Anda di halaman 1dari 93

BUKU PEDOMAN

PROPOSAL & TUGAS AKHIR

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF
SIDOARJO
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Umum
Tugas Akhir merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program
sarjana di Program Studi Teknik Informatika Universitas Maarif Hasyim Latif
(UMAHA). Tugas Akhir ini berupa karya ilmiah yang dihasilkan dari suatu
penelitian yang dilakukan secara teliti, sistematis dan secara organisasi sesuai
dengan prinsip-prinsip penelitian ilmiah. Dengan demikian kesimpulan yang
dihasilkan merupakan sesuatu yang benar-benar berlandaskan kebenaran ilmiah.
Atas dasar pelaksanaan penelitian tersebut maka pelaporan penelitian
harus disajikan dalam bentuk yang sistematis, informatif dan selalu berpegang
teguh pada prinsip kebenaran ilmiah.
Untuk memperoleh keseragaman dalam penulisan tugas akhir, sangat
diperlukan adanya buku petunjuk penulisan tugas akhir. Buku ini menyajikan
secara garis besar penulisan proposal (usulan penelitian) dan tugas akhir.
Setiap Program Studi tetap diberi kebebasan dalam batas-batas tertentu
yang menyangkut kekhasan program studi masing-masing.

1.2. Persyaratan Mengajukan Proposal dan Tugas akhir


Beberapa persyaratan untuk mengajukan proposal dan tugas akhir
meliputi:
1. Persyaratan Akademik:
• Telah mengumpulkan satuan kredit semester (sks) sekurang–kurangnya 100
sks untuk Proposal dan 130 sks untuk Tugas akhir.
• Minimal telah menempuh 3 mata kuliah pilihan.
• Telah melaksanakan dan lulus PKL (disertai surat persetujuan Dosen
Pembimbing PKL)
2. Persyaratan Administrasi:
• Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada tahun akademik yang bersangkutan.

1
2

• Mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) Semester yang bersangkutan.


• Telah memenuhi semua persyaratan administrasi keuangan yang telah
ditentukan oleh Universitas / Fakultas / Jurusan.

1.3. Maksud dan Tujuan


Pedoman ini dimaksudkan sebagai panduan untuk menyusun dan
menyelesaikan Tugas Akhir dengan tujuan agar terjadi keseragaman gerak dan
kesatuan bentuk dalam proses penyusunan maupun format, serta penyelesaian
Tugas Akhir di lingkungan Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik
UMAHA.

1.4. Ruang Lingkup dan Tata Cara Penulisan


Pedoman ini berisi meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KERANGAKA PENULISAN PROPOSAL DAN TUGAS AKHIR
BAB III TATA CARA PENULISAN TUGAS AKHIR
BAB IV PENUTUP
BAB II
KERANGKA PENULISAN PROPOSAL DAN TUGAS AKHIR

2.1. Kerangka Proposal


Kerangka proposal meliputi bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.
a. Bagian awal
Bagian awal proposal awal terdiri dari :
1. Sampul
2. Halaman judul
3. Halaman persetujuan
b. Bagian inti
Bagian inti proposal terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN, meliputi :
1) Latar belakang masalah/penelitian
2) Perumusan masalah/penelitian
3) Tujuan dan manfaat penelitian
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, meliputi :
1) Penelitian terdahulu/tinjauan umum
2) Landasan teori
3) Hipotesis
BAB III : METODE PENELITIAN, meliputi :
1) Tempat dan waktu
2) Bahan-bahan yang digunakan
3) Alat-alat yang digunakan
4) Rancangan percobaan penelitian
5) Pelaksanaan penelitian
6) Metode analisis
c. Bagian Akhir
Bagian akhir proposal terdiri dari:
1) Daftar pustaka

3
4

2.2. Kerangka Tugas Akhir


Kerangka tugas akhir meliputi:
a. Bagian awal
Bagian awal Tugas Akhir terdiri dari :
1. Cover/Sampul Depan
2. Halaman judul
3. Halaman persetujuan
4. Kata pengantar
5. Daftar isi
6. Daftar gambar
7. Daftar Tabel
8. Daftar Lampiran
9. Daftar arti lambang
b. Bagian Inti
Bagian inti Tugas Akhir terdiri dari:
BAB I : sama dengan proposal
BAB II : sama dengan proposal
BAB III : sama dengan proposal
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran obyek penelitian.
2. Penyajian data dan interpretasi data
3. Analisis data dan inteferensi
BAB V : PENUTUP
c. Bagian akhir
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
3. Riwayat Hidup

2.3. Penjelasan
a. Proposal
1. Bagian awal
5

a) Cover/Sampul Depan
Pada sampul proposal dicetak : judul penelitian, kata proposal, diajukan
kepada, nama mahasiswa, nama Fakultas dan lembaga dan tahun
diusulkan. Contoh : Format II-1
b) Halaman Judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan yang dicetak pada
sampul dan dicetak di atas kertas putih.
c) Halaman Persetujuan dan Pengesahan
Pada halaman persetujuan dan pengesahan berisi tanda tangan para
pembimbing dan ketua program studi. Contoh: format II-2
2. Bagian Inti
Pada bagian inti proposal terdiri dari pendahuluan, tinjauan pustaka dan
metodologi penelitian.
a) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan uraian tentang dasar-dasar serta rangkuman
pemikiran yang melandasi diadakannya penelitian tersebut. Rangkuman
penelitian tersebut antara lain latar belakang masalah penelitian,
perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
1) Latar Belakang
Latar belakang adalah uraian tentang landasan pemikiran timbulnya
suatu masalah yang mendorong minat untuk melakukan penelitian.
Pada uraian ini pula dilakukan identifikasi masalah yang ada berupa
pernyataan tentang terjadinya masalah dengan disertai bukti-bukti
yang menguatkan.
2) Perumusan Masalah
Sebagai tindak lanjut dari identifikasi masalah yang disajikan pada
latar belakang maka permasalahan penelitian perlu dirumuskan lagi
agar dapat ditentukan jalan keluarnya. Perumusan masalah disajikan
dalam bentuk pernyataan yang mencerminkan keadaan, fenomena
atau konsep yang memerlukan penjelasan dan pemecahan. yang
diperoleh melalui penelitian.
6

3) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian memuat uraian tentang apa yang hendak dicapai
dan apa yang diharapkan dari proses penelitian tersebut. Materi
pernyataaan tujuan penelitian harus searah dengan perumusan
masalah yang diajukan. Dengan membaca tujuan penelitian yang
ditetapkan maka dapat diketahui apakah bahasan tugas akhir sudah
dapat mencerminkan pencapaina tujuan atau belum. Dari rumusan
tujuan penelitian diharapkan dapat memberi petunjuk tentang data
yang diperlukan.
4) Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berupa pernyataan tentang apa saja yang dapat
diperoleh dari adanya pelaksanaan penelitian serta penyusunan tugas
akhir tersebut. Manfaat yang diharapkan berupa kemanfaatan yang
dapat diperoleh oleh pihak lain untuk penyelesaian operasional
maupun berupa kebijakan.
b) Tinjauan Pustaka/Tinjauan umum
Tinjauan pustaka di samping memuat bahasan umum, juga mengenai
hasil penelitian terdahulu yang sejenis, landasan teori yang relevan
dengan permasalahan penelitian dan hipotesis penelitian. Tinjauan
pustaka meliputi : penelitian terdahulu, landasan teori dan hipotesis.
Tinjauan umum dimuat hanya apabila suatu penelitian yang dilakukan
merupakan hal yang baru.
c) Metodologi
Pada kegiatan ini diuraikan tentang tempat dan waktu penelitian, bahan-
bahan yang dipergunakan, alat-alat yang digunakan, pelaksanaan
penelitian serta metode analisis.
3. Bagian akhir
Bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran bila ada.

b. Tugas Akhir
1. Bagian Awal
7

a) Sampul
Pada sampul Tugas Akhir dicetak : judul Tugas Akhir, kata Tugas
Akhir, lambang/logo UMAHA, ditujukan oleh, nama mahasiswa, kata
kepada, nama Fakultas dan lembaga,dan tahun penulisan. warna sampul
tugas akhir adalah biru dongker.
b) Halaman Judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan yang dicetak pada
sampul dan dicetak di atas kertas putih, ditambah dengan maksud
penulisan tugas akhir yang ditempatkan di bawah judul tugas akhir.
c) Halaman Persetujuan dan Pengesahan
Pada halaman persetujan dan pengesahan, dicetak judul tugas akhir,
nama penulis, nomor pokok mahasiswa, pernyataan bahwa tugas akhir
telah dipertahankan di depan dewan penguji, nama pembimbing dan
nama dosen penguji.
d) Kata Pengantar
Sebagaimana arti kata pengantar, maka yang dimaksud adalah
mengantarkan laporan. Kata pengantar memuat penjelasan singkat
penulis tugas akhir dalam rangka apa tugas akhir dibuat dan
penyampaian ucapan terimakasih maupun harapan penulis kepada dosen
pembimbing maupun pihak lain yang ikut berperan dalan penulisan
tugas akhir ini.
e) Daftar Isi
Daftar isi merupakan gambaran keseluruhan tentang isi tugas akhir dan
memudahkan para pembaca yang ingin melihat suatu bab, sub bab atau
sub-sub bab.
f) Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nama judul table yang ada pada tugas akhir secara
sistematis sekaligus memberikan informasi pada halaman berapa suatu
tabel tertentu terdapat.
g) Daftar Gambar
8

Daftar gambar adalah daftar yang memuat nama judul gambar yng ada
pada tugas akhir yang memberikan informasi pada halaman berapa suatu
gambar tertentu terdapat. Yang termasuk dalam daftar gambar adalah
potret, grafik, diagram, bagan, peta, dan denah.
h) Daftar Lampiran
Daftar lampiran ini memuat daftar urutan lampiran yang ada beserta
nomor lampirannya. Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar.
i) Daftar Arti Lambang dan singkatan
Daftar lambang dan singkatan yang dipergunakan dalam tugas akhir
memuat uraian tentang lambang tersebut dan satuannya. Daftar ini
dibuat apabila dalam tugas akhir memuat banyak lambang-lambang dan
singkatan-singkatan.
j) Intisari
Intisari merupakan ringkasan yang paling mendasar pada suatu tugas
akhir, yaitu merupakan uraian yang sangat singkat (maksimum 2
halaman) tentang latar belakang, tujuan penelitian, metodologi, dan hasil
penelitian.
2. Bagian inti
Pada bagian inti tugas akhir terdiri dari pendahuluan, tinjauan pustaka,
metodologi penelitian, hasil dan pembahasan serta kesimpulan dan saran.
a) Pendahuluan
Pendahuluan dalam tugas akhir hampir sama dengan proposal, hanya
mungkin lebih diperluas.
b) Tinjauan Pustaka/ Tinjauan Umum
Dalam tinjauan umu/pustaka isinya hampir sama dengan yang terdapat
dalam proposal, hanya mungkin lebih diperluas.
c) Metodologi
Metodologi dalam tugas akhir isinya hampir sama dengan yang terdapat
dalam proposal, hanya mungkin lebih diperluas.
d) Hasil Penelitian
9

Hasil penelitian merupakan bagian yang paling penting dalam menjawab


permasalahan penelitian karena didalamnya terdapat gambaran obyek
penelitian, penyajian data, interpretasi data, analisis data dan interferensi
serta pembuktian hipotesis. Dalam bagian inilah pembaca dapat
memperoleh gambaran secara lengkap apakah permasalahan penelitian
sudah terjawab atau belum.
e) Kesimpulan dan Saran
1) Kesimpulan
Kesimpulan adalah beberapa pernyataan singkat dan jelas tentang
segala sesuatu yang dijabarkan dalam hasil penelitian terutama
dalam hasil penelitian terutama hasil pengujian hipotesis. Dalam
menyatakan kesimpulan ini tidak dibenarkan menyimpulkan sesuatu
yang tidak tercantum pada bahasan sebelumnya. Hasil kesimpulan
sekaligus jawaban dan konfirmasi terhadap permasalahan tujuan
penelitian.
2) Saran
Setelah penelitian disimpulkan maka diperlukan saran yang
bersumber dari rumusan permasalahan. Pada dasarnya saran
dirumuskan berdasarkan konfirmasi rumusan kesimpulan. Tidak
dibenarkan memberikan saran yang tidak bersumber dari konfirmasi
dari rumusan kesimpulan, lebih-lebih saran yang tidak ada
relevansinya dengan bahasan tugas akhir.
3. Bagian akhir
Bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran bila ada.
BAB III
FORMAT PENGETIKAN PROPOSAL DAN TUGAS AKHIR

3.1. Format Proposal Tugas akhir


a. Proposal tugas akhir ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dalam penulisannya diupayakan tidak menggunakan kata ganti orang pertama.
b. Proposal tugas akhir diketik dan digandakan dengan kertas A4-80 gram. Huruf
yang dipergunakan adalah jenis Times New Roman ukuran 12-normal dengan
tinta yang tidak mudah luntur.
c. Tulisan mempergunakan jarak antar baris 1,5 spasi.
d. Layout tulisan disajikan dalam Lampiran, dengan penjelasan seperti yang
tertulis pada item e berikut ini.
e. Tulisan diketik dengan batas tepi halaman mengikuti ketentuan jarak sebagai
berikut:
1. Jarak dari tepi atas kertas = 4 cm.
2. Jarak dari tepi bawah kertas = 3 cm.
3. Jarak dari tepi kiri kertas = 4 cm.
4. Jarak dari tepi kanan kertas = 3 cm.
f. Tulisan BAB I, BAB II, ..., dst. dimulai dari batas margin atas dengan ukuran
huruf 14 point. Judul bab dimulai 1,5 spasi (1 kali ketukan enter) dari tulisan
BAB I, BAB II, ..., dst. Tulisan bab dan judul bab ditulis dengan huruf kapital
untuk semua huruf dengan ukuran huruf 14 point. Angka untuk nomor bab
ditulis dengan angka Romawi (I, II, III, ..., dst). Kalimat awal (jika tidak
dimulai dengan sub-bab) atau sub-bab awal dimulai 3 spasi (2 kali ketukan
enter) dari judul bab dan dimulai dari margin kiri (untuk judul sub-bab) atau
masuk 1 tab (1,5 cm) untuk awal kalimat. Judul sub-bab ditulis dengan title
case (hanya huruf pertama setiap kata yang menggunakan huruf kapital, yang
lainnya huruf kecil/lower case dan semua kata sambung harus memakai huruf
kecil/lower case). Kalimat awal pada sub-bab dimulai 1,5 spasi setelah judul
sub-bab, masuk 1 tab. Judul sub-bab berikutnya dimulai 3 spasi dari baris
terakhir dari sub-bab sebelumnya. Contoh penulisan bab dan sub-bab dapat

10
11

dilihat pada Lampiran.


g. Kalimat awal pada suatu paragraf ditulis masuk 1 (satu) tab. Antar paragraf
tidak perlu diberi jarak.
h. Permulaan bab selalu ditulis pada halaman baru.
i. Penomoran halaman dilakukan sebagai berikut: semua bagian sebelum teks
(sebelum Bab I), dimulai dari lembar pengesahan, diberi nomor halaman
dengan angka Romawi kecil yang diletakkan di bagian bawah-tengah halaman
(i, ii, ..., dst). Bagian teks (Bab I, dan seterusnya termasuk daftar pustaka dan
lampiran) diberi nomor halaman dengan angka Arabic yang diletakkan pada
bagian kanan atas pada jarak 3 cm dari margin kanan, 1,5 cm dari margin atas.
Khusus untuk halaman awal tiap bab, nomor halaman dicantumkan pada
bagian tengah bawah dengan jarak 1,5 cm dari margin bawah. di bagian
bawah-tengah halaman.
j. Semua gambar dan tabel harus jelas/tidak kabur/buram. Ukuran huruf pada
gambar dan tabel harus dapat dibaca oleh mata normal dengan mudah. Gambar
dan tabel diletakkan di tengah halaman (centered).
k. Nomor dan judul tabel ditulis di tengah di atas tabel. Nomor tabel disesuaikan
dengan letak tabel tersebut di dalam bab, misalkan: Tabel 2.3 Konsentrasi
Bahan Pencemar di Kali Mas Tgl 18 April 2006. Pada sisi bawah tabel diberi
keterangan tentang sumber informasi yang dicantumkan di dalam tabel, apakah
informasi tersebut dari pustaka tertentu, hasil pengamatan, ataupun hasil
perhitungan. Judul tabel ditulis dengan cara title case kecuali untuk kata
sambung dan kata depan dengan jarak spasi 1. Tabel dibuat dengan jarak
spasi 1. Sisi paling luar tabel tidak boleh melampaui batas margin kiri dan
kanan. Format landscape menyesuaikan dengan pedoman ini. Contoh
penampilan tabel disajikan pada Lampiran.
l. Nomor dan judul gambar ditulis di tengah di bawah gambar. Nomor Gambar
disesuaikan dengan letak gambar tersebut di dalam bab, misalkan: Gambar 4.1
Grafik Hubungan Antara Pertumbuhan Penduduk dengan Penurunan Daya
Dukung Lingkungan (Sugriwo, 2006). Sumber dari gambar dicantumkan
langsung pada bagian belakang judul tersebut. Judul gambar ditulis dengan
12

cara title case kecuali untuk kata sambung dan kata depan dengan jarak spasi 1.
Sisi paling luar gambar tidak boleh melampaui batas margin kiri dan kanan.
Format landscape menyesuaikan dengan pedoman ini. Contoh penampilan
gambar disajikan pada Lampiran.
m. Tulisan tabel dan gambar pada kalimat yang merujuk suatu tabel atau gambar
harus diawali dengan huruf besar. Contoh: Sesuai dengan Tabel 2.3 dan
Gambar 2.1
n. Judul tabel atau batas gambar bagian atas dimulai 3 spasi dari baris terakhir di
atasnya. Kalimat tepat di bawah tabel atau judul gambar dimulai 3 spasi (2
ketukan enter) dari batas bawah tabel atau judul gambar (lihat contoh di
Lampiran). Antara judul tabel atau judul gambar dengan tabel atau gambar
yang bersangkutan diberi jarak 1,5 spasi (satu ketukan enter).
o. Semua rumus ditulis dengan menggunakan equation editor (atau mathtype).
Penulisan rumus dimulai pada batas kiri, rata dengan kalimat tepat di atasnya,
dengan jarak 1,5 (satu setengah) spasi dari kalimat di atas dan di bawahnya.
Nomor rumus disesuaikan dengan nomor bab letak rumus tersebut dan ditulis
di ujung kanan baris tersebut (aligned right). Ukuran huruf dan symbol pada
rumus sesuai dengan defaults yang ada seperti disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Ukuran Huruf dan Simbol pada Rumus


Jenis Ukuran (pt)
Full 12
Subscript/Supercript 7
Sub-Subscript/Supercript 5
Symbol 18
Sub-symbol 12

Contoh penulisan rumus adalah sebagai berikut:


(3.2)

dengan:
σ2 = variance dari logaritma konduktivitas hidrolik,
ly = skala korelasi dari logaritma konduktivitas hidrolik,
13

dij = jarak antara titik xi dan xj,


xi, xj = lokasi titik pada domain studi yang terpisah dengan jarak dij.

Tidak boleh memperbesar tampilan rumus dengan men-drag pojok rumus yang
sedang dibuat.
p. Catatan kutipan
1. Untuk menunjukkan tentang sumber kutipan dipergunakan catatan kutipan
yaitu suatu catatan tambahan dalam tubuh tulisan yang dapat diletakkan di
awal, diakhir, atau ditengah kalimat tergantung pada susunan kalimat.
a) Penulisan di awal kalimat :
1) Nama pengarang
2) Tanda kurung buka
3) Tahun penerbitan
4) Tanda kurung tutup.
Contoh : Wesley (1985) mengemukakan bahwa...........
b) Penulisan di tengah kalimat: sama dengan butir a)
Contoh : berdasarkan penelitian Wesley (1985).............
c) Penulisan di akhir kalimat :
1) Tanda kurung buka
2) Nama penulis
3) Koma
4) Tahun penerbitan
5) Tanda kurung tutup
Contoh ; tingkat pencemaran industri ......……… (Wesley, 1985)
d) Bila pustaka yang dikutip ditulis oleh dua penulis hanya disebutkan nama
akhirnya saja, bila lebih dari 2 orang hanya disebutkan nama akhir dari
penulis pertama dan diikuti dengan dkk. atau et al.
Contoh : -
- laju pertumbuhan ekonomi ………, ……(Sanusi dan Suparto, 1981)
- Metanol dapat dibuat dari ketela pohon.............(Bert dkk., 1979).
2. Jika suatu kutipan diambil dari kutipan lain, penulisannya sebagai berikut :
14

1) Tanda kurung buka


2) Sumber pertama
3) Koma
4) Tahun penerbitan
5) Nama penulis pertama
6) Koma
7) tahun penerbitan.
Contoh : (Marsono, 1995 dalam Susanto, 1996)
Keterangan : Kata ”dalam” menunjukkan dari mana sumber itu di ambil.
3. Apabila di dalam kutipan penulis ingin memotong kalimat yang panjang,
maka kalimat yang hilang harus diganti dengan tanda TITIK sebanyak
TIGA KALI (...)
q. Daftar pustaka
1. Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang benar-benar diacu. Kepustakaan
ini sangat membantu pembaca yang ingin mengetahui sumbernya. Penulisan
daftar pustaka disususn ke bawah secara alfabetik.
2. Penyusunan bahan kepustakaan mengikuti urutan sebagai berikut :
a) Untuk terbitan berupa buku dan hasil-hasil penelitian disusun sebagai
berikut :
01. Nama pengarang,
Nama keluarga pengarang asing ditulis pertama. Untuk pengarang
Indonesia nama akhir dicantumkan lebih dahulu (dapat berupa nama
keluarga, nama marga, nama ayah, nama kecil atau apapun). Gelar
dan pangkat tidak perlu dicantumkan.
02. Koma
03. tahun penerbitan
04. Koma
05. Judul buku
06. Koma
07. Nama penerbit
08. Koma
15

09. Tempat penerbitan


10. Koma
11. Dari halaman s/d halaman ...........
12. Titik
Contoh :
Anonim, 1985, Proyeksi Penanaman Modal dalam Repelita IV Jawa Timur,
Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Propinsi Tingkat I Jawa
Timur Surabaya, hal.1-150.

Esau, K., 1965, Plant Anatomy, John Wiley & Sons. Inc., New York, hal.
350-400, 450-500.

Goldfiel, Stephen M. dan Chandler, Lester V, 1986, Ekonomi Uang dan


Bank Edisi ke Sembilan, Terjemahan Hutabarat, Penerbit Erlangga,
Jakarta, hal.1-9.

Riegel, R. E., 1949, Industrial Chemistry, 5 ed, Rienhold Publishing


Corporation, New York, hal 320-345.

Ranupandojo, H. dan Husnan, Suad, 1982, Manajemen Personalia, Penerbit


BPFE-UGM, Yogyakarta, hal. 40-95.

b) Untuk terbitan berupa majalah atau artikel disusun sebagai berikut :


01. Nama pengarang,
Nama keluarga pengarang asing situlis pertama. Untuk pengarang
Indonesia nama akhir tercantumkan lebih dulu (dapat berupa nama
keluarga, nama marga, nama ayah, nama kecil atau apapun). Gelar
dan pangkat kesarjannan tidak perlu dicantumkan.
02. Koma
03. Tahun penerbitan
04. Koma
05. Judul artikel ( berada dalam dam tanda petik: “......”).
06. Koma
07. Judul majalah
08. Koma
09. Volume (diberi garis bawah)
16

10. Koma
11. Nomor (diberi garis bawah)
12.. (dari halaman s/d halaman)
13. Tanggal, bulan, tahun
14. Titik
15. Nama penerbit
16. Koma
17. Tempat penerbitan
18. Titik
Contoh :
Azis, Iwanjaya, 1985, “Pembangunan Daerah dan Aspek Alokasi
Investasi Antar Daerah “, Prisma, 5. hal 12-24

Fuad, Jauharul, 1995, “Fanatisme Beragama Dalam Masyarakat Plural “,


Surya, 12 Mei, hal 6.

Nandika, D.K., dkk, 1995, “Karakteristik Saluran Pencernaan Rayap


Kayu Kering”, Biosains,Vol 1, no.2, hal 7-10, Juli 1995. PAU
Biotekhnologi ITB, Bandung.

Sumarto, 1991, “Memahami Statistik Sebagai Alat: Kasus Analisis


Katagorikal”, Makalah Seminar Akademik UPN”Veteran” Jawa
Timur.
r. Proposal tugas akhir dijilid dengan sampul luar (cover) kertas manila berwarna
putih. Tulisan pada sampul dicetak dengan warna putih dilengkapi lambang
UMAHA. Contoh layout sampul luar tugas akhir dijelaskan pada Sub-Bab 3.2.

3.2. Format Tugas akhir


a. Format tugas akhir mengacu pada format proposal tugas akhir seperti yang
tercantum pada Sub-Bab 3.1.
b. Penulisan abstrak. Abstrak tugas akhir ditulis dalam Bahasa Indonesia. Format
penulisan abstrak akan dijelaskan pada bagian di bawah ini:
1. Judul tugas akhir ditulis pada batas margin atas, di tengah halaman, dengan
ukuran font 14 dan dicetak tebal, dengan jarak spasi 1.
2. Nama mahasiswa dan dosen pembimbing ditulis 2 spasi di bawahnya,
17

dicetak dengan font normal, pada tengah halaman. Jarak antara baris dari
ketiga nama di atas adalah 1 spasi.
3. Abstrak berjarak 2 spasi dari kata ABSTRAK, yang tertulis di tengah
halaman, dengan ukuran font 14, dicetak tebal, dan menggunakan huruf
kapital untuk semua huruf (upper case).
4. Kata ABSTRAK ditulis dengan jarak 2 spasi setelah tulisan nama
pembimbing.
5. Jarak antar baris adalah 1 spasi.
6. Setiap paragraf pada abstrak ini dimulai masuk 1 (satu) tab (1,5 cm) dari
batas margin kiri dengan justified alignment.
7. Jumlah kata maksimum adalah 350.
8. Kata kunci harus dituliskan di bagian bawah abstrak dengan jarak 3 spasi
dari akhir abstrak, dengan jumlah kata minimal tiga dan maksimal lima.
Kata kunci dipilih kata penting yang merupakan kata pokok yang spesifik
dalam tugas akhir. Penulisannya diurutkan sesuai dengan abjad pertama dari
kata kunci tersebut. Satu kata kunci boleh terdiri lebih dari satu kata.
9. Hal yang perlu ditulis dalam abstrak: latar belakang, permasalahan, dan
metodologi pelaksanaan tugas akhir. Contoh abstrak tugas akhir dapat
dilihat pada Lampiran.
c. Tugas akhir dijilid dengan hard cover. Contoh sampul luar, tulisan dan
formatnya disajikan pada Lampiran, sedangkan penjelasan konsep desain
sampul dan panduan warna logo UMAHA dijelaskan pada Lampiran.
d. Ukuran huruf, angka, simbol, notasi pada tulisan, rumus/ persamaan, tabel, dan
gambar harus cukup besar untuk dibaca dengan jelas apabila tugas akhir
tersebut dikecilkan ke dalam sebuah microfilm.
e. Catatan kaki, bila diperlukan, ditulis dengan jarak 1 spasi pada bagian bawah
halaman. Ukuran huruf yang digunakan untuk catatan kaki adalah 10. Catatan
kaki ini diletakkan 3 spasi di bawah baris terbawah laporan utama.
BAB IV
PENUTUP

Pedoman Penulisan Proposal dan Tugas akhir ini berlaku di lingkungan


Program Studi Teknik Informatika Universitas Maarif Hasyim Latif. Untuk itu
dosen dan mahasiswa wajib membaca dan berpedoman pada pedoman ini dalam
menyususn dan menulis tugas akhir.
Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Penyusunan dan Penyelesaian
Tugas akhir, sejauh tidak bertentangan dengan Pedoman ini akan diatur lebih
lanjut.

18
LAMPIRAN A: TEMPLATE
USULAN TUGAS AKHIR
TAHUN AJARAN 2020/2021

JUDUL TUGAS AKHIR PROPOSAL SAUDARA

Disusun Oleh :
NAMA MAHASISWA (Ganti dengan Nama Saudara)
NIM (Ganti dengan NIM Saudara)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF
SIDOARJO
2021
LEMBAR PENGESAHAN USULAN TUGAS AKHIR
TAHUN AJARAN 2020/2021

JUDUL TUGAS AKHIR SAUDARA

Oleh :
NAMA MAHASISWA (Ganti dengan Nama Sudara)
NIM (Ganti dengan NIM Saudara)

Usulan Proposal Tugas Akhir ini diajukan untuk


dilanjutkan sebagai Tugas Akhir
di
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik
Universitas Maarif Hasyim Latif
Sidoarjo

Disetujui Oleh :
Team Penguji Dosen Pembimbing

Nama Penguji 1 (Kosongkan) Nama Dosen Pembimbing

Nama Penguji 2 (Kosongkan)

Nama Penguji 3 (Kosongkan)


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………....................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………… ............ ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………….. ............. iii
DAFTAR GAMBAR …………………………………….…………. ............
DAFTAR TABEL …………………………………....……………. ..............
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………… .............. 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………… ............. 1
1.2 xxxxxxxxxx ...............................................................................
1.3 xxxxxxxxxxx .............................................................................
1.4 xxxxxxxxxxx .............................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

iii
iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Nama Gambar ……………………………………………………. 4


Gambar 2.2 Nama Gambar ……………………………………………………. 7
Gambar 3.1 Nama Gambar …………………………………………………….. 20
Gambar 3.2 Nama Gambar ….…………………………………………………. 21
dan seterusnya …………………………………………………………………
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nama Tabel ………………………………………………………… 5


Tabel 2.2 Nama Tabel ………………………………………………………… 9
Tabel 3.1 Nama Tabel ………………………………………………………… 11
Tabel 3.2 Nama Tabel ….…………………………………………………….. 13
dan seterusnya …………………………………………………………………
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx.

1.2 Rumusan Masalah


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx

1.3 Tujuan Penelitian


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx
1. xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxx
2. xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx x
3. xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxx

1
2

1.4 Batasan Masalah


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx:
1. xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxx
2. xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx x
3. xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxx

1.5 Manfaat Penelitian


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx

1.6 Sistematika Penulisan


Penulisan Laporan Proposal Tugas Akhir ini disusun dalam 3 bab antara
lain :
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab ini berisi xxxxxxxxxxx
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada Bab ini berisi xxxxxxxxxxx
BAB III METODE PENELITIAN
Pada Bab ini membahas xxxxxxxxxxxxxxx
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Jelaskan sebanyak mungkin Dasar Teori yang mendukung dalam
rancangan Judul Tugas Akhir saudara.

2.2 Penelitian sebelumnya (Jikalau ada)


Cantumkan penelitian sebelumnya (Journal dll) yang mendukung judul
Tugas Akhir Saudara dengan menggunakan Tabel dan uraian deskripsi.

3
4
BAB III
PERANCANGAN SISTEM

3.1 Metode Penelitian


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx.

3.1.1 Perancangan Alat dan Implementasi


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx.

3.2 Perancangan Sistem


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx.

3.2.1 Blok Diagram


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx.

3.2.2 Layout Sistem


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx.

7
8

3.2.3 Diagram Alir Sistem


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx.

3.3 Perancangan Perangkat Keras


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx.

3.4 Perancangan Perangkat Lunak


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx.

3.4.1 Konfigurasi Aplikasi Blynk


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx.

3.5 Pembuatan Pemrograman


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxx.
DAFTAR PUSTAKA

Adani, M. R. (2020). Mengenal Apa Itu Internet of Things dan Contoh


Penerapannya. Retrieved March 28, 2021, from
https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-internet-of-things/.

Adieb, M. (2020). Mengenal JavaScript, Bahasa Pemrograman yang Mudah


Digunakan. Retrieved March 28, 2021, from
https://glints.com/id/lowongan/javascript-adalah/#.YGKm7ucxW00.

Al-Fuqaha, A., Guizani, M., Mohammadi, M., Aledhari, M., & Ayyash, M.
(2015). Internet of Things: A Survey on Enabling Technologies, Protocols,
And Applications. IEEE Communication Surveys and Tutorials, 17(4).

Aminuddin, & Sumarsono, J. (2015). Rancang Bangun Alat Penyiraman Tanaman


Dengan Pompa Otomatis Sistem Irigasi Tetes Pada Lahan Kering. Jurnal
Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 3(1).

Angga. (2015). Trafo Step down: Fungsi dan Kegunaannya. Retrieved March 28,
2021, from https://skemaku.com/trafo-step-down-fungsi-dan-
kegunaannya/.

Atzori, L., Iera, A., & Morabito, G. (2010). The Internet of Things: A survey.
Computer Networks, 54(15).

Awwabiin, S. (2020). Pengertian PHP, Fungsi dan Sintaks Dasarnya. Retrieved


March 25, 2021, from https://www.niagahoster.co.id/blog/pengertian-php/.

Azzaky, N., & Widiantoro, A. (2020). Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis
Arduino Menggunakan Internet Of Things (IOT). Jurnal Elektronika,
Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Informatika, Sistem Kontrol (J-Eltrik),
2(2).

Bahri, A., & Santoso, E. W. (2017). Prototype Penyiram Tanaman Otomatis


Dengan Sensor Kelembaban Tanah Berbasis Atmega 328. Jurnal Elektro,
2(1).

Cahyono, G. H. (2013). Internet of Things (Sejarah, Teknologi dan


Penerapannya). Forum Teknologi, 6(3).

44
45

Dekoruma, K. (2018). Mengenal Macam-Macam Pipa Paralon dan Cara


Memasangnya. Retrieved March 29, 2021, from
https://www.dekoruma.com/artikel/78138/jenis-pipa-paralon.

Effendi, Y. (2018). Internet Of Things (IoT) Sistem Pengendalian Lampu


Menggunakan Raspberry Pi Berbasis Mobile. Jurnal Ilmu Komputer, 4(2).

Faudin, A. (2017). Cara mengakses sensor DHT11 menggunakan Arduino.


Retrieved March 26, 2021, from https://www.nyebarilmu.com/cara-
mengakses-sensor-dht11/.

Fitriatien, S. R., Rachmawati, N. J., Rahmah, N., Safitri, D. A., Pahlevi, M. R., &
Natsir, N. M. (2017). Kegiatan Penanaman Tanaman Obat Keluarga
(Toga) Sebagai Salah Satu Usaha Pemberdayaan Siswa SDN Dermo Guna
Dalam Menumbuhkan Kepedulian Kesehatan Keluarga. Abadimas Adi
Buana, 2(2).

Gunawan, & Sari, M. (2018). Rancang Bangun Alat Penyiram Tanaman Otomatis
Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah. Journal of Electrical
Technology, 3(1).

Hidayati, K. F. (2020). Ingin Belajar Pemrograman? Baca Penjelasan tentang


HTML Berikut Ini. Retrieved March 28, 2021, from
https://glints.com/id/lowongan/pengertian-html-adalah/.

Irwansyah, M., & Istardi, D. (2013). Pompa Air Aquarium Menggunakan Solar
Panel. Jurnal Integrasi, 5(1).

Junaidi, A. (2015). Internet of Things, Sejarah, Teknologi dan Penerapannya :


Review. Jurnal Elektronik Universitas Widyatama, 1(3).

Koyanagi, F. (2018). NodeMCU ESP8266: Details and Pinout. Retrieved March


26, 2021, from https://www.instructables.com/NodeMCU-ESP8266-
Details-and-Pinout/.

Laksono, F. (2018). Pengenalan Bahasa Pemrograman C++. Retrieved March


26, 2021, from https://www.belajarcpp.com/tutorial/cpp/pengenalan-cpp/.

Mamat. (2020). Inilah Terminal Block Dengan Bahan Plastik Namun Kuat Dan
Kokoh. Retrieved March 26, 2021, from
https://www.sinarlistrik.com/blog/terminal-block-dengan-bahan-plastik-
kuat-dan-kokoh/.
46

Mardika, A. G., & Kartadie, R. (2019). Mengatur Kelembaban Tanah


Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah Yl-69 Berbasis Arduino Pada
Media Tanam Pohon Gaharu. JOEICT (Jurnal of Education and
Information Communication Technology), 3(2).

Nasriati, & Pujiarti, Y. (2012). Budidaya Tanaman Obat Keluarga (Toga).


Lampung: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Nugroho, A. (2019). Pengertian XAMPP Lengkap dengan Fungsi dan Cara


Instalasi. Retrieved March 25, 2021, from
https://qwords.com/blog/pengertian-xampp/.

Nursahid. (2015). Ilmu Pipa - Mengenal Fungsi, Jenis-jenis Pipa dan


Komponennya. Retrieved March 28, 2021, from
https://www.cnzahid.com/2015/08/mengenal-fungsi-jenis-dan-komponen-
pipa.html.

Oktaprianna, R., Yamato, & Rijadi, B. B. (2019). Rancang Bangun Smart


Aquarium Menggunakan Arduino Atmega 2560 Berbasis Internet of
Things (IoT). Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik Elektro,
1(1).

Prawiro, M. (2018). Pengertian Power Supply: Fungsi, Jenis, Komponen, Cara


Kerja Power Supply. Retrieved March 25, 2021, from
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/pengertian-power-
supply.html.

Rahman, A. (2018). Penyiraman Tanaman Secara Otomatis Menggunakan


Propeler berbasis IoT. ITEJ (Information Technology Engineering
Journals), 3(2).

Razor, A. (2021). Modul Relay Arduino: Pengertian, Gambar, Skema, dan


Lainnya. Retrieved March 25, 2021, from
https://www.aldyrazor.com/2020/05/modul-relay-arduino.html.

Riyadi, H. (2019). Pengertian PCB Beserta Fungsi dan Jenis-jenis PCB yang
Perlu Anda Ketahui. Retrieved March 25, 2021, from
https://www.nesabamedia.com/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis-pcb/.
47

Saputro, T. T. (2017). Mengenal NodeMCU: Pertemuan Pertama. Retrieved


March 26, 2021, from https://embeddednesia.com/v1/tutorial-nodemcu-
pertemuan-pertama/.

Sinauarduino. (2016). Mengenal Arduino Software (IDE). Retrieved March 26,


2021, from https://www.sinauarduino.com/artikel/mengenal-arduino-
software-ide/.

Suranata, A. (2019). Pengenalan Mikrokontroler, Development Board,


NodeMCU, ESP8266. Retrieved March 28, 2021, from
https://tutorkeren.com/artikel/pengenalan-mikrokontroler-development-
board-nodemcu-esp8266.htm.

Team, D. (2021). Internet of Things: Panduan Lengkap. Retrieved March 28,


2021, from https://www.dewaweb.com/blog/internet-of-things/.

Wilianto, & Kurniawan, A. (2018). Sejarah, Cara Kerja dan Manfaat Internet of
Things. Jurnal Matrix, 8(2).

Yasin, K. (2018). Apa Itu Web Server dan Fungsinya?. Retrieved March 28, 2021,
from https://www.niagahoster.co.id/blog/web-server-adalah/.

Yasin, K. (2019). 10 Text Editor Terbaik Untuk Pemrograman. Retrieved March


28, 2021, from https://www.niagahoster.co.id/blog/text-editor-terbaik/.

Yasin, K. (2019). Pengertian HTTP Beserta Fungsi dan Cara Kerjanya.


Retrieved March 28, 2021, from
https://www.niagahoster.co.id/blog/pengertian-http/.

Yasin, K. (2020). Pengertian CSS dan Cara Kerjanya. Retrieved March 28, 2021,
from https://www.niagahoster.co.id/blog/pengertian-css/.

Zakaria, M. (2020). Pengertian Breadboard Beserta Prinsip Kerja, Jenis dan


Harga Breadboard. Retrieved March 29, 2021, from
https://www.nesabamedia.com/pengertian-breadboard.
LAMPIRAN B: DRAFT CONTOH
USULAN TUGAS AKHIR
TAHUN AJARAN 2020/2021

SISTEM PENYIRAM TANAMAN OBAT KELUARGA


OTOMATIS BERBASIS IOT DAN WEBSITE
DI KEBUN LINGKUNGAN KAMPUS UMAHA

Disusun Oleh :
RAHMAD MUFTI ALI AKBARI
143217041

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF
SIDOARJO
2021
LEMBAR PENGESAHAN USULAN TUGAS AKHIR
TAHUN AJARAN 2020/2021

SISTEM PENYIRAM TANAMAN OBAT KELUARGA


OTOMATIS BERBASIS IOT DAN WEBSITE
DI KEBUN LINGKUNGAN KAMPUS UMAHA
Oleh :
RAHMAD MUFTI ALI AKBARI
143217041

Usulan Proposal Tugas Akhir ini diajukan untuk


dilanjutkan sebagai Tugas Akhir
di
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik
Universitas Maarif Hasyim Latif
Sidoarjo

Disetujui oleh :
Team Penguji Dosen Pembimbing

Drs. Moch. Hatta, MT. Khairil Anam, S.Kom., M.Kom.

M. Farkhan, S.Kom., M.Kom.

Nambi Sembilu, S.Kom., M.Kom.


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i


LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… iii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………… viii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………...… 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………..… 2
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………… 3
1.4 Batasan Masalah ………………………………….…………… 3
1.5 Manfaat Penelitian …………………………………..………… 3
1.6 Sistematika Penulisan ……………………………….………… 4
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………….………… 5
2.1 Internet of Things (IoT) …………………………….………… 5
2.1.1 Definisi IoT ……………...……………………………… 5
2.1.2 Unsur IoT ………………..……………………………… 5
2.1.3 Cara Kerja IoT ……………..…….…………...….……… 6
2.1.4 Manfaat IoT ……………..…………………………….… 7
2.1.5 Contoh Bidang IoT ………...…………………….……… 8
2.2 Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ………..…………………… 9
2.2.1 Definisi TOGA ………………………......……………… 9
2.2.2 Contoh TOGA …………………..….…………………… 10
2.3 NodeMCU ESP8266 …………………………….….………… 12
2.3.1 Definisi NodeMCU ESP266 ………………….………… 12
2.3.2 Versi NodeMCU ESP266 …………………….………… 12
2.3.3 Skema Rangkaian NodeMCU ESP8266 …….…..……… 13
2.3.4 Spesifikasi NodeMCU ESP8266 ……………...………… 15
2.3.5 Kelebihan NodeMCU ESP8266 ………………………… 16

iii
2.3.6 Kelemahan NodeMCU ESP8266 …………….….……… 16
2.4 Hypertext Transfer Protocol (HTTP) ……………….………… 16
2.4.1 Definisi HTTP ………………………….……..………… 17
2.5 Web Server …………………………………….……………… 17
2.5.1 Definisi Web Server ……………………..……………… 17
2.5.2 Cara Kerja Web Server ………………….……………… 17
2.6 Komponen Pendukung ……………………….…..…………… 18
2.6.1 Relay ……………………………….…….……………… 18
2.6.2 Sensor Kelembaban Tanah YL69 ….…………………… 19
2.6.3 Sensor Suhu DHT11 …………….……………………… 20
2.6.4 Power Supply …………………………………………… 21
2.6.5 Step Down ………………………….…………………… 22
2.6.6 Terminal Blok ………………..….……………………… 22
2.6.7 Breadboard ……………………………………………… 23
2.6.8 PCB ………………………..….………………………… 24
2.6.9 Kabel Jumper ………….….…………………….……… 25
2.6.10 Pompa Air ……………………………………………… 26
2.6.11 Pipa Air ……………………………………………… 27
2.7 Bahasa Pemrograman Sisi Server .… .………………………… 27
2.7.1 C++ ……………………………………………………… 27
2.7.2 PHP ……………………………………………………… 28
2.8 Bahasa Pemrograman Sisi Client ……...……………………… 28
2.8.1 HTML ……………………………...…………………… 29
2.8.2 CSS ……………………………………………………… 29
2.8.3 JavaScript …………………………..…………………… 29
2.9 Software Pendukung ………………………..………………… 30
2.9.1 Arduino IDE …………………………..………………… 30
2.9.2 Sublime Text ……………………………..……………… 32
2.9.3 XAMPP ………………………………….……………… 32
2.10 Penelitian Terdahulu ………………………………………… 33
BAB III RANCANGAN SISTEM ………………………..……………… 35

iv
3.1 Metode Penelitian ………………………………...…………… 35
3.2 Blok Diagram Sistem ………………………….……………… 35
3.3 Skema Rangkaian Sistem ……………………...……………… 36
3.4 Flowchart ………………………………………....…………… 37
3.5 Desain Alat ……………………………….…………………… 40
3.5.1 Desain Tempat Alat …….…….………….……………… 40
3.5.2 Desain Website …………..……………………………… 41
3.5.3 Gambaran Umum ………..……………………………… 43
DAFTAR PUSTAKA ………………………..…………………………… 44

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cara Kerja IoT …………………...………………………...… 7


Gambar 2.2 Tanaman Jahe ……………………...………………………… 10
Gambar 2.3 Tanaman Kunyit …………………….….……………….…… 11
Gambar 2.4 Tanaman Kencur ……………………..…..…….……….…… 11
Gambar 2.5 Board NodeMCU ESP8266 …………..………...….………… 12
Gambar 2.6 Versi Board NodeMCU …….....…………………..…….…… 13
Gambar 2.7 Skema Rangkaian NodeMCU ESP8266 ……..…..……......… 14
Gambar 2.8 Cara Kerja Web Server ……………….………..…………….. 18
Gambar 2.9 Relay ………………………….………………..…………..… 19
Gambar 2.10 Rangkaian Relay …………….………………..…………..… 19
Gambar 2.11 Sensor Kelembaban Tanah YL69 ………………..…….…… 20
Gambar 2.12 Sensor Suhu DHT11 ………………………………………... 21
Gambar 2.13 Power Supply …………………….…….…..…………..…… 22
Gambar 2.14 Step Down ………………………………………………...… 22
Gambar 2.15 Terminal Blok ………………………………………….…… 23
Gambar 2.16 Breadboard ……………………………………………….… 24
Gambar 2.17 PCB ……………………………………………………….… 25
Gambar 2.18 Kabel Jumper ……………………………………………….. 26
Gambar 2.19 Pompa Air …………………………………………………... 26
Gambar 2.20 Pipa Air ……………………………………………………... 27
Gambar 2.21 Arduino IDE ……..………………….…….….….….……… 31
Gambar 2.22 Sublime Text ….….…………………….…………………… 32
Gambar 2.23 XAMPP ……………………………….…………………… 33
Gambar 3.1 Blok Diagram Penyiram Tanaman Otomatis …..……………. 35
Gambar 3.2 Skema Rangkaian Penyiram Tanaman Otomatis …..……...… 37
Gambar 3.3 Flowchart Penyiram Tanaman Otomatis ……………..……… 38
Gambar 3.4 Flowchart Kontrol Website Penyiram Tanaman Otomatis ….. 39
Gambar 3.5 Desain Tempat Alat ………………………...…………...…… 41
Gambar 3.6 Halaman Login ………………………..…………………...… 41

vi
Gambar 3.7 Halaman Beranda ……………………..…………………...… 42
Gambar 3.8 Halaman Kontrol Pompa Air ……………………………....… 42
Gambar 3.9 Gambaran Umum Sistem …………….………….………...… 43

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi NodeMCU ESP8266 ….…………………………… 15


Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu …………………………………………… 35
Tabel 3.1 Pin NodeMCU ESP8266 ………….…………………………… 34

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkebun merupakan salah satu kegiatan yang bermanfaat yang bisa
diterapkan di mana saja, mulai dari pekarangan rumah, lahan sisa, dan lain-lain.
Berkebun merupakan hobi yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
makan dirumah sehari-hari atau sekedar sebagai pengisi waktu luang dimasa
pandemi seperti saat ini. Karena dengan berkebun kita dapat menanam berbagai
jenis tanaman (sayur, buah, dan lain-lain) atau bisa dijadikan sebagai peluang
usaha yang menjanjikan.
Di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini menanam TOGA
(Tanaman Obat Keluarga) bisa dijadikan pilihan, karena dengan mengonsumsi
TOGA secara teratur sangat bemanfaat untuk menjaga imunitas tubuh dari
serangan virus dan bakteri. Dalam berkebun penyiraman air secara teratur
dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup tanaman. Air memiliki peran yang
sangat penting bagi tanaman, selain sebagai pelarut umum, air berfungsi sebagai
media transportasi nutrisi. Pertumbuhan tanaman bergantung pada berbagai
parameter lingkungan seperti suhu udara, kelembaban tanah, dan lain-lain.
Parameter suhu udara dan kelembaban tanah harus sesuai dengan kebutuhan
tanaman. Jika penyiraman pada tanaman dilakukan berlebihan, kelembaban tanah
mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, penyiraman yang
dilakukan oleh petani menghabiskan banyak waktu, pengeluaran energi cukup
besar dan penggunaan air menjadi boros (Amuddin, 2015).
Dengan adanya permasalahan tersebut, maka akan dirancang sistem
penyiram tanaman yang dapat bekerja secara otomatis berdasarkan kelembaban
tanah dan suhu di sekitar tanaman. Perancangan alat penyiram tanaman otomatis
ini memanfaatkan teknologi IoT (Internet of Things), sehingga dapat dipantau dari
jarak jauh. IoT adalah paradigma baru yang cepat meluas dalam skenario wireless
telekomunikasi modern (Atzori, 2010). IoT mengubah objek-objek dari tradisional

1
2

menjadi cerdas dengan mengeksploitasi teknologi yang mendasarinya seperti


komputasi, perangkat embedded, teknologi komunikasi, jaringan sensor, protokol
dan aplikasi internet (Al-Fuqaha, 2015).
Perancangan alat penyiraman otomatis berbasis IoT ini dilakukan dengan
memanfaatkan NodeMCU ESP8266 sebagai platform IoT. Selain NodeMCU
ESP8266 diperlukan komponen pendukung lain yaitu sensor kelembaban tanah
YL69 (Soil Moisture Sensor) yang berfungsi untuk mendeteksi kelembaban tanah,
sensor suhu DHT11 (Humidity Sensor) yang berfungsi untuk mendeteksi suhu
udara di sekitar tanaman, relay sebagai switch on atau off untuk pompa air, dan
pompa air untuk memompa air. Jika sensor mendeteksi kelembaban tanah yang
rendah atau kurang dari yang telah ditentukan oleh sistem, maka otomatis relay
akan berada dalam kondisi on sehingga pompa air mengalirkan air ke tanaman
selama waktu yang telah ditentukan sistem.
Selain dapat dijalankan secara otomatis sistem juga menyediakan website
sebagai alternatif untuk mengendalikan penyiraman air jika suati saat terjadi
kendala pada sensor suhu DHT11 dan sensor kelembaban tanah YL69, selain itu
website juga dimanfaatkan untuk memantau kondisi kelembaban tanah dan suhu
udara di sekitar tanaman. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah
dapat merancang sistem penyiram TOGA otomatis untuk berkebun dalam
efisiensi waktu dan minimalisasi penggunaan air.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang ada di dalam latar belakang masalah di atas maka
penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Penyiraman TOGA di kebun lingkungan kampus UMAHA masih dilakukan
secara manual.
2. Penyiraman TOGA di kebun lingkungan kampus UMAHA masih belum
teratur.
3. Debit air penyiraman belum sesuai dengan kebutuhan TOGA.
4. Masih belum ada monitoring suhu udara dan kelembaban tanah pada TOGA di
kebun lingkungan kampus UMAHA.
3

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan masalah adalah suatu arah untuk mengetahui dasar dari penelitian
ini, adapun tujuan penelitian ini meliputi :
1. Membantu orang dalam menyiram TOGA secara teratur.
2. Memberi informasi yang cepat, mengenai kelembaban tanah dan suhu di
sekitar TOGA.
3. Menjaga kondisi TOGA agar tidak layu dengan cara menyiram dengan debit
air yang sesuai dengan kebutuhan.
4. Memberi cara yang mudah dalam menyiram TOGA menggunakan website
sehingga menyiram tanaman obat keluarga dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja.

1.4 Batasan Masalah


Berdasarkan adanya masalah yang sudah diterangkan di atas, maka
penelitian ini dibatasi masalah diantaranya sebagai berikut :
1. Sistem berbasis IoT yang menggunakan NodeMCU ESP8266 dan website
sebagai media pengontrolnya.
2. Sistem menggunakan sensor kelembaban tanah YL69 untuk mendeteksi
kelembaban tanah.
3. Sistem menggunakan sensor suhu DHT11 untuk mendeteksi suhu.
4. Sistem diterapkan untuk TOGA yang ditanam pada media pot.

1.5 Manfaat Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat dalam penggunaannya. Adapun manfaat
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mampu membantu dalam penyiraman TOGA yang biasanya dilakukan secara
manual.
2. Mampu membantu dalam memantau suhu udara dan kelembaban tanah pada
TOGA kapan saja dan di mana saja.
3. Mencegah hal-hal yang tidak diinginkan saat menyiram TOGA secara manual.
4

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman materi atau pokok
bahasan dari usulan proposal ini, maka penulis menyajikan sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, pada bab ini berisi tentang hal-hal pokok yang
berhubungan dengan penulisan tugas akhir, meliputi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori, pada bab ini berisi tentang landasan teori yang
menjadi dasar penulisan tugas akhir meliputi pengenalan IoT,
pengenalan TOGA, pengenalan NodeMCU ESP8266, sensor suhu
DHT11, sensor kelembaban tanah YL69, komponen pendukung,
bahasa pemrograman, software pendukung, dan penelitian
terdahulu.
BAB III Rancangan Sistem, pada bab ini membahas tentang metode
penelitian, blok diagram, skema rangkaian, desain alat, dan
flowchart.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Internet of Things (IoT)


Pada dasarnya perangkat IoT terdiri dari sensor sebagai media pengumpul
data, sambungan internet sebagai media komunikasi, dan server sebagai
pengumpul informasi yang diterima oleh sensor untuk dianalisa (Efendi, 2018).

2.1.1 Definisi IoT


IoT merupakan sebuah konsep komputasi tentang objek sehari-hari yang
berada di sekitar kita yang terhubung ke internet dan mampu untuk
mengidentifikasi diri ke perangkat lainnya. IoT menjadi sebuah bidang penelitian
tersendiri semenjak berkembangnya teknologi internet dan media komunikasi
lain, semakin berkembang keperluan manusia tentang teknologi, maka semakin
banyak penelitian yang akan hadir, IoT adalah salah satu hasil pemikiran para
peneliti yang mengoptimasi beberapa alat seperti media sensor, radio frequency
identification (RFID), wireless sensor network, dan smart object lain yang
memungkinkan manusia mudah berinteraksi dengan semua perlatan yang
terhubung dengan jaringan internet (Cahyono, 2013).

2.1.2 Unsur IoT


IoT memiliki beberapa unsur yang menjadi dasar pembentuk IoT itu
sendiri. Menurut (Team, 2021) ada beberapa unsur pembentuk IoT yang mendasar
antara lain :
1. Artificial Intelligence
IoT membuat hampir semua mesin yang ada menjadi smart. Ini berarti IoT
bisa meningkatkan segala aspek kehidupan kita dengan pengembangan
teknologi yang didasarkan pada AI. Jadi, pengembangan teknologi yang ada
dilakukan dengan pengumpulan data, algoritma kecerdasan buatan, dan
jaringan yang tersedia. Sebenarnya contohnya bisa jadi mesin yang tergolong

5
6

sederhana semacam meningkatkan atau mengembangkan lemari es atau kulkas


sehingga bisa mendeteksi jika stok susu dan sereal favorit sudah hampir habis,
bahkan bisa juga membuat pesanan secara otomatis jika stok mau habis.
2. Konektivitas
Dalam IoT, ada kemungkinan untuk membuat atau membuka jaringan baru,
dan jaringan khusus IoT. Jadi, jaringan ini tak lagi terikat hanya dengan
penyedia utamanya saja. Jaringannya tidak harus berskala besar dan mahal,
bisa tersedia pada skala yang jauh lebih kecil dan lebih murah. IoT bisa
menciptakan jaringan kecil tersebut di antara perangkat sistem.
3. Perangkat Berukuran Kecil
Perangkat, seperti yang diperkirakan para pakar teknologi, memang menjadi
semakin kecil, makin murah, dan lebih kuat dari masa ke masa. IoT
memanfaatkan perangkat-perangkat kecil yang dibuat khusus ini agar
menghasilkan ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas yang baik.
4. Sensor
Sensor ini merupakan pembeda yang membuat IoT unik dibanding mesin
canggih lainnya. Sensor ini mampu mendefinisikan instrumen, yang
mengubah IoT dari jaringan standar dan cenderung pasif dalam perangkat,
hingga menjadi suatu sistem aktif yang sanggup diintegrasikan ke dunia nyata
sehari-hari kita.
5. Keterlibatan Aktif
Engangement yang sering diterapkan teknologi umumnya yang termasuk
pasif. IoT ini mengenalkan paradigma yang baru bagi konten aktif, produk,
maupun keterlibatan layanan.

2.1.3 Cara Kerja IoT


Cara kerja dari IoT yaitu setiap benda harus memiliki sebuah alamat IP.
Alamat IP adalah sebuah identitas dalam jaringan yang membuat benda tersebut
bisa diperintahkan dari benda lain dalam jaringan yang sama. Selanjutnya, alamat
IP dalam benda-benda tersebut akan dikoneksikan ke jaringan internet. Saat ini
koneksi internet sudah sangat mudah didapatkan. Dengan demikian pengguna
7

dapat memantau benda bahkan memberi perintah kepada benda tersebut dengan
koneksi internet. Setelah sebuah benda memiliki alamat IP dan terkoneksi dengan
internet, pada benda tersebut juga dipasang sebuah sensor. Sensor pada benda
memungkinkan benda tersebut memperoleh informasi yang dibutuhkan. Setelah
memperoleh informasi, benda tersebut dapat mengolah informasi itu sendiri,
bahkan berkomunikasi dengan benda-benda lain yang memiliki alamat IP dan
terkoneksi dengan internet juga. Terjadi pertukaran informasi dalam komunikasi
antara benda-benda tersebut. Setelah pengolahan informasi selesai, benda tersebut
dapat bekerja dengan sendirinya, atau bahkan memerintahkan benda lain juga
untuk ikut bekerja (Wilianto, 2018).

Gambar 2.1 Cara Kerja IoT (Wilianto, 2018)

2.1.4 Manfaat IoT


IoT memiliki berbagai manfaat dalam penerapannya. Menurut (Adani,
2020) IoT memiliki beberapa manfaat antara lain :
1. Memudahkan Proses Konektivitas
8

Manfaat IoT yang pertama adalah memudahkan dalam proses konektivitas


antar perangkat atau mesin. Semakin koneksi antar jaringan baik, maka sistem
perangkat dapat berjalan dengan lebih cepat dan fleksibel. Mungkin masih
banyak yang menggunakan alat konvensional, namun apabila ingin mencoba
untuk mengoperasikan sebuah sistem secara terpusat hanya melalui perangkat
mobile, maka jawabannya yang pasti adalah dengan menggunakan teknologi
cerdas.
2. Efisien
Manfaat IoT yang kedua adalah tercapainya efisiensi kerja. Semakin banyak
konektivitas jaringan yang terbentuk, semakin kecil pula jumlah penurunan
waktu untuk melakukan tugas. Sehingga, aktivitas dan kinerja manusia
menjadi lebih terbantu dengan adanya IoT.
3. Meningkatkan Efektivitas Monitoring Kegiatan
Dengan menggunakan IoT, efektivitas untuk mengontrol dan monitoring
sebuah pekerjaan menjadi lebih mudah secara cepat dan dapat diakses dimana
saja. Selain itu, teknologi cerdas juga mampu untuk memberikan rekomendasi
atau alternatif pekerjaan yang lebih mudah bagi pengguna.

2.1.5 Contoh Bidang IoT


Dengan perkembangan IoT yang sangat pesat pada masa sekarang,
menurut (Adani, 2020) IoT dapat dikembangkan dalam berbagai jenis bidang
antara lain :
1. Bidang Kesehatan
Contoh IoT yang pertama dalam bidang kesehatan. Saat ini, banyak sekali
teknologi advanced yang dapat membantu kinerja dari dokter maupun tenaga
medis. IoT juga membuat sebuah terobosan baru dalam pengembangan mesin
dan alat medis untuk mendukung kinerja dari tenaga medis agar lebih efektif,
tepat, dan mengurangi resiko kesalahan. Salah satu contoh dari keberadaan
IoT dalam dunia kesehatan adalah membantu dalam proses pendataan detak
jantung, mengukur kadar gula tubuh, mengecek suhu tubuh dan lain
9

sebagainya. Data yang diperoleh akan disimpan dalam penyimpanan data


berskala besar.
2. Bidang Energi
Dalam bidang energi, terdapat bervariasi permasalahan yang timbul. Mulai
dari polusi atau pencemaran, pemborosan, dan lain-lain. Oleh karena itu,
dengan adanya IoT sendiri mampu untuk mengurangi beberapa resiko
tersebut. Misalnya saja, dengan penerapan sensor cahaya mampu untuk
mengurangi penggunaan energi listrik. Dengan sensor tersebut, mampu
menangkap partikel cahaya, sehingga saat cahaya tersebut banyak maka lampu
akan mati. Namun, saat tidak ada pasokan cahaya, maka lampu akan otomatis
menyala.
3. Bidang Transportasi
Teknologi cerdas juga telah mencapai bidang transportasi umum. Biasanya,
kita selalu mengendarai sebuah mobil sendiri sesuai dengan aturan dan
kemampuan berkendara yang telah dipelajari. Kini ada penemuan terbaru,
dimana saudara dapat menjalankan mobil tanpa mengemudi sendiri. Mobil
tersebut dapat berjalan sendiri sesuai dengan prosedur dan terprogram dengan
baik. Jadi, saudara dapat merasakan sensasi seperti pada sistem autopilot di
pesawat.
4. Bidang Lingkungan
Contoh IoT yang terakhir yaitu dalam bidang lingkungan umum. Dimana
segala aktivitas manusia, tumbuhan, maupun hewan dapat dipantau dengan
menggunakan teknologi IoT. Misalnya saja, untuk melakukan penelitian
kualitas air harus dibutuhkan sumber informasi yang akurat dan terpercaya.

2.2 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)


TOGA merupakan tanaman yang seringkali dibudidayakan untuk obat di
kalangan keluarga sehari-hari.

2.2.1 Definisi TOGA


10

TOGA adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai


obat. TOGA pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah,
kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang
berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga kan obat-
obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan
kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
(Fitriatien, 2017).

2.2.2 Contoh TOGA


Pemanfaatan TOGA umumnya untuk pengobatan gangguan kesehatan
keluarga menurut gejala-gejala umum seperti demam panas, batuk, sakit perut,
gatal-gatal dan sebagainya. Pada saat anggota keluarga ada yang sakit, TOGA
dapat dijadikan sebagai alternatif obat tradisional yang paling mudah dicari, tidak
menghabiskan uang untuk membeli, dan memiliki efek samping yang jauh lebih
rendah tingkat bahayanya dari pada obat-obatan kimia. Berikut ini aneka contoh
TOGA yang memiliki khasiat dan manfaat meliputi antara lain :
1. Jahe

Gambar 2.2 Tanaman Jahe (Nasriati, 2012)

Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai


gingerol yang bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe
disebut-sebut berguna sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Manfaat jahe
diantaranya membantu pencernaan, mengatasi masuk angin, demam dan
batuk, menyembuhkan sakit perut, membantu dalam mengobati batu
empedu, mencegah beberapa jenis penyakit kanker, mengurangi rasa sakit
11

dan pembengkakan, meredakan migrain dan kram sakit menstruasi,


mengurangi sakit gigi, dan menurunkan kadar kolestrol.
2. Kunyit
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan yang
tersebar di seluruh daerah tropis. Manfaat kunyit diantaranya mengatasi
diabetes mellitus, tifus, usus buntu, disentri, sakit keputihan, haid tidak
lancar, perut mulas sakit haid, memperlancar ASI, dan lain-lain.

Gambar 2.3 Tanaman Kunyit (Nasriati, 2012)

3. Kencur

Gambar 2.4 Tanaman Kencur (Nasriati, 2012)

Kencur merupakan tanaman herbal yang memiliki aroma dan cita rasa unik.
Manfaat kencur bisa anda temukan di daun maupun rimpangnya. Daun dan
rimpang kencur bisa digunakan untuk mengatasi nyeri, misalnya sakit
kepala, sakit gigi, dan sakit perut. Tidak hanya sebagai obat herbal, kencur
12

juga sudah banyak dimanfaatkan sebagai bahan campuran dalam produk


sampo, cuka, bedak, hingga aroma terapi.

2.3 NodeMCU ESP8266


NodeMCU ESP8266 merupakan jenis mikrokontroler yang memiliki
modul wireless yang dapat dimanfaatkan untuk membuat sistem berbasis IoT.
Harga yang terjangkau yang menjadi keunggulan dari board ini menjadikan
sangat cocok untuk dijadikan proyek IoT.

2.3.1 Definisi NodeMCU ESP8266


NodeMCU ESP8266 adalah sebuah papan mikrokontroler berbasis IoT
yang bersifat opensource. Terdiri dari perangkat keras berupa System On Chip
ESP8266 dari ESP8266 buatan Espressif System, juga firmware yang digunakan,
yang menggunakan bahasa pemrograman scripting Lua. Istilah NodeMCU secara
default sebenarnya mengacu pada firmware yang digunakan daripada perangkat
keras development kit NodeMCU bisa dianalogikan sebagai board Arduino-nya
ESP8266 (Saputro, 2017).

Gambar 2.5 Board NodeMCU ESP8266

2.3.2 Versi NodeMCU ESP8266


Mungkin untuk orang yang baru belajar menggunakan NodeMCU
ESP8266 masih bingung tentang banyaknya jenis board NodeMCU ESP8266.
Karena sifatnya yang open source tentu akan banyak produsen yang
memproduksinya. Secara umum ada tiga produsen NodeMCU ESP8266 yang
13

beredar di pasaran yaitu Amica, DOIT, dan Lolin atau WeMos. Berikut adalah
varian board yang diproduksi antara lain :
1. NodeMCU v0.9 (NodeMCU V1)
Pada versi ini (v0.9) merupakan versi pertama yang memiliki ukuran 47mm x
31mm, flash memory 4 MB sebagai System on Chip (SoC), dan ESP8266
yang digunakan yaitu ESP-12. Kelemahan versi ini yaitu dari segi ukuran
modul board lebar, yang membuat pemborosan tempat. Sehingga pin
breadboard akan habis untuk menaruh board ini saja.
2. NodeMCU v1.0 (NodeMCU V2)
Merupakan pengembangan dari versi 0.9. Pada versi 1.0 ini ESP8266 yang
digunakan yaitu tipe ESP-12E yang dianggap lebih stabil dari ESP-12. Selain
itu ukuran board diperkecil sehingga kompatibel digunakan di breadboard.
Serta terdapat pin yang dikhususkan untuk komunikasi SPI (Serial Peripheral
Interface) dan PWM (Pulse Width Modulation).
3. NodeMCU v1.0 Unofficial Board (NodeMCU V3)
Dikatakan unofficial board dikarenakan produk pada modul ini diproduksi
secara tidak resmi terkait persetujuan dari developer official NodeMCU.
Perbedaannya tidak begitu mencolok dengan versi 1.0 (official board) yaitu
hanya penambahan USB power output.

Gambar 2.6 Versi Board NodeMCU (Faudin, 2017)

2.3.3 Skema Rangkaian NodeMCU ESP8266


Board NodeMCU ESP266 memiliki banyak sekali pin-pin dan komponen
yang memiliki fungsi yang berbeda sesuai fungsinya seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 2.7.
14

Gambar 2.7 Skema Rangkaian NodeMCU ESP8266 (Koyanagi, 2018)

Berikut adalah fungsi dari setiap kategori pin yang ditunjukkan pada
Gambar 2.5 antara lain :
1. Power Pin
Pin dengan jenis ini digunakan sebagai sumber listrik dari luar atau eksternal
dan sebagai tempat ground. Yang termasuk pin ini adalah Micro USB, 3.3V,
GND, dan Vin,
2. Control Pin
Pin dengan jenis ini digunakan untuk mereset program atau source code yang
telah diupload pada mikrokontroler. Yang termasuk pin ini adalah EN dan
RST.
3. Analog Pin
Pin dengan jenis ini digunakan untuk untuk mengukur tegangan analog dalam
kisaran 0V sampai 3.3V. Yang termasuk pin ini adalah A0.
15

4. GPIO Pin
NodeMCU memiliki 16 pin input-output untuk digunakan pada menyusun
rangkaian. Yang termasuk pin ini adalah GPIO1 sampai GPIO16.
5. SPI Pin
NodeMCU memiliki empat pin yang tersedia untuk komunikasi SPI. Yang
termasuk pin ini adalah SD0, SD1, CLK, dan CMD.
6. UART Pin
NodeMCU memiliki dua antarmuka UART, UART0 (RXD0 dan TXD0) dan
UART1 (RXD1 dan TXD1). UART1 digunakan untuk mengupload firmware
atau program. Yang termasuk pin ini adalah TXD0, RXD0, TXD2, dan
RXD2.
7. I2C Pin
NodeMCU memiliki dukungan fungsionalitas I2C tetapi karena fungsionalitas
internal pin ini, Anda harus menemukan pin yang merupakan I2C.

2.3.4 Spesifikasi NodeMCU ESP8266


Untuk mempermudah mendapat gambaran dari NodeMCU ESP8266 maka
dibutuhkan informasi spesifikasi board sebagai acuan dalam pembuatan sistem
atau alat berbasis IoT seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Spesifikasi NodeMCU ESP8266


Spesifikasi NodeMCU ESP8266
Mikrokontroler ESP8266
Ukuran 57 mm x 30 mm
Tegangan Input 5V
GPIO 13 PIN
Kanal PWM 10 Kanal
10 bit ADC Pin 1 Pin
Flash Memory 4 MB
Clock Speed 40/26/24 MHz
WiFi IEEE 802.11 b/g/n
Frekuensi 2.4 GHz - 22.5 Ghz
USB Port Micro USB
Card Reader Tidak Ada
Card Reader USB to Serial CH340G
Converter
16

2.3.5 Kelebihan NodeMCU ESP8266


Dengan fitur yang sangat beragam NodeMCU ESP8266 memiliki berbagai
kelebihan antara lain :
1. Harga yang terjangkau menjadikan salah satu kelebihan NodeMCU. Di
pasaran harga per board berkisar 50 ribu sampai 80 ribu. Jadi NodeMCU
sangat cocok digunakan untuk pembelajaran atau proyek IoT.
2. NodeMCU dilengkapi dengan modul WiFi, sehingga kita dapat
mengkoneksikan jaringan wireless pada proyek IoT yang ingin dibuat.
3. NodeMCU memiliki ukuran yang relatif kecil yaitu 57 mm x 30 mm,jadi
sangat tidak boros tempat jika sudah dirangkai menjadi alat yang diinginkan.
4. NodeMCU bersifat open source atau sumber terbuka, jadi kita bebas
memodifikasi komponen yang terpasang pada NodeMCU.
5. NodeMCU memiliki daya konsumsi rendah yaitu sebesar 5V saja, jadi tidak
boros biaya jika dipasang di lingkungan rumah.

2.3.6 Kelemahan NodeMCU ESP8266


NodeMCU ESP8266 juga memiliki beberapa kelemahan dalam
penggunaanya antara lain :
1. NodeMCU menggunakan script bahasa pemrograman Lua, jadi kita harus
mempelajarinya terlebih dahulu.
2. NodeMCU memiliki pin yang sedikit dibandingkan dengan Arduino pada
umumnya atau Raspberry Pi, jadi kita perlu membeli board tambahan jika
rangkaian pada board terlalu banyak.
3. Kurangnya dokumentasi atau library pada NodeMCU menjadikan salah satu
kelemahan NodeMCU.

2.4 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)


HTTP adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan untuk sistem
informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia berbasis
website. Fungsi HTTP yaitu mengatur format dan bagaimana data ditransmisikan
pada website.
17

2.4.1 Definisi HTTP


HTTP adalah protokol jaringan lapisan aplikasi (application layer) yang
dikembangkan untuk membantu proses transfer antar komputer. Protokol ini
berguna untuk mentransfer informasi seperti dokumen, file, gambar, dan video
antar komputer. Sesuai dengan namanya, penggunaan protokol HTTP
berhubungan dengan hypertext sehingga banyak mengambil sumber daya dari
sebuah berkas atau direktori (Yasin, 2019).

2.5 Web Server


Pada penelitian ini membutuhkan layanan web server untuk menampilkan
halaman website ke internet agar dapat diakses dimana saja. Web server menjadi
salah satu kebutuhan user, karena web server memiliki kapasitas penyimpanan
yang besar dan akses yang cepat. Sehingga dapat mencegah terjadinya kesalahan
pada suatu website maupun aplikasi.

2.5.1 Definisi Web Server


Web server dapat mempunyai dua pengertian berbeda, yaitu sebagai
bagian dari perangkat keras (hardware) maupun sebagai perangkat lunak
(software). Jika merujuk pada hardware, web server digunakan untuk menyimpan
semua data seperti HTML, dokumen, gambar, file CSS stylesheets, dan file
JavaScript. Sedangkan pada sisi software, fungsi web server adalah sebagai pusat
kontrol untuk memproses permintaan yang diterima dari browser (Yasin, 2018).

2.5.2 Cara Kerja Web Server


Seperti penjelasan sebelumnya, saat mengambil halaman website, browser
mengirimkan permintaan ke server yang kemudian diproses oleh web server.
HTTP request dikirimkan ke web server. Sebelum memproses HTTP request, web
server juga melakukan pengecekan terhadap keamanan. Pada web server, HTTP
request diproses dengan bantuan HTTP server. HTTP server merupakan
perangkat lunak yang bertugas menerjemahkan URL (alamat situs web) serta
HTTP (protokol yang digunakan browser untuk menampilkan halaman website).
18

Kemudian web server mengirimkan HTTP response ke browser dan


memprosesnya menjadi halaman situs web. Pada saat web server menerima HTTP
request dari browser, jika diperlukan web server akan mengirimkan query ke
database untuk memenuhi permintaan HTTP request yang dikirimkan oleh
browser.

Gambar 2.8 Cara Kerja Web Server (Yasin, 2018)

2.6 Komponen Pendukung


Penelitian ini menggunakan berbagai komponen robotika untuk membuat
sistem atau alat penyiram tanaman otomatis. Komponen pendukung digunakan
untuk mengendalikan sistem yang akan digunakan, mulai dari membaca nilai
kelembaban tanah pada pot, membaca nilai suhu di sekitar tanaman, mengupload
program yang digunakan, memberi sumber listrik pada komponen, dan lain-lain.

2.6.1 Relay
Modul relay adalah salah satu piranti yang beroperasi berdasarkan prinsip
elektromagnetik untuk menggerakkan kontaktor guna memindahkan posisi ON ke
OFF dengan memanfaatkan tenaga listrik. Peristiwa tertutup dan terbukanya
kontaktor ini terjadi akibat adanya efek induksi magnet yang timbul dari
kumparan induksi listrik. Perbedaan yang paling mendasar antara relay dan
sakelar listrik pada umumnya adalah pada saat pemindahan dari posisi on ke
posisi off. Relay melakukan pemindahannya secara otomatis dengan arus listrik,
sedangkan sakelar dilakukan dengan cara manual. Relay bekerja secara otomatis
berdasarkan perintah logika yang telah diprogram pada mikrokontroler (Razor,
2021).
19

Gambar 2.9 Relay

Secara umum kondisi atau posisi pada relay terbagi menjadi dua kondisi,
antata lain :
1. NC (Normally Close), adalah kondisi awal atau kondisi dimana relay dalam
posisi tertutup karena tak menerima arus listrik.
2. NO (Normally Open), adalah kondisi dimana relay dalam posisi terbuka
karena menerima arus listrik.
Saat kumparan dialiri listrik, maka otomatis inti besi akan jadi magnet dan
menarik penyangga sehingga kondisi yang awalnya tertutup jadi terbuka (Open).
Sementara pada saat kumparan tak lagi dialiri listrik, maka pegas akan menarik
ujung penyangga dan menyebabkan kondisi relay menjadi jadi tertutup (Close)
seperti yang digambarkan pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Rangkaian Relay (Razor, 2021)

2.6.2 Sensor Kelembaban Tanah YL69


Sensor kelembaban tanah YL69 merupakan modul untuk mendeteksi
kelembaban tanah, yang dapat diakses menggunakan mikrokontroler seperti
Arduino. Soil moisture sensor mampu mengukur kadar air di dalam tanah, dengan
2 buah probe pada ujung sensor. Dalam satu set sensor soil moisture tipe YL69
terdapat sebuah modul yang didalamnya terdapat IC LM393 yang berfungsi untuk
20

proses pembanding offset rendah yang lebih rendah dari 5mV, yang sangat stabil
dan presisi.
Sensitivitas pendeteksian dapat diatur dengan memutar potensiometer
yang terpasang di modul pemroses. Untuk pendeteksian secara presisi
menggunakan mikrokontroler atau Arduino, dapat menggunakan keluaran analog
(sambungan dengan pin ADC atau analog input pada mikrokontroler) yang akan
memberikan nilai kelembaban pada skala 0 V (relatif terhadap GND) hingga VCC
(tegangan catu daya). Modul ini dapat menggunakan catu daya antara 3,3 volt
hingga 5 volt sehingga fleksibel untuk digunakan pada berbagai macam
mikrokontroler (Mardika, 2019).

Gambar 2.11 Sensor Kelembaban Tanah YL69

2.6.3 Sensor Suhu DHT11


Sensor suhu DHT11 adalah modul sensor yang berfungsi untuk
mensensing objek suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog
yang dapat diolah lebih lanjut menggunakan mikrokontroler. Kelebihan dari
modul sensor ini dibanding modul sensor lainnya yaitu dari segi kualitas
pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memliki kecepatan dalam hal
sensing objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca tidak mudah
terinterverensi (Faudin, 2018).
21

Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor DHT11 dengan
breakout PCB yang terdapat hanya memiliki 3 kaki pin. Berikut adalah spesifikasi
dari sensor suhu DHT11 :
1. Tegangan masukan : 5V.
2. Rentang temperatur : 0-50 °C kesalahan ± 2 °C.
3. Kelembaban : 20-90% RH ± 5% RH error.
4. Jarak Maksimal : 100 meter.

Gambar 2.12 Sensor Suhu DHT11

2.6.4 Power Supply


Power Supply adalah salah satu hardware di dalam perangkat komputer
yang berperan untuk memberikan suplai daya. Biasanya komponen power supply
ini bisa ditemukan pada casing komputer dan berbentuk persegi.
Pada dasarnya power supply membutuhkan sumber listrik yang kemudian
diubah menjadi energi yang menggerakkan perangkat elektronik. Sistem kerjanya
cukup sederhana yakni dengan mengubah daya 120V ke dalam bentuk aliran
dengan daya yang sesuai kebutuhan komponen-komponen tersebut (Prawiro,
2018).
Sesuai dengan pengertian power supply, maka fungsi utamanya adalah
untuk mengubah arus AC menjadi arus DC yang kemudian diubah menjadi daya
atau energi yang dibutuhkan komponen-komponen seperti motherboard, CD
Room, Hardisk, dan komponen lainnya.
22

Gambar 2.13 Power Supply

2.6.5 Step Down


Step down merupakan trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan
listrik. Pada rangkaian elektronika, trafo step down sering dipakai pada catu daya,
baik itu catu daya yang sudah teregulasi ataupun yang belum teregulasi (Angga,
2015). Komponen ini banyak digunakan pada banyak hal diantaranya :
1. Digunakan pada radio, DVD player dan peralatan home theater.
2. Digunakan untuk adaptor dan pengisi daya utama ponsel. Tujuannya yaitu
untuk menurunkan level tegangan charger ponsel.
3. Digunakan untuk penstabil tegangan atau stabilizer pada peralatan elektronik.

Gambar 2.14 Step Down

2.6.6 Terminal Blok


Terminal blok adalah suatu tempat berhentinya arus listrik sementara,yang
akan dihubungkan ke komponen yang lain atau komponen outgoing (Mamat,
2020). Dalam pembuatan panel listrik, terminal blok termasuk salah satu
komponen utama. Sebab memiliki manfaat yang besar dalam membuat rangkaian.
23

Terminal blok memiliki beberapa fungsi penting bagi rangkaian elektronik antara
lain :
1. Sebagai penghubung atau jumper jika ada penambahan komponen.
2. Pemakaian kabel tidak boros.
3. Pengaman jika ada troubleshort.
4. Jika ada konsleting arus langsung putus di terminal sebelum sampai ke
komponen utama.

Gambar 2.15 Terminal Blok (Mamat, 2020)

2.6.7 Breadboard
Breadboard merupakan sebuah board atau papan yang berfungsi untuk
merancang sebuah rangkaian elektronik sederhana. Breadboard tersebut nantinya
akan dilakukan prototype atau uji coba tanpa harus melakukan proses solder pada
rangkaian komponen. Salah satu keuntungan menggunakan breadboard adalah
komponen-komponen yang dirakit tersebut tidak akan mengalami kerusakan
(Zakaria, 2020).
Komponen tersebut juga masih bisa dirangkai kembali untuk membentuk
rangkaian yang lainnya. Umumnya breadboard terbuat dari bahan plastik yang
juga sudah terdapat berbagai lubang. Lubang tersebut sudah diatur sebelumnya
sehingga membentuk pola yang didasarkan pada pola jaringan di dalamnya.
Selain itu, breadboard yang bisa ditemukan di pasaran umumnya dibagi
menjadi 3 ukuran. Pertama dinamakan sebagai mini breadboard, kedua disebut
24

medium breadboard, dan yang terakhir dinamakan sebagai large breadboard.


Untuk mini breadboard, ia memiliki kurang lebih 170 titik. Sementara untuk
medium breadboard sudah dilengkapi dengan kurang lebih 400 titik. Large
breadboard memiliki lubang kurang lebih 830 titik.

Gambar 2.16 Breadboard

2.6.8 PCB
PCB merupakan singkatan dari Printed Circuit Board yang jika dalam
bahasa Indonesia banyak disebut dengan istilah papan sirkuit cetak atau papan
rangkaian cetak. PCB ini secara fisik merupakan alat yang digunakan untuk
menghubungkan komponen elektronik dalam komputer dengan lapisan jalur
konduktornya (Riyadi, 2019). PCB sendiri sudah berkembang semenjak puluhan
tahun yang lalu. Berikut merupakan sejarah singkat dari PCB dalam dunia
elektronika :
1. 1936 : Paul Eisler, seorang ilmuwan Austria, pertama kali menemukan PCB.
Ia menggunakan papan sirkuit ini untuk pembentukan sebuah radio.
2. 1943 : Amerika Serikat kemudian mengadopsi papan sirkuit ini dalam radio
militer dalam jumlah besar.
3. 1948 : Pertama kalinya PCB dikomersialisasikan di Amerika Serikat.
4. 1950 : Setelah tahun ini, kemudian PCB telah dapat digunakan secara massal
terutama di industri elektronika.
Secara umum, PCB yang banyak digunakan baik di dalam perangkat
komputer maupun peralatan elektronik lainnya memiliki fungsi yang beragam
seperti untuk tempat menyusun komponen-komponen elektronik, penghubung
25

kaki komponen satu sama lain baik kaki komponen aktif maupun pasif,
penggganti kabel untuk menyambung berbagai komponen, dan membuat tampilan
suatu rangkaian elektronik menjadi lebih rapi dan tertata.

Gambar 2.17 PCB (Riyadi, 2019)

2.6.9 Kabel Jumper


Kabel jumper adalah kabel elektrik yang memiliki pin konektor di setiap
ujungnya dan memungkinkanmu untuk menghubungkan dua komponen yang
melibatkan Arduino tanpa memerlukan solder. Intinya kegunaan kabel jumper ini
adalah sebagai konduktor listrik untuk menyambungkan rangkaian listrik (Razor,
2021).

Gambar 2.18 Kabel Jumper (Razor, 2021)


26

Sesuai kebutuhannya kabel jumper memiliki beberapa versi contohnya


seperti versi male to female, male to male dan female to female. Karakteristik dari
kabel jumper ini memiliki panjang antara 10 cm sampai 20 cm. Dalam merancang
sebuah desain rangkain elektronik, maka dibutuhkan sebuah kabel yang
digunakan untuk menghubungkannya. Maka dari itu keberadaan kabel jumper
sangatlah wajib adanya apabila kita ingin membuat rangkaian elektronik atau
mikrokontroler pada papan Arduino maupun NodeMCU ESP8266.

2.6.10 Pompa Air


Pompa Air adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk
menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan
cairan dari daerah bertekanan rendah ke daerah yang bertekanan tinggi dan juga
sebagai penguat laju aliran pada suatu sistem jaringan perpipaan. Hal ini dicapai
dengan membuat suatu tekanan yang rendah pada sisi masuk atau suction dan
tekanan yang tinggi pada sisi keluar atau discharge dari pompa (Irwansyah dan
Istardi, 2013).

Gambar 2.19 Pompa Air (Oktaprianna, 2019)

2.6.11 Pipa Air


Pipa adalah benda berbentuk lubang silinder dengan lubang di tengahnya
yang terbuat dari logam maupun bahan-bahan lain sebagai sarana pengaliran atau
transportasi fluida berbentuk cair, gas maupun udara. Fluida yang mengalir ini
memiliki temperatur dan tekanan yang berbeda-beda (Nursahid, 2015).
27

Ukuran pipa biasanya ditentukan berdasarkan nominalnya sedangkan


‘tube’ adalah salah satu jenis pipa yang ditetapkan berdasarkan diameter luarnya.

Gambar 2.20 Pipa Air (Dekoruma, 2018)

2.7 Bahasa Pemrograman Sisi Server


Bahasa pemrograman sisi server atau server side programming yang
adalah jenis bahasa pemrograman yang nantinya script atau kode program
tersebut akan diproses oleh server. Selanjutnya hasil pengolahan script atau kode
program tersebut akan dikirim ke client. Server side programming memungkinkan
sebagian besar pekerjaan yang berkaitan dengan memproses kode harus dilakukan
oleh server.

2.7.1 C++
Bahasa pemrograman C++ adalah bahasa pemrograman komputer tingkat
tinggi (High Level Language), tapi C++ juga dimungkinkan untuk menulis bahasa
pemrograman tingkat rendah (Low Level Language) di dalam dunia ilmu
pemrograman.
Karena C++ merupakan peluasan dari bahasa pemrograman C yang
tergolong dalam bahasa pemrograman tingat menengah (Middle Level Language),
yang berarti bahasa pemrograman C++ memiliki semua fitur dan kelebihan yang
bahasa pemrograman C miliki, termasuk kelebihan bahasa C yaitu kita
dimungkinkan untuk menggunakan bahasa pemrograman assembly di dalam
pengkodingan C, dan juga menyediakan fasilitas untuk memanipulasi memori
28

tingkat rendah (Laksono, 2018). Berikut adalah kelebihan dari bahasa


pemrograman C++ :
1. Bahasa C++ tersedia hampir di semua jenis komputer.
2. Kecepatan program jika dibanding dengan program yang sama buatan bahasa
lain, C++ relatif lebih cepat.
3. C++ adalah bahasa yang terstruktur, dengan demikian akan lebih mendukung
OOP.

2.7.2 PHP
PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman
server side scripting yang bersifat open source. Sebagai sebuah scripting
language, PHP menjalankan instruksi pemrograman saat proses runtime. Hasil
dari instruksi tentu akan berbeda tergantung data yang diproses (Awwaabiin,
2020).
PHP merupakan bahasa pemrograman server side, maka script dari PHP
nantinya akan diproses di server. Jenis server yang sering digunakan bersama
dengan PHP antara lain Apache, Nginx, dan LiteSpeed. Secara umum, fungsi PHP
adalah digunakan untuk pengembangan website. Baik website statis seperti situs
berita yang tidak membutuhkan banyak fitur. Ataupun website dinamis seperti
toko online dengan segudang fitur pendukung.

2.8 Bahasa Pemrograman Sisi Client


Bahasa pemrograman sisi client atau client side programming adalah
bahasa pemrograman web yang pengolahan datanya dilakukan oleh komputer
pengguna atau pengunjung. Jadi, ketika seseorang berkunjung ke sebuah website,
komputer akan mendownload script yang bersifat client side pada website
tersebut.

2.8.1 HTML
HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language. Pengertian
HTML sering kali dikaitkan dengan bahasa pemrograman. Akan tetapi, sejatinya,
29

HTML bukan sebuah bahasa pemrograman (programming languange), melainkan


sebuah markup languange (Hidayati, 2020).
Secara singkat mengenal HTML adalah bahasa markup internet yang
beguna untuk membuat suatu website. Melalui aplikasi browser atau penjelajah
internet seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, dan lain-lain. Website yang
sudah dibuat lewat HTML akan dapat dilihat oleh siapa saja yang terkoneksi
dengan jaringan internet.

2.8.2 CSS
Cascading Style Sheets atau lebih dikenal dengan CSS adalah bahasa
pemrograman desain yang berguna untuk menyederhanakan proses pembuatan
website. CSS merupakan bahasa pemrograman yang dipakai untuk mendesain
halaman depan atau tampilan website (front end). CSS menangani tampilan dan
rasa dari halaman website (Yasin, 2020).
Ada banyak hal yang dapat saudara lakukan menggunakan CSS
dibandingkan dengan bahasa pemrograman inti seperti HTML dan PHP. Ketika
menggunakan CSS, saudara dapat mengatur warna teks, jenis font, baris antar
paragraf, ukuran kolom, dan lain-lain.

2.8.3 JavaScript
JavaScript atau bisa disingkat dengan JS adalah bahasa pemrograman yang
sering kali digunakan untuk membuat halaman web yang efektif dan dinamis
(Adieb, 2020).
Biasanya para programmer menggunakan JavaScript untuk memudahkan
pekerjaan mereka dan membuat automasi dalam beberapa jenis pemrograman.
JavaScript atau JS merupakan bahasa pemrograman jenis interpreter,
sehingga tidak memerlukan compiler untuk menjalankannya. JavaScript memiliki
fitur-fitur seperti berorientasi objek, client side, high level programming, dan
loosely typed.

2.9 Software Pendukung


30

Pada penelitian ini membutuhkan beberapa software penunjang untuk


membantu pada proses pengerjaan sistem atau alat. Software yang digunakan
berbasis desktop yang dijalankan di komputer atau laptop.

2.9.1 Arduino IDE


Arduino IDE merupakan salah satu software yang digunakan untuk
pengembangan sistem berbasis mikrokontroler. Integrated Development
Environment (IDE), adalah suatu program khusus untuk suatu komputer agar
dapat membuat suatu rancangan atau sketsa program pada papan Arduino.
Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman Java yang dilengkapi dengan
library C atau C++ yang biasa disebut wiring yang membuat operasi input dan
output menjadi mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari software processing
yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman dengan
Arduino (Sinauarduino, 2016). Berikut adalah bagian utama dari Arduino IDE :
1. Text Editor
Sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit
program dari sistem atau alat yang ingin dibuat.
2. Compiler
Berfungsi untuk kompilasi sketch tanpa unggah ke board bisa dipakai untuk
pengecekan kesalahan kode sintaks sketch. Sebuah modul yang mengubah
kode program menjadi kode biner bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak
akan bisa memahami bahasa processing.
3. Uploader
Berfungsi untuk mengunggah hasil kompilasi sketch ke board target. Pesan
error akan terlihat jika board belum terpasang dengan benar.
31

Gambar 2.21 Arduino IDE

Kode program Arduino biasa disebut sketch dan ditulis dengan


menggunakan bahasa pemrograman C. Program atau sketch yang sudah selesai
ditulis di Arduino IDE bisa langsung dicompile dan diupload ke board tujuan.
Secara sederhana, sketch dalam Arduino dikelompokkan menjadi 3 blok:
1. Header
Pada bagian ini biasanya ditulis definisi-definisi penting yang akan digunakan
selanjutnya dalam program, misalnya penggunaan library dan pendefinisian
variabel. Kode dalam blok ini dijalankan hanya sekali pada waktu compile
program.
2. Setup
Di sinilah awal program Arduino berjalan, yaitu di saat awal, atau ketika
power on Arduino board. Biasanya di blok ini diisi penentuan apakah suatu
pin digunakan sebagai input atau output.
3. Loop
Blok ini akan dieksekusi secara terus menerus. Apabila program sudah sampai
akhir blok, maka akan dilanjutkan dengan mengulang eksekusi dari awal blok.
Program akan berhenti apabila tombol power Arduino di matikan. Di sinilah
fungsi utama program Arduino berada.
32

2.9.2 Sublime Text


Sublime Text merupakan suatu aplikasi text editor yang sangat berguna
untuk menulis sejumlah code serta mampu membuka berbagai macam jenis file.
Selain itu, Sublime Text juga mendukung berbagai bahasa pemrograman seperti
C++, PHP, CSS, ASP, HTML, dan lain sebagainya.
Keunggulan Sublime Text adalah cepat dan dapat digunakan bahkan di
perangkat dengan resource yang kecil. Sublime Text juga memungkinkan anda
untuk menambah fitur dengan menginstall plugin. Sublime Text dapat digunakan
secara gratis dengan batasan waktu. Namun Sublime Text juga menyediakan fitur
premium yang hanya bisa digunakan jika melakukan pembayaran (Yasin, 2019).

Gambar 2.22 Sublime Text

2.9.3 XAMPP
XAMPP adalah sebuah paket perangkat lunak komputer yang sistem
penamaannya diambil dari akronim kata Apache, MySQL (dulu) dan MariaDB
(sekarang), PHP, dan Perl. Sementara imbuhan huruf X yang terdapat pada awal
kata berasal dari istilah cross platform sebagai simbol bahwa aplikasi ini bisa
dijalankan di empat sistem operasi berbeda, seperti Linux OS, Windows OS, Mac
OS, dan juga Solaris (Nugroho, 2019). XAMPP bisa digunakan untuk menguji
33

kinerja website yang telah dibuat tanpa harus terkoneksi dengan internet, cukup
akses melalui XAMPP control panel atau istilahnya website offline.

Gambar 2.23 XAMPP

2.10 Penetitian Terdahulu


Dalam penelitian terdahulu ini diharapkan peneliti dapat melihat
perbedaan antara penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian yang
dilakukan. Berikut adalah penelitian terdahulu yang pernah dilakukan antara lain :
1. Gunawan dan Marliana Sari (2018) dengan judul “Rancang Bangun Alat
Penyiram Tanaman Otomatis Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah”.
Dalam penelitian ini, alat penyiram tanaman otomatis dirancang menggunakan
mikrokontroler Arduino Atmega328 yang diprogram secara khusus. Sensor
kelembaban tanah akan mendeteksi tingkat kekeringan lahan pertanian lalu
menyiram tanah jika kelembaban tanah kurang dari 50%. Letak
perbedaaannya adalah pada media mengaktifkan pompa air. Karena pada
penelitian yang dilakukan, mengaktifkan pompa air dilakukan menggunakan
media website dan otomatis berdasarkan nilai suhu udara dan kelembaban
tanah.
2. Nabil Azzaky dan Anang Widiantoro (2020) dengan judul “Alat Penyiram
Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Menggunakan Internet of Things (IoT)”.
34

Dalam penelitian ini, alat penyiram tanaman otomatis menggunakan


mikrokontroler Arduino Uno yang diprogram secara khusus. Mengaktifkan
sistem menggunakan media aplikasi blynk yang telah terinstall di smartphone
Android. Letak perbedaannya adalah media mengaktifkan pompa air. Karena
pada penelitian yang dilakukan, mengaktifkan pompa air dilakukan
menggunakan media website dan otomatis. Serta website juga dilengkapi
dengan monitoring suhu udara dan kelembaban tanah dengan nilai yang
ditangkap oleh sensor.
3. Affan Bachri dan Eko Wahyu Santoso (2017) dengan judul “Prototype
Penyiram Tanaman Otomatis Dengan Sensor Kelembaban Tanah Berbasis
Atmega 328”. Dalam penelitian ini, alat penyiram tanaman otomatis dirancang
menggunakan mikrokontroler Arduino Atmega328 yang diprogram secara
khusus. Sistem akan menyiram tanah jika kelembaban tanah kurang dari 50%.
Letak perbedannya pada media mengaktifkan pompa air. Karena pada
penelitian yang dilakukan, menggunakan media website dan otomatis. Serta
website juga dilengkapi dengan monitoring suhu udara dan kelembaban tanah.

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu


No. Nama Peneliti Judul Alat Yang Digunakan
1 Gunawan dan Rancang Bangun Alat Arduino Atmega328, Sensor
Marliana Sari Penyiram Tanaman kelembaban tanah YL69, Relay
(2018) Otomatis Menggunakan Valve Solenoid, dan LCD Display
Sensor Kelembaban 16x2.
Tanah
2 Nabil Azzaky dan Alat Penyiram Tanaman Arduino Uno, Modul ESP8266,
Anang Otomatis Berbasis Sensor Suhu DHT22, LCD
Widiantoro Arduino Menggunakan Display 16x2, Motor Driver
(2020) Internet of Things (IoT) L298N.
3 Affan Bachri dan Prototype Penyiram Arduino Atmega328, Sensor suhu
Eko Wahyu Tanaman Otomatis LM35, lampu LED, LCD Display
Santoso (2017) Dengan Sensor 16x2, Pompa Air, Sensor
Kelembaban Tanah Ultrasonik, dan sensor
Berbasis Atmega 328 kelembaban tanah YL69.
BAB III
RANCANGAN SISTEM

3.1 Metode Penelitian


Dalam penelitian ini dibutuhkan sumber-sumber referensi sebagai bahan
acuan dalam pembuatannya. Sumber referensi didapatkan dari sumber langsung
dan tak langsung. Sumber langsung didapat dari hasil diskusi dengan dosen
pembimbing dan orang yang ahli di bidang IoT, sedangkan sumber tak langsung
didapat dari jurnal penelitian terdahulu, buku, dan internet.

3.2 Blok Diagram Sistem


Blok diagram adalah suatu pernyataan gambar yang ringkas, dari
gabungan sebab dan akibat antara masukan dan keluaran dari suatu sistem. Pada
Gambar 3.1 menampilkan blok diagram perancangan sistem.

Gambar 3.1 Blok Diagram Penyiram Tanaman Otomatis

Berikut adalah fungsi dari setiap masing-masing bagian blok diagram pada
Gambar 3.1 antara lain :

35
36

1. Blok Perangkat Pengkases berupa laptop, PC, dan smartphone yang berfungsi
sebagai perangkat untuk mengakses website penyiram tanaman otomatis.
2. Blok Internet berfungsi sebagai media penghubung website dengan sistem
yang dibuat.
3. Blok Website berfungsi untuk memberi input pada sistem untuk mengaktifkan
atau mematikan relay yang terhubung pada pompa air melalui media website.
4. Blok Sensor Suhu DHT11 berfungsi untuk mendeteksi nilai suhu dan
kelembaban udara di sekitar tanaman.
5. Blok Sensor Kelembaban Tanah YL69 berfungsi untuk mendeteksi nilai
kelembaban tanah pada tanaman.
6. Blok Power Supply berfungsi sebagai sumber tegangan yang menyuplai daya
pada seluruh rangkaian sistem.
7. Blok Step Down berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik menjadi lebih
kecil dari sumbernya agar sesuai dengan kebutuhan.
8. Blok NodeMCU ESP8266 berfungsi untuk mengendalikan semua rangkaian
yang telah terpasang dan menentukan proses penyiraman tanaman.
9. Blok Relay berfungsi sebagai saklar untuk mengaktifkan atau mematikan
pompa air sesuai dengan perintah yang diberikan.
10. Blok Pompa Air berfungsi sebagai pemompa air yang nantinya akan disiram
ke tanaman.

3.3 Skema Rangkaian Sistem


Skema rangkaian sistem terdiri dari bagian catu daya, input, sistem
kendali, dan output. Pada bagian catu daya terdapat power supply 12V 3A yang
digunakan untuk menyuplai daya pada seluruh rangkaian sistem. Pada bagian
input terdapat sensor suhu DHT11 dan sensor kelembaban tanah YL69 sebagai
input informasi yang akan diolah menuju ke mikrokontroler. Pada bagian sistem
kendali utama adalah NodeMCU ESP8266 yang berfungsi untuk menyimpan
program dari sistem yang dibuat. Di bagian output terdapat relay dan pompa air
untuk mengeksekusi perintah yang didapat pada NodeMCU ESP8266. Berikut
adalah pin-pin yang digunakan pada rangkaian sistem :
37

Tabel 3.1 Pin NodeMCU ESP8266


No Nama perangkat Pin yang Digunakan
1 Sensor Kelembaban Tanah YL69 A0 (AO)
2 Sensor Suhu DHT11 D1 (Data)
3 Relay D8 (Data)

Dari rangkaian alat atau sistem yang dibuat terdapat input dan output. Pada
bagian pin input adalah sensor kelembaban tanah dan sensor suhu DHT11.
Sedangkan pada bagian pin output terdiri dari relay. Dan skema rangkaian sistem
bisa dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Skema Rangkaian Penyiraman Tanaman Otomatis

3.4 Flowchart
Flowchart adalah adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang
menggambarkan urutan proses secara mendetail dalam suatu program. Maka dari
perancangan sistem perlu dibuat diagram alir seperti yang dituukkan pada Gambar
3.3 dan Gambar 3.4.
38

Gambar 3.3 Flowchart Penyiram Tanaman Otomatis

Alur kerja sistem flowchart pada Gambar 3.3 antara lain :


1. Start (mulai) adalah alat akan mulai bekerja setelah dihubungkan ke listrik.
2. Mengkoneksikan perangkat input dan output.
3. Baca input sensor DHT11 berupa data suhu di sekitar tanaman.
4. Menampilkan data suhu udara ke halaman website, jika input tidak terdeteksi
maka ulangi proses mengkoneksikan input.
5. Baca input sensor kelembaban tanah YL69 berupa data kelembaban tanah di
sekitar tanaman.
6. Menampilkan data kelembaban tanah ke halaman website, jika input tidak
terdeteksi maka ulangi proses mengkoneksikan input.
39

7. Jika suhu diatas 27°C dan kelembaban tanah kurang dari 50%, maka relay
berada diposisi on dan pompa air menyala selama kurang lebih 5 detik. Jika
tidak maka relay berada diposisi off dan pompa air mati.
8. Jika air lancar, maka tampilkan pesan pada website “saluran air lancar”.
9. Jika air yang dialirkan tidak lancar, maka tampilkan pesan pada website
“saluran air bermasalah”.

Gambar 3.4 Flowchart Kontrol Website Penyiram Tanaman Otomatis

Alur kerja sistem flowchart pada Gambar 3.4 antara lain :


1. Start (mulai) adalah alat akan bekerja setelah dihubungkan ke listrik.
40

2. Mengkoneksikan input (button on atau off pada website, Sensor suhu DHT11,
dan Sensor kelembaban tanah) dan output (Website, Relay dan Pompa Air).
3. Baca input sensor suhu DHT11 berupa data suhu dan sensor kelembaban
tanah yang berupa data kelembaban tanah dan suhu di sekitar tanaman.
4. Menampilkan data suhu dan kelembaban tanah ke halaman website sesuai
dengan nilai yang ditangkap oleh sensor yang terpasang pada sistem, jika
input tidak terdeteksi maka ulangi proses mengkoneksikan input.
5. Baca input button yang berupa perintah menyalakan atau mematikan relay
yang tehubung pada pompa air.
6. Jika input adalah button on maka relay pada posisi on dan pompa air akan
menyala.
7. Jika input adalah button off maka relay pada posisi off dan pompa air akan
pompa air mati.
8. Jika air yang dialirkan lancar, maka tampilkan pesan “saluran air lancar”.
9. Jika air yang dialirkan tidak lancar, maka tampilkan pesan “saluran air
bermasalah”.

3.5 Desain Alat


Desain alat adalah gambaran desain dari sistem atau alat yang akan
dirancang. Desain berfungsi sebagai gambaran dari sistem yang akan dibuat
sehingga kita dapat tahu mengenai sistem walaupun belum di uji coba. Berisi
tentang wadah dari desain yang dibuat, gambaran umum, dan desain website.

3.5.1 Desain Tempat Alat


Desain tempat alat berbentuk balok dengan ukuran panjang 20 cm, lebar
10 cm, dan tinggi 7 cm. Fungsi tempat tersebut digunakan untuk menaruh atau
memasang rangkaian komponen yang akan dibuat agar komponen tersusun rapi
dan tidak berantakan jika komponen sudah dirangkai. Tempat alat juga sangat
berguna untuk melindungi komponen dari debu, tetesan air, dan sinar matahari
langsung yang dapat menyebabkan komponen tidak bekerja secara maksimal.
41

Gambar 3.5 Desain Tempat Alat

3.5.2 Desain Website


Desain website berisi tentang desain tampilan halaman website yang akan
dibuat. Berfungsi sebagai gambaran tampilan website pada sistem penyiram
tanaman otomatis yang memiliki beberapa tampilan antara lain :
1. Halaman Login
Halaman login adalah halaman yang tampil pertama kali ketika website
diakses. User harus memasukkan username dan password terlebih dahulu
untuk dapat masuk ke dalam halaman beranda.

Gambar 3.6 Halaman Login

2. Halaman Beranda
Halaman beranda adalah halaman yang tampil ketika pengguna sudah
melakukan login. Halaman beranda menampilkan monitoring kondisi suhu
dan kelembaban tanah di sekitar tanaman.
42

Gambar 3.7 Halaman Beranda

3. Halaman Kontrol Pompa Air


Halaman kontrol pompa air dilengkapi tombol menyalakan atau mematikan
pompa air manual secara wireless dengan media website sebagai opsi lain
apabila ada sensor yang tidak bekerja yang mengakibatkan penyiraman
otomatis tidak bekerja.

Gambar 3.8 Halaman Kontrol Pompa Air

3.5.3 Gambaran Umum


Gambaran umum menampilkan tentang desain keseluruhan alat yang telah
selesai sebagai acuan dari sistem yang ingin dibuat. Pada sistem penyiram
otomatis ini semua komponen IoT kecuali sensor suhu dan kelembaban tanah
ditaruh di kotak tempat yang sudah dibuat, Sensor suhu dan kelembaban tanah
43

ditaruh pada sekitar pot tanaman, dan pompa air ditaruh pada bak atau timba
dengan volume air 15 liter yang telah terisi air yang kemudian dialirkan ke
tanaman melalui pipa atau selang. Jika sensor mendeteksi suhu udara lebih dari
27°C dan kelembaban tanah kurang dari 50%, maka relay berada pada pada posisi
on dan pompa air menyala selama kurang lebih 5 detik.

Gambar 3.9 Gambaran Umum Sistem


DAFTAR PUSTAKA

Adani, M. R. (2020). Mengenal Apa Itu Internet of Things dan Contoh


Penerapannya. Retrieved March 28, 2021, from
https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-internet-of-things/.

Adieb, M. (2020). Mengenal JavaScript, Bahasa Pemrograman yang Mudah


Digunakan. Retrieved March 28, 2021, from
https://glints.com/id/lowongan/javascript-adalah/#.YGKm7ucxW00.

Al-Fuqaha, A., Guizani, M., Mohammadi, M., Aledhari, M., & Ayyash, M.
(2015). Internet of Things: A Survey on Enabling Technologies, Protocols,
And Applications. IEEE Communication Surveys and Tutorials, 17(4).

Aminuddin, & Sumarsono, J. (2015). Rancang Bangun Alat Penyiraman Tanaman


Dengan Pompa Otomatis Sistem Irigasi Tetes Pada Lahan Kering. Jurnal
Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 3(1).

Angga. (2015). Trafo Step down: Fungsi dan Kegunaannya. Retrieved March 28,
2021, from https://skemaku.com/trafo-step-down-fungsi-dan-
kegunaannya/.

Atzori, L., Iera, A., & Morabito, G. (2010). The Internet of Things: A survey.
Computer Networks, 54(15).

Awwabiin, S. (2020). Pengertian PHP, Fungsi dan Sintaks Dasarnya. Retrieved


March 25, 2021, from https://www.niagahoster.co.id/blog/pengertian-php/.

Azzaky, N., & Widiantoro, A. (2020). Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis
Arduino Menggunakan Internet Of Things (IOT). Jurnal Elektronika,
Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Informatika, Sistem Kontrol (J-Eltrik),
2(2).

Bahri, A., & Santoso, E. W. (2017). Prototype Penyiram Tanaman Otomatis


Dengan Sensor Kelembaban Tanah Berbasis Atmega 328. Jurnal Elektro,
2(1).

Cahyono, G. H. (2013). Internet of Things (Sejarah, Teknologi dan


Penerapannya). Forum Teknologi, 6(3).

44
45

Dekoruma, K. (2018). Mengenal Macam-Macam Pipa Paralon dan Cara


Memasangnya. Retrieved March 29, 2021, from
https://www.dekoruma.com/artikel/78138/jenis-pipa-paralon.

Effendi, Y. (2018). Internet Of Things (IoT) Sistem Pengendalian Lampu


Menggunakan Raspberry Pi Berbasis Mobile. Jurnal Ilmu Komputer, 4(2).

Faudin, A. (2017). Cara mengakses sensor DHT11 menggunakan Arduino.


Retrieved March 26, 2021, from https://www.nyebarilmu.com/cara-
mengakses-sensor-dht11/.

Fitriatien, S. R., Rachmawati, N. J., Rahmah, N., Safitri, D. A., Pahlevi, M. R., &
Natsir, N. M. (2017). Kegiatan Penanaman Tanaman Obat Keluarga
(Toga) Sebagai Salah Satu Usaha Pemberdayaan Siswa SDN Dermo Guna
Dalam Menumbuhkan Kepedulian Kesehatan Keluarga. Abadimas Adi
Buana, 2(2).

Gunawan, & Sari, M. (2018). Rancang Bangun Alat Penyiram Tanaman Otomatis
Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah. Journal of Electrical
Technology, 3(1).

Hidayati, K. F. (2020). Ingin Belajar Pemrograman? Baca Penjelasan tentang


HTML Berikut Ini. Retrieved March 28, 2021, from
https://glints.com/id/lowongan/pengertian-html-adalah/.

Irwansyah, M., & Istardi, D. (2013). Pompa Air Aquarium Menggunakan Solar
Panel. Jurnal Integrasi, 5(1).

Junaidi, A. (2015). Internet of Things, Sejarah, Teknologi dan Penerapannya :


Review. Jurnal Elektronik Universitas Widyatama, 1(3).

Koyanagi, F. (2018). NodeMCU ESP8266: Details and Pinout. Retrieved March


26, 2021, from https://www.instructables.com/NodeMCU-ESP8266-
Details-and-Pinout/.

Laksono, F. (2018). Pengenalan Bahasa Pemrograman C++. Retrieved March


26, 2021, from https://www.belajarcpp.com/tutorial/cpp/pengenalan-cpp/.

Mamat. (2020). Inilah Terminal Block Dengan Bahan Plastik Namun Kuat Dan
Kokoh. Retrieved March 26, 2021, from
https://www.sinarlistrik.com/blog/terminal-block-dengan-bahan-plastik-
kuat-dan-kokoh/.
46

Mardika, A. G., & Kartadie, R. (2019). Mengatur Kelembaban Tanah


Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah Yl-69 Berbasis Arduino Pada
Media Tanam Pohon Gaharu. JOEICT (Jurnal of Education and
Information Communication Technology), 3(2).

Nasriati, & Pujiarti, Y. (2012). Budidaya Tanaman Obat Keluarga (Toga).


Lampung: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Nugroho, A. (2019). Pengertian XAMPP Lengkap dengan Fungsi dan Cara


Instalasi. Retrieved March 25, 2021, from
https://qwords.com/blog/pengertian-xampp/.

Nursahid. (2015). Ilmu Pipa - Mengenal Fungsi, Jenis-jenis Pipa dan


Komponennya. Retrieved March 28, 2021, from
https://www.cnzahid.com/2015/08/mengenal-fungsi-jenis-dan-komponen-
pipa.html.

Oktaprianna, R., Yamato, & Rijadi, B. B. (2019). Rancang Bangun Smart


Aquarium Menggunakan Arduino Atmega 2560 Berbasis Internet of
Things (IoT). Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik Elektro,
1(1).

Prawiro, M. (2018). Pengertian Power Supply: Fungsi, Jenis, Komponen, Cara


Kerja Power Supply. Retrieved March 25, 2021, from
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/pengertian-power-
supply.html.

Rahman, A. (2018). Penyiraman Tanaman Secara Otomatis Menggunakan


Propeler berbasis IoT. ITEJ (Information Technology Engineering
Journals), 3(2).

Razor, A. (2021). Modul Relay Arduino: Pengertian, Gambar, Skema, dan


Lainnya. Retrieved March 25, 2021, from
https://www.aldyrazor.com/2020/05/modul-relay-arduino.html.

Riyadi, H. (2019). Pengertian PCB Beserta Fungsi dan Jenis-jenis PCB yang
Perlu Anda Ketahui. Retrieved March 25, 2021, from
https://www.nesabamedia.com/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis-pcb/.
47

Saputro, T. T. (2017). Mengenal NodeMCU: Pertemuan Pertama. Retrieved


March 26, 2021, from https://embeddednesia.com/v1/tutorial-nodemcu-
pertemuan-pertama/.

Sinauarduino. (2016). Mengenal Arduino Software (IDE). Retrieved March 26,


2021, from https://www.sinauarduino.com/artikel/mengenal-arduino-
software-ide/.

Suranata, A. (2019). Pengenalan Mikrokontroler, Development Board,


NodeMCU, ESP8266. Retrieved March 28, 2021, from
https://tutorkeren.com/artikel/pengenalan-mikrokontroler-development-
board-nodemcu-esp8266.htm.

Team, D. (2021). Internet of Things: Panduan Lengkap. Retrieved March 28,


2021, from https://www.dewaweb.com/blog/internet-of-things/.

Wilianto, & Kurniawan, A. (2018). Sejarah, Cara Kerja dan Manfaat Internet of
Things. Jurnal Matrix, 8(2).

Yasin, K. (2018). Apa Itu Web Server dan Fungsinya?. Retrieved March 28, 2021,
from https://www.niagahoster.co.id/blog/web-server-adalah/.

Yasin, K. (2019). 10 Text Editor Terbaik Untuk Pemrograman. Retrieved March


28, 2021, from https://www.niagahoster.co.id/blog/text-editor-terbaik/.

Yasin, K. (2020). Pengertian CSS dan Cara Kerjanya. Retrieved March 28, 2021,
from https://www.niagahoster.co.id/blog/pengertian-css/.

Zakaria, M. (2020). Pengertian Breadboard Beserta Prinsip Kerja, Jenis dan


Harga Breadboard. Retrieved March 29, 2021, from
https://www.nesabamedia.com/pengertian-breadboard.

Anda mungkin juga menyukai