php/jipi
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan media pembelajaran kimia berbasis Android
pada materi kelarutan; (2) menguji tingkat kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan; serta
(3) menguji pengaruh penggunaan media pembelajaran yang dikembangkan terhadap performa
akademik peserta didik SMA. Penelitian ini merupakan Research and Development dengan
mengadaptasi model Borg & Gall yang dimodifikasi menjadi lima tahap, yaitu pengumpulan
informasi, perencanaan produk, pengembangan produk, validasi produk, dan evaluasi produk. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) software media pembelajaran kimia berbasis Android pada materi
kelarutan telah tersusun dengan mendapat masukan dari validator, teman sejawat dan pendidik kimia;
(2) media pembelajaran yang dikembangkan dinilai layak digunakan pada pembelajaran kimia ditinjau
dari penilaian aspek materi dan aspek media; serta (3) penggunaan media pembelajaran kimia yang
dikembangkan memberikan pengaruh pada peningkatan performa akademik peserta didik SMA.
Kata Kunci: media pembelajaran, motivasi belajar, hasil belajar, kimia, kelarutan.
How to Cite; Yektyastuti, R., & Ikhsan, J. (2016). Pengembangan media pembelajaran berbasis android pada
materi kelarutan untuk meningkatkan performa akademik siswa SMA. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2(1), 88-
99. doi:http://dx.doi.org/10.21831/jipi.v2i1.10289
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.21831/jipi.v2i1.10289
Data performa akademik berupa data pe- dingkannya dengan nilai chi-square (Stevens,
ningkatan motivasi belajar dan hasil belajar 2009, pp. 106-108; Rencher, 1998, pp. 22-23).
kognitif peserta didik. Data yang diperoleh Apabila masing-masing kelompok memiliki
melalui angket motivasi berupa data kualitatif nilai jarak Mahalonobis yang kurang dari chi
dengan kategori SS (Sangat Setuju), S (Setuju), square (χ2) sebanyak 40-60%, maka data berdis-
TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Se- tribusi secara normal.
tuju). Data ini dikonversi menjadi data kuan- Uji homogenitas data dilakukan untuk
titatif dengan ketentuan sesuai pada Tabel 2. mengetahui sampel berasal dari populasi yang
homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan
Tabel 2. Ketentuan Skor Angket Motivasi
dengan uji Box’s M. Pada taraf kepercayaan
Skor 95%, matriks varian-kovarian dikatakan homo-
No Kategori Pernyataan Pernyataan gen apabila nilai signifikansi lebih besar dari
Negatif Positif
nilai α (0,05).
Sangat Tidak 1
1. 5
Setuju (STS) HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Tidak Setuju (S) 4 2
3. Ragu-ragu (R) 3 3 Pengembangan media pembelajaran kimia
4. Setuju (S) 2 4 berbasis Android pada penelitian ini mengadap-
Sangat Setuju 5 tasi model pengembangan Borg & Gall (1983,
5. 1
(SS) pp. 589-594) dengan mengelompokkan tahapan
pengembangan pada lima bagian utama, yaitu
Skor yang diperoleh dikonversi menjadi
pengumpulan informasi, perencanaan produk,
nilai menggunakan persamaan sebagai berikut.
pengembangan produk, validasi produk, dan
Nilai evaluasi produk.
Pengumpulan informasi dilaksanakan un-
Data hasil belajar kognitif diperoleh dari tuk memperoleh data sebagai langkah awal
skor tes hasil belajar kognitif dalam bentuk 20 pengembangan. Pengumpulan informasi terdiri
soal pilihan ganda beralasan. Skor tes berada atas studi literatur, survei lapangan, analisis
pada rentang 0-100. Analisis validitas dan reli- kebutuhan, dan analisis kurikulum. Berdasarkan
abilitas instrumen tes secara empirik dilakukan hasil studi literatur diketahui bahwa peningkatan
dengan program QUEST. performa akademik, khususnya motivasi belajar
Motivasi belajar dan hasil belajar kog- dan hasil belajar kognitif peserta didik, dapat
nitif peserta didik diukur pada awal pembelajar- dibantu dengan penggunaan media pembelajaran
an melalui pretest dan di akhir pembelajaran yang menarik dan mendukung pembelajaran.
melalui posttest. Peningkatan (gain) motivasi Media pembelajaran dapat dirancang sesuai per-
belajar maupun hasil belajar kognitif dihitung kembangan teknologi informasi terbaru agar
menggunakan persamaan Hake (Hake, 1998, menjadi menarik dan memudahkan pendidik dan
p.65). peserta didik dalam mengakses materi
pembelajaran.
g Hasil studi literatur menunjukkan bahwa
teknologi informasi yang sangat luas digunakan
Keterangan: berupa telepon genggam pintar (smartphone).
g = gain (peningkatan), Smartphone yang banyak digunakan merupakan
Sf = final test (skor posttest), smartphone dengan sistem operasi Android.
Si = initial test (skor pretest). Data dari Stat Counter Global Stats 2015 me-
Signifikansi perbedaan peningkatan moti- nempatkan Android pada peringkat pertama
vasi belajar dan hasil belajar kognitif dianalisis dalam penggunaan sistem operasi smartphone
dengan menggunakan uji statistik multivariat dan tablet dengan pengguna lebih dari 50% dari
(MANOVA). Uji MANOVA dapat dilakukan total pengguna smartphone per April 2015.
setelah prasyarat normalitas dan homogenitas Smartphone Android juga banyak digunakan
data gain terpenuhi. dalam mendukung pembelajaran di sekolah.
Uji normalitas data dilakukan untuk Survei lapangan dilakukan dengan
mengetahui normalitas distribusi dengan meng- observasi dan wawancara di SMA Negeri 10
ikuti pola kurva normal atau tidak. Uji normal- Yogyakarta. Pembelajaran kimia di sekolah ini
itas dilakukan dengan menghitung nilai jarak dilakukan sebagian besar menggunakan metode
Mahalonobis tiap kelompok uji dan memban- ceramah dan latihan soal. Pada materi tertentu,
pendidik juga menggunakan presentasi power board merupakan visual script yang dijadikan
point untuk menjelaskan materi pembelajaran. garis besar dalam pembuatan media pembel-
Peserta didik tidak diwajibkan memiliki buku ajaran. Storyboard menggambarkan secara rinci
pegangan tentang materi kimia. Proses pembel- penataan gambar, tulisan, efek, animasi, suara,
ajaran di sekolah ini sering melibatkan smart- dan komponen lain pada tampilan layar media
phone sebagai sumber belajar di kelas. Sebagian pembelajaran. Tahap perencanaan produk juga
besar pendidik dan peserta didik memiliki dilakukan pembuatan komponen produk berupa
smartphone. Smartphone khususnya Android naskah materi, soal, gambar, suara, musik, dan
digunakan sebagai sumber informasi tambahan kode pemrograman. Naskah materi dan soal
jika informasi yang diinginkan tidak ditemukan disusun dari berbagai sumber yang relevan.
di buku atau sumber belajar lain di sekolah. Gambar yang mendukung penjelasan materi
Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan diunduh dan dikumpulkan dari berbagai sumber,
hasil survei lapangan. Berdasarkan hasil survei begitu juga dengan suara dan musik yang
lapangan, dirumuskan bahwa pada pembelajaran digunakan. Kode pemrograman dirancang untuk
kimia di sekolah, dapat ditunjang dengan media memperoleh satu kesatuan aplikasi Android
pembelajaran berbasis Android. Media jenis ini sesuai dengan maksud pengembangan.
diharapkan dapat memudahkan peserta didik da- Pengembangan produk media pembelajar-
lam belajar, meningkatkan motivasi belajar, ser- an kimia dilakukan dengan menggunakan
ta membantu meningkatkan hasil belajar peserta software Adobe Flash Professional CS 6 dengan
didik terutama pada ranah kognitif. Media Action Script 3. Keluaran produk berupa file
pembelajaran tersebut dapat memuat penjelasan berekstensi apk yang dapat dibuka pada perang-
materi dan disertai dengan evaluasi yang dike- kat Android yang sesuai dan kemudian secara
mas dalam bentuk permainan. otomatis akan menginstalasi media pembelajar-
Materi yang dimuat dalam media berupa an pada perangkat Android tersebut.
materi tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan
Produk Hasil Pengembangan
(Ksp). Materi ini dipilih karena penerapannya
dekat dengan kehidupan sehari-hari. Materi ini Produk hasil pengembangan berupa media
membutuhkan pemahaman konsep dan perhi- pembelajaran kimia materi kelarutan yang dapat
tungan kimia yang baik. Media pembelajaran dioperasikan pada perangkat Android. Secara
berisi penjelasan materi dan latihan soal yang garis besar, menu yang terdapat pada media
bersifat interaktif sangat baik untuk menunjang pembelajaran meliputi (1) petunjuk, (2)
proses pembelajaran pada materi kelarutan dan kompetensi, (3) materi, (4) evaluasi, (5)
hasil kali kelarutan (Ksp). peringkat, dan (6) tentang (berisi profil
Analisis kurikulum dilakukan dengan me- pengembang).
lakukan identifikasi Standar Kompetensi (SK) Tampilan menu utama dapat dilihat pada
dan Kompetensi Dasar (KD) untuk materi kela- Gambar 1. Pada bagian kanan atas menu utama
rutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) sesuai terdapat 2 tombol yang berfungsi untuk meng-
dengan kurikulum 2006. Materi kelarutan dan atur musik selama media pembelajaran diopera-
hasil kali kelarutan (Ksp) diberikan kepada sikan. Kedua tombol ini terus muncul pada
peserta didik SMA kelas XI semester genap. setiap tampilan media pembelajaran untuk
Materi ini diberikan untuk memenuhi Standar memudahkan pengguna dalam pengaturan suara.
Kompetensi 4, yaitu memahami sifat larutan Tombol di sebelah kiri berupa tombol untuk
asam-basa, metode pengukuran dan terapannya. menghentikan sementara (pause) musik dan
Kompetensi Dasar yang dituntut untuk dikuasai tombol di sebelah kanan berupa tombol untuk
oleh peserta didik berupa Kompetensi Dasar 4.6, menghentikan musik. Tombol untuk memulai
yaitu memprediksi terbentuknya endapan dari kembali musik muncul setelah salah satu tombol
suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan ini dipilih.
hasil kali kelarutan. Berdasarkan SK/KD ini
ditentukan indikator dalam pengembangan
media pembelajaran.
Perencanaan produk dilakukan dengan
membuat rancangan produk dalam bentuk flow-
chart dan storyboard. Flowchart menggambar-
kan alur navigasi dalam mengoperasikan media
pembelajaran pada perangkat Android. Story- Gambar 1. Tampilan Menu Utama
Berdasarkan penilaian ahli materi, peer peserta didik pada skala kecil. Uji coba terbatas
reviewer, dan pendidik kimia SMA/MA diper- juga dilakukan untuk memperoleh penilaian
oleh skor rata-rata keseluruhan pada aspek mate- kualitas media berdasarkan penilaian peserta di-
ri pembelajaran, yaitu 62,73 atau 89,61% dari dik pada skala lebih besar. Pengaruh pengguna-
skor maksimal 70. Hasil konversi skor rata-rata an produk dan efektivitasnya disimpulkan dari
menunjukkan bahwa media termasuk dalam hasil uji coba lapangan.
kategori kualitas sangat baik (SB).
Uji Coba Perorangan dan Uji Coba Terbatas
Validasi Aspek Media
Uji coba perorangan dilakukan untuk me-
Aspek media dinilai berdasarkan aspek ngetahui kualitas produk berdasarkan penilaian
tampilan audio visual dan aspek rekayasa dari peserta didik. Uji coba ini juga dilakukan
perangkat lunak. Hasil penilaian aspek media untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan
dapat dilihat pada Tabel 4. produk dari aspek pembelajaran dan tampilan
Skor rata-rata keseluruhan aspek media produk serta untuk memperoleh tanggapan dan
pembelajaran berdasarkan penilaian ahli media, saran yang digunakan sebagai dasar pertim-
peer reviewer, dan pendidik kimia SMA/MA bangan revisi produk.
adalah 68,54 atau 85,67% dari skor maksimal Peserta didik yang terlibat pada uji coba
80. Skor ini berada pada kategori kualitas sangat ini meliputi 9 orang peserta didik SMA kelas XI
baik (SB). IPA yang terdiri atas 3 orang peserta didik
Berdasarkan hasil validasi ini, media dengan kemampuan akademik di bawah rata-
dinyatakan layak digunakan pada tahap uji coba. rata, 3 orang dengan kemampuan akademik rata-
Selain mendapatkan penilaian kualitas, pada rata, dan 3 orang dengan kemampuan akademik
tahap ini juga diperoleh saran dan masukan yang di atas rata-rata.
untuk perbaikan produk media pembelajaran Uji coba terbatas dilakukan untuk mem-
sebelum digunakan pada tahap uji coba. Saran peroleh kriteria kualitas produk media pembel-
dan masukan digunakan sebagai dasar revisi ajaran berdasarkan penilaian peserta didik pada
media pembelajaran. kelompok besar. Penilaian diberikan oleh 30
orang peserta didik dengan kemampuan akade-
Evaluasi Produk
mik yang beragam. Penilaian dilakukan terhadap
Evaluasi produk dilakukan dalam tiga produk media pembelajaran yang telah direvisi
tahap, yaitu (1) uji coba perorangan; (2) uji coba berdasarkan saran dan tanggapan dari peserta
terbatas; dan (3) uji coba lapangan. Seluruh didik pada tahap uji coba perorangan.
subjek pada tahap evaluasi produk merupakan Uji coba terbatas menggunakan instrumen
peserta didik SMA kelas XI IPA. Uji coba per- penilaian yang sama seperti pada uji coba per-
orangan bertujuan untuk memperoleh penilaian orangan. Aspek yang dinilai berupa aspek pem-
kualitas produk berdasarkan penilaian dari belajaran dan materi, serta aspek tampilan dan
operasional media. Hasil penilaian pada tahap pembelajaran berbasis Android yang telah di-
uji coba perorangan dan uji coba terbatas dapat kembangkan dan telah diujicobakan pada tahap
dilihat pada Tabel 5. sebelumnya.
Hasil penilaian terhadap media pada tahap Peningkatan motivasi belajar dan hasil
uji coba produk diperoleh rata-rata skor kese- belajar kognitif dilihat berdasarkan perbedaan
luruhan sebesar 58,72 atau 78,29 % dari skor nilai motivasi belajar dan hasil belajar kognitif
maksimal 75. Hasil penilaian ini menunjukkan pada saat pretest dan posttest. Pretest diberikan
bahwa media pembelajaran kimia berbasis di awal pembelajaran pada pertemuan pertama
Android berada pada kategori kualitas baik (B). di kelas dengan meminta peserta didik mengisi
Selain mendapatkan penilaian kualitas, angket motivasi dan menyelesaikan tes kognitif
pada tahap ini juga diperoleh saran dan masukan yang diberikan. Posttest diberikan pada perte-
untuk perbaikan produk media pembelajaran muan akhir pada pembelajaran di kelas. Angket
sebelum digunakan pada tahap uji coba lapang- motivasi dan tes kognitif yang digunakan sama
an. Saran dan masukan digunakan sebagai dasar dengan angket dan tes yang digunakan pada
untuk melakukan revisi tahap akhir terhadap pretest.
media pembelajaran. Soal pada tes hasil belajar kognitif ter-
Berdasarkan hasil uji coba produk media lebih dahulu telah divalidasi secara konten dan
pembelajaran kimia berbasis android pada ma- konstruk oleh validator instrumen dan telah
teri kelarutan yang telah dikembangkan dapat divalidasi secara empiris pada peserta didik
dinyatakan layak untuk digunakan dalam SMA yang telah menyelesaikan pembelajaran
pembelajaran. pada materi yang terdapat pada tes. Analisis
hasil validasi empiris soal tes dilakukan dengan
Uji Coba Lapangan
bantuan program QUEST. Hasil validasi terha-
Uji coba lapangan dilaksanakan untuk dap 30 soal, diperoleh 26 butir soal yang dinya-
mengetahui pengaruh penggunaan media pem- takan valid dan dapat diterima dengan in fit
belajaran yang dikembangkan terhadap pening- Mean Squared (INFIT MNSQ) sebesar 1,01 dan
katan motivasi belajar dan hasil belajar kognitif Reliability of estimate sebesar 0,70. Hasil anali-
peserta didik. Media pembelajaran yang diguna- sis ini sesuai dengan pendapat Subali (2012, p.
kan pada uji coba ini berupa media pembel- 117) bahwa item atau testi/case/person dinyata-
ajaran yang telah direvisi berdasarkan saran dan kan fit dalam program QUEST apabila nilai
masukan yang diperoleh dari tahap uji coba INFIT MNSQ berada pada kisaran 0,77 sampai
sebelumnya. Pembelajaran di kelas dilaksanakan 1,30. Soal yang digunakan dalam uji keefektifan
berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran sebanyak 20 soal.
(RPP) yang telah dirancang untuk kelas kontrol Uji lapangan dilaksanakan di SMA Ne-
dan kelas eksperimen. geri 10 Yogyakarta. Kelas XI IPA 1 yang terdiri
Pelaksanaan pembelajaran di kelas kon- atas 31 peserta didik digunakan sebagai kelas
trol dan kelas eksperimen dilaksanakan dengan kontrol dan keals XI IPA 4 yang terdiri atas 32
jumlah pertemuan yang sama banyak, materi peserta didik digunakan sebagai kelas eksperi-
yang sama, pendidik yang sama, dan bentuk men. Rata-rata peningkatan hasil belajar kognitif
evaluasi yang sama. Pembelajaran di kelas kon- di kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
trol menggunakan media power point, sedang- dilihat pada Tabel 6.
kan pembelajaran di kelas eksperimen menggu-
nakan media power point dan pemberian media
Tabel 5. Hasil Uji Coba Perorangan dan Uji Coba Terbatas
Skor Rata-rata Uji Coba Skor Maksimal
No Aspek
Perorangan Terbatas
1. Pembelajaran dan Materi 19,00 21,20 25
2. Tampilan dan Operasional Media 37,11 40,13 50
Jumlah 56,11 61,33 75
Rata-rata keseluruhan 58,72 (78,29%) 75
Kategori Baik (B)
rima. Hasil analisis uji Manova dapat dilihat menjadi lebih menarik dan menyenangkan serta
pada Tabel 10. dapat memberikan pengaruh pada peningkatan
hasil belajar.
Tabel 10. Hasil Analisis Manova
Media pembelajaran yang dikembangkan
Effect Signifikansi Keterangan dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil
Hotelling’s belajar kognitif karena media dikembangkan se-
0,000 Ho ditolak
Trace suai dengan taraf berpikir peserta didik
Berdasarkan hasil analisis MANOVA (Sudjana & Rivai, 2011, p. 3). Taraf berpikir
pada Tabel 10 terlihat bahwa nilai signifikansi manusia mengikuti tahap perkembangan dimu-
kurang dari 0,050, sehingga dapat disimpulkan lai dari berpikir konkret menuju ke berpikir
bahwa terdapat perbedaan peningkatan motivasi abstrak, dimulai dari berpikir sederhana menuju
belajar dan hasil belajar kognitif peserta didik berpikir kompleks. Penggunaan media pembel-
kelas kontrol dan kelas eksperimen. ajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir
tersebut sebab melalui media pembelajaran, in-
Pembahasan formasi yang bersifat abstrak dapat dikonkret-
Media pembelajaran kimia berbasis An- kan, sedangkan informasi yang kompleks dapat
droid yang berfungsi untuk meningkatkan disederhanakan.
performa akademik telah berhasil dikembang- SIMPULAN DAN SARAN
kan dengan menggunakan program komputer
Adobe Flash Professional CS 6. Produk media Simpulan
pembelajaran yang dihasilkan berupa file dalam Kesimpulan penelitian ini meiputi (1)
format android package (apk). File dalam for- software media pembelajaran kimia berbasis
mat apk merupakan file syarat instalasi aplikasi Android pada materi kelarutan telah berhasil
pada perangkat Android. Jika file ini dibuka dikembangkan; (2) media pembelajaran yang
pada perangkat Android, maka aplikasi media dikembangkan dinilai layak digunakan pada
pembelajaran akan otomatis terinstal pada pembelajaran kimia ditinjau dari penilaian as-
perangkat tersebut. pek materi dan aspek media; serta (3) peng-
Produk media pembelajaran kimia ber- gunaan media pembelajaran kimia berbasis An-
basis Android memiliki beberapa karakteristik, droid memberikan pengaruh pada peningkatan
yaitu: (1) produk berupa software yang dapat performa akademik berupa motivasi belajar dan
dioperasikan dengan menggunakan perangkat hasil belajar kognitif peserta didik SMA.
Android; (2) produk mendukung pembelajaran
kimia SMA pada materi kelarutan dan hasil kali Saran
kelarutan; (3) media dapat digunakan di dalam Produk media pembelajaran kimia ber-
maupun di luar pembelajaran kimia di sekolah; basis Android pada materi kelarutan dinilai
serta (4) produk menyajikan penjelasan materi, layak digunakan pada pembelajaran, sehingga
contoh soal, dan latihan soal dalam bentuk disarankan pendidik kimia dan peserta didik
permainan yang bervariasi dan disajikan secara untuk dapat memanfaatkannya sebagai alterna-
menarik dan interaktif. tif media pembelajaran kimia materi kelarutan.
Hasil validasi dan uji coba produk me- Media serupa juga perlu dikembangkan dengan
nunjukkan bahwa media layak digunakan dalam materi pembelajaran yang lain untuk menun-
pembelajaran kimia SMA materi kelarutan. Ha- jang pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
sil uji coba lapangan yang dilakukan terhadap 1
kelas eksperimen menunjukkan bahwa media DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran memberikan pengaruh terhadap Anggraeni, R & Kustijono, R. (2013).
peningkatan performa akademik peserta didik Pengembangan media animasi fisika
SMA berupa motivasi belajar dan hasil belajar pada materi cahaya dengan aplikasi flash
kognitif. berbasis android. Jurnal Pendidikan
Hasil uji coba tersebut sejalan dengan Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 3 (1), 11-
yang diungkapkan oleh Matsuo et al. (2012, 18.
pp.34-49), Sakat et al. (2012, p. 874),
Anggraeni & Kustijono (2013, pp. 17-18), serta Borg, W. R., & Gall, M. D. (1983). Educational
Jabbour (2014, pp. 1-3) bahwa media pembel- research. New York: Longman.
ajaran berbasis teknologi dapat meningkatkan Calimag, J. N., Mugel, P. A., Conde, R. S., &
motivasi belajar dan membuat pembelajaran Aquino, L. B. (2014). Ubquitous learning