dari dokumen resmi tanpa penulis/lembaga


Nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan,
diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama
tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggungjawab atas
penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman
Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

13
7) Rujukan berupa karya terjemahan
Urutan penulisan adalah nama penulis asli ditulis paling depan,
diikuti nama tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama
penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama
penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak
dicantumkan, ditulis dengan kata tanpa tahun.
Contoh:
Ary, D., Jacobs, L.C. & Rezavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar
Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982.
Surabaya: Usaha Nasional.

8) Rujukan dari skripsi, tesis atau disertasi


Urutan penulisan adalah nama penulis, tahun, judul skripsi, tesis
atau disertasi (cetak miring), tulisan Skripsi, tesis atau disertasi tidak
diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas
serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Paembonan, A.R., 1994. Analisis tentang Koordinasi Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Studi Kasus: Kabupaten Daerah Tingkat II
Tana Toraja. Disertasi tidak diterbitkan. Makassar: Program
Pascasarjana KPK IPB-UNHAS.

9) Bahan tulisan yang dipresentasikan


Rujukan dari makalah yang dipresentasikan dalam seminar,
penataran, atau lokakarya dapat dijadikan rujukan. Urutan penulisan
adalah nama penulis, tahun, judul makalah (cetak miring), kemudian
tulisan “makalah disajikan dalam...”, nama pertemuan, lembaga
penyelenggara, tempat penyelenggaraan, tanggal dan bulannya.
Contoh:
Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah
disajikan dalam lokakarya Penelitian Tingkat Dasar Bagi
Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, Pusat
Penelitian IKIP MALANG, Malang 12 Juli 1991.

14
10) Rujukan dari internet
Urutan penulisan adalah nama penulis, tahun, judul dicetak miring
dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), alamat sumber
rujukan dan keterangan kapan diakses diantara tanda kurung.
Contoh:
Hitchcoock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A survey of STM Online
Journals, 1990-95: The Calm before the Storn, (Online),
(http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html, diakses 12
Juni 1996).

b. Lampiran
Untuk kesempurnaan suatu tugas akhir sering diperlukan uraian
atau keterangan tambahan yang penting, tetapi bila ditempatkan dalam
bagian utama akan mengganggu kesinambungan dan alur tulisan. Untuk
itu keterangan tamabahan itu sebaiknya ditempatkan di lampiran.
Lampiran dapat berupa daftar pertanyaan (Kuesioner), Transkrip
wawancara, lembar hitungan, print-out statistik dan daftar riwayat hidup.

15
BAB III

TATA CARA PENULISAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Bab ini menjelaskan tata cara penulisan tugas akhir yang mengikuti
ketentuan sebagai berikut:

3.1 Batas Tepi Halaman dan Ukuran Kertas


Batas tepi halaman adalah 4 cm dari kiri dan atas, serta 3 cm dari
kanan dan bawah. Ukuran kertas yang digunakan adalah A4 (210 mm x
297 mm) serta ketebalan kertas 70 Gr. Tidak boleh ada gambar, tabel
atau apapun di luar tepi tersebut, kecuali nomor halaman.

3.2 Jenis Huruf dan Spasi


Jenis huruf yang digunakan adalan Times New Roman dengan
ukuran huruf 12 point dengan 1,5 spasi untuk bagian teks. Jenis huruf
yang sama juga digunakan untuk tabel dan gambar. Ukuran huruf pada
tabel yang digunakan adalah 11 point. Sedangkan ukuran huruf untuk
penjelasan dalam gambar diatur ssedemikian rupa sehingga gambar
serasi dan jelas untuk dibaca.

3.3 Penomoran Halaman


Sampul depan, abstrak dan lembar pengesahaan tidak diberi
nomor halaman. Sedangkan bagian lainnya diberi nomor halaman. Ada
dua jenis penomoran yang digunakan yaitu penomoran dengan angka
romawi huruf kecil dan angka arab. Untuk bagian depan (kata
pengantar, daftar isi, daftar simbol, daftar gambar, daftar tabel) diberi
penomeran romawi. Sedangkan untuk bagian isi (bab pendahuluan
sampai dengan bab kesimpulan, daftar pustaka) dan lampiran diberi
penomoran dengan angka arab. Penomoran terurut dan menyatu antara
bagian isi dan lampiran. Sebagai contoh halaman pertama bab I diberi
nomor 1 sampai bab kesimpulan serta daftar pustaka nomor 60, maka
halaman pertama bagian lampiran diberi nomor 61. Untuk kemudahan

16
dan keragaman letak nomor halaman, nomor diletakkan di bagian bawah
sebelah kanan.

3.4 Header dan Footer


Tidak ada header yang digunakan di setiap halaman dalam tulisan
Tugas Akhir. Footer hanya untuk penomoran halaman sebagaimana
diatur di dalam tata cara penulisan nomor halaman. Untuk catatan
khusus keterangan tentang isi tabel ataupun gambar sebaiknya langsung
diletakkan dibagian bawah tabel ataupun gambar tersebut.

3.5 Bilangan dan Satuan


Lambang bilangan ditulis dengan angka, penulisan kata/kalimat
dalam tanda kurung kecuali pada awal kalimat. Satuan dinyatakan
dengan singkatan resminya tanpa tanda titik dibelakangnya. Jika belum
ada singkatan resmi, maka satuan ditulis secara lengkap. Contoh: 5 m,
10 kg, 1 jam 20 menit. Berikut adalah contoh yang salah: 5 (lima), 100
(seratus).

3.6 Pragraf dan Awal Kalimat


Penulisan tugas akhir hendaknya mengikuti struktur pragraf yang
benar. Pragraf adalah kumpulan beberapa kalimat yang membentangkan
satu kesatuan pokok pikiran atau mengandung satu tema dan kesatuan
susunan. Sebuah pragraf sekurang-kurangnya terdiri dari kalimat topik
dan kalimat penjelasan. Alinea baru mengawali sebuah pragraf dan
dimulai dari ketukan ke-6 dari batas sembir kiri. Bilangan, lambang atau
rumus kimia yang mengawali suatu kalimat harus dieja. Misalnya: lima
puluh orang tewas dalam kecelakaan itu. Kata sambung tidak boleh
menjadi awal pragraf.

3.7 Judul, Subjudul, anak-subjudul dan seterusnya


Judul digunakan untuk kepala bab yang ditulis pada halaman baru.
Tulisan BAB dan nomornya ditulis dengan huruf kapital dan angka

17
romawi yang ditebalkan di tengah halaman tepat pada sembir atas. Judul
juga selengkapnya ditulis dengan huruf kapital yang ditebalkan dan
diletakkan di tengah halaman 3 spasi di bawah tulisan BAB. Kalimat
pertama sesudah judul dimulai dengan alinea baru, 3 spasi di bawah
baris akhir dari judul. Penulisan bab dengan font TNR 12 ditebalkan.
Subjudul ditulis simetris di tengah-tengah, 3 spasi di bawah baris
sebelumnya, semua kata dimulai dengan huruf kapital kecuali kata
hubung dan kata depan, kata demi kata ditebalkan dan tanpa diakhiri
tanda titik. Menggunakan font TNR 12 ditebalkan. Kalimat pertama
sesudah subjudul dimulai dengan alinea baru, 3 spasi di bawah subjudul.
Anak subjudul ditulis mulai dari sembir kiri 3 spasi di bawah baris
sebelumnya dengan huruf kapital hanya pada huruf pertama kata
pertama, setiap kata ditebalkan tanpa diakhiri dengan tanda titik. Kalimat
pertama sesudah anak-subjudul dimulai dengan alinea baru 2½ spasi di
bawah anak-subjudul.
Sub-anak-subjudul ditulis mulai dari ketukan ke-6 dari batas sembir
kiri, setiap kata ditebalkan dan diakhiri dengan tanda titik. Kalimat
pertama yang menyusul kemudian, diketik terus ke belakang pada baris
yang sama dengan sub-anak-subjudul. Baris kedua seterusnya ditulis
pada batas sembir kiri.
Selain itu, sub-anak-subjudul dapat juga ditulis sebagai bagian/
anak kalimat yang ditempatkan di depan dengan diberi garis bawah.
Contoh terantum pada lampiran 9.

3. 8 Penyajian Gambar
Yang masuk ke dalam kategori gambar adalah foto, grafik, peta,
sketsa, diagram, bagan ataupun gambar-gambar lain. Gambar dapat
menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual yang informatif dan mudah
dipahami. Dengan pertimbangan konsistensi tulisan dan juga ketahanan
kualitas dokumentasi laporan, maka gambar direkomendasikan sedapat
mungkin dengan cetakan hitam, kecuali peran cetakan berwarna sangat

18
penting sekali untuk kejelasan informasi yang diberikan oleh gambar
tersebut. Nomor gambar berurut dari nomor 1 sampai akhir dan dilengkapi
keterangan. Berikut contoh penyajian gambar.

Gambar 1. Laju Transpirasi Trembesi dalam Beberapa Variasi


Luas Area

Gambar 2. Potensi Distribusi Mahoni dan Flamboyan untuk RTH


Kota Surabaya
Sumber: Roslinda Ibrahim (2011).

19
Bila dalam penyajian gambar halaman tidak mencukupi atau
gambar ukurannya lebih dari satu halaman, maka gambar tersebut dibagi
atas dua bagian atau lebih. Judul gambar disesuaikan dengan gambar
yang dimuatnya. Bila hal ini sulit diberikan judul yang tepat, maka dapat
diberikan sub nomor dari gambar dengan tambahan alfabet, misalkan
Gambar 4.2a, gambar lanjutannya Gambar 4.2b.

3.9 Penyajian Tabel


Penggunaan tabel merupakan salah satu cara yang sistematis
untuk menyajikan data-data dalam kolom dan lajur sesuai dengan
sistematika dan klasifikasi masalah ataupun bahasan yang diberikan
dalam tulisan. Sistematika tabel yang baik harus dapat memberikan
informasi yang lengkap dan jelas serta dipahami. Nomor tabel berurut
dari nomor 1 sampai akhir. Judul tabel ditulis dengan huruf reguler dan
gaya penulisan judul yakni huruf pertama ditulis dengan huruf kapital
Di bawah tabel ditulis sumber tabel dan keterangan yang lain perlu
misalnya singkatan, probabilitas statistik dan lainnya. Berikut contoh
penyajian tabel.

Tabel 1. Rata-rata Besaran Volume Air yang Diuapkan pada Uji Evapotranspirasi
dengan Interval Waktu Pengamatan setiap 2 jam (ml/jam)
Waktu Pengamatan (jam)
Luas
06.00- 08.00- 10.00- 12.00- 14.00- 16.00-
area (m2)
08.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00
0.03 m2 3.54 4.09 5.93 6.67 4.06 2.43
0.05 m2 5.34 6.68 10.10 11.40 6.40 4.27
0.1 m2 8.42 11.33 15.86 18.75 11.39 7.18
0.2 m2 15.69 21.40 29.18 33.23 19.74 11.37
0.4 m2 28.34 40.47 58.27 68.01 40.30 17.66
0.8 m2 62.73 91.66 112.95 129.18 77.17 36.94
1.6 m2 123.69 177.42 227.15 248.30 150.56 99.87
1.6 m2 118.31 172.09 228.76 248.30 145.70 85.99

20
Tabel 2. Luas Stomata Daun Beberapa Jenis Tanaman
Nama Luas Stomata (μm2)
No Tanaman Rata-rata
I II III
1 Flamboyan 17.453,93 17.472,99 16.498,70 17.141,87

2 Gamal 16.523,63 13.114,71 16.699,13 15.445,82

3 Asam Jawa 4.274,70 4.971,59 5.507,19 4.917,83


4 Saga Pohon 935,29 876,10 987,78 933,06
5 Lamtoro 2.945,76 2.471,57 2.096,08 2.504,47
6 Petai 4.494,49 4.368,69 4.453,14 4.438,77
7 Sengon 1.401,98 1.685,25 1.593,76 1.560,33
8 Kaliandra 966,52 841,60 694,69 834,27

Sumber: Sri Purwaningsih (2007)

3.10 Persamaan
Tanda urut persamaan yang berbentuk rumus matematika, reaksi
kimia dan lain-lainnya ditulis dengan angka arab di dalam tanda kurung
dan ditempatkan merapat ke sembir kanan.

6 CO2 + 6 H2O + cahaya ⎯⎯⎯⎯→ C6H12O6 + 6 O2 (1)

3.11 Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia ragam baku
dengan gaya bahasa keilmuan yang berciri antara lain sebagai berikut:
a. Bernada formal, bernalar, dan objektif
b. Gagasan atau paham dikomunikasikan secara lugas, jelas, ringkas dan
tepat. Istilah atau ungkapan yang dipakai tidak bermakna ganda
c. Lazim dipakai titik pandang nara ketiga dengan kalimat berbentuk pasif.
Oleh karena itu, tidak dugunakan kata ganti orang pertama atau kedua
seperti saya, aku, kami, kita, engkau, peneliti, dan lain-lainnya. Pada
penyajian ucapan terima kasih dalam prakata, saya diganti dengan
penulis.

21
d. Dihindari ungkapan-ungkapan yang berlebihan, mubazir, dan emosional
e. Berbentuk prosa dengan corak pemaparan (eksposisi)
f. Kalimat dan pragraf tidak terlalu panjang
g. Format dan tata cara penulisan harus konsisten

3.12 Istilah
Istilah yang dipakai ialah istilah indonesia atau yang telah
diindonesiakan. Jika terpaksa harus memakai istilah asing, istilah ini ditulis
dengan huruf miring. Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam
bahasa Indonesia dapat digunakan, asalkan konsisten. Pada penggunaan
pertama kali perlu diberikan padanannya dalam bahasa asing diapit tanda
kurung dengan huruf miring. Jika istilah baru ini cukup banyak jumlahnya
sebaiknya dibuatkan daftar istilah pada lampiran.

22
BAB IV

PENCETAKAN, PENJILIDAN DAN PENYERAHAN LAPORAN

Penjilidan dan pencetakan merupakan tahap akhir dalam


penyelesaian tugas akhir. Sebelum memasuki tahap akhir ini, maka
laporan tugas akhir harus telah disetujui dan telah sesuai dengan format
yang telah ditetapkan program studi.

4.1 Persiapan Awal Sebelum Pencetakan


Sebelum pencetakan ataupun penjilidan, draft tugas sarjana harus
sudah disetujui oleh dosen pembimbing. Berbagai masukan dari tim
penguji juga harus dipertimbangkan dan diperhatikan untuk
kesempurnaan laporan tugas akhir. Bekerja dengan sangat teliti sangat
penting untuk memeriksa ulang draft tugas akhir merupakan yang sangat
penting dalam tahap persiapan. Kesesuaian format tulisan, isi serta
bahasa tulis yang baku sangat penting untuk diperhatikan.
Dengan demikian kesalahan minor sekalipun dapat dikurangi
di dalam laporan tugas akhir. Dengan cara ini kerugian material juga
dapat dihindari atau kerugian waktu sebagai akibat tugas akhir tidak
diterima karena ketidaksesuaian format ataupun tidak ditandatangani
oleh dosen pembimbing karena belum disetujui tetapi telah dijilid tidak
terjadi.

4.2 Pencetakan dan Penjilidan Laporan

Buku laporan tugas akhir yang wajib diserahkan untuk melengkapi


administrasi ditulis pada satu muka kertas. Kertas yang digunakan adalah
Jenis kertas HVS, ukuran A4 dan Berat 70 gram. Buku laporan tugas
akhir dijilid dengan sampul tebal (hard cover) berwarna biru muda dengan
tulisan tinta hitam.

23
4.3 Penyerahan Laporan
Untuk dapat mengikuti wisuda yang diselenggarakan oleh
Universitas Hasanuddin, mahasiswa yang telah dinyatakan lulus
diwajibkan untuk menyerahkan buku Laporan Tugas Akhir yang telah
disetujui dan ditandatangani oleh dosen pembimbing yang waktu
penyerahan disesuaikan dengan aturan yang berlaku.

24
DAFTAR PUSTAKA

Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin. 2012. Pedoman


Penulisan Tesis dan Disertasi. Edisi 4. Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Fakultas Teknologi Industri ITB. 2006. Pedoman Penulisan Tugas
Sarjana. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Fakultas Teknologi Industri, ITS. 2009. Pedoman Penulisan Tugas Akhir.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

25
TUGAS AKHIR

PENANGANAN LIMBAH PLASTIK DENGAN TEKNOLOGI PIROLISIS


DAN BIODEGRADASI DENGAN BAKTERI Pseudomonas Sp.

RUSDIANTO HAMID
D121 12 271

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2016

26
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik
Lingkungan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Makassar

Judul: Penanganan limbah plastik dengan teknologi pirolisis dan


biodegradasi dengan bakteri pseudomonas sp.

Disusun oleh:

Nama : Rusdianto Hamid D121 12 271

Telah diperiksa dan disetujui


Oleh Dosen Pembimbing

Makassar, 29 Nopember 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. M. Natsir Djide, Apt. M.Si Roslinda Ibrahim, S.P., M.T.
NIP. 195008171979031003 NIP. 197506232015042001

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil Kaprodi Teknik Lingkungan

Dr. Ir. Muhammad Arsyad Thaha, M.T. Dr. Ir.Hj. Sumarni Hamid Aly, M.T.
NIP. 196012311986091001 NIP. 195812281986012001

27
ABSTRAK

SAMUEL SALIPADANG. Analisis Tingkat Pencemaran Logam Hg Pada


Perairan Tanjung Bunga (dibimbing oleh Mary Selintung dan Farouk Maricar).

Pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri di Makassar


semakin meningkat setiap tahun. Hal ini mendorong peningkatan kegiatan
pembangunan di berbagai sektor yang mengakibatkan pemanfaatan daerah
pesisir secara tidak rasional dan tidak terkendali. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi tingkat pencemaran dan pola penyebaran logam Hg
pada perairan Tanjung Bunga dengan menggunakan parameter pendukung
yaitu suhu, pH, salinitas, oksigen terlarut (DO), dan padatan tersuspensi total
(TSS).
Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei area sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel yang mempertimbangkan wakil-wakil dari daerah
geografis yang ada dan pengujian laboratorium. Pengambilan sampel air laut
dalam penelitian menggunakan SNI 6989.57:2008 tentang metoda
pengambilan contoh air permukaan.
Dari hasil penelitian, nilai rata-rata logam Hg yang diperoleh pada
perairan Tanjung Bunga Makassar adalah sebesar 0,0016 mg/l. Nilai tersebut
masih memenuhi baku mutu dan kriteria kerusakan
lingkungan hidup berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No.69
Tahun 2010 yaitu sebesar 0,002 mg/l. Kondisi perairan Tanjung Bunga
Makassar ditinjau dari parameter suhu, pH dan Oksigen terlarut (DO) juga
masih dalam keadaan normal sedangkan untuk parameter Padatan
Tersuspensi Total (TSS) dan salinitas telah melebihi baku mutu dan kriteria
kerusakan lingkungan hidup berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi
Selatan No.69 Tahun 2010.

Keywords: Logam Hg, Perairan Tanjung Bunga, Pencemaran

28
ABSTRACT

SAMUEL SALIPADANG. Mercury contamination level analysis at tanjung


bunga Water (Supervised by Mary Selintung and Farouk Maricar).

Citizen growth and industrial development in Makassar are raising


more every year. This factor boost buildingactifity at varies sector that cause
utilization coast area irrationally and uncontrollable. This research devoteto
identify contamination level and Hg Metal Spread Pattern at Tanjung Bunga
with supporting parametersuch as temperature, pH, salinity, dissolved oksigen
(DO), and total suspended solidified (TSS).
Research Method that used is area survey sampling, which is taking a
samples that represent their respectable area andaboratorium test. Taking
ocean water sample in research refer to SNI 6989.57:2008 about taking
surfacwater method.
From research result, average Hg metal value obtained from Tanjung
Bunga Makassar are 0,0016 mg/l. That value still within quality standards and
living environment damage criteria by SulawesSelatan Governor Law No. 69
Tear 2010 which is 0,002 mg/l. Tanjung Bunga Makassar water condition
inspected from temperature parameter, pH and Dissolved Oksigen (DO) and
still in normal condition but totasuspended solidified parameter (TSS) and
salinity has been exceed quality standards and living envireonmendamage
criteria according to South Sulawesi Government Law No. 69 Year 2010.

Keywords: Mercury, Tanjung Bunga Waters, Pollution

29
DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 2

D. Ruang Lingkup 2

E. Sistematika Penulisan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Persampahan di Indonesia 3

1. Definisi Sampah 9

2. Sumber dan Jenis Sampah 9

a. Sumber-Sumber Sampah 9

30
DAFTAR TABEL

halaman

1. Jenis Plastik, Kode dan Penggunaannya 18

2. Data Temperatur Transisi dan Temperatur Lebur Plastik 2

3. Data Hasil Perhitungan Penurunan Massa Biodegradasi


Residu Pirolisis Limbah Plastik 72

4. Data Hasil Perhitungan Volatile Matter Pirolisis 74

31
DAFTAR GAMBAR

halaman

1. Nomor Kode Plastik 17

2. Reaksi Degradasi hidrokarbon alifatik 42

3. Grafik Hubungan Antara Waktu dan persentase penurunan


Massa pada Suhu 300oC 71

4 Diagram alir Sistem Pengolahan Sampah 89

32
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

Lambang/Singkatan Arti dan Keterangan

Ao Satuan panjang angstrom

DNA Deoxyribonucleic acid, asam deoksiribonukleat

Ppm Part per million, bagian per juta

33
DAFTAR PUSTAKA

Hitchcoock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A survey of STM Online Journals,
1990-95: The Calm before the Storn, (Online),
(http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html, diakses 12 Juni
1996).

Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan


dalam lokakarya Penelitian Tingkat Dasar Bagi Dosen PTN dan PTS
di Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang 12
Juli 1991.

Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, 3.

Kariuki, F.W., Kotut, K. and Nganga, V.G. 2011. The Potential of a Low Cost
Technology for The Greywater Treatment. The Open Environmental
Engineering Journal. 4: 32-39.

Metcalf and Eddy. 1981. Wastewater Engineering Collection and Pumping of


Wastewater. Jilid II. Mc Graw Hill Inc. New York.

Paembonan, A.R., 1994. Analisis tentang Koordinasi Pengelolaan


Lingkungan Hidup. Studi Kasus: Kabupaten Daerah Tingkat II Tana
Toraja. Disertasi tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana
KPK IPB-UNHAS.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan


Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 tahun 1989 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

Weber B. 20 October, 1985. The Myth Maker: The Creative Mind, New York
Times Magazines, 42.

34

Anda mungkin juga menyukai