Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
dengan judul “Sifat-sifat dan Indeks Bias Cahaya”. Makalah ini dibuat dengan tujuan
untuk memahami dengan baik mengenai materi tentang cahaya yang dibimbing oleh
Bapak Drs. Parno, M.Si.
Selanjutnya ucapan terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada Bapak Drs.
Parno, M.Si. sebagai dosen mata kuliah Fisika untuk Biologi yang telah membimbing
penulis dalam proses penyelesaian makalah dan kepada semua pihak yang telah
mendukung dan memberikan arahan serta masukkan kepada penulis dalam penyelesaian
makalah ini.
Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca, khususnya Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi 2020. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penunjang pemahaman mahasiswa dalam melaksanakan
perkuliahan Fisika untuk Biologi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas didapatkan tujuan sebagai berikut :
1.3.1. Mengetahui tentang cahaya
1.3.2. Mengetahui sifat-sifat cahaya
1.3.3. Mengetahui indeks bias cahaya
1.3.4. Mengetahui peranan cahaya dalam bidang Biologi
1.4. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan penulis adalah sebagai berikut :
1.4.1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang cahaya
1.4.2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sifat-sifat cahaya
1.4.3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami indeks bias cahaya
1.4.4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami peranan cahaya dalam bidang
Biologi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
b. Dapat merambat tanpa medium
Sebagai bentuk gelombang, cahaya merupakan jenis gelombang
transversal. Salah satu ciri gelombang transversal adalah dapat merambat tanpa
melalui medium perantara. Dengan demikian cahaya tentunya dapat merambat
tanpa medium. Sebagai contoh, sinar matahari dapat sampai ke bumi meskipun
melalui ruang hampa udara.
d. Dapat dipantulkan
Pemantulan atau refleksi adalah proses terpancarnya kembali cahaya
dari permukaan benda yang terkena cahaya. Peristiwa ini pemantulan cahaya
ini dapat diamati ketika sedang berkaca di depan cermin. Dalam hal ini benda
yang memantulkan cahaya adalah cermin.
e. Dapat dibiaskan
Pembiasan atau refraksi adalah pembelokan arah rambat cahaya ketika
melewati dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Sifat cahaya dapat
dibiaskan ini dapat diamati ketika memasukkan sebatang pensil ke dalam gelas
berisi air jernih. Dari situ nampak bahwa batang pensil terlihat patah atau
bengkok. Hal ini disebabkan karena arah cahaya mengalami pembelokan dari
medium air ke kaca dan ke udara di mana ketiga medium tersebut memiliki
kerapatan yang berbeda.
3
Gambar 3. Pensil yang telihat seperti patah ketika sebagian terendam air
Sumber : fisikabc.com
f. Dapat diuraikan
Istilah lain dari penguraian cahaya adalah dispersi cahaya. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya putih (polikromatik) menjadi berbagai
macam warna tunggal (monokromatik). Contoh peristiwa dispersi cahaya
adalah terbentuknya pelangi setelah turun hujan. Pelangi terdiri dari beberapa
warna antara lain merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu yang berasal
dari satu warna yaitu warna putih cahaya matahari yang dibiaskan oleh titik air
hujan sehingga dapat terurai menjadi warna-warna pelangi tersebut.
4
Gambar 5. Warna-warni pada permukaan CD
Sumber : fisikabc.com
i. Memiliki energi
Ketika tubuh terkena sinar matahari maka tubuh akan terasa panas, hal
ini membuktikan bahwa cahaya khususnya cahaya matahari memiliki energi
berupa panas yang dipancarkan dalam bentuk gelombang radiasi.
j. Polarisasi cahaya
Polarisasi cahaya merupakan berkurangnya intensitas cahaya yang
diakibatkan oleh berkurangnya komponen pada gelombang cahaya. Polarisasi
hanya dapat terjadi pada gelombang transversal. Polarisasi cahaya dapat terjadi
akibat pemantulan, pembiasan, absorpsi, dan hamburan.
5
2. Sifat sebagai partikel, diantaranya :
a. Mengalami efek Compton
Efek Compton menunjukkan bahwa cahaya dapat mengalami peristiwa tumbukan
sama seperti sebuah bola biliar yang menumbuk bola biliar lain yang diam kemudian
kedua bola terpental.
6
Gambar 9. Peristiwa pembiasan cahaya pada medium yang berbeda
Sumber : fisikabc.com
Besar kerapatan optik suatu medium dinyatakan dalam indeks bias. Itu artinya
semakin besar indeks bias suatu medium berarti kerapatan optik medium juga semakin
besar. Dan semakin besar kerapatan optik, maka akan semakin besar pula arah pembelokan
cahaya yang melewati medium tersebut.
Jadi pengertian dari indeks bias suatu zat adalah perbandingan kelajuan cahaya di
udara dengan kelajuan cahaya di dalam zat tersebut. Kelajuan cahaya di udara selalu lebih
besar daripada di dalam zat lain. Oleh karena itu, indeks bias zat lain selain udara selalu
lebih besar dari 1.
Semakin besar indeks bias suatu zat maka semakin besar cahaya dibelokkan oleh zat
tersebut. Besarnya pembiasan juga bergantung pada panjang gelombang cahaya. Dalam
spektrum cahaya tampak, panjang gelombang cahaya bervariasi dari gelombang merah
yang terpanjang sampai gelombang ungu yang terpendek. Secara matematis, indeks bias
dapat ditulis sebagai berikut :
𝑐
𝑛=
𝑣𝑝
𝑛 = indeks bias
𝑐 = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (299.792.458 m/s atau 3x108 m/s)
𝑣𝑝 = cepat rambat cahaya pada suatu medium
7
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada
fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang
rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi
yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini
menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus
segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh
elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil
ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
2. Proses melihat
Agar sinar yang dipantulkan objek dapat dilihat sebagai warna, sinar itu harus
mencapai mata. Keberadaan mata saja tidak cukup. Setelah mencapai mata, sinar
itu harus diubah menjadi sinyal-sinyal saraf yang mencapai otak yang bekerja
selaras dengan mata. Pengindraan warna dimulai pada sel kerucut dalam retina. Ada
tiga kelompok utama sel kerucut yang bereaksi sangat kuat terhadap warna tertentu
dari cahaya. Sel-sel ini dikelompokkan sebagai sel-sel kerucut biru, hijau dan
merah. Warna merah, biru dan hijau, yang membuat sel kerucut itu bereaksi, adalah
tiga warna primer yang ada di alam. Dengan rangsangan sel kerucut yang sensitif
terhadap ketiga warna ini, pada derajat yang berbeda, muncullah jutaan warna yang
berbeda.
Sel kerucut mengubah informasi yang berhubungan dengan warna ini
menjadi impuls saraf melalui pigmen-pigmen yang terkandung di dalamnya.
Selanjutnya, sel saraf yang terhubung dengan sel kerucut ini mengirimkan impuls
saraf ke suatu daerah tertentu dalam otak. Dalam daerah seluas beberapa sentimeter
persegi di dalam otak inilah tempat dibentuknya dunia penuh warna yang kita lihat
sepanjang hidup.
8
4. Alat optik
Sifat-sifat cahaya yang dapat dipantulkan dan dibiaskan menjadi prinsip
dasar dalam pembuatan alat-alat optik untuk kegiatan keilmuan seperti mikroskop,
teleskop (teropong), lup (kaca pembesar), periskop, kamera dan sebagainya.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Cahaya adalah suatu gelombang elektromagnetik atau partikel foton yang
dipancarkan oleh benda-benda yang mampu bersinar (seperti matahari dan lampu listrik)
sehingga memungkinkan mata kita menangkap bayangan benda-benda yang berada di
sekitar benda bersinar tersebut. Oleh karena itu, cahaya bersifat dualisme gelombang-
pertikel, artinya cahaya dapat bersifat sebagai gelombang diantaranya merambat lurus,
dapat merambat tanpa medium, menembus benda bening, dapat dipantulkan, dibiaskan,
diuraikan, dapat mengalami interferensi, dapat mengalami difraksi, memiliki energi, dan
polarisasi cahaya. Sedangkan cahaya dapat bersifat sebagai partikel yaitu dapat mengalami
efek Compton dan efek fotolistrik. Pada peristiwa pembiasan cahaya, pembelokan cahaya
ditentukan oleh indeks bias suatu zat/medium. Semakin besar indeks bias maka akan
semakin besar pula arah pembelokan cahaya yang melewati zat/medium tersebut. Dalam
biologi cahaya memiliki berbagai peran, diantaranya dalam proses fotosintesis pada
tumbuhan, proses melihat pada manusia, pembentukan vitamin D pada tulang, sebagai alat
optik, dan juga dalam bidang kedokteran yaitu sinar X/rontgen.
3.2. Saran
Demikian makalah mengenai sifat-sifat dan indeks bias cahaya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam makalah ini, sehingga kedepannya
menjadi lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112-
WIENDARTUN/2-_Cahaya_Mklh.pdf (diakses pada 8 Desember 2020 pada pukul 22.21)
https://www.fisikabc.com/2017/09/pengertian-jenis-sifat-manfaat-dan-contoh-cahaya.html
(diakses pada 8 Desember 2020 pada pukul 10.13)
11