Anda di halaman 1dari 202

BAB I

PENDAHULUAN

Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi ini disusun dengan


tujuan sebagai pedoman dan untuk memudahkan mahasiswa program
Magister (S-2) dan program Doktor (S-3) Universitas Pertahanan dalam
menulis tesis dan disertasi. Isi buku pedoman ini membahas tentang hal-
hal terkait penelitian ilmiah dan tata cara penulisan laporan karya ilmiah
(tesis/disertasi) yang disusun ke dalam sembilan bab. Bab pertama
Pendahuluan, berisi tujuan penulisan buku pedoman, pengertian tesis dan
disertasi, serta cakupan isi dari buku pedoman ini. Bab kedua Tahapan
Penulisan Proposal Penelitian, Tesis/Disertasi dan Proses Pembimbingan,
berisi tahap-tahapan dalam menulis proposal penelitian dan tesis/disertasi
serta proses mahasiswa dalam melakukan pembimbingan. Bab ketiga
Penelitian Ilmiah dan Etika Penelitian, berisi uraian tentang hakikat dan
ciri-ciri penelitian ilmiah serta pengertian dan ciri-ciri etika penelitian ilmiah.
Bab keempat Pendekatan Penelitian, berisi tentang pendekatan penelitian
kuantitatif, kualitatif dan kombinasi (mix method) dan jenis-jenis penelitian.
Bab kelima Tema-tema Penelitian, berisi tentang tema umum penelitian
bidang pertahanan serta tema bidang strategi pertahanan, bidang
manajemen pertahanan dan bidang keamanan nasional berikut sub-sub
bidang sesuai program studi masing-masing. Bab keenam Proposal
Penelitian, berisi tentang jenis-jenis proposal penelitian terdiri dari
proposal penelitian kuantitatif, kualitatif dan kombinasi berikut sistematika
dan penjelasannya. Bab ketujuh Tesis/Disertasi, berisi tentang jenis-jenis
tesis/disertasi penelitian terdiri dari tesis/disertasi kuantitatif, kualitatif dan
kombinasi berikut sistematika dan penjelasannya. Bab kedelapan Tata
Cara Penulisan Tesis/Disertasi, berisi tentang bahan dan ukuran kertas,
aturan pengetikan, penomoran, gaya penulisan dan penggunaan bahasa,
cara penulisan kutipan, tabel dan gambar serta daftar pustaka. Isi buku
pedoman ini juga dilengkapi dengan Lampiran-lampiran tentang format-

1
2

format penulisan proposal penelitian dan tesis/disertasi yang berlaku di


Universitas Pertahanan.
Tesis/disertasi merupakan tugas akhir mahasiswa sebagai
persyaratan wajib untuk memperoleh gelar Magister atau Doktor di
Universitas Pertahanan. Berdasarkan aspek metodologi penelitian,
sebenarnya tidak ada perbedaan yang mendasar antara tesis dan
disertasi. Kedua-duanya adalah karya ilmiah yang semua prosesnya,
mulai dari disain penelitian, pemilihan sampel, pengumpulan data,
pengolahan data serta pembahasan hasil penelitian, dilakukan dengan
mengikuti kaidah dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Meskipun demikian, ada beberapa aspek yang bisa digunakan untuk
membedakan antara tesis dengan disertasi sebagai berikut:

Tabel 1.1 Perbedaan Tesis dan Disertasi Dilihat dari Aspek


Metodologi Penelitian

Keterangan Tesis Disertasi

Sumber Referensi atau Minimal 3 Artikel Minimal 5 Artikel


Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional Jurnal Internasional

Minimal 3 Teori (10 Minimal 5 Teori (10


Landasan Teori
tahun terakhir) tahun terakhir)

Minimal 2 Metode Minimal 4 Metode


Penelitian Kualitatif
Pengumpulan Data Pengumpulan Data

Boleh Tidak
Menggunakan
Penelitian Kuantitatif Menggunakan
Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis

Dibandingkan
Dibandingkan dengan
Pembahasan Hasil Dengan Hasil
Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Terdahulu
Terdahulu
dan Teori

Setiap karya tulis ilmiah termasuk tesis/disertasi harus memberi


manfaat bagi pengembang ilmu pengetahuan dan bagi pemecahan
masalah-masalah praktis. Dalam penulisan tesis/disertasi tidak ada
3

batasan jumlah halaman sebab kualitas tesis/disertasi tidak ditentukan


oleh banyaknya halaman, melainkan yang lebih penting adalah esensi dari
subtansi yang diteliti dan metode penelitian yang digunakan.
Tesis/disertasi harus mencerminkan sebuah karya penelitian independen
dan asli/original dalam bidang studi kandidat dan harus dapat
memperkaya model untuk memahami aspek yang dikaji di bidangnya.
Esensi kajian yang diteliti dapat berasal dari beberapa sumber yaitu:
(a) analisis kritis materi keilmuan yang belum diteliti berdasarkan saran-
saran penelitian sebelumnya dan menarik untuk diteliti lebih lanjut dan
(b) analisis ulang materi yang sudah diteliti dengan mengunakan teknik
dan sudut pandang baru. Tingkat kesulitan dan ruang lingkup penelitian
harus mencerminkan kapasitas standar kemampuan kandidat.
Penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis/disertasi
merupakan bagian dari proses belajar yang mengantarkan mahasiswa
memperoleh kemampuan dalam: (a) mengidentifikasi dan merumuskan
masalah yang penting diteliti (b) menganalisis data sampai merumuskan
temuan penelitian (c) membahas temuan penelitian dengan konsep-
konsep dan isu-isu penting serta (d) menarik kesimpulan, implikasi dan
saran, serta menyajikan dalam bentuk laporan penelitian. Dalam konteks
ini tesis/disertasi menstimulasi aktivitas belajar mahasiswa dalam
melakukan penelitian ilmiah dengan bimbingan pembimbing/promotor.
Pada program-program studi di Universitas Pertahanan mewajibkan
mahasiswa menulis tesis/disertasi sebagai persyaratan untuk memperoleh
gelar Magister atau Doktor. Masalah dan metode penelitian yang dipilih
ditentukan oleh mahasiswa sesuai dengan minat, tetapi ruang lingkup
kajian harus sesuai dengan program studi masing-masing. Mahasiswa
diberi kebebasan untuk menentukan pendekatan dan jenis penelitian serta
metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis/disertasi. Oleh
karena itu, dalam buku pedoman ini dikemukakan ketentuan dan tata cara
penulisan tesis/disertasi dengan berbagai pendekatan dan jenis penelitian
serta metode penelitian yang dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa untuk
4

melaksanakan penelitian dan menulis laporan penelitian (tesis/disertasi) di


Universitas Pertahanan sesuai dengan program studi masing-masing.
Selain itu, ketentuan dan tata cara tersebut dapat dijadikan
pedoman/acuan bagi dosen mata kuliah Metodologi Penelitian dan para
pembimbing/promotor dalam memberikan bimbingan dan mendampingi
mahasiswa dalam melakukan penelitian dan menulis tesis/disertasi.
5

BAB II
TAHAPAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN, TESIS/DISERTASI
DAN PROSES PEMBIMBINGAN

Proses penulisan tesis/disertasi di lingkungan Universitas Pertahanan


dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: (1) tahap gagasan (penulisan pra
proposal), (2) tahap penulisan proposal tesis/disertasi, dan (3) tahap penelitian
dan penulisan tesis/disertasi. Tahapan tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:

Tahap Gagasan Tahap Penulisan Tahap Penelitian


(Penulisan Pra Proposal dan Penulisan
Proposal) Penelitian Tesis/Disertasi

Gambar 2.1 Tahapan Proses Penulisan Tesis/Disertasi

Dalam setiap tahapan berisi berbagai rangkaian kegiatan, baik yang


dilakukan oleh mahasiswa maupun program studi masing-masing.

2.1 Tahap Gagasan (Penulisan Pra Proposal)


Tahapan ini dilakukan di awal kegiatan dengan pertimbangan bahwa:
(1) penulisan tesis/disertasi merupakan salah satu syarat untuk lulus,
(2) tidak ada pilihan non tesis/disertasi bagi mahasiswa Universitas
Pertahanan, dan (3) membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat
menyelesaikan tesis/disertasi dengan baik, maka sebaiknya mahasiswa
sudah mulai memikirkan tema tesis/disertasi sejak semester satu, yaitu
ketika mengikuti mata kuliah Metodologi Penelitian. Untuk itu, dosen
Metodologi Penelitian pada setiap program studi diharapkan bisa
memberikan arahan secara intensif kepada setiap mahasiswa sesuai
dengan tema pilihan masing-masing mahasiswa.
Pada Bab VII pedoman ini, dikemukakan tema-tema penelitian pada
setiap program studi, yang dapat dipilih oleh mahasiswa untuk dijadikan

5
6

tema penelitian masing-masing. Setelah menentukan pilihan tema


penelitian, mahasiswa disarankan untuk membaca jurnal ilmiah
internasional, buku teks dan referensi lainnya sesuai dengan temanya,
berkonsultasi dengan dosen, diskusi dengan teman kuliah, dan lain-lain
untuk mempertajam fokus penelitian. Selain itu, mahasiswa sebaiknya
juga melakukan kegiatan penelitian/studi pendahuluan, seperti
berkonsultasi dengan nara sumber yang relevan dengan tema
penelitiannya, mengumpulkan data pendahuluan dan lain-lain, sehingga
penelitiannya dapat dilaksanakan dengan baik.
Secara umum, ada empat hal penting yang perlu ditulis oleh
mahasiswa pada tahap menemukan tema atau gagasan dan menuliskan
gagasan tersebut pada pra proposal tesis/disertasi, yaitu: (1) menentukan
tema penelitian dan judul tesis/disertasi (sementara), (2) mengidentifikasi
berbagai latar belakang masalah yang terkait dengan tema penelitian,
(3) menulis rumusan masalah atau pertanyaan penelitian, serta
(4) menentukan tujuan dan manfaat penelitian. Penulisan pra proposal
penelitian harus mencakup keempat aspek tersebut, yang merupakan
Bab I pada proposal tesis/disertasi (sistematika disesuaikan dengan jenis
penelitian: kuantitatif, kualitatif atau kombinasi) dan diharapkan dapat
selesai pada akhir semester satu.
Setelah selesai menulis pra proposal tesis/disertasi (Bab I) pada
akhir semester satu, mahasiswa harus menyerahkan dan minta
persetujuan kepada Ketua Program Studi (Kaprodi). Untuk itu, Kaprodi
dapat memanggil mahasiswa yang bersangkutan untuk
mempresentasikan pra proposal tesis/disertasi yang bersangkutan dalam
suatu “sidang pra proposal” yang dihadiri oleh dosen tetap prodi, sebagai
tim penguji untuk menilai kelayakan pra proposal tersebut. Sidang pra
proposal ini sangat penting, karena akan menentukan kelanjutan
tesis/disertasi mahasiswa, sehingga jika ditemukan hal-hal yang tidak
sesuai dengan visi dan misi Universitas Pertahanan, bisa lebih awal
diketahui dan segera diperbaiki. Melaui sistem seperti ini, diharapkan
7

dapat meningkatkan kualitas tesis/disertasi mahasiswa Universitas


Pertahanan.
Menurut Nugroho (2013), ada beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan dalam penetapan tema penelitian, yaitu:
1. Relevansi permasalahan penelitian dengan kondisi kekinian
Indonesia.
2. Kelayakan permasalahan yang akan diteliti.
3. Relevansi permasalah penelitian dengan prodi yang diikuti.
4. Relevansi permasalahan dengan konteks pertahanan negara.
5. Kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian yang
dimaksud.
6. Ketersediaan dosen pembimbing yang mempunyai kompetensi
sesuai dengan tema tersebut.

2.2 Tahap Penulisan Proposal


Setelah selesai menulis Bab I dan lulus pada sidang pra proposal
pada akhir semester satu, maka pada semester dua mahasiswa bisa
mulai menulis Bab II Kajian Teoretik dan Bab III Metodologi Penelitian
(sistematika disesuaikan dengan jenis penelitian: kuantitatif, kualitatif atau
kombinasi). Pada awal semester dua, Kaprodi menetapkan dua orang
dosen pembimbing/promotor untuk setiap mahasiswa, agar bisa
mengarahkan mahasiswa dalam menulis proposal penelitian dengan lebih
benar, yang terdiri dari Bab I, Bab II dan Bab III.
Agar lebih efektif, sebaiknya komposisi kedua orang dosen
pembimbing/promotor tersebut terdiri dari dosen pembimbing/promotor
substansi, sesuai dengan tema penelitian mahasiswa dan dosen
pembimbing/promotor metodologi, yang akan mengarahkan mahasiswa
dari aspek metode penelitian, mulai dari bagaimana memilih sampel,
mengumpulkan data, mengolah data, dan menganalisis data. Kedua
dosen pembimbing/promotor tersebut diharapkan dapat bekerja sama dan
saling melengkapi dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada
8

mahasiswa, sehingga bisa meningkatkan kualitas tesis/disertasi


mahasiswa Universitas Pertahanan pada waktu-waktu yang akan datang.
Melalui tahapan tersebut, diharapkan pada akhir semester dua,
proposal penelitian mahasiswa sudah dapat selesai dan diserahkan
kepada Kaprodi masing-masing. Selama proses penulisan pra proposal
dan proposal, mulai dari Bab I, Bab II sampai Bab III sudah memperoleh
bimbingan dan arahan yang intensif dari dosen pembimbing/promotor dan
Kaprodi. Kemudian Kaprodi membuat jadwal seminar proposal penelitian
pada awal semester tiga, agar mahasiswa mempunyai waktu yang cukup
untuk memperbaiki proposal penelitiannya sesuai dengan arahan tim
reviewer pada seminar proposal penelitian.
Ada dua kemungkinan hasil seminar proposal penelitian, yaitu “lulus”
atau “tidak lulus”. Proposal dinyatakan lulus dengan dua kondisi, yaitu
“lulus tanpa revisi” atau “lulus dengan revisi”. Proposal yang dinyatakan
“tidak lulus”, harus menulis ulang proposal penelitian dengan arahan
dosen pembimbing/promotor, kemudian melakukan seminar proposal
ulang sampai dinyatakan “lulus”.
Apabila proses penulisan proposal penelitian dilakukan sesuai
dengan tahapan seperti yang dijelaskan di atas, maka proposal penelitian
mahasiswa sudah selesai pada akhir semester tiga dan mahasiswa sudah
dapat langsung melakukan penelitian di lapangan pada awal semester
empat.
Berdasarkan sistem seperti ini, paling sedikit ada tiga manfaat yang
dapat diperoleh sekaligus, yaitu: (1) mahasiswa dapat lulus lebih cepat,
(2) kualitas tesis/disertasi mahasiswa dapat lebih baik, dan (3) sistem ini
dapat mengurangi atau mencegah mahasiswa gagal dalam
menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis/disertasi. Tahapan
penulisan pra proposal dan proposal penelitian berikut kegiatan-
kegiatannya dapat digambarkan sebagai berikut:
9

 Topik
 Rumusan Masalah + Pertanyaan
TAHAPAN Penelitian
GAGASAN  Judul Mahasiswa mengajukan
ATAU PRA proposal penelitian
POPOSAL
Prodi menetapkan 2 Dosen
Prodi Rapat
Pembimbing/Promotor
Penetapan Dosen
Pembimbing
Proses Pembimbingan

Penyusunan Proposal Telah disetujui


Penelitian kedua
Produk Proposal
Penelitian

Seminar
Proposal Penelitian Prodi
(3 Reviewer + 2 Pembimbing/Promotor) Penetapan Jadwal
. Seminar Proposal
Penelitian

TAHAPAN
Tidak Lulus Lulus
PROPOSAL
PENELITIAN

Kriteria Utama
Tanpa Revisi Dengan Revisi
Perombakan Total Substansi
 Rumusan Masalah
 Tinjauan Pustaka
 Metodologi Peneltian Kriteria Utama:
Perbaikan tidak Substansi
 Penajaman isi proposal
(penambahan maupun
pengurangan)
 Format penulisan
 Kesalahan pengetikan

Produk Akhir
Proposal Penelitian

TAHAPAN PENELITIAN DAN


PENULISAN TESIS/DISERTASI

Gambar 2.2 Tahapan Penulisan Pra Proposal dan Penulisan


Proposal Penelitian
10

2.3 Tahap Penelitian dan Penulisan Tesis/Disertasi


Setelah proposal tesis/disertasi dinyatakan lulus oleh tim reviewer
proposal, mahasiswa mempersiapkan kelengkapan penelitian ke lapangan
yaitu membuat kuesioner/angket atau pedoman wawancara, alat perekam,
catatan lapangan, kamera, dan kelengkapan lain yang diperlukan.
Mahasiswa juga harus mempersiapkan daftar responden atau informan ari
suatu instansi/lembaga/organisasi pemerintah atau swasta yang akan
dijadikan subyek/nara sumber pengumpulan data/informasi. Untuk itu,
mahasiswa dibuatkan surat pengantar untuk melaksanakan penelitian dari
Universitas Pertahanan (ditandatangani Rektor).
Sementara itu, pengumpulan data/informasi dari sumber data yang
bersifat terbuka (open sources) misalnya internet, dokumen publik,
berbagai literatur di perpustakaan dan sebagainya bisa dilakukan
mahasiswa setiap saat.
Data dan informasi yang telah dikumpulkan kemudian diedit dan
diolah, sehingga siap untuk dianalisis. Mahasiswa melanjutkan kegiatan
dengan menulis pembahasan hasil penelitian pada Bab IV dan menulis
kesimpulan dan saran pada Bab V. Semua kegiatan tersebut dilakukan
mahasiswa di bawah bimbingan dan arahan dari kedua orang dosen
pembimbing/promotor.
Setelah Bab IV dan Bab V selesai ditulis, terdapat perbedaan
tahapan selanjutnya antara penulisan tesis dan disertasi. Perbedaan
tersebut antara lain:
1. Tesis
Setelah Bab IV dan Bab V selesai ditulis dan dinilai telah
memenuhi syarat oleh kedua dosen pembimbing, maka mahasiswa
dapat mendaftar untuk mengikuti ujian tesis. Kaprodi kemudian
menetapkan jadwal ujian tesis termasuk menetapkan tim penguji
bagi masing-masing mahasiswa. Penilaian ujian tesis dilakukan oleh
lima orang, yaitu tiga orang penguji dan dua orang pembimbing, baik
dari sisi substansi maupun metodologi. Hasil penilaian akhir adalah
11

“lulus” atau “tidak lulus”. Penilaian akhir “lulus” ada dua macam, yaitu
“lulus tanpa revisi” atau “lulus dengan revisi”.
Kriteria utama dari “lulus dengan revisi” adalah tesis/disertasi
perlu direvisi, misalnya perbaikan format penulisan tesis/disertasi
tidak sesuai dengan buku pedoman, pembahasan hasil penelitian
kurang lengkap, kesimpulan tidak sesuai dengan tujuan penelitian,
kesalahan pengetikan, dan lain-lain, sesuai dengan masukan dari tim
penguji. proses revisi tesis/disertasi dilakukan oleh mahasiswa di
bawah arahan kedua dosen pembimbing sampai menjadi tesis yang
lebih baik dari sebelumnya.
Penilaian akhir “tidak lulus” jika nilai tesis lebih rendah dari B+,
yaitu jika para penguji menilai tesis tersebut mengalami
permasalahan yang bersifat substantif, seperti ada indikasi
plagiarisme, rumusan masalah tidak terjawab oleh hasil analisa dan
pembahasan, metode penelitian tidak sesuai dengan hasil penelitian,
dan lain-lain. Oleh karena itu, mahasiswa harus melakukan
perbaikan total dalam penyusunan tesis di bawah arahan kedua
dosen pembimbing untuk kemudian dilakukan sidang ulang hingga
mencapai kelulusan.
Tesis yang sudah direvisi, harus mendapatkan pengesahan
dari dosen pembimbing dan dosen penguji. Jika pengesahan telah
didapatkan maka dilanjutkan dengan kegiatan pencetakan dan
penggandaan tesis sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
kemudian diserahkan ke Bagian Tata Usaha Fakultas masing-
masing. Tahapan penelitian dan penulisan tesis dapat digambarkan
sebagai berikut:
12

TAHAPAN
PROPOSAL TESIS
Produk Akhir
Proposal Tesis
(Bab I, ,II, III)

Proses Pembimbingan
Mahasiswa
Ajukan Surat Pengantar
Puldata Penelitian Tesis

Prodi Analisa &


Pelaksanaan
Siapkan Surat Pengantar Olah Data Pembahasan
Puldata
Puldata Data

Proses Pembimbingan

Penulisan Tesis Telah disetujui kedua


Bab IV, V & kelengkapan Dosen Pembimbing
lainnya

Produk
Tesis

Prodi
Ujian Tesis Penetapan Jadwal
(3 Penguji+ 2 Pembimbing )
Sidang Tesis

Tidak Lulus
Lulus

Kriteria Utama Tanpa Revisi Dengan Revisi


Persoalan Substantif
:
Rumusan Masalah. vs
Tinjauan Pustaka .vs
Metodologi vs
. Analisa/ Kriteria Utama
Pembahasan vs
. Kesimpulan
Perbaikan Tidak Substantif
:
 Penajaman isi tesis
(Penambahan/Pengurangan)
 Format penulisan
 Kesalahan Pengetikan

Tahapan
Proses
Penelitian dan Pembimbingan
Penulisan Tesis Produk Akhir
(Semester 4) Tesis

Pengesahan 2 Dosen
Pembimbing & 3 Penguji

Dokumentasi Prodi Cetak & Perbanyak Produk


Akhir Tesis

Gambar 2.3 Tahapan Penelitian dan Penulisan Tesis


13

2. Disertasi
Setelah Bab IV dan Bab V selesai ditulis dan dinilai telah
memenuhi syarat oleh promotor dan co-promotor, maka mahasiswa
dapat mendaftar untuk mengikuti “seminar kelayakan” atau “seminar
hasil disertasi”. Penilaian seminar kelayakan disertasi dilakukan oleh
enam orang, yaitu empat orang penguji dan dua promotor/co-
promotor. Hasil penilaian akhir adalah “lulus” yang berarti disertasi
telah memenuhi kelayakan atau “tidak lulus” yang berarti disertasi
telah memenuhi kelayakan. Penilaian akhir “lulus” ada dua macam,
yaitu “lulus tanpa revisi” atau “lulus dengan revisi”. Penilaian akhir
“tidak lulus” jika nilai tesis lebih rendah dari B+. Oleh karena itu,
mahasiswa harus melakukan penelitian di lapangan ulang dan
perbaikan total dalam penyusunan disertasi di bawah arahan
promotor dan co-promotor untuk kemudian dilakukan seminar
kelayakan disertasi ulang hingga mencapai kelulusan.
Setelah dinyatakan lulus seminar kelayakan disertasi,
selanjutnya mahasiswa dapat mendaftar untuk “ujian tertutup
disertasi”. Penilaian ujian tertutup disertasi dilakukan oleh tujuh
orang, yaitu lima orang penguji dan dua orang promotor/co-promotor.
Hasil penilaian akhir adalah “lulus” atau “tidak lulus”. Penilaian akhir
“lulus” ada dua macam, yaitu “lulus tanpa revisi” atau “lulus dengan
revisi”. Penilaian akhir “tidak lulus” jika nilai tesis lebih rendah dari
B+, yaitu jika para penguji menilai disertasi mengalami
permasalahan yang bersifat substantif, seperti ada indikasi
plagiarisme, hasil analisa dan pembahasan tidak dapat menjawab
rumusan masalah, metode penelitian tidak sesuai dengan hasil
penelitian, dan lain-lain. Oleh karena itu, mahasiswa harus
melakukan perbaikan total dalam penyusunan disertasi di bawah
arahan promotor dan co-promotor untuk kemudian dilakukan ujian
tertutup disertasi ulang hingga mencapai kelulusan.
14

Tahapan terakhir setelah dinyatakan lulus ujian tertutup


disertasi, yaitu “sidang terbuka disertasi” atau “sidang promosi
doktor”. Pada sidang terbuka disertasi, mahasiswa diwajibkan
membuat sinopsis disertasi yang dibagikan kepada para penguji dan
undangan yang menghadiri sidang terbuka tersebut. Penilaian
sidang terbuka disertasi dilakukan oleh tujuh orang, yaitu lima orang
penguji dan dua orang promotor/co-promotor. Hasil penilaian akhir
sidang terbuka disertasi yaitu “lulus tanpa revisi” atau “lulus dengan
revisi”. Bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan revisi, harus
melakukan perbaikan dalam penyusunan disertasi di bawah arahan
promotor dan co-promotor dan pengesahan sebelum produk akhir
disertasi digandakan dan Prodi masing-masing.

2.4 Proses Pembimbingan


Setelah Kaprodi menetapkan dua dosen pembimbing/promotor, maka
mahasiswa diwajibkan berkonsultasi dengan pembimbing/promotor secara
berkesinambungan. Setiap konsultasi, mahasiswa harus membuat pencatatan
yang seksama di dalam form Tata Naskah (Takah) atau Buku Bimbingan yang
berisi materi konsultasi dan paraf dosen pembimbing/promotor. Mahasiswa
harus berkonsultasi dengan dosen pembimbing/promotor minimal 10 kali.
Form Takah atau Buku Bimbingan akan disediakan oleh program studi untuk
digunakan oleh mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pembimbingan, baik
pada tahap penulisan proposal penelitian, tahap penelitian maupun penulisan
tesis/disertasi.
Menurut Nugroho (2013), di dalam proses pembimbingan ada dua jenis
pencatatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa, yaitu pencatatan
administratif dalam bentuk presensi konsultasi dan pencatatan akademik dalam
bentuk arahan tentang substansi penelitian dari dosen pembimbing/promotor.
Selama proses pembimbingan, mahasiswa dibimbing dan
diarahkan oleh dua orang dosen pembimbing/promotor, yang terdiri dari
dosen pembimbing/promotor substansi serta dosen pembimbing/promotor
15

metodologi. Kedua dosen pembimbing/promotor tersebut membimbng


sesuai dengan tugasnya masing-masing (substansi atau metodologi).
Melalui pembagian tugas tersebut, kedua dosen pembimbing/promotor akan
bertanggungjawab sesuai dengan tugasnya masing-masing, sehingga dapat
menghindari kemungkinan terjadinya perbedaan pendapat diantara kedua
orang dosen pembimbing/promotor. Meskipun demikian, jika masih terjadi
perbedaan pandangan di antara dosen pembimbing/promotor tentang jalannya
penelitian dan penulisan tesis/disertasi, maka mahasiswa dapat berupaya
untuk menyelaraskan perbedaan tersebut secara baik.
BAB III
PENELITIAN ILMIAH DAN ETIKA PENELITIAN

3.1 Penelitian Ilmiah


Penelitian ilmiah diartikan suatu kegiatan yang sistematik dan
obyektif untuk mengkaji suatu masalah dalam usaha untuk mencapai
suatu pengertian mengenai prinsip-prinsipnya yang mendasar dan berlaku
umum (teori) mengenai masalah tersebut. Penelitian yang dilakukan
berpedoman pada berbagai informasi (yang terwujud sebagai teori-teori)
yang telah dihasilkan dalam penelitian-penelitian terdahulu dan tujuannya
adalah untuk menambah atau menyempurnakan teori yang telah ada
mengenai masalah yang menjadi sasaran kajian.
Penelitian ilmiah dilakukan dengan berlandaskan pada metode
ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya
pengetahuan ilmiah. Dalam sains dilakukan dengan menggunakan
metode pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Sedangkan
dalam ilmu-ilmu sosial dan budaya, yang terbanyak dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara dan pengamatan.Metode ilmiah
berlandaskan pada pemikiran bahwa pengetahuan itu terwujud melalui
apa yang dialami oleh pancaindera, khususnya melalui pengamatan dan
pendengaran. Sehingga jika suatu pernyataan mengenai gejala-gejala itu
harus diterima sebagai kebenaran, maka gejala-gejala itu harus dapat di
verifikasi secara empirik. Jadi, setiap hukum atau rumus atau teori ilmiah
haruslah dibuat berdasarkan atas adanya bukti-bukti empirik.
Penelitian ilmiah dilakukan berdasarkan kaidah keilmiahan dan
mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan penelitian yang
lainnya (non ilmiah). Adapun dasar keilmiahan dan ciri-ciri penelitian ilmiah
sebagai berikut:

1. Dasar keilmiahan; penelitian ilmiah menggunakan kaidah-


kaidah ilmiah yaitu mengemukakan pokok-pokok pikiran,
menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis

16
17

dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua


kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah
suatu penelitian yaitu:

a. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang


masalah yang diteliti.

b. Kemampuan untuk meramalkan sampai dimana


kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang
sama ditemukan di tempat/waktu lain.

2. Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:

a. Purposiveness; fokus tujuan yang jelas.

b. Rigor; teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi


yang baik.

c. Testibility; prosedur pengujian hipotesis jelas (untuk


penelitian kuantitatif).

d. Replicability; Pengujian dapat diulang untuk kasus yang


sama atau yang sejenis.

e. Objectivity; Berdasarkan fakta dari data aktual: tidak


subjektif dan emosional.

f. Generalizability; Semakin luas ruang lingkup penggunaan


hasilnya semakin berguna.

g. Precision; Mendekati realitas danconfidence peluang


kejadian dari estimasi dapat dilihat.

h. Parsimony; Kesederhanaan dalam pemaparan masalah


dan metode penelitiannya.
18

3.2 Etika Penelitian Ilmiah


Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos”. Istilah etika ditinjau dari
aspek etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang
berlaku dalam masyarakat. Etika dalam konteks filsafat merupakan
refleksi filsafati atas moralitas masyarakat sehingga etika disebut pula
sebagai filsafat moral. Etika mencakup norma untuk berperilaku,
memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya
tidak boleh dilakukan. Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis
moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu seseorang
untuk merumuskan pedoman etis yang lebih kuat dan norma-norma baru
yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata
kehidupan masyarakat. Sedangkan etika dalam ranah penelitian ilmiah
lebih menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan
penelitian.
Peneliti dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian harus
memegang teguh sikap ilmiah (scientific attitude), tidak melakukan
pelanggaran/kecurangan ilmiah. Selain itu, peneliti harus dipahami dan
menggunakan prinsip-prinsip etika penelitian, antara lain:

1. Beneficence, pada dasarnya adalah di atas segalanya tidak


boleh membahayakan. Prinsip ini mengandung empat dimensi
yaitu:

a. Bebas dari bahaya; peneliti harus berusaha melindungi


subjek yang diteliti, terhindar dari bahaya atau
ketidaknyamanan fisik atau mental.

b. Bebas dari eksploitasi; keterlibatan peserta dalam


penelitian tidak seharusnya merugikan mereka atau
memaparkan mereka pada situasi yang mereka tidak
disiapkan.
19

c. Manfaat dari penelitian; manfaat penelitian yang paling


penting adalah meningkatnya pengetahuan atau
penghalusan pengetahuan yang akan berdampak pada
subjek individu, namun lebih penting lagi apabila
pengetahuan tersebut dapat mempengaruhi suatu disiplin
dan anggota masyarakat.

d. Rasio antara resiko dan manfaat; peneliti dan


penilai (reviewer) harus menelaah keseimbangan antara
manfaat dan resiko dalam penelitian.

2. Menghargai Martabat Manusia; menghormati martabat subjek


meliputi :

a. Hak untuk menetapkan sendiri (self determination); prinsip


ini mengandung arti bahwa subyek mempunyai hak untuk
memutuskan secara sukarela apakah dia ingin
berpatisipasi dalam suatu penelitian, tanpa beresiko untuk
dihukum, dipaksa, atau diperlakukan tidak adil.

b. Hak untuk mendapatkan penjelasan lengkap (full


disclosure); berarti bahwa peneliti telah secara penuh
menjelaskan tentang sifat penelitian,hak subjek untuk
menolak berperan serta, tanggung jawab peneliti, serta
kemungkinan resiko dan manfaat yang bisa terjadi.

3. Mendapatkan Keadilan; prinsip ini mengandung hak subjek


untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan hak mereka untuk
mendapatkan keleluasaan pribadi. Hak mendapatkan perlakuan
yang adil berarti subyek mempunyai hak yang sama, sebelum,
selama, dan setelah partisipasi mereka dalam penelitian.

Peneliti dalam melakukan penelitian harus memahami dan


memegang etika penelitian sebagaimana diuraikan di atas. Hal ini sesuai
20

dengan tujuan suatu penelitian yaitu menghasilkan pengetahuan ilmiah


yang hanya dapat diperoleh melalui penelitian, pelaporan, dan publikasi
yang dilakukan secara jujur. Untuk itu, peneliti jangan melakukan
pelanggaran terhadap etika penelitian yang merupakan ketidakjujuran/
kecurangan dalam penelitian antara lain:

1. Pemalsuan; penyampaian suatu temuan tentang informasi yang


tidak pernah ada.

2. Manipulasi desain atau metode; secara sengaja merencanakan


desain studi atau metode pengumpulan data, sehingga hasil
menjadi bias terhadap hipotesis penelitian.

3. Menahan atau memanipulasi data secara selektif; memilih


hanya data yang konsisten dengan hipotesis penelitian dan
membuang yang lainnya.

4. Kolaborasi yang tidak bertanggung jawab; gagal berperan serta


dalam suatu tim penelitian atau melaksanakan tanggung jawab
sebagai co-author.

5. Plagiat; secara sengaja menggunakan hasil atau ide


seseorang, proses, hasil, atau kata-kata tanpa memberikan
pengakuan kepada pengarang dan sumber aslinya. Terdapat 5
(lima) tingkat plagiarisme yaitu:

a. Tingkat 1, menyalin (tanpa memberikan pengakuan) kata-


perkata dari seluruh tulisan, atau sebagai besar tulisan
(>50%), atau menyalin kata perkata lebih dari satu tulisan
oleh pengarang yang sama.

b. Tingkat 2, menyalin (tanpa memberikan pengakuan) kata


perkata sebagian tulisan (antara 20%-50%), atau
menyalin kata perkata lebih dari satu tulisan oleh
pengarang yang sama.
21

c. Tingkat 3, menyalin (tanpa memberikan pengakuan) kata


perkata elemen-elemen tulisan (paragraf, kalimat, ilustasi,
dan lain-lain) yang memberikan bagian penting (hingga
20%) dalam sebuah tulisan.

d. Tingkat 4, menyalin dengan memparafrasekan secara


tidak benar paragraf atau halaman tanpa memberikan
pengakuan.

e. Tingkat 5, menyalin (dengan memberikan pengakuan)


kata perkata sebagian besar tulisan tanpa memberikan
delineation (quote atau indent) yang jelas.

Pelanggaran terhadap etika penelitian khususnya tindakan plagiat,


juga dijelaskan pengertian dan sanksi bagi pelakunya dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiarisme di Perguruan Tinggi.
Pada Pasal 1 point 1 peraturan tersebut dijelaskan:
Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu
karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau
karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai.

Selanjutnya pada Pasal 12, disebutkan:


Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat
sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 10 ayat (4), secara
berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat
terdiri atas :
1. Teguran;
2. Peringatan tertulis;
3. Penundaan pemberian sebagai hak mahasiswa.
4. Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh
mahasiswa;
5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;
6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai
mahasiswa atau;
7. Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu
program.
BAB IV
PENDEKATAN PENELITIAN

4.1 Pendekatan Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif disebut sebagai metode positivistik karena
berlandaskan pada filsafat positivisme yang memandang suatu
fenomena/masalah itu dapat diklasifikasikan (terdiri dari variabel-variabel),
relatif tetap, konkrit, teramati, terukur dan hubungannya bersifat sebab
akibat/kausal. Penelitian kuantitatif disebut juga metode tradisional,
karena sudah cukup lama digunakan oleh para peneliti untuk melakukan
penelitian. Selain itu, disebut metode kuantitatif karena data penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Penelitian kuantitatif dilakukan pada populasi atau sampel tertentu
dan fokusnya pada variabel tertentu. Sampel atau responden dipilihdari
populasi dengan maksud untuk dapat menggeneralisasi populasi tempat
sampel tersebut diambil.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah menentukan variabel
apa saja yang akan diteliti antara lain: variabel bebas (independent),
varibel terikat (dependent), dan variabel moderator (intervening) jika ada.
Peneliti untuk dapat menentukan kedudukan masing-masing variabel
tersebut, harus melihat konteksnya yang didasari konsep teoretis atau
hasil pengamatan yang empiris terkait masalah yang diteliti. Untuk itu,
sebelum memilih dan menentukan variabel yang akan diteliti, peneliti
melakukan kajian teoretik dan melakukan studi pendahuluan terlebih
dahulu pada obyek penelitian yang akan diteliti. Melalui kajian teoretik
dan studi pendahuluan tersebut, peneliti akan menemukan masalah yang
layak untuk diteliti dan akan dapat menentukan variabel-variabel
penelitiannya. Sering terjadi variabel penelitian ditentukan hanya didasari
perkiraan atau tanpa melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu ke
obyek penelitian, sehingga setelah dirumuskan ternyata variabel yang
telah ditentukan tersebut bukan merupakan suatu masalah penelitian.

22
23

Proses penelitian kuantitatif bersifat deduktif, artinya bahwa untuk


menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian digunakan
konsep dan teori, sehingga dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya.
Hipotesis tersebut kemudian diuji. Untuk dapat mengujinya dibutuhkan
data penelitian yang diperoleh melalui pengumpulan data lapangan
dengan menggunakan instrumen penelitian. Data yang telah berhasil
dikumpulkan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan
menggunakan statistiksehingga hipotesis yang diajukan dapat diuji dan
akan diketahui bahwa hipotesis tersebut terbukti atau tidak terbukti.
Proses penelitian kuantitatif dapat digambarkan sebagai berikut:

menemukan,
mengidentifikasi,
membatasi dan
merumuskan
masalah

menyusun kajian
menetapkan
teoretik dan
populasi dan
kerangka teoretik
sampel

menganalisis
Merumuskan mengumpulkan
data dan
hipotesis data
membahas

Membuat dan
mengkalibrasi kesimpulan,
instrumen implikasi dan
penelitian saran

Gambar 4.1 Proses Penelitian Kuantitatif

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kuantitatif dapat


digolongkan menjadi dua jenis yaitu:

1. Penelitian Kuantitatif Komparatif; terdiri dari penelitian


eksperimen (di lapangan atau di laboratorium) dan penelitian
24

expost-facto (mempelajari fakta yang sudah ada/terjadi dengan


menggunakan desain eksperimen).

2. Penelitian Kuantitatif Asosiatif; terdiri dari penelitian kuantitatif


asosiasi korelasional/hubungan dan penelitian kuantitatif
asosiasi kausal/sebab akibat.

4.2 Pendekatan Penelitian Kualitatif


Penelitian Kualitatif disebut sebagai metode postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat postpositivisme
memandang suatu fenomena/realitassosial sebagai sesuatu yang
holistik/utuh, kompleks, dinamis dan hubungan gejala bersifat interaktif
(reciprocal).
Penelitian kualitatif bertujuan memahami realitas sosial, yaitu melihat
suatu fenomena dari apa adanya, bukan fenomena yang seharusnya.
Untuk itu, penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah atau berkembang
apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti.
Penelitian kualitatif dilakukan pada situasi sosial atau
fenomena/kasus tertentu dan dapat ditentukan sampelnya disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Sampel atau informan dapat berkembang/
bertambah jumlahnya sesuai dengan kebutuhan data/informasi yang
dikumpulkan.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus sudah menemukan
masalah penelitian. Selainitu, peneliti harus memiliki bekal teori dan
wawasan yang luas sehingga dapat mengumpulkan data, menganalisis,
dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian
kualitatif lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian
kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna
yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk
mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti
sejarah perkembangan.
25

Untuk itu, peneliti kualitatif hendaknya memiliki kemampuan


wawasan/pemikiran (brain), keterampilan (skill), keberanian (bravery),
selalu menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar atau
openminded.
Proses penelitian kualitatif bersifat induktif, artinya bahwa untuk
menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian, peneliti
harus menemukan fenomena sosial/kasus terlebih dahulu. Untuk
menemukan fenomena/kasus tersebut, peneliti melakukan studi
pendahuluan dan observasi terlebih dahulu pada obyek penelitian/situasi
sosial yang akan diteliti. Selanjutnya, peneliti menentukan fokus dan
subfokus serta merumuskan masalah yang akan diteliti. Masalah dalam
penelitian kualitatif sifatnya dapat tetap, berkembang, bahkan dapat
berubah setelah peneliti memasuki lapangan/obyek penelitian. Hal ini
dapat digambarkan sebagai berikut:

Masalah Masalah
Tetap

PENELITI
MEMASUKI
Masalah LAPANGAN/ Masalah
Berkembang
OBYEK
PENELITIAN

Masalah
Masalah
Berubah

Gambar 4.2 Ilustrasi Masalah Dalam Penelitian Kualitatif

Guna memahami lebih mendalam dan mempunyai wawasan yang


lebih luas, peneliti harus melakukan studi pustaka/kajian teoretik.
Langkah berikutnya, membuat pedoman wawancara yang mengacu pada
fokus dan subfokus. Kemudian melakukan pengumpulan data. Data yang
telah berhasil dikumpulkan, selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan
26

menggunakan alat analisis yang relevan dengan permasalahan yang


diteliti, sehingga akan dapat menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan. Proses penelitian kualitatif dapat digambarkan sebagai
berikut:

menemukan
masalah/fenomena/
kasus

menentukan
fokus dan sub-
subfokus serta
merumuskan
masalah menetapkan
subyek dan
sampel
mengumpulkan
menyusun kajian menganalisis
data dan
teoretik dan data
menvalidasi
kerangka danmembaha
data
pemikiran
Membuat
kesimpulan
pedoman
dan
wawancara
rekomendasi

Gambar 4.3 Proses Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri pokok karakteristik antara


lain:

1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data.


Fenomena/peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi
sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti
pergi ke lokasi untuk memahami dan mempelajari situasi. Studi
dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian.
Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang
27

erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil


yang diperoleh segera disusun saat itu pula.

2. Memiliki sifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh dari hasil


pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis
dokumen atau catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi
penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka.
Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya
informasi, mencari hubungan, membandingkan, dan
menemukan pola ata sdasar data aslinya. Hasil analisis data
berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang
hakikatnya yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa
dan bagaimana suatu fenomena/peristiwa terjadi. Untuk itu,
peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang
ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai
konsep dan makna yang terkandung dalam data.

3. Tekanan pada proses bukan hasil. Data dan informasi yang


diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan
bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu
kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan
bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu
proses mengenai fenomena tidak dapat dilakukan dengan
ukuran frekuensinya saja. Untuk itu, diperlukan gambaran
nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi
yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat
mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi
tanpa intervensi peneliti, agar menggambarkan keadaan yang
sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentransformasi data menjadi
angka. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya
untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau
hasil penelitian tersebut.
28

4. Bersifat induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi


teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti
terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan
yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis,
menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-
kesimpulan dari proses tersebut. Temuan penelitian dalam
bentuk konsep, prinsip, hokum atau teori dibangun dan
dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada.
Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling
berkaitan.

5. Mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada


persepsi orang mengenai suatu fenomena/peristiwa. Peneliti
dapat mencari informasi dari seorang informan. Sebagai bahan
pembanding peneliti juga dapat mencari informasi dari informan
lainnya agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan
mengenai fenomena/peristiwa yang diteliti. Ketepatan informasi
dari para informan/partisipan diungkap oleh peneliti agar dapat
menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat.

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kualitatif dapat


digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Naratif; bertujuan menggali pengalaman individu dan


menyusunya dalam bentuk narasi/cerita (biografi atau
autobiografi).

2. Fenomenologis; bertujuan menggali pengalaman subyektif


informan/partisipan.

3. Etnografi; bertujuan penemuan tema budaya.

4. Studi Kasus; bertujuan pendalaman kasus.

5. Grounded Teori; bertujuan menghasilkan teori dari data.


29

6. Analisis Isi; bertujuan pembahasan mendalam terhadap isi


suatu informasi tertulis atau tercetak (teks) dalam media massa.

4.3 Pendekatan Penelitian Kombinasi (Mix Method)


Penelitian kombinasi (mix method) didasarkan pemikiran yang
pragmatis (pragmatism philosophical) yang menyatakan bahwa metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat dikombinasikan dalam satu
kegiatan penelitian. Penelitian kombinasi adalah pendekatan penelitian
yang menggabungkan atau menghubungkan metode penelitian kuantitatif
dan kualitatif. Peneliti dalam pengumpulan dan analisis data, integrasikan
temuan, dan menarik kesimpulan dilakukan secara inferensial dengan
menggunakan dua pendekatan atau metode penelitian kuantitatif dan
kualitatif dalam satu studi. Metode kombinasi digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian pada satu penelitian.
Metode kombinasi terletak dalam satu garis yang kontinum, pada
ujung kiri metode kuantitatif dan ujung kanan metode kualitatif atau
sebaliknya dan di antara keduanya terletak metode kombinasi. Metode
kombinasi tidak harus berada di tengah-tengahnya, tetapi bias lebih berat
ke kuantitatif atau ke kualitatif. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Metode Metode
Kuantitatif Metode
Metode
Metode
Metode
Metode
Metode
Metode Kualitatif
Kombinas
Kombinas
Kombinas
Kombinas
Kombinas
Kombinas
Kombinas
i i i i i i i

Gambar 4.4 Kedudukan Penelitian Kombinasi

Sumber: Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Method).


Bandung: Alfabeta, hlm. 401.

Penelitian kombinasi akan berguna bila metode kuantitatif atau


metode kualitatif secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan untuk
memahami permasalahan penelitian. Dengan menggunakan metode
kombinasi dianggap akan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik
30

bila dibandingkan dengan satu metode saja karena dapat memperluas


dan memperdalam temuan penelitian.
Proses penelitian kombinasi bersifat deduktif dan induktif, artinya
bahwa peneliti dapat memulai penelitian dari metode kuantitatif terlebih
dahulu lalu dilanjutkan dengan metode kualitatif (model/desain sequential
explanatory) atau memulai penelitian dari metode kualitatif terlebih dahulu
lalu dilanjutkan dengan metode kuantitatif (model/desain sequential
explaratory). Peneliti juga dapat melakukan penelitian dengan
menggabungkan kedua metode secara bersamaan dan seimbang, dalam
waktu yang sama (model/desain concurrent triangulation). Proses
penelitian kombinasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Masalah Masalah yang Masalah


Kualitatif Sejenis Kuantitatif

Landasan
Memperkuat Teori
Peneliti sbg
Human
Instrument Rumusan
Hipotesis

Pengumpulan Pengumpulan
Sumber Data
Data Kualitatif Data Kuantitatif

Analisis Data Analisis Data


Kuantitatif Kuantitatif

Meta Analisis

Kesimpulan memperkuat,
memperlemah, bertentangan

Gambar 4.5 Proses Penelitian Kombinasi


Sumber: Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Method).
Bandung: Alfabeta, hlm. 501.
31

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kombinasi dapat


digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Penelitian Pengembangan Model; bertujuan untuk


menghasilkan suatu produk dan menguji keefektifan model.

2. Penelitian Evaluasi Program; bertujuan untuk mengevaluasi


tingkat efektifitas dan efisiensi suatu program dan memberikan
rekomendasi kepada pengambil kebijakan (decision maker)
untuk memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki
atau menghentikan program tersebut.

3. Penelitian Evaluasi Kebijakan; bertujuan untuk mengevaluasi


ketepatan suatu kebijakan dan memberikan rekomendasi
kepada pengambil kebijakan untuk memutuskan apakah akan
melanjutkan, memperbaiki atau mengganti kebijakan tersebut.

4. Penelitian Tindakan; bertujuan meningkatkan mutu isi,


masukan, proses, serta hasil suatu kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diringkas dalam bentuk


skema sebagai berikut:

Dominasi Pendekatan 1. Kuantitatif Komparatif


Pemikiran Penelitian (Eksperimen dan Expost Facto)
Deduktif Kuantitatif 2. Kuantitatif Asosiatif
(Korelasional dan Kausal)

1. Naratif
Dominasi Pendekatan 2. Fenomenologi
Pemikiran Penelitian 3. Etnografi
Induktif Kualitatif 4. Studi Kasus
5. Grounded Theory
6. Analisis Isi
Pendekatan
Dominasi 1. Pengembangan Model/Instrumen
Penelitian
Pemikiran 2. Evaluasi Program
Kombinasi
Deduktif dan 3. Evaluasi Kebijakan
Kuantitatif dan
Induktif 4. Penelitian Tindakan
Kualitatif

Gambar 4.6 Pendekatan dan Jenis-Jenis Penelitian


BAB V
TEMA PENELITIAN

Tema umum yang diteliti oleh peneliti/mahasiswa Universitas


Pertahanan adalah tema di bidang pertahanan. Berdasarkan tema umum
tersebut, peneliti/mahasiswa meneliti tema penelitian sesuai dengan
fakultas dan program studi masing-masing. Namun demikian,
peneliti/mahasiswa tetap mengaitkan tema-tema tersebut dengan tema
umum bidang pertahanan. Berikut ini dikemukakan beberapa contoh
tema-tema penelitian sesuai dengan fakultas dan program studi masing-
masing. Tema-tema tersebut masih bisa berkembang sesuai dengan
perkembangan situasi, teknologi, dan isu-isu terkini.

5.1 Tema Penelitian Bidang Strategi Pertahanan


Tema penelitian bidang strategi pertahanan terdiri atas beberapa
tema sesuai dengan program studi yang ada di Fakultas Strategi
Pertahanan sebagai berikut:

1. Tema Penelitian Subbidang Strategi Perang Semesta:


a. Keterlibatan Masyarakat dalam Unsur Bela Negara untuk
Mendukung Pertahanan Negara.
b. Lingkungan Strategis Indonesia pada level Regional dan
Global.
c. National Power dan Perkembangan Geopolitik dan
Geostrategi pada level Nasional, Regional, dan Global.
d. Perang Semesta dan Doktrin Pertahanan Negara.
e. Sejarah Peperangan Indonesia dan Hubungan Sipil-Militer
di Indonesia.
f. Politik Internasional dan Fenomena & Isu Konflik dan
Perang.
g. Globalisasi, Kebijakan Sistem Pertahanan Negara dan
Perkembangan Strategi Pertahanan Negara.

32
33

h. Pemberdayaan Wilayah Pertahanan.


i. Pemimpin dan Strategi Pertahanan Negara.
j. Perkembangan Teknologi (RMA) dan Ancaman terhadap
Pertahanan-Keamanan Negara.

2. Tema Penelitian Subbidang Peperangan Asimetris:


a. Insurjensi.
b. Terorisme.
c. Radikalisme.
d. Peperangan Informasi.
e. Cyber Warfare.
f. Ancaman Pertahanan Non-Tradisional.
g. Peperangan Kimia, Biologi, Radioaktif dan Nuklir (KBRN).

3. Tema Penelitian Subbidang Diplomasi Pertahanan:


a. Defense Diplomacy for Regional Security Issues
(Sengketa Perbatasan, Natuna dan Laut Cina Selatan,
dan Diplomasi Pertahanan dalam Regional dan
Kawasan).
b. Defense Diplomacy Development (Bentuk Kerjasama
Pertahanan, Trend Diplomasi Pertahanan di Kawasan,
dan Dampak Dialog Keamanan).
c. Regional Cooperation (Bantuan Internasional Mengatasi
Bencana, Kerjasama Pertahanan Dalam Keamanan
Maritim, dan Hubungan Sipil Militer).
d. Peace Mission (Peace Keeping Operation, Regional
Peacekeeping Force). Bela Negara dan Diplomasi
(Persatuan dan Kesatuan /Bhinneka Tunggal Ika dan
Peran Local Wisdom untuk Menunjang Rasa Bela
Negara).

4. Tema Penelitian Subbidang Strategi dan Kampanye Militer:


a. Strategi Pertahanan.
34

b. Kampanye Militer.

c. Pemberdayaan Wilayah Pertahanan.


d. Operasi Militer Perang.
e. Operasi Militer Selain Perang.
f. Politik Pertahanan.
g. Teori Perang dan Strategi.
h. Tata Kelola Pertahanan.
i. Perencanaan Operasi Militer.
j. Kepemimpinan Strategis.

5. Tema Penelitian Subbidang Strategi Pertahanan Darat:


a. Pengembangan Kepemimpinan dan Kejuangan.
b. Pengembangan Doktrin Pertahanan Negara di Darat.
c. Strategi Pembangunan Pertahanan Negara di Darat.
d. Strategi Pembinaan Satuan.
e. Perkembangan Strategi dan Konflik Bersenjata terhadap
Pertahanan.
f. Keamanan Negara.
g. Perkembangan Ancaman di Lingkungan Kawasan
Strategis.
h. Strategi Operasi Militer untuk Perang bagi Matra Darat.
i. Strategi Operasi Militer Selain Perang bagi Matra Darat.
j. Strategi Pertahanan Negara di Darat.
k. Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan Teknologi, Komunikasi
dan Hubungan Masyarakat.
l. Perkembangan Tata Ruang dan Penataan Rencana
Wilayah Pertahanan Darat.
m. Strategi Pembinaan Bela Negara.
n. Pemanfaatan Pengetahuan Hukum dan Perundang-
Undangan.
o. Pemberdayaan Wilayah Pertahanan di Darat.
35

p. Penanggulangan Bencana Alam di Darat.


q. Pengembangan Postur Pertahanan Negara di Darat.
r. Strategi Pembinaan Teritorial.

6. Tema Penelitian Subbidang Strategi Pertahanan Laut:


a. Sea Power nasional dan Internasional.
b. Strategi Pertahanan Negara di Laut dalam Menghadapi
Ancaman Militer di dan atau lewat Laut.
c. Strategi Diplomasi Pertahanan melalui Laut.
d. Strategi Pertahanan dan Keamanan Laut.
e. Postur Alutsista untuk Mendukung Sea Power.
f. Postur Alutsista untuk Mendukung Sistem Pertahanan
Negara.
g. Operasi Perang Laut dalam mempertahankan kedaulatan
Negara di dan atau lewat Laut.
h. Operasi Perang selain Perang dalam mempertahankan
kedaulatan Negara di dan atau lewat Laut.
i. Doktrin Pertahanan Negara di dan atau lewat Laut.
j. Kepemimpinan Strategis dalam Menjalankan Strategi,
Operasi, dan Perang Laut.
k. Tata Kelola Pertahanan Laut

7. Tema Penelitian Subbidang Strategi Pertahanan Udara:


a. Kekuatan Udara (Air Power) Nasional dan Internasional.
b. Strategi Pertahanan Udara Nasional.
c. Kedaulatan Wilayah Udara Nasional.
d. Air Defence Identification Zone (ADIZ).
e. Flight Information Region (FIR).
f. Postur Alut Sista Udara.
g. Operasi Perang Udara.
h. Operasi Militer selain Perang matra udara.
i. Doktrin Pertahanan Negara di dan atau lewat udara.
j. Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Udara melalui.
Pembinaan Potensi Kedirgantaraan.
36

k. Kepemimpinan Strategis dalam menjalankan Strategi,


Operasi, dan Perang Udara.

l. Hukum Udara Nasional dan Internasional.

5.2 Tema Penelitian Bidang Manajemen Pertahanan


Tema penelitian bidang manajemen pertahanan terdiri atas beberapa
tema sesuai dengan program studi yang ada di Fakultas Manajemen
Pertahanan sebagai berikut:

1. Tema Penelitian Subbidang Manajemen Pertahanan:


a. Pengadaan Alutsista TNI.
b. Penelitian SDM Komponen Utama dan Pendukung.
c. Masalah Security Asia Pasifik.
d. Manajemen dan Leadership Terkait Pengelolaan
Pertahanan Keamanan Khusus Dalam Negeri.
e. Cyber Security.
f. Penerapan Konsep Good Govermance dan Reformasi
Bidang Keamanan.
g. Penerapan Manajemen Resiko pada Institusi Pertahanan
Keamanan.
h. Penerapan Konsep Sipil Militer antara Instansi Terkait
Pengelolaan Pertahanan dan Keamanan.

2. Tema Penelitian Subbidang Ekonomi Pertahanan:


a. Kebijakan Alokasi Sumber Daya Nasional untuk Sektor
Pertahanan.
b. Kerangka Kebijakan Kebutuhan Anggaran Pertahanan.
c. Keberadaan Sumber-Sumber Pendanaan.
d. Transformasi dan Reformasi Ekonomi Pertahanan.
e. Kemampuan Finansial untuk Meningkatkan Anggaran
Pertahanan.
f. Aspek Bisnis Militer.
37

g. Alokasi Anggaran Pengembangan Pertahanan.


h. Alokasi Sumber Daya Industri Pertahanan.
i. Kemampuan Financial untuk Meningkatkan Anggaran
Pertahanan.
j. Pengurangan Beban Devisa Negara dan Efeknya pada
Neraca Pembayaran.

3. Tema Penelitian Subbidang Keamanan Energi:


a. Peningkatan Ekonomi Energi
b. Pengembangan Infrastruktur Energi dalam Peningkatan
Ketahanan Energi Untuk Pertahanan Negara
c. Peningkatan Rasio Elektrifikasi Berbasis Kewilayahan

4. Tema Penelitian Subbidang Industri Pertahanan:


a. Revitalisasi dan Pemberdayaan Undang-Undang No 16
Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan Untuk
Mendukung Kebangkitan Industri Pertahanan Strategis
Nasional.
b. Perkuatan dan Pemberdayaan Komite Kebijakan Industri
Pertahanan (KKIP) Guna Meningkatkan Kemandirian
Produksi Alut Sista TNI.
c. Kerjasama Internasional Industri Pertahanan Strategis
Dalam Rangka Modernisasi Alut Sista TNI.
d. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Kandungan Lokal
Dalam Rangka Mendukung Kemandirian dan
Keberlangsungan Industri Pertahanan Strategis Nasional.
e. Pembangunan Industri Pertahanan Siber Dalam Rangka
Mengantisipasi Ancaman Serangan dan Peperangan
Siber.
f. Analisa Implementasi Kandungan Local dan Offset di
Indonesia.
38

g. Perancangan Integrated Project Team untuk


Pengembangan Teknologi Medium Tank.
h. Analisa Intergrated Project Team pada Program
Pembangunan PKR 105 TNI AL.
i. Analisa Jaringan Logistic Material pada Program
Pembangunan PKR 105 TNI AL.
j.
k. Analisa Keberhasilan Alih Teknologi C 705.
l. Perkuatan dan Pemberdayaan Komite Kebijakan Industri
Pertahanan (KKIP) Guna Meningkatkan Kemandirian
Produksi Alut Sista TNI.
m. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Kandungan Lokal
Dalam Rangka Mendukung Kemandirian dan
Keberlangsungan Industri Pertahanan Strategis Nasional
n. Analisa Implementasi Kandungan Lokal dan Offset di
Indonesia.
o. Perancangan Integrated Project Team untuk
Pengembangan Modernisasi Alutsista TNI.
p. Analisa Jaringan Logistic Material Guna Meningkatkan
Alutsista TNI.
39

5.3 Tema Penelitian Bidang Keamanan Nasional


Tema penelitian bidang keamanan terdiri atas beberapa tema sesuai
dengan program studi yang ada di Fakultas Keamanan Nasional sebagai
berikut:

1. Tema Penelitian Subbidang Damai dan Resolusi Konflik:


a. Pembangunan Perdamaian Resolusi dan Pencegahan
Konflik (CEWERS Peace Keeping Operations)
Manajemen dan Transformasi Konflik.
b. Pendidikan Perdamaian (Peace Education).
c. Hukum Humaniter.
d. Rekonsiliasi Pasca Konflik.
e. Konflik dan Keamanan Regional/Kawasan.
f. Kearifan Lokal (Local Wisdom) sebagai Alternatif
Penyelesaian Konflik/Pembangunan Perdamaian.
g. Alternative Dispute Resolutions.
h. Konflik Lokal, Nasional, Regional, dan Internasional.

2. Tema Penelitian Subbidang Keamanan Maritim:


a. Teori Keamanan Maritim.
b. Tata Kelola Sumber Daya Ekonomi Maritim.
c. Sosiologi Maritim Negara Kepulauan.
d. Hukum Laut dan Perjanjian International.
e. Geospasial Maritim.
f. Geopolitik dalam Konteks Keamanan Maritim.
g. Kebijakan dan Strategi Keamanan Maritim Nasional.
h. Tata Kelola Sumber Daya Ekonomi Maritim.
i. Sosiologi Maritim Negara Kepulauan.
j. Teori Keamanan Maritim.
k. Tata Kelola Sumber Daya Ekonomi Maritim.
l. Hukum Laut dan Perjanjian International.
40

3. Tema Penelitian Subbidang Manajemen Bencana:


a. Peran Sipil-Militer dalam Bencana.
b. Dampak Bencana Terhadap Ketahanan Sosial Ekonomi.
c. Penganggaran Belanja Daerah Terhadap Manajemen
Bencana.
d. Kajian Mitigasi dan Kesiapsiagaan
e. Peran Media Komunikasi dalam Bencana.
f. Peran Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat dalam
Manajemen Bencana.
g. Kepribadian Tangguh Korban Bencana Alam.
h. Penataan Ruang Berbasis Bencana Alam
i. Analisis Hubungan Kerjasama Internasional dalam
Penganggulangan Bencana.
j. Pengurangan Resiko Bencana Alam Dalam Rangka
Mendukung SDGS.
BAB VI
PROPOSAL PENELITIAN

Proposal penelitian merupakan usulan yang dibuat/ditulis oleh


peneliti yang berisi hal-hal/permasalahan yang akan diteliti, berbagai
kegiatan dan langkah-langkah sistematis berikut rencana jadwal
penelitiannya yang dituangkan dalam tiga bab yaitu: Bab I Pendahuluan,
Bab II Kajian Teoretik, dan Bab III Metode Penelitian. Proposal penelitian
dijadikan pedoman bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Untuk itu
proposal penelitian wajib dibuat oleh peneliti/mahasiswa program Magister
(S-2) atau program Doktor (S-3) Universitas Pertahanan sebelum
melakukan penelitian di lapangan. Proposal penelitian dibuat sesuai
dengan jenis penelitian, bagian-bagian, dan sistematika sebagaimana
diuraikan di bawah ini.

6.1 Proposal Penelitian Kuantitatif


Berdasarkan jenis variabel yang diteliti, penelitian kuantitatif dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu penelitian kuantitatif variabel laten dan
penelitian kuantitatif variabel terukur.

6.1.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian Kuantitatif


Proposal penelitian kuantitatif disusun dengan bagian-bagian
sebagai berikut:

1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi Sampul Depan (Cover), Lembar
Persetujuan, Lembar Pengesahan (setelah diseminarkan), Kata
Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada), dan Daftar
Tabel (jika ada).

41
42

2. Bagian Inti
Bagian inti terdiri dari tiga Bab yaitu:
a. Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang Masalah,
Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian (Manfaat
Teoretis dan Manfaat Praktis).
b. Bab II Kajian Teoretik, berisi: Deskripsi Konseptual
(variabel-variabel yang akan diteliti), Hasil Penelitian
Terdahulu yang Relevan, Kerangka Teoritik, dan Hipotesis
(hipotesis penelitian/alternatif).
c. Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian),
Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian (untuk variabel
terukur tidak menggunakan instrumen penelitian), Teknik
Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Hipotesis
Statistika.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (hanya referensi yang
digunakan dalam proposal penelitian)

6.1.2 Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif Variabel Laten


Proposal penelitian kuantitatif variabel laten disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN (jika sudah diseminarkan)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)
43

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoretik
1.6.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Deskripsi Konseptual
2.1.1 Konsep Variabel Terikat (Y)
2.1.2 Konsep Variabel Bebas 1 (X1)
2.1.3 Konsep Variabel Bebas 2 (X2)
2.1.4 Konsep Variabel Bebas … dst
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.3 Kerangka Teoretik
2.3.1 Pengaruh Variabel X1 Terhadap Variabel Y
2.3.2 Pengaruh Variabel X2 Terhadap Variabel Y
2.3.3 Pengaruh Variabel X1 Terhadap Variabel X2
atau Pengaruh Variabel X1 dan X2 Terhadap
Variabel Y
2.4 Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
44

3.3 Instrumen Penelitian


3.3.1 Instrumen Variabel Y
3.3.1.1 Definisi Konseptual
3.3.1.2 Definisi Operasional
3.3.1.3 Kisi-Kisi Instrumen Awal
3.3.1.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.3.2 Instrumen Variabel X1
3.3.2.1 Definisi Konseptual
3.3.2.2 Definisi Operasional
3.3.2.3 Kisi-Kisi Instrumen Awal
3.3.2.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.3.3 Instrumen Variabel X2
3.3.3.1 Definisi Konseptual
3.3.3.2 Definisi Operasional
3.3.3.3 Kisi-Kisi Instrumen Awal
3.3.2.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Teknik Analisis Data
3.6 Hipotesis Statistika

DAFTAR PUSTAKA

6.1.3Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif Variabel Terukur


Proposal penelitian kuantitatif variabel terukur disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN (jika sudah diseminarkan)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)
45

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoretik
1.6.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Deskripsi Konseptual
2.1.1 Konsep Variabel Terikat (Y)
2.1.2 Konsep Variabel Bebas 1 (X1)
2.1.3 Konsep Variabel Bebas 2 (X2)
2.1.4 Konsep Variabel Bebas … dst
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.3 Kerangka Teoretik
2.3.1 Pengaruh Variabel X1 Terhadap Variabel Y
2.3.2 Pengaruh Variabel X2 Terhadap Variabel Y
2.3.3 Pengaruh Variabel X1 Terhadap Variabel X2
atau Pengaruh Variabel X1 dan X2 Terhadap
Variabel Y
2.4 Hipotesis (jika menggunakan hipotesis)

BAB III METODE PENELITIAN


3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
3.4.1 Tempat Penelitian
3.4.2 Waktu Penelitian
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1 Populasi Penelitian
3.5.2 Sampel Penelitian
46

3.6 Teknik Pengumpulan Data


3.7 Teknik Analisis Data
3.6 Hipotesis Statistika (jika menggunakan hipotesis)

DAFTAR PUSTAKA

6.1.4 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif


Lihat penjelasan isi sistematika tesis/disertasi kuantitatif pada Bab
VII (penjelasan sama).

6.2 Proposal Penelitian Kualitatif

6.2.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian Kualitatif


Proposal penelitian kuantitatif disusun dengan bagian-bagian
sebagai berikut:

1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi Sampul Depan (Cover), Lembar
Persetujuan, Lembar Pengesahan (setelah diseminarkan), Kata
Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada), dan Daftar
Tabel (jika ada).

2. Bagian Inti
a. Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang, Fokus dan
Subfokus Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, dan Manfaat Penelitian (Manfaat Teoretis dan
Manfaat Praktis).
b. Bab II Kajian Teoretik, berisi: Deskripsi Konseptual (Fokus
dan Subfokus penelitian), Hasil Penelitian Terdahulu yang
Relevan, Kerangka Pemikiran
c. Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian), Subyek
47

dan Sampel Penelitian, Keabsahan Data, Teknik


Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digunakan
hanya dalam proposal penelitian).

6.2.2Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif


Proposal penelitian kualitatif disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN (jika sudah diseminarkan)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
1.5.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Deskripsi Konseptual
2.1.1 Konsep Fokus Penelitian
2.1.2 Konsep Subfokus Penelitian 1
2.1.3 Konsep Subfokus Penelitian 2
2.1.4 Konsep Subfokus Penelitian…dst
48

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan


2.3 Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Subyek dan Sampel Penelitian
3.2.1 Subyek Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.4 Keabsahan Data
3.5 Teknik Analisis Data

DAFTAR PUSTAKA

6.2.3 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif


Lihat penjelasan isi sistematika tesis/disertasi kualitatif pada Bab VII
(penjelasan sama).

6.3 Proposal Penelitian Evaluasi Program/Kebijakan (Proposal


Penelitian Kombinasi)

6.3.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian Evaluasi Program/Kebijakan


Proposal penelitian evaluasi program/kebijakan (proposal penelitian
kombinasi) disusun dengan sistematika sebagai berikut:

1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi Sampul Depan (Cover), Lembar
Persetujuan, Lembar Pengesahan (setelah diseminarkan), Kata
Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada), dan Daftar
Tabel (jika ada).
49

2. Bagian Inti
a. Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang, Fokus
Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan
Manfaat Penelitian (Manfaat secara Teoretis dan Manfaat
secara Praktis).
b. Bab II Kajian Teori, berisi: Deskripsi Konseptual (Konsep
Evaluasi Program/Kebijakan, Konsep Program/Kebijakan
yang Dievaluasi, Model Evaluasi Program/Kebijakan yang
Digunakan), Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan, dan
Kriteria Evaluasi.
c. Bab III Metode Penelitian,berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian), Subyek
dan Sampel Penelitian, Desain Penelitian (sesuai dengan
model evaluasi yang digunakan), Instrumen Penelitian
(Kisi-Kisi Instrumen dan Validitas Instrumen), Teknik
Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka(referensi yang digunakan
dalam proposal penelitian) dan Lampiran: Instrumen Penelitian
(dapat berupa pedoman wawancara, kuesioner atau
pedoman/ceklist observasi).

6.3.2 Sistematika Proposal Penelitian Evaluasi Program/Kebijakan


Proposal penelitian evaluasi program/kebijakan (proposal penelitian
kombinasi) disusun dengan sistematika sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN (jika sudah diseminarkan)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
50

DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
1.5.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Konsep Evaluasi Program/Kebijakan
2.2 Konsep Program/Kebijakan yang Dievaluasi
2.3 Model Evaluasi Program/Kebijakan yang Digunakan
2.4 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.5 Kriteria Evaluasi

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Subyek dan Sampel Penelitian
3.2.1 Subyek Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Desain Penelitian
3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1 Kisi-Kisi Instrumen
3.4.2 Validitas Instrumen
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Teknik Analisis Data

DAFTAR PUSTAKA
51

6.3.3 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Evaluasi Program/


Kebijakan
Lihat penjelasan isi sistematika tesis/disertasi evaluasi
program/kebijakan (tesis/disertasi kombinasi) pada Bab VII (penjelasan
sama).

6.4 Proposal Penelitian Pengembangan Model (Proposal Penelitian


Kombinasi)

6.4.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian Pengembangan Model

a. Bagian Awal
Bagian awal meliputi Sampul Depan (Cover), Lembar
Persetujuan, Lembar Pengesahan (setelah diseminarkan), Kata
Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada), dan Daftar
Tabel (jika ada).

b. Bagian Inti
a. Bab I Pendahuluan,berisi: Latar Belakang, Fokus
Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan
Manfaat Penelitian (Manfaat secara Teoretis dan Manfaat
secara Praktis).
b. Bab II Kajian Teori, berisi: Konsep Pengembangan Model,
Konsep Model yang Dikembangkan, Kerangka Teoretik,
dan Rancangan Model.
c. Bab III Metode Penelitian,berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian),
Karakteristik Model yang Dikembangkan, Langkah-
langkah Pengembangan Model (Penelitian Pendahuluan,
Perencanaan Pengembangan Model, Validasi Evaluasi
dan Revisi Model serta Implementasi Model).
52

c. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digunakan
dalam proposal penelitian).

6.4.2 Sistematika Proposal Penelitian Pengembangan Model


Proposal penelitian pengembangan model disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN (jika sudah diseminarkan)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus Penelitian
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Hasil Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
1.5.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


A. Konsep Pengembangan Model
B. Konsep Model yang Dikembangkan
C. Kerangka Teoretik
D. Rancangan Model

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
53

3.1.2 Waktu Penelitian


3.2 Karakteristik Model yang Dikembangkan
3.3 Langkah-langkah Pengembangan Model
3.3.1 Penelitian Pendahuluan
3.3.2 Perencanaan Pengembangan Model
3.3.3 Validasi, Evaluasi dan Revisi Model
3.3.4 Implementasi Model

DAFTAR PUSTAKA

6.4.3 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian Evaluasi


Pengembangan Model
Lihat penjelasan isi sistematika tesis/disertasi pengembangan model
(tesis/disertasi kombinasi) pada Bab VII (penjelasan sama).
BAB VII
TESIS/DISERTASI

Tesis merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang disusun oleh
peneliti/mahasiswa secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris
untuk dijadikan bahan kajian akademis. Tesis berisi teori-teori yang
didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan, merupakan hasil
dari studi yang sistematis atas masalah, mengandung metode
pengumpulan dan analisis data serta menyajikan kesimpulan dan
mengajukan rekomendasi/saran. Tesis wajib dibuat oleh mahasiswa yang
disyaratkan untuk lulus pendidikan jenjang S2. Disertasi juga merupakan
karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa secara individual
berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian
akademis, namun kajian ilmiah pada disertasi memiliki kelebihan dalam
hal keluasan, kedalaman, dan kebaruan serta lebih komprehensif
dibandingkan dengan kajian pada tesis. Disertasi wajib dibuat oleh
mahasiswa yang disyaratkan untuk lulus pendidikan jenjang S3.
Pada dasarnya, tesis/disertasi merupakan kelanjutan dari proposal
penelitian (memuat Bab I, Bab II, dan Bab III). Ketiga bab tersebut,
kemudian dilanjutkan ke Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan serta
Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi/Saran dalam tesis/disertasi. Dalam
tesis/disertasi juga sudah dilengkapi berbagai lampiran yang relevan
dengan penelitian. Tesis/disertasi dibuat sesuai dengan jenis penelitian,
bagian-bagian, dan sistematika sebagaimana diuraikan di bawah ini.

7.1 Tesis/Disertasi Kuantitatif


Berdasarkan bisa atau tidaknya variabel penelitian
diamati/diobservasi secara langsung, penelitian kuantitatif dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu penelitian kuantitatif variabel laten dan
penelitian kuantitatif variabel terukur.

54
55

7.1.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Kuantitatif


Tesis/disertasi kuantitatif disusun dengan bagian-bagian sebagai
berikut:

1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi Sampul Depan (Cover), Halaman Judul,
Lembar Pengesahan, Pernyataan Orisionalitas, Pernyataan
Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan
Akademis, Kata Pengantar, Abstract, Daftar Isi, Daftar Gambar
(jika ada), dan Daftar Tabel (jika ada).

2. Bagian Inti
Bagian inti terdiri dari tiga Bab yaitu:
1) Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang Masalah,
Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian (Manfaat
Teoretis dan Manfaat Praktis).
2) Bab II Kajian Teoretik, berisi: Deskripsi Konseptual
(variabel-variabel yang diteliti), Hasil Penelitian Terdahulu
yang Relevan, Kerangka Teoritik, dan Hipotesis (hipotesis
penelitian/alternatif).
3) Bab III Metode Penelitian berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian),
Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian (untuk variabel
terukur tidak menggunakan instrumen penelitian), Teknik
Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.
4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan,berisi: Deskripsi
Data (Deskripsi Data Variabel Y, X1, X2,…dst), Pengujian
Asumsi Klasik, Pengujian Hipotesis, dan Pembahasan
Hasil Penelitian.
5) Bab V Kesimpulan, Kontribusi dan Saran, berisi:
Kesimpulan, Implikasi, dan Saran.
56

3. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digunakan
dalam tesis) serta Lampiran (minimal terdiri dari lampiran Surat
Keterangan Penelitian, Kuesioner/Angket Penelitian,
Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen, Data Hasil
Penelitian, Perhitungan Uji Asumsi Klasik, Perhitungan Uji
Hipotesis), dan Riwayat Hidup Peneliti.

7.1.2 Sistematika Tesis/Disertasi Kuantitatif Variabel Laten


Tesis/disertasi kuantitatif variabel laten disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoretik
1.6.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Deskripsi Konseptual
2.1.1 Konsep Variabel Terikat (Y)
57

2.1.2 Konsep Variabel Bebas 1 (X1)


2.1.3 Konsep Variabel Bebas 2 (X2)
2.1.4 Konsep Variabel Bebas … dst
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.3 Kerangka Teoretik
2.3.1 Pengaruh Variabel X1 Terhadap Variabel Y
2.3.2 Pengaruh Variabel X2 Terhadap Variabel Y
2.3.3 Pengaruh Variabel X1 Terhadap Variabel X2
atau Pengaruh Variabel X1 dan X2 Terhadap
Variabel Y
2.4 Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Instrumen Penelitian
3.3.1 Instrumen Variabel Y
3.3.1.1 Definisi Konseptual
3.3.1.2 Definisi Operasional
3.3.1.3 Kisi-Kisi Instrumen Awal
3.3.1.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.3.2 Instrumen Variabel X1
3.3.2.1 Definisi Konseptual
3.3.2.2 Definisi Operasional
3.3.2.3 Kisi-Kisi Instrumen Awal
3.3.2.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.3.3 Instrumen Variabel X2
3.3.3.1 Definisi Konseptual
58

3.3.3.2 Definisi Operasional


3.3.3.3 Kisi-Kisi Instrumen Awal
3.3.2.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Teknik Analisis Data
3.6 Hipotesis Statistika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Data
4.1.1 Deskripsi Data Variabel Y
4.1.2 Deskripsi Data Variabel X1
4.1.3 Deskripsi Data Variabel X2
4.1.4 Deskripsi Data Variabel… dst
4.2 Pengujian Asumsi Klasik (jika menggunakan regresi
linier berganda)
4.2.1 Uji Normalitas
4.2.2 Uji Linearitas
4.2.3 Uji Heteroskedastisitas
4.2.4 Uji Autokorelasi
4.2.5 Uji Multikolinearitas
4.3 Pengujian Hipotesis
4.3.1 Pengujian Hipotesis Pertama
4.3.2 Pengujian Hipotesis Kedua
4.3.3 Pengujian Hipotesis Ketiga
4.3.4 Pengujian Hipotesis… dst
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
4.4.2 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
4.4.3 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
4.4.4 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis… dst
59

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
5.2 Implikasi
5.3 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN:
LAMPIRAN 1: SURAT IJIN PENELITIAN (dari institusi/ lembaga/
organisasi tempat penelitian)
LAMPIRAN 2: KUESIONER/ANGKET PENELITIAN (angket final/
setelah uji coba serta valid dan reliabel).
LAMPIRAN 3: PERHITUNGAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
INSTRUMEN
LAMPIRAN 4: DATA HASIL PENELITIAN (masing-masing variabel
penelitian),
LAMPIRAN 5: PERHITUNGAN UJI ASUMSI KLASIK
LAMPIRAN 6: PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS (dapat berupa print
out hasil perhitungan menggunakan komputer
program SPSS, Lisrel, SEM, AMOS, Aviews dan
sebagainya).

RIWAYAT HIDUP PENELITI

7.1.3 Sistematika Tesis/Disertasi Kuantitatif Variabel Terukur


Tesis/disertasi kuantitatif variabel terukur disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRACT
DAFTAR ISI
60

DAFTAR GAMBAR (jika ada)


DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoretik
1.6.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Deskripsi Konseptual
2.1.1 Konsep Variabel Terikat (Y)
2.1.2 Konsep Variabel Bebas 1 (X1)
2.1.3 Konsep Variabel Bebas 2 (X2)
2.1.4 Konsep Variabel Bebas … dst
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.3 Kerangka Teoretik
2.3.1 Pengaruh Variabel X1 Terhadap Variabel Y
2.3.2 Pengaruh Variabel X2 Terhadap Variabel Y
2.3.3 Pengaruh Variabel X1 Terhadap Variabel X2
atau Pengaruh Variabel X1 dan X2 Terhadap
Variabel Y
2.4 Hipotesis (jika menggunakan hipotesis)

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
61

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.4 Teknik Analisis Data
3.6 Hipotesis Statistika (jika menggunakan hipotesis)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
4.1.1 Deskripsi Data Variabel Y
4.1.2 Deskripsi Data Variabel X1
4.1.3 Deskripsi Data Variabel X2
4.1.4 Deskripsi Data Variabel… dst
4.2 Pengujian Asumsi Klasik (jika menggunakan regresi
linier berganda)
4.2.1 Uji Normalitas
4.2.2 Uji Linearitas
4.2.3 Uji Heteroskedastisitas
4.2.4 Uji Autokorelasi
4.2.5 Uji Multikolinearitas
4.3 Pengujian Hipotesis (jika menggunakan hipotesis)
4.3.1 Pengujian Hipotesis Pertama
4.3.2 Pengujian Hipotesis Kedua
4.3.3 Pengujian Hipotesis Ketiga
4.3.4 Pengujian Hipotesis… dst
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
4.4.2 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
4.4.3 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
4.4.4 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis… dst

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
62

5.2 Implikasi
5.3 Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN:
LAMPIRAN 1: SURAT IJIN PENELITIAN (dari institusi/ lembaga/
organisasi tempat penelitian)
LAMPIRAN 2: DATA HASIL PENELITIAN (masing-masing variabel
penelitian),
LAMPIRAN 3: PERHITUNGAN UJI ASUMSI KLASIK
LAMPIRAN 4: PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS (dapat berupa print
out hasil perhitungan menggunakan komputer
program SPSS, Lisrel, SEM, AMOS, Aviews dan
sebagainya).

RIWAYAT HIDUP PENELITI

7.1.4 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi Kuantitatif


Sebelum dijelaskan tiap bagian isi sistematika tesis/disertasi
kuantitatif, terlebih dahulu dijelaskan perbedaan antara penelitian
kuantitatif variabel laten dan penelitian kuantitatif variabel terukur.
Perbedaan tersebut didasarkan pada bisa atau tidaknya variabel yang
diteliti diamati/diobservasi secara langsung atau tidak. Variabel laten
adalah variabel yang tidak dapat diobservasi secara langsung
(unobservable variable), sedangkan variabel terukur adalah variabel yang
dapat diobservasi secara langsung (observable variable).
Contoh variabel laten antara lain: kebahagian, pelatihan, kinerja,
motivasi, kepuasan, perilaku, kerja tim, sistem pelayanan dan lain-lain.
Variabel motivasi misalnya, tidak dapat diukur secara langsung dari
responden, untuk itu peneliti harus membuat “konstruk” berdasarkan
sintesis dari variabel motivasi dan menanyakan langsung kepada
63

responden, misalnya dengan instrumen penelitian berbentuk


kuesioner/angket.
Contoh variabel terukur antara lain: pendapatan, jumlah barang,
jarak tempuh rudal, jumlah produksi senjata, berat badan, dan lain-lain.
Variabel pendapatan misalnya, dapat diukur secara langsung dari
responden atau data tentang besarnya pendapatan perbulan dari masing-
masing responden (pegawai/karyawan) pada suatu instansi/lembaga/
organisasi yang diteliti sudah ada. Untuk itu peneliti dapat memperoleh
data tentang pendapatan tersebut misalnya dari bagian personalia,
sehingga tidak perlu menanyakan langsung kepada responden dan tidak
memerlukan instrumen penelitian.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada bagian latar belakang ini diuraikan tentang permasalahan
yang menjadi alasan atau yang melatarbelakangi penelitian
dilakukan. Dalam penelitian kuantitatif, hal yang menjadi
permasalahan utama adalah variabel terikatnya (Y), sehingga
uraian dimulai dengan penjelasan tentang variabel Y tersebut
terlebih dahulu secara umum. Kemudian diuraikan tentang
kondisi variabel Y yang seharusnya/ideal (Das Sollen) dengan
menuliskan referensi atau dasar-dasar regulasi/aturannya.
Selanjutnya diuraikan tentang kondisi variabel Y sesuai
kenyataan yang ada/fakta (Das Sein) dengan menuliskan data
awal yang diperoleh oleh peneliti pada studi pendahuluan. Lalu
antara Das Sollen dan Das Sein dibandingkan. Permasalahan
akan timbul jika terjadi kesenjangan (gap) antara Das Sollen
dengan Das Sein atau adanya ketidaksesuaian antara kondisi
ideal dengan riil yang ada di lapangan. Berdasarkan hal
tersebut, maka peneliti dapat menyatakan bahwa
permasalahan (variabel Y) menarik dan perlu/urgen untuk
64

diteliti. Kemudian peneliti menguraikan tentang variabel-


variabel (variabel bebas atau X) yang dapat mempengaruhi
variabel Y, sebutkan sebanyak-banyaknya. Peneliti perlu juga
menguraikan pertimbangan-pertimbangan lain tentang
ketertarikannya untuk meneliti obyek/subyek penelitian
tersebut. Teknik menulis latar belakang dapat digambarkan
dalam “segitiga terbalik” seperti di bawah ini:

Kondisi/gambaran umum obyek yang diteliti/variabel Y (dua


atau satu tingkat di atas obyek yang diteliti)

Kondisi obyek penelitian/variabel Y yang seharusnya/


Idealnya (Das Sollen)

Kondisi obyek penelitian/variabel Y yang ada/


fakta (Das Sein)
Kesenjangan antara kondisi ideal
dan fakta: menjadi masalah utama
(sebagai alasan menarik
Teori/pendapat dan perlu untuk diteliti)
pakar, regulasi atau
penelitian terdahulu. Pertimbangan/alasan- Data awal obyek
alasan lain perlunya (diperoleh melalui
obyek tersebut studi pendahuluan)
diteliti

Gambar 7.1 Teknik Menulis Latar Belakang Penelitian


Kuantitatif

1.2 Identifikasi Masalah


Bagian ini merupakan pendataan sejumlah permasalahan yang
muncul pada obyek/subyek sehubungan dengan permasalahan
penelitian yang ditemui oleh peneliti sebagaimana yang telah
diuraikan dalam latar belakang. sejumlah permasalahan
tersebut kemudian diidentifikasi dan dituliskan dalam bentuk
pernyataan bukan kalimat pertanyaan. Berdasarkan
identitifikasi masalah tersebut, peneliti akan menentukan
65

masalah yang penting dan mendesak untuk diteliti yang


kemudian dijadikan masalah utama penelitian (variabel Y).

1.3 Pembatasan Masalah


Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yakni memilih
beberapa variabel penelitian saja dari sejumlah variabel yang
telah disebutkan dalam bagian latar belakang. Misalnya peneliti
hanya memilih tiga variabel penelitian terdiri dari variabel terikat
(Y), variabel bebas 1 (X1) dan variabel bebas 2 (X2) yang
benar-benar dianggap penting untuk diteliti. Jumlah variabel
yang diteliti minimal 3 (tiga) variable untuk tesis dan 4 (empat)
variabel untuk disertasi. Pembatasan masalah tersebut
dilakukan mengingat adanya keluasan permasalahan dan
keterbatasan dalam hal waktu atau hal lainnya.

1.4 Rumusan Masalah


Masalah yang dirumuskan sesuai dengan variabel penelitian
yang telah dibatasi atau dipilih untuk diteliti (misalnya tiga
variabel atau empat variabel). Rumusan masalah ditulis dalam
bentuk pertanyaan yang menanyakan tentang pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Contoh:
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah,
maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah variabel X1 berpengaruh terhadap
variabel Y?
2. Apakah variabel X2 berpengaruh terhadap
variabel Y?
3. Apakah variabel X1 dan X2 secara bersama-sama/
simultan berpengaruh terhadap variabel Y? (model
regresi berganda)
atau
66

Apakah variabel X1 berpengaruh terhadap variabel


X2? (model analisis jalur (path analysis))

1.5 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian adalah pernyataan yang menjelaskan
keinginan peneliti untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan
yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Tujuan
penelitian ditulis dalam bentuk pernyataan/deklaratif.
Contoh:
Tujuan penelitian sesuai model regresi berganda sebagai
berikut:
Tujuan penelitian ini yaitu untuk:
1. Menganalisis pengaruh variabel X1 terhadap
variabel Y.
2. Menganalisis pengaruh variabel X2 terhadap
variabel Y.
3. Menganalisis pengaruh variabel X1 dan X2 secara
bersama-sama/simultan terhadap variabel Y. (model
regresi berganda)
atau
Menganalisis pengaruh variabel X1 terhadap
variabel X2. (model analisis jalur (path analysis))

1.6 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian memuat dua hal yaitu manfaat teoretis dan
praktis bagi pihak-pihak yang terkait dengan upaya pemecahan
masalah penelitian. Manfaat teoretis (akademis) adalah
kegunaan hasil penelitian terhadap pengembangan keilmuan.
Manfaat praktis adalah kegunaan hasil penelitian untuk
kepentingan stakholder (institusi/lembaga/organisasi/
masyarakat) yang terkait dengan hasil penelitian.
67

BAB II KAJIAN TEORETIK

2.1 Deskripsi Konseptual


Peneliti menuliskan deskripsi konsep-konsep dari berbagai
pendapat ahli dan referensi lainnya (regulasi/peraturan) dari
masing-masing variabel yang diteliti, dimulai dari variabel terikat
(Y) dilanjutkan variabel-variabel bebas (X1, X2,...dst). Untuk
setiap variabel penelitian dituntut menggunakan minimal 5
(lima) rujukan konsep untuk tesis dan 7 (tujuh) rujukan konsep
untuk disertasi. Peneliti tidak sekedar mencantumkan konsep-
konsep dari berbagai sumber referensi, namun peneliti juga
mengkaji/menganalisis setiap konsep yang dicantumkan
tersebut serta membandingkan antar konsep. Pada bagian
akhir deskripsi masing-masing konsep (variabel penelitian)
dibuat kesimpulan atau sintesis berikut indikator-indikatornya.
Sintesis dibuat berdasarkan hasil kajian/analisis dan
perbandingan antar konsep dalam masing-masing variabel
yang diteliti. Sintesis inilah yang kemudian dijadikan acuan
dalam membuat deskripsi konseptual (dalam proses
pembuatan dan pengembangan instrumen penelitian/
kuesioner).

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan


Peneliti menuliskan hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu
yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang relevan
dengan penelitian yang sedang dilakukannya. Laporan hasil-
hasil penelitian atau kajian terdahulu dapat berupa disertasi,
tesis, jurnal atau karya-karya tulis ilmiah lainnya. Hasil-hasil
penelitian atau kajian terdahulu yang relevan dituliskan dengan
urutan: nama peneliti/penulis, tahun penelitian/penulisan
dilakukan, judul penelitian/ penulisan, metode penelitian yang
68

digunakan, dan hasil penelitiannya yang dituliskan dalam


bentuk dideskripsi/narasi. Selanjutnya, hasil penelitian dari
berbagai penelitian atau kajian terdahulu tersebut dibandingkan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dituliskan
persamaan maupun perbedaan (dapat dituliskan dalam bentuk
tabel).

2.3 Kerangka Teoretik


Peneliti mendeskripsikan kerangka teoretik dengan
menghubungkan dan pengaruhnya antara konsep variabel
bebas dengan konsep variabel terikat (X1 terhadap Y, X2
terhadap Y, X1 dan X2 terhadap Y dan seterusnya). Dengan
demikian peneliti membahas keterkaitan antar variabel yang
didukung oleh teori yang ada atau merupakan hasil pemikiran
peneliti yang didukung dengan argumentasi logis bahwa
variabel-variabel tersebut ada keterkaitannya. Kerangka teoretik
ini merupakan dasar untuk merumuskan hipotesis penelitian.
Untuk memperjelas uraian tentang kerangka teoretik, peneliti
dapat menggambarkan dalam bentuk bagan hubungan kausal
antar variabel penelitian setelah uraian. Berikut ini beberapa
contoh bagan hubungan kausal antar variabel penelitian.

X1

X2

Gambar 7.2 Contoh 1 Hubungan Kausal X 1 dan X 2


terhadap Y
(Model Regresi Berganda/dua variabel bebas)
69

X1

X2 Y

X2

Gambar 7.3 Contoh 2 Hubungan Kausal X 1 , X 2 dan X 3


terhadap Y
(Model Regresi Berganda dengan tiga variabel bebas)

X1

X2

Gambar 7.4 Contoh 3 Hubungan Kausal X1, X2 danY


(Model Analisis Jalur dengan dua variabel bebas)

X1

X3 Y

X2

Gambar 7.5 Contoh 4 Hubungan Kausal X1, X2, X3 danY


(Model Analisis Jalur dengan dua variabel bebas
dan satu variabel intervening)
70

2.3 Hipotesis
Peneliti merumuskan hipotesis yang merupakan jawaban
sementara atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan.
Hipotesis yang dirumuskan adalah hipotesis penelitian/hipotesis
alternatif/kerja (H1/Ha) yang dinyatakan dalam bentuk
pernyataan. Hipotesis penelitian dirumuskan berdasarkan
kerangka teoretik. Banyaknya rumusan hipotesis penelitian
sama dengan jumlah subjudul pada kerangka teoretik dan
jumlah pertanyaan penelitian dalam rumusan masalah.
Contoh:
Berdasarkan deskripsi konseptual dan kerangka teoretik di
atas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Variabel X1 berpengaruh langsung positif terhadap
variabel Y.
2. Variabel X2 berpengaruh langsung positif terhadap
variabel Y.
3. Variabel X1 dan X2 secara bersama-sama/simultan
berpengaruh langsung positif terhadap variabel
variabel Y. (model regresi berganda)
atau
Variabel X1 berpengaruh langsung positif terhadap
variabel X2. (model analisis jalur (path analysis)) seb

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Peneliti menjelaskan tempat atau lokus penelitian dilakukan.
Peneliti juga menjelaskan waktu lamanya penelitian dilakukan
berikut jadwal penelitiannya (untuk proposal penelitian: rencana
jadwal penelitian).
71

Contoh:
Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan
Oktober sampai dengan Desember 2017 dengan jadwal
penelitian sebagai berikut:
Tabel 7.1 Contoh Jadwal Penelitian (Kuantitatif)
Tahun 2017
No. Kegiatan Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Draft Proposal
Penelitian
2 Proses Pembimbingan
3 Seminar Proposal
Penelitian
4 Perbaikan Proposal
Penelitian
5 Pengumpulan Data
6 Analisis Data

7 Penyusunan Laporan
Penelitian (Tesis/Disertasi)
8 Ujian Tesis/Disertasi
9 Perbaikan Tesis/Disertasi
10 Penyerahan Tesis/Disertasi

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


Peneliti menjelas populasi yang diteliti dan sampel
penelitiannya. Populasi adalah semua individu atau unit atau
peristiwa yang ditetapkan sebagai subyek penelitian yang
memiliki karakteristik tertentu dan merupakan wilayah
generalisasi yang ditetapkan oleh peneliti. Sampel adalah
bagian dari populasi yang memiliki ciri atau sifat yang sama
dengan populasinya dan harus representatif. Sampel diambil
dari populasi dengan menggunakan teknik tertentu (simple
random sampling, proportionate stratified random sampling,
cluster sampling dan sebagainya) dan penentuan besar/
jumlahnya menggunakan rumus-rumus penentuan sampel
72

(rumus Solvin, rumus Taro Yamane, rumus Isaac dan Michael,


rumus Cochran, rumus Cohen, Nomogram Herry King, dan
sebagainya).

3.3 Instrumen Penelitian


Peneliti menjelaskan instrumen penelitian yang digunakan
untuk mengumpulkan data, yaitu berbentuk kuesioner/angket.
Instrumen penelitian masing-masing variabel dibuat bukan
didasarkan atas keinginan peneliti semata, namun dibuat
berdasarkan sintesis dari konsep-konsep dan teori yang
digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, dikembangkan
melalui langkah-langkah dengan merumuskan/membuat:
1. Definisi konseptual (didasarkan rumusan sintesis tiap
variabel pada Bab II).
2. Definisi operasional (sudah disebutkan subyek penelitian
dan responden yang mengisi/menjawab kuesioner/angket
dan skala pengukurannya).
3. Kisi-kisi instrumen awal (sebelum uji coba).
4. Pengujian validitas dan reliabilitas (setelah instrumen
diujicobakan). Kemudian ditambahkan Kisi-kisi instrumen
final (setelah uji coba).
Butir-butir pertanyaan/pernyataan dibuat berdasarkan kisi-kisi
instrumen dan dirumuskan secara benar, sehingga dapat
mengukur indikator tiap variabel yang diteliti. Untuk itu, butir-
butir pertanyaan/pernyataan harus ditulis/dirumuskan dengan
benar pula.
Untuk tesis/disertasi kuantitatif variabel terukur (observable
variable) tidak menggunakan instrumen penelitian karena bisa
menanyakan atau meminta data yang sudah ada di tempat
penelitian.
73

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data. Sesuai dengan instrumen penelitian yang
digunakan berbentuk kuesioner/angkat, maka teknik utama
yang digunakan dalam pengumpulan data kuantitatif yaitu
dengan kuesioner/angket. Peneliti dapat juga menyebutkan
teknik pengumpulan data lainnya untuk mengumpulkan data
pendukung misalnya dengan observasi, studi dokumentasi, dan
sebagainya jika benar-benar diperlukan.

3.5 Teknik Analisis Data


Peneliti menjelaskan teknik analisis data yang digunakan.
Teknik analisis data yangdigunakan untuk menganalisis data
kuantitatif (berbentuk angka/hasil jawaban responden) yaitu
dengan statistik meliputi statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Statistik deskriptif digunakan dalam hal penyajian
data, ukuran sentral, dan ukuran penyebaran. Penyajian data
menggunakan daftar distribusi frekuensi dan histogram.
Ukuran sentral meliputi rata-rata (mean), median (nilai tengah)
dan modus (nilai yang sering muncul). Ukuran penyebaran
meliputi varians dan simpangan baku atau standar deviasi
(standard deviation). Sedangkan Statistik inferensial/kausal
digunakan untuk menguji asumsi klasik dan hipotesis.

3.5 Hipotesis Statistika


Peneliti menjelaskan hipotesis statistika yang dirumuskan
dengan simbul-simbul statistik berdasarkan rumusan hipotesis
penelitian (H1/Ha), agar bisa diuji atau diukur.
Contoh:
Berdasarkan hipotesis penelitian, maka dapat dituliskan
hipotesis statistika sebagai berikut:
74

1. Hipotesis pertama: pengujian pengaruh langsung


positif variabel X 1 terhadap variabel Y.
H 0 : β yx1 ≤ 0
R

H 1 : β yx1 > 0
R

2. Hipotesis kedua: pengujian pengaruh langsung


positif variabelX 2 terhadap variabelY.
H 0 : β yx2 ≤ 0
R

H 1 : β yx2 > 0
R

3. Hipotesis ketiga: pengujian pengaruh langsung


positif variabel X 1 terhadap variabel X 2 .
H 0 : β x3x1 ≤ 0
R

H 1 : β x3x1 > 0
R

Keterangan:
H0 : Hipotesis nol.
H1 : Hipotesis alternatif.
β yx1 : Beta (koefisien jalur untuk populasi) tentang
R

pengaruh variabel X 1 terhadap variabelY.


β yx2 :
R Beta (koefisien jalur untuk populasi)tentang
pengaruh variabel X 2 terhadap variabel Y.
β x2x1 :
R Beta (koefisien jalur untuk populasi) tentang
pengaruh variabel X 1 terhadap variabel X 2 .

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data


Peneliti menjelaskan hasil penelitian dalam bentuk deskripsi
data setiap variabel yang diteliti. Deskripsi data meliputi rata-
rata (mean), median (nilai tengah) dan modus (nilai yang sering
muncul) serta varians dan simpangan baku atau standar deviasi
(standard deviation). Selanjutnya dibuat tabel distribusi
75

frekuensi dan gambar histogram agar sebaran data/skor setiap


variabel menjadi lebih jelas.

4.2 Pengujian Asumsi Klasik


Peneliti menjelaskan tentang pengujian asumsi klasik apa saja
yang digunakan sesuai dengan data yang berhasil
dikumpulkan. Pengujian asumsi klasik adalah persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada analisis “regresi linier
berganda” yang berbasis ordinary least square (OLS) atau
kuadrat terkecil biasa. Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk
memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang
didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan
konsisten. Pengujian asumsi klasik yang digunakan antara lain:
1. Uji Normalitas; bertujuan untuk mengetahui nilai residual
mengikuti distribusi normal atau tidak.
2. Uji Linearitas; bertujuan untuk mengetahui model yang
dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak.
3. Uji Multikolinearitas; bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel
bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika
ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel
bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas
terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu.
4. Uji Autokorelasi; bertujuan untuk mengetahui apakah
terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode
sebelumnya (t-1) atau untuk melihat pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat, tidak boleh ada
korelasi antara observasi dengan data observasi
sebelumnya. Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data
runtut waktu (time series) dan tidak perlu dilakukan pada
data cross section seperti pada kuesioner/angket yang
76

pengukuran semua variabelnya dilakukan secara


serempak pada saat yang bersamaan.
5. Uji Heteroskedastisitas; bertujuan untuk mengetahui
apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi
yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat
kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap atau disebut
homoskedastisitas.
Tidak ada ketentuan yang pasti tentang urutan uji mana dulu
yang harus dipenuhi. Analisis dapat dilakukan tergantung pada
data yang ada. Sebagai contoh, dilakukan analisis terhadap
semua uji asumsi klasik, lalu dilihat mana yang tidak memenuhi
persyaratan. Kemudian dilakukan perbaikan pada uji tersebut,
dan setelah memenuhi persyaratan, dilakukan pengujian pada
uji yang lain.

4.3 Pengujian Hipotesis


Peneliti menjelaskan tentang ketentuan-ketentuan dan langkah-
langkah dalam melakukan pengujian hipotesis. Pengujian
hipotesisdilakukan untuk mengetahui pengaruh langsung dan
tidak langsung antar variabel (menggunakan model regresi
berganda atau analisis jalur). Pengujian hipotesis dilakukan
dengan menggunakan rumus-rumus statistik (uji-t, uji-F, dan
sebagainya). Taraf signifikansi yang digunakan dalam
pengujian hipotesis dapat menggunakan α = 0,05 atau
α = 0,01. Perhitungan dapat dibantu dengan menggunakan
komputer program Excel, SPSS, dan sebagainya.
77

Contoh:

Pengujian Hipotesis pertama: pengaruh langsung positif


variabel X1 terhadap variabel Y.

Pengujian hipotesis ini untuk membuktikan bahwa X1


berpengaruh langsung positif terhadap variabel Y. Hipotesis
yang diuji sebagai berikut:
H 0 : β yx1 ≤ 0
R

H 1 : β yx1 > 0
R

Ketentuan:
Tolak H 0 : jika t hitung > t tabel , yang berarti bahwa variabel
X1 berpengaruh terhadap variabel Y.
Terima H 0 : jika t hitung ≤ t tabel , yang berarti bahwa variabelX1
tidak berpengaruh terhadapvariabel Y.

Berdasarkan hasil perhitungan (perhitungan dengan


program SPSS, terlampir) nilai koefisien p yx1 sebesar 0,225
dengan t hitung = 1,858, pada α = 0,05 diperoleh t tabel = 1,668.
Dengan demikian t hitung = 1,858 > t tabel = 1,668, berarti H 0
ditolak. Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa X1
berpengaruh langsung positif terhadap variabel Y.

4.4 Pembahasan
Peneliti membahas hasil penelitian yang dideskripsikan
berdasarkan pengujian hipotesis masing-masing hipotesis yang
diuji. Pembahasan tersebut dimaksudkan untuk memperjelas
hasil pengujian hipotesis yang masih dirumuskan secara
statistika yang selanjutnya diuraikan secara kualitatif. Teknik
merumuskan pembahasan hasil penelitian dapat menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pembahasan dimulai dari pembuktian empirik (hasil
pengujian hipotesis) pertama dan berikutnya, ditulis dalam
78

subjudul-subjudul. Misalnya: Variabel X1 terhadap


Variabel Y.
2. Sebutkan hasil pembuktian empirik dan temuan penelitian.
Misalnya: Berdasarkan hasil pembuktian empirik, maka
temuan penelitian ini menunjukkan bahwa variabel X1
merupakan salah satu variabel yang sangat penting dan
berpengaruh langsung terhadap variabel Y.
3. Tuliskan kutipan pendapat pakar (teori) atau penelitian
terdahulu yang menyatakan adanya pengaruh langsung
antar variabel yang dibahas tersebut dan jelaskan dengan
kata-kata peneliti secara logis.
4. Jelaskan kondisi di tempat penelitian tentang pengaruh
langsung antar variabel yang dibahas tersebut.
5. Tuliskan ulang hasil perhitungan koefisien regresi/jalur
antar variabel yang dibahas tersebut.
6. Jelaskan bahwa hasil penelitian mendukung atau menolak
teori atau penelitian terdahulu yang telah dikutip dan
penelitian yang telah ada sebelumnya (tulis penelitian
sebelumnya).
Jika terdapat hipotesis yang tidak teruji (tidak ada pengaruh
langsung antar variabel), maka dikemukan argumentasi logis
peneliti mengapa hipotesis tidak teruji termasuk keterbatasan
penelitian.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Peneliti menyimpulkan hasil pengujian hipotesis dan
pembahasan dari masing-masing pengujian hipotesis yang
telah dilakukan (kesimpulan 1: hasil penguji hipotesis pertama,
kesimpulan 2: hasil penguji hipotesis kedua, kesimpulan 3: hasil
penguji hipotesis ketiga, kesimpulan ke-n: hasil penguji
79

hipotesis ke-n… dst). Dengan demikian kesimpulan merupakan


deskripsi ringkas dari hasil pengujian hipotesis dan
pembahasan.

5.2 Implikasi
Peneliti menjelaskan implikasi yang merupakan konsekuensi
logis dari kesimpulan penelitian yang dilanjutkan dengan
upaya-upaya perbaikan. Peneliti mengemukakan kembali
kesimpulan penelitian satu persatu. Kemudian dari masing-
masing kesimpulan penelitian tersebut diberi makna/arti dan
dijelaskan. Selanjutnya peneliti mengemukakan pemikirannya
tentang berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan/memperbaiki variabel-variabel yang diteliti
(sesuai indikator-indikator variabel yang mempengaruhi/ bebas)
yang pada akhirnya dapat meningkatkan/ memperbaiki variabel
yang dipengaruhi/terikat atau obyek/subyek dan institusi/
lembaga/organisasi tempat penelitian dilakukan.
Contoh:

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka dapat


disampaikan implikasi penelitian sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menemukan bahwa variabel X1 (training)


berpengaruh langsung positif terhadap variabel Y
(kesiapan organisasi). Berarti bahwa training yang
diselenggarakan dan dikelola sesuai dengan proses yang
benar, dapat menyebabkan meningkatnya kesiapan
organisasi. Kesiapan organisasi dapat ditingkatkan
dengan memperbaiki penyelenggarakan training dengan
upaya-upaya antara lain:

a. Analisis Kebutuhan. Analisis kebutuhan merupakan


proses diagnosis berbagai permasalahan yang ada
80

saat ini dan kemungkinan tantangan yang harus


dihadapi di masa berikutnya. Dari proses analisis ini
dapat diketahui kesenjangan (gap) antara
kemampuan dan keahlian pegawai/karyawan/prajurit
dengan situasi kerja yang dihadapi saat ini dan masa
akan datang. Berdasarkan analisis kebutuhan
tersebut, dapat disusun program kegiatan pelatihan
sesuai dengan peserta, jadwal dan tingkat tim/satuan
yang akan diberi pelatihan.

b. Pelaksanaan Pelatihan. Dalam melaksanakan


pelatihan atau program content, setiap pegawai/
karyawan/prajuritberusaha memahami berbagai
materi pelatihan yang relevan dengan tujuan
pelatihan tersebut. Selain itu, saat proses
pelaksanaan pelatihan berlangsung perlu adanya
upaya untuk menciptakan lingkungan pembelajaran
yang kondusif dan memilih metode yang tepat
sehingga peserta akan termotivasi dan tujuan
pelatihan dapat dicapai.

c. dst…

5.3 Saran
Peneliti mengemukakan saran yang ditujukan kepada pihak-
pihak terkait tentang perlunya penelitian/kajian lanjutan dari
hasil penelitian (jika obyek yang diteliti tersebut masih perlu
untuk diteliti/dikaji lebih lanjut) dan implementasi hasil penelitian
untuk pemecahan masalah-masalah praktis bagi pihak-pihak
terkait (stakeholder).
81

7.2 Tesis/Disertasi Kualitatif

7.2.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Kualitatif


Tesis/disertasi kuantitatif disusun dengan bagian-bagian sebagai
berikut:

1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi Sampul Depan (Cover), Halaman Judul,
Lembar Pengesahan, Pernyataan Orisionalitas, Pernyataan
Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan
Akademis, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Gambar
(jika ada), dan Daftar Tabel (jika ada).

2. Bagian Inti
a. Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang, Fokus dan
Subfokus Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, dan Manfaat Penelitian (Manfaat Teoretis dan
Manfaat Praktis).
b. Bab II Kajian Teoretik, berisi: Deskripsi Konseptual (Fokus
dan Subfokus penelitian), Hasil Penelitian Terdahulu yang
Relevan, Kerangka Pemikiran
c. Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian), Subyek
dan Sampel Penelitian, Keabsahan Data, Teknik
Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.
d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: Hasil
Penelitian (terdiri dari Temuan Penelitian Subfokus 1,
Temuan Penelitian Subfokus 2, Temuan Penelitian
Subfokus… dst) dan Pembahasan (terdiri dari
Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus 1,
Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus 2,
Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus… dst).
82

e. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi, berisi: Kesimpulan


(Subfokus 1, Subfokus 2, Subfokus…dst) dan
Rekomendasi.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka(referensi yang digunakan
dalam tesis) serta Lampiran (minimal terdiri dari lampiran Surat
Keterangan Penelitian, Pedoman Wawancara, Catatan Hasil
Wawancara), Dokumen Pendukung dan Riwayat Hidup Peneliti.

7.2.2 Sistematika Tesis/Disertasi Kualitatif


Tesis/disertasi kualitatif disusun dengan sistematika sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
1.5.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Deskripsi Konseptual
2.1.1 Konsep Fokus Penelitian
83

2.1.2 Konsep Subfokus Penelitian1


2.1.3 Konsep Subfokus Penelitian 2
2.1.4 Konsep Subfokus Penelitian…dst
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.3 Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Subyek dan Sampel Penelitian
3.2.1 Subyek Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.4 Keabsahan Data
3.5 Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Temuan Penelitian Subfokus 1
4.1.2 Temuan Penelitian Subfokus 2
4.1.3 Temuan Penelitian Subfokus…dst
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus 1
4.2.2 Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus 2
4.2.3 Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus… dst

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


5.1 Kesimpulan
5.2 Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA
84

LAMPIRAN:
LAMPIRAN 1: SURAT IJIN PENELITIAN (dari institusi/lembaga/
organisasi tempat penelitian)
LAMPIRAN 2. PEDOMAN WAWANCARA
LAMPIRAN 3. TRANSKRIP WAWANCARA
LAMPIRAN 4. DOKUMEN PENDUKUNG (dapat berupa foto-foto dan
dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian).

RIWAYAT HIDUP PENELITI

7.2.3 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi Kualitatif

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peneliti mendeskripsikan tentang permasalahan yang menjadi
alasan atau yang melatarbelakangi penelitian dilakukan. Dalam
penelitian kualitatif, hal yang menjadi permasalahan utama
adalah kondisi, fenomena, kasus atau gejala-gejala yang
merupakan obyek/subyek penelitian. Uraian dimulai dengan
penjelasan tentang fenomena, kasus atau gejala-gejala
tersebut terlebih dahulu secara umum. Kemudian diuraikan
tentang kondisi obyek/subyek penelitian tersebut sesuai
kenyataan yang ada/fakta (Das Sein) dengan menuliskan data
awal yang diperoleh oleh peneliti melalui studi pendahuluan.
Lalu peneliti menguraikan kondisi obyek/subyek penelitian yang
seharusnya/ideal (Das Sollen) dengan menuliskan referensi
atau dasar-dasar regulasi/aturannya serta dapat juga
menuliskan penelitian terdahulu yang relevan. Permasalahan
akan tergambar jika terjadi penyimpangan/kesenjangan (gap)
antara Das Sein dan Das Sollen atau adanya ketidaksesuaian
antara kondisi riil di lapangan dengan ideal yang ada,setelah
dibandingkan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti dapat
85

menyatakan bahwa permasalahan ini menarik dan perlu/urgen


untuk diteliti. Selain itu, peneliti dapat mengemukakan tentang
ketertarikan dan urgensi penelitian untuk dilakukan dengan
menyampaikan pertimbangan-pertimbangan lain tentang
ketertarikannya untuk meneliti obyek/subyek penelitian
tersebut. Teknik menulis latar belakang dapat digambarkan
dalam “segitiga terbalik” seperti di bawah ini:

Kondisi/gambaran umum yang berkaitan dengan obyek/subyek


yang diteliti (dua atau satu tingkat di atas obyek yang diteliti)
Kondisi/fenomena/kasus obyek/subyek penelitian
yang ada/fakta (Das Sein)
Kondisi obyek/subyek penelitian yang
seharusnya/idealnya (Das Sollen)
Kesenjangan antara kondisi
fakta dan ideal: timbul masalah
(sebagai alasan menarik
Teori/pendapat dan perlu untuk diteliti)
pakar, regulasi atau Pertimbangan/alasan-
penelitian terdahulu. Data awal obyek
alasan lain perlunya (diperoleh melalui
obyek/subyek studi pendahuluan)
tersebut
diteliti

Gambar 7.6 Teknik Menulis Latar Belakang Penelitian


Kualitatif

1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian


Peneliti menetapkan fokus penelitian yang pada dasarnya yaitu
obyek utama yang diteliti. Fokus penelitian inilah yang
kemudian menjadi permasalahan utama yang diteliti. Setelah
fokus penelitian ditetapkan, selanjutnya peneliti menetapkan
sudut tinjauan dari fokus tersebut yang merupakan sub-
subfokus penelitian. Fokus dan sub-subfokus penelitian
dituliskan dalam bentuk pernyataan, bukan kalimat pertanyaan.
86

Contoh:
Fokus penelitian ini adalah pengelolaan wilayah
perbatasan darat di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Lebih spesifik, penelitian dilakukan terhadap permasalahan-
permasalahan yang menjadi sub-subfokus sebagai berikut:
1. Kondisi masyarakat wilayah perbatasan darat di
Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
2. Upaya-upaya pemerintah dalam pengelolaan wilayah
perbatasan darat di Kabupaten Sanggau, Kalimantan
Barat.
3. Dampak dari pengelolaan wilayah perbatasan darat
di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

1.3 Rumusan Masalah


Peneliti merumuskan masalah utama berdasarkan fokus
penelitian yang telah ditetapkan sebagai pertanyaan
utama/payung penelitian. Masalah utama penelitian inilah yang
kemudian dapat dijadikan judul penelitian. Selanjutnya peneliti
merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang lebih
spesifik sesuai dengan sub-subfokus penelitian. Rumusan
masalah dituliskan dalam kalimat pertanyaan.
Contoh:
Berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan di
atas, maka dapat dirumukan masalah penelitian yaitu
“Bagaimana pengelolaan wilayah perbatasan darat di
Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat?”. Selanjutnya lebih
spesifik, permasalahan tersebut dirumuskan dalam pertanyaan-
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi masyarakat wilayah perbatasan
darat di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat?
87

2. Upaya-upaya apa yang telah dilakukan pemerintah


dalam pengelolaan wilayah perbatasan darat di
Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat?
3. Apa dampak yang ditimbulkan dari pengelolaan
wilayah perbatasan darat di Kabupaten Sanggau,
Kalimantan Barat?

1.4 Tujuan Penelitian


Peneliti menjelaskan tujuan penelitian yaitu untuk
“menganalisis” permasalahan yang telah dirumuskan, terutama
masalah-masalah yang lebih spesifik. Tujuan penelitian
dituliskan dalam bentuk/kalimat pernyataan.
Contoh:
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka secara
umum tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis
pengelolaan wilayah perbatasan darat di Kabupaten Sanggau,
Kalimantan Barat. Lebih spesifik, tujuan penelitian ini yaitu
untuk:
1. Menganalisis kondisi masyarakat wilayah perbatasan
darat di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
2. Menganalisis upaya-upaya yang telah dilakukan
pemerintah dalam pengelolaan wilayah perbatasan
darat di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
3. Menganalisis dampak yang ditimbulkan dari
pengelolaan wilayah perbatasan darat di Kabupaten
Sanggau, Kalimantan Barat.

1.5 Manfaat Penelitian


Peneliti menjelaskan manfaat yang diharapkan dari hasil
penelitian yang meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis.
Manfaat teoretis yaitu manfaat terhadap pengembangan ilmu
(ilmu interdisipliner pertahanan dan khususnya ilmu sesuai
88

program studinya masing-masing), penelitian, dan kajian-kajian


selanjutnya. Sedangkan manfaat praktis adalah manfaat hasil
penelitian untuk institusi/lembaga/organisasi tempat penelitian
dilakukan atau sebagai masukan dalam pemecahan masalah-
masalah praktis dalam kehidupan masyarakat lainnya.

BAB II KAJIAN TEORETIK

2.1 Deskripsi Konseptual


Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep dari berbagai
ahli/pakar yang diperoleh dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan fokus dan sub-subfokus penelitian.
Referensi dapat berasal dari buku, jurnal/e-journal, undang-
undang/peraturan-peraturan, internet/wibe site dan sebagainya.
Peneliti tidak hanya menuliskan berbagai konsep dari para
ahli/pakar, namun dituntut untuk menganalisis masing-masing
konsep karena bagian ini merupakan kajian konsep/teori bukan
hanya landasan konsep/teori. Semakin banyak konsep yang
dikutip, akan mencerminkan bahwa wawasan peneliti terhadap
permasalahan penelitian semakin luas. Peneliti dituntut
minimal untuk menggunakan 5 (lima) rujukan konsep untuk
masing-masing fokus dan sub-subfokus untuk tesis atau 7
(tujuh) rujukan konsep untuk masing-masing fokus dan sub-
subfokus untuk disertasi.

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan


Peneliti menuliskan hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu
yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang relevan
dengan penelitian yang sedang dilakukannya. Laporan hasil-
hasil penelitian atau kajian terdahulu dapat berupa disertasi,
tesis, jurnal atau karya-karya tulis ilmiah lainnya. Hasil-hasil
penelitian atau kajian terdahulu yang relevan dituliskan dengan
89

urutan: nama peneliti, tahun penelitian/penulisan dilakukan,


judul penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan hasil
penelitiannya yang dituliskan dalam bentuk dideskripsi/narasi.
Selanjutnya, hasil penelitian dari berbagai penelitian atau
kajian terdahulu tersebut ibandingkan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti, dituliskan persamaan maupun
perbedaan yang dituliskan dalam bentuk tabel.

2.3 Kerangka Pemikiran


Peneliti menjelaskan kerangka pemikiran yang berisi rangkaian
penalaran dalam suatu kerangka yang menggambarkan
pemikiran dan alur piker peneliti tentang permasalahan yang
diteliti serta cara atau prosedur dalam melakukan penelitian.
Untuk memperjelas kerangka berpikir tersebut, dapat dibuat
dalam bentuk gambar/bagan. Beberapa contoh gambar/bagan
kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 8.6 sampai 8.8
di bawah ini.

Gambar 7.8 Contoh 1 Kerangka Pemikiran


90

Gambar 7.9 Contoh 2 Kerangka Pemikiran

Gambar 7.10 Contoh 3 Kerangka Pemikiran


91

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Peneliti menjelaskan tempat atau lokus penelitian dilakukan.
Peneliti juga menjelaskan waktu lamanya penelitian dilakukan
berikut jadwal penelitiannya (untuk proposal penelitian: rencana
jadwal penelitian).
Contoh:
Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan
Juli sampai dengan September 2017 dengan jadwal penelitian
sebagai berikut:
Tabel 7.2 Contoh Jadwal Penelitian (Kualitatif)
Tahun 2017
No. Kegiatan Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Draft Proposal
Penelitian
2 Proses Pembimbingan
3 Seminar Proposal
Penelitian
4 Perbaikan Proposal
Penelitian
5 Pengumpulan Data
6 Analisis Data
7 Penyusunan Laporan
Penelitian (Tesis/Disertasi)
8 Ujian Tesis/Disertasi
9 Perbaikan Tesis/Disertasi
10 Penyerahan Tesis/Disertasi

3.2 Subyek dan Sampel Penelitian


Peneliti menjelaskan subyek penelitian yaitu siapa saja para
informan/nara sumber yang dijadikan sumber data/ informasi
dalam penelitian (ahli/akademisi, praktisi, pembuat kebijakan,
pengguna/atasan/pemimpin suatu institusi/lembaga/organisasi,
pelaku/pegawai/karyawan/ prajurit atau masyarakat). Peneliti
juga menjelaskan teknik penentuan sampel penelitian yang
digunakan. Dalam penelitian kualitatif biasa menggunakan
92

teknik penentuan sampel sesuai dengan tujuan penelitian


(purposive sampling). Jumlah sampel disesuaikan dengan
kebutuhan, biasa menggunakan teknik bola salju (snowball)
semula hanya beberapa informan kemudian dapat berkembang
jumlahnya menjadi lebih banyak sampai kebutuhan informasi
dari para informan tersebut sudah mencukupi.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data, antara lain: wawancara, observasi, studi
dokumentasi, focus group discussion (FGD) dan sebagainya.

3.4 Keabsahan Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam memeriksa
keabsahan atau keterandalan data. Pemeriksaan keabsahan
data antara lain: derajat kepercayaan/kredibilitas (credibility),
keteralihan/ transferalibitas (transferability), ketergantungan/
dependabilitas (dependability), kepastian/konfirmabilitas
(confirmability), dan dapat hanya dengan triangulasi, baik
triangulasi sumber data, triangulasi teknik pengumpulan data,
maupun triangulasi waktu.

3.5 Teknik Analisis Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam
menganalisis data yang disesuaikan dengan jenis penelitian
kualitatif yang dilakukan. Secara umum, untuk jenis penelitian
kualitatif berbentuk naratif/deskriptif data yang berhasil
dikumpulkan (dilampirkan dalam laporan penelitian/tesis)
kemudian dianalisis dengan langkah-langkah: (1) reduksi data
(memilih data yang penting-penting dan diperlukan),
(2) penyajian data (data yang terpilih disajikan dalam bentuk
kutipan langsung maupun tidak langsung dan disajikan pada
93

Bab IV hasil penelitian), dan pengambilan keputusan/verifikasi


(data yang disajikan dianalisis/diinterprestasi/dibahas dan
disimpulkan oleh peneliti). Teknik analisis data untuk jenis-jenis
penelitian kualitatif yang lainnya dapat disesuaikan dengan
jenisnya tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Peneliti menyajikan data atau temuan yang sudah
direduksi/dipilih dari masing-masing subfokus (temuan
penelitian subfokus 1, temuan penelitian subfokus 2, temuan
penelitian subfokus… dst). Data hasil penelitian dapat
disajikan dalam bentuk para prase/ kalimat/narasi/deskripsi,
tabel, grafik, diagram atau bentuk yang lainnya sesuai dengan
data yang berhasil dikumpulkan dan kebutuhan penelitian.

4.2 Pembahasan
Peneliti membahas temuan-temuan penelitian yang sudah
direduksi dan disajikan pada bagian hasil penelitian.
Pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian juga
disesuiakan dengan sub-subfokus penelitian (pembahasan
temuan penelitian subfokus 1, pembahasan temuan penelitian
subfokus 2, pembahasan temuan penelitian subfokus… dst).
Pembahasan tersebut merupakan interprestasi atau verifikasi
peneliti terhadap temuan atau hasil penelitian dengan
menghubungkan berbagai konsep atau teori yang relevan
dengan pembahasan.
94

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Peneliti menyimpulkan hasil atau temuan-temuan penelitian
dan pembahasan disesuiakan dengan sub-subfokus penelitian
(kesimpulan subfokus 1, kesimpulan subfokus 2, kesimpulan
subfokus… dst). Kesimpulan tersebut merupakan deskripsi
ringkas dari hasil atau temuan-temuan penelitian dan
pembahasan.

5.2 Rekomendasi
Peneliti mengemukakan rekomendasi yang ditujukan kepada
pihak-pihak terkait tentang perlunya penelitian/ kajian lanjutan
dari hasil penelitian (jika obyek yang diteliti tersebut masih perlu
untuk diteliti/dikaji lebih lanjut) dan implementasi hasil penelitian
untuk pemecahan masalah-masalah praktis bagi pihak-pihak
terkait (stakeholder).

7.3 Tesis/Disertasi Evaluasi Program/Kebijakan (Tesis/Disertasi


Kombinasi)

7.3.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Evaluasi Program/Kebijakan


Tesis/disertasi evaluasi program/kebijakan disusun dengan bagian-
bagian sebagai berikut:

1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi: Sampul Depan (Cover), Halaman Judul,
Lembar Pengesahan, Pernyataan Orisionalitas, Persetujuan
Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis, Kata
Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada), dan
Daftar Tabel (jika ada).
95

2. Bagian Inti
a. Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang, Fokus dan
Subfokus Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, dan Manfaat Penelitian (Manfaat Teoretis dan
Manfaat Praktis).
b. Bab II Kajian Teoretik, berisi: Deskripsi Konseptual
(Konsep Evaluasi Program/Kebijakan, Konsep Program/
Kebijakan yang Dievaluasi, Model Evaluasi
Program/Kebijakan yang Digunakan), Hasil Penelitian
Terdahulu yang Relevan, dan Kriteria Evaluasi.
c. Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Jadwal Penelitian), Subyek dan
Sampel Penelitian, Desain Penelitian (sesuai dengan
model evaluasi yang digunakan), Instrumen Penelitian,
(Kisi-Kisi Instrumen dan Validitas Instrumen), Teknik
Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.
d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: Hasil
Evaluasi (terdiri dari Hasil Evaluasi Subfokus 1, Hasil
Evaluasi Subfokus 2, Hasil Evaluasi Subfokus… dst) dan
Pembahasan (terdiri dari Pembahasan Hasil Evaluasi
Subfokus 1, Pembahasan Hasil Evaluasi Subfokus 2,
Pembahasan Hasil Evaluasi Subfokus… dst).
e. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi, berisi: Kesimpulan
(Subfokus 1, Subfokus 2, Subfokus…dst) dan
Rekomendasi.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digunakan
dalam tesis/disertasi) serta Lampiran (minimal terdiri dari
lampiran Surat Keterangan Penelitian, Instrumen Penelitian,
Data Hasil Jawaban Kuesioner/Angket, Catatan Hasil
Wawancara, Dokumen Pendukung) dan Riwayat Hidup Peneliti.
96

7.3.2 Sistematika Tesis/Disertasi Evaluasi Program/Kebijakan


Tesis/disertasi evaluasi program/kebijakan disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISIONALITAS
PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
KATA PENGANTAR
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
1.5.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Konsep Evaluasi Program/Kebijakan
2.2 Konsep Program/Kebijakan yang Dievaluasi
2.3 Model Evaluasi Program/Kebijakan yang Digunakan
2.4 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.5 Kriteria Evaluasi

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
97

3.1.2 Waktu Penelitian


3.2 Subyek dan Sampel Penelitian
3.2.1 Subyek Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Desain Penelitian
3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1 Kisi-Kisi Instrumen
3.4.2 Validitas Instrumen
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Evaluasi Subfokus 1
4.1.2 Hasil Evaluasi Subfokus 2
4.1.3 Hasil Evaluasi Subfokus…dst
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Hasil Evaluasi Subfokus 1
4.2.2 Pembahasan Hasil Evaluasi Subfokus 2
4.2.3 Pembahasan Hasil Evaluasi Subfokus… dst

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


5.1 Kesimpulan
5.2 Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN:
LAMPIRAN 1: SURAT IJIN PENELITIAN (dari institusi/ lembaga/
organisasi tempat penelitian)
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENELITIAN (dapat berupa pedoman
wawancara, kuesioner atau ceklist observasi)
LAMPIRAN 3. DATA HASIL JAWABAN KUESIONER (jika ada)
LAMPIRAN 4. TRANSKRIP WAWANCARA
98

LAMPIRAN 5. DOKUMEN PENDUKUNG (dapat berupa foto-foto dan


dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian).

RIWAYAT HIDUP PENELITI

7.3.3 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi Evaluasi Program/


Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peneliti mendeskripsikan tentang permasalahan berupa suatu
program/kebijakan yang menjadi alasan atau yang
melatarbelakangi penelitian dilakukan. Dalam penelitian
kombinasi, hal yang menjadi permasalahan utama adalah
program/kebijakan di suatu institusi/lembaga/organisasi yang
merupakan obyek yang diteliti. Uraian dimulai dengan
penjelasan tentang program/kebijakan terlebih dahulu secara
umum. Kemudian diuraikan tentang program/kebijakan di
institusi/lembaga/organisasi tempat penelitiansesuai kenyataan
yang ada/fakta (Das Sein) dengan menuliskan data awal yang
diperoleh oleh peneliti melalui studi pendahuluan. Lalu peneliti
menguraikan kondisi program/kebijakan tersebut yang
seharusnya/ideal (Das Sollen) dengan menuliskan referensi,
perencanaan atau dasar-dasar regulasi/aturannya.
Permasalahan akan tergambar jika terjadi penyimpangan/
kesenjangan (gap) antara Das Sein dan Das Sollen atau
adanya ketidaksesuaian antara kondisi ideal dengan riil yang
ada di lapangan, setelah dibandingkan. Berdasarkan hal ini,
maka peneliti dapat menyatakan bahwa program/ kebijakan
tersebutmenarik dan perlu/urgen untuk diteliti/ dievaluasi.
Selain itu, peneliti dapat mengemukakan pertimbangan-
pertimbangan lain yang mendukung bahwa obyek penelitian
99

tersebut menarik dan perlu/urgen untuk diteliti/dievaluasi.


Teknik menulis latar belakang dapat digambarkan dalam
“segitiga terbalik” seperti di bawah ini:

Kondisi/gambaran umum yang berkaitan dengan obyek yang


diteliti (dua atau satu tingkat di atas obyek yang diteliti)

Kondisi obyek (program/kebijakan)


yang ada/fakta (Das Sein)

Kondisi program/kebijakan yang


seharusnya/idealnya (Das Sollen)

Kesenjangan antara kondisi


fakta dan ideal: timbul masalah
(sebagai alasan menarik dan
Teori/pendapat perlu untuk diteliti/dievaluasi)
pakar, regulasi atau
rencana program/ Pertimbangan/alasan- Data awal obyek
kebijakan. (diperoleh melalui
alasan lain perlunya
studi pendahuluan)
obyek/subyek
tersebut
diteliti

Gambar 7.11 Teknik Menulis Latar Belakang Penelitian


Evaluasi Program/Kebijakan

1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian


Peneliti menetapkan fokus penelitian yang pada dasarnya yaitu
obyek utama berupa program/kebijkan yang diteliti/dievaluasi.
Fokus penelitian inilah yang kemudian menjadi permasalahan
utama yang diteliti. Setelah fokus penelitian ditetapkan,
selanjutnya peneliti menetapkan sudut tinjauan dari fokus
tersebut yang merupakan sub-subfokus penelitian. Fokus dan
sub-subfokus penelitian dituliskan dalam bentuk pernyataan,
bukan kalimat pertanyaan.
100

Contoh:
Fokus penelitian ini adalah “Kebijakan penanaman modal
asing di Indonesia dan potensi timbulnya ancaman nonmiliter
berdimensi ekonomi”. Lebih spesifik, penelitian dilakukan
terhadap permasalahan-permasalahan yang menjadi sub-
subfokus sebagai berikut:
1. Penanaman modal asing di Indonesia.
2. Dampak penerapan kebijakan penanaman modal
asing di Indonesia terhadap timbulnya ancaman
nonmiliter berdimensi ekonomi.

1.3 Rumusan Masalah


Peneliti merumuskan masalah utama berdasarkan fokus
penelitian yang telah ditetapkan sebagai pertanyaan
utama/payung penelitian. Masalah utama penelitian inilah yang
kemudian dapat dijadikan judul penelitian. Selanjutnya peneliti
merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang lebih
spesifik sesuai dengan sub-subfokus penelitian. Rumusan
masalah dituliskan dalam kalimat pertanyaan.
Contoh:
Berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan di
atas, maka dapat dirumukan masalah penelitian yaitu
“Bagaimana kebijakan penanaman modal asing di Indonesia
dan potensi timbulnya ancaman nonmiliter berdimensi
ekonomi?”. Selanjutnya lebih spesifik, permasalahan tersebut
dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Bagaimana kebijakan penanaman modal asing di
Indonesia?
101

2. Apa dampak dari penerapan kebijakan penanaman


modal asing di Indonesia terhadap timbulnya
ancaman nonmiliter berdimensi ekonomi?

1.4 Tujuan Penelitian


Peneliti menjelaskan tujuan penelitian yaitu untuk
“mengevaluasi dan menganalisis” permasalahan yang telah
dirumuskan, terutama masalah-masalah yang lebih spesifik.
Tujuan penelitian dituliskan dalam bentuk/kalimat pernyataan.
Contoh:
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka secara
umum tujuan penelitian ini yaitu untuk “Mengevaluasi kebijakan
penanaman modal asing di Indonesia dan potensi timbulnya
ancaman nonmiliter berdimensi ekonomi”. Lebih spesifik,
tujuan penelitian ini yaitu untuk:
1. Mengevaluasi penanaman modal asing di Indonesia.
2. Menganalisis dampak dari penerapan kebijakan
penanaman modal asing di Indonesia terhadap
timbulnya potensi ancaman nonmiliter berdimensi
ekonomi.

1.5 Manfaat Penelitian


Peneliti menjelaskan manfaat yang diharapkan dari hasil
penelitian yang meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis.
Manfaat teoretis yaitu manfaat terhadap pengembangan ilmu
(ilmu interdisipliner pertahanan dan khususnya ilmu sesuai
program studinya masing-masing), penelitian, dan kajian-kajian
selanjutnya. Sedangkan manfaat praktis adalah manfaat hasil
penelitian untuk institusi/lembaga/organisasi tempat penelitian
dilakukan atau sebagai masukan dalam pemecahan masalah-
masalah praktis dalam kehidupan masyarakat lainnya.
102

BAB II KAJIAN TEORETIK

2.1 Konsep Evaluasi Program/Kebijakan


Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep dari berbagai
ahli/pakar yang diperoleh dari berbagai referensi tentang
evaluasi program/kebijakan. Referensi dapat berasal dari buku,
jurnal/e-journal, undang-undang/peraturan-peraturan, internet/
wibe site dan sebagainya. Peneliti tidak hanya menuliskan
berbagai konsep dari para ahli/pakar, namun dituntut untuk
menganalisis masing-masing konsep. Semakin banyak konsep
yang dikutip, akan mencerminkan bahwa wawasan peneliti
terhadap permasalahan penelitian semakin luas. Peneliti
dituntut minimal untuk menggunakan 5 (lima) rujukan konsep
tentang evaluasi program/kebijakan untuk tesis dan 7 (tujuh)
rujukan konsep tentang evaluasi program/kebijakan untuk
disertasi.

2.2 Konsep Program/Kebijakan yang Dievaluasi


Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep tentang program/
kebijakan yang diteliti/dievaluasi. Hal-hal yang dideskripsikan
sesuai dengan jenis program/kebijakan yang diteliti/dievaluasi,
misalnya tentang: tujuan, sasaran, kebutuhan, rumusan
program/kebijakan, implementasi atau penerapan program/
kebijakan selama ini, serta hasil (outcomes) dari implementasi
atau penerapan program/ kebijakan tersebut. Peneliti akan
dapat mendeskripsikan tentang program/kebijakan yang
diteliti/dievaluasi setelah melakukan studi pendahuluan
sebelum menyusun proposal penelitian dan melakukan
penelitian.
103

2.3 Model Evaluasi Program/Kebijakan yang Digunakan


Peneliti mendeskripsikan konsep tentang model evaluasi
program/kebijakan yang dipilih dan digunakan untuk
mengevaluasi sesuai dengan karakteristik program/ kebijakan
yang diteliti. Sebelumnya, peneliti dapat mendeskripsikan
secara ringkas tentang model-model evaluasi yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi program/kebijakan, antara lain:
(1) Goal Oriented Evaluation Model (dikembangkan oleh Tyler),
(2) Goal Free Evaluation Model (dikembangkan oleh Scriven),
(3) Formatif Sumatif Evaluation Model (dikembangkan oleh
Michael Schiven), (4) Stake’s Countenance Model
(dikembangkan oleh Stake),(5) Responsive Evaluation Model,
(dikembangkan oleh Stake), (6) CSE-UCLA Evaluation Model,
menekankan pada kapan evaluasi dilakukan, (7) CIPP
Evaluation Model (dikembangkan oleh Stufflebeam), (8)
Discrepancy Model (dikembangkan oleh Provus), dan
sebagainya. Selanjutnya peneliti mendeskripsikan secara rinci
salah satu model evaluasi yang dipilih dan digunakan dalam
penelitian.

2.4 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan


Peneliti menuliskan hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu
yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang relevan
(topik/obyeknya) dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Laporan hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu dapat
berupa disertasi, tesis, jurnal atau karya-karya tulis ilmiah
lainnya. Hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu yang
relevan dituliskan dengan urutan: nama peneliti/penulis, tahun
penelitian/penulisan dilakukan, judul penelitian/ penulisan,
metode penelitian yang digunakan, dan hasil penelitiannya
yang dituliskan dalam bentuk dideskripsi/narasi. Selanjutnya,
104

hasil penelitian dari berbagai penelitian atau kajian terdahulu


tersebut dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti, dituliskan persamaan maupun perbedaan yang
dituliskan dalam bentuk tabel.

2.5 Kriteria Evaluasi


Peneliti mengemukakan kriteria-kriteria atau indikator yang
merupakan standar dari masing-masing aspek yang dievaluasi.
Kriteria evaluasi dapat ditentukan berdasarkan kriteria/
ketentuan yang sudah ada, konsep atau teori, atau argumentasi
logis peneliti (sesuai kelaziman). Terlebih dahulu peneliti
mendeskripsikan konsep-konsep tentang kriteria evaluasi,
kemudianmenyajikannya dalam bentuk tabel dengan urutan:
tahapan evaluasi, subfokus penelitian, aspek yang dievaluasi,
dan kriteria evaluasi. Berikut ini contoh penulisan kriteria
evaluasi dalam bentuk tabel (menggunakan: Stake’s
Countenance Model).
Tabel 7.3 Contoh Kriteria Evaluasi Kebijakan Penanaman
Modal Asing di Indonesia

Tahapan Subfokus Aspek yang


Kriteria Evaluasi
Evaluasi Penelitian Dievaluasi

Kondisi Awal  Rumusan  Rumusan  Rumusan jelas


(Antecendents) Peraturan Pasal 3  Rumusan realistis
Pemerintah  Rumusan terukur
Nomor 29  Dapat implementasi-
Tahun 1999 kan

Proses  Implementasi  Proses  Sesuai prosedur


(Transaction) Peraturan Perumusan perumusan
Pemerintah kebijakan/regulasi
Nomor 29 (proses penyiapan,
Tahun 1999 persetujuan, dan
pengesahan)

 Proses  Terselenggaranya
Sosialisasi sosialisasi dengan
baik

 Proses  Sesuai konstitusi dan


Pelaksana-an kepentingan ekonomi
nasional
105

 Proses  Terawasinya imple-


Pengawasan mentasi dengan baik

Hasil  Pencapaian  Investor  Investor tunduk pada


(Outcomes) Peraturan peraturan Indonesia
Pemerintah  Investor
Nomor 29 berperan/andil dalam
Tahun 1999 me-ningkatkan
perekonomian
Indone-sia

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Peneliti menjelaskan tempat atau lokus penelitian
dilakukan. Peneliti juga menjelaskan waktu lamanya penelitian
dilakukan berikut jadwal penelitiannya (untuk proposal
penelitian: rencana jadwal penelitian).
Contoh:
Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan
Agustus sampai dengan Oktober 2017 dengan jadwal
penelitian sebagai berikut:
Tabel 7.4 Contoh Jadwal Penelitian
Tahun 2017
No. Kegiatan Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Draft Proposal
Penelitian
2 Proses Pembimbingan
3 Seminar Proposal
Penelitian
4 Perbaikan Proposal
Penelitian
5 Pengumpulan Data
6 Analisis Data
7 Penyusunan Laporan
Penelitian (Tesis/Disertasi)
8 Ujian Tesis/Disertasi
9 Perbaikan Tesis/Disertasi
10 Penyerahan Tesis/Disertasi
106

3.2 Subyek dan Sampel Penelitian


Peneliti menjelaskan subyek penelitian yaitu siapa saja para
informan/nara sumber yang dijadikan sumber data/ informasi
atau responden dalam penelitian. Peneliti juga menjelaskan
teknik penentuan sampel penelitian yang digunakan. Dalam
penelitian kombinasi dapat menggunakan teknik penentuan
sampel sesuai dengan tujuan penelitian (purposive sampling).
Jumlah sampel disesuaikan dengan kebutuhan, biasa
menggunakan teknik bola salju (snowball) semula hanya
beberapa informan kemudian dapat berkembang jumlahnya
menjadi lebih banyak sampai kebutuhan informasi dari para
informan tersebut sudah mencukupi.

3.3 Desain Penelitian


Peneliti menjelaskan dan menggambarkan dalam bentuk bagan
desain penelitian yang disesuikan dengan model evaluasi yang
digunakan. Dari desain penelitian tersebut sudah tergambar
tentang tahapan evaluasi, aspek yang dievaluasi, kriteria
evaluasi serta keputusan dan rekomendasi. Berikut ini contoh
desain penelitian (dengan model evaluasi: Stake’s
Countenance Model).
107

Tahapan Aspek yang Dievaluasi Kriteria Dievaluasi Judgment


S
T
A 1. Rumusan jelas
Rumusan Pasal 3
Kondisi 2. Rumusan realistis
K Peraturan Pemerintah
Awal(Antecend 3. Rumusan terukur R
E’ ents) Nomor 29 Tahun 1999 4. Dapat iimplementasikan
K
S E
E
C 1. Sesuai prosedur K
O perumusan P
U kebijakan/regulasi O
(proses penyiapan,
N persetujuan, dan U
T 1. Proses Perumusan M
pengesahan)
Proses 2. Proses Sosialisasi 2. Terselenggaranya T
E 3. Proses Pelaksanaan
(Transaction) sosialisasi dengan baik E
N 4. Proses Pengawasan 3. Sesuai konstitusi dan U
A kepentingan ekonomi N
N nasional
4. Terawasinya
S
C D
implementasi dengan
E baik A
A
M N
O S
1. Investor tunduk pada
D peraturan Indonesia
Hasil - Investor I
E 2. Investor berperan/andil
(Outcomes) dalam meningkatkan
L
perekonomian Indonesia

Gambar 7.12 Contoh Desain Penelitian Evaluasi Kebijakan Penanaman


Modal Asing di Indonesia

3.4 Instrumen Penelitian


Peneliti menjelaskan instrumen penelitian yang digunakan.
Dalam penelitian evaluasi program/kebijakan dapat
menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner/angket,
pedoman wawancara, dan pedoman observasi. Ketiga bentuk
instrumen penelitian tersebut dapat digunakan secara sendiri-
sendiri atau secara bersamaan. Peneliti membuat kisi-kisi
instrumen sesuai bentuk bentuk instrumen penelitian yang
digunakan (dalam bentuk tabel). Selanjutnya peneliti
melakukan validasi instrumen yaitu validasi konstruk/teoretik
yang dilakukan dengan telaah pakar atau panel. Proses
108

penelaahan konstruk dimulai dari aspek-aspek yang dievaluasi,


kriteria evaluasi sampai dengan butir-butir pertanyaan/
pernyataan.

4.5 Teknik Pengumpulan Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data, antara lain: wawancara, observasi, studi
dokumentasi, focus group discussion (FGD) dan sebagainya.

4.6 Teknik Analisis Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam
menganalisis data yang disesuaikan dengan jenis penelitian
kombinasi (evaluasi program/kebijakan). Peneliti dapat
menganalisis secara kualitatif terlebih dahulu, kemudian
menganalisis secara kuantitatif. Analisis secara kualitatif
dilakukan dengan langkah-langkah: (1) reduksi data (memilih
data yang penting-penting dan diperlukan), (2) penyajian data
(data yang terpilih disajikan dalam bentuk kutipan langsung
maupun tidak langsung dan disajikan pada Bab IV hasil
penelitian), dan pengambilan keputusan/verifikasi (data yang
disajikan dianalisis/dibahas dan disimpulkan oleh peneliti).
Dalam proses pengambilan keputusan/verifikasi inilah peneliti
melakukan analisis secara kuantitatif dalam bentuk persentase
(%). Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan atau
implementasi suatu program/kebijakan, peneliti dapat
menggunakan ketentuan tentang kategori interprestasi data
hasil penelitian/evaluasi.Misalnya kategori interprestasi data
hasil penelitian/evaluasi seperti pada tabel berikut ini.
109

Tabel 7.5 Contoh Kategori Interpretasi Data Hasil


Penelitian/Evaluasi

KATEGORI TINGKAT DESKRIPTOR


KETERLAKSANAAN
DAN KETERSEDIAAN
INTERPRETASI NILAI
(PENCAPAIAN)
Sebagian besar bahkan
TINGGI semua aspek terlaksana 71-100%
/tersedia sesuai kriteria
Sebagian aspek terlaksana/
MODERAT tersedia sebagian belum 41-70%
terlaksana sesuai kriteria
Kurang atau hanya sedikit
RENDAH yang terlaksana/tersedia < 40%
sesuai kriteria

Sumber: Djaali dan Pudji Muljono. 2008. Pengukuran dalam Bidang


Pendidikan. Jakarta: Grasindo, hlm. 139.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Peneliti menyajikan data atau temuan yang sudah
direduksi/dipilih dari masing-masing subfokus (temuan
penelitian subfokus 1, temuan penelitian subfokus 2, temuan
penelitian subfokus… dst). Data hasil penelitian disajikan
dalam bentuk para prase/kalimat/narasi/deskripsi dan tabel.

4.2 Pembahasan
Peneliti membahas temuan-temuan penelitian yang sudah
direduksi dan disajikan pada bagian hasil penelitian.
Pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian juga
disesuaikan dengan sub-subfokus penelitian (pembahasan
temuan penelitian subfokus 1, pembahasan temuan penelitian
subfokus 2, pembahasan temuan penelitian subfokus… dst).
Pembahasan tersebut merupakan interprestasi atau verifikasi
110

peneliti terhadap temuan atau hasil penelitian dengan


menghubungkan berbagai konsep atau teori yang relevan
dengan pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Peneliti menyimpulkan hasil atau temuan-temuan penelitian
dan pembahasan disesuiakan dengan sub-subfokus penelitian
(kesimpulan subfokus 1, kesimpulan subfokus 2, kesimpulan
subfokus… dst). Kesimpulan tersebut merupakan deskripsi
ringkas dari hasil atau temuan-temuan penelitian dan
pembahasan.

5.2 Rekomendasi
Peneliti mengemukakan rekomendasi yang ditujukan kepada
pihak-pihak terkait tentang perlunya penelitian/ evaluasi
lanjutan dari hasil penelitian (jika obyek yang diteliti tersebut
masih perlu untuk diteliti/dievaluasi lebih lanjut) dan
implementasi hasil penelitian untuk pemecahan masalah-
masalah praktis bagi institusi/lembaga/ organisasi yang
diteliti/dievaluasi atau pihak-pihak terkait (stakeholder) lainnya.

7.4. Tesis/Disertasi Evaluasi Penelitian Pengembangan Model


(Tesis/Disertasi Kombinasi)

7.4.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Pengembangan Model

Tesis/disertasi pengembangan model disusun dengan bagian-bagian


sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi Sampul Depan (Cover), Halaman Judul,
Lembar Pengesahan, Pernyataan Orisionalitas, Persetujuan
111

Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis, Kata


Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada), dan
Daftar Tabel (jika ada).

2. Bagian Inti
a. Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang, Fokus
Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan
Manfaat Penelitian (Manfaat secara Teoretis dan Manfaat
secara Praktis).
b. Bab II Kajian Teori, berisi: Konsep Pengembangan Model,
Konsep Model yang Dikembangkan, Kerangka Teoretik,
dan Rancangan Model.
c. Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Jadwal Penelitian), Karakteristik
Model yang Dikembangkan, Langkah-langkah
Pengembangan Model (Penelitian Pendahuluan,
Perencanaan Pengembangan Model, Validasi Evaluasi
dan Revisi Model serta Implementasi Model).

d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: Hasil


Pengembangan Model (terdiri dari Hasil Analisis,
Kebutuhan Data, Model Draft 1, Model Draft 2, …dst, dan
Model Final), Kelayakan Model (teoretik dan empiris),
Efektifitas Model (melalui uji coba), dan Pembahasan.
e. Bab V Kesimpulan, Implikasi dan Rekomendasi.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digunakan
dalam proposal penelitian) dan Lampiran (minimal: Instrumen,
Model Final, Buku Pedoman Penggunaan), dan Riwayat Hidup
Peneliti.
112

8.4.2 Sistematika Tesis/Disertasi Pengembangan Model


Tesis/disertasi pengembangan model disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISIONALITAS
PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus Penelitian
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Hasil Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
1.5.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Konsep Pengembangan Model
2.2 Konsep Model yang Dikembangkan
2.3 Kerangka Teoretik
2.4 Rancangan Model

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Karakteristik Model yang Dikembangkan
113

3.3 Langkah-langkah Pengembangan Model


3.3.1 Penelitian Pendahuluan
3.3.2 Perencanaan Pengembangan Model
3.3.3 Validasi, Evaluasi dan Revisi Model
3.3.4 Implementasi Model
BAB IV HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengembangan Model
4.1.1 Hasil Analisis Kebutuhan
4.1.2 Model Draft 1
4.1.3 Model Draft 2
4.1.4 Model Draft…dst.
4.1.5 Model Final
4.2 Pembahasan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
5.2 Implikasi
5.3 Saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN:
LAMPIRAN 1: SURAT IJIN PENELITIAN (dari institusi/ lembaga/
organisasi tempat penelitian)
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN
LAMPIRAN 3. BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN

RIWAYAT HIDUP PENELITI

7.4.3 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi Pengembangan Model

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peneliti mendeskripsikan tentang permasalahan berupa suatu
model yang dilaksanakan belum efektif untk mencapai tujuan.
114

Permasalahan ini menjadi alasan atau yang melatarbelakangi


penelitian dilakukan. Uraian dimulai dengan penjelasan tentang
model terlebih dahulu secara umum. Kemudian diuraikan
tentang model yang diteliti sesuai kenyataan yang ada/fakta
(Das Sein) dengan menuliskan data awal yang diperoleh oleh
peneliti melalui studi pendahuluan. Lalu peneliti menguraikan
kondisi program/kebijakan tersebut yang seharusnya/ideal (Das
Sollen) sesuai harapan/yang diinginkan peneliti. Permasalahan
akan tergambar jika terjadi penyimpangan/ kesenjangan (gap)
antara Das Sein dan Das Sollen atau adanya ketidaksesuaian
antara kondisi ideal yang dikehendaki tersebut dengan kondisi
riil yang ada di lapangan, setelah dibandingkan. Berdasarkan
hal ini, maka peneliti dapat menyatakan bahwa program/
kebijakan tersebut menarik dan perlu/urgen untuk diteliti/
dievaluasi. Selain itu, peneliti dapat mengemukakan
pertimbangan-pertimbangan lain yang mendukung bahwa
model tersebut menarik dan perlu/urgen untuk diteliti/dievaluasi.
Teknik menulis latar belakang dapat digambarkan dalam
“segitiga terbalik” seperti di bawah ini:
115

Kondisi/gambaran umum yang berkaitan dengan obyek yang


diteliti (dua atau satu tingkat di atas obyek yang diteliti)

Kondisi obyek (model) yang ada/fakta


(Das Sein)

Kondisi model yang seharusnya/idealnya


(Das Sollen)

Kesenjangan antara kondisi


fakta dan ideal: timbul masalah
(alasan model menarik dan perlu
Teori/pendapat untuk diteliti/dikembangkan)
pakar, regulasi atau
rancangan model Pertimbangan/alasan- Data awal obyek
alasan lain perlunya (diperoleh melalui
obyek (model) studi pendahuluan)
tersebut
diteliti/di-
kembang-
kan

Gambar 7.13 Teknik Menulis Latar Belakang Penelitian


Pengembangan Model

1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian


Peneliti menetapkan fokus penelitian yang pada dasarnya yaitu
obyek utama berupa model yang diteliti dan yang akan
dikembangkan. Fokus penelitian inilah yang kemudian menjadi
permasalahan utama yang diteliti. Setelah fokus penelitian
ditetapkan, selanjutnya peneliti menetapkan sudut tinjauan dari
fokus tersebut yang merupakan sub-subfokus penelitian. Fokus
dan sub-subfokus penelitian dituliskan dalam bentuk
pernyataan, bukan kalimat pertanyaan.
Contoh:
Fokus penelitian ini adalah “Model penanggulangan
bencana pada fase tanggap darurat menggunakan model
sistem dinamik”. Lebih spesifik, penelitian dilakukan terhadap
116

permasalahan-permasalahan yang menjadi sub-subfokus


sebagai berikut:
1. Kesiapan tenaga penolong.
2. Kesiapan logistik yang dibutuhkan.
3. Kesiapan sarana dan prasarana.
4. Rancangan model menggunakan sistem dinamik.

1.3 Rumusan Masalah


Peneliti merumuskan masalah utama berdasarkan fokus
penelitian yang telah ditetapkan sebagai pertanyaan
utama/payung penelitian. Masalah utama penelitian inilah yang
kemudian dapat dijadikan judul penelitian. Selanjutnya peneliti
merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang lebih
spesifik sesuai dengan sub-subfokus penelitian. Rumusan
masalah dituliskan dalam kalimat pertanyaan.
Contoh:
Berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan di
atas, maka dapat dirumukan masalah penelitian yaitu
“Bagaimana model penanggulangan bencana pada pase
tanggap darurat menggunakan model sistem dinamik?”.
Selanjutnya lebih spesifik, permasalahan tersebut dirumuskan
dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kesiapan tenaga penolong?
2. Bagaimana kesiapan logistik yang dibutuhkan?
3. Bagaimana kesiapan sarana dan prasarana?
4. Bagaimana rancangan model menggunakan sistem
dinamik?

1.4 Tujuan Penelitian


Peneliti menjelaskan tujuan penelitian yaitu untuk
“mengembangkan” permasalahan yang telah dirumuskan,
117

terutama masalah-masalah yang lebih spesifik. Tujuan


penelitian dituliskan dalam bentuk/kalimat pernyataan.
Contoh:
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka secara
umum tujuan penelitian ini yaitu untuk “Mengembangkan model
penanggulangan bencana pada fase tanggap darurat
menggunakan model sistem dinamik”. Lebih spesifik, tujuan
penelitian ini yaitu untuk:
1. Menganalisis kesiapan tenaga penolong.
2. Menganalisis kesiapan logistik yang dibutuhkan.
3. Menganalisis kesiapan sarana dan prasarana.
4. Mengembangkan rancangan model menggunakan
sistem dinamik.

1.5 Manfaat Penelitian


Peneliti menjelaskan manfaat yang diharapkan dari hasil
penelitian yang meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis.
Manfaat teoretis yaitu manfaat terhadap pengembangan ilmu
(ilmu interdisipliner pertahanan dan khususnya ilmu sesuai
program studinya masing-masing), penelitian, dan kajian-kajian
selanjutnya. Sedangkan manfaat praktis adalah manfaat hasil
penelitian untuk membantu dalam proses perencanaan secara
sistem. .

BAB II KAJIAN TEORETIK

2.1 Konsep Pengembangan Model


Peneliti mendeskripsikan konseptual teori dari berbagai
ahli/pakar yang diperoleh dari berbagai referensi tentang
pengembangan model. Peneliti tidak hanya menuliskan
berbagai konsep dari para ahli/pakar, namun dituntut untuk
menganalisis kekuatan dan kelemahan masing-masing teori.
118

Peneliti juga menjelaskan relevansi model yang


dipilih/dikembangkan dengan konsep model yang akan
dikembangkan. Kemudian, peneliti menguraikan langkah-
langkah model yang akan dikembangkan.

2.2 Konsep Model yang Dikembangkan


Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep yang mendasari
pengembangan model. Hal-hal yang dideskripsikan sesuai
dengan yang dikembangkan berlandaskan paradigma/teori
tertentu, misalnya teori dynamic system model. Setelah
mendeskripsikan dan menganalisis beberapa konsep
selanutnya dibuat sintesis atau konsep peneliti tentang model
yang akan dikembangkan.

2.3 Kerangka Teoretik


Peneliti menjelaskan kerangka teoretik yang diawali dengan
mendeskripsikan beberapa model yang ada dengan
menyampaikan kelebihan, kelemahan dan perbedaaan dengan
model yang dikembangkan oleh peneliti. Kemudian peneliti
menganalisis tentang keefektifan model yang akan
dikembangkan samapai akhirnya peneliti menentukan pilihan
model yang akan dikembangkan atas dasar teori. Jika model
yang yang digunakan diadaptasi dari model yang sudah ada,
maka perlu dielaskan alasan memilih model tersebut untuk
diadaptasi/dikembangkan komponen-komponen yang
disesuaikan dan kaitan antar komponen yang terlibat dalam
pengembangan.

2.4 Rancangan Model


Peneliti menyaikan rancangan model atau desain model yang
dikehendaki dalam bentuk gambar bagan (flowchart) disertai
penjelasan alur yang ada pada bagan tersebut.
119

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Peneliti menjelaskan tempat atau lokus penelitian dilakukan.
Peneliti juga menjelaskan waktu lamanya penelitian dilakukan
berikut jadwal penelitiannya (untuk proposal penelitian: rencana
jadwal penelitian).
Contoh:
Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan
Oktober sampai dengan Desember 2017 dengan jadwal
penelitian sebagai berikut:
Tabel 7.6 Contoh Jadwal Penelitian (Pengembangan Model)
Tahun 2017
No. Kegiatan Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Draft Proposal
Penelitian
2 Proses Pembimbingan
3 Seminar Proposal
Penelitian
4 Perbaikan Proposal
Penelitian
5 Pengumpulan Data
6 Analisis Data
7 Penyusunan Laporan
Penelitian (Tesis/Disertasi)
8 Ujian Tesis/Disertasi
9 Perbaikan Tesis/Disertasi
10 Penyerahan Tesis/Disertasi

3.2 Karakteristik Model yang Dikembangkan


Peneliti mendeskripsikan karakteristik sasaran penelitian yang
digunakan sebagai okyek dalam pengembangan model.

3.3 Langkah-langkah Pengembangan Model


Pengembangan model dirancang/direncanakan dan dibuat
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
120

1. Peneliti Pendahuluan
Peneliti menjelaskan tentang hasil penelitian pendahuluan
berupa analisis kebutuhan (need assesment). Peneliti
menjelaskan juga bahwa model yang dihasilkan benar-
benar model sesuai dengan kebutuhan (based on need),
sehingga penjelasan menggambarkan kebutuhan model
tersebut sebagai jawaban atas kesenjangan (gap) antara
keadaan yang seharusnya (ideal) dengan kenyataan yang
ada. D alam bagian ini peneliti juga menjelaskan metode
penelitian yang digunakan pada studi pendahuluan.
Peneliti juga menjelaskan instrument yang digunakan
serta validasi instrument tersebut.

2. Perencanaan Pengembangan Model


Peneliti memaparkan rancangan model yang
dikembangkan berupa sintaks model. Dalam perencanaan
model ini peneliti menentukan kriteria kualitas model yang
mencangkup kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan
model. Peneliti juga menjelaskan teknik yang digunakan
untuk mengukur kualitas model tersebut. Bila
mengunakan expert judgment, maka harus dijelaskan
sejauhmana keterlibatannya dalam pengembangan model
tersebut. Pada tahap ini sudah dihasilkan rancangan
model yang siap untuk divalidasi

3. Validasi, Evaluasi dan Revisi Model


Peneliti menjelaskan proses dan hasil validasi sampai
dengan revisi model sebagai berikut:
a. Proses dan hasil validasi konsep melalui telaah
pakar dan/atau panel.
b. Prosedur dan hasil uji coba model, termasuk
menjelaskan sasaran uji coba model.
121

c. Prosedur dan hasil evaluasi berdasarkan data uji


coba dengan menjelaskan teknik dan kriteria
evaluasi yang digunakan.
d. Bagian-bagian atau komponen model yang harus
direvisi.
e. Produk model yang telah direvisi.

Selanjutnya pada bagian ini, peneliti juga harus


menjelaskan tentang telaah pakar, uji coba kepada
kelompok kecil, dan uji coba kepada kelompok besar.

a. Telaah Pakar (Expert Judgement)


Penelitian menjelaskan prosedur dan hasil telaah
pakar yang dilakukan oleh para pakar yaitu untuk
mencermati model yang telah dihasilkan, kemudian
mereka diminta untuk memberikan masukan tentang
model tersebut. Berdasarkan masukan dari para
pakar, model tersebut direvisi. Para pakar yang sejak
awal sudah terlibat itulah yang diminta untuk
mencermati program/model.

b. Uji coba kepada kelompok kecil (Small Group


Try-out)
Peneliti menyajikan prosedur dan hasil uji coba pada
kelompok kecil, misalnya kumpulkan sekitar 10
hingga 15 responden (yang dianggap memiliki
karakteristik yang sama dengan tim penolong
bencana yang akan menjadi target sasaran program
atau main audience) untuk mengamati tayangan
program, kemudian mereka diminta memberikan
komentar/ masukan tentang program yang
dikembangkan. Berdasarkan masukan-masukan dari
small group ini program direvisi. Sebagai contoh jika
122

yang menjadi sasaran utamanya kesiapan tenaga


penolong, maka uji program juga diberikan kepada
tenaga penolong.

c. Uji coba kepada kelompok besar (Field


Try-out)
Peneliti menjelaskan prosedur dan hasil uji coba
lapangan. Isi penjelasan adalah uji coba dilakukan
kepada sejumlah responden yang banyak dengan
subjek yang lebih heterogen. Kalau uji coba kepada
para pakar dan kelompok kecil bisa dilakukan oleh
pihak internalo yang telibat dalam kegiatan peneliti
pengembangan, maka uji coba lapangan sebaiknya
dilakukan oleh pihak luar. Hal ini dimaksudkan untuk
menjaga objektivitas dari kesimpulan yang
dihasilkan. Masukan dari hasil uji coba lapangan
inilah yang menjadi dasar terakhir bagi perbaikan
dan penyempurnaan produk. Setelah diperbaiki
sesuai masukan dari lapangan, maka produk
dianggap final dan siap untuk diimplementasikan.

4. Implementasi Model
Peneliti menjelaskan cara mengimplementasikan model
yang dianggap final (final product). Untuk mengetahui
keberhasilan implementasi model, maka perlu dilakukan
evaluasi. Pada bagian ini peneliti harus menjelaskan
metode dan instrumen yang digunakan utuk menguji
kelayakan dan keefektifan model dengan menyertakan
teknik pengujian validasi instrumen serta dimungkinkan
melakukan pengujian hipotesis, maka uji statistik yang
digunakan untuk menguji model tersebut dijelaskan pada
bagian ini.
123

BAB IV HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengembangan Model


Peneliti menjelaskan secara mendalam, analisis tentang proses
model yang telah dikembangkan secara naratif. Hasil penelitian
dideskripsikan dalam subjudul yang memuat hal-hal yang
tercantum pada tujuan penelitian, untuk menggambarkan
bahwa hasil penelitian dapat menguji eferktivitas model.
Penyajian hasil penelitian dan pembahasan diawali dengan
pemberian gambaran lokasi penelitian dan karakteristik
responden. Dilanjutkan dengan model yang dihasilkan dan hal-
hal yang sesuai untuk menjawab pertanyan penelitian. Peneliti
menyajikan hasil penelitian pengembangan dengan
menjelaskan proses pengembangan dari draft pertama sampai
model final.

4.2 Kelayakan Model


Peneliti menyajikan proses dan hasil uji kelayakan model yang
dikembangkan baik uji teoritik maupun empiris. Penyajian hasil
diawali dengan mendeskripsikan metode yang digunakan
dalam uji kelayakan teoretik dengan menjelaskan pakar yang
terlibat dan proses pengujiannya, sedangkan untuk uji empiris
peneliti menjelaskan objek yang digunakan untuk uji coba
model. Pada akhir penjelasan, peneliti menyajikan hasil
pengujian yang menyatakan model yang dikembangkan layak.

4.3 Efektifitas Model


Peneliti menjelaskan proses dan hasil evaluasi keefktifan model
berdasarkan data pada saat implementasi model dengan
mengunakan kriteria evaluasi. Pada bagian ini dimungkinkan
adanya uji hipotesis, terutama jika kriteria yang digunakan
adalah norma dengan mengunakan desain eksperimen, maka
124

hasil pengujian persyaratan analisis statistik dan hasil


pengujian hipotesis untuk menguji efektifitas model dijelaskan
pada bagian ini.

4.4 Pembahasan
Peneliti membahas mengenai faktor pendukung dan
penghambat, baik dalam pengembangan model maupun dalam
implementasi dam diseminasi model. Kekuatan dan kelemahan
model yang dihasilkan, dibahas dan disajikan secara rinci pada
bagian ini.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Peneliti menyimpulkan hasil penelitian tentang model yang
dihasilkan serta kelayakan dan keefektifan penggunaan model
tersebut.

5.2 Implikasi
Peneliti menjelaskan implikasi yang merupakan konsekuensi
logis penggunaan model yang dihasilkan bagi peningkatan
mutu suatu kegiatan yang relevan dengan model tersebut.

5.3 Saran
Peneliti mengemukakan saran dalam pengembangan model
lebih lanjut dan menyarankan untuk penggunaan model yang
berhasil dikembangkan kepada pihak-pihak terkait (stakeholder)
guna mencapai tujuan.
BAB VIII
TATA CARA PENULISAN TESIS/DISERTASI

8.1 Bahan dan Ukuran Kertas


Ketentuan bahan dan ukuran kertas yang digunakan untuk penulisan
proposal penelitian dan tesis/disertasi sebagai berikut:

1. Kertas yang digunakan adalah HVS ukuran A4 (21 cm x 29,7


cm) dan berat 80 gram. Pada setiap bab dibatasi kertas
pembatas berwarna merah muda berlogo Universitas
Pertahanan warna hitam.

2. Sampul Depan (Cover) dan Belakang. Untuk proposal


penelitian: sampul depan menggunakan sampul plastik bening
dan sampul belakang menggunakan kertas sampul berwarna
merah. Untuk tesis/disertasi: sampul depan dan belakang
(berbentuk hard cover) dibuat dari kertas linen berwarna
merah, diperkuat dengan karton dan dilapisi plastik.

8.2 Pengetikan
Ketentuan dan aturan pengetikan yang harus dipedomani dalam
penulisan proposal penelitian dan tesis/disertasi sebagai berikut:
1. Jenis huruf Arial, ukuran huruf 12 dengan jarak 1,5 spasi.

2. Pengetikan dilakukan pada kertas satu muka, tidak bolak-


balik.

3. Batas pengetikan (margin): 4 cm dari batas atas, 4 cm dari


batas kiri, 3 cm dari batas kanan, dan 3 cm dari batas bawah.

4. Pengetikan dilakukan dengan rata kanan dan kiri


(justifyalignment).

5. Pengetikan judul/nama bab ditulis dengan huruf kapital dicetak


tebal dengan ukuran huruf 12 (menggunakan angka Romawi

125
126

setelah kata bab: BAB I, II, III…dst), yang diatur simetris


trapesium terbalik.

6. Pengetikan nomor dan huruf pada subbab derajat pertama,


kedua dan ketiga (empat nomor), diketik mulai dari batas tepi
kiri pada setiap tingkatannya. Setiap kata dimulai dengan
huruf kapital (kecuali kata penghubung dan kata depan),
dicetak tebal, tanpa garis bawah dan tidak diakhiri tanda titik.

7. Pengetikan huruf atau nomor pada subbab derajat lanjutan di


bawah subbab derajat ketiga: a, b, c,...dst dan 1), 2), 3), ...dst,
diketik mulai dari batas tepi kiri pada setiap tingkatannya.
Setiap kata dimulai dengan huruf kapital (kecuali kata
penghubung dan kata depan), tidak dicetak tebal, tanpa garis
bawah dan tidak diakhiri tanda titik.

8. Kalimat pertama dalam subbab masing-masing derajat dimulai


dengan alinea baru, diketik pada ketukan ketujuh atau satu
“tab”pada komputer mulai dari batas tepi kiri sesuai dengan
tingkatannya. Selanjutnya setiap alenia baru, diketik pada
ketukan ketujuh atau satu “tab” pada komputer mulai dari
batas tepi kiri.

9. Pengetikan kata “LAMPIRAN...” dan judul lampiran ditulis


dengan huruf kapital dicetak tebal dengan ukuran huruf 12
(menggunakan angka Arab: LAMPIRAN 1, 2, 3, …dst), yang
diatur simetris trapesium terbalik.

10. Penggunaan kata-kata atau istilah-istilah asing dicetak miring


(Italic).

11. Pengetikan dan pencantuman logo Universitas Pertahanan


pada hard cover tesis/disertasi dicetak menggunakan tinta
warna emas.
127

8.3 Penomoran

Ketentuan dan aturan penomoran yang harus dipedomani dalam


penulisan proposal penelitian dan tesis/disertasi sebagai berikut:
1. Halaman judul sampai dengan halaman daftar isi diberi nomor
angka Romawi kecil: i, ii, iii, ...dst yang diketik pada bagian
tengah bawah berjarak 1,5 cm dari batas bawah kertas.

2. Setiap halaman di bagian isi mulai dari Bab I sampai dengan


bagian akhir (lampiran-lampiran) diberi nomor angka Arab: 1,
2, 3, ...dst. Penomoran halaman diketik pada sudut kanan
atas dengan jarak 2 cm dari batas atas kertas dan 3 cm dari
batas kanan kertas. Kecuali apabila pada halaman itu dimulai
bab baru, nomor halaman ditempatkan di bagian tengah
bawah berjarak 1,5 cm dari batas bawah kertas.

3. Nomor urut untuk bab, subbab derajat pertama, kedua, ketiga


dan derajat lanjutan di bawahnya ditulis secara berturut-turut
sebagai berikut:

a. Nomor bab menggunakan angka Romawi besar: I, II,


III,…dst. Huruf dan nomor ditulis dengan huruf kapital
dan dicetak tebal (bold).

b. Nomor Subbab derajat pertama, kedua dan ketiga


menggunakan angka Arab diberi anda titik di antara
angka-angka:

1.1 ... artinya subbab derajat pertama

1.1.1 ... artinya subbab derajat kedua, butir pertama

1.1.2 ... artinya subbab derajat kedua, butir kedua

1.1.2.1 .... artinya subbab derajat ketiga, butir pertama

1.1.2.2 .... artinya subbab derajat ketiga, butir kedua


128

c. Jika ada subbab derajat lanjutan di bawah subbab


derajat ketiga dan seterusnya, secara berturut-turut
ditulis dengan huruf Latin/Alfabetis kecil: a, b, c, ...dst,
angka Arab diberi tanda kurung tutup: 1), 2), 3),…dst.
Unsur di bawahnya lagi menggunakan huruf
Latin/Alfabetis kecil diberi tanda kurung tutup: a), b),
c),…dst.

Penomoran untuk bab, subbab derajat pertama, kedua, ketiga


dan derajat lanjutan di bawahnya, dapat dituliskan sebagai
berikut:

BAB ….. (I, II, III, IV dan V)

1.1 ... (Subbab derajat pertama)

1.1.1 ... (Subbab derajat kedua, butir pertama)

1.1.1.1 ... (Subbab derajat ketiga, butir pertama)

a. … (Subbab lanjutan di bawah derajat ketiga, huruf)

1) … (Subbab lanjutan di bawah derajat ketiga, angka


kurung tutup)

a) … (Subbab lanjutan di bawah derajat ketiga angka


kurung tutup, huruf kurung tutup)

4. Jika ada rincian yang merupakan bagian dari uraian yang


terdapat pada subbab derajat pertama dan kedua,
menggunakan angka Arab: 1, 2, 3, dst, diketik pada ketukan
ketujuh atau satu “tab” di komputer dari batas tepi kiri.
Contoh:
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan sub-sub fokus penelitian di atas, maka
permasalahan penelitian dapat dirumuskan dalam pertanyaan
penelitian sebagai beikut:
129

1. Bagaimana sistem pengelolaan daerah perbatasan


saat ini?
2. Upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan
pemerintah daerah Kalimantan Barat dalam
mengelola daerah perbatasan?
3. Bagaimana dampak pengelolaan daerah
perbatasan terhadap rasa nasionalisme masyarakat
Kalimantan Barat?
4. ...dst

5. Jika ada rincian yang merupakan bagian dari uraian yang


terdapat pada subbab derajat ketiga, menggunakan angka
huruf Latin kecil: a, b, c,…dst. Diketik pada ketukan ketujuh
atau satu “tab” di komputer dari batas tepi kiri.
Contoh:
2.1.2.1 Pilar Poros Maritim
Terdapat lima pilar kebijakan maritim yang menjadi
landasan Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia yaitu:
a. Budaya maritim.
b. Sumber daya maritim.
c. Infrastruktur dan konektivitas maritim.
d. Diplomasi maritim.
e. Pertahanan maritim

6. Jika ada rincian yang merupakan bagian dari uraian yang


terdapat pada subbab derajat lanjutan di bawah derajat ketiga,
huruf, menggunakan angka diberi tanda kurung tutup: 1), 2),
3),…dst. Diketik pada ketukan ketujuh atau satu “tab” di
komputer dari batas tepi kiri.
130

Contoh:
a. ASEAN
ASEAN didirikan pada saat Deklarasi Bangkok yang
diselenggarakan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.
Tokoh pendiri ASEAN adalah:
1) Adam Malik (Indonesia)
2) Tun Abdul Razak (Malaysia)
3) Thanat Koman (Thailand)
4) Narciso Ramos (Filipina)
5) S. Rajaratnam (Singapura)

7. Jika ada rincian yang merupakan bagian dari uraian yang


terdapat pada subbab derajat lanjutan di bawah derajat ketiga,
angka kurung tutup, menggunakan huruf diberi tanda kurung
tutup: a), b), c),…dst. Diketik pada ketukan ketujuh atau satu
“tab” di komputer dari batas tepi kiri.
Contoh:
1) Nilai-nilai Bela Negara
Warga negara yang memiliki kesadaran bela negara
adalah mereka yang bersikap dan bertindak senantiasa
berorientasi pada nilai-nilai bela negara. Nilai-nilai bela negara
yang dikembangkan adalah:
a) Cinta tanah air.
b) Sadar berbangsa dan bernegara.
c) Yakin Pancasila sebagai ideology bangsa.
d) Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
e) Memiliki kemampuan awal bela negara.

8. Jika ada rincian yang merupakan bagian dari uraian yang


terdapat pada subbab derajat lanjutan di bawah derajat ketiga,
huruf kurung tutup, menggunakan angka diapit tanda kurung:
(1), (2), (3), …dst. Diketik pada ketukan ketujuh atau satu
131

“tab” di komputer dari batas tepi kiri.


Contoh:
a) Nilai Cinta Tanah Air
Mencintai tanah air tercermin dalam sikap dan perbuatan
antara lain:
(a) Menggunakan produk dalam negeri.
(b) Rajin belajar bagi kepentingan bangsa dan negara.
(c) Mencintai dan menjaga lingkungan hidup.
(d) …dst.

9. Penomoran tabel dan gambar menggunakan dua angka Arab


diberi tanda titik di antara kedua angka tersebut:
Tabel 1.1 ... artinya tabel pertama pada Bab I
Tabel 2.1 ... artinya tabel pertama pada Bab II
Gambar 1.1 ... artinya gambar pertama pada Bab I
Gambar 2.1 ... artinya gambar pertama pada Bab II

10. Penomoran lampiran-lampiran menggunakan angka Arab: 1,


2, 3, ...dst.

8.4 Gaya Penulisan dan Penggunaan Bahasa


Penulisan memakai gaya esai. Bahasa yang digunakan adalah
Bahasa Indonesia baku. Kalimat ditulis dalam bentuk kalimat aktif dan
kata pengganti orang pertama seperti saya diganti dengan “peneliti”
bukan “penulis”.
Setiap paragraf mengandung satu pokok pikiran/ide pokok yang
dimulai dengan kalimat utama, dilanjutkan dengan kalimat-kalimat
pendukung/penjelas. Kalimat utama dituliskan tidak selalu harus berada
di awal paragraf sesuai dengan gaya penulisan dari peneliti, namun guna
lebih memudahkan pemahaman pembaca, kebanyakan kalimat utama
dituliskan pada awal paragraf. Sebuah kalimat utama harus memenuhi
tiga persyaratan. Pertama, kalimat harus berbentuk kalimat lengkap,
minimal terdapat unsur subjek, predikat, dan objek (ide pengendali).
132

Kedua, cakupan ide pengendali harus terbatas (limited), dalam arti tidak
lebih dari satu ide karena sebuah alinea hanya dapat membahas sebuah
ide secara tuntas. Ketiga, objek/ide harus spesifik, dalam arti harus
relevan dan secara langsung berhubungan dengan topik.
Kalimat-kalimat pendukung/penjelas berfungsi menjelaskan lebih
lanjut dan lebih detail dari kalimat utama yang masih bersifat dan
berpengertian umum. Kalimat-kalimat pendukung/penjelas dapat berupa
deskripsi, argumentasi atau narasi.
Pada bagian akhir berbagai alinea penulis juga bisa menambahkan
kalimat kesimpulan jika dianggap perlu, yakni kalimat yang merangkum
penjelasan pada kalimat-kalimat sebelumnya atau menarik kesimpulan
berdasarkan informasi tersebut. Secara umum, dapat dikatakan bahwa
kalimat kesimpulan merupakan penegasan ide pokok yang dinyatakan
dalam kalimat topik.
Selain itu, penggunaan kalimat utama, pendukung dan kesimpulan
harus tepat. Sebuah alinea juga harus memenuhi unsur koherensi
(coherence) dan kohesi. Koherensi adalah kesatuan isi atau kepaduan
maksud yang tercipta dari kalimat-kalimat yang dituliskan dalam paragraf
tersebut. Kohesi mengandung arti hubungan yang erat; perpaduan yang
kokoh dan kohesif berarti padu. Kohesi alinea tercipta bila seluruh
kalimat yang membangunnya dipadu dengan erat dan kokoh dengan
menggunakan konjungsi, pronominal, repetisi, sinonim, hiponim,
paralelisme, dan elipsasi dengan tepat.

8.5 Kutipan
Kutipan dilakukan dengan menggunakan catatan badan (bodynote)
mengacu format APA (American Psychological Association). Hal-hal
yang dikutip dapat berupa pendapat, informasi, konsep atau teori dari
buku, jurnal, internet dan berbagai sumber/referensi lainnya. Pendapat,
informasi, konsep atau teori tersebut dikutipdengan menggunakan teknik
kutipan langsung maupun tidak langsung.
133

8.5.1 Kutipan Langsung


Kutipan langsung adalah model kutipan yang dilakukan secara
sempurna tanpa mengurangi atau menambah kalimat atau isi dari yang
dikutip. Dengan demikian, bentuk kutipan langsung sama persis dengan
sumber aslinya, tanpa mengubah redaksinya. Kutipan langsung dapat
dibedakan menjadi kutipan langsung pendekdan kutipan langsung
panjang.

8.5.1.1 Kutipan Langsung Pendek


Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang kurang dari 4
(empat) baris. Dituliskan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Kutipan dimasukkan langsung dalam tubuh teks dan diapit


dengan tanda kutip.

b. Menyebutkan nama ahli yang pendapatnya dikutip, tahun dan


halaman teks. Nama ahli, tahun dan halaman teks tersebut
dapat dituliskan sebelum kutipan/di awal kalimat atau setelah
kutipan/di akhir kalimat.

c. Jika nama ahli disebutkan sebelum kutipan, maka nama ahli


diketik terlebih dahulu, lalu ketik tahun dan halaman teks yang
diapit tanda kurung. Antara tahun dan halaman teks diberi
tanda titik dua.
Contoh:

Menurut Preskill dan Jones (2009:3) “Evaluation is all


about asking and answering questions that matter about
programs, processes, products, policies and initiatives”. Maksud
dari evaluasi adalah semua tentang bertanya dan menjawab
pertanyaan yang penting tentang program, proses, produk,
kebijakan dan inisiatif.

d. Jika nama ahli disebutkan setelah kutipan, maka nama ahli


diketik setelah tanda kutip. Nama ahli, tahun dan halaman
134

teks diapit tanda kurung. Antara nama ahli dan tahun diberi
tanda koma dan antara tahun dan halaman teks diberi tanda
titik dua.
Contoh:
“Evaluation is all about asking and answering questions
that matter about programs, processes, products, policies and
initiatives” (Preskill dan Jones, 2009:3). Maksud dari evaluasi
adalah semua tentang bertanya dan menjawab pertanyaan
yang penting tentang program, proses, produk, kebijakan dan
inisiatif.

e. Jika ahli yang dikutip pendapatnya lebih dari tiga orang,


disebutkan nama ahli yang pertama selanjutnya ditulis et al.
Contoh
Stufflebeam et al (2007:197), mendefinisikan evaluasi
yaitu “The process of delineating, obtaining, and providing
useful information for judging decision alternatives”. Evaluasi
merupakan proses menggambarkan, memperoleh dan
menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu
alternatif keputusan.

f. Jika ada bagian yang dihilangkan dari kutipan, menggunakan


tanda tiga titik (…)
Contoh:
Menurut Ibnu (2002:19) “bahan rujukan yang dimasukkan
dalam daftar rujukan hanya yang benar-benar dirujuk dalam
artikel…”.

g. Apabila mengutip langsung dari undang-undang atau


peraturan-peraturan, maka yang ditulis adalah Pasal dan ayat
(jika ada) terlebih dahulu.
135

Contoh:
Dalam Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 34
Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia disebutkan
“Kewenangan dan Tanggung jawab pengerahan kekuatan TNI
berada pada Presiden”.

Dalam Pasal 20 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor


Tahun 200 tentang Penataan Wilayah Pertahanan Negara
disebutkan “Wilayah Pertahanan dimanfaaatkan |TNI dalam
rangka memperkuat kemampuan pertahanan dan menjaga
kedaulatan negara”.

h. Apabila mengutip langsung tulisan yang bersumber dari


internet/online yang tidak memiliki halaman, maka yang ditulis
adalah paragrafnya (para …).
Contoh:
“Pelibatan TNI dalam mengatasi terorisme itu dilakukan
jika ancaman terorisme mengancam kedaulatan dan keutuhan
teritorial negara” (Kompas.com, 09/06/2017, 22:09 WIB,
para 6, diakses pada 21 Juli 2017).
“Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah
penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi”
(https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi, para 4, diakses pada 25
Juli 2017).

8.5.1.2 Kutipan Langsung Panjang


Kutipan langsung panjang adalah kutipan sebanyak 4 (empat)
baris atau lebih. Dituliskan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kutipan terpisah dengan tubuh teks dan tidak diapit dengan
tanda kutip.
b. Bentuk kutipan diketik satu spasi dan menjorok ke kanan
sebanyak 7 ketukan atau satu “tab”.
136

c. Menyebutkan nama ahli, tahun dan halaman teks. Nama ahli,


tahun dan halaman teks tersebut dapat dituliskan sebelum
kutipan atau setelah kutipan.
d. Jika nama ahli disebutkan sebelum kutipan, maka nama ahli
diketik terlebih dahulu, lalu ketik tahun dan halaman teks yang
diapit tanda kurung. Antara tahun dan halaman teks diberi
tanda titik dua.
Contoh:
Tujuan dan lingkup suatu evaluasi program menurut
Weiss (2004:4-5) sebagai berikut:
To measure the effects of a program against the goals it
set out to accomplish as a means of contributing to
subsequent decision making about the program and
improving future programming. The effect emphasizes the
outcomes of the program, rather than its efficiency,
honesty, moral, or adherence to rule or standars. The
comparison of effects with goals stresses the use of
explicit criteria for judging how well the program is doing.

e. Jika nama ahli disebutkan setelah kutipan, maka nama ahli


diketik setelah tanda kutip. Nama ahli, tahun dan halaman teks
diapit tanda kurung. Antara nama ahli dan tahun diberi tanda
koma dan antara tahun dan halaman teks diberi tanda titik dua.
Contoh:
Tujuan dan lingkup suatu evaluasi program sebagai
berikut:
To measure the effects of a program against the goals it
set out to accomplish as a means of contributing to
subsequent decision making about the program and
improving future programming. The effect emphasizes the
outcomes of the program, rather than its efficiency,
honesty, moral, or adherence to rule or standars. The
comparison of effects with goals stresses the use of
explicit criteria for judging how well the program is doing
(Weiss, 2004:4-5).
137

f. Jika ahli yang dikutip pendapatnya lebih dari tiga orang,


disebutkan nama ahli yang pertama selanjutnya ditulis
et al.
Contoh
Susilo, et al (2016:25) berpendapat tentang mutu
pendidikan sebagai berikut:
Pendidikan bermutu merupakan pilar utama untuk
membangun bangsa yang kuat, bermartabat dan
maju. Pendidikan bermutu, tidak diukur dari
seberapa besar jumlah lulusan yang mampu
dihasilkan oleh institusi-institusi yang ada dalam
sebuah bangsa, melainkan dinilai dari seberapa
besar pendidikan mampu memberikan konstribusi
terhadap kemajuan suatu bangsa dan negara di
berbagai bidang.

g. Jika ada bagian yang dihilangkan dari kutipan,


menggunakan tanda tiga titik (…)
Contoh:
Hal ini sesuai dengan pendapat Wibowo (2016:13)
terkait dengan keberhasilan organisasi adalah sebagai
berikut:
Untuk mencapai keberhasilan, diperlukan landasan
yang kuat berupa kompetensi kepemimpinan,
kompetensi pekerja, dan budaya organisasi yang
mampu memperkuat dan memaksimumkan
kompetensi. Kompetensi merupakan suatu
kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan
suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
ketrampilan dan pengetahuan serta didukung oleh
sikap... .

h. Apabila mengutip langsung dari undang-undang atau


peraturan-peraturan, maka yang ditulis adalah nama
undang-undang atau peraturan-peraturan, tahun,
tentang/perihal yang diundangkan, pasal dan ayat (jika
ada).
138

Contoh:
Dalam Pasal 3 ayat (1) dan (2) Undang-Undang RI
Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
disebutkan:
(1) Pertahanan negara disusun berdasarkan prinsip
demokrasi, hak asasi manusia, kesejahteraan
umum, lingkungan hidup, ketentuanhukum
nasional, hukum internasional dan kebiasaan
internasional, serta prinsip hidup berdampingan
secara damai.
(2) Pertahanan negara disusun dengan
memperhatikan kondisi geografis Indonesia
sebagai negara kepulauan.

i. Apabila mengutip langsung tulisan yang bersumber dari


internet/online yang tidak memiliki halaman, maka yang
ditulis adalah paragrafnya (para…).
Contoh:
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan
Munaf menyampaikan tentang kontribusi industri kreatif
Indonesia terhadap PDB. Menurutnya:
Industri kreatif Korea mampu menyumbang $6,6
miliar ke dalam produk domestik bruto (PDB)
negaranya. Angka itu jauh lebih besar dari industri
makanan, minuman, tekstil, bahkan tembakau.
Sementara di Indonesia, dari segi porsi kontribusi
terhadap PDB juga terjadi kenaikan. Tahun 2014,
ekonomi kreatif hanya berkontribusi 7,1 persen
dari total PDB. Tahun 2015, naik tipis menjadi 7,34
persen (Detik.com, 17/7/2017, para 3).

j. Apabila mengutip langsung dari surat kabar atau majalah,


maka yang ditulis adalah nama surat kabar atau majalah
dan tanggal, bulan dan tahun terbit dan nama
penulis/pejabat yang teksnya dikutip.
Contoh:
Dalam Surat Kabar Kompas, 9 Juli 2017 Menhan
memberikan pernyataan sebagai berikut:
139

Di dalam mengatasi radikalisme dan ISIS, Indonesia


menggunakan strategi pemantapan 'mindset' bagi
seluruh masyarakat, dengan kembali kepada jati diri
bangsa, yakni nilai-nilai budaya dan kultur yang
tertanam sejak dulu. Untuk itu, kegiatan bela negara
penting dicanangkan karena berpeluang
memperkuat jiwa dan identitas bangsa, sehingga
ampuh menangkal segala bentuk ancaman yang
dapat membahayakan keutuhan dan integritas
negara.

k. Apabila mengutip langsung dari catatan hasil wawancara,


maka yang ditulis adalah jabatan atau nama
informan/nara sumber yang diwawancarai.
Contoh:
Menristekdikti menjelaskan tentang peningkatan
relevansi pendidikan tinggi untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi sebagai berikut:
Peningkatan relevansi pendidikan tinggi untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan
melalui beberapa cara. Pertama, dalam bidang
pendidikan, perguruan tinggi harus mampu
menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan dunia kerja dan industri. Untuk lebih
meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan
kebutuhan dunia kerja dan industri, ke depan jumlah
perguruan tinggi vokasi harus ditingkatkan dan
keterlibatan industri harus diintensifkan. Lulusan
perguruan tinggi vokasi harus memiliki sertifikat
kompetensi disamping ijazah.

8.5.2 Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung adalah model kutipan yang dilakukan dengan
cara menuliskan kembali teks atau informasi yang dikutip dengan kata-
kata peneliti sendiri. Dengan demikian, bentuk kutipan tidak langsung
tidak sama persis dengan sumber aslinya, redaksi telah dirubah. Kutipan
tidak langsung dapat dibuat pendek (kurang dari empat baris) atau
panjang (empat baris atau lebih) dengan ketentuan sebagai berikut:
140

1. Kutipan dimasukkan langsung dalam tubuh teks dan tidak diapit


dengan tanda kutip.
2. Menyebutkan nama ahli dan tahun terbit (tidak ada halaman
teks) yang dituliskan sebelum kutipan atau setelah kutipan.
3. Sebaiknya menggunakan kata “bahwa” untuk menyatakan
kembali pendapat ahli dengan bahasa peneliti sendiri.
4. Jika nama ahli disebutkan sebelum kutipan, maka nama ahli
diketik terlebih dahulu pada awal kalimat, lalu ketik tahun dan
halaman teks yang diapit tanda kurung. Antara tahun dan
halaman teks diberi tanda titik dua.
Contoh:
Mukhadis (2012) menjelaskan bahwa perujukan pendapat
ahli dalam tulisan dapat dilakukan dengan dua cara utama
yakni: (1) mengutip pendapat ahli secara langsung yang berarti
mengutip pendapat ahli sesuai dengan aslinya; (2) mengutip
pendapat ahli secara tidak langsung yang berarti hanya
mengutip ide atau pendapat ahli dan kemukakan dengan
bahasa sendiri.

5. Jika nama ahli disebutkan setelah kutipan, maka nama ahli


diketik di akhir kalimat. Nama ahli, tahun dan halaman teks
diapit tanda kurung. Antara nama ahli dan tahun diberi tanda
koma dan antara tahun dan halaman teks diberi tanda titik dua.
Contoh:
Perujukan pendapat ahli dalam tulisan dapat dilakukan
dengan dua cara utama yakni: (1) mengutip pendapat ahli
secara langsung yang berarti mengutip pendapat ahli sesuai
dengan aslinya; (2) mengutip pendapat ahli secara tidak
langsung yang berarti hanya mengutip ide atau pendapat ahli
dankemukakan dengan bahasa sendiri (Mukhadis, 2012).
141

6. Jika mengutip pendapat ahli yang sudah dikutip oleh orang lain
(kutipan sekunder), maka nama ahli yang dikutip pendapatnya
dituliskan terlebih dahulu baru ditulis nama ahli/orang yang
mengutip, kemudian tulis tahun dan halaman teks yang diapit
tanda kurung.
Contoh:
Menurut Mathis dan Jackson sebagaimana dikutip oleh
Anggelica (2006:350) bahwa pengembangan (development)
mewakili usaha-usaha meningkatkan kemampuan para
karyawan untuk menangani beraneka tugas dan untuk
meningkatkan kapabilitas di luar kapabilitas yang dibutuhkan
oleh pekerjaan saat ini. Pengembangan menguntungkan
organisasi dan individu. Para karyawan dan manajer yang
memiliki pengalaman dan kemampuan yang sesuai dapat
meningkatkan daya saing organisasional dan kemampuan
untuk menyelesaikan diri dengan lingkungan yang berubah.

Catatan: Sebaiknya peneliti tidak sering bahkan hindari


penggunaan kutipan sekunder, namun berusaha
untuk mencari sumber referensi aslinya.

8.6 Tabel dan Gambar


8.6.1 Tabel
Ketentuan dan tata cara penyajian tabel dalam penulisan proposal
penelitian dan tesis/disertasi yang harus dipedomani yaitu:
1. Tabel dibuat pada kertas naskah dan diletakkan simetris
terhadap tepi kiri dan kananpengetikan
2. Huruf dan angka tabel harus diketik. Kolom-kolom tabel
disusun sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Jarak
antara satu baris dengan baris lainnya di dalam tabel satu
spasi.
142

3. Tabel mempunyai garis batas yang tidak melampaui batas


kertas yang boleh diketik.
4. Kolom tabel diletakkan sejajar dengan panjang kertas.
5. Tabel boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-baris
kalimat/teks.
6. Di atas tabel dituliskan nomor dan judul tabel. Jika judul tabel
terdiri dari dua baris atau lebih, maka baris-baris tersebut
diketik satu spasi.
7. Jika format tabel terlalu besar, sebaiknya dijadikan Lampiran.
Sebaiknya data penting saja yang diambil sehingga tabel yang
dimuat dalam bagian inti tesis/disertasi dapat disederhanakan.
8. Jika tabel diambil dari sebuah sumber, maka tulis sumbernya
yang diketik tepat di bawah tabel, lurus dengan garis tepi kiri
tabel (tidak simemtris) dengan ukuran huruf 10 dan jika lebih
dari satu baris diketik satu spasi.
Contoh:

Tabel 8.1 Distribusi Frekuensi Skor Teamwork

Frekuensi Frekuensi Frekuensi


No. Interval Kelas
Absolut (%) Relatif (%) Kumulatif (%)
1. 108 – 112 7 10 7
2. 113 – 117 19 27,14 26
3. 118 – 122 14 20 30
4. 123 – 127 12 17,14 42
5. 128 – 132 7 10 59
6. 133 – 137 8 11,43 67
7. 138 – 142 3 4,29 70
Jumlah = 70 100
143

Tabel 8.2 Perbandingan Pengguna Internet dengan Jumlah Penduduk

Sumber: https://www.google.com/(diakses pada 31 Juli 2017)

Tabel 8.3 Pertumbuhan Ekonomi Sektoral di Indonesia pada


tahun 2014 (%)

Sumber: Kementerian Keuangan dan Koalisi Masyarakat Sipil


untuk APBN Kesejahteraan, 2014.

8.6.2 Gambar
Ketentuan dan tata cara penyajian gambar dalam penulisan proposal
penelitian dan tesis/disertasi yang harus dipedomani yaitu:
1. Gambar yang dimaksud adalah bagan, grafik, histogram, peta
atau foto.
2. Garis batas empat persegi panjang dan gambar diletakkan
sedemikian rupa sehingga garis batas tersebut tidak
melampaui batas kertas yang boleh diketik.
144

3. Gambar diletakkan simetris terhadap batas kertas yang boleh


diketik.
4. Pada bagian bawah gambar diberi nomor dan judul gambar
tersebut, diketik simetris dengan ukuran huruf 12 dan jika lebih
dari satu baris diketik satu spasi.
5. Jika gambar diambil dari sebuah sumber, maka tulis sumbernya
yang diketik tepat di bawah gambar, diketik simetris dengan
ukuran huruf 10 dan jika lebih dari satu baris diketik satu spasi.
6. Gambar yang memerlukan halaman yang lebih besar
sebaiknya disajikan dalam lampiran.
7. Gambar berbentuk foto dan kertas grafis harus discan terlebih
dahulu, tidak boleh cetakan asli foto ditempelkan pada
tesis/disertasi.
Contoh:

Frekuensi

20

18

16

14

12

10

2 2

0
107,5 112,5 117,5 122,5 127,5 132,6 137,5 142,5

Gambar 8.1 Histogram Skor Teamwork


145

Gambar 8.2 People Killed by Terrorist Per Years


in Western Europe
Sumber: “Global Terrorism Database van Star, 2016”.
http://www.datagraver.com (diakses pada 29 Juli 2017)

Ability

Performance

Motivation Opportunity

Gambar 8.3 Performance Dimensions


Sumber: Stephen P. Robbins. 2003. Organizational Behavior,
Tenth Edition .New Jersey: Prentice Hall, hlm. 176.
146

9.7 Daftar Pustaka


Daftar pustaka memuat berbagai referensi yang digunakan dalam
penulisan proposal penelitian atau tesis. Referensi yang digunakan
tersebut dapat berupa buku, undang-undang/peraturan, jurnal, disertasi,
tesis, surat kabar, dan internet/wibe site. Sumber-sumber referensi ini
dituliskan sebagai sub judul dalam daftar pustaka, lalu dituliskan masing-
masing jenis referensi yang digunakan. Daftar pustaka diketik dengan
jarak 1 spasi dan antar referensi 2 spasi. Ketentuan penulisan masing-
masing sumber referensi dalam daftar putaka sebagai berikut:

1. Referensi Berupa Buku


Urut-urutan penulisan referensi berupa buku yaitu: nama
penulis, tahun terbit diapit tanda kurung, judul buku, edisi terbit
(jika ada), kota tempat terbit, dan nama penerbit. Berdasarkan
urut-urutan tersebut, dapat dikemukakan ketentuan penulisan
referensi berupa buku sebagai berikut:
a. Tulis nama penulis buku:
1) Nama penulis terdiri dari dua suku kata atau lebih,
maka nama tersebut dibalik meskipun bukan nama
keluarga atau marga dan antara nama yang dibalik
diberi tanda koma (contoh 1).
2) Nama penulis terdiri dari dua suku kata atau lebih
dan ada nama keluarga atau marganya, maka nama
tersebut dibalik, nama keluarga atau marga menjadi
di depan dan antara nama yang dibalik diberi tanda
koma (contoh 2).
3) Nama penulis orang Cina, Jepang atau Korea tidak
dibalik (contoh 3).
4) Penulis terdiri dari dua orang atau tiga orang, maka
semua nama penulis ditulis dan nama penulis
147

pertama dibalik jika lebih dari dua suku kata sesuai


ketentuan (contoh 4).
5) Penulis terdiri dari empat orang atau lebih, maka
nama penulis pertama ditulis dan dibalik jika lebih
dari dua suku kata sesuai ketentuan, sedangkan
nama penulis-penulis berikutnya tidak ditulis tetapi
diganti dengan kata et al (contoh 5).
6) Nama penulis yang sama ditulis kembali pada urutan
persis di bawahnya, maka nama penulis tidak ditulis
tetapi diganti dengan garis datar (contoh 7 dan 8).
7) Jika nama penulisnya tidak ada, namun yang ada
nama institusi/lembaga/organisasi yang menerbitkan,
maka langsung ditulis nama institusi/lembaga/
organisasi tersebut (contoh 9).
8) Gelar kesarjanaan tidak ditulis.
b. Tulis tahun terbit.
c. Tulis judul buku, menggunakan huruf kapital pada awal
tiap kata kecuali kata sambung dan dicetak miring (Italic).
d. Tulis edisi terbit (jika ada, contoh 2, 4, 5, 7, dan 8).
e. Tulis nama penerjemah/alih bahasa (jika ada, contoh 6).
f. Tulis nama kota tempat buku tersebut diterbitkan.
g. Tulis nama penerbit.
Contoh-contoh:

Supriyatno, Makmur. 2014. Tentang Ilmu Pertahanan. Jakarta:


Yayasan Pustaka Obor Indonesia. (1)

Amstrong, Michael. 2006. Performance Management Key


Strategies and Practical Guidelines, 3rd Edition. London
and Philadelphia: Kogan Page. (2)

Tan Swie Hua. 2012. Dari Cina ke Pajajaran. Bandung:


Anindita. (3)
148

Cottey, Andrew and Antony Foster. 2004. Resharing Defence


Diplomacy: New Role for Military Cooperation and
Assistance. Oxford: Oxford University Press. (4)

Shani, A.B. Rami at al. 2008. Behavior in Organizations an


Experiential Approach, Ninth Edition. New York: McGraw-
Hill Companies Inc. (5)

Yukl, Gary. 2005. Kepemimpinan Dalam Organisasi, Alih


Bahasa: Budy Supriyanto. Jakarta: PT Indeks Kelompok
Gramedia. (6)

Robbins, Stephen P. 2003. Organizational Behavior, Tenth


Edition. New Jersey: Prentice Hall. (7)

__________________. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi


Bahasa Indonesia, Alih Bahasa: Benyamin Molan.
Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. (8)

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2014. Buku Putih


Pertahanan Indonesia. Jakarta. (9)

2. Referensi Berupa Tesis/Disertasi


Urut-urutan penulisan refensi berupa tesis/disertasi yaitu: nama
penulis, judul tesis/disertasi, tesis/disertasi dan nama
universitas, dan tahun. Berdasarkan urut-urutan tersebut,
dapat dikemukakan ketentuan penulisan referensi berupa
tesis/disertasi sebagai berikut:
a. Tulis nama penulis/peneliti (jika nama penulis terdiri dari
dua suku kata atau lebih, maka nama tersebut dibalik).
b. Tulis judul tesis/disertasi, menggunakan huruf kapital pada
awal tiap kata kecuali kata sambung, diapit tanda kutip
dan huruf tidak dicetak miring (tegak).
c. Tulis tahun tesis/disertasi dibuat.
d. Tulis tesis/disertasi dan nama universitas.
Contoh-contoh:
149

Subagio, Mochammad. 2013. “Pengaruh Kecerdasan


Emosional, Motivasi dan Sikap Terhadap Produktifitas
Karyawan pada PT Ithaca Resources”. Disertasi,
Universitas Negeri Jakarta.

Daryono. 2013. “Evaluasi Kebijakan Sistem Imbalan Pegawai


Kantor Pemda Kabupaten Bekasi Jawa Barat”. Tesis,
Universitas Indonesia.

Fressa, Gabriella. 2010. “Strategis in Children’s Route


Directions”. Unpublished Dissertation, University of
Leeiden.

3. Referensi Berupa Artikel/Makalah yang Dipublikasikan


dalam Majalah atau Surat Kabar
Urut-urutan penulisan refensi berupa artikel/makalah yang
dipublikasikan dalam majalah atau surat kabar, yaitu: nama
penulis, judul artikel/makalah, nama majalah atau nama surat
kabar dan waktu majalah atau surat kabar diterbitkan.
Berdasarkan urut-urutan tersebut, dapat dikemukakan teknik
menulis rujukan berupa artikel/makalah yang dipublikasikan
dalam majalah atau surat kabar sebagai berikut:
a. Tulis nama penulis artikel/makalah, jika nama penulis
terdiri dari dua suku kata atau lebih, maka nama dibalik.
b. Tulis judul artikel/makalah, menggunakan huruf kapital
pada awal tiap kata kecuali kata sambung, diapit tanda
kutip dan huruf tidak dicetak miring (tegak).
c. Tulis nama majalah atau nama surat kabar, huruf dicetak
miring (Italic).
d. Tulis waktu majalah atau surat kabar diterbitkan (tanggal,
bulan dan tahun).
Contoh-contoh:

Fressa, Gabriella. “Strategis in Children’s Route Directions”.


Tempo, 12 Juni 2016.
150

Werdiono, Defri. “Upaya Menyelamatkan Gambut”. Kompas, 10


Agustus 2015.

4. Referensi Berupa Jurnal


Urut-urutan penulisan rujukan berupa jurnal, yaitu: nama
penulis, judul jurnal, nama jurnal, volume jurnal, tahun jurnal
diterbitkan. Berdasarkan urut-urutan tersebut, dapat
dikemukakan ketentuan penulisan referensi berupa jurnal
sebagai berikut:
a. Tulis nama penulis/peneliti, jika nama penulis terdiri dari
dua suku kata atau lebih, maka nama dibalik.
b. Tulis tahun jurnal.
c. Tulis judul jurnal, menggunakan huruf kapital pada awal
tiap kata kecuali kata sambung, diapit tanda kutip dan
huruf tidak dicetak miring (tegak).
d. Tulis nama jurnal, huruf dicetak miring (Italic).
e. Tulis volume dan nomor (jika ada) jurnal tersebut
diterbitkan.
Contoh:

Koch, Douglas and Mark Sanders. 2011. “The Effects of Solid


Modeling and Visualization on Technical Problem
Solving”. Technology Education Journal. Volume 22 (2).

Anwar, Syaiful. 2016. “Membangun Keamanan Maritim


Indonesia Dalam Analisa Kepentingan, Ancaman, dan
Kekuatan Laut”. Jurnal Petahanan. Volume 6, Nomor 3.

5. Referensi Berupa Undang-Undang


Urut-urutan penulisan referensi berupa undang-undang, yaitu:
nama undang-undang, nomor undang-undang, tahun
diundangkan, tentang/hal yang diundangkan. Berdasarkan urut-
urutan tersebut, dapat dikemukakan teknik menulis referensi
berupa undang-undang:
a. Tulis nama undang-undang.
151

b. Tulis nomor undang-undang (kecuali UUD 1945).


c. Tulis tahun diundangkan.
e. Tulis tentang/hal yang diundangkan, menggunakan huruf
kapital pada awal tiap kata kecuali kata sambung dan
huruf tidak dicetak miring (tegak).
d. Tanpa pasal dan ayat.
Contoh-contoh:

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia


Tahun 1945.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara


Nasional Indonesia.

6. Referensi Berupa Peraturan/Surat Keputusan


Urut-urutan penulisan referensi berupa peraturan/surat
keputusan, yaitu: peraturan/surat keputusan pejabat yang
mengeluarkan, peraturan/surat keputusan, waktu ditetapkan
(untuk surat keputusan: tanggal, bulan dan tahun), tentang/hal
yang diatur/diputuskan. Berdasarkan urut-urutan tersebut,
dapat dikemukakan teknik menulis rujukan berupa undang-
undang sebagai berikut:
a. Tulis peraturan/surat keputusan pejabat yang
mengeluarkan.
b. Tulis nomor peraturan/surat keputusan.
c. Tulis tanggal, bulan dan tahun diputuskan (untuk surat
keputusan).
f. Tulis tentang/hal yang diatur/diputuskan, menggunakan
huruf kapital pada awal tiap kata kecuali kata sambung
dan huruf tidak dicetak miring (tegak).
152

Contoh-contoh:

Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 tentang


Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 58


Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertahanan.

Surat Keputusan Rektor Universitas Pertahanan Nomor


Skep/88/XII/2012 tanggal 20 Desember 2012 tentang
Kurikulum Pendidikan Program Studi Peperangan
Asimetris.

7. Referensi dari Jurnal Elektronik (E-Journal)


Urut-urutan penulisan rujukan dari jurnal elektronik (e-journal),
yaitu: nama jurnal, alamat jurnal, waktu rujukan tersebut
diakses (tanggal, bulan dan tahun). Berdasarkan urut-urutan
tersebut, dapat dikemukakan teknik menulis rujukan dari jurnal
elektronik (e-journal) sebagai berikut:
a. Tulis nama penulis/peneliti, jika nama penulis terdiri dari
dua suku kata atau lebih, maka nama dibalik.
b. Tulis judul jurnal, menggunakan huruf kapital pada awal
tiap kata kecuali kata sambung, diapit tanda kutip dan
huruf tidak dicetak miring (tegak).
c. Tulis nama jurnal, huruf dicetak miring (Italic).
d. Tulis alamat jurnal (http://www...).
e. Tulis waktu referensi tersebut diakses (tanggal, bulan dan
tahun) diapit tanda kurung.
Contoh-contoh:

Larsson, Laura. “Evaluation of Swedish Youth Labor Market


Programs”, Human Resources Journal XXXXVII/4, by the
Board of Regents of the University of Wisconsin System.
http://www.laura.larsson@ifau.uu.se.(diakses pada 16
Juni 2017).
153

Chiocchio, François, et al. “Teamwork in Integrated Design


Projects: Understanding the Effects of Trust, Conflict, and
Collaboration on Performance”, Project Management
Journal, Vol. 42, No. 6, by the Project Management
Institute Published. http://www.wileyonlinelibrary.com.DOI:
10.1002/pmj.20268. (diakses pada 23 Juli 2017).

8. Referensi dari Internet/Web Site


Urut-urutan penulisan rujukan dari internet/web site, yaitu:
nama penulis artikel, judul artikel, alamat web site, waktu
rujukan tersebut diakses (tanggal, bulan dan tahun).
Berdasarkan urut-urutan tersebut, dapat dikemukakan teknik
menulis rujukan dari internet/web site sebagai berikut:
a. Tulis nama penulis artikel (nama dibalik).
b. Jika tidak ada nama penulisnya, nama penulis diganti
“Anonim”.
g. Tulis judul artikel, menggunakan huruf kapital pada awal
tiap kata kecuali kata sambung dan huruf tidak dicetak
miring (tegak).
c. Tulis alamat web site (http://www...) di bawahnya.
d. Tulis waktu rerefensi tersebut diakses (tanggal, bulan dan
tahun) diapit tanda kurung.
Contoh-contoh:

Fitriyanti, Novi.“Cara Profesional Membangun Kerja Sama Tim”.


http://iknow.apb-group.com/cara-profesional-dalam-
membangun-kerja-sama-tim/(diakses pada 20 Juli 2017).

Anonim. “Kutipan dan Daftar Pustaka”.


https://girlycious09.wordpress.com/tag/teknik-penulisan-
daftar-pustaka/(diakses pada 10 Juni 2017

Denis, et al. “What is Esprit de Corps?”.


http://www.wisegeek.com/what-is-esprit-de-corps.htm
(diakses pada 31 Juli 2017).
PEDOMAN PENULISAN
TESIS DAN DISERTASI
PEDOMAN PENULISAN
TESIS DAN DISERTASI

UNIVERSITAS PERTAHANAN
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PERTAHANAN
NOMOR PER…../VIII/2017
154

FORMAT-FORMAT
155

Format 1: Sampul Depan (Cover) Proposal Penelitian (contoh)

Lampiran 1: Contoh Halaman Judul (Cover) Proposal Penelitian

lebar: 4,5 cm

tinggi: 5 cm

UNIVERSITAS PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

KONFLIK KAWASAN LAUT CINA SELATAN


DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PERTAHANAN NEGARA
(font Arial, ukuran 14, huruf kapital, bold)

PROPOSAL PENELITIAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

BUDI SUSANTO
NIM: 7647120615
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

FAKULTAS STRATEGI PERTAHANAN


PROGRAM STUDI DIPLOMASI PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

BOGOR
Juli 2017
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)
156

Format 2: Sampul Depan (Cover) Tesis/Disertasi (contoh)

lebar 4,5 cm

tinggi 5 cm

UNIVERSITAS PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

KONFLIK KAWASAN LAUT CINA SELATAN


DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PERTAHANAN NEGARA
(font Arial, ukuran 14, huruf kapital, bold)

BUDI SUSANTO
NIM: 7647120615
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

Tesis/Disertasi yang Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


dalam Mendapatkan Gelar Magister/Doktor Pertahanan
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital hanya di awal tiap kata, tidak bold)

FAKULTAS STRATEGI PERTAHANAN


PROGRAM STUDI DIPLOMASI PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

BOGOR
Juli 2017
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

Dasar warna merah. Huruf: font Arial, warna kuning emas, ukuran sesuai ketentuan di
atas, jarak 1 spasi.
157

Format 3: Halaman Judul Tesis/Disertasi (contoh)

Lampiran 1: Contoh Halaman Judul (Cover) Proposal Penelitian

lebar: 4,5 cm

tinggi: 5 cm

UNIVERSITAS PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

KONFLIK KAWASAN LAUT CINA SELATAN


DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PERTAHANAN NEGARA
(font Arial, ukuran 14, huruf kapital, bold)

BUDI SUSANTO
NIM: 7647120615
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

Tesis/Disertasi yang Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


dalam Mendapatkan Gelar Magister/Doktor Pertahanan
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital hanya di awal tiap kata, tidak bold)

FAKULTAS STRATEGI PERTAHANAN


PROGRAM STUDI DIPLOMASI PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

BOGOR
Juli 2017
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)
158

Format 4: Lembar Persetujuan Proposal Penelitian

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Penelitian ini diajukan oleh:

Nama : …………………………………..
NIM : …………………………………..
Program Studi : …………………………………..
Judul : …………………………………………………………...
…………………………………………………………..
.………………………………………………………….
..…………………………………………………………

Tesis/Disertasi dengan judul dan nama mahasiswa tersebut di atas


telah disetujui untuk dapat diseminarkan, sebagai bagian
persyaratan untuk melaksanakan penelitian pada Program
Studi……………………………Fakultas………………………………….
Universitas Pertahanan.

DOSEN PEMBIMIBNG

Pembimbing I : ……………………………………. (……………….)

Pembimbing II : ……………………………………. (……………….)

Bogor, ………………….

A.n. Dekan Fakultas………………….


Kaprodi……………………………….,

………………………

ii

Kertas HVS, ukuran A4. Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1 spasi.
159

Format 5: Lembar Pengesahan Proposal Penelitian

LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Penelitian ini diajukan oleh:

Nama : …………………………………..
NIM : …………………………………..
Program Studi : …………………………………..
Judul : …………………………………………………………...
…………………………………………………………..
.………………………………………………………….
..…………………………………………………………

Telah berhasil diseminarkan di hadapan para Rewier dan diterima


sebagai persyaratan untuk melanjutkan penelitian dalam rangka
menyelesaikan studi pada Program Studi……………………………...
Fakultas…………………………….. Universitas Pertahanan.

REVIEWER

Pembimbing I : ……………………………………. (……………….)

Pembimbing II : ……………………………………. (……………….)

Reviewer I : ……………………………………. (……………….)

Reviewer II : ……………………………………. (……………….)

Reviewer III : ……………………………………. (……………….)

Ditetapkan di : ………………….
Tanggal : ………………….

iii

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1 spasi.


160

Format 6: Lembar Pengesahan Tesis/Disertasi

LEMBAR PENGESAHAN

Tesis/Disertasi ini diajukan oleh:

Nama : …………………………………..
NIM : …………………………………..
Program Studi : …………………………………..
Judul : …………………………………………………………...
…………………………………………………………..
.………………………………………………………….
..…………………………………………………………

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan


diterima sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh
gelar Magister/Doktor dalam Ilmu Pertahanan pada Program
Studi………………………………...Fakultas……………………………..
Universitas Pertahanan.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing I : ……………………………………. (……………….)

Pembimbing II : ……………………………………. (……………….)

Penguji I : ……………………………………. (……………….)

Penguji II : ……………………………………. (……………….)

Penguji III : ……………………………………. (……………….)

Ditetapkan di : ………………….
Tanggal : ………………….

ii

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1 spasi.


161

Format 7: Pernyataan Orisonalitas

PERNYATAAN ORISIONALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis/disertasi ini tidak

terdapat karya atau bagian karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjaaan jenjang apapun di suatu Perguruan

Tinggi; dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat

istilah, frasa, kalimat, paragraf, subbab atau bab dari karya yang

pernah ditulis atau diterbitkan; kecuali yang secara tertulis diajukan

dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Referensi.

Apabila di kemudian hari terbukti bahwa terdapat plagiat dalam

tesis/disertasi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan

peraturan/undang-undang yang berlaku.

Bogor, …………………

Materai 6000,-

………………….

iii

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 2 spasi.


162

Format 8: Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk


Kepentingan Akademis

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Tesis ini diajukan oleh:


Nama : …………………………………..
NIM : …………………………………..
Program Studi : …………………………………..
Fakultas : …………………………………..
Jenis Karya : Tesis/Disertasi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk


memberikan kepada Universitas Pertahanan Hak Bebas Royalty
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas ilmiah saya
berjudul:
…………………………………………………………...…………………
………………………………...……………………………………………
………………………………………………………..

Beserta perangkat yang ada jika diperlukan. Dengan Hak Bebas


Royalty Noneksklusif ini Universitas Pertahanan berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan memublikasikan Tesis/Disertasi saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan
sebagai pemilik Hak Cipta/Karya Intelektual dari tesis/disertasi ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan kesadaran penuh tanpa


paksaan dari pihak manapun.

Bogor, …………………

………………….
iv

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1,5 spasi.


163

Format 9: Abstrak (contoh)

THE EFFECT OF TRAINING, ESPRIT DE CORPS AND


TEAMWORK TOWARD READINESS OF THE X BATTALION
IN BANDUNG WEST JAVA

BUDI HERMAWAN

ABSTRACT

The objective of the research is to find out the effect of training,


esprit de corps and teamwork toward readiness of the X Battalion in
Bandung West Java. The research used quantitative method with
path analysis technigue. The data were collected from 70 soldiers as
sample. Sample were sellected by simple random sampling from
288 soldiers as population. The result of the research concludes are:
(1) training has positive direct effect toward readiness of the X
Battalion, (2) esprit de corps has positive direct effect toward
readiness of the X Battalion, (3) teamwork has positive direct effect
toward readiness of the X Battalion, (4) training has positive direct
effect toward teamwork, (5) esprit de corps has positive direct effect
toward teamwork, and (6) training has positive direct effect toward
esprit de corps. The findings lead to the recommendation to increase
readiness of the X Battalion in Bandung by improving of training,
esprit de corps and continuously improve teamwork.

Keywords: training, esprit de corps, teamwork and readiness.

v
164

Penjelasan Penulisan Abstrak:


a. Abstrak ditulis menggunakan bahasa Inggris.
b. Abstrak ditulis dalam satu paragraf.
c. Isi abstrak: tujuan utama penelitian, metode penelitian yang
digunakan, ringkasan hasil penelitian, dan saran/rekomendasi dari
peneliti.
d. Jumlah kata maksimal 150 kata.
e. Diketik 1 spasi dengan huruf font Arial ukuran 11 dan dicetak miring
(Italic), kecuali judul tesis/diserta diketik dengan huruf font Arial
ukuran 12.
f. Teknik Pengetikan:
1) Judul tesis/disertasi diketik paling atas dengan huruf kapital font
Arial, ukuran 12, dicetak miring (Italic) dan bold.
2) Nama peneliti tanpa gelar dengan huruf kapital font Arial,
ukuran 11, dicetak miring (Italic) dan bold, diketik di bawah judul
berjarak 2 spasi.
3) Ketik “ABSTRACT” dengan huruf kapital font Arial, ukuran 11,
dicetak miring (Italic) dan bold, diketik di bawah nama peneliti,
berjarak 2 spasi.
4) Ketik bagian inti abstrak (tiga paragraf) dengan huruf font Arial,
ukuran 11, dicetak miring (Italic) dan tidak bold.
5) Ketik “Keywords: ...”. dengan huruf font Arial, ukuran 11, dicetak
miring (Italic) dan tidak bold.
165

Format 10: Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penyusunan tesis/
disertasi dengan judul: “..................................................................
.......................................................................................................”
dapat diselesaikan.
Penyusunan tesis/disertasi ini ditujukan sebagai salah satu
syarat dalam memperoleh gelar Magister/Doktor pada Program
Studi……………...... Fakultas................. Universitas Pertahanan.
Penyusunan tesis/disertasi ini dapat diselesaikan berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu, pada kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. ……………………………, selaku ............................................
2. ……………………………, selaku ............................................
3. ……………………………, selaku ............................................
4. ....dst
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan-kebaikan
berbagai pihak atas bantuannya.
Peneliti menyadari bahwa tesis/disertasi ini masih kurang
sempurna, oleh karena itu dengan kerendahan hati
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi menunjang
kesempurnaan penelitian ini.
Akhirnya, semoga tesis/disertasi ini dapat memberikan
manfaat terhadap pengembangan ilmu pertahanan dan
bermanfaat bagi stakeholder terkait dalam upaya... .

Bogor, …………………

………………….

vi
166

Penjelasan Penulisan Kata Pengantar:


Kata pengantar ditulis minimal lima paragraf, dengan huruf font Arial,
ukuran 12, dicetak tidak miring. Langkah-langkah penulisan kata
pengantar sebagai berikut:
1. Kata “KATA PENGANTAR” diketik paling atas dengan huruf kapital
font Arial, ukuran 12, dicetak tidak miring dan bold.
2. Pada paragraf pertama, tulis ucapan syukur terhadap Tuhan Yang
Maha Esa atas telah selesainya penulisan laporan penelitian
(tesis/disertasi) dan penyampaian judul penelitian.
3. Pada paragraf kedua, tulis maksud laporan penelitian (tesis/disertasi)
disusun/dibuat.
4. Pada paragraf ketiga, tulis ucapan terima kasih kepada pihak yang
terkait dengan penelitian dan penulisan tesis/disertasi baik secara
langsung maupun tidak langsung.
5. Pada paragraf keempat, tulis permohonan masukan terhadap
tesis/disertasi dari berbagai pihak.
6. Pada paragraf kelima, tulis harapan peneliti tentang manfaat
tesis/disertasi terhadap keilmuan dan manfaat bagi pihak-pihak yang
terkait dengan obyek yang diteliti (stakeholder).
7. Terakhir, tulis tajuk tanda tangan meliputi nama kota, tanggal, bulan,
tahun, nama peneliti/mahasiswa tanpa gelar.
167

Format 11: Daftar Isi Proposal Penelitian (contoh)

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………….. i
LEMBAR PERSETUJUAN..…………………………………….. ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………….. ii
KATA PENGANTAR……………………………………………... iv
DAFTAR ISI……………………………………………………….. vi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………. vii
DAFTAR TABEL………………………………………………….. viii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….... 1
1.1 Latar Belakang……………………………………… 1
1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian……………….….. 3
1.3 Rumusan Masalah…………………………………. 3
1.4 Tujuan Penelitian…………………………………… 4
1.5 Manfaat Penelitian…………………………………. 4
1.5.1 Manfaat Teoretis…………………………… . 4
1.5.2 Manfaat Praktis……………………………... 5

BAB II KAJIAN TEORETIK…………………………..…………. 6


2.1 Deskripsi Konseptual…………..………..………… 6
2.1.1 Konsep Fokus Penelitian…………..……… 6
2.1.2 Konsep Subfokus Penelitian 1………..…... 18
2.1.3 Konsep Subfokus Penelitian 2…………..… 29
2.1.4 Konsep Subfokus Penelitian 3…………..… 35
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan…......... 46
2.3 Kerangka Pemikiran……………………………….. 48

vii
168

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian………………….… 50
3.1.1 Tempat Penelitian……………………....… 50
3.1.2 Waktu Penelitian………………………….. . 50
3.2 Subyek dan Sampel Penelitian………………….. 50
3.2.1 Subyek Penelitian…………………………. 50
3.2.1 Sampel Penelitian…………………………. 50
3.3 Teknik Pengumpulan Data………………………. 51
3.4 Keabsahan Data………………………………….. 52
3.5 Teknik Analisis Data……………………………… 52

DAFTAR PUSTAKA……………………………………............ 53

viii

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1,5 spasi.


169

Format 12: Daftar Isi Tesis/Disertasi (contoh)

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………….. ii
PERNYATAAN ORISIONALITAS..…………………………….. iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH iv
KATA PENGANTAR……………………………………………... v
ABSTRACT.........................…………………………………….. vi
DAFTAR ISI……………………………………………………….. vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………. x
DAFTAR TABEL………………………………………………….. xi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….... 1
1.1 Latar Belakang……………………………………… 1
1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian……………….….. 3
1.3 Rumusan Masalah…………………………………. 3
1.4 Tujuan Penelitian…………………………………… 4
1.5 Manfaat Penelitian…………………………………. 4
1.5.1 Manfaat Teoretis…………………………… . 4
1.5.2 Manfaat Praktis……………………………... 5

BAB II KAJIAN TEORETIK…………………………..…………. 6


2.1 Deskripsi Konseptual…………..………..………… 6
2.1.1 Konsep Fokus Penelitian…………..……… 6
2.1.2 Konsep Subfokus Penelitian 1………..…... 18
2.1.3 Konsep Subfokus Penelitian 2………….... 29
2.1.4 Konsep Subfokus Penelitian 3………….... 35
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan…......... 46
2.3 Kerangka Pemikiran……………………………….. 48

vii
170

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian………………..…. 50
3.1.1 Tempat Penelitian……………………....… 50
3.1.2 Waktu Penelitian…………………….…. 50
3.2 Subyek dan Sampel Penelitian…………………. 50
3.2.1 Subyek Penelitian…………………………. 50
3.2.2 Sampel Penelitian………………………… 50
3.3 Teknik Pengumpulan Data……………………… 51
3.4 Keabsahan Data…………………………………. 52
3.5 Teknik Analisis Data……………………………… 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….… 53


4.1 Hasil Penelitian…………………………………… 53
4.1.1 Temuan Penelitian Subfokus 1…………. 53
4.1.2 Temuan Penelitian Subfokus 2…………. 56
4.1.3 Temuan Penelitian Subfokus 3…………. 60
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Temuan Subfokus 1……... 65
4.2.2 Pembahasan Temuan Subfokus 2……… 73
4.2.3 Pembahasan Temuan Subfokus 3……… 92

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………………. 101


5.1 Kesimpulan……………………………………….. 101
5.2 Rekomendasi…………………………………….. 102
DAFTAR PUSTAKA……………………………………........... 103
LAMPIRAN……………………………………......................... 105
LAMPIRAN 1. SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN……. 106
LAMPIRAN 2. PEDOMAN WAWANCARA…………………. 107
LAMPIRAN 3. CATATAN HASIL WAWANCARA…………. 109
LAMPIRAN 4. DOKUMEN PENDUKUNG…………………. 123
RIWAYAT HIDUP PENELITI………………......................... 126
viii

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1,5 spasi.


171

Format 13: Format Daftar Gambar (contoh)

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Proses Merancang Pelatihan ................................. 26
Gambar 2.2 Types of Training.................................................... 29
Gambar 2.3 Maslow’s Hierarchy of Need .................................. 35
Gambar 2.4 Stage of Group Development................................. 48
Gambar 3.1 Konstelasi Hubungan Antar Variabel
Penelitian ................................................................ 79
Gambar 4.1 Histogram Skor Pelatihan ...................................... 92
Gambar 4.3 Histogram Skor Komitmen Organisasional ............ 100
Gambar 4.5 Hubungan Kausal X1, X2 dan X3 terhadap Y ......... 101
Gambar 4.6 Diagram Jalur pada Sub Struktural 1 ..................... 103
Gambar 4.7 Hubungan Kausal pada Sub Struktural 2 .............. 104

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1,5 spasi.


172

Format 14: Daftar Tabel (contoh)

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Karakteristik Teamwork .............................................. 23
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Pelatihan (X1) .............................. 27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Komitmen Organisasional (X3) ... 28
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Pelatihan ........................... 32

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1,5 spasi.


173

Format 15: Riwayat Hidup Peneliti

135

RIWAYAT HIDUP PENELITI

……………..(nama peneliti tanpa gelar), lahir


di………………… pada……………….. Anak
ke-……………… dari pasangan
Bapak…………… dan Ibu ……………….
Menyelesaikan pendidikan SD ……. lulus
tahun……, SMP ……. lulus tahun……, SMA
……. lulus tahun……, Sarjana
(S-1)……………lulus tahun …….., dan pada
tahun............melanjutkan program Magister
(S-2) di Universitas Pertahanan (atau pada tahun.....melanjutkan
pendidikan Doktor (S-3) bagi mahasiswa program S-3).
Peneliti saat ini menjabat sebagai…………… di………………,
mengawali pekerjaan/karir di…………………tahun……………dst.
Peneliti masih aktif sebagai Perwira ………………….
TNI/Polri (bagi mahasiswa yang masih aktif sebagai anggota
TNI/Polri). Mengawali karir di TNI/Polri pada tahun ……….
Jabatan-jabatan yang pernah diemban............................………....
………………………………………………………………………dst.
Berbagai pendidikan militer yang pernah diikuti yaitu:
…………………………........……………….…………………...….dst.
Pengalaman tugas antara lain: ………………………………
…………………………………………………………………………….
.………....dst.
Karya-karya tulis/buku yang pernah ditulis antara lain:
……………………………………………………………………………
…………dst.
Menikah dengan ……………….. pada …………………….di
…………. dan dikaruniai ……….orang anak:
……………………………….. (bagi mahasiswa yang sudah
berkeluarga dan punya anak).

Huruf: font Arial, ukuran 11, jarak 1 spasi. Pas foto: ukuran 3x4, dasar merah, pakaian
PSL (pria: jas berdasi), tanpa kaca mata, menghadap ke depan.
174

Format 16: Kertas Pembatas Antar Bab

Lampiran 1: Contoh Halaman Judul (Cover) Proposal Penelitian

lebar: 9,5 cm

tinggi: 11 cm

Kertas pembatas berwarna merah, logo berwarna hitam keabu-abuan.


PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN
DISERTASI
UNIVERSITAS PERTAHANAN

BOGOR
AGUSTUS 2017
PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI
UNIVERSITAS PERTAHANAN
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau
seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun
mekanik, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan menggunakan sistem
penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta


(1) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau
memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(2) Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, mendengarkan, atau menjual
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau
Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp. 5.000.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Tim Penyusun:
Letnan Jenderal TNI Dr. I Wayan Midhio, M.Phil (Penanggung Jawab)
Prof. Dr. Dadang Gunawan, M.Eng (Pengarah)
Laksamana Muda TNI Dr. Supartono, M.Si (Pengarah)
Mayor Jenderal TNI Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.AP (Nara Sumber)
Prof. Dr. Irdam Ahmad, M.Stat (Nara Sumber)
Brigadir Jenderal TNI Agus Winarna, S.IP., M.Si., M.Tr (Han) (Ketua)
Letkol Inf. Drs. Ahmad Ginanjar, M.T (Sekretaris)
Kolonel Pas Dr. Drs. Marsono, M.Si (Anggota)
Kolonel Sus Drs. Tatar Bonar Silitonga, M.Si (Anggota)
Kapten Cba Wilopo, S.E., M.M (Anggota)
Arie Prabowo (Operator)

Bogor: Penerbit Universitas Pertahanan Press, 2017


190 hlm + v hlm; 17,5 cm x 25 cm
Cetakan Pertama: 2017

Penerbit:
Universitas Pertahanan Press
Kawasan IPSC Sentul, Bogor 15141
Telp. (021)29618754 Fax. (021)29618754
Website: www.idu.ac.id
Email: unhan@idu.zc.id

ISBN:
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan ijin-Nya buku “Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi
Universitas Pertahanan” ini dapat diselesaikan. Buku ini merupakan
pedoman penulisan tesis dan disertasi di Universitas Pertahanan. Buku
ini disusun untuk memberikan rambu-rambu secara lengkap dan utuh
kepada mahasiswa, pembimbing/promotor, serta para dosen tentang
sistematika penulisan tesis dan disertasi untuk penelitian kuantitatif,
kualitatif, dan kombinasi (evaluasi program/kebijakan dan pengembangan
model). Format-format penulisan tesis/disertasi, sinopsis disertasi, dan
artikel ilmiah juga termuat dalam buku pedoman ini.
Dengan diterbitkannya buku pedoman ini diharapkan proses
penulisan tesis/disertasi dapat mencapai hasil yang optimal. Pencapaian
hasil tersebut, dari segi waktu penyelesaian penulisan tesis/disertasi dapat
tepat waktu dari dari segi kualitas produk yang dihasilkan lebih baik.
Buku pedoman ini memiliki landasan hukum yang wajib ditaati oleh
sivitas akademika Universitas Pertahanan, sehingga merupakan
kewajiban sivitas untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan yang
terlingkup dalam buku pedoman ini. Hal tersebut dimaksudkan agar
penyelenggaraan program pendidikan di Universitas Pertahanan menjadi
lebih berkualitas.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku
pedoman ini baik langsung maupun tidak langsung. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa membalas jasa-jasa baiknya.
Semoga buku pedoman ini dapat memberikan manfaat dan dapat
membantu mahasiswa dan pihak-pihak terkait dalam penulisan
tesis/disertasi.
Bogor, Agustus 2017

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI.. ..................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1

BAB II TAHAPAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN, TESIS/


DISERTASI DAN PROSES PEMBIMBINGAN ...................... 5
2.1 Tahap Gagasan (Penulisan Pra Proposal) ................... 5
2.2 Tahap Penulisan Proposal ............................................ 7
2.3 Tahap Penelitian dan Penulisan Tesis/Disertasi ........... 10
2.4 Proses Pembimbingan .................................................. 14

BAB III PENELITIAN ILMIAH DAN ETIKA PENELITIAN ................... 16


3.1 Penelitian Ilmiah ........................................................... 16
3.2 Etika Penelitian ............................................................. 18

BAB IV PENDEKATAN PENELITIAN ................................................ 22


4.1 Pendekatan Penelitian Kuantitatif ................................. 22
4.2 Pendekatan Penelitian Kualitatif ................................... 24
4.3 Pendekatan Penelitian Kombinasi (Mix Method) .......... 29

BAB V TEMA-TEMA PENELITIAN ................................................... 32


5.1 Tema Penelitian Bidang Strategi Pertahanan ............... 32
5.2 Tema Penelitian Bidang Manajemen Pertahanan......... 36
5.3 Tema Penelitian Bidang Keamanan Nasional............... 39

BAB VI PROPOSAL PENELITIAN ..................................................... 41


6.1 Proposal Penelitian Kuantitatif ...................................... 41
6.1.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian Kuantitatif ... 41
6.1.2 Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif
Variabel Laten .................................................... 42

ii
6.1.2 Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif
Variabel Terukur ................................................. 44
6.1.3 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian
Kuantitatif ........................................................... 46
6.2 Proposal Penelitian Kualitatif ........................................ 46
6.2.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian Kualitatif ..... 46
6.2.2 Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif .......... 47
6.2.3 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian
Kualitatif ............................................................. 48
6.3 Proposal Penelitian Evaluasi Program/Kebijakan
(Proposal Kombinasi).................................................... 48
6.3.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian Evaluasi
Program/Kebijakan ............................................. 48
6.3.2 Sistematika Proposal Penelitian Evaluasi
Program/Kebijakan ............................................. 49
6.3.3 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian
Evaluasi Program/Kebijakan .............................. 51
6.4 Proposal Penelitian Pengembangan Model
(Proposal Kombinasi).................................................... 51
6.4.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian
Pengembangan Model ....................................... 51
6.4.2 Sistematika Proposal Penelitian Pengembangan
Model ................................................................. 52
6.4.3 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian
Pengembangan Model ....................................... 53

BAB VII TESIS/DISERTASI ............................................................... 54


7.1 Tesis/Disertasi Kuantitatif ............................................. 54
7.1.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Kuantitatif .......... 55
7.1.2 Sistematika Tesis/Disertasi Kuantitatif
Variabel Laten .................................................... 56

iii
7.1.3 Sistematika Tesis/Disertasi Kuantitatif
Variabel Terukur ................................................. 59
7.1.4 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi
Kuantitatif ........................................................... 62
7.2 Tesis/Disertasi Kualitatif................................................ 81
7.2.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Kualitatif............. 81
7.2.2 Sistematika Tesis/Disertasi Kualitatif.................. 82
7.2.3 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi
Kualitatif ............................................................. 84
7.3 Tesis/Disertasi Evaluasi Program/Kebijakan (Tesis/
Disertasi Kombinasi) ..................................................... 94
7.3.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Evaluasi
Program/Kebijakan ............................................. 94
7.3.2 Sistematika Tesis/Disertasi Evaluasi
Program/Kebijakan ............................................. 96
7.3.3 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi
Evaluasi Program/Kebijakan .............................. 98
7.4 Tesis/Disertasi Pengembangan Model (Tesis/Disertasi
Kombinasi) .................................................................... 110
7.4.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Pengembangan
Model ................................................................. 110
7.4.2 Sistematika Tesis/Disertasi Pengembangan
Model ................................................................. 112
7.4.3 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi
Pengembangan Model ....................................... 113

BAB VIII TATA CARA PENULISAN TESIS/DISERTASI .................... 125


8.1 Bahan dan Ukuran Kertas............................................. 125
8.2 Pengetikan .................................................................... 125
8.3 Penomoran ................................................................... 127
8.4 Gaya Penulisan dan Penggunaan Bahasa ................... 131
8.5 Kutipan.......................................................................... 132

iv
8.5.1 Kutipan Langsung .............................................. 133
8.5.2 Kutipan Tidak Langsung..................................... 139
8.6 Tabel dan Gambar ........................................................ 141
8.6.1 Tabel .................................................................. 141
8.6.2 Gambar .............................................................. 143
8.7 Daftar Pustaka .............................................................. 146

FORMAT-FORMAT ........................................................................... 154


Format 1 : Sampul Depan (Cover) Proposal Penelitian (contoh)….. 155
Format 2 : Sampul Depan (Cover) Tesis/Disertasi (contoh)………… 156
Format 3 : Halaman Judul Tesis/Disertasi (contoh).......................... 157
Format 4 : Lembar Persetujuan Proposal Penelitian ........................ 148
Format 5 : Lembar Pengesahan Proposal Penelitian ....................... 159
Format 6 : Lembar Pengesahan Tesis/Disertasi .............................. 160
Format 7 : Pernyataan Orisonalitas .................................................. 161
Format 8 : Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk
Kepentingan Akademis ................................................... 162
Format 9 : Abstrak (contoh) .............................................................. 163
Format 10 : Kata Pengantar ............................................................... 165
Format 11 : Daftar Isi Proposal Penelitian (contoh) ........................... 167
Format 12 : Daftar Isi Tesis/Disertasi (contoh) ................................... 169
Format 13 : Daftar Tabel (contoh ....................................................... 171
Format 14 : Daftar Gambar (contoh) .................................................. 172
Format 15 : Riwayat Hidup Peneliti .................................................... 173
Format 16 : Kertas Pembatas Antar Bab ........................................... 174
SINOPSIS DISERTASI ...................................................................... 175
ARTIKEL ILMIAH ............................................................................... 182

v
KEMENTERIAN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PERTAHANAN


NOMOR: PER/……/VIII/2017

TENTANG

PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI


UNIVERSITAS PERTAHANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


REKTOR UNIVERSITAS PERTAHANAN,

Menimbang : a. bahwa Universitas Pertahanan sebagai perguruan


tinggi bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni di bidang pertahanan dan
bela negara yang dalam pelaksanaannya
membutuhkan arah kebijakan serta identitas;

b. bahwa dalam rangka penyelesaian tugas akhir


mahasiswa Program Magister/Doktor di lingkungan
Universitas Pertahanan (Unhan) perlu menyelesaikan
Penulisan Tesis/Disertasi sebagai bagian dari
kurikulum;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b di atas, perlu
menetapkan Peraturan Rektor tentang Pedoman
Penulisan Tesis dan Disertasi Universitas
Pertahanan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara 4301);

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru


dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara 4586);
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara 5336);
2

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang


Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara 4496);
5. Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2011 tentang
Universitas Pertahanan sebagai Perguruan Tinggi
yang Diselenggarakan Oleh Pemerintah;
6. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2012 Nomor 24);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 45 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Universitas Pertahanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 733);
8. Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2013 tentang Daftar Susunan
Personel dan Tata Kerja Universitas Pertahanan
(Berita Negara Republik Indonesia tahun 2013
Nomor 469);

.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PERTAHANAN


TENTANG PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI
UNIVERSITAS PERTAHANAN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pedoman penulisan tesis dan disertasi Universitas Pertahanan adalah
sebagaimana tercantum di dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Rektor ini.

Pasal 2
Dengan dikeluarkannya Peraturan Rektor ini, maka hal-hal yang berkaitan
dengan kebijakan dalam Peraturan Rektor Nomor 22 Tahun 2014 tentang
Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Pertahanan dinyatakan
tidak berlaku lagi.
3

Pasal 3
Peraturan Rektor ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di Bogor
pada tanggal Agustus 2017

Rektor
Universitas Pertahanan,

Dr. I Wayan Midhio, M.Phil


Letnan Jenderal TNI
175

SINOPSIS DISERTASI
176

Format Sampul Depan (Cover) Sinopsis Disertasi

lebar 4,5 cm

tinggi 5 cm

UNIVERSITAS PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

KONFLIK KAWASAN LAUT CINA SELATAN


DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PERTAHANAN NEGARA
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

SINOPSIS DISERTASI
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

BUDI SUSANTO
NIM: 7647120615
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

Diajukan pada Sidang Terbuka Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan


untuk Mendapatkan Gelar Doktor Pertahanan
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital hanya di awal tiap kata, tidak bold)

FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)
BOGOR
Juli 2017
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

Kertas sampul laminating glossy, ukuran A5, warna merah. Lambang Unhan: berwarna,
ukuran 4,5 x 5 cm. Huruf: font Arial, warna putih, ukuran sesuai ketentuan di atas, dicetak
tebal (bold), jarak 1 spasi.
177

Format Halaman Judul Sinopsis Disertasi

lebar 4,5 cm

tinggi 5 cm

UNIVERSITAS PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

KONFLIK KAWASAN LAUT CINA SELATAN


DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PERTAHANAN NEGARA
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

SINOPSIS DISERTASI
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bolt)

BUDI SUSANTO
NIM: 7647120615
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

Diajukan pada Sidang Terbuka Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan


untuk Mendapatkan Gelar Doktor Pertahanan
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital hanya di awal tiap kata, tidak bold)

FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)
BOGOR
Juli 2017
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

Kertas HVS ukuran A5, berat 80 gram. Lambang Unhan: berwarna, ukuran 4,5 x 5 cm..
Huruf: font Arial, warna putih, ukuran sesuai ketentuan di atas, dicetak tebal (bold), jarak
1 spasi.
178

Format Halaman Komisi Promotor dan Panitia Sidang Terbuka


Disertasi

KOMISI PROMOTOR*

…………………..

……………………

PANITIA SIDANG TERBUKA DISERTASI

Ketua
…………………..
Rektor Universitas Pertahanan

Sekretaris
……………………
Dekan Fakultas………………………..

Anggota
…………………..

…………………..

…………………..

…………………..

*Komisi Promotor merangkap sebagai Panitian Sidang Terbuka Disertasi

Kertas HVS, ukuran A5, berat 80 gram. Huruf: font Arial, warna hitam, ukuran 10, jarak 1
spasi.
179

Penjelasan Penulisan Sinopsis Disertasi:


1. Sistematika Isi Sinopsis:
JUDUL ARTIKEL ILMIAH
NAMA PENELITI, NAMA PRODI DAN ALAMAT ALAMAT EMAIL
ABSTRACT
KEYWORD
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORETIK
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
IMPLIKASI (JIKA ADA)
SARAN/REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP PENELITI

2. Penjelasan Isi Sistematika:


a. Judul Sinopsis Disertasi; judul sinopsis ditulis menggunakan
bahasa Indonesia dan Inggris dengan huruf kapital dan dicetak
tebal (bold). Bahasa Inggris dicetak miring (Italic).
b. Nama Peneliti dan alamat alamat email; nama peneliti ditulis
tanpa gelar dan alamat email peneliti.
c. Abstract; abstrak ditulis menggunakan bahasa Inggris, dalam
satu paragraf dan dicetak miring (Italic).
d. Keyword; menuliskan kata-kata kunci yang digunakan dalam
penelitian, ditulis di bawah abstrak.
e. Pendahuluan; menguraikan sepintas latar belakang,
permasalahan dan tujuan utama penelitian, jumlah halaman
3 - 4 halaman.
180

f. Kajian Teoretik; menguraikan konsep-konsep dan teori utama


(tidak semua konsep dan teori dalam disertasi diuraikan) dan
hipotesis penelitian (jika menggunakan hipotesis), jumlah
halaman 6 - 7 halaman.
g. Metode Penelitian; menguraikan tentang metode yang
digunakan, populasi dan sampel (kuantitatif) atau subyek dan
sampel (kualitatif/kombinasi), teknik pengumpulan data, dan
teknik analisis data, jumlah halaman 1 - 2 halaman.
h. Hasil Penelitian; mendeskripsikan hasil penelitian termasuk
hasil pengujian hipotesis (kuantitatif), dapat diuraikan dalam
bentuk sub-sub judul, jumlah halaman 2 - 3 halaman.
i. Pembahasan; menguraikan analisis dan bahasan peneliti
berdasarkan hasil penelitian, jumlah halaman 3 - 5 halaman.
j. Kesimpulan; menyimpulkan hasil penelitian, jumlah halaman
1 halaman.
k. Implikasi (jika ada); menyampaikan konsekuensi dari hasil
penelitian berupa pendapat peneliti tentang upaya-upaya dalam
meningkatkan/memperbaiki permasalahan yang diteliti, jumlah
halaman 1 - 2 halaman.
l. Saran/Rekomendasi; menyampaikan saran-saran/rekomendasi
kepada pihak-pihak (stakeholder) yang terkait dengan
penelitian, jumlah halaman 1 halaman.
m. Daftar Pustaka; menuliskan referensi yang hanya dirujuk/
digunakan dalam penulisan sinopsis disertasi.
n. Riwayat Hidup Peneliti; menuliskan riwayat hidup peneliti
dengan format dan isinya sama dengan riwayat hidup peneliti
pada disertasi.

3. Ketentuan Sinopsis:
a. Kertas: jenis HVS, ukuran A5, berat 80 gram
b. Pengetikan:
181

1) Huruf: font Arial, ukuran 10 (kecuali judul, ukuran 12),


jarak 1 spasi.
2) Pengetikan dilakukan pada kertas dua muka (bolak-
balik).
3) Batas pengetikan (margin): 2 cm dari batas atas, 1,5 cm
dari batas kiri, 1,5 cm dari batas kanan, dan 1,5 cm dari
batas bawah.
4) Pengetikan dilakukan dengan rata kanan dan kiri
(justifyalignment).
5) Pengetikan judul dan subjudul ditulis dengan huruf capital,
dicetak tebal (bold), dan tidak diberi nomor.
c. Tata cara penulisan abstrak, kutipan, tabel, gambar, dan daftar
pustaka sama dengan tata cara penulisan disertasi.
182

ARTIKEL ILMIAH
183

Sampul Depan (Cover) Artikel Ilmiah

Lampiran 1: Contoh Halaman Judul (Cover) Proposal Penelitian

lebar: 4,5 cm

tinggi: 5 cm

UNIVERSITAS PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

KONFLIK KAWASAN LAUT CINA SELATAN


DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PERTAHANAN NEGARA
(font Arial, ukuran 14, huruf kapital, bold)

ARTIKEL ILMIAH
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

BUDI SUSANTO
NIM: 7647120615
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

FAKULTAS STRATEGI PERTAHANAN


PROGRAM STUDI DIPLOMASI PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

BOGOR
Juli 2017
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

Kertas HVS, ukuran A4, berat 80 gr. Huruf: font Candara, ukuran 12, dicetak tebal (bold),
jarak 1 spasi.
184

Persetujuan Reviewer Artikel Ilmiah

PERSETUJUAN REVIEWER ARTIKEL ILMIAH

Artikel Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : …………………………………..
NIM : …………………………………..
Program Studi : …………………………………..
Judul : …………………………………………………………...
…………………………………………………………..
.………………………………………………………….
..…………………………………………………………

Artikel Ilmiah dengan judul dan nama mahasiswa tersebut di atas telah
disetujui dan dapat dipublikasikan.

REVIEWER

Reviewer I : ……………………………………. (……………….)

Reviewer II : ……………………………………. (……………….)

Bogor, ………………….

A.n. Dekan Fakultas………………….


Kaprodi……………………………….,

………………………

ii

Kertas HVS, ukuran A4, berat 80 gr. Huruf: font Candara, ukuran 12, jarak 1 spasi.
185

Penjelasan Penulisan Artikel Ilmiah:


1. Sistematika Artikel Ilmiah:
Judul Artikel Ilmiah
Nama Peneliti, Nama Prodi dan Alamat Alamat Email
Abstrak (Abstract) dan Kata Kunci (Keyword)
Pendahuluan
Pembahasan
Kesimpulan
Saran/Rekomendasi
Daftar Pustaka

2. Penjelasan Isi Sistematika:


a. Judul Artikel Ilmiah; ditulis menggunakan bahasa Indonesia dan
Inggris dengan huruf kapital, ukuran 14 dan dicetak tebal (bold).
Bahasa Inggris dicetak miring (Italic).
b. Nama Peneliti, Nama Prodi dan Alamat Email; nama peneliti
ditulis tanpa gelar diberi nomor untuk catatan kaki (footnote)
dan dijelaskan lebih detail pada catatan kaki dan ditulis dengan
huruf kapital hanya pada awal kata, ukuran 12. Nama Prodi
tempat mahasiswa kuliah ditulis dengan huruf kapital hanya
pada awal kata, ukuran 12 dan alamat email ditulis dengan
huruf kecil, ukuran 12.
c. Abstrak (Abstract) dan Kata Kunci (Keyword); abstrak ditulis
menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris, ukuran huruf 11,
dalam satu paragraf. Kata Kunci ditulis di bawah abstrak.
Bahasa Inggris dicetak miring (Italic).
d. Pendahuluan; menguraikan sepintas latar belakang,
permasalahan dan tujuan dari topik bahasan, jumlah halaman
e. Pembahasan; kegiatan dan hasil penelitian termasuk hasil
pengujian hipotesis (kuantitatif) diuraikan, uraian dalam bentuk
sub-sub judul, tanpa diberi nomor.
186

f. Kesimpulan; hasil pembahasan disimpulkan.


g. Saran/Rekomendasi; disampaikan kepada pihak-pihak
(stakeholder) yang terkait dengan penelitian.
h. Daftar Pustaka; memuat referensi yang hanya dirujuk/
digunakan dalam penulisan artikel ilmiah.

3. Ketentuan Artikel Ilmiah:


a. Kertas: jenis HVS, ukuran A4, berat 80 gram.
b. Pengetikan:
1) Huruf: font Candara, ukuran 12, jarak 1,5 spasi.
2) Pengetikan dilakukan pada kertas satu muka (tidak
bolak-balik).
3) Batas pengetikan (margin): 3 cm dari batas atas, 3 cm
dari batas kiri, 2 cm dari batas kanan, dan 2 cm dari
batas bawah.
4) Pengetikan dilakukan dengan rata kanan dan kiri
(justifyalignment) dan dibuat dalam dua kolom, kecuali
judul, abstract dan keyword, tabel, dan gambar dibuat
tidak dua kolom.
5) Pengetikan subjudul ditulis dengan huruf capital hanya
pada awal kata kecuali kata sambung, dicetak tebal (bold)
dan tidak diberi nomor.
6) Jumlah halaman maksimal 28 halaman.
c. Tata cara penulisan abstrak, tabel, gambar, dan daftar pustaka
sama dengan tata cara penulisan tesis/disertasi.
d. Tata cara penulisan kutipan, menggunakan catatan kaki
(footnote) dengan ketentuan dan cara penulisannya sebagai
berikut:

1) Footnote dari Rujukan Berupa Buku Teks


Urut-urutan penulisan footnote dari rujukan berupa buku
teks yaitu: nama penulis, judul buku, alih bahasa/penerjemah
187

(jika ada), edisi terbit (jika ada), kota tempat terbit, penerbit,
tahun terbit, dan halaman. Ketentuan penulisan nama penulis
sebagai berikut:
a) Nama penulis terdiri dari dua suku kata atau lebih,
nama tersebut tidak dibalik (contoh 1).
b) Penulis terdiri dari dua orang atau tiga orang, maka
semua nama penulis ditulis (contoh 2 dan 3).
c) Jika penulis terdiri dari empat orang atau lebih, maka
nama penulis pertama ditulis sedangkan nama
penulis-penulis berikutnya tidak ditulis tetapi diganti
dengan kata et al (contoh 4).
d) Jika ada penerjemah/alih bahasa, dituliskan setelah
judul buku (contoh 5).
Contoh:

1 Michael Amstrong, Performance Management Key Strategies and Practical


Guidelines, 3rd Edition (London and Philadelphia: Kogan Page, 2006), hlm. 23.
2
George W. Bohlander and Andrew Tan, Security Strategies in the Asia Pasific:
The United State “Second Front” in Southeast Asia, (New York: Palgrave
Mcminlan), hlm. 20.
3
Jason A. Colquit, Jeffery A. LePine and Michael J. Wesson. Organizational
Behavior Improving Performance and Commitment it the Workplace,
International Edition (New York: McGraw-Hill Companies Inc., 2009), hlm.
123.
4
Veitzal Rivai, et al, Performance Aprraisal Sistem yang Tepat untuk Menilai
Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Edisi Kedua
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 154.
5
Gary Yukl, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Alih Bahasa: Budy Supriyanto
(Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2005), hlm. 32-32.

2) Footnote dari Rujukan Berupa Tesis/Disertasi


Urut-urutan penulisan rujukan berupa buku teks yaitu:
nama penulis, judul skripsi/tesis/disertasi, skripsi/tesis/disertasi
dan nama universitas, tahun.
Contoh:
188

1 Mochammad Subagio, “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Motivasi Kerja dan


Sikap Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Ithaca Resources” (Disertasi,
Universitas Negeri Jakarta, 2013), hlm. 75.
2
Daryono, “Evaluasi Kebijakan Sistem Imbalan Pegawai Kantor Pemda
Kabupaten Bekasi Jawa Barat” (Tesis, Universitas Indonesia, 2014), hlm. 12-13.
3
Gabriella Fressa, “Strategis in Children’s Route Directions” (Unpublished
Dissertation, University of Leeiden, 2010), hlm. 56.

3) Footnote dari Rujukan Berupa Artikel/Makalah yang


Dipublikasikan dalam Majalah atau Surat Kabar
Urut-urutan penulisan rujukan berupa artikel/makalah
yang dipublikasikan dalam majalah atau surat kabar, yaitu:
nama penulis, judul artikel/makalah, nama majalah atau nama
surat kabar dan waktu majalah atau surat kabar diterbitkan.
Contoh:

1
Gabriella Fressa, “Strategis in Children’s Route Directions”, Tempo, 25 Juni
2015, hlm. 23.
2
Defri Werdiono, “Upaya Menyelamatkan Gambut”, Kompas, 10 Agustus 2016,
hlm. 5.

4) Footnote dari Rujukan Berupa Jurnal


Urut-urutan penulisan rujukan berupa jurnal, yaitu: nama
penulis, judul artikel, nama jurnal, volume/nomor jurnal, tahun
jurnal, halaman.
Contoh:

1 Douglas Koch and Mark Sanders, “The Effects of Solid Modeling and
Visualization on Technical Problem Solving”, Journal of Technology Education,
Volume 22 (2), 2011, hlm,. 24-29.
2 C. Bueger, “What is Maritime Security?”, Marine Policy Journal, Nomor. 53,
2015, hlm. 7.
189

5) Footnote dari Rujukan Berupa Undang-Undang


Urut-urutan penulisan rujukan berupa undang-undang,
yaitu: nama undang-undang, nomor undang-undang, tahun
diundangkan, tentang/hal yang diundangkan.
Contoh:

1 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945,


Pasal 30 ayat 1.
2
Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tentara Nasional
Indonesia, Pasal 8, ayat 1.
3
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 2, ayat 3.

6) Footnote dari Rujukan Berupa Peraturan/Surat Keputusan


Urut-urutan penulisan rujukan berupa peraturan/surat
keputusan, yaitu: peraturan/surat keputusan pejabat yang
mengeluarkan, peraturan/surat keputusan, waktu ditetapkan
(untuk surat keputusan: tanggal, bulan dan tahun), tentang/hal
yang diatur/diputuskan.
Contoh:

1
Peraturan Presiden Nomor 58 tentang Kementerian Pertahanan Republik
Indonesia, Pasal 13, ayat (1).
2
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun 2012 tentang Standar
Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal
Dalam Negeri, Pasal 17, ayat 2.
3
Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP-87-V-2010
tentang Kelompok Pelayanan Jasa Angkutan Udara, Pasal 3, ayat 1.

7) Footnote dari Rujukan Internet/WebSite


Urut-urutan penulisan rujukan dari internet/web site,
yaitu: nama penulis artikel (jika ada), judul artikel, alamat web
site, waktu rujukan diakses (tanggal, bulan dan tahun).
Contoh:

1
Denis et al, “What is Esprit de Corps?” Online; http://www.wisegeek.
com/what-is-esprit-de-corps.htm (diakses 27 Juli 2017).
190

2
“Cara Profesional dalam Membangun Kerja Sama Tim”, Online;http://
iknow.apb-group.com/cara-profesional-dalam-membangun-kerja-sama-
tim/(diakses 28 Juli 2017).

8) Footnote dari Rujukan dari Jurnal Elektronik (E-Journal)


Urut-urutan penulisan rujukan dari jurnal elektronik
(e-journal), yaitu: nama penulis, judul artikel, nama jurnal,
alamat jurnal, waktu rujukan tersebut diakses (tanggal, bulan
dan tahun).
Contoh:

1
Laura Larsson, “Evaluation of Swedish Youth Labor Market Programs”, The
Journal of Human Resources XXXXVII/4, by the Board of Regents of the
University of Wisconsin System, 2003, hlm. 891-925; http://www.laura.
larsson@ifau.uu.se.(diakses 28 Juli 2017).

2
Kamal Birdi et al, “The Impact of Human Resource and Operational
Management Practices on Company Productivity: A Longitudinal Study”,
Personnel Psychology, by the Institute of Work Psychology University of
Sheffield, Sheffield, 2008, hlm. 467–501; http://www.k.birdi@sheffield.
ac.uk., (diakses 31 Juli 2017).

9) Penulisan Ibid, op. cit., dan loc. cit. pada Footnote


a) Ibid. (Ibidem, artinya pada tempat yang sama),
dituliskan jika pengulangan kutipan tidak diselang
oleh kutipan lain atau langsung di bawahnya.
5
Ibid. (halaman sama dengan kutipan di atasnya)
6
Ibid., hlm. 24. (halaman berbeda dengan kutipan di atasnya)
b) op. cit. (opera citato, artinya dalam karya yang telah
dikutip), dituliskan jika pengulangan kutipan sudah
diselang oleh kutipan lain dan pada halaman yang
berbeda.
7
op. cit., hlm. 26.
c) loc. cit. (loco citato, artinya dalam tempat yang telah
dikutip), dituliskan jika pengulangan kutipan sudah
diselang oleh kutipan lain dan pada halaman yang
sama.
9
loc. cit.

Anda mungkin juga menyukai