Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SIFAT-SIFAT DAN INDEKS BIAS CAHAYA

Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Fisika untuk Biologi


Yang dibimbing oleh : Drs. Parno, M.Si

Disusun Oleh : Offering A 2020/Kelompok 9


Eta Monica Salma Salsabila
(200341617239)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Desember 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
dengan judul “Sifat-sifat dan Indeks Bias Cahaya”. Makalah ini dibuat dengan tujuan
untuk memahami dengan baik mengenai materi tentang cahaya yang dibimbing oleh
Bapak Drs. Parno, M.Si.
Selanjutnya ucapan terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada Bapak Drs.
Parno, M.Si. sebagai dosen mata kuliah Fisika untuk Biologi yang telah membimbing
penulis dalam proses penyelesaian makalah dan kepada semua pihak yang telah
mendukung dan memberikan arahan serta masukkan kepada penulis dalam penyelesaian
makalah ini.
Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca, khususnya Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi 2020. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penunjang pemahaman mahasiswa dalam melaksanakan
perkuliahan Fisika untuk Biologi.

Malang, 8 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................1
1.3. Tujuan .....................................................................................................................1
1.4. Manfaat ...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................2
2.1. Pengertian Cahaya...................................................................................................2
2.2. Sifat – sifat Cahaya .................................................................................................2
2.3. Indeks Bias Cahaya .................................................................................................6
2.4. Peranan Cahaya dalam Bidang Biologi ..................................................................7
BAB III PENUTUP .......................................................................................................10
3.1. Kesimpulan ...........................................................................................................10
3.2. Saran .....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Cahaya merupakan radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi
mata manusia. Oleh karena itu, cahaya selain memiliki sifat-sifat gelombang secara
umum seperti dispersi, difraksi, polarisasi, interfensi, juga memiliki sifat-sifat
gelombang elektromagnetik, yaitu dapat merambat melalui ruang hampa.
Semua makhluk hidup menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun
tidak langsung terhadap keberadaan cahaya. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan cahaya
untuk proses fotosintesis yang dapat menghasilkan karbohidrat yang bisa dimanfaatkan
untuk kehidupan manusia. Binatang juga memanfaatkan cahaya untuk memeperoleh
informasi tentang keberadan lingkungannya. Bahkan ada juga binatang yang benar-
benar bergantung pada cahaya seperti arthopoda dan kordata. Tanpa dipungkiri,
manusia juga sangat bergantung terhadap keberadaan cahaya.
Tanpa cahaya kita tidak akan bisa apa-apa, sebagai contohnya proses melihat
meskipun mata kita normal tapi jika tidak ada cahaya maka kita tidak akan bisa melihat.
Begitu pentingnya peranan cahaya bagi makhluk hidup, oleh karena itu dalam makalah
ini akan dibahas cahaya khususnya sifat-sifat dan indeks bias cahaya secara fisika dan
aplikasinya dalam bidang biologi.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1. Apa itu cahaya?
1.2.2. Bagaimanakah sifat-sifat cahaya?
1.2.3. Bagaimanakah indeks bias cahaya?
1.2.4. Bagaimanakah peranan cahaya di bidang Biologi?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas didapatkan tujuan sebagai berikut :
1.3.1. Mengetahui tentang cahaya
1.3.2. Mengetahui sifat-sifat cahaya
1.3.3. Mengetahui indeks bias cahaya
1.3.4. Mengetahui peranan cahaya dalam bidang Biologi

1.4. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan penulis adalah sebagai berikut :
1.4.1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang cahaya
1.4.2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sifat-sifat cahaya
1.4.3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami indeks bias cahaya
1.4.4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami peranan cahaya dalam bidang
Biologi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Cahaya


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cahaya didefinisikan sebagai sinar
atau terang dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan dan lampu yang
memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda di sekitarnya. Cahaya juga
didefinisikan sebagai salah satu bentuk energi yang dipancarkan oleh benda atau sumber
cahaya dalam bentuk gelombang eletromagnetik antara 380–750 nm. Gelombang
elektromagnetik dapat merambat di dalam ruang hampa udara (vakum).
Menurut James Maxwell (1831-1897), cahaya adalah gelombang elektromagnetik,
sehingga cepat rambat cahaya sama dengan cepat rambat gelombang elektromagnetik,
yaitu 3.108 m/s. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan
panjang gelombang kasat mata maupun tidak. Selain itu, menurut Planck cahaya adalah
paket partikel yang disebut foton.
Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa cahaya adalah suatu
gelombang elektromagnetik atau partikel foton yang dipancarkan oleh benda-benda yang
mampu bersinar (seperti matahari dan lampu listrik) sehingga memungkinkan mata kita
menangkap bayangan benda-benda yang berada di sekitar benda bersinar tersebut.

2.2. Sifat – sifat Cahaya


Cahaya memiliki sifat dualisme gelombang-partikel, yang artinya cahaya memiliki sifat
sebagai gelombang dan sifat sebagai partikel.
1. Sifat sebagai gelombang, diantaranya :
a. Merambat lurus
Cahaya akan merambat lurus apabila melewati suatu medium perantara.
Peristiwa ini dapat dibuktikan dengan menyalakan lampu senter di pagi hari
ketika udara berkabut. Percobaan yang dapat membuktikan bahwa cahaya
merambat lurus adalah dengan menggunakan beberapa lempeng logam, kayu
atau karton yang diberi lubang. Ketika lubang karton disusun lurus kita dapat
melihat cahaya lilin. Akan tetapi ketika salah satu lubang digeser, maka kita
tidak bisa lagi melihat cahaya lilin tersebut.

Gambar 1. Percobaan cahaya merambat lurus


Sumber : fisikabc.com

2
b. Dapat merambat tanpa medium
Sebagai bentuk gelombang, cahaya merupakan jenis gelombang
transversal. Salah satu ciri gelombang transversal adalah dapat merambat tanpa
melalui medium perantara. Dengan demikian cahaya tentunya dapat merambat
tanpa medium. Sebagai contoh, sinar matahari dapat sampai ke bumi meskipun
melalui ruang hampa udara.

c. Dapat menembus benda bening


Ketika cahaya melewati benda bening atau transparan seperti kaca atau
plastik, maka sinarnya akan diteruskan secara linear (lurus). Sifat ini dapat
diamati ketika menyinari benda-benda yang terbuat dari kaca bening seperti
gelas atau mangkuk kaca menggunakan senter.

Gambar 2. Cahaya dari senter yang menembus mangkuk kaca


Sumber : fisikabc.com

d. Dapat dipantulkan
Pemantulan atau refleksi adalah proses terpancarnya kembali cahaya
dari permukaan benda yang terkena cahaya. Peristiwa ini pemantulan cahaya
ini dapat diamati ketika sedang berkaca di depan cermin. Dalam hal ini benda
yang memantulkan cahaya adalah cermin.

e. Dapat dibiaskan
Pembiasan atau refraksi adalah pembelokan arah rambat cahaya ketika
melewati dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Sifat cahaya dapat
dibiaskan ini dapat diamati ketika memasukkan sebatang pensil ke dalam gelas
berisi air jernih. Dari situ nampak bahwa batang pensil terlihat patah atau
bengkok. Hal ini disebabkan karena arah cahaya mengalami pembelokan dari
medium air ke kaca dan ke udara di mana ketiga medium tersebut memiliki
kerapatan yang berbeda.

3
Gambar 3. Pensil yang telihat seperti patah ketika sebagian terendam air
Sumber : fisikabc.com

f. Dapat diuraikan
Istilah lain dari penguraian cahaya adalah dispersi cahaya. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya putih (polikromatik) menjadi berbagai
macam warna tunggal (monokromatik). Contoh peristiwa dispersi cahaya
adalah terbentuknya pelangi setelah turun hujan. Pelangi terdiri dari beberapa
warna antara lain merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu yang berasal
dari satu warna yaitu warna putih cahaya matahari yang dibiaskan oleh titik air
hujan sehingga dapat terurai menjadi warna-warna pelangi tersebut.

Gambar 4. Adanya pelangi setelah hujan


Sumber : fisikabc.com

g. Dapat mengalami interferensi


Interferensi cahaya adalah perpaduan dua gelombang atau lebih menjadi
satu gelombang baru. Peristiwa ini dapat dijumpai pada tumpahan minyak di
permukaan air, warna-warni pada gelembung sabun yang mendapat sinar
matahari, warna- warni pada cakram padat seperti CD. Interferensi terjadi jika
dua syarat berikut terpenuhi :
- Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua
gelombang cahaya harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab
itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama.
- Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama.

4
Gambar 5. Warna-warni pada permukaan CD
Sumber : fisikabc.com

h. Dapat mengalami difraksi


Difraksi cahaya dapat didefinisikan sebagai pelenturan cahaya yaitu saat
suatu cahaya melalui celah maka cahaya dapat terpecah-pecah menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil dan memiliki sifat seperti cahaya baru. Sifat-sifat
difraksi pada cahaya ini dapat dibuktikan dengan melihat pola interferensi yang
terjadi pada layar saat dipasang dibelakang celah. Dalam kehidupan sehari-
hari, peristiwa difraksi dapat diamati ketika cahaya masuk ke rumah melalui
celah pintu yang terbuka sedikit.

Gambar 6. Cahaya yang masuk dari sela-sela pintu


Sumber : fisikabc.com

i. Memiliki energi
Ketika tubuh terkena sinar matahari maka tubuh akan terasa panas, hal
ini membuktikan bahwa cahaya khususnya cahaya matahari memiliki energi
berupa panas yang dipancarkan dalam bentuk gelombang radiasi.

j. Polarisasi cahaya
Polarisasi cahaya merupakan berkurangnya intensitas cahaya yang
diakibatkan oleh berkurangnya komponen pada gelombang cahaya. Polarisasi
hanya dapat terjadi pada gelombang transversal. Polarisasi cahaya dapat terjadi
akibat pemantulan, pembiasan, absorpsi, dan hamburan.

5
2. Sifat sebagai partikel, diantaranya :
a. Mengalami efek Compton
Efek Compton menunjukkan bahwa cahaya dapat mengalami peristiwa tumbukan
sama seperti sebuah bola biliar yang menumbuk bola biliar lain yang diam kemudian
kedua bola terpental.

Gambar 7. Efek Compton


Sumber : fisikasekolah.com

b. Mengalami efek fotolistrik


Efek fotolistrik menjelaskan tentang perilaku cahaya yang dianggap sebagai
partikel ketika bentumbukan dengan elektron-elektron dalam logam.

Gambar 8. Efek Fotolistrik


Sumber : fisikasekolah.com

2.3. Indeks Bias Cahaya


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa cahaya memiliki sifat sebagai
gelombang, salah satunya adalah pembiasan (refraksi). Pembiasan cahaya adalah peristiwa
pembelokan arah rambat cahaya ketika memasuki medium yang satu ke medium yang lain.
Besarnya pembelokan atau pergeseran arah rambat cahaya yang keluar dari suatu medium
bergantung pada kerapatan optik medium tersebut. Kerapatan optik ini merupakan sifat
dari medium tembus cahaya (zat optik) dalam melewatkan cahaya.
Jika cahaya masuk dari zat optik kurang rapat ke zat optik lebih rapat (seperti udara
ke air), cahaya dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, jika cahaya masuk dari zat
optik lebih rapat ke zat optik kurang (seperti kaca ke udara), cahaya dibiaskan menjauhi
garis normal.

6
Gambar 9. Peristiwa pembiasan cahaya pada medium yang berbeda
Sumber : fisikabc.com

Besar kerapatan optik suatu medium dinyatakan dalam indeks bias. Itu artinya
semakin besar indeks bias suatu medium berarti kerapatan optik medium juga semakin
besar. Dan semakin besar kerapatan optik, maka akan semakin besar pula arah pembelokan
cahaya yang melewati medium tersebut.
Jadi pengertian dari indeks bias suatu zat adalah perbandingan kelajuan cahaya di
udara dengan kelajuan cahaya di dalam zat tersebut. Kelajuan cahaya di udara selalu lebih
besar daripada di dalam zat lain. Oleh karena itu, indeks bias zat lain selain udara selalu
lebih besar dari 1.
Semakin besar indeks bias suatu zat maka semakin besar cahaya dibelokkan oleh zat
tersebut. Besarnya pembiasan juga bergantung pada panjang gelombang cahaya. Dalam
spektrum cahaya tampak, panjang gelombang cahaya bervariasi dari gelombang merah
yang terpanjang sampai gelombang ungu yang terpendek. Secara matematis, indeks bias
dapat ditulis sebagai berikut :
𝑐
𝑛=
𝑣𝑝
𝑛 = indeks bias
𝑐 = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (299.792.458 m/s atau 3x108 m/s)
𝑣𝑝 = cepat rambat cahaya pada suatu medium

2.4. Peranan Cahaya dalam Bidang Biologi


Cahaya memiliki manfaat atau kegunaan yang sangat besar bagi kehidupan yang ada
di Bumi. Berikut merupakan beberapa contoh peranan cahaya dalam bidang biologi :
1. Proses fotosintesis pada tumbuhan
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk
dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang
berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem I dan
fotosistem II. Fotosistem I terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya
dengan panjang gelombang 700 nanometer, sedangkan fotosistem II 680
nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis,
seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.

7
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada
fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang
rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi
yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini
menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus
segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh
elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil
ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.

2. Proses melihat
Agar sinar yang dipantulkan objek dapat dilihat sebagai warna, sinar itu harus
mencapai mata. Keberadaan mata saja tidak cukup. Setelah mencapai mata, sinar
itu harus diubah menjadi sinyal-sinyal saraf yang mencapai otak yang bekerja
selaras dengan mata. Pengindraan warna dimulai pada sel kerucut dalam retina. Ada
tiga kelompok utama sel kerucut yang bereaksi sangat kuat terhadap warna tertentu
dari cahaya. Sel-sel ini dikelompokkan sebagai sel-sel kerucut biru, hijau dan
merah. Warna merah, biru dan hijau, yang membuat sel kerucut itu bereaksi, adalah
tiga warna primer yang ada di alam. Dengan rangsangan sel kerucut yang sensitif
terhadap ketiga warna ini, pada derajat yang berbeda, muncullah jutaan warna yang
berbeda.
Sel kerucut mengubah informasi yang berhubungan dengan warna ini
menjadi impuls saraf melalui pigmen-pigmen yang terkandung di dalamnya.
Selanjutnya, sel saraf yang terhubung dengan sel kerucut ini mengirimkan impuls
saraf ke suatu daerah tertentu dalam otak. Dalam daerah seluas beberapa sentimeter
persegi di dalam otak inilah tempat dibentuknya dunia penuh warna yang kita lihat
sepanjang hidup.

3. Pembentukan vitamin D pada tulang


Terik sinar matahari tidak selalu berdampak negatif. Paparannya di pagi hari
memiliki manfaat bagi kesehatan tulang karena menjadi sumber vitamin D. Paparan
sinar matahari yang baik adalah sinar matahari pagi hari, sebelum pukul 08.00. Pada
jam tersebut, matahari akan memberikan sinar yang bermanfaat bagi tubuh.
Pancarannya mampu mensintesis menjadi vitamin D, dan bermanfaat untuk
kesehatan tulang dan pembentukan kalsium. Pada waktu berkas sinar ultraviolet
menganai kulit maka sinar ini akan disaring di kulit, di bawah kulit terdapat
sejumlah besar simpanan kolesterol. Sinar ultraviolet mengubah simpanan
kolesterol ini menjadi vitamin D. Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam
tubuh karena terkena sinar matahari, bisa meningkatkan penyerapan kalsium. Ini
menolong pembentukan dan perbaikan tulang dan mencegah penyakit seperti rakitis
dan osteomalacia (pelembutan tulang tidak normal).

8
4. Alat optik
Sifat-sifat cahaya yang dapat dipantulkan dan dibiaskan menjadi prinsip
dasar dalam pembuatan alat-alat optik untuk kegiatan keilmuan seperti mikroskop,
teleskop (teropong), lup (kaca pembesar), periskop, kamera dan sebagainya.

5. Sinar X/foto rontgen/X-ray


Di bidang kedokteran, pemeriksaan X-ray atau rontgen adalah salah satu
teknik pencitraan medis yang menggunakan radiasi elektromagnetik untuk
mengambil gambar atau foto bagian dalam tubuh. Prioritas utama X-ray memang
digunakan untuk melihat tulang dan sendi. Meski demikian, X-ray terkadang juga
dipakai untuk mendeteksi masalah pada jaringan lunak seperti organ internal.
Ketika pemeriksaan x-ray dilakukan, mesin akan mengirimkan gelombang radiasi
elektromagnetik secara singkat ke tubuh untuk memindai kondisi tubuh bagian
dalam. Radiasi yang diserap oleh masing-masing bagian tubuh akan berbeda-beda.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Cahaya adalah suatu gelombang elektromagnetik atau partikel foton yang
dipancarkan oleh benda-benda yang mampu bersinar (seperti matahari dan lampu listrik)
sehingga memungkinkan mata kita menangkap bayangan benda-benda yang berada di
sekitar benda bersinar tersebut. Oleh karena itu, cahaya bersifat dualisme gelombang-
pertikel, artinya cahaya dapat bersifat sebagai gelombang diantaranya merambat lurus,
dapat merambat tanpa medium, menembus benda bening, dapat dipantulkan, dibiaskan,
diuraikan, dapat mengalami interferensi, dapat mengalami difraksi, memiliki energi, dan
polarisasi cahaya. Sedangkan cahaya dapat bersifat sebagai partikel yaitu dapat mengalami
efek Compton dan efek fotolistrik. Pada peristiwa pembiasan cahaya, pembelokan cahaya
ditentukan oleh indeks bias suatu zat/medium. Semakin besar indeks bias maka akan
semakin besar pula arah pembelokan cahaya yang melewati zat/medium tersebut. Dalam
biologi cahaya memiliki berbagai peran, diantaranya dalam proses fotosintesis pada
tumbuhan, proses melihat pada manusia, pembentukan vitamin D pada tulang, sebagai alat
optik, dan juga dalam bidang kedokteran yaitu sinar X/rontgen.

3.2. Saran
Demikian makalah mengenai sifat-sifat dan indeks bias cahaya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam makalah ini, sehingga kedepannya
menjadi lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112-
WIENDARTUN/2-_Cahaya_Mklh.pdf (diakses pada 8 Desember 2020 pada pukul 22.21)

http://www.fisikasekolah.com/2016/12/efek-fotolistrik-dan-efek-compton.html (diakses pada


11 Desember 2020 pada pukul 22.06)

https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_bias (diakses pada 8 Desember 2020 pada pukul 10.16)

https://www.fisikabc.com/2017/09/pengertian-jenis-sifat-manfaat-dan-contoh-cahaya.html
(diakses pada 8 Desember 2020 pada pukul 10.13)

https://www.fisikabc.com/2017/10/indeks-bias.html (diakses pada 8 Desember 2020 pada


pukul 10.16)

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-cahaya/#ftoc-heading-1 (diakses pada 8


Desember 2020 pada pukul 10.10)

11

Anda mungkin juga menyukai