PENDAHULUAN
1
Pada petunjuk umum ini dikemukakan empat hal yang bersifat umum yang
perlu dipahami. Selain itu, juga dikemukakan pedoman khusus untuk hal-hal
tertentu yang berlaku, baik untuk usulan penelitian maupun skripsi.
Adapun petunjuk umum tersebut sebagai berikut :
1. Usulan penelitian sekurang-kurangnya berjumlah 5 (lima) eksemplar:
1 eksemplar untuk yang bersangkutan, 2 eksemplar untuk pembimbing I dan II,
serta 2 eksemplar untuk Anggora Dewan Penguji Seminar Usulan Penelitian.
Adapun skripsi sekurang-kurangnya berjumlah 6 (enam) eksemplar :
1 eksemplar untuk yang bersangkutan, 2 eksemplar untuk pembimbing I dan II,
2 eksemplar untuk Anggota Dewan Penguji Sidang Skripsi.
Skripsi yang telah selesai disusun, diperbanyak berjumlah 2 skripsi yang telah
di-hard cover dengan peruntukkan 1 eksemplar untuk program studi dan 1
eksemplar untuk perpustakaan.
2. Seorang ilmuwan dalam melakukan penelitian harus menunjukkan sumber
pustaka atau sumber rujukan. Sumber pustaka atau sumber rujukan sebaiknya
ditulis secara langsung di dalam sebuah teks. Contoh (Chomsky, 1965:7).
Informasi kutipan yang diambil dari sebuah teks dapat dibahasakan sendiri oleh
penulis tanpa menyalahi/menyimpang dari substansi aslinya, dapat pula
disajikan dalam kutipan secara langsung (maksimum 30 kata dari keseluruhan
teks). Kutipan langsung dalam bahasa asing harus diberi terjemahannya dalam
bahasa Indonesia.
3. Penulisan nama pengarang/penulis di dalam daftar pustaka dan di dalam teks
tanpa gelar akademik atau gelar kebangsawanannya. Nama penulis pada daftar
pustaka disajikan terbalik, sesuai dengan tradisi kepenulisan (dipisahkan
dengan koma), contoh : Noam Chomsky ditulis menjadi Chomsky, Noam.
4. Sampul luar usulan penelitian (proposal) dan skripsi menggunakan jilid warna
merah khas Fakultas Hukum.
5. Batas waktu penyusunan skripsi 1 (satu) semester dengan bobot SKS 6 SKS.
Sesuai dengan program KRS dan pelaksanannya dapat diperpanjang paling
lama 8 (delapan) semester dengan kewajiban setiap semester perpanjangannya
berkonsultasi kepada Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dan Pembimbing
Skripsi.
2
6. Proposal penelitian setelah disetujui pembimbing skripsi, diseminarkan dengan
di hadiri mahasiswa.
7. Hal-hal khusus yang belum diatur di dalam pedoman ini diserahkan kepada
kebijaksanaan panitia skripsi.
BAB II
USULAN PENELITIAN
(PROPOSAL)
Usulan penelitian (proposal) untuk penyusunan skripsi terdiri atas 3 (tiga) bagian
yaitu : (1) Bagian Awal, (2) Bagian Utama, (3) Bagian Akhir. Dalam hal ini tiap
bagian tersebut saling berkaitan, dengan ketentuan jumlah halaman tidak lebih dari 30
untuk masing-masing bagian.
A. Bagian Awal
Bagian awal ini mencakup 4 hal, yaitu (1) halaman judul luar, (2) halaman judul
dalam, (3) halaman pengesahan, dan (4) halaman daftar isi.
Halaman judul luar memuat : (1) judul, (2) maksud usulan penelitian, (3)
lambang UMMI (4) nama dan nomor induk mahasiswa, (5) nama instansi, dan
(6) tahun pengajuan.
d. Nama mahasiswa dan nomor induk mahasiswa ditulis lengakap, tidak boleh
menggunakan singkatan, tanpa gelar kesajanaan. Nama ditulis lebih dahulu
kemudian di bawahnya ditulis nomor induk mahasiswa.
3
e. Nama instansi yang dituju ialah Program Studi Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
3. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berisi tulisan (1) judul usulan penelitian, (2) nama
penyusun (3) Dosen pembimbing, (4) tanggal penyusunan, dan (5) mengetahui
Dekan. Contoh halaman pengesahan dapat dilihat pada lampiran 2.
Halaman daftar isi terdiri dari urutan judul, bab dan sub bab disertai dengan
nomor halaman.
B. Bagian Isi
2. Rumusan Masalah
4
Didalam perumusan masalah, perlu diuraikan masalah utama yang menjadi
fokus penelitian. Disamping itu, lingkup permasalahan perlu ditegaskan dan
dilakukan pembahasan masalah. Pembahasan masalah harus dapat
menunjukkan tujuan umum dan khusus yang merupakan jawaban terhadap
masalah penelitian.
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
5. Landasan Teori
6. Metode Penelitian
5
d. Model dan teknik analisis. Hendaknya diuraikan secara jelas mengenai
model dan teknik analisis yang digunakan.
Komponen-komponen metode penelitian untuk penelitian kuantitatif
meliputi : (1) Populasi dan sampel, (2) Penarikan sampel, (3) Data yang
diperlukan, (4) Instrumen penelitian, (5) Teknik pengumpulan data, dan
(6) Teknik analisis.
7. Jadwal Penelitian.
8. Sistematika Skripsi
C. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat pustaka yang diacu dalam usulan penelitian dan disusun
secara alfabetis. Contoh halaman daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran 3.
2. Lampiran
Dalam lampiran (apabila ada) terdapat keterangan atau informasi yang
diperlukan pada pelaksanaan penelitian, misalnya kuesioner, perhitungan
statistik dan tabel lampiran tersebut sifatnya melengkapi usulan penelitian.
6
BAB III
PENULISAN SKRIPSI
1. Bagian awal,
2. Bagian isi, dan
3. Bagian akhir
A. Bagian Awal
Bagian awal skripsi mencakup 10 hal, yaitu :
a. Judul Skripsi
Judul skripsi dicetak dengan huruf besar semua, ditempatkan paling atas,
serta disusun dalam suatu format yang menarik.
b. Maksud Skripsi
Maksud skripsi yaitu Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
c. Lambang UMMI
Lambang UMMI berbentuk bundar (bukan segi lima) dengan diameter
sekitar 5,5 cm.
7
d. Nama dan nomor induk mahasiswa
Nama mahasiswa ditulis lengkap tidak boleh disingkat, tanpa gelar
kesarjanaan. Nomor induk mahasiswa ditulis di bawah nama mahasiswa.
e. Instansi penyelenggara
Instansi penyelenggara yaitu Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
5. Halaman Pernyataan
Halaman pernyataan bahwa hasil penelitian ini merupakan penelitian asli dan
bukan mencontoh (plagiat) dari skripsi orang lain.
8
tertentu dari skripsi. Di dalam daftar isi dicantumkan urutan judul suatu bab,
sub bab, dan anak sub judul yang disertai nomor halaman.
B. Bagian Isi
Bagian isi skripsi berisi uraian yang disajikan dalam bentuk bab yang mencakup :
(1) pendahuluan, (2) landasan teori, (3) diskripsi obyek penelitian, (4) analisis dan
pembahasan, dan (5) penutup.
BAB I PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan berisi uraian mengenai (1) latar belakang masalah, (2)
rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5)
metode penelitian.
9
a. Latar belakang masalah
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian sama dengan manfaat penelitian yang telah disajikan
di dalam usulan penelitian.
e. Kerangka Pemikiran
f. Metode penelitian
BAB V PENUTUP
Dalam bab penutup berisi simpulan dan saran yang dinyatakan secara
terpisah.
a. Simpulan
Simpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang
berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, sehubungan dengan masalah
penelitian atau kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang
mengarah kepada pembuktian hipotesis yang diajukan.
a. Saran
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis,
yang ditujukan kepada para peneliti bidang sejenis untuk melanjutkan
atau mengembangkan hasil penelitian. Disamping itu, dapat pula
diaraikan saran terhadap pemanfaatan hasil penelitian baik secara teoritis
maupun secara praktis (implikasi bagi kepentingan manusia).
C. Bagian Akhir
Bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran
11
a. Skripsi telah disetujui oleh kedua pembimbing
b. Mahasiswa mendaftarkan diri kepada Panitia Skripsi
c. Panitia Skripsi menentukan Tim Penguji dan mengajukan kepada Dekan
Fakultas Hukum
d. Dekan membuat Surat Keputusan Tim Penguji
e. Waktu ujian ditentukan oleh Biro Skripsi
f. Susunan Tim Penguji
Ketua : Pembimbing I
12
BAB IV
Kertas yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ialah kertas HVS putih 80
miligram berukuran A4 (21 cm X 29,7 cm). Adapun cover skripsi menggunakan kertas
tebal (hard cover) berwarna merah, mengkilat, dan ditulis dengan tinta berwarna
kuning emas.
B. Pengetikan
Pengetikan dilakukan hanya satu wajah kertas, tidak timbal balik, dengan
menggunakan ukuran margin standar berikut ini:
1. Bagian atas 4 cm
2. Bagian bawah 3 cm
3. Bagian kiri 4 cm
4. Bagian kanan 3 cm.
Ketentuan ini digunakan untuk setiap halaman, termasuk halaman bertajuk, seperti
kata pengantar, daftar isi, dan awal bab.
C. Bahasa
Bahasa yang digunakan di dalam penulisan skripsi adalah bahasa Indonesia yang
disesuaikan dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
D. Jenis Huruf dan Format Penulisan
1. Huruf Latin
a. Jenis huruf yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah yang
menggunakan huruf latin adalah Times New Roman, dengan ukuran 12 pts
13
untuk Body Text dan Times New Roman, dengan ukuran 10 pts untuk Foot
Note,
b. Spasi antar baris yang digunakan adalah 2 spasi untuk Body Text,
sedangkan untuk Foot Note adalah 1 Spasi.
2. Huruf Arab
a. Penulisan Karya ilmiah yang menggunakan Huruf Arab, menggunakan
jenis huruf Traditional Arabic dengan ukuran 16 pts untuk Body Text,
sedangkan untuk Foot Note menggunakan Traditional Arabic 12 pts.
b. Spasi antar baris yang digunakan adalah 1,5 untuk Body Text, sedangkan
untuk Foot Note adalah 1 spasi.
3. Penggunaan Huruf Kapital, Huruf Tebal dan Huruf Miring
a. Penulisan Judul dan Nama Lembaga di halaman judul dan halaman cover
menggunakan huruf kapital semua dan cetak tebal (Bold).
b. Penulisan Judul dalam tajuk Pernyataan Keaslian, Halaman Pengesahan,
Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Lampiran, dan
lain-lain menggunakan huruf kapital semua dan tetap menggunakan Times
New Roman 12 dan cetak tebal (Bold).
c. Penulisan Bab dan Judul Bab menggunakan huruf kapital semua dan cetak
tebal (Bold).
d. Penulisan sub judul menggunakan huruf kapital hanya pada awal setiap kata
dan cetak tebal (Bold).
e. Huruf kapital juga digunakan untuk awal kata yang terletak di awal kalimat,
setelah tanda baca titik, tanda tanya, atau tanda seru.
f. Nama orang, nama agama, nama kota, nama provinsi, nama pulau, nama
gunung, dan seterusnya juga menggunakan huruf kapital pada awal katanya
sesuai dengan ketentuan tata Bahasa Indonesia.
g. Penulisan kata asing dan Bahasa Daerah (Arab, Inggris, Jawa, Madura,
Ambon, Batak, Melayu, dan sebagainya), serta kata yang berasal dari
Transliterasi Arab menggunakan miring (italic).
4. Penulisan Bab
a. Bab baru di dalam karya ilmiah, selain artikel dan makalah, selalu dimulai
pada halaman baru.
14
b. Penulisan Bab dengan Judul Bab berjarak 2 spasi yang diletakkan di bagian
tengah (center).
c. Penulisan Judul Sub Bab diletakkan pada margin kiri, dengan jarak 4 spasi
dari Judul Bab, dan antara Judul Sub Bab dengan baris berikutnya tetap
berjarak 2 spasi.
d. Penulisan Judul Sub Bab baru dengan baris terakhir pada Sub Bab
sebelumnya berjarak 4 spasi.
15
1. Penomoran untuk halaman awal skripsi yang meliputi halaman judul,
pengantar, daftar isi dan lain-lain meng gunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii,
dan seterusnya), dengan menggunakan Times New Roman 12, yang di letakkan
di bawah tengah.
2. BAB I Pendahuluan hingga bagian akhir karya ilmiah menggunakan nomor
Arab (1, 2, 3, dan seterusnya).
3. Peletakan Nomor Halaman body teks diletakkan di bagian atas kanan, kecuali
halaman yang mempunyai Bab dan Judul bab diletakkan di bagian bawah
tengah.
4. Penomoran bab menggunakan angka Romawi besar (I, II, III, dan seterusnya),
5. Penomoran sub bab menggunakan huruf kapital (A, B, C, D, dan seterusnya),
6. Penomoran anak sub bab menggunakan angka Arab (1, 2, 3, dan seterusnya).
7. Penomoran berikutnya menggunakan huruf alphabet kecil (a, b, c, d, dan
seterusnya), dilanjutkan penggunaan angka romawi dengan kurung tutup lalu
koma (contoh: 1), 2), 3) …..dan seterusnya), berikutnya menggunakan huruf
Alphabet dengan kurung tutup lalu koma (contoh: a), b), c), d), dan seterusnya).
8. Penomoran footnote ditulis dengan menggunakan angka arab (1, 2, 3, 4, dan
seterusnya) dengan tidak menggunakan titik dan spasi setelahnya.
G. Daftar Pustaka
1. Petunjuk Umum
Semua referensi yang dipakai rujukan penulisan karya ilmiah harus
dicantumkan dalam daftar pustaka yang biasa nya diklasifikasikan antara sumber
primer dan skunder, atau menggunakan klasifikasi berdasarkan buku, jurnal,
majalah, surat kabar, makalah, skripsi, tesis atau disertasi. Jika dibedakan
berdasarkan yang pertama, maka sumber primer diletakkan pada bagian pertama,
kemudian disusul sumber sekunder. Apabila karya ilmiah menggunakan literatur
yang banyak, sebaiknya dibagi pada sumber primer dan sekunder, lalu dibedakan
atas buku, jurnal, dan seterusnya. Perlu ditegaskan bahwa apabila dalam karya
ilmiah menggunakan al-Qur’an sebagai sumber, maka al-Qur’an harus diletakkan di
bagian paling atas. Sedangkan terjemah atau tafsir dimasukkan dalam bagian yang
lain.
Al-Qur’ân al-Karîm.
16
Abduh, Muhammad. al-Islâm wa al-Mar’ah. Kairo: al-Qâhirah al-Tsaqâfah al-
Arabiyah. 1975.
Amiruddin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004.
Departemen Agama RI. al-Qur’an dan Terjemahnya. Juz 1 – Juz 30. Jakarta:
Yayasan Penyelenggara Penterjemah al-Qur’an, 1982-1983.
2. Penggunaan Huruf dan Spasi
Huruf yang digunakan dalam daftar pustaka ialah Times New Roman 12, sama
dengan body teks.
Secara teknis penulisan daftar pustaka dimulai dari awal (tanpa spasi) dan baris
berikutnya menjorok ke dalam sebanyak lima ketukan. Jarak antara baris pertama
dan berikutnya satu spasi, sedangkan antar paragraf berjarak satu spasi ditambah
indents 6 dari sebelumnya.
3. Penulisan Sumber
a. Penulisan Nama dan Buku
Cara penulisan sumber dalam daftar pustaka berbeda dengan penulisan sumber
dalam footnote, dimulai dari nama terakhir, koma, nama pertama, titik, judul buku
(dicetak miring), titik, volume (jika ada), titik, jilid (jika ada), titik, cetakan
(menggunakan angka Arab), titik, kota, titik dua, penerbit, dan tahun terbitan titik.
Apabila salah satu identitas yang dimaksud tidak ada, maka cara penulisannya sama
dengan pada saat penulisan sumber dalam footnote. Perhatikan contoh berikut:
Rachman, Budhy Munawar Rachman (ed.). Membela Kebebasan Beragama.
Jakarta: LSAF-Paramadina, 2010.
Arkoun, Muhammad. Rethinking Islam. Terj. Yudian W. Asmin dan Lathiful
Khuluq. Cet. 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.
Cowie, AP (ed.). Oxford: Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Edisi
4. Cet. 11. Oxford: Oxford University Press, 1994.
Al-Faruqi, Isma’il Raji. Tauhid. Terj. Rahmani Astuti. Cet. 1. Bandung: Pustaka,
1988.
b. Dua Sumber dengan Penulis yang Sama
17
Apabila dalam daftar pustaka terdapat satu pengarang yang mempunyai dua
atau lebih buku, maka pada sumber berikutnya tetap ditulis nama lengkapnya sama
dengan cara penulisan sebelumnya. Contoh:
al-Bâhy, Muhammad. Langkah Wanita Islam Masa Kini: Gejala-gejala dan
Sejumlah Jawaban. Terj. Fathurrahman. Cet. 13. Jakarta: Gema Insani Press, 1995.
al-Bâhy, Muhammad. Wanita Karir Menurut Pandangan Islam. Terj. Maktum
Assalamy. Cet. 1. Jakarta; CV Mutiara Putra Pressindo, 1995.
Gellner, Ernest. Saints of the Atlas. Chicago: University of Chicago Press, 1969.
Gellner, Ernest. Membangun Masyarakat Sipil: Prasyarat Menuju Kebebasan. Terj.
Ilyas Hasan. Cet. I. Bandung: Mizan, 1995.
Jika pengarang buku mempunyai nama yang panjang, maka nama yang
diletakkan di bagian depan adalah nama yang dikenal (nama masyhurnya), namun
apabila ada dua nama yang mempunyai nama masyhur yang sama, maka masing-
masing diberi nama lain sebagai identitas.
Perhatikan contoh berikut:
Al-Alûsi, Abu al-Fadlal Syihâb al-Dîn al-Sayyid Mahmûd. Rûh al-Ma’âniy fî Tafsîr
al-Qur’an al-Adhîm wa al-Sab’ al-Matsâniy. Juz 3. t.t.: Dâr al-Fikr t.th.
Al-Bâqi, Muhammad Fuâd ‘Abd. al-Mu’jam al-Mufahras li Alfâdz al-Hâdits al-
Nabawiy. Juz 2. Leiden: E.J. Brill.
Al-Jurjâwiy, Aliy Ahmad. Hikmat al-Tasyrî’ wa Falsafatuh. Juz 2. Beirut: Dâr al-
Fikr, 1994.
Al-Qurthûbiy, Abu ‘Abd Allah Muhammad ibn Ahmad. al-Jâmi’ li Ahkâm al-
Qur’an. Juz 5. Kairo: Dâr al-Kâtib al-‘Arabiy, 1967.
d. Pengurutan Nama Penulis
Setiap nama harus diurut berdasarkan atas abjad nama terakhirnya, apabila
nama akhirnya diawali dengan “al” (untuk nama-nama Arab), maka nama setelah
“al” yang dijadikan patokan urutan. Perhatikan contoh berikut:
Bernard, J. The Female World. New York: The Free Press, 1981.
Brockelman, Carl (ed.) History of the Islamic Peoples. London: Routledge & Kegan
Paul, 1980.
18
Al-Fârûqiy, Ismâ’îl Raji. Tauhid. Terj. Rahmani Astuti. Cet. I. Bandung: Pustaka,
1988.
Al-Fida’, ‘Ali. al-Bidâyah wa al-Nihâyah. Jilid 1. Juz 2. Beirut: Dâr al-Kutub
al-‘Ilmiyah, t.th..
e. Pengurutan Nama dengan Dua Penulis
Penulisan daftar pustaka yang ditulis dua orang, maka yang dibalik hanya nama
penulis pertama, sedangkan nama kedua ditulis lengkap sesuai aslinya. Perhatikan
contoh berikut:
Astuti, Rahmani dan MS. Nasrullah. The Tao of Islam: Kitab Rujukan tentang
Relasi Gender dalam Kosmologi dan Teologi Islam. Cet. I; Mizan: Bandung, 1998.
Iskandariyah, Ahmad dan Mushtafa Ananiy. al-Wasîth fi al-Adab al-‘Arâbî wa
Târîkh. Mesir: Dâr al-Ma’ârif, 1978.
f. Penulisan Sumber dari Internet
Penulisan sumber dari internet pada dasarnya hampir sama dengan penulisan
sumber buku, tetapi perlu diingat, bahwa dalam mengambil sumber penulisan dari
internet hindari mengambil dari blog pribadi yang tidak meyakinkan, karena skripsi
adalah karya tulis ilmiah.
Sistematika penulisannya:
1) Nama pengarang. Penulisan nama pengarang sama seperti aturan penulisan
nama pada daftar pustaka biasa, yaitu nama depan ditulis di belakang.
2) Tahun, tanggal dan bulan penulisan yang tercantum di situs (diberi tanda
kurung)
3) Judul. Judul tulisan diberi huruf miring.
4) Tanggal, bulan dan tahun akses (yaitu tanggal, bulan dan tahun ketika kita
mengakses situs tersebut)
5) Nama website (yaitu nama yang ada pada domain[.]com)
6) Alamat situs atau blog. Alamatnya harus berupa URL (Uniform Resource
Locator).
Contoh penulisan daftar pustaka dari internet:
Aini, Ratu (2001, 15 Januari). Cara Menulis Inspiratif. Dikutip 1 Januari 2019
dari Cara Menulis Buku: http://caramenulisbuku.com/menulis-inspiratif.html.
19
BAB V
PENILAIAN UJIAN SKRIPSI
20
Penilaian terhadap keluasan usulan penelitian atau skripsi ditinjau dari
luasnya cakupan uraian tinjauan pustaka dan kerangka teoritik yang berhasil
disusun oleh mahasiswa. Semakin banyak aspek pembahasan yang relevan
dengan topik, tujuan penelitian, atau bidang kajian penelitian, maka semakin
tinggi nilainya. Kedalaman materi dinilai atas dasar seberapa jauh uraian
yang berhasil dibahas dalam menyusun tinjauan pustaka, kerangka teoritik,
pembuktian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.
d. Metodologi
Penilaian terhadap metodologi usulan penelitian dan skripsi didasarkan atas
kebenaran rancangan penulisan, teknik pengambilan sampel, cara analisis,
dan pengambilan kesimpulan penelitian.
e. Manfaat
Penilaian terhadap manfaat usulan penelitian dan skripsi didasarkan atas
besarnya sumbangan (manfaat) hasil penelitian ditinjau dari segi praktis dan
teoritis. Dari segi praktis dinilai pada hasil usulan penelitian dapat
dimanfaatkan secara operasional dalam kehidupan sehari-hari, baik secara
individual (sebagai manusia) maupun kelompok (masyarakat dan bangsa).
Dari segi teoritis, dinilai besarnya sumbangan hasil penilaian terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
f. Keasliaan usulan penelitian atau skripsi
Penilaian terhadap keaslian usulan penelitian dan skripsi dilakukan atas
dasar keaslian usulan penelitian atau skripsi tersebut merupakan karya asli
mahasiswa sendiri, tidak mengambil alih ide atau tulisan orang lain. Nilai
tinggi diberikan terhadap usulan penelitian atau skripsi yang masih langka
atau belum pernah dibahas atau diteliti sebelumnya.
2. Penilaian Presentasi Seminar Usulan Penelitian dan Sidang Skripsi
Penilaian presentasi dan ujian dilakukan atas 3 hal, yaitu : (1) terhadap
kelancaran pada waktu presentasi proposal usulan penelitian/skripsi, (2) sikap
ilmiah yang dimiliki mahasiswa dan kemampuan dalam berdiskusi
/berargumentasi, dan (3) penguasaan materi.
a. Kelancaran presentasi. Yang dimaksud dengan kelancaran presentasi adalah
ketepatan dan alur penyajian materi disesuaikan dengan waktu yang
disediakan tim penguji/penilai. Semakin lancar (tidak tersendat-sendat,
relatif cepat, sistematis, dan jelas) maka nilai semakin tinggi.
21
b. Sikap ilmiah. Yang dimaksud dengan sikap ilmiah adalah keterbukaan, siap
menerima kritik dan saran, serta kejujuran dalam penyampaian
18 atau diskusi
ilmiah selama seminar berlangsung.
c. Kemampuan berdiskusi dan berargumentasi. Yang dimaksud dengan
kemampuan berdiskusi dan berargumentasi adalah kemampuan mahasiswa
dalam memahami pertanyaan, kecepatan dan ketepatan jawaban, serta
logika penalaran dalam memberikan argumentasi atas pertanyaan yang
diajukan dalam seminar dan ujian.
d. Penguasaan materi. Yang dimaksud dalam penguasaan materi adalah
pemahaman mahasiswa (kognitif) atas materi usulan penelitian atau skripsi
serta kebenaran jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam presentasi dan
atau ujian.
3. Penunjang
Penilaian terhadap faktor penunjang usulan penelitian skripsi meliputi 4 hal
terintegrasi (komprehensif), yaitu : (1) aktivitas selama konsultasi, (2) ketepatan
penyelesaian tugas, (3) kerapian penampilan laporan skripsi, dan (4) kreatifitas
penyajian.
a. Aktivitas konsultasi. Semakin aktif mahasiswa dalam konsultasi selama
penyusunan usulan penelitian/skripsi maka nilai semakin tinggi.
b. Ketepatan waktu penyelesaian tugas. Semakin tepat waktu penyelesaian
tugas nilainya semakin tinggi.
c. Kerapian penampilan laporan skripsi. Semakin rapi wujud fisik (sampul,
ketikan, dan format) usulan penelitian/ skripsi nilai semakin tinggi.
d. Kreatifitas penyajian. Semakin kreatif dalam penyajian materi termasuk
penggunaan alat bantu (peraga) yang sesuai dengan pokok penelitian, maka
nilainya semakin tinggi.
B. Sistem Penilaian
Penilaian terhadap setiap aspek yang dinilai menggunakan skor angka yang
berkisar dari 0 sampai 100.
NO. SKOR SEBUTAN KETERANGAN
NILAI
1 0-45 Kurang Sekali Tidak lulus
2 46-60 Kurang Tidak lulus
22
3 61-69 Cukup lulus
4 70-79 Baik lulus
5 80-100 Sangat lulus
Memuaskan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
23
CONTOH JILID SKRIPSI
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK KONSUMEN ATAS
KLAUSULA BAKU PADA KARCIS PARKIR YANG DIHUBUNGKAN
DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Pada Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Sukabumi
24
Oleh:
Nama Mahasiswa
NIM
Mengetahui,
25
Dekan Fakultas Hukum Ketua Program Studi Ilmu Hukum
Buku:
Daud Silalahi, M., 1996, Pengantar Hukum Sumber Daya Air dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup di Indonesia. Bandung Press: Bandung
Laary W. Carter, Loren G. Hill, 1979. Handbook of Variabel for Enviromental Impact
Assesment. London: Ann Arbor Science Publisher Inc.
Morris Neigburger. James G. Ediner and William D. Bonner. 1995. Memahami
Lingkungan Atmosfir Kita. Bandung: ITB Press.
Peraturan perundang-undangan:
Contoh :
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten
Kamus:
Nama Pengarang, Judul Miring (Tulis Miring), Penerbit, Tempat Terbit, Tahun
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta,
1976
Jurnal dan makalah:
26
Farrington, David P., Rolf Loeber, and James C. Howell. 2017. Increasing the
minimum age for adult court: Is it desirable, and what are the effects?
Criminology & Public Policy, 16: 83–92.
Internet:
Nawawi Arif, Barda, 2017. Pendidikan hukum dalam perspektif masa depan, tersedia
dalam
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt57c93958305bf/pendidikan-
hukum-dalam-perspektif-masa-depan. akses 20 Maret 2017.
FORM BIMBINGAN
USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FH – UMMI
Nama : …………………………………………………………..
NIM : …………………………………………………………..
Tahun Akademik : …………………………………………………………..
Judul Skripsi : …………………………………………………………..
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
Pembimbing 1 : …………………………………………………………..
Tanggal Paraf
Uraian Kegiatan
Bimbingan Pembimbing 1
27
Keterangan:
1. Kartu bimbingan harus selalu dibawa saat bimbingan
2. Kartu Bimbingan dilampirkan sebagai syarat ujian sidang
3. Bimbingan wajib dilakukan minimal 8x selama masa bimbingan
FORM BIMBINGAN
USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FH – UMMI
Nama : …………………………………………………………..
NIM : …………………………………………………………..
Tahun Akademik : …………………………………………………………..
Judul Skripsi : …………………………………………………………..
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
Pembimbing 2 : …………………………………………………………..
Tanggal Paraf
Uraian Kegiatan
Bimbingan Pembimbing 2
Keterangan:
28
1. Kartu bimbingan harus selalu dibawa saat bimbingan
2. Kartu Bimbingan dilampirkan sebagai syarat ujian sidang
3. Bimbingan wajib dilakukan minimal 8x selama masa bimbingan
29